Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

THE HIMAWAN FAMS

Selasa, 1 Oktober 2020, 17:52
Aku tiba dirumah dengan selamat
Ajeng masih terlihat gembira Karena habis diajak jalan jalan Oleh kami. Padahal dia habis diimunisasi
" Assalaamua'laikum..." Ucap kami Saat Masuk kerumah
Serempak yang dirumah menjawab Salam
" Aaaa... A nyenyenye.... " Ledek Rani pada Ajeng
" Haaaw.... Atatatah....." Respon Ajeng
" Uuu... Yang abis jalan jalan sama ayah... Ateu ngga diajak..." Rengek Rani menggoda Ajeng
" Hkknnng.... Mamama... " Suara Ajeng ramai seolah dia bercerita
" Aaa... Ngomongnya udah nambaah...." Sorak Rani
" Ih dari subuh meni rame... Ngoceh terus... Iya ya nak... Omong terus ya ?" Ucap Fitri
" Mamama..... Hkkng... Brrrp...." Timpal Ajeng
" Aaa... Ngga boleh main ludah cintaku..." Ucap Fitri sambil melap bibir Ajeng
" Slamet... Meet.... " Panggil Fitri
" Mas Slamet dengan mas Ismet sedang keluar dulu bu.... Kalo Ada yang bisa saya Bantu... Monggo bu..." Ucap Herlambang
" Eh Bas... Udah dibawa pakaian kamu..?" Tanyaku
" Sampun Pak..." Jawabnya sambil tersenyum
" Mas Bas... Barang belanjaan yang Ada di Mobil tolong turunin ya mas ke Slamet. Punten lho Aku minta tolong..."
Ucap Fitri
" Inggih bu..." Jawab Herlambang
Kami Naik ke lantai atas Lalu Mandi Dan salin.
" Mmmwah... Mmmwah.... Ayah sangat Sayang bunda setiap detiknya...." Ucapku
" Mmmmwah.... Bunda sangat mencintai ayah disetiap hembusan nafas bunda... Ayah lelakiku yang luar biasa...." Ucapnya
Degup jantungku menderu kencang Saat indah mata Fitri menatap lembut penuh cinta kepadaku.
Tanganku agak gemetar Saat kubelai lembut pipinya yang mulus halus.
" Ayah kenapa ?" Tanya Fitri heran
" Ngga Tau bunda... Kok ayah jadi gugup gini ya.... Kaya waktu pertama Kita mau Bobo dulu..." Ucapku sambil gemetar
" Ya Allah suami bunda.... Kenapa masih gugup ? Keringat dinginnya juga... Hahaha.... Mmmwh.... Kesayangan bunda... Mmmwh... Kesayangan abang... Mmmwh... Cintanya abang... Mmmwh.... Kemanjaan Ajeng " Ucap Fitri sambil menciumku bertubi Tubi.
Aku agak gelagapan tapi menikmati perlakuan Fitri
" Bunda.... Maafin ayah ya... Kalo selama Kita bersama Ada kekesalan, kemarahan Dan kekecewaan bunda ke ayah... Ikhlas ayah memohon maaf yang tulis dari bunda..." Ucapku sambil memeluk Fitri
" Ayaah... Sampe saat ini bunda ngga bisa marah ke ayah... Karena apa yang ayah lakukan sungguh sempurna buat kami. Walaupun 2 Kali ayah bikin bunda paranoid dengan aksi ayah Dan Budi, tapi sekarang bunda paham kenapa Dan untuk apa. Ayah.... Tetaplah jadi panutan kami... Anak istri Dan adik adik..." Ucapnya dengan nada sendu.
" Iya bunda..." Jawabku
" Dan ayah jangan pernah berfikir melirik wanita lain...." Pintanya yang spontan kusetujui karena Aku ngga ingin mengkhianati ketulusan cinta Dan kasih sayangnya.
Kami beranjak ke Kamar Mandi. Kinikmati Saat Mandi bersama sambil memuaskan kerinduanku kepada Fitri.

Selasa, 1 Oktober 2020, 18:24
Kami telah selesai Mandi Dan shalat. Kuputuskan untuk turun ke bawah bergabung dengan yang lain.
Ajeng sedang sibuk bermain dengan Rani Dan Fikri.
Sementara yang lainnya asyik mengobrol.
" Slamet sama Ismet mana ?" Tanya Fitri
" Belum dateng Ka.... " Jawab Iandi
" Ooh... Eh... Ini siapa yang nurunin..,?" Tanyaku
" Itu... Bocah sing Raine mirip Basuki..." Jawab Bibi
" Ooh... Baaass... Basuki...." Panggilku
Herlambang celingukan dengan wajah polos Dan innocent
" Hahahahaha.... Bas... Mukanya...." Tawa Terry
" Kenapa tho mbak ?" Tanya Herlambang
" Hahahahaha.... Ngga kuat saya liat wajah kamu... Hahahahaha...." Jawab Terry lagi
"Hmmmm..... Saya ngganteng tho...? Hayoo ngakuu... Ngga apa apa bu... Ngaku Ajaaa....." Ucap Herlambang
Semua Tak Ada yang sanggup menahan tawa. Bahkan Kania ngompol di pojokan akibat tertawa karena melihat Herlambang
" Bas... Tadi saya mau nanya apa sih ?" Tanyaku
" Mesti mau nanya resep ketampanan saya... Mesti ini... " Jawab Herlambang penuh keyakinan
Aku Makin terpingkal melihat polahnya
" Bas.... Ternyata lu kocak juga ya.... Kenapa ngga ikutan ke posyandu aja" Tanya Cipot sambil tertawa
" Hlah mas... Saya ini ngga bisa ke posyandu... Dulu pernah saya ke posyandu tapi malah mau di slenthik sama bu bidan..." Ucapnya
" Kenapa ? Ketuaan ?" Tanya Revka
" Bukaaan..." Jawab Herlambang
" Terus kenapa ?" Tanya Budi
" Karena saya terlalu baik untuk jadi kekasih bu bidan...." Jawab Herlambang kalem
" Hah ????" Spontan Budi kaget
" Hahahahaha...... Hadaaaaah... Hahahahaha...." Aku tertawa puas
" Wanjiiir..... " Cipot berreaksi
Sementara Revka tertawa sampai mengeletak dilantai
" Kania... " Panggil Fitri
" Nga mauuu.... Nggaa.... Hahahahaha..." Jawab Kania
Suasana meriah Karena Gaya polos Herlambang
" Bas... Lu ngomong lagi Gua lakban nih... Sekarang waktunya makan malem.... " Ucapku seraya mengusap mataku
" Hlah kalo nda disuruh ngomong ya saya diam pak... Kalo disuruh jalan ya jalan.... Kalo disuruh nikah saya bingung..." Ucapnya
" Kenapa....?" Tanya teh Ita
" Karena masih banyak hutang bu... Hehehe..." Jawab Herlambang
" Deeuh... Nota kasbon.," Ledek Ilham
" Heup... Heup.... Ngga akan makan kalo kaya gini.... Bas... Udah makan dulu...." Ku potong debat mereka
Tak lama kami menikmati makan malam kami. Aku sengaja tidak terlalu banyak makan. Entah kenapa tapi badanku rasanya nggak enak Dan linu linu disendi.
Aku ngga memberitahukan ini Karena Aku berfikir bahwa Aku sedang kelelahan. Dan jangan sampai yang lain jadi panik.
Makan malam berlangsung normal meriah. Makanan yang kami beli dinikmatin Oleh semua hingga kebanyak dari mereka kekenyangan.
" Hmmm.. ayaah.... " Seperti biasa Fitri harus kusapu perutnya karma kekenyangan. Kuyakin ini sugesti Karena sama sekali ngga Ada hubungan ya fungsi sapu dengan makanan yang sudah Masuk perut.
" Ayah... Tadi keliatan makannya kok dikit ?" Tanya Fitri
" Ah banyak juga...." Jawabku
Fitri memeluk leherku dari belakang
Tiba tiba....
" Eh... Kok badan ayah anget ya... Ayah sakit ? Ayah demam ya ?" Tanya Fitri
" Ngga bun... Kalo dingin mah ayah udah dapet tambahan gelar bun... Almarhum...." Jawabku mencoba bercanda
" Ngga lucu ah.! Ayah badannya anget ngga Kaya biasanya....." Ucap Fitri seraya menegang dahiku
" Iya ini anget...." Ucapnya
Terry menghampiri diikuti Dinda. Lalu Terry menegang dahiku
" Iya... Bang Dicky demam ini..." Ucapnya
" Lah minum paracetamol juga reda kok..." Ucapku mencoba menenangkan mereka
" Cuy... Gua kontak Dr. Alvin..." Ucap Budi.
" Ngga usahlaah... Kalo demam gini mah minum parasetamol terus tidur juga Insya Allah besok sembuh..." Ucapku mencoba menenangkan mereka
" Ya udah gini Aja... Tadi pas mau kesini saya melihat Ada rain hantap di Taman depan mess... Saya buatkan buat Bapak yaa..." Ucap Herlambang
" Serius lu bas ?" Tanya Revka
" Ya serius mas... Saya ambilkan ya..." Ucapnya
" Iya..." Jawabku
Lalu Herlambang berlari kecil keluar. Tapi ia kembali lagi
" Tapi nanti harus diminum biar demamnya reda ya Pak..." Ucapnya lagi
" Iyaa..." Jawabku
Lalu kembali ia berlari kecil menuju pintu keluar, tapi ia kembali lagi
" Lu ngomong lagi Gua paketin ke tiki nih " Ucap Revka galak
" Iya nda... Nda... Galak bener...." Jawabnya sambil berlari kecil keluar
Aku Dan yang lainnya Tak mampu menahan tawaku. Asli kelakuannya mirip sekali dengan alm. Basuki sang legenda. Aku bersyukur dia berada diantara kami. Hingga kami merasa terhibur Dan sekaligus terbantu.
Tak lama Herlambang datang dengan segenggam daun hantap. Dibersihkannya daun itu Dan ia olah sedemikian Rupa hingga siap kuminum.
" Naah... Ini Pak...." Ucapnya sambil menyerahkan gelas berisi air ramuan daun hantap
Awalnya aku ragu untuk meminumnya.
" Ayo pak diminum... Biar reda panasnya. Jangan takut. Bahan kimia yang saya campur Hanya sejenis kok..." Ucapnya lempeng
" Hlah...???" Ucapku
" Lu masukkin Bahan kimia apaan ke ramuan itu ??" Tanya Cipot keras
" Air mas...." Ucapnya polos
" Haiiiiihh... Tuangalah... Beta Ada pikir dia masukkan Bahan macam macam..." Ucap Dennis
" Eh... Ya bukan lah...." Debat Cipot
" Mas Cipot piye iki... Air itu Bahan kimia... Nama truktur kimianya H²O... Bener tho ??" Ucap Herlambang sambil nyengir
" Hmmppfff.... Eeehhh..... Au ah gelap.!" Jawab Cipot kesal
Aku tertawa ngakak.... Budi Hanya bisa meremas rambutnya Karena kesal. Sementara Dinda, Terry, Dan istriku duduk membungkuk sambil tertawa
" Basuki Ada benar... Dia masukkan bahan kimia H²O. Seng Ada salah... " Ucap Dennis sambil tertawa.
Akhirnya Aku meminum ramuan daun hantap buatan Herlambang. Ternyata harumnya sama dengan harum cingcau hijau yang sering kumakan.
" Ayah... Kok kayanya menikmati sekali ramuan hantapnya ? " Tanya istriku penasaran
" Nih coba minum bun...." Kuberikan sedikit ramuan daun hantap buatan Herlambang
" Wangi cingcau...." Ucap Fitri
" Betul bu... Mirip wanginya cingcau dari Rajamandala yang disiram Gula aren Dan dikasih potongan es Batu.." Ucap Herlambang
" Bas... Ini udah malem... Kalo kaka Gua pengen cingcau Rajamandala kemana mesti Gua cari" protes Budi
" Ya ke Rajamandala Pak Budi... Mosok ke slawi... Hehehe..." Jawabnya enteng
Terry kembali ngakak sementara Budi berusaha menekan rasa kesal
" Assalaamua'laikum...." Suara om Herdi Dan om Marwan.
Mereka datang masih dengan PDUB Loreng komando Dan baret merah kebanggan rakyat.
Serempak kami menjawab
" Wuiihh.... Om... Keren bangeeet.... " Seru Dinda
" Sayangnya ngga bisa make seragam ini kalo lagi sama Kita ya..." Ucap Iandi antusias
" Mohon maaf mas Dicky, mbak Fitri juga yang lainnya. Saya belum sempat ganti seragam. Selesai upacara saya Hanya menyerahkan senapan Dan simpan ransel di Barak. Terus kesini..." Jawab om Herdi
" Ngga apa apa om... Malah kesan yang saya liat rumah ini jadi Ada wibawanya dengan kedatangan om memakai ataupun tidak seragam kebanggaan om. Jujur... Kami sangat bangga memiliki TNI sebagai ksatria penjaga kedaulatan bangsa... KOMANDO !! " Ucapku
" KOMANDO !!" Jawab mereka
" Kok abang Tau sih semboyan mereka..." Tanya Terry
" Maaf mbak... Itu bukan semboyan. Tapi itu salam pasukan yang memiliki kualifikasi KOMANDO. Selain kami Ada juga saudara kami dari AL Yaitu Denjaka sang siluman samudera. Juga Korpaskhas sang tentara langit. Mereka punya kualifikasi KOMANDO seperti kami. Tapi berbeda matra Aja..." Jelas om Marwan
" Ooo.... Edaan.... Makin bangga Aja Gua punya TNI." Ucap Yahya
" Jangan lupa pasukan paramiliter terbaik Kita dari POLRI Yaitu Brimob.... " Ucap om Herdi
" Hiya... Hiya... Hiya... Bener om.... Makin mantep dah NKRI" jawab Cipot kagum
" Om... Kalo boleh saya mau da dikasih kaus loreng. Bekas juga ngga apa apa... Bukan buat gagah gagahan... Tapi buat kebanggaan. Dipasang di frame khusus..." Ucap Revka
" Bisaa... Nanti saya usahakan... Asal ngga disalah gunakan ya" Jawab om Herdi merespon permintaan Revka
Cipot Dan yang lainnya juga antusias meminta barang yang sama
" Kalo sayaah vest lengkap Aja lah... Kalo ngga Chiras sama Mag Pouch Dan holster buat Siggi.... Hehehe..." Aku menimpali
" Siap... Di Ibu banyak mas yang masih gress Dan itu untuk spec ops gear...." Ucap om Herdi
Aku nyengir kecut mendengar ucapan om Herdi.
" Hmm... Hmm... Hmm... Mulai deh... Mulai...." Ucap istriku yang kusambut dengan senyuman.
" Mohon Tanya mas... Suaranya parau Dan keliatannya pucat. Apa mas Dicky sakit ?" Tanya om Marwan
" Aah... Hanya Masuk angin om..." Ucapku santai
" Sebaiknya istirahat dulu mas. Biar besok Segar." Ucap om Herdi
Aku mengangguk tapi masih mager
" Sari.... Nenah.... Ini bapaknya datang kok ngga disiapin minum..." Ucap Fitri
" Iya bun... Ini juga udah siap...." Ucap Nenah.
Lalu kopi pun tersaji dimeja clean pantry. Tak lama kemudian om Herdi Dan om Marwan yang sudah selesai Mandi Dan salin kembali bersama kami berkumpul sambil ngobrol santai.
Akhirnya aku memutuskan untuk tidur.
Setelah pamit kepada yang lainnya Aku Dan Fitri Naik ke atas menuju kamar kami.
" Ayah... Ini bajunya... " Ucap Fitri memberikan baju tidur kepadaku.
Aku membuka pakaianku lalu kusalin dengan kaus tidurku.
" Hmmm... Selamat malam bintang kejoraku...." Ucapku sambil memeluk Fitri
" Selamat malam pangeran tampanku...." Jawab Fitri
Aku memeluk tubuhnya mencari kehangatan. Yang direspon Fitri dengan pelukan hangatnya.

Rabu, 2 Oktober 2020, 01:14
Aku terbangun sambil menggigil. Gigiku beradu menciptakan suara gemeletuk.
Aku mencoba bertahan Dan mensugesti diri kalau Aku tidak sakit.
Tapi Aku gagal. Getaran badanku dirasakan istriku yang terbangun karena mendengar suara gemeletuk gigiku.
" Ayah....!" Ucapnya. Lalu ia merasa dahiku Dan merasakan suhu tubuhku terasa panas.
Ia memakai training Dan jaket rumah.
" Budi... Terry... " Panggil Fitri
Budi keluar dari Kamar diikuti Terry
" Napa tus ?" Tanya Budi dengan wajah just ditambah kaget
" Dicky..." Ucap Fitri
Budi langsung lari kekamarku Dan memeriksa keadaanku
" Njir... Panas banget lu nyet." Ucap Budi
Tapi Budi Tak mendapatkan responku
" Dicky.... DICKY !!" Bentaknya
Lalu ia berlari memanggil om Herdi Dan om Marwan untuk meminta bantuan
" Mas Dicky kenapa mas ?" Tanya om Herdi
" Ngga Tau... Fitri manggil saya kondisinya udah kaya gini...." Jawab Budi panik
" Pral Mobil siapkan..." Ucap Om Herdi
" Siap...!" Jawab om Marwan
Lalu ia mencari handuk kecil yang dibasahinya dengan air keran. Dikompresnya dahiku dengan kain itu.
" Bang... Bang Dicky bangun bang... " Tangis Rani
" Nong.... Bang Dicky pingsan..." Ucap Budi sambil memeluk Rani agar tenang Dan menasehatinya agar jangan menangis.
Rani kembali ke bawah Dan mencari Fitri
" Teteh...." Rani memeluk Fitri erat
Fitri pun memeluk Rani sambil menangis
" Nong ngga boleh nangis. Kalo nong Sayang Sama bang Dicky nong harus kuat. Bang Dicky pasti sehat lagi nong. " Ucap Fitri sambil sesengukan.
" Aku ngga mau kehilangan kakak terhebat teteh sama abang jangan tinggalin Aku..." Ucap Rani lirih
" Ngga nong... Ngga... Teteh akan selalu Ada buat kamu...." Jawab Fitri
Tak lama kemudian om Herdi om Marwan Dan Budi menggotongku menuju Mobil.
Setelah memasukkanku kedalam Mobil om Herdi meminta Fitri Budi Dan Terry untuk ikut.
Sementara yang lainnya tetap dirumah. Yahya Dan teh Ita menolak patuh. Mereka bergegas menyiapkan Mobil portuner.
Beberapa menit kemudian Mobil kami telah meluncur dijalan sambil diikuti oleh portuner yang dikemudikan oleh om Marwan.
10 menit perjalanan kami tiba dirumah sakit.
Petugas UGD sigap menangani diriku.
" Maaf Pak. Sepertinya hanya istrinya Dan 1orang keluarga terdekatnya yang boleh masuk." Ucap perawat
" Baik mbak " Jawab om Herdi
Setelah Aku diletakkan diranjang periksa. Seorang dokter memeriksakan. Selang infus terpasang di lenganku.
Budi Dan Fitri menunggu diagnosis sementara dari dokter.
" Maaf. Keluarga Bapak Dicky Himawan ?" Tanya perawat
" I... Iya... Saya mbak..." Jawab Fitri
"Silahkan Masuk menemui dokter jaga " ucapnya
" Saya boleh masuk ?" Tanya Budi
" Iya Pak... Boleh..." Jawab perawat
Lalu kami Masuk menemui dokter.
Diagnosis sementara dari dokter adalah typhus yang diikuti gejala demam berdarah. Ia sudah meminta lab untuk memeriksa darah Dicky.
Dokter menyampaikan juga agar dilakukan pemeriksaan atas kemungkinan adanya sarang nyamuk yang berkembang biak dilingkungan sekitar kami.
Budi menyanggupi untuk memeriksa. Besok.
Selesai bertemu dokter Aku masih menunggu hasil lab.
Satu jam kemudian hasil lab datang Dan Aku positif typhus Dan DBD.
Dokter mengarahkan agar Aku ditangani Oleh Dr. Yazzid spesialis penyakit dalam.
Lalu kami mendaftarkan Dicky ke bagian ranap. Setelah mendapatkan Kamar Aku dipindahkan ke kamar dengan pengawasan khusus.
Waktu terus berlalu. Dan Aku masih belum sadarkan diri. Sementara Fitri masih meneteskan airmatanya. Walaupun Terry dan teh Ita terus membujuk. Hingga akhirnya Fitri kelelahan sendiri. Lalu tertidur disampingku ditemani Teh Ita Dan Budi
 
Perjanjian yaaa.... Ngga Ada lagi permintaan scene selingkuh, threesome atau umbar tubuh ke selain pasangannya. Kalo Ada yang minta kaya gitu update kena delay 1 minggu Dan penalti berupa kopi bubuk asli 250gr. Dikirim kealamat saya
INI SERIUS....
penganut aliran wajah rambo hati romeo.. Dukung.....
 
Dear all....
Ditengah kondisi pandemic uang kacau ini. Marilah Kita selalu tegakkan kedisiplinan dalam menjaga kesehatan. Karena sehat itu murah Dan sangat pantas dijaga. Dan sakit itu Mahal karena buang biaya untuk ke dokter atau RS.


Selamat menjalani PPKM ( Penderitaan Panjang Kaum Melarat ) yang diperpaniang ( terus )
Semoga Uhus Uhus tabah menjalani ya

Aamiin...
 
Dear all....
Ditengah kondisi pandemic uang kacau ini. Marilah Kita selalu tegakkan kedisiplinan dalam menjaga kesehatan. Karena sehat itu murah Dan sangat pantas dijaga. Dan sakit itu Mahal karena buang biaya untuk ke dokter atau RS.


Selamat menjalani PPKM ( Penderitaan Panjang Kaum Melarat ) yang diperpaniang ( terus )
Semoga Uhus Uhus tabah menjalani ya

Aamiin...
Betul uhus. Semoga sehat selalu. Rajin olahraga, patuhi protokol kesehatan. Sambil menunggu ppkm yang mungkin bisa menyaingi sinetron tersanjung yang berseason season
 
Dear all....
Ditengah kondisi pandemic uang kacau ini. Marilah Kita selalu tegakkan kedisiplinan dalam menjaga kesehatan. Karena sehat itu murah Dan sangat pantas dijaga. Dan sakit itu Mahal karena buang biaya untuk ke dokter atau RS.


Selamat menjalani PPKM ( Penderitaan Panjang Kaum Melarat ) yang diperpaniang ( terus )
Semoga Uhus Uhus tabah menjalani ya

Aamiin...
Tetep semangat, tanpo sambat....
Otot kawat balung wesi,kerjo kuwat gawe nyaur mandiri...
 
Perjanjian yaaa.... Ngga Ada lagi permintaan scene selingkuh, threesome atau umbar tubuh ke selain pasangannya. Kalo Ada yang minta kaya gitu update kena delay 1 minggu Dan penalti berupa kopi bubuk asli 250gr. Dikirim kealamat saya
INI SERIUS....

setuju....
kalau kopi bubuk asli 250 gr rela kirim, gak perlu penalti.....

apresiasi cerita ini yang sangat menghibur....


:dance: :dance: :dance::dance::dance:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd