Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA The Introvert (Is Back) (Update Part 16)

Status
Please reply by conversation.
The Proposal and A New Family


Malam ini malam minggu, aku sedang bersiap siap untuk pergi jalan sama Shani, ya malam minggu memang waktu yang dipakai untuk jalan jalan sama pacar, kecuali kalau jomblo. Kalau jomblo ya pasti bakal di rumah, main game, rebahan, berdoa agar turun hujan. Syukurnya yang terakhir gak pernah aku lakukan, supaya apa juga hujan ? Ketahuan banget syirik sama orang yang lagi pacaran.

Shani ada di dalam kamarku, dia lagi menunggu aku bersiap siap, dia duduk di kasurku sambil melihatku yang sedang bercermin sambil memakai pomade. Dia memakai baju kemeja warna coklat dan celana warna hitam ketat.

"Ih lama banget sih by, kayak cewek aja" Celetuk Shani kesal

"Biar ganteng by" Jawabku sambil merapikan rambutku di cermin

"Idih, pede banget, tapi memang iya sih kamu ganteng" Ucap Shani

"Hahaha aduh jadi malu dipuji bidadari" Kataku sambil merapikan kerahku

"Gombal terooos" Teriak Shani ke aku

"Haha biarin, gombal itu berarti sayang" Jawabku ke Shani

"Iyaa by iyaa, masih lama gak? Kalau enggak aku jalan sama Gracia aja nih udah" Kata Shani sedikit ngambek

"Udah kok udah, yuk jalan" Ucapku sambil berbalik menghampiri dia

Aku langsung mengulurkan tanganku agar Shani bangkit dari kasurku, begitu dia meraih tanganku aku langsung menarik tangannya kencang sampai sampai dia memelukku saat dia bangkit.

"Ih kasar, aku kaget tau" Kata Shani sambil memukul punggungku pelan

"Hehe pengen dipeluk" Ucapku ke Shani manja

"Ih manja banget, gini ya Introvert kalau jatuh cinta" Kata Shani mengejekku

"Haha udah gak usah bawa bawa kepribadianku" Ucapku sedikit tertawa

Aku memeluk Shani erat, dia juga begitu. Kami berpelukan lama, sekitar 2 menit. Walaupun yang kurasakan seperti 10 menit.

"Mau meluk apa mau jalan nih?" Kataku ke Shani di tengah pelukan kami

"Kamu duluan ya yang minta peluk" Shani langsung menatapku dengan ekspresi sebal

"Hehe iyaa sih, ya udah, yuk jalan" Aku langsung melepas pelukanku kemudian menggenggam tangan Shani.

Aku langsung keluar kamar sambil menggandeng tangan Shani, kami jalan bergandengan. Saat turun tangga, terlihat Mbok Siti yang sedang menyapu lantai.

"Mbok, Ardy jalan dulu ya" Kataku sedikit teriak ke Mbok Siti

"Oh iya, malam mingguan ya den?" Ucap Mbok Siti sambil menoleh ke arahku dan Shani.

"Haha iyaa mbok, mbok tau aja" Jawabku sedikit tertawa

"Ya mbok juga pernah muda den" Kata Mbok Siti sambil tersenyum

"Haha iyaa mbok, Ya udah mbok, Ardy jalan dulu ya" Ucapku ke Mbok Siti

"Iya den, hati hati" Jawab Mbok siti

"Permisi Mbok ya" Kata Shani ke Mbok Siti

"Oh iya non, hati hati" Jawab Mbok Siti, sebelum melanjutkan bersih bersihnya

Iyaa, mbok siti sekarang manggil Shani dengan panggilan non, apa karena udah tau kalau aku pacaran ya? Bisa jadi sih haha.

Aku dan Shani berjalan keluar rumah menuju halaman. Begitu sampai aku langsung menyalakan motorku yang terparkir disitu. Sebelum naik motor aku sempat memasangkan helm Shani dan mengaitkan pengamannya sebelum aku memakai helmku sendiri. Shani menatapku serius dengan ekspresi tersenyum, aduh gini nih yang bikin aku jatuh cinta haha.

"Maaf ya, malam ini kita naik motor, mobilku belum ku ambil dari Bengkel Ronald" Kataku ke Shani sambil memasang muka bersalah, iya, mobilku masih di bengkel Ronad. Aku mager buat ngambil.

"Gapapa sayang, yang penting jalannya sama kamu, gak masalah mau naik motor atau mobil" Jawab Shani tersenyum

"Haduh, memang betul ya kata fans fans mu, kamu sempurna haha" Gombalku ke Shani dengan sedikit tertawa

"Tuh kan gombal lagi, ya udah, yuk jalan" Shani langsung mendorongku pelan agar aku langsung naik motor, aku pun langsung naik ke motorku begitu di dorong Shani.

Shani langsung naik motorku ketika aku udah naik, dia memeluk erat aku dari belakang. Aku langsung tancap gas pergi dari rumahku. Kami menerobos jalanan Jakarta yang sedang ramai ramainya malam itu. Kami hanya diam, tidak ada yang berbicara. Shani sepanjang jalan hanya memelukku erat dari belakang sambil merebahkan kepalanya di punggungku. Ah tau begini mending naik motor aja setiap hari, mobilnya gak usah diambil deh haha.

Bicara soal mobil, masih ingat Eril ? Yaa dia intens ngechat aku buat ngajak ketemuan untuk memperlihatkan hasil "belajar" nya. Kalau di ingat ingat, sudah 3 hari sih semenjak "sesi mengajar" ku di kamarnya terjadi, dan semenjak itu dia ngechat aku terus buat ngajak ketemuan, ya aku cuman jawab nanti begitu aku gak sibuk. Padahal aslinya aku memang gak sibuk, aku cuman mager.

Gak terasa kami sudah sampai di sebuah Cafe yang sedikit ramai. Kebetulan pemilik Cafe itu kenalanku juga, Namanya Budi. (Tolong jangan disamakan dengan Budi yang jadi model iklan B***** yang "Jutaan orang bahkan bla bla bla bodoamat). Budi ini kenalan Khalil, dia dulu kakak tingkatku di kampus. Waktu aku semester 3 dia memutuskan untuk berhenti kuliah dan membuka usaha cafenya ini. Ya bisa dibilang keputusannya itu tepatlah.

Aku langsung memarkirkan motorku di parkiran kemudian menaruh helmku di motor. Aku mempersilahkan Shani turun duluan, begitu Shani udah turun, aku baru turun. Ngerti aja kan ribetnya naik motor gede? Ya gak bisa dibilang motor gede sih, kan cuman 150 cc, tapi ya bodynya itu juga gede, ah gak taulah, pokoknya gitu.

Shani menaruh helmnya juga di motorku. Kami langsung berjalan menuju cafe itu, begitu kami udah masuk kami langsung duduk di kursi dan meja no 5. Saat kami duduk, kami langsung didatangi oleh Pelayan cafe itu. Pelayannya seorang perempuan. Dia langsung memberikan kami menu sambil berdiri menunggu kami memutuskan pesanan

“Mau pesan apa by ? mau sekalian makan ?” Tawarku ke Shani, terlihat dia fokus melihat daftar menu yang diberikan mbanya tadi.

"Aku jus jeruk aja deh, masih kenyang soalnya" Jawab Shani ke aku sambil memberikan menunya itu ke aku

"Oh oke, mba, Jus Jeruknya satu dengan Cappucino Caramelnya satu ya" Ucapku ke Mbanya itu sambil memberikan menu

"Oh iya mas, mohon ditunggu ya pesanannya" Jawab mbanya sambil tersenyum

"Iyaa mba, eh mba, si Budi nya ada?" Kataku lagi ke Mbanya

"Oh ada mas, lagi ngerjain dokumen dokumen cafe, mau dipanggilkan?" Tawar Mbanya ke aku

"Eh, boleh sih mba, kalau gak ngerepotin hehe" Jawabku cengengesan

"Ya udah, ditunggu ya mas" Ucap mbanya, kemudian dia berbalik badan terus berjalan meninggalkan mejaku

"Oke mba, sama sama" Kataku sebelum mbanya pergi

Mba itu meninggalkan meja kami, setelah dia pergi Shani langsung menepuk bahuku. Aku langsung menatap dia, terlihat ekspresinya yang lucu dan kebingungan

"Budi itu siapa lagi by?" Tanya Shani kebingungan

"Ada, temannya Khalil, dulu dia kakak tingkatku, tapi dia stop kuliah, terus buka cafe ini" Jelasku ke Shani sambil menatapnya dengan tersenyum

"Oh gitu, ternyata banyak juga temanmu ya walaupun Introvert" Kata Shani ke aku

"Yaa bukan teman juga sih, cuman kenal doang kok" Ucapku ke Shani sedikit menyangkal kata katanya tadi

"Oh gitu, kalau aku? Cuman kenalan doang juga?" Tiba tiba Shani memasang wajah serius ke aku

"Kalau kamu mah bukan kenal doang, sayang dan cinta doang" Kataku ke Shani, iyaa, itu receh, aku tau

"Ih gombalnya receh hahaha" Kata Shani sambil tertawa

“Hahaha saatnya bilang “Kocag U” hahaha” Kataku sambil memraktekkan tangannya saat mengucapkan itu

“Eh kok tau itu sih hahaha” Kata Shani kaget kemudian kembali tertawa

“Ya gimana gak tau by, di youtube banyak haha” Jawabku sambil tertawa juga

“Haha iyaa sih” Kata Shani kemudian tertawa lagi



Saat kami tertawa tiba tiba ada ada seorang laki laki membawa nampan dengan dua gelas diatasnya, dia menuju ke arah mejaku. Saat aku perhatikan, ternyata itu Budi, dia memasang ekspresi seperti mengejek, apaan sih orang ini ? Lama gak ketemu kok malah kayak gitu mukanya

“Woy, kesambet apa lu datengin Café gue ?” Kata Budi saat udah dekat di mejaku

“Emang gak boleh apa ? Kalau gak boleh aku pulang ni” Jawabku ke dia pura pura ngambek

“Pulang aja sana, tapi cewek lu tinggal” Kata Budi dengan ekspresi mengejek

“Tai lu Bud haha” Ucapku sambil tertawa

“Haha btw kenalin dong cewek lu ke gua” Minta Budi ke aku sambil melirik ke arah Shani, Shani yang sadar hanya tersenyum ramah ke Budi

“Wani piro ?” Ejekku ke Budi

“Bangke lu, udah tajir aja masih minta duit haha” Ejek Budi balik sambil tertawa

“Haha By, kenalin ini Budi” Aku langsung memperkenalkan Budi ke Shani, Shani langsung mengulurkan tangannya, Budi langsung menggenggam tangan Shani kemudian bersalaman

“Dira” Kata Shani ke Budi, bentar deh, Shani bilang namanya Dira ? Hahaha padahal kan namanya Shani atau enggak Sumini, dapat inspirasi namanya Dira itu darimana lagi ? hahahaha

“Budi” Jawab Budi sok cuek, tapi tangannya terus mengenggam tangan Shani. Terlihat Budi begitu serius menatap Shani. Tangan mereka yang bersalaman itu enggak lepas lepas.

“Eh maaf mas, udah 10 detik” Kataku tiba tiba sambil melepas tangan mereka, Shani yang mendengar itu hanya bisa menahan tawa dengan mulutnya. Sementara Budi terlihat kesal.

“Apaan sih lu dy, jangan bilang lu ke ikut Khalil juga ngefans JKT ?” Tiba tiba Budi bertanya ke aku, oh tau juga ternyata ni anak masalah Handshake dan 10 detik ? Hahaha

“Haha enggak lah, tolong jangan samain aku sama Khalil, beda kelas haha” Ucapku berbohong ke Budi

“Gaya lu, ya udah ni pesanan lu, gue balik dulu ya, masih banyak kerjaan” Pamit Budi ke aku sambil memberikan minuman kami berdua

“Oh oke bud, hati hati” Kataku ke Budi

Budi langsung meninggalkanku dengan Shani. Begitu Budi hilang dari pandanganku, aku langsung tertawa sambil menatap Shani

“Sejak kapan namamu jadi Dira ? Tanyaku ke Shani

“Ya cari aman aja by, siapa tau dia fans” Jawab Shani sedikit kesal

“Makanya pakai masker, biasanya kan kamu pakai” Kataku ke Shani, memang malam ini dia tidak pakai masker.

“Lagi gak bawa” Jawab Shani santai

“Astaga, tapi gak papa sih, dia bukan fans kok, ya dia cuman tau gitu doang, pernah di ajak Handshake sama Khalil malah pulang dia ninggalin Khalil” Jelasku ke Shani

“Seriusan ? Astaga” Jawab Shani terkejut

“Haha ya udah, nih minum” Kataku sambil sedikit mendorong Jus Jeruk tadi ke arah Shani

Kami berdua meminum minuman kami, kemudian kami berbincang gak jelas, seakan akan kami mengeluarkan apa yang ada di isi kepala kami. Topikku yang kubicarakan ke Shani adalah tentang masa masa SMA ku, dimana waktu itu aku berhasil menjadi Ketua Osis, Mewakilin Kalimantan Timur di Lomba Bahasa Inggris Tingkat Nasional, dll. Yah bisa dibilang sombong sih, hehe. Sementara Shani menceritakan pengalamannya selama di JKT, mulai dari awal audisi sampai baru baru saja yang dia terpilih Peringkat 1 Sousenkyo Single Original kemarin. Aku juga sempat melirik Shani saat dia sedang minum, minum aja cantik dia ternyata, ah jadi bangga aku bisa jadi pacarnya.



Tak terasa, sudah lama kami berbincang disini, Aku langsung melihat jam tanganku, jam itu menunjukkan pukul 10. Aku pun langsung mengajak Shani pulang.

“By, pulang yok, udah malam” Ajakku ke Shani

“Yuk” Kata Shani singkat sambil berdiri kemudian memeriksa barang barangnya

Saat Shani bangkit dari tempat duduknya, tiba tiba hpku berdering. Aku melihat nama penelpon di hpku. Ternyata itu Mama.

“By, bentar ya, Mamaku nelpon” Ucapku ke Shani sambil berdiri, Shani hanya mengangguk sambil tersenyum ke aku. Aku langsung meninggalkan Shani keluar dari Café, begitu keluar aku langsung mengangkat telpon itu.

“Halo, iya ma ?” Ucapku saat menjawab telpon

“Ardy lagi dimana ? Mama ganggu gak ?” Kata Mama dari telpon

“Enggak ma, Ardy lagi jalan ini, kenapa ya ma ?” Tanyaku ke Mama

“Enggak, Mama cuman mau bilang, nanti pas pulang, ada tamu” Ucap Mama ke aku

“Loh terus ? Bukannya ada Mbok Siti ya ?” Tanyaku ke Mama bingung

“Loh ini tamu spesial, keluarga jauh Ayahmu” Jawab Mama dengan nada sedikit diayunkan

“Hah ? Keluarga jauh ayah ? Siapa Ma ?” Tanyaku lagi tambah bingung

“Jadi Saudara Kakekmu itu punya anak, nah anak saudara kakekmu itu punya anak lagi, nah dia itu yang lagi ada di rumah” Jelas mama panjang lebar

“Sepupu dua kali maksudnya ?” Tanyaku ke Mama

“Iyaa, itu, haduh Mama jadi pusing sendiri ngomongnya” Keluh Mama di telpon

“Tapi Ma, ini kan udah malam ? Ada perlu apa ya dia ke rumah ?” Tanyaku lagi ke Mama

“Pokoknya kamu tenang aja, Mama udah telpon Mbok Siti, kamu tinggal pulang aja, terus ketemu sama dia” Ucap Mama memastikan ke aku

“Hmm, iya deh Ma” Ucapku ke mama

“Ya udah, Mama matikan ya telponnya, Assalamualaikum” Kata Mama ke aku

“Waalaikumsalam” Jawabku sebelum aku mematikan telponnya

Begitu telpon mati, aku langsung masuk lagi ke dalam Café. Begitu di dalam Café, terlihat Shani duduk lagi di kursinya sambil menungguku, Aku langsung menghampiri dia.

“Kenapa By Mamamu ?” Tanya Shani ke aku

“Itu, katanya di rumah ada tamu, gak tau juga sih” Jawabku sedikit bete

“Oh gitu, ya udah by, berarti lain kali aja ya “itu” nya” Kata Shani sambil mengedipkan sebelah matanya saat mengucapkan “itu”

“Yaaaah, padahal kangen hehe” Ucapku cengengesan

“Lain kali aja sayang, besok aku juga teater, nanti kecapekan akunya” Kata Shani sambil tersenyum

“Iyaa sayang iyaa, ya udah ku antar pulang ya” Tawarku ke Shani

“Iyaa sayang, yuk” Jawab Shani sambil berdiri lagi dari tempat duduknya

Kami pun keluar dari Café itu setelah aku membayar di kasir. Kami pun berjalan menuju parkiran, setelah sampai kami langsung naik motor dan memakai helm kami, setelah itu aku langsung tancap gas meninggalkan Café itu.

Yah perjalanan menuju rumah Shani kurang lebih seperti waktu ke Café tadi. Dia hanya memelukku dari belakang sementara aku memacu motorku. Yah sayang banget kami gak jadi buat gitu malam ini. tapi ya gapapa, masih ada next time hehe.

Aku akhirnya sampai di rumah Shani. Shani pun langsung turun kemudian membuka helmnya. Kemudian tersenyum ke aku.

“Makasih buat malam ini sayang” Ucapnya sambil mengecup bibirku mesra

“Sama sama sayang, eh sebentar by, sebelum kamu masuk” Aku langsung turun dari motor kemudian memeriksa kantong. Aku meraba raba kantongku, aku ingin memastikan “Barang” yang aku siapkan itu ada. Setelah aku memastikan “barang” itu ada. Aku langsung menatap Shani serius.

“Aku tau hubungan kita ini tergolong baru, tapi aku sepertinya yakin kalau kamu yang terbaik buat aku. Jujur, sebelum kamu, aku pernah ditinggal pergi, dan itu betul betul bikin hidupku hancur by, dan untungnya aku ketemu kamu dan ya, aku gak pengen kehilangan kedua kalinya, jadi….” Aku langsung mengeluarkan “Barang” itu kemudian membukanya ke Shani. Ya, barang itu adalah kotak cincin dengan sebuah cincin berlian di dalamnya. Jadi maksudnya apa ini ? Yes, I Propose to Her

“Shani Indira Natio, kita nikah yuk” Ucapku tersenyum sambil menatap Shani, Shani langsung menutup mulutnya, dia kaget dengan apa yang kulakukan.

“By, kamu serius ?” Tanyanya ke aku sambil menatap mataku

“Iyaa sayang, aku serius. Aku tau kamu pengen fokus dulu ke karirmu di JKT, dan aku ngehargain itu kok. Aku cuman pengen kamu tau kalau aku serius sama kamu dan aku gak pengen ada yang lebih dulu dari aku untuk ngejadiin kamu pendamping hidup, jadi aku bakal nunggu kamu Graduate, setelah itu baru kita nikah” Jelasku ke Shani, ya aku sadar dia sedang di puncak karirnya. Aku gak mugkin kan nyuruh dia Graduate sekarang ? Lagipula aku dan dia masih kuliah, tapi aku juga gak mau kehilangan dia seperti aku kehilangan Nirmala dulu. Cukup Nirmala yang pergi dari aku. Shani jangan.

“Tapi aku gak bisa makai itu sekarang by, takutnya fansku bakal curiga” Ucap Shani lagi ke aku

“Iyaa, aku tau by, cukup kamu terima doang kok, udah cukup buat aku” Kataku sambil tetap menatap matanya yang sayu dan cantik itu

“By….” Katanya sambil menundukkan kepala

“Iyaa sayang ?” Kataku sedikit gugup

“Yuk kita nikah nanti” Shani mengambil kotak itu dari tanganku, menutupnya, kemudian memelukku

Aku langsung membalas pelukan Shani, dia betul betul memelukku erat, lebih erat dari biasanya. Ah sungguh momen yang gak akan kulupakan dalam hidupku, aku berhasil melamar seorang bidadari. Terdengar suara isak tangis, Shani menangis ? Aku langsung mengangkat kepalaku dari bahu Shani kemudian menatapnya. Terlihat matanya merah terus berair.

“By, udah jangan nangis, cantiknya hilang loh” Kataku sambil mengusap air matanya

“Eh iya, iya, maaf ya sayang, aku terharu banget soalnya” Jawab Shani sambil ikut mengusap air matanya

“Iyaa by, ya udah, aku pulang ya, kasihan udah nunggu tuh tamu” Kataku ke Shani sambil mencium keningnya mesra

“Iyaa by, hati hati ya, jangan ngebut” Ucap Shani sambil menggenggam erat kedua tanganku

“Siapp istriku” Ucapku sambil mencium tangan kanannya yang menggenggam tangan kiriku

“Ih belum resmi kali haha” Ucap Shani tertawa walau matanya merah

“Haha ya udah, duluan ya by” Aku melepaskan genggaman tangannya, kemudian aku menaiki motorku, aku sempat menatap Shani sebentar, dia tersenyum ke aku kemudian memberikanku blow kiss. Aku langsung tertawa. Aku melambaikan tanganku ke dia, dia pun membalas lambaian tanganku. Setelah itu aku langsung menyalakan motorku kemudian pergi dari situ.



Aku langsung meninggalkan rumah Shani dan bergegas menuju rumahku. Yah aku penasaran, siapa sih ini tamu ? ada perlu apa malam malam gini ? Ganggu orang ngedate aja. Untungnya jalanan yang kulewati udah agak sepi sehingga gak perlu waktu yang lama untuk menuju ke rumah.

Akhirnya aku sampai di rumah, motorku langsung kuparkirkan di halaman rumah, kemudian aku langsung berjalan cepat menuju ke dalam rumahku, begitu sudah masuk ke rumah, aku melihat ada seseorang cewek remaja sedang menonton tv ? Apa itu Eril ? Enggak, dia bukan Eril, Eril posturnya agak sedikit pendek dan berisi. Kalau yang sedang duduk ini dia tinggi. Jadi penasaran aku, siapa sih dia ? Aku langsung menghampirinya, begitu sudah dekat aku langsung menyapanya

“Eeehh, permisi,….” Ucapku ke dia, dia langsung menoleh ke aku

“Eeeeh, Kak Ardy udah pulang ya ? Lama banget sih jalannya, Chika bete tau nungguin daritadi” Ucapnya langsung memasang muka bete



“Chika ? namamu Chika ?” Tanyaku memastikan

“Astaga, gimana sih ? Sepupu sendiri gak kenal” Kata dia sebal sambil melipat kedua tangannya

“Ya maaf, memang gak kenal kali” Ucapku gak santai

Tiba tiba Mbok Siti datang, mungkin suaraku dan Chika yang berisik membuat Mbok Siti mendatangi kami.

“Oh Den Ardy udah pulang ?” Tanya Mbok Siti begitu melihatku

“Mbok, Chika ini ada perlu apa ya ?” Tanyaku ke Mbok Siti, Chika hanya diam sambil menatapku dan Mbok Siti serius

“Jadi begini den, Kata Mama den Ardy, Orang tuanya Chika itu lagi ada kerjaan di luar kota, jadi disuruh nginap disini sama Mamanya den Ardy.” Jelas Mbok Siti yang membuatku kaget

“Hah ? Nginap disini ?” Tanyaku kaget

“Iyaa den, gak lama kok, cuman seminggu” Jawab Mbok Siti ke aku

“Iyaa kak Ardy, masa gak kasihan sih ? Sepupu sendiri disuruh tinggal sendirian ?” Kata kata Chika tiba tiba sambil manyun



“Bisa diam dulu gak bentar ?” Kataku sambil menatap Chika serius. Chika hanya diam kemudian menunduk takut.

“Barang barangnya udah ada Mbok ? Kamarnya udah disiapin ? Kalau belum, kamar yang dibawah aja, itu kan sudah lengkap perabotannya” Tanyaku ke Mbok Siti memastikan persiapan dia menginap sudah disiapkan atau belum

“Udah den, aman kok, udah Mbok Siti siapkan tadi” Jelas Mbok Siti ke aku

“Huft, ya udah Mbok, Chika udah makan ?” Kataku ke Chika sambil berusaha memasang muka ramah

“Udah kak, hmm, ya udah kak, Chika mau tidur dulu ya, oh iya kak, besok bisa antar Chika ke FX Sudirman gak ?” Tanya Chika ke aku

“Hah ? FX ? Mau ngapain ?” Tanyaku balik ke Chika

“Mau Teateran kak” Jawab Chika, hah ? Teateran ? ni anak fans JKT ya ternyata ?

“Oh kamu ngefans JKT48 ?” Tanyaku memastikan

“Kok ngefans sih ? Aku member kak, Generasi ke 7, Aku di Tim K3” Jawab Chika sambil menunjukkan tangannya yang berpose metal. Iyaa, itu gaya tangan andalan tim K3.

Aku hanya diam, aku sedikit gugup, berarti dia satu tim dengan Shani ? Ya Allah, masalah apa lagi ini, baru 3 hari kemarin aku dapat masalah dengan Eril. Masa harus bermasalah sama si Chika ini ?

“Ya udah kak, aku mau tidur, malam Kak Ardy” Kata Chika sambil berdiri kemudian meninggalkanku ke kamarnya

Aku hanya mengangguk menjawab Chika. Saat Chika udah pergi, aku langsung naik ke atas kamarku. Begitu di kamar, aku langsung berbaring di kasurku tengkurap. Aku berusaha memikirkan hidupku sekarang. Aku punya pacar member JKT, Sahabatnya member JKT, Muridku member JKT, sekarang ? Sepupuku member JKT juga ? Apa apaan ini ?

“JKT lagi, JKT lagi, Ya Allah Ya Robbi” Ucapku ke diriku sendiri sambil berusaha tidur.
 
Bimabet
Wado, Chika jadi sepupu dimari :)


Sepertinya belum konflik puncak
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd