Lima
Benar=Benar Manis
Reynold.
Manis,,
Bukan kopi luwaknya, tapi lihat wajah shanty. di lihat dari dekat ternyata dia lebih manis.
"Ssstt" si donny paham maksud gue, dia langsung pergi buat ambil foto gue sama shanty lagi.
"Di bibir kamu ada apaan tuh" tangan gue langsung lap pakai jempol, padahal gak ada apa-apa.
Shanty cuman diam, gue tau dia salah tingkah gue lakuin ini. Demi foto apa aja gue lakuin, bukan demi foto. tapi demi lepas dari thalita.
"Yuk, balik, besok ke kampus kan?"
"iah" gue langsung pegang tangannya ke arah mobil, dan tentunya donny foto diam-diam lagi. Gue semakin yakin pasti dapatin si shanty, pegang tangan aja gak nolak.
Shanty langsung lepas tangannya pas lihat donny, masih malu-malu. Perlahan tapi pasti, donny kasih jempol doang pas lirik gue.
"Mau balik apa pulang?" tanya donny.
"Pulang aja kali yah, habis daftar ulang lagi boleh jalan lagi"
"Bolehlah seterah pak supir" sesekali gue noleh ke belakang, shanty cuman tengkok ke jendela. Dan seperti biasa, dia ketiduran lagi, sampai-sampai donny tepok jidatnya sendiri.
"Pelorr pelorrr"
"apaan pelor?"
"Nempel molor, kayak si shanty tuh" tawanya sambil sesekali lirik dari spion tengah
"ponsel lo sini gue mau lihat" donny langsung kasih ponselnya, gue langsung lihat hasil fotonya.
Gue langsung milih foto yang mana menurut gue bagus, dari 20 foto cuman lima yang bagus, dua di tempat makan, dan tiga di tempat kopi.
Dengan begini kerasa kalau gue sama si shanty udah dekat banget, gue yakin.
***
"dah sampai rey, bangunin tuh anak, gue mau cari rokok dulu, asem mulut gue" donny langsung keluar mobil. dan lagi gue bangunin nih anak.
"heii, shanty, udah sampai" gue gak tega banguninnya, dia tidur terlentang, kaosnya juga kesingkap dikit.
Entah kenapa tangan gue elus perutnya yang kesingkap perlahan, "Enggghhh" lenguhnya langsung menggeliat. itu pun beberapa kali elusan di perutnya.
"Udah dimana?" tanyanya sambil buka mata satu,
"Sampai,"
"haa?" shanty langsung lirik ponselnya.
"Kok cepat , baru jam 4 sore"
"Lo sendiri yang bilang kalau mau pulang langsung, gak mau nih? gue ajak jalan lagi"
"iah iah, maaf, " dia gak sadar ternyata elusan di perutnya,
"Thanks ya, donny kemana?"
" lagi cari smoke, " shanty senyum doang sama lambaian tangan kecil. gue terus lihatin dia sampai menghilang di gang. dan sekarang tinggal si donny belum balik.
***
"Dimana lo don?" setelah beberapa kali telepon akhirnya di angkat juga.
"Di 7eleven, gak jauh dari tempat tadi, belok kanan" jawabnya santai banget, kalau nyasar bodo amat gue tinggal tuh anak.
Tapi untungnya gak nyasar, memang ada 7elven di depan, Si donny juga lagi santai duduk sambil ngerokok.
Donny langsung lambaikan tangannya.
"Matiin rokoknya, bau banget"
"iee, siap boss"
"rokok lo masih sama? rokok kretek?" gue mau geleng-geleng kepala lihat rokok si donny, itu rokok kretek yang biasanya buat orang umur 40 tahun ke atas.
"Ya dong , penikmat setia, cobain satu batang aja,"
"No, gue bakal tendang lo dari mobil kalau deketin tuh rokok" gue beneran gak suka bau rokok, baunya bikin sesak dada, walau gak berpenyakitan asma tetap aja asapnya menganggu.
"Ieee santai aja, jadi sensi banget" donny langsung makan permen biar mulutnyga gak bau, gue juga males ngomong sama dia kalau mulutnya bau rokok kayak gitu.
"Ke club yuk, gue ada kenalan nih, ada ceweknya cakep-cakep bule juga" gue berhentiin mobilnya.
"Ia sih, kalau gak mau gak apa-apa" katanya pas gue ambil posisi keluar.
"Gila beneran, masih sensi gara-gara rokok"
"Shut up, lo yang setir males gue,"
"Siap boss" tawa donny langsung pindah posisi.
"Jam berapa?"
"Jam 9an lah, gak ada kendala di kantor kan?" tanya pas gue focus ke foto
"Gak ada, cepetan ah gerah gue mau mandi" gue terus perhatiin foto yang bikin gue berkesan, foto pas gue elus pipinya. Rasanya benar-benar manis tuh anak, tinggal di cicipin suatu saat.
"Strees " suara si donny, gue tau di ledek gue karena senyum-senyum sendiri. tapi biarin aja gue lagi fokus sama ini foto.
***
Rasanya kurang kalau berendam cuman sebentar, ini gara-gara donny ajak gue ke club. Entah berapa tahun gue gak pernah ke tempat kayak gitu lagi.
"Ayo"
"Ada tempat yang bagus "
"dimana?"
"Ikut aja" donny langsung set gps ke sky Garden, gue gak tau tempatnya dimana. yang jelas dari foto-foto yang gue search tempatnya bagus.
Cukup lama, kita sampai di tempatnya. Gak beda jauh sama foto di google,
"Gue ada kenalaan, ayo masukk" ajak donny langsung masuk dan ke lantai dua, di club malam kebanyakn turis asia sama barat, orang indonesia sendiri jarang.
Dan salah satu hal yang gue suka ke club malam, satu musik DJ nya yang bikin detak jantung semangat. serasa masa-masa muda kembali lagi, atau tepatnya gue kembali ke umur 20an.
"rey sini.... kenalin"
"Grace, ini rey, dan rey ini grace" Donny langsung kenali cewek yang gue kira turis jepang, taunya orang indonesia.
Tingginya gak terlalu tinggi sekuping gue, dan gue fokus ke pakaian yang pakai. Dressnya bikin bukit kembarnya seolah tak muat di dalamnya.
"Nice to meet you"
"me to" gue pakai bahasa inggris biar berkelas. emang kelas gue berkelas.
"Hieee nicole, come here" panggil donny, kalau yang ini beneran. dan lagi gue kenalan,
"Kenalin lagi, itu Tommy, " keren juga si donny jarang bergaul punya teman di bali, tiga orang sekaligus. Kalau si nocole, tinggi tapi buah dadanya rata atau tak menonjol.
Kenapa gue jadi deskripsiin orang di sini.
"gue jelasin dikit rey, jadi mereka itu punya tour di bali." jelas donny singkat,
"tapi lo gak jelasin gue siapa?" bisik gue.
"tenang gak kok, slow, gue kenalnya dari grub aja."
"dan lo dekatin tuh grace, gue mau dekatin nicole" senyum donny dengan insting kemesuman tingkat tinggi. emang selera kebanyakan doyan barat,
Dan akhirnya kita misah, dia ngobrol sama nicole, gue sama grace, gue milih duduk di luar sambil bawa minuman, termasuk grace juga.
"Kamu sama donny teman kerja?" tanya grace senyum,
"yups, dia atasan di perusahaan hehe" gue bohong, gak ada untungnya juga kasih tau gue punya perusahaan,yang ada malah si grace malah lengket.
Gue bisa lihat dari gerak geriknya, dia agak genit sama orang yang menurutnya rapih dan dompet tebel.
Kenapa gue bisa nebak yang belum tentu benar, karena pengalaman gue juga sering di dekatin sama cewek dengan berbagai macam sifat.
Tapi gak shanty, karena gue baru lihat cewek kayak bunglon kayak dia, dalam artinya sifatnya kayak bunglon.
"tinggg.." suara minuman kita beradu sambil saling tatap.
***
Entah berapa gelas yang gu habisin yang jelas kepala gue udah terasa pusing, Udah satu botol anggur ternyata habis.
Tapi kerasa umur gue kembali ke umur 20an, walau gak dansa sambil minum tapi ini cukup bagi gue.
Bedanya sekarang gue punya tanggung jawab besar di usia saat ini, Dan masa muda gue terasa sangat sebentar.
"Balik grace??” tanya gue pas lihat mukanya memerah sambil kepala di topang dengan tangan satunya. Gue juga ngerasa demikian,
"bolehhh" grace langssung berdiri, tapi tubuhnya langsung sempoyongan.
"Sorry" bisiknya pas gue tahan, tapi dadanya terasa kenyal pas nempel, lebih besar dari punya thalita. mau gue remas tapi bukan pacar.
"Tinggal dimana?" tangan gue pegang pinggangnya sambil jalan keluar club,
"Gak jauh kok, mau antar? jalan kaki 10 menit" jawabnya senyum, kali ini tanganya ikut pegang pinggul gue.
"Boleh"
Gue jalan perlahan sambil pegangin dia, gak lucu kalau di tiba-tiba terkapar. tapi kali ini kepalanya sandarin ke lengah gue dan tangannya pegang pelan tangan. dia kira gue pacarnya kali langsung di gandeng erat kayak gini.
"Masih jauh?"
"Disana?" tunjuk ke salah satu ruko di pinggir jalan yang udah tutup,
"Tinggal di dalamnya?"
"Iah," grace langsung rogoh tas kecilnya buat ambil kunci, dan langsung menunduk membuka salah satu kunci.
Gue senyum lihat buah dadanya yang mau lompat keluar dari dress nya, mau gue tangkepin biar gak jatuh tapi sekali lagi bukan pacar.
"Sini, aku aja" dan akhirnya rollingdoor sudah terbuka,
"Tinggal sendirian disini?"
"iah, tapi aku ada anak buah kok, sekarang udah malam" jawabnya langsung buka sepatunya, dan di lempar begitu aja, grace langsung berjalan ke lantai dua.
Grace kembali buka pintu, dari tangga bawah gue bisa lihat belahan celana dalam berwarna merah jambu.
Gak lama dia tutup mulutnya sambil lari kedalam, "ueeeeeeekkk" suara muntahan. gue langsung dekatin dia.
Efek kebanyakan minum gue rasa, kalau muntahannya di masukin botol anggur mungkin setengah. Dari tadi belum kelar muntahnya.
Tangan gue perlahan urut tengkuknya, biasanya kalau gue muntah seperti itu. "Thanks" jawabnya, yang jelas mukanya agak pucat.
"Aku antar ke kamar" dia angguk sambil jalan perlahan ke kamar. dan langsung rebahan. tapi grace langsung rangkul leher.
"kamu ganteng banget rey, " ucapya langsung kecup bibir gue.
"kamu mabuk berat grace. tidur aja" bisik gue,
"Tidurinnnnnnnn yahhhh" jawabnya kecup bibir lagi.
Kalau gue kebawa nafsu gue udah langsung pompa grace, tapi harus banyak aspek yang harus di pertimbangkan, salah satunya gak ada namanya condom.
"kamu gak suka yah?" bisik grace langsung lepasin rangkulannya.
"Bukan itu, hanya aja aku gak punya pengaman" kali ini setan di diri gue lebih dominan dari pikiran realitas. bisa aja gue nolak. tapi kalau ada condom gak masalah.
"ihhihii, itu, ada kok aku ambil yah" grace langsung merangkak ke lemari gak jauh dari tempat tidurnya,
Dia langsung ambil kotak kecil, "inii" tunjuknya kembali merangkak ke samping dan langsung letakin kepalanya di paha kanan.
"Sering main ?"
"Gak, "
"ini aku pakai kalau pakai,... uhmmm mainan gitu" jawabnya malu-malu,
"sex toys?" angguknya sambil senyum. baguslah kalau dia sering main laki-laki, gue juga gak bakalan terlalu minat, karena kebersihan dan lain-lainnya harus di pertimbangkan.
Memang ribet jadi gue, harus banyak pertimbangkan. karena gak lucu kalau kebablasan dan hamil. karena masa depan perusahaan juga terancam karena skandal. jadi gue harus hati-hari untuk urusan seperti ini.
Gue elus pipinya, gue senyum kecil karena grace ketiduran di paha gue. Tapi baguslah bukan saatnya juga, lagi pula gue gak terlalu mood hari ini.
Mood untuk soal making love gue harus bertahap gak bisa langsung spontan. memang ribet jadi gue,
Mungkin ini semua karena gue masih penasaran dengan foto shanty, itu saja buat hari ini. Sebelum tinggalin tempat grace gue lihatin terus fotonya. Benar-benar manis.
Bersambung….
#Note, update dikit ya hu...