Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Namaku Marsha (Pacar Yang Perlahan Berubah)

Siapa cowo kedua yang merasakan tubuh Marscha?

  • Johan

    Votes: 66 17,0%
  • Ringgo

    Votes: 46 11,9%
  • Gilang

    Votes: 5 1,3%
  • Pacar Sherry

    Votes: 33 8,5%
  • Kang Ojol

    Votes: 131 33,8%
  • Penjaga warung depan kost

    Votes: 99 25,5%
  • (lainnya)

    Votes: 5 1,3%
  • Apakah perlu mulustrasi Marsha

    Votes: 1 0,3%
  • Perlu

    Votes: 2 0,5%

  • Total voters
    388
  • Poll closed .
Izin lapor Hu... Lancrotkan Hu....💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪
PM link hu
pm linknya
pm link hu
pm link hu
Minta linknya hu
bisikin linknya dong hu
Minta linknya hu
Minta linknya hu
PM ling nya juga hu
PM link nya dong hu

Done ya hu. Yang lain langsung PM aja ya.
 
Hu akun sebelah keban ya?
Barusan ane cek memang yang KK kena banned. Resiko emang. Sudah ane sampaikan dari awal juga kalau KK rawan di banned.
Makanya ane pindah ke platform satunya lagi untuk cerita Barus (season 3). Semua info ada di twit**ter.




pm linknya suhu, plis
Pm linknya suhu
Pm link hu
suhu, mau pm link nya dong. Hatur nuhuuun
Pm link nya dong suhu
Pm link nya dong suhu
Pm link huu
Pm link hu

Sudah ane PM ya hu.

kedepan langsung PM aja ane ya kalau yg mau linknya.
 
Nanti malam ane update ya hu. Teaser dulu

Permainan Game Uno (Part 2) Dikamar mandi bareng Rama



“Makasih ya Sha, gue puas banget..” Ujarnya, lalu ambruk tertidur.



Ya aku juga puas, kataku dalam hati. Walau ada perasaan bersalah yang menyeruak masuk. Aku memejamkan mata dan mengatur nafas. Pengen sekali tidur, tapi rasa ga nyaman dipantatku membuatku untuk membereskannya.



Aku lalu berdiri mau ke kamar mandi.

"Mau ke mana lo?" tanya Sherry.



Aku: "Ke kamar mandi dulu, lagian kalian rese sih, narik kemoceng aja bisa kondomnya ketinggalan"



Sherry : “Udah biarin aja, ntar ke dokter buat diambil"



Aku: "Terus diketawain ama dokternya, ogah! Mending gw ambil sendiri"



Aku lalu masuk ke kamar mandi. Tapi Rama ternyata mengikutiku. Dia masih telanjang dengan tanpa celana sehingga penisnya terlihat bergantung setengah tegak. Penis yang tadi habis dikuras sama Sherry.



"Gue bantuin ya, Sha, ngeluarinnya" kata Rama. Dia mencoba membantu. Aku dalam hati jelas menolaknya. Bisa modus ini orang.



"Gue aja deh yang bantuin” Kata Sherry mencoba menepis Rama. Tapi celakanya, Martin menyergap Sherry dan menyeretnya. “Eh, Martin, lepasin gw!"



Kudengar Martin berkata: "Biar Rama aja yang bantuin, kita enak-enak aja lah, lagian gue udah ngincer lo dari dulu, pengen ngentot ama lo"



Habis itu Sherry ditarik menjauh sehingga aku ga dengar mereka ngomong apa.

“Gue bantuin ya Sha….pasti susah tuh lepasinnya dari pantat lu” Kata Rama.



Aku masih ragu. Rama kembali membujuk. “Pantat lu kan masih perawan, pasti sempit banget. Ga mungkin lu sendiri bisa ambil. Gue bantuin ambil”



Lanjut Rama: “Gini saja deh, gue diam aja nanti sambil lihatin lu sendiri ambil kondom. Kalau lu butuh bantuan baru gue bantu.



Akhirnya ku iyakan sajalah dia ikut kekamar mandi. "Iya deh. Tapi lu lihatin aja dulu ya. Ga usah ikut keluarin. DAN INGAT JANGAN COBA-COBA KENTOTIN GUE"



"Ok siap" Katanya sambil buka baju.

