Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Runner (Chapter 45: Happy Ending, featuring Chelsea Islan (The Final Chapter))

Status
Please reply by conversation.
Side Story XV: Prilly Latuconsina

Update dulu mumpung tadi subuh-subuh kebangun terus bisa nulis dikit.



Rumah Mbah Yanto

Baru saja Mbah Yanto menutup pintunya setelah mengantar Mawar de Jongh ke mobilnya, dia mendengar suara ketukan di pintunya, sepertinya Mbah Yanto sudah mendapat patient lagi. Mbah Yanto membukakan pintu itu.

"Permisi, Mbah Yanto ya? Saya denger dari Vanesha Prescilla kalau si Mbah bisa memperlancar karir saya ya?" Tanya wanita itu.

Mbah Yanto tersenyum nakal melihat wanita cantik yang ada dihadapannya itu.

"Bisa sekali Neng, Ayo silahkan masuk!" Ujar Mbah Yanto dengan nada senang.
"Terima kasih Mbah." Wanita itu masuk ke dalam rumah Mbah Yanto.

Mbah Yanto tentu saja mengenali sosok wanita muda itu, dia adalah aktris cantik Prilly Latuconsina. Prilly memang dikenal masyarakat lewat perannya dalam sinetron Ganteng-Ganteng Serigala, tapi sejak itu Prilly berusaha agar bermain di banyak film agar masyarakat luas tidak hanya mengingatnya lewat sinetron itu. Prilly nekat menemui Mbah Yanto meski sudah diperingatkan oleh teman-temannya.

"Silahkan duduk Neng Prilly." Ujar Mbah Yanto pada Prilly.

Prilly tersenyum mendengar Mbah Yanto yang ternyata mengenali dirinya. Prilly pun duduk di kursi yang telah disediakan.

"Jadi, apa yang bisa saya bantu, Neng?" Mbah Yanto mulai bertanya pada Prilly.
"Saya mau karir saya lebih maju lagi, Mbah, saya engga mau cuma dikenal masyarakat lewat sinetron yang bahkan udah lama engga tayang!" Prilly menjawab dengan lugas.

Mbah Yanto dalam hati tentu saja senang mendengar ini, ini bisa menjadi kesempatan bagi Mbah Yanto untuk bisa mencicipi tubuh seorang Prilly Latuconsina. Belum sempat menjawab pertanyaan Prilly, Prilly sudah menyodorkan sejumlah uang dengan nominal yang fantastis pada Mbah Yanto.

"Segini cukup kan?" Tanya Prilly.

Mbah Yanto menghitung uang pemberian Prilly.

"Ini cukup, tapi Neng harus siap menjalankan persyaratan dan ritual dari saya." Mbah Yanto memberitahu Prilly.
"Siap, Mbah! Saya akan selalu siap mengikuti perintah Mbah!" Prilly lagi-lagi menjawab dengan lugas dan tegas.

Mbah Yanto beranjak dari kursinya.

"Yaudah, kita mulai sekarang. Ikut saya." Ajak Mbah Yanto.

Prilly tidak berkata apa-apa dan hanya menuruti Mbah Yanto, karena Prilly memang sudah ngebet ingin segera memperlancar karirnya.

Kamar Mbah Yanto.

Mbah Yanto mengajak Prilly menuju kamar tidurnya. Kamar tidur Mbah Yanto lebih mirip tempat pemujaan Setan dengan kasur di tengah ketimbang sebuah kamar tidur. Prilly perlahan mulai mendapat gambaran jelas apa yang diinginkan oleh Mbah Yanto, tapi Prilly jelas sudah siap apabila harus memuaskan Mbah Yanto. Sekarang ini, Prilly sudah sampai di titik dimana dia rela melakukan apapun untuk masa depannya.

"Neng, sekarang lepas seluruh pakaian Neng!" Mbah Yanto memberi perintah pada Prilly.

Dugaan Prilly ternyata benar, tapi Prilly tidak mau membantah, apalagi ini demi masa depannya. Tanpa menjawab Mbah Yanto, Prilly melepaskan seluruh pakaiannya.

"Sekarang Neng tidur di atas ranjang itu." Ujar Mbah Yanto memerintahkan Prilly untuk tiduran di ranjang dengan bed cover merah itu.

Prilly perlahan mulai merebahkan tubuhnya di atas ranjang itu. Sementara itu, Mbah Yanto kini duduk di sebelah Prilly dan mulai membacakan mantra.

"Duh, ini bakal berhasil ga ya?" Prilly bertanya-tanya dalam hati.

Mbah Yanto terus membacakan mantra dalam Bahasa Jawa kuno yang tidak dimengerti oleh Prilly. Tangan Mbah Yanto mulai meraba-raba tubuh Prilly dan Prilly hanya bisa pasrah diperlakukan seperti itu sementara Mbah Yanto masih terus membacakan mantra.

"Kok mulai enak ya?" Prilly mulai merasa keenakan dengan sentuhan-sentuhan erotis Mbah Yanto.

Mbah Yanto awalnya hanya memijat-mijat payudara Prilly, kini tangannya bergerilya hingga menyentuh vagina Prilly. Tangan Mbah Yanto kini memijat vagina Prilly sementara Mbah Yanto masih terus membacakan mantra.

"Eeehhhhmmmm... Oooohhh..." Prilly mulai mendesah keenakan menerima perlakuan dari Mbah Yanto.

Tidak hanya memijat-mijat, kini jari-jari Mbah Yanto mulai memasuki vagina Prilly.

"Aarrrgghhhhh...." Prilly mengerang keenakan.

Jari-jari Mbah Yanto bergerilya dengan liar di dalam vagina Prilly. Prilly malu mengakuinya, tapi handjob dari Mbah Yanto ini lebih enak dari handjob dari Aliando atau Maxim, kedua mantan kekasihnya.

"Eeehhhhmmmm.... Aaahhh..." Bintang film Danur itu terus mengerang keenakan.

Mbah Yanto tersenyum bangga melihat Prilly sudah terbuai oleh permainan jari-jarinya.

"Aaahhh... Mbah, Prilly sudah mau keluar nih! Oooohhh....." Ucap Prilly sambil mendesah.

Mbah Yanto tidak peduli dan semakin menggerakan jari-jarinya dengan liar.

"Aaaaahhhhhh!!!!" Prilly berteriak sejadi-jadinya saat mendapat orgasmenya.

Mbah Yanto mencabut jari-jarinya dari vagina Prilly dan mengarahkan jarinya ke dalam mulut Prilly sehingga Prilly merasakan cairan orgasmenya sendiri.

"Bersihin, Neng. Ini cairan orgasme Neng sudah Mbah Yanto bacain mantra." Ucap Mbah Yanto.

Prilly menurut saja dan terus membersihkan jari-jari Mbah Yanto dari cairan orgasme Prilly sendiri. Mbah Yanto, yang penasaran dengan rasa cairan vagina Prilly, mendekatkan wajahnya ke arah vagina Prilly dan mulai menjilat dan menyedot vagina Prilly. Lidah Mbah Yanto menyeruak masuk ke dalam vagina Prilly yang sempit itu dan tak henti-hentinya menyerang vagina Prilly hingga akhirnya Prilly mengeluarkan cairan orgasmenya.

"Aaahhhh... Enaaakkkk...." Teriak Prilly keenakan saat merasakan orgasme keduanya akibat lidah Mbah Yanto.

Mbah Yanto dengan rakus meminum dan menjilati cairan orgasme Prilly Latuconsina. Tiba-tiba, Mbah Yanto beranjak dari kasurnya dan melepaskan seluruh pakaiannya. Prilly tercengang melihat ukuran penis Mbah Yanto yang ternyata jauh lebih besar dari milik Aliando atau Maxim.

"Waduh, bisa-bisa sobek nih meki gue." Ujar Prilly dalam hati.

Setelah melepaskan seluruh pakaiannya, Mbah Yanto kembali mendekatkan tubuhnya dengan tubuh Prilly.

"Siap ya Neng?" Tanya Mbah Yanto Sambil menggesekan penisnya di bibir vagina Prilly.

Prilly hanya mengangguk pelan sebagai tanda siap. Sebelum memulai penetrasinya, lagi-lagi Mbah Yanto membaca sebuah mantra dalam Bahasa Jawa kuno. Secara perlahan penisnya mulai masuk ke dalam vagina Prilly.

"Eeeehhhh.... Aaaahhhh..." Prilly merasakan sebuah sensasi yang enak ketika merasakan penis Mbah Yanto masuk ke dalam vaginanya.

Mbah Yanto, yang tidak mau menunggu vagina Prilly untuk beradaptasi dengan ukuran penisnya, langsung menggerakan penisnya dengan liar. Mbah Yanto agak kaget merasakan vagina Prilly yang sudah jebol, Prilly memang bukan seorang perawan lagi. Banyak produser hingga mantan-mantan pacarnya sudah mencicipi tubuhnya. Ekspresi wajah Prilly yang tadi terlihat menahan rasa pedih yang amat sangat karena ukuran penis Mbah Yanto, kini terlihat lebih rileks malah terlihat semakin menikmatinya.

ā€œEemmhhhā€¦ Hhmmmā€¦ā€ Desahan lembut mulai keluar dari bibir seksi seorang Prilly Latuconsina.
ā€œTeeā€¦ Ruuussā€¦ hhh..ā€ desah pemain film itu dengan pelan dan lembut.

Melihat ekspresi Prilly dan desahannya, nafsu Mbah Yanto semakin meledak. Mbah Yanto menyodokkan penisnya kuat-kuat sampai mentok di dalam liang vagina Prilly.

"Oh... Terus Mbah.... Prilly mau pipis enak...." Ucap Prilly dengan lesu.

Mendengar itu, Mbah Yanto semakin mempercepat gerakannya dan kembali mencium bibirnya sehingga akhirnya Prilly orgasme untuk ketiga kalinya hari itu. Kini giliran Mbah Yanto yang akan mendapat orgasmenya.

ā€œAaaahhhhhā€¦ Mbah mau keluarā€¦ oohhhā€¦. Ini, rasain niihā€¦ aaahhhhā€¦.ā€ Mbah Yanto menyodok penisnya dalam-dalam sambil memeluk Prilly dengan erat lalu menyemprotkan spermanya mengisi rahim dan liang vagina Prilly.
"Tenang Neng, peju Mbah Yanto sudah Mbah bacain mantra. Dijamin sperma Mbah Yanto akan melancarkan karir Neng Prilly!" Ucap Mbah Yanto lagi.

Prilly semula takut sperma Mbah Yanto akan membuatnya hamil, tapi menjadi tenang setelah mendengar ucapan Mbah Yanto.

"Kan sperma Mbah udah masuk memeknya Neng, sekarang Neng harus minum sperma Mbah." Ujar Mbah Yanto.

Mbah Yanto melepaskan penisnya dari vagina Prilly, secara ajaib penis Mbah Yanto sudah berdiri tegak dan keras.

"Ga mungkin.... Itu engga mungkin!" Ucap Prilly dalam hati saat melihat penis Mbah Yanto yang sudah membesar lagi.

Mbah Yanto berdiri dan berjongkok di perut Prilly kemudian meletakkan penisnya di antara belahan dada Prilly. Prilly paham apa yang diinginkan oleh Mbah Yanto. Prilly menjepit penis Mbah Yanto dengan payudaranya dan Mbah Yanto mulai menggerakan penisnya di belahan dada Prilly.

"Uuuuhhhh... Yeesss!!!" Mbah Yanto mulai merasa keenakan.

Mbah Yanto merasa orgasmenya akan segera datang dan semakin menggerakan penisnya dengan cepat. Tiba-tiba Mbah Yanto melepaskan penisnya dari belahan dada Prilly dan mengarahkan penisnya ke mulut Prilly. Prilly dengan sigap langsung melahap penis Mbah Yanto. Lidah Prilly memijat penis Mbah Yanto dan bibirnya menyedot penis Mbah Yanto dengan kuat. Sebelum orgasme, Mbah Yanto sempat membaca sebuah mantra.

"Oooohhh!!!!" Mbah Yanto berteriak kencang saat menembakkan seluruh isi spermanya ke dalam mulut Prilly.



Dengan rakus, Prilly menjilat dan meminum cairan sperma Mbah Yanto bahkan menjilati sisa-sisa sperma Mbah Yanto yang masih menempel di penis Mbah Yanto. Keduanya kini terjatuh di atas ranjang kenikmatan itu sambil berusaha mengatur nafas. Tidak butuh waktu lama untuk penis Mbah Yanto untuk segera berdiri lagi.

"Neng, Mbah masukin lagi ya..." tanya Mbah Yanto sambil menggesek-gesekan penisnya di bagian luar pantat Prilly.
"Terserah Mbah aja" jawab Prilly dengan lemas.

Tapi bukannya dimasukan ke dalam lubang vagina, Mbah Yanto malah menganal Prilly. Prilly tidak protes dan malah ikut menggerakan pantatnya. Jelas Prilly bukan lagi seorang perawan anal, beberapa tahun yang lalu Prilly dipaksa melakukan anal sex oleh salah satu penggemarnya.

"Oh yeah!" teriak Prilly dengan puas saat merasakan penis Mbah Yanto masuk ke lubang pantatnya.

Mbah Yanto terus menggerakan penisnya keluar masuk lubang pantat Prilly. Mbah Yanto memainkan penisnya dengan kasar sehingga Prilly berteriak sejadi-jadinya. Mbah Yanto menjambak rambut Prilly dan menariknya kebelakang. Mbah Yanto meraih wajah Prilly dan menciumnya dengan liar dari belakang. Prilly terus mendesah dan berteriak karena permainan Mbah Yanto.

"I'm cumming!!!" Teriak Prilly.

Aktris FTV dan sinetron itu tidak lama juga mendapatkan orgasmenya karena permainan anal Mbah Yanto.

"Gila, enak banget!" ucap Prilly sambil ngos-ngosan.
"Iya, enak banget!" ucap Mbah Yanto.

Mbah Yanto duduk dipinggir kasur dan Prilly paham keinginan Mbah Yanto. Prilly turun dari kasur lalu berjongkok di hadapan Mbah Yanto. Prilly meraih penis Mbah Yanto dan meletakannya di belahan dada Prilly. Prilly menjepit penis Mbah Yanto dengan kedua buah dadanya sambil menggerakan buah dadanya ke atas dan ke bawah. Sesekali Prilly juga mengecup kepala penis Mbah Yanto. Mbah Yanto, yang merasa orgasmenya akan segera datang, segera membacakan sebuah mantra.

"Aaaahhh.... Yeaaah!!!" Mbah Yanto berteriak kegirangan saat menembakkan seluruh isi spermanya ke wajah Prilly.

Benar saja, tanpa memperingati Prilly, Mbah Yanto menyemburkan seluruh spermanya ke wajah Prilly. Prilly bukannya protest malah terlihat bahagia karena wajahnya disemprot peju Mbah Yanto.

Dengan menggunakan jari-jarinya, Prilly mengumpulkan semua sperma Mbah Yanto yang ada di wajahnya lalu melahap sperma Mbah Yanto dengan lahap.

"Sekarang, Neng bersih-bersih aja terus pakaian abis itu pulang. Saya jamin mulai besok karir Neng Prilly sudah mulai naik." Ucap Mbah Yanto.
"Bener ya Mbah? Kalau belom, Mbah akan rasain akibatnya!" Prilly mengancam Mbah Yanto.

Mbah Yanto tertawa kencang.

"Tenang aja, Neng. Dijamin pasti berhasil! Tapi ingat, nantinya Neng sebulan sekali harus ke sini." Jawab Mbah Yanto.
"Siap Mbah!" Jawab Prilly lagi.

Prilly kemudian berdiri dan kembali berpakaian, tidak lupa Prilly membersihkan sisa-sisa sperma Mbah Yanto yang masih menempel di wajahnya.

Beberapa Hari Kemudian....

Tawaran demi tawaran film dan iklan terus berdatangan pada Prilly. Pemeran film Matt & Mou itu hingga kebingungan harus memilih job yang mana untuk diterima terlebih dahulu.

"Sperma ajaib Mbah Yanto ternyata beneran manjur nih." Ucap Prilly dalam hati.
"Artinya Bulan depan gue harus ngelayanin si dukun cabul itu lagi!" Lanjut Prilly lagi dalam hati.

 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd