silviarosa
Senpai Semprot
repost dari https://www.semprot.com/threads/menemani-cewek-eksibisionis.1302680/page-199#post-1905120268
P.O.V. Monica
Pagi ini kita semua terbangun di waktu yang hampir bersamaan, hanya Ko Henry yang masih pulas tidurnya, mungkin kecapekan. Hihihi… Diana dan Fenty membuka korden dan pintu menuju balkon, sinar matahari menyeruak masuk ke dalam. Diana dan Fenty keluar ke balkon menghirup udara pagi lalu duduk-duduk di lantai balkon masih dalam kondisi bugil. Ce Viona dan Fenty mendekati Ko Henry, lalu bersama-sama mengulum tititnya yang sudah tegang, tegak berdiri. Ce Viona mengulum dan menjilati batang tititnya, sedangkan Fenty telornya, lalu bergantian, Fenty menjilati tititnya, Ce Viona naik ke arah putting susu Ko Henry, menjilati dan memainkan putingnya. Tidak hanya itu, Ce Viona langsung ngangkang di depan mulut Ko Henry, vaginanya dijilati sambil dimasukin jarinya, Ce Viona mendesah keenakan, sementara Fenty langsung memasukkan titit Ko Henry ke vaginanya dan menggenjotnya dengan kencang sambil mendesah sampai orgasme. Aku dan Mitha yang melihat hal ini, jadi terangsang dan basah vagina kita, akhirnya kita ikutan masturb, begitu pula dengan Felicia dan Almira. Sesudah Fenty orgasme, Ce Viona juga orgasme karena vaginanya dijilati oleh Ko Henry, Felicia menyusul untuk memasukkan titit Ko Henry ke vagina-nya sampai muncrat dan meleleh keluar spermanya dari vagina Felicia.
Setelah itu, kita bergantian membersihkan diri, Diana mandi bersama Ko Henry, pemandangan yang cukup erotis kala Ko Henry menyabuni susu Diana dan vagina-nya, tak lupa juga memasukkan jarinya ke dalam vagina. Tidak hanya sampai disitu, ketika giliran Almira untuk mandi, di sofa Ko Henry sempat melebarkan kedua kaki Almira, lalu Almira membuka bibir vaginanya, dan dimasukin jari Ko Henry sambil dimainkan di dalamnya, Almira mendesah-desah keenakan sebelum akhirnya mandi. Setelah semuanya mandi, kita diajak ke rumah Fenty. Kita ditawarin berganti pakaian dengan pakaian yang ada di tempat Ko Henry ini, sejumlah pakaian mereka dibagi dan ditinggal di setiap lokasi rumah dan apartemen, tapi ya isinya begitu semua sih, minimalis dan terbuka.
Ko Henry menyarankan ke aku dan Mitha untuk mencoba memakai kaos singlet putih, aku mengikuti saran tersebut dengan memakai kaos singlet, cukup longgar, belahan dada, dan tonjolan susuku dari samping terlihat, panjangnya juga menutupi hampir keseluruhan pantat, tapi bagaimanapun juga, masih terlihat sedikit pantat dan vaginaku. Mitha lebih tertarik dengan kain pantai, oleh Ko Henry diikat di tengah bagian susunya. Diana memakai tank top panjang yang backless sampai di atas pantat, Almira memakai bolero terikat di depan dada dan rok yang cukup mini plus ada belahan di samping kiri dan kanan, Fenty memakai tank top ketat dengan rok mini, putingnya terlihat press sekali dengan tank topnya plus warna aerolanya samar-samar terlihat karena warna terang yang dipakai, Felicia memakai terusan hem yang panjangnya sepantat, kancingnya dimulai dari bawah susunya dengan total hanya 4 kancing, itu pun kancing terbawah tidak terpasang, terakhir Ce Viona memakai kain pantai sama seperti Mitha. Kita menuju ke rumah Fenty dengan 2 mobil yaitu mobilku dan mobil Ko Diana.
Di rumah Fenty, kita bantu bersih-bersih, bugil ? jelas donk, sambil Ko Henry memesan makanan via aplikasi. Nah menjelang makanan kita tiba, Ko Henry tiba-tiba punya challenge, siapa yang mau mengambil makanan di depan pagar dan karena lagi bersih-bersih, jendela ruang tamu itu pas lagi dibuka semua, modelnya seperti pintu, nah Ko Henry minta ada 1 orang yang masturb di jendela itu menghadap ke pagar. Siapapun yang berada di lokasi jendela itu, pasti terlihat dengan jelas dari pagar. Ce Viona bertanya, apakah ada di antara aku dan Mitha yang pernah menemui driver dengan pakaian seadanya, kita berdua nggak pernah karena selama ini tinggal di kost-an, semua pesanan kita ya ditaruh di rak depan kost-an. Mitha dengan sedikit malu-malu, mengajukan diri mau masturb di depan jendela itu, sedangkan yang mengambil akhirnya Almira dengan memakai kaos singlet yang agak molor bagian depannya sehingga nyaris seluruh susunya terlihat dengan panjang setengah pantat sehingga dengan kondisi ini, vagina-nya sudah pasti terlihat.
Mitha langsung menempati posisi di depan jendela, duduk mengangkang dengan kedua kakinya keluar di depan jendela lalu menggosok vagina-nya sambil meremas-remas susunya, tepat driver tersebut tiba, dia melongok kearah dalam, nampaknya mau berteriak “Permisi…” tapi terhenti karena melihat Mitha masturb disitu, lalu tidak lama, driver tersebut menghubungi Ko Henry, diterima oleh Almira, kemudian Almira keluar dengan kaos singlet tersebut, driver lebih kaget lagi melihat Almira, yang membuka gembok dan pintu pagar untuk mengambil makanan. Sewaktu membuka gembok, tali kaos singlet Almira melorot, pastilah susunya terlihat dengan jelasnya, sewaktu membuka pagar, Almira menaikkan tali tank top-nya lalu driver tersebut meminta uang parkir, Almira masuk kedalam, sementara Mitha masih menikmati masturb-nya, sebentar Almira keluar lagi untuk menyerahkan uang parkir, barulah driver tersebut pergi. Mitha dan Almira vagina-nya basah begitu pula dengan vagina kita.
Setelah makan, kita pergi ke salah satu mall yang lumayan sepi, disitu ada areal permainan bowling, karena memang sudah diperbolehkan untuk dibuka, kita main kesana dengan pakaian yang sama seperti kita berangkat dari apartemen Ko Henry ke rumah Fenty. Kebetulan di mall dapat tempat parkir mobil yang berada di lantai yang sama dengan arena Bowling, ketika berjalan menuju areal bowling, aku merasa kaos singlet ini tidak menutup dengan sempurna vaginaku, dan aku melihat temen-temen yang lain juga nyaris sama. Pandangan orang jelas mengarah ke kita semua, basahlah vaginan ini. Setelah membayar tiket, kita langsung masuk ke arena bowling, kita membayar untuk 2 lajur yang bersebelahan. Di dalam areal bowling ada 1 group 2 cowok, 1 cewek yang juga sedang bermain namun lokasinya agak jauh.
Pada saat bermain, tentu saja dengan pakaian yang kita pakai, pantat dan susu terkadang terlihat dengan sempurna, termasuk aku. Kita membagi menjadi 2 group yaitu, Ko Henry bersama dengan Diana, Almira, dan Mitha, sedangkan group satunya berisi Fenty, Felicia, aku, dan Ce Viona. Kita bertaruh, siapa yang bisa Strike (1x shoot semua pin roboh) atau Spare (2x shoot semua pin roboh), boleh minta apa saja ke group lawannya. Kalau ada yang berhasil mendapatkan Turkey (3x Strike), maka dia berhak meminta apa saja selama 3 hari kepada kita. Jelas seperti yang sudah di duga sebelumnya, Ko Henry mengawalinya dengan strike, Ko Henry request, Fenty menurunkan 1 tali tank top-nya. Lalu di kelompok-ku, Fenty mengawali permainan, di luar dugaan juga Strike, jadi dia boleh request apapun itu, dia meminta Almira melepas tali pengikat boleronya, Almira pun melepasnya, susunya masih tertutupi bolero meskipun tidak ada pengikatnya.
Giliran Almira melakukan shoot, ternyata 2x shoot tidak dapat merobohkan semua, ganti ke Mitha, cukuo hebat, 2x shoot, semua pin roboh, Mitha mengirimkan requestnya kepada Felicia yang diminta melepas 1 kancing lagi. Felicia pun melepas 1 kancing dari pakaiannya yang membuat tubuh bagian atas lebih terbuka. Felicia pun take shoot dan boom 1x shoot dapat Strike. Felicia mengirimkan requestnya kepada Almira yang diminta melipat 1x bagian atas roknya sehingga terlihat lebih pendek rok yang dipakai. Giliran Diana melakukan shoot, 2x shoot habis semua pinnya, dan mendapatkan Spare. Diana mengirimkan requestnya ke aku, yaitu, aku disuruh duduk selama 2 menit, pada kursi yang ada di samping rel bola, melihat sikon yang aman, aku pun melakukannya. Selama 2 menit aku duduk mengangkang, dimana vaginaku terlihat secara penuh. Setelah 2 menit, aku mengakhiri request ini, kemudian bersiap untuk melakukan shoot. Ketika mau melakukan shoot, aku bertemu dengan teman kuliah, seangkatan, sekelas. Dia bersama seorang teman, yang bukan dari kampusku. Dia menyapaku, sambil matanya terus menjelajahi tubuhku. Dia bermain di rel yang berada tepat di sebelahku. Aku melihat dia terus mengawasiku, tentu saja, sesekali dia pasti dapat melihat susuku dan vaginaku, bukannya pengen berhenti, tapi malah kepengen terus menggoda dia. Seperti ketika mengambil bola, aku sengaja membelakangi dia, supaya dia dapat melihat pantatku, ketika melakukan shoot, aku bersikap dengan lebih nunduk sehingga susuku lebih terlihat lagi. Dia sempat bertanya, kenapa aku cuman pake begini, sewaktu aku duduk, aku jawab biar ndak gerah, aku perhatikan matanya melihat ke arah vaginaku yang sedikit ngintip karenan pendeknya kaos singlet.
Dia hanya main 1 jam, lalu pamit meninggalkan areal bowling, sebelum pulang, aku sempat beristirahat dengan duduk agak mengangkang menghadap dia, wah basah banget vaginaku. Aku pengen nunjukin lebih lagi, cuman karena sikon aku tidak bisa melakukan itu. Setelah puas bermain hampir 3 jam, kita meninggalkan areal bowling, sebelum pulang, kita makan di food court yang ada di mall ini. Setelah makan, kita pergi ke sebuah areal taman kota yang sangat sepi karena hari sudah gelap, melihat sikon yang sepi, Ko Henry menarik kain pantai Ce Viona sehingga bugil, lalu disuruh berjalan-jalan sekitar taman, Ce Viona pun mengikuti keinginan Ko Henry, sesekali Ce Viona duduk di bebatuan sambil mengangkang memperlihatkan vaginanya. Aku pun jadi dag dig dug melihat mereka, ketika Ce Viona berjalan kembali, Ko Henry menarik kain pantai Mitha sehingga jadi bugil. Mitha tidak berani berjalan kemana-mana, tapi hanya duduk di kursi yang tersedia, aku lalu mengikuti Mitha dengan melepas kaos singlet dan bugil di samping Mitha, dari belakang Ko Henry menaikkan kakiku, lalu meremas susuku dan menyentuh vaginaku yang sudah basah, lalu bergantian menyentuh Mitha. Rasanya nano nano, takut, ndredeg, tapi juga enak.
Setelah 2 jam di taman itu, kita keluar kota ke salah satu rest area yang ada mini marketnya dan belum pernah dikunjungi oleh mereka. Sesampainya di rest area, sudah sangat sepi, kita pun membeli camilan dan minuman di dalam mini market, mas-masnya melihat dengan seksama tubuh kita, lalu kita duduk di luar, lebih tepatnya di samping mini market. Ko Henry menarik kain pantai Ce Viona dari belakang sehingga kembali bugil, lalu memasukkan jarinya kedalam vagina Ce Viona yang dimana dia langsung mendesah. Vagina ini makin basah, Almira melepas tali boleronya, kemudian melepas rok nya sehingga tanpa bawahan sama sekali. Ko Henry bergeser ke Felicia dan melepas kancing yang tersisa, sambil meremas susunya. Ketika mendekatiku, Ko Henry menarik lepas kaos singletku sehingga bugil, lalu membuka bibir vaginaku dan memasukkan 2 jarinya, nikmat gila. Ko Henry menyuruhku berjalan di sekitar kontainer toilet dalam kondisi masih bugil, aku pun mencobanya, untung jantung ini masih kuat. Ketika kembali ke tempat duduk, aku kembali memakai kaos singlet itu.
Kala itu yang tidak memakai bawahan ada Almira dan Fenty. Ketika Almira merasa selangkangannya gatal, dia menaikkan kedua kakinya di meja, bertepatan dengan kejadian itu, mas-mas di mini market pas keluar dan terkaget melihat kondisi Almira, dengan santai Almira bilang “digigit semut mas” dengan posisi masih mengangkang memperlihatkan vaginanya. Setelah itu Ko Henry mengajak kita untuk pulang ke rumah Fenty. Di rumah Fenty, ketika masuk Mitha langsung membelai titit Ko Henry, membuka celananya dan mengulum tititnya, aku pun mendekat dan langsung bugil lalu mengarahkan tangannya ke susuku, diremasnya lah susuku. Disini Mitha dengan lugas mengatakan ke Ko Henry bahwa dia mau ML, siap untuk ditusuk, pengen ditusuk. Ko Henry mendudukan Mitha di sofa, membuka lebar-lebar kakinya, kemudian Mitha menyibak bibir vaginanya, ndak pake lama, vagina Mitha langsung ditusuk tititnya dan digenjotnya. Mitha meringisi tapi juga mendesah keenakan, sampai orgasme, terlihat darahnya keluar dari vaginanya, kemudian Ko Henry menuju ke kamar mandi membersihkan tititnya dari darah perawan Mitha, aku membantunya dan langsung lanjut memintaku untuk berpose doggy dengan pegangan pada kloset lalu ditusuknya lah vaginaku sampai muncrat buanyak. Memang benar adanya titit Ko Henry besar, panjang, dan kuat sekali. Temen-temen yang lain menyoraki Mitha yang sudah tidak perawan, sambil masturb dan kita pun tertidur sampai pagi. Sewaktu aku bertanya ke Mitha apakah menyesal dan rasanya gimana, Mitha pun menjawab, tidak menyesal dan pengen terus merasakan titit Ko Henry.
Demikian lanjutan dari kisah sebelumnya, selamat menikmati.
P.O.V. Monica
Pagi ini kita semua terbangun di waktu yang hampir bersamaan, hanya Ko Henry yang masih pulas tidurnya, mungkin kecapekan. Hihihi… Diana dan Fenty membuka korden dan pintu menuju balkon, sinar matahari menyeruak masuk ke dalam. Diana dan Fenty keluar ke balkon menghirup udara pagi lalu duduk-duduk di lantai balkon masih dalam kondisi bugil. Ce Viona dan Fenty mendekati Ko Henry, lalu bersama-sama mengulum tititnya yang sudah tegang, tegak berdiri. Ce Viona mengulum dan menjilati batang tititnya, sedangkan Fenty telornya, lalu bergantian, Fenty menjilati tititnya, Ce Viona naik ke arah putting susu Ko Henry, menjilati dan memainkan putingnya. Tidak hanya itu, Ce Viona langsung ngangkang di depan mulut Ko Henry, vaginanya dijilati sambil dimasukin jarinya, Ce Viona mendesah keenakan, sementara Fenty langsung memasukkan titit Ko Henry ke vaginanya dan menggenjotnya dengan kencang sambil mendesah sampai orgasme. Aku dan Mitha yang melihat hal ini, jadi terangsang dan basah vagina kita, akhirnya kita ikutan masturb, begitu pula dengan Felicia dan Almira. Sesudah Fenty orgasme, Ce Viona juga orgasme karena vaginanya dijilati oleh Ko Henry, Felicia menyusul untuk memasukkan titit Ko Henry ke vagina-nya sampai muncrat dan meleleh keluar spermanya dari vagina Felicia.
Setelah itu, kita bergantian membersihkan diri, Diana mandi bersama Ko Henry, pemandangan yang cukup erotis kala Ko Henry menyabuni susu Diana dan vagina-nya, tak lupa juga memasukkan jarinya ke dalam vagina. Tidak hanya sampai disitu, ketika giliran Almira untuk mandi, di sofa Ko Henry sempat melebarkan kedua kaki Almira, lalu Almira membuka bibir vaginanya, dan dimasukin jari Ko Henry sambil dimainkan di dalamnya, Almira mendesah-desah keenakan sebelum akhirnya mandi. Setelah semuanya mandi, kita diajak ke rumah Fenty. Kita ditawarin berganti pakaian dengan pakaian yang ada di tempat Ko Henry ini, sejumlah pakaian mereka dibagi dan ditinggal di setiap lokasi rumah dan apartemen, tapi ya isinya begitu semua sih, minimalis dan terbuka.
Ko Henry menyarankan ke aku dan Mitha untuk mencoba memakai kaos singlet putih, aku mengikuti saran tersebut dengan memakai kaos singlet, cukup longgar, belahan dada, dan tonjolan susuku dari samping terlihat, panjangnya juga menutupi hampir keseluruhan pantat, tapi bagaimanapun juga, masih terlihat sedikit pantat dan vaginaku. Mitha lebih tertarik dengan kain pantai, oleh Ko Henry diikat di tengah bagian susunya. Diana memakai tank top panjang yang backless sampai di atas pantat, Almira memakai bolero terikat di depan dada dan rok yang cukup mini plus ada belahan di samping kiri dan kanan, Fenty memakai tank top ketat dengan rok mini, putingnya terlihat press sekali dengan tank topnya plus warna aerolanya samar-samar terlihat karena warna terang yang dipakai, Felicia memakai terusan hem yang panjangnya sepantat, kancingnya dimulai dari bawah susunya dengan total hanya 4 kancing, itu pun kancing terbawah tidak terpasang, terakhir Ce Viona memakai kain pantai sama seperti Mitha. Kita menuju ke rumah Fenty dengan 2 mobil yaitu mobilku dan mobil Ko Diana.
Di rumah Fenty, kita bantu bersih-bersih, bugil ? jelas donk, sambil Ko Henry memesan makanan via aplikasi. Nah menjelang makanan kita tiba, Ko Henry tiba-tiba punya challenge, siapa yang mau mengambil makanan di depan pagar dan karena lagi bersih-bersih, jendela ruang tamu itu pas lagi dibuka semua, modelnya seperti pintu, nah Ko Henry minta ada 1 orang yang masturb di jendela itu menghadap ke pagar. Siapapun yang berada di lokasi jendela itu, pasti terlihat dengan jelas dari pagar. Ce Viona bertanya, apakah ada di antara aku dan Mitha yang pernah menemui driver dengan pakaian seadanya, kita berdua nggak pernah karena selama ini tinggal di kost-an, semua pesanan kita ya ditaruh di rak depan kost-an. Mitha dengan sedikit malu-malu, mengajukan diri mau masturb di depan jendela itu, sedangkan yang mengambil akhirnya Almira dengan memakai kaos singlet yang agak molor bagian depannya sehingga nyaris seluruh susunya terlihat dengan panjang setengah pantat sehingga dengan kondisi ini, vagina-nya sudah pasti terlihat.
Mitha langsung menempati posisi di depan jendela, duduk mengangkang dengan kedua kakinya keluar di depan jendela lalu menggosok vagina-nya sambil meremas-remas susunya, tepat driver tersebut tiba, dia melongok kearah dalam, nampaknya mau berteriak “Permisi…” tapi terhenti karena melihat Mitha masturb disitu, lalu tidak lama, driver tersebut menghubungi Ko Henry, diterima oleh Almira, kemudian Almira keluar dengan kaos singlet tersebut, driver lebih kaget lagi melihat Almira, yang membuka gembok dan pintu pagar untuk mengambil makanan. Sewaktu membuka gembok, tali kaos singlet Almira melorot, pastilah susunya terlihat dengan jelasnya, sewaktu membuka pagar, Almira menaikkan tali tank top-nya lalu driver tersebut meminta uang parkir, Almira masuk kedalam, sementara Mitha masih menikmati masturb-nya, sebentar Almira keluar lagi untuk menyerahkan uang parkir, barulah driver tersebut pergi. Mitha dan Almira vagina-nya basah begitu pula dengan vagina kita.
Setelah makan, kita pergi ke salah satu mall yang lumayan sepi, disitu ada areal permainan bowling, karena memang sudah diperbolehkan untuk dibuka, kita main kesana dengan pakaian yang sama seperti kita berangkat dari apartemen Ko Henry ke rumah Fenty. Kebetulan di mall dapat tempat parkir mobil yang berada di lantai yang sama dengan arena Bowling, ketika berjalan menuju areal bowling, aku merasa kaos singlet ini tidak menutup dengan sempurna vaginaku, dan aku melihat temen-temen yang lain juga nyaris sama. Pandangan orang jelas mengarah ke kita semua, basahlah vaginan ini. Setelah membayar tiket, kita langsung masuk ke arena bowling, kita membayar untuk 2 lajur yang bersebelahan. Di dalam areal bowling ada 1 group 2 cowok, 1 cewek yang juga sedang bermain namun lokasinya agak jauh.
Pada saat bermain, tentu saja dengan pakaian yang kita pakai, pantat dan susu terkadang terlihat dengan sempurna, termasuk aku. Kita membagi menjadi 2 group yaitu, Ko Henry bersama dengan Diana, Almira, dan Mitha, sedangkan group satunya berisi Fenty, Felicia, aku, dan Ce Viona. Kita bertaruh, siapa yang bisa Strike (1x shoot semua pin roboh) atau Spare (2x shoot semua pin roboh), boleh minta apa saja ke group lawannya. Kalau ada yang berhasil mendapatkan Turkey (3x Strike), maka dia berhak meminta apa saja selama 3 hari kepada kita. Jelas seperti yang sudah di duga sebelumnya, Ko Henry mengawalinya dengan strike, Ko Henry request, Fenty menurunkan 1 tali tank top-nya. Lalu di kelompok-ku, Fenty mengawali permainan, di luar dugaan juga Strike, jadi dia boleh request apapun itu, dia meminta Almira melepas tali pengikat boleronya, Almira pun melepasnya, susunya masih tertutupi bolero meskipun tidak ada pengikatnya.
Giliran Almira melakukan shoot, ternyata 2x shoot tidak dapat merobohkan semua, ganti ke Mitha, cukuo hebat, 2x shoot, semua pin roboh, Mitha mengirimkan requestnya kepada Felicia yang diminta melepas 1 kancing lagi. Felicia pun melepas 1 kancing dari pakaiannya yang membuat tubuh bagian atas lebih terbuka. Felicia pun take shoot dan boom 1x shoot dapat Strike. Felicia mengirimkan requestnya kepada Almira yang diminta melipat 1x bagian atas roknya sehingga terlihat lebih pendek rok yang dipakai. Giliran Diana melakukan shoot, 2x shoot habis semua pinnya, dan mendapatkan Spare. Diana mengirimkan requestnya ke aku, yaitu, aku disuruh duduk selama 2 menit, pada kursi yang ada di samping rel bola, melihat sikon yang aman, aku pun melakukannya. Selama 2 menit aku duduk mengangkang, dimana vaginaku terlihat secara penuh. Setelah 2 menit, aku mengakhiri request ini, kemudian bersiap untuk melakukan shoot. Ketika mau melakukan shoot, aku bertemu dengan teman kuliah, seangkatan, sekelas. Dia bersama seorang teman, yang bukan dari kampusku. Dia menyapaku, sambil matanya terus menjelajahi tubuhku. Dia bermain di rel yang berada tepat di sebelahku. Aku melihat dia terus mengawasiku, tentu saja, sesekali dia pasti dapat melihat susuku dan vaginaku, bukannya pengen berhenti, tapi malah kepengen terus menggoda dia. Seperti ketika mengambil bola, aku sengaja membelakangi dia, supaya dia dapat melihat pantatku, ketika melakukan shoot, aku bersikap dengan lebih nunduk sehingga susuku lebih terlihat lagi. Dia sempat bertanya, kenapa aku cuman pake begini, sewaktu aku duduk, aku jawab biar ndak gerah, aku perhatikan matanya melihat ke arah vaginaku yang sedikit ngintip karenan pendeknya kaos singlet.
Dia hanya main 1 jam, lalu pamit meninggalkan areal bowling, sebelum pulang, aku sempat beristirahat dengan duduk agak mengangkang menghadap dia, wah basah banget vaginaku. Aku pengen nunjukin lebih lagi, cuman karena sikon aku tidak bisa melakukan itu. Setelah puas bermain hampir 3 jam, kita meninggalkan areal bowling, sebelum pulang, kita makan di food court yang ada di mall ini. Setelah makan, kita pergi ke sebuah areal taman kota yang sangat sepi karena hari sudah gelap, melihat sikon yang sepi, Ko Henry menarik kain pantai Ce Viona sehingga bugil, lalu disuruh berjalan-jalan sekitar taman, Ce Viona pun mengikuti keinginan Ko Henry, sesekali Ce Viona duduk di bebatuan sambil mengangkang memperlihatkan vaginanya. Aku pun jadi dag dig dug melihat mereka, ketika Ce Viona berjalan kembali, Ko Henry menarik kain pantai Mitha sehingga jadi bugil. Mitha tidak berani berjalan kemana-mana, tapi hanya duduk di kursi yang tersedia, aku lalu mengikuti Mitha dengan melepas kaos singlet dan bugil di samping Mitha, dari belakang Ko Henry menaikkan kakiku, lalu meremas susuku dan menyentuh vaginaku yang sudah basah, lalu bergantian menyentuh Mitha. Rasanya nano nano, takut, ndredeg, tapi juga enak.
Setelah 2 jam di taman itu, kita keluar kota ke salah satu rest area yang ada mini marketnya dan belum pernah dikunjungi oleh mereka. Sesampainya di rest area, sudah sangat sepi, kita pun membeli camilan dan minuman di dalam mini market, mas-masnya melihat dengan seksama tubuh kita, lalu kita duduk di luar, lebih tepatnya di samping mini market. Ko Henry menarik kain pantai Ce Viona dari belakang sehingga kembali bugil, lalu memasukkan jarinya kedalam vagina Ce Viona yang dimana dia langsung mendesah. Vagina ini makin basah, Almira melepas tali boleronya, kemudian melepas rok nya sehingga tanpa bawahan sama sekali. Ko Henry bergeser ke Felicia dan melepas kancing yang tersisa, sambil meremas susunya. Ketika mendekatiku, Ko Henry menarik lepas kaos singletku sehingga bugil, lalu membuka bibir vaginaku dan memasukkan 2 jarinya, nikmat gila. Ko Henry menyuruhku berjalan di sekitar kontainer toilet dalam kondisi masih bugil, aku pun mencobanya, untung jantung ini masih kuat. Ketika kembali ke tempat duduk, aku kembali memakai kaos singlet itu.
Kala itu yang tidak memakai bawahan ada Almira dan Fenty. Ketika Almira merasa selangkangannya gatal, dia menaikkan kedua kakinya di meja, bertepatan dengan kejadian itu, mas-mas di mini market pas keluar dan terkaget melihat kondisi Almira, dengan santai Almira bilang “digigit semut mas” dengan posisi masih mengangkang memperlihatkan vaginanya. Setelah itu Ko Henry mengajak kita untuk pulang ke rumah Fenty. Di rumah Fenty, ketika masuk Mitha langsung membelai titit Ko Henry, membuka celananya dan mengulum tititnya, aku pun mendekat dan langsung bugil lalu mengarahkan tangannya ke susuku, diremasnya lah susuku. Disini Mitha dengan lugas mengatakan ke Ko Henry bahwa dia mau ML, siap untuk ditusuk, pengen ditusuk. Ko Henry mendudukan Mitha di sofa, membuka lebar-lebar kakinya, kemudian Mitha menyibak bibir vaginanya, ndak pake lama, vagina Mitha langsung ditusuk tititnya dan digenjotnya. Mitha meringisi tapi juga mendesah keenakan, sampai orgasme, terlihat darahnya keluar dari vaginanya, kemudian Ko Henry menuju ke kamar mandi membersihkan tititnya dari darah perawan Mitha, aku membantunya dan langsung lanjut memintaku untuk berpose doggy dengan pegangan pada kloset lalu ditusuknya lah vaginaku sampai muncrat buanyak. Memang benar adanya titit Ko Henry besar, panjang, dan kuat sekali. Temen-temen yang lain menyoraki Mitha yang sudah tidak perawan, sambil masturb dan kita pun tertidur sampai pagi. Sewaktu aku bertanya ke Mitha apakah menyesal dan rasanya gimana, Mitha pun menjawab, tidak menyesal dan pengen terus merasakan titit Ko Henry.
Demikian lanjutan dari kisah sebelumnya, selamat menikmati.