"Lho kok buka baju?"

"Takut basah". Kemudian aku didorongnya masuk kekamar mandi.
 
PART 24 D : Permainan Di Kamar Mandi

“Makasih ya Sha, gue puas banget..” Ujarnya, lalu ambruk tertidur.



Ya aku juga puas, kataku dalam hati. Walau ada perasaan bersalah yang menyeruak masuk. Aku memejamkan mata dan mengatur nafas. Pengen sekali tidur, tapi rasa ga nyaman dipantatku membuatku untuk membereskannya.



Aku lalu berdiri mau ke kamar mandi.

"Mau ke mana lo?" tanya Sherry.



Aku: "Ke kamar mandi dulu, lagian kalian rese sih, narik kemoceng aja bisa kondomnya ketinggalan"



Sherry : “Udah biarin aja, ntar ke dokter buat diambil"



Aku: "Terus diketawain ama dokternya, ogah! Mending gw ambil sendiri"



Aku lalu masuk ke kamar mandi. Tapi Rama ternyata mengikutiku. Dia masih telanjang dengan tanpa celana sehingga penisnya terlihat bergantung setengah tegak. Penis yang tadi habis dikuras sama Sherry.



"Gue bantuin ya, Sha, ngeluarinnya" kata Rama. Dia mencoba membantu. Aku dalam hati jelas menolaknya. Bisa modus ini orang.



"Gue aja deh yang bantuin” Kata Sherry mencoba menepis Rama. Tapi celakanya, Martin menyergap Sherry dan menyeretnya. “Eh, Martin, lepasin gw!"



Kudengar Martin berkata: "Biar Rama aja yang bantuin, kita enak-enak aja lah, lagian gue udah ngincer lo dari dulu, pengen ngentot ama lo"



Habis itu Sherry ditarik menjauh sehingga aku ga dengar mereka ngomong apa.

“Gue bantuin ya Sha….pasti susah tuh lepasinnya dari pantat lu” Kata Rama.



Aku masih ragu. Rama kembali membujuk. “Pantat lu kan masih perawan, pasti sempit banget. Ga mungkin lu sendiri bisa ambil. Gue bantuin ambil”



Lanjut Rama: “Gini saja deh, gue diam aja nanti sambil lihatin lu sendiri ambil kondom. Kalau lu butuh bantuan baru gue bantu.



Akhirnya ku iyakan sajalah dia ikut kekamar mandi. "Iya deh. Tapi lu lihatin aja dulu ya. Ga usah ikut keluarin. DAN INGAT JANGAN COBA-COBA KENTOTIN GUE"



"Ok siap" Katanya sambil buka baju.

"Lho kok buka baju?"

"Takut basah". Kemudian aku didorongnya masuk kekamar mandi.



Aku berdiri dibawah shower, bersiap mengeluarkan kondom itu. Aku masukkan jari kelingkingku kedalam anusku. mencoba keluarin sendiri kondom dari dalam duburku. Rama hanya melihatin sambil mupeng, dia duduk diatas kloset. Pemandangan yang indah buat dia.



Cukup susah aku mengeluarkan kondom itu. Berkali-kali aku masukkan jariku kedalam, tadi ga bisa juga keluarin kondom. Sampai aku frustasi.



"Bisa ga?" Tanya Rama.

"Susah nih" Jawabku

"Sini gue bantuin".



Karena aku tidak ada pilihan maka akhirnya aku relakan saja Rama bantuin.

“Sini aja” Katanya mengajakku mendekat.

Dibuatnya tubuhku menunging berpegangan di kloset. Aku dengan pasrah menungging dengan sexynya dihadapanya seolah siap dikentot. Dengan nakal dia meraba vaginaku sebentar sehingga aku merinding.



"Hoi...fokus ke kondom di anusku dong" Kataku memprotesnya.

"Hehehe..sorry. Memek lu menggemaskan banget sha. Imut." Katanya.

"Ingat ya. Lu ga boleh ngentotin gue. Hanya bisa bantuin sesuai perjanjian tadi"

"Kita lihat aja ntar...hehehhe..." Katanya mesum.



Dia lalu berdiri dibelakangku, langsung direnggangkan kedua belah pantatku sehingga anusku terbuka dan dapat dia lihat. Rasa maluku sudah hilangntah kemana, karena aku memang sudah frustasi ingin cepat-cepat benda yang mengganjal di pantatku itu segera keluar.



Secara perlahan dia mencoba memasukan jari telunjuknya di anusku, tapi susah sekali, hanya setengah yang bisa masuk. Aku merasakan sakit saat jarinya masuk kedalam mencari kondom itu. Dicoba berkali-kali masih juga susah masuk.



"Anus lu benerean masih perawan ya?" Tanyanya.

"Iya..belum dicoblos sama pacarku."

"Bodoh banget pacar lu....hahaha..."

"Ih apaan sih. lagian kan sakit....auuuuuuu....pelan-pelan...." Teriakku saat dipaksakan telunjuknya masuk. Dia coba- korek-korek mencari kondom.

"Keluarin dulu jarinya, sakit tahu..." Kataku.



Rama menurut, dia keluarkan jarinya yang panas itu. Kemudian dia ambil sabun dan meratakan ke anusku. "Tahan dikit ya...masih sempit nih pantat" katanya sambil mencucukkan jarinya ke anusku sehingga aku menjerit. Perutku langsung mulas.



“Pelan-pelan dong ram….”



Aku mencoba menahan rasa sakit. Aku merintih-rintih ketika jarinya masuk seluruhnya pada anusku.

"Uuhh.. waduhh.. sempit banget nih lubang!," katanya merasakan sempitnya anusku.



Kurasakan jarinya mencoba menggapi karet yang ada didalam, tapi sepertinya susah.



"Sakit ram..." Rengekku. Aku hampir menangis



Kemudian sifat cabulnya muncul. "Mainin memek lu, untuk mengurangi rasa sakit." katanya



Karena aku sudah frustasi, maka aku menurutinya, benar juga pikirku. Lalu mulai menggesek-gesekkan jariku ke vaginaku. Terasa kenikmatan menjalar ke seluruh sel-sel tubuhku. Aku makin menggesekkan tanganku ke vaginaku, mencari g-spotku.



Disaat yang bersamaan, Rama kembali melakukan aktifitas di lubang pantatku. Rasa nikmat yang ditimbulkan di memekku mengurangi rasa sakit yang aku rasakan didalam anusku. Rasa sakit dipantat karena jari Rama tergantikan dengan rasa enak di vagina karena jariku.



"Shhhhhh....."



Lagi enak-enak colmek, kurasakan makin sakit di pantatku, aku menengok ke belakang, aku kaget bukan main ternyata sekarang ujung kepala penis Rama sudah mencoba merangsek masuk ke liang anusku yang masih perawan.



"Ehh..jangan ramm...jangan sodomi guee...sakitt..." Pintaku.

"Bentar coba dulu. Biar anus lu makin lebar, jadi gampangku ambilnya" Katanya.



Kepala kontolnya sudah masuk aku rasakan ke anusku. Perutku mulas, mau muntah. Aku mencoba mendorongnya, tapi tenagaku kalah. Dia menekan pundakku. Aku tak bisa bergerak lagi karena sudah mentok di kloset ini.



"Sakit rammm...huhuhu...sakit...."



Aku merintih-rintih ketika batang melakukan penetrasi perlahan-lehan pada anusku. Sakit banget. Berbeda dengan yang dibilang Sherry kalau anal sex itu enak.



“Rama….huhhu…sa..kit..”

Karena aku kesakitan jadi anusku makin kuat mencengkram kepala kontolnya.



"Please ram....sakittt.... udah dong" pintaku

"Emang sempit banget anus lu ini Sha...tahan ya…" Katanya meyakinkanku.



Otakku langsung berputar cepat mencari ide agar anusku tidak semakin perih dijejali palkonnya. Anusku benar-benar panas. Aku sudah ga sanggup lagi.



"Udah ram..udah..masukin ke memek aja deh..." Akhirnya itu yg keluar dari mulutku.

"Jadi bisa nih ngentotin lu?" Tanyanya memastikan.

"Iya bisa"

"Ga sesuai perjanjian tadi dong"
"iiya bodo amatlah..." Jawabku

"Hahahhaa....."



Rama lalu menarik penisnya dari anusku, lalu diarahkan ke vaginaku. Aku sengaja membuka vaginaku dengan lebar, dengan sekali hentakkan masuklah penis itu ke dalamku.



"Awww......" Desahku, saat batanganya yang sudah tegang itu membelah bibir vaginaku.



“Akhirnya…..settingan gue berhasil” Kudengar Rama berguman.



Rama lalu memompakan penisnya padaku dengan cepat sekali sampai aku kesulitan mengambil nafas. Rasa nikmat seperti biasa saat kontol masuk ke memekku kemudian menjalar kesel-sel tubuhku. Kenikmatan yang luar biasa ini kuekspresikan dengan erangan dan geliat tubuhku.



Aku sudah lupa akan tujuan kekamar mandi ini, yaitu ingin mengeluarkan kondom yang mengganjal di pantatku.



“Uhhhh..mantap ni memek..Sudah dari dulu pengen ngentotin lu sha” Erangnya menikmati sempitnya liang vaginaku.



"Shhhh...ouww....yesss........" rintihku.



Suara kami berdua saling bersahutan mengisi ruang kamar mandi ini. Aku yakin suara-suara kami pasti kedengaran keluar kamar mandi.

Kaca wastafel yang ada didepanku memantulkan bayangan tubuhku yang terlonjak lonjak digenjotnya, membuat kedua payudaraku bergoyang-goyang dengan indahnya.



Aku cepat sekali hampir orgasme. Aku pun menyambut sodokannya dengan menggoyangkan pinggulku berlawanan dengan arah sodokannya dan sesekali dengan gerakan meliuk.



"Sha...kapan-kapan ngentot lagi ya...suka....." katanya masih tetap dengan intensitas tinggi menggengotku.



"Selesaikan yang sekarang dulu aja....ssshhh....awuuuu...." Jawabku

"Tapi aku bakalan kecanduan nih" katanya

"Emang semua yang ngentotinku pasti kecanduan sih...."

"Binal lu ya...memek lu sudah banyak dikontolin cowo-cowo lainnn..."



Sambil menggenjotku, tangannya masuk lagi ke anusku. Untung dia masih ingat tugas awalnya, yaitu mengeluarkan kondom itu. Aku saja hampir terlupa saking enaknya dikentot. Jarinya mulai menerobos liang sempit duurku. Rasa nikmat di vaginaku ternyata tidak membuat terasa sakit di anusku yang dia colok-colok seperti awal tadi.



“Sabar ya sha…gue tetap bantuin kok…” Katanya.



Sambil menggenjot vaginaku, dia mencoba mencari-cari kondom dalam anusku. Ajaibnya anusku jadi basah sepertinya ada lendir keluar sama seperti lendir keluar di vagina. Lendir itu yang membuat jarinya lebih leluasa masuk.



Bahkan kurasakan sekarang ada dua jari memasuki anusku, mengoreki lalu bergerak keluar-masuk di sana. Aku makin merinding. Enak sekali. Mungkin ini rasanya double penetration. Aduh jadi penasaran pengen ngerasain suatu saat nanti.



“Ahhhh….ahhh….” Hanya itu yang keluar dari mulutku.



Sambil menggenjot memek, tangannya dengan lihat mencari-cari karet didalam liang anusnya. Aku masih tetap membantu menggoyangkan pantatku kebelakang, sehingga sodokannya makin mantap. Nikmat sekali yang aku rasakan. Sex is good.



Hingga akhirnya: "Akhirnya bisa juga nih dapat kondomnya" Kata Rama, perlahan menarik kondom dari anusku.



Rama menghentikan genjotannya agar konsentrasi menarik karet itu dalam liangku. Aku lega akhirnya saat kondom itu lepas. Ga kebayang kalau sampai kondom ini tetap bersarang di anusku. Aku pasti sakit.



Saat itu aku merasa senang sekali. Sebagai ucap syukur, aku lalu berkata ke Rama: "Thank ya ram. Sini gue puasin lu sebagai ucapan terimakasih"



Aku lalu melepaskan diri, kusuruh dia duduk diatas kloset, lalu kunaiki batangnya yang sudah sangat tegang itu. “Rasakan ucapan terimakasih Marsha” Kataku dengan tersenyum nakal.

Dia hanya bengong tanpa ekspresi.



Aku turunkan pelan-pelan vaginaku hingga menelan kontolnya yang tegang itu. Matanya mau coba melihat toketku besertat tubuh telanjangkuku ada dihadapanya sekarang, dengan ekspresi nakal dari wajahku.



Tanpa menunggu waktu lama, aku lalu menggoyangkan pinggulku dengan liar diatas penisnya, aku makin terangsang melihat ekspresi kenikmatan di wajahnya, dia meringis dan mengerang, terutama saat aku membuat gerakan meliuk yang membuat penisnya seolah-olah dipelintir.



“Ahahhahhhhaa…ssshhhhhhhhh….sahahahhhhhh…..”



Kamar mandi ini bertambah gaduh. Beruntung sekali Rama bisa menikmati tubuhku. Aku juga selalu tidak bisa menolak desakan birahi.



"Toked lu emang sempurna Sha..favorit nih" Katanya sambil melumat dadaku yang bergoyang indah, membuatku makin merinding dan makin semangat menggoyangkan pantatku diatas batangnya..



"Gue pengen macarin lu sha, boleh ga?" Kata Rama. Ini pertanyaan standar cowo-cowo yang pernah dekat denganku. Tujuan pacaran biar bisa ngentotin aku tiap hari ini pasti.



"Emang kalau pacaran buat apa..ahhhh..?" Tanyaku.

"biar bisa ngentotin lu tiap hari....." Katanya. Kan benar.



Mendengar kata ngentot tiap hari membuatku makin liar. Tubuhku pun mulai mengejang dan kugoyangkan tubuhku lebih gencar. Gelombang orgasme sudah di ambang batas, aku merasa sudah mau sampai.



"Ram....gue mau ke..luar...." Kataku.

"Sama Sha.... dikit lagi nih....ouhh"

“cepat rammmm…sodok bareng…..aahhhhhhh….”



Rama meremas pantatku erat-erat, sambil mengangkat-turunkan tubuhku agar vaginaku semakin cepat menelan kontolnya. Tidak lama kemudian, kurasakan kedutan penis Rama di vaginaku. Lalu penis nya menumpahkan lahar putihnya ke liang vaginaku.



“Ughhh.. rasakan maniku sha!!”,erangnya bersaamaan aku orgasme..



“Aaaahhhhh….hhhhhhhh… Marsha……ke…lu…arrrrghhhhhhhh……!!!!” desahan panjang keluar dari mulutku, kepalaku mendongak ke atas menatap langit-langit kamar mandi.



Aku dan Rama orgasme bersamaan dan dia menumpahkannya di dalam rahimku. Vaginaku serasa banjir oleh cairannya yang hangat dan kental itu, sperma yang tidak tertampung meleleh keluar di daerah selangakanganku. Aku ambruk ke depan, ke dalam pelukannya. Dia peluk tubuhku sambil penisnya tetap dalam vaginaku, kami berdua basah kuyup keringat yang mengucur.



"I love you Marsha. Tubuh lu enak banget. Pacaran yukkkk..." Katanya.



Aku hanya diam. Pacaran buat orang seperti Rama ini hanya status doang biar bisa ngentot tiap hari dengan alasan jatah pacar. Keenakan di dia, ga enak di aku. Lagian mana mungkin aku putusin pacarku. Aku sangat sayang sama dia.



Mengingat pacarku, aku langsung merasa sedih. Aku kesal sama tubuhku yang selalu kalah sama libido sehingga dikentot cowo lain. Walau masih lemas aku lalu melepaskan pelukan Rama. Aku bersihkan vaginaku, sambil mandi. Aku buru-buru mandi agar tidak digarap Rama lagi.



21.50 keluar dari kamar mandi



"Keluar juga lo akhirnya. Gimana, bisa lo tarik keluar lagi?" Tanya Sherry



"Udah, tapi susah banget, ampe jarinya si Rama ngorek2 ke bool gw. Sakit nih" Jawabku.



"Jarinya si Rama, apa kontolnya si Rama?"



"Ah, apaan sih" Aku menepuk Sherry sambil tertawa lebar.



Aku kemudian mengambil bajuku yang berserakan di lantai. Kontrakan ini sudah seperti ajang pesta sex, baju dan celana dalam berserakan dimana-mana, dengan tubuh-tubuh telanjang tergeletak.



"Ada pesan dari Billy gak ya?" tanyaku ke Sherry.



"Mana gw tahu, btw masih inget ama dia lo?" Jawabnya



"Ya iyalah, dia kan pacar gw. Mana dia penelitian sering banget balik malam, kan? Jauh gini mana gw tau dia udah makan apa belum, sehat apa nggak, jadi khawatir kan gw. Kalau deket mah bisa gw samperin liatin keadaannya"



"Ciee... Masih perhatian ya, lo ama dia" Ledek Sherry



"Iyalah, lo pikir?"



"Kalau perhatian koq ngentot ama cwo lain?" Ledek Shery lagi.



Aku hanya tersenyum sambil meletakkan telunjuk di bibir.



"Eh, Sher, balik yuk" Kataku.



"Sekarang?" Tanyanya



"Iya lah, sekarang, mau kapan lagi?"



"Gak mau satu ronde lagi?" Tanyanya binal. Emang dasar nih Sherry. Dia puas banget godain aku.



"Ogah, capek gw dari tadi ngelayanin mereka, mana gw kalah mulu pula, mending kalau maennya enak kayak Billy apa cowo lo" kataku memeletkan lidah.



"Najis lu. Eh tapi gak pamit ama si Rama?" Tanyanya.



"Gak usah, yuk langsung pulang aja"



Diperjalanan aku wa pacarku. Walau masih di jalan, tapi aku bilang sudah sampai rumah biar dia ga khawatir. Karena Sherry masih ngajak makan indomie kornet di dago. Katanya dia lapar.



M: "Halo? Yang, udah bobo ya?" (sent 10.02pm)



M: "Aku udah sampai rumah ya, gpp kalo udah bobo, pasti capek banget ya penelitiannya" (sent 10.07pm)



M: "Semangat ya penelitiannya, semoga bisa lulus cepet" (sent 10.07pm)



M: "Luv u 3000, Baby" *emotikon cium* (sent 10.08pm)



Aku merasa bersalah (lagi) ke pacarku.



"Eh tahu ga lu sha.." Kata Sherry sambil setelah mesan makan di dago.

"Apa?" Kataku sambil membolak balik menu, masih bingung mau makan apa.

"Jadi pesta di rumah Rama tadi itu emang udah direncanain ama si Rama. Tadi Martin cerita pas ngentotin gue"

"HAH? GIMANA?" Tanyaku kaget.

"Iya. Jadi Si Rama emang dari dulu pengen bisa ngentotin lu. Dia sudah naksir plus sange berat sama lu. Makanya dia rencanakan ini. Mulai tugas kelompok bareng kita berdua, direncanakan kerjakan dirumah kontrakan Rama yang sepi itu, sampai...tahu ga lu???" Kata Sherry mendekat hendak berbisik.

"APA?"

"Mereka masukin obat perangsang di minuman tadi." Kata Sherry

"Anjislah. Pantes gue hornyan"

"Iyaa..." Kat Sherry. "Sialnya Rama janjiin ke Martin dan Denny bisa bebas ngentotin gue, tapi mereka berdua nggak boleh ngentotin si lu, soalnya itu katanya memek lu jatah Rama. Sial ga tuh"

"Ih gila si Rama”. Kesalku.

"Dan parahnya, Rama rencanakan mau kentotin lu karena si Rama penasaran aja soalnya....... Soalnya Ringgo cerita kalau dia udah sering ngentotin lu, jadi dia pengen nyobain , karena di anggap lu gampangan"

"Ajing...anjing...anjing..kesalku.... Ringgo babilah..."

"Sabar...sabar sis...."

"Gue marah nih sama Ringgo"



END OF GAME UNO
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd