Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG 4 ART, 4 Sensasi (Widi, Iyan, Yuli, Teteh)

Jika cerita sinta dan nina ku gabung di Trit ini, gimana? Ada mama nya sinta juga lho.


  • Total voters
    541
  • Poll closed .
menarik ceritanya
 
Sampailah aku di warkop dan kulihat dia duduk di kursi sampoing warkop yang bisa di duduki anak2 abg kalo sore hari, sedang main hape sendirian.
"Widi......", tanpa membuka helm, aku panggil widi dan langsung ku kasih kode widi untuk naik kemotor ku. Dia langsung naik, mungkin sudah kenal dengan suara ku. Akhirnya kami pun jalan menuju ke suatu tempat.

<-prev

CHAPTER 6 (WIDI - AKHIR SEBUAH KISAH)

Akhirnya kami pun jalan menuju ke suatu tempat.
"Ini kamu pakai helm nya", suruh ku ke dia.
"Pak, kita mau kemana", tanya dia
"Kamu santai aja wid, kita cari makan dulu, dah siang juga, aku lapar, kamu lapar juga kan?", kataku.
"Iya pak, ya sudah widi ikut aja kalo gitu"
"Ya.. bagus", sambil ku remas tangan kiri nya dan ku arahkan untuk memeluk pinggang ku.

--skip--

"Uda, ayam bakar 2, paru 2, sambel ijo banyakin", perintah ku ke yg jual makanan.
"Ok siap", kata yg jual
"Widi, kamu mau makan apa, kamu kesini deh, pilih sendiri", tanya ku
"Rendang sama peyek udang ya, da", kata widi
"Ok neng, siap, minum nya apa neh?"
"Es teh manis", aku dan widi kompak menyahut
"Wah, kompak bener, cocok neh", uda nya nyeletuk sambil ketawa
"Cocok gimana, da?", tanyaku
"Cocok jadi bini ke dua", si uda setengah berbisik ke aku.
"Uda ini kalo ngomong......"
Diam sesaat
"Suka bener", jawab ku sambil ngakak.
"Hahahaa nah kan..", si uda juga ikutan ngakak.
Kami makan dengan lahap, terutama aku, harus makan banyak biar jadi energi.

---- skip ----

"Kamu ga bawa jaket ya, wid", tanyaku ke dia yg kulihat di kaca spion seperti kedinginan.

Memang sih hawa saat itu tidak terlalu panas cenderung agak mendung.

"Iya pak, widi kira ga jauh, makanya ga pake jaket, tapi ini kaos panjang kok, agak tebal, ini kita mau kemana sih pak, kok lama ga nyampe2 ... "

"Widi. Widi .. kamu ini polos apa o'on sih?", sambil ku remas jemarinya.

"Ih.. bapak.. masak widi di bilang O'on", ku lihat bibir dia cemberut dari kaca spion kiri.

"Hahahahaa.. marah nih ye", balas ku

Ini anak ternyata manis juga, walau ga terlalu cantik.
Walau mata ny agak (maaf) jereng, tapi bibir nya seksi banget, bergelombang, apalagi kalo lagi cemberut.

FYI.
Kategori bibir seksi itu menurut ku bukan seperti angelina joli yang tebal, yang menurut sebagian orang itu bibir seksi.
Tapi bibir tipis dan bergelombang seperti Tamara Bleszynski yg ujung bibir nya mengerucut ke atas.
Ini versi ku ya. Hahahaha
Kalo bibir tebal itu bukan seksi tapi kayak kena sengat tawon (jeding).
Hehehh maaf ya.

Lanjut ah ke widi..

"Abis bapak sih ga jelas ini tujuan nya mau kemana", kata dia

Aku diam ga jawab dan kami teruskan perjalanan dengan kecepatan rendah.

"Widi", aku pecahkan kesunyian.
"Ya pak", masih dengan muka dan bibir cemberut.
"Coba bibir mu jangan cemberut gitu deh"
"Au ah bapak", jawab dia
"Ayo, dong jangan cemberut", balas ku
Dia normal kan bibir nya
"Nah gitu dong... Seksi"
"Ih.. bapak apaan sih"
"Kamu tau alasan utama saya suka kamu?"
"Apa tuh pak", dia langsung senyum seperti kegeeran.
"Nah.. tuh jawaban nya sudah terjawab dari kaca spion", aku setengah tertawa.
"Jawaban apaan sih bapak?", sambil nyubit perut ku.
"Hahahaa.. emang bener2 o'on ya kamu", aku ngakak.

Abis badan ku di cubit dan di pukul sama dia, tapi ya aku tau itu cubit dan pukul yg bukan sebenarnya.

Memang selama dia kerja di rumah ku, kami ga pernah ngobrol yg sifat nya formal, hanya ngobrol dalam bentuk desahan aja sambil mengeluarkan keringat.

"Oohhhh.. bapak mau culik widi ya?", kata dia pas aku belokan motor ke area parkir hotel melati.

Aku ga jawab, cuma ku elus2 aja punggung tangan nya dengan mesra dan sambil ku kasih senyuman yg terlihat di spion.

Segera ku parkir motor di posisi paling pojok, biar aman.

Setelah parkir aku ambil BB dan dan ku PING! serta kuketik sesuatu, tapi tidak terkirim.

Ku coba tlp gsm pakai nokia, tidak aktif juga yg ku cari.

"Kemana sih ini orang, malah kaga aktif pula BB nya, kamprett bener", gerutu sambil kesal

"Telp siapa pak?", selidik widi.

"Oh.. ga papa wid.... yuk masuk", ku gandeng dia

--------

"Selamat siang bapak, ada yang bisa di bantu?", mba yg di frontdesk menegur ku

"Siang mba, maaf, saya mau bertemu dengan Pak Anton, sudsh janji kemarin, tapi saya BBM dan Tlp, status nya ga aktif", aku jelaskan ke mba nya.

"Maaf, Bapak dari mana dan nama nya siapa?", selidik dia.

"Saya Hadi, dari xxxxxx", jawab ku

Aku lihat mba nya buka buku besar, dan kemudian dia buka laci, dan mengeluarkan kunci.

"Maaf Pak Hadi, tadi pagi saya dapat amanat dari Pak Anton untuk menyerahkan kunci ini ke bapak", kata mba nya.

"Lho.. Pak Anton nya kemana? Kok BB nga ga aktif ya? GSM nya juga tuh", balas ku.

"Maaf pak, saya ga dapat info nya, hanya info dan kunci ini saja yg di amanah kan ke saya", mba nya menjawab seperti agak kikuk dan takut, karena aku agak sedikit emosi.

"Ya sudah mba, terimakasih ya", ku ambil kunci kamar dan sambil jalan membalikkan badan ku dan ku gandeng tangan widi.

"Maaf pak, perlu saya antar kah?", kata mba nya

Aku nengok ke mba nya sambil kasih kode tanda jempol.
Kulihat mba nya menundukkan kepala.

------

"Ahhhh.. akhirnya bisa rebahan juga di kasur empuk, pegel pinggang n pantat naek motor", aku ngomong sendiri.

"Pak.. bersih2 dulu lah di kamar mandi, jangan langsung tiduran gitu, kata widi

"Ehhh.. Widi.. ", aku yg kaget langsung bangun dan duduk di kasur, sedangkan dia menuju kamar mandi.

Ga lama widi keluar kamar mandi dan ku suruh dia duduk dekat ku, tapi dia nolak.

"Bapak bersih2 dulu sana di kamar nandi", kata widi.

"Kok kamu jadi kayak ibu sih, nyuruh2 ke kamar mandi kalo abis dari luar", aku ke kamar mandi tanpa melihat dia.

Widi ga jawab.

Selesai dari kamar mandi, aku kembali dekati widi yang lagi duduk di kursi sambil nonton tivi sambil membelakangi ku.

"Nonton apa kamu", sambil ku cium ubun2 rambut nya.

Dia ga menjawab.
Masih dengan posisi membelakangi dia, aku angkat rambut nya dan ku cium leher dan belakang kuping dengan posisi ku menungging.
Gada respon, tumben neh anak.

Ku peluk dia dari belakang, sambil ku cium2 kembali rambut nya, tapi yg kurasakan tubuh nya bergetar2 dan ga lama terdengar isakan tangis kecil.

"Hei.. widi.. kamu kenapa?", aku duduk di kasur dan ku geser dan putar kursi nya agar bisa saling berhadapan

"Kamu kenapa nangis?", tanyaku

Masih dia ga menjawab.

Aku tarik dia dari kursi dan ku suruh duduk di kasur di sebelah kanan ku, sambil ku peluk dari samping.

Akhirnya pecah pula tangisan dia, sambil kepalanya mendekap di dadaku.

Dengan kondisi wanita menangis begini, solusi nya adalah dengan tidak mengajak ngobrol tapi menenangkan dengan memeluk dan mengelus2 rambut dan punggung nya.

Ku biarkan dia menangis sampai puas sekitar 5 menitan.

"Pak..", dia berkata dengan posisi kepalanya masih berada di dadaku.

"Kenapa widi?, aku ada salah omongan kah? Ttg yg O'on itu kah?", tanya ku sambil menyelidik.

"Bapak ga salah", kata dia

"Terus kamu nangis karena apa?", tanyaku penasaran

"Widi bingung bapak, antara senang, kesal, bahagia, cemburu, sedih, marah, campur jadi satu", kata dia.

"Gini deh.. kamu ceritain semua isi hati mu, sampai kamu ngerasa plong", aku suruh dia bersender di tembok dekat kasur, biar nyaman utk bercerita nya.

"Widi sebenarnya malu mau ngomong, karena widi tau status widi beda dengan bapak. Tapi kalo ga widi ungkapkan, kalo lagi inget kadang widi jadi suka bingung sendiri, dan akhirnya nya nangis", sambil mengelap air mata nya pakai tisue.

Dengan sikon menangis gitu, aku bisa melihat manis nya widi di mata ku, dengan bibir tipis nya yang bergelombang, ah.. rasa mau aku lamot2 ajah.

"Gini bapak, jadi awal pas bapak sama ibu ke rumah tante, pertama kali liat bapak itu widi langsung suka, apalagi pas sampe rumah ibu, widi melihat bapak itu sosok idaman widi, dari gaya bicara nya, sikap nya yang luwes dan ga grasak-grusuk, bapak ga pernah ngomong kasar ke ibu dan anak-anak, ga pernah juga widi liat bapak melakukan KDRT, pernah widi dengar bapak sama ibu sepertinya lagi berantem mulut, kedengeran dari kamar pas malam2, tapi widi paham kalo bapak sama ibu ga mau menunjukkan ke orang lain apalagi ke anak2, dan itu pun ga berlangsung lama, 3 hari dah cair dan akur lagi.
Widi ngiri pak, widi pengen punya suami lagi kyk model bapak, yang......."

"Bentar.. bentar.... Widi", aku memotong pembicaraan widi.

"Tadi kamu bilang pengen punya suami lagi, maksudnya gimana ya?", selidik ku.

"Widi malu pak cerita nya karena ini aib widi, widi ga pernah cerita ke orang lain, bahkan sama tante pun walau sering ngobrol bareng di warung, ga pernah widi ceritakan", lanjut dia

*Tante = kaka ipar ku, widi manggil kaka ipar ku dengan sebutan tante.

"Hhhmm... Biar saya tebak, kamu sudah pernah menikah ya?", tanya ku

"Iya pak, saya pernah menikah pas lulus SMP, tapi cuma 3 bulan aja", lanjut widi

Aku mikir, ya hal umum jika di daerah nya dia memang kalo udah ada yang melamar, walau pun masih SMP pun harus siap nikah.

"Kenapa cuma 3 bulan?", tanya ku kembali

"Pas nikah itu widi masih kecil pak, ga ngerti apa2, itu juga abah sama emak yg nyuruh utk kawin, banyak kawan2 widi yang udah kawin dan punya anak, dan kawan2 juga bilang kalo kawin itu enak, di manja sama laki.
Tapi selama kawin, widi ga pernah ngerasain apa yg di bilang kawan2, dia suka kasar ama widi, suka mukul, kalo telat ngasih makan, pasti marah2, omongan nya kasar, semua nama binatang disebut kalo lagi marah.
Itu baru 1 bulan kawin lho pak.
Widi udah ngomong sama abah dan emak, katanya widi harus nurut sama suami, ga boleh ngelawan dan ngebantah, dosa hukum nya, ya sudah widi jalani"

"Terus kalo kalian lagi begituan gimana? Kamu menikmati ga?", tanya ku

"Ga.. sama sekali gada rasa", di jawab langsung dan cepat sama Widi pertanyaan ku.

Logika ku kembali berjalan sambil mengerutkan dahi

"Terus, pas pertama kali kamu di ajak gituan, gimana?"

"Pak... Kan udah di bilang, widi saat itu masih kecjl, widi orang kampung, ga ngerti hal begituan, emak juga ga ngasih info, tabu dan saru", lanjut widi

"Tapi perawan kamu akhirnya di ambil sama dia juga kan?", tanyaku kembali

"Ya iyalah pak, pas kawin widi masih perawan lah, kalo ga perawan, harga diri emak sama abah bakal terhina dan jadi cacian orang sekampung", kata dia

"Kamu ngerasain apa pas pertama kali begituan?", tanya ku

"Ya pas abis dari penghulu, gada resepsi kyk di kota2, widi langsung di bawa pulang ke rumah emak, dan di sana cuma ada Widi ama suami, kamar widi udah di rapihin.. widi di suruh buka semua pakaian dan telanjang, tapi ya karena masih kecil, widi ga mau, berontak, malu pak. Tapi dia maksa sambil marah2, akhirnya di paksa, di buksa sambil di robek2 baju celana, dan di.. ya pokok nya di paksa kyk di perkosa pak, widi mana kuat ngelawan tenaga laki2. Yg widi rasakan, perihhhhh di bagian selangkangan dan kyk ada benda yg coba masuk, widi juga liat dia ngeludahin selangkangan widi, perihhhh pak, perih banget", widi menangis lagi sesegukan

Aku dekat dia dan ku peluk lagi tubuh nya biar tenang.

Setelah tenang, ku tanya lagi, "terus hari2 mu gimana sama dia?"

"Ya gitu deh pak, biasa ajah, pagi kesawah balik siang, terus keluar abis ashar ke kebun singkong sampe menjelang magrib.
Memang sih dia tanggung jawab untuk urusan materi, tapi untuk urusan syahwat entah kenapa widi ga pernah bisa dapatkan.
Semenjak emak dan abah bilang utk nurut sama suami, ya widi ikuti apa kata orang tua, ya semua demi orang tua, pak. Bukan karena rasa cinta dan nafsu, gada sama sekali.
Pernah curhat sama sahabat widi yang kebetulan ustadzah di kampung, ttg sikon widi dan suami, katanya kalo udah ga nyaman dengan sikap suami seperti itu, ya tinggalkan saja, ada kalimat dia yang widi selalu ingat tentang seorang suami, katanya begini, KALAU SUAMI MU SUDAH MELAKUKAN KDRT DAN SELALU KDRT DAN TIDAK PERNAH BERUBAH, SEHEBAT APAPUN ILMU AGAMA NYA, TIDAK AKA MEMBAWA BERKAH BAGI KELUARGA KECIL MU DAN KETURUNAN MU.
Widi tanya ke sahabat, gimana kalo aku hamil, apakah nanti anak ku akan seperti bapak nya?
Dia menjawab, keputusan ada di tangan kamu, widi.
Kalau kamu mau lanjut dan siap dengan sikap suami mu ya silahkan di lanjut, jika sudah merasa ga kuat, kamu tahu harus berbuat seperti apa"

"Widi pernah di kasih ramuan sama temen widi yg lain, katanya dia juga udah tau masalah widi ustadzah, tapi widi di suruh jangan kasih tau kalo minuman ramuan ini dari dia, katanya setiap kalian abis bersetubuh, minum lah ramuan ini, kamu ga perlu tau efek nya apa, yang pasti minum lah, aku mau menolong dan menyelamatkan mu, saat itu widi ga tau utk apa, tapi kesini nya widi tau kalo itu ramuan utk mencegah kehamilan.

"Hhhmm... Runyam juga ya masalah mu, aku baru tau lho kalo KDRT itu ada di dunia nyata, kupikir hanya ada di sinetron atau di film2 atau dunia khayalan saja", ucap ku.

"Bapak ga pernah tahu dan merasakan seperti apa KDRT, karena hubungan bapak dan ibu sangat harmonis dan mesra, widi cemburu pak", lagi2 widi menangis.

"Bapak mungkin ga percaya kalo mantan suami widi itu ustadz pak, guru ngaji di kampung. Kalo lagi di luar rumah di depan orang lain dan di depan emak abah, sikap nya luar biasa sopan, tapi kalo sudah di rumah berubah 180 derajat kelakuan nya", dengan muka marah widi menjelaskan

"Gilaaaaa... Masa sih ustadz begitu", tanya ku

"Ga menjamin pak orang yang berilmu tinggi dalam hal agama atau dunia, mempunyai adab yg baik, ga menjamin, padahal pepatah mengatakan KEDEPANKAN ADAB, BARU ILMU", kata dia.

Wehhh ini anak cerdas juga. Logis juga apa yang barusan dia sampaikan.

"Ya sudah lah, yg penting kamu sudah terbebas dari kelakuan mantan suami mu, dan kamu bisa cari lagi yg lebih segalanya dari dia", jawab ku

Aku peluk dia dan ku cium belakang kuping nya.

"Aaahhh... Pak.. oohhhh", erang widi

Aku cium dan jilat tengkuk nya, dan sambil ku remas2 toket nya yang semok.

Ku cium bibir seksinya,
"Bibir ini yang bikin aku mabuk kepayang", desis ku

"Clop sluurrrp pllook", begitulah suara yg di hasilkan oleh mulut dan lidah kami, saling memagut bibir dan menumpahkan kerinduan birahi.

Aku buka kaos dan beha dia, dan ku jilati leher depan, turun ke dada, ku hisap puting nya yang sudah mengeras.

"Aahhh bapaaaakk.. enak pak, widi sayang bapak, bapaak.....", desah widi

Jilatan ku turun ke arah perut dan pusar, aku mainkan lidah ku di pusar nya.

"Paaakk.. aahh geli pak . Oohhhh.. bapaak ", desah dia lagi.

Tanpa dia sadari, widi membuka celana panjang nya, tapi saat dia mau membuka CD nya, aku tahan

Terpampang sudah sekarang di hadapan ku, seorang gadis manis bugil hanya denhan CD saja.

Aku kembali mencumbu dia, dengan melebarkan kaki nya, sehingga terpampang CD putih nya yang sudah mulai basah di bagian memek nya.

Aku angkat kedua kaki nya dan ku jilati belakang tumit nya.

"Aaahhh.. uuggghhhh bapak... Enak banget pak, widi ga pernah seperti ini", erang dia

Jilatan ku menurun ke paha atas dia, terus ku jilat sampai ke selangkangannya, persis di lipatan paha bagian dalam yg ada garis CD nya.

"Bapaak.. ohhhh.. aduuhh.. eessstttt ssshhhh", dia menggeliat kelojotan ke sana kemari.

Aku sengaja berlama2 di area situ untuk merangsang selangkangan dia dengan sapuan lidah ku, ada sensasi tersendiri bagi ku melakukan itu sambil menciumi aroma CD yang masih menempel di memek nya.
Makin ku jilat selangkangan nya makin banyak pula cairan yang membasahi CD nya.

"Oohhh bapak.. jangan siksa widi dengan kenikmatan ini, pak.. aduuhh. Eesstttt.. aammpunn bapak, cepat masukan bapaakk, widi ga kuat.. oohhhh", erang widi sambil mencoba meraih tangan ku, tapi ku tepis.

Ada 20 menitan aku merangsang selangkangan dia, lumayan pegel juga leher dan lidah.

Akhirnya aku buka perlahan CD nya yang sudah basah, dan aku buka semua pakaian ku, aku sudah ga butuh di oral, aku mau ngentotin si widi sambil mengendus-endus CD nya yang sudah banjir.

Melihat widi yang sudah bugil total, aku berencana mengerjai dia lagi dengan menjilati itil nya.

Sluurrrp sluurrpp, ku jilati hanya di itil nya dengan ujung lidah ku

Makin belingsatan itu widi, menggelepar ga karuan.

Aku jilati kembali selangkangan kiri dan kanan secara bergantian.
Dia mencoba menggerakkan pantatnya agar memek nya yang sudah banjir bisa terkena sapuan lidah ku, tapi lagi2 sengaja aku tidak sentuh, aku mau siksa dia dengan sensasi lidibo yang tak kan terlupakan.

"Bapaaaakkkk.. tolong widi pak.. eessrttt oohhh aaahhh.. paaakkk.. eesssttttt uuuggghhh", erang Widi makin ga karuan.

(Note: bagi suhu2 semproters yang belum mencoba gaya seperti ini, coba saja, siksa pasangan kalian dengan jilatin selangkangan saat masih pakai CD, dan nikmati sensasi melihat CD pasangan kalian mulai banjir di bagian meki nya, dan setelah itu lepas CD nya dan jilati kembali selangkangan nya, tanpa menyentuh itil dan lubang memek nya, rasakan sensasi melihat pasangan kalian kelojotan, di jamin dia bakal ketagihan. Hehehehe)

Ga tega aku melihat widi memohon2 atas siksaan yang ku berikan, akhirnya ku arahkan lidah ku ke lubang memek nya dan ku masukan lidah ku dalam2.

"Bapaaakkkk. Ooohhh paakk. Nikmat sekali pak, oohh eessttt.. uuggghhhh.. paaakkk aduuhhh", widi makin menggelinjang

Sprei kasur sudah ga beraturan di tarik2 dengan tangan nya, bantal guling juga sudah entah kemana di lempar widi, saking menahan rasa siksaan seksual yang ku berikan

Bibir luar memek nya masih mulus, tidak bleber seperti artis di onlifen yang suka eksib. Hehehe..
Bibir bagian dalam nya pun masih bagus dan merah.

Aku arah kan konkon ku yang sudah tegak mengacung ke memek dia, lagi2 aku gesekan batang konkon ku ke itil nya, maju mundur maju mundur, dan akhir nya.

"Paaakkk.. oohhhhh.. widi keluar paaakkk.. aaahhhhhhhhh", seerrr serrrrr, lenguhan panjang widi dan ku lihat cairan putih keluar dari memek nya, tubuh nya kejang2 merasakan nikmat yg mungkin belum pernah dia rasakan sebelumnya bahkan dengan ku saat di rumah

Aku biarkan dia menikmati orgasme nya sampai selesai dan sampai benar2 sudah rileks..

Aku masukan konkon ku ke dalam..dan Blesssss... Hangaattt.. penuh sesak lubang memek nya.

"Aahhh.. paaakkk... Oohhhh, enak banget pakkk"

Baru aku masukan 1/4 konkon ku, dia coba gerakan pantat nya ke atas bawah, agar lebih bisa masuk, aku biarkan posisi ku tidak banyak gerak, ku lihat dia banyak kerja di pantat nya, manu mundur mutar atas bawah.

Aahhh.. nikmat sekali rasanya konkon ini di dalam memek nya..

Gerakan widi makin cepat dan akhir nya dia mengejang lagi dan.

"Ahahh.. bapaakkk.. widi keluar lagiii. Oohhhh"...
Dia menarik tubuh ku dan mencium ku membabi buta.

Puas mencium ku, kupeluk dia erat-erat sampai dia rileks kembali, dengan konkon ku yang masih menancap di memek nya, aku gerakan pantat ku naik turun perlahan dan sangat perlahan, ah... Nikmat sekali rasanya..

Posisi widi saat itu masih ngangkang, dan dengan gerakan kaki ku, aku rapatkan kedua kaki dia, sedangkan gantian aku yang mengangkang, jadi konkon ku lebih terjepit oleh memek dan paha dia, ini lebih enak lagi.

Aku tarik kaki ku dan ku posisikan dengkul ku sebagai tumpuan seperti sudut 90 derajat. Ku gerakkan pantatku maju mundur, ahhh.. mentok sampi ku rasakan kena g-spot nya

(Note : percayalah wahai semproters, posisi seperti ini sangat nikmat untuk menyentuh g-spot nya. Berhubung konkon ku panjang nya 15cm dengan melengkung ke atas, jadi dengan mudah meraih apa yg menjadi titik kenikmatan si widi)

Ku gerakkan terus maju mundur, seperti layaknya cewek lagi coli dengan guling dengan posisi duduk.

"Aahh.. widi.. enak sekali memek mu wid.. oohhhh", erangku.

"Sama pak. Eesstttt mentok pak, tapi enak bangetttt, aaahhhhh", widi menimpali

Ga munafik jika dengan posisi itu, sperma ku mau keluar, tapi saat mau keluar, aku stop gerakan dna ku suruh widi diam, untuk ku beri kesempatan tubuhku mengumpulkan energi kembali.

Setelah cukup energi terkumpul, aku kembali gerakan pantat ku maju mundur, perlahan-lahan, sedang, lebih cepat dan cepaasttt dan sangat cepat, sampai akhir nya..

"Pak.. keluarin di dalam aja.. widi mau punya anak dari bapak, widi ga kan nuntut, hamili widi pak, widi juga mau keluar", erang dia.

Aahhhhhh. Ga ku dengar omongan widi, aku audah mau mencapai puncak ku, dan

"Aaahhh widiiiiiiii, ayo keluar bareng", aku mengejang dan ku peluk widi erat2 dengan posisi tengkurap ku tekan badan dia sekuat tenagaku sambil ku lepaskan jutaan sel sel sperma ke memek dia.

Crrottt crrottt... Serrrrr, aku keluar bersamaan dengan widi juga.

Ahhh sungguh nikmat rasanya...

Ku nikmati sensasi ejakulasi sambil tiduran ndi atas tubuh nya sampai aku benar2 lemas dan ga sadar aku tertidur....

"Pak.. pak... Pak... Bangun.. bangun pak..berat badan bapak", widi menggoyangkan badan ku.

Aku tersadar dan aku rebahan di samping dia.

"Punya bapak lucu kalo lagi lemes, kyk kedinginan", dia tertawa

"Berapa lama saya tertidur widi?", Tanyaku

"Ada 10 menit pak, berat tau", kata dia

"Tapi kok pas lagi gitu, kamu ga ngerasa berat?", Jawab ku

"Ya beda kali pak sikon nya", balas dia

Diam sejenak sambil ku peluk widi dan ku taruh kepala nya di dadaku.

Setelah tenaga pulih, kami bersih2 di kamar nandi berdua, saling menyabunkan tubuh pasangan.

Setelah itu kami pakai kembali pakaian dan duduk di kasur.

Ga terasa sudah jam menunjukkan pukul 18an, wah.. aku harus pulang neh.

Aku cek BB ku, ada bbm dari istri.

"Yah, dimana? Udah pulang belum?", 30 menit lalu

"Ini mau pulang mah, tunggu ya", ku balas chat nya.

"Widi.. kita pulang yuk, masih banyak yang belum aku tanyakan dan belum kamu jelaskan, nanti lah lain waktu kita jumpa lagi", kataku

"Iya pak, bapak pulang aja dulu, dah kelamaan, kesian ibu dan anak2", balas widi

Sebelum meninggalkan kamar hotel, aku cium kening dia dengan penuh kasih sayang.

Ku lihat dia kembali menangis dan aku paham isi hati nya.

"Saya masih disini widi, ga kemana2", kataku

"Iya pak, cuppp", widi mencium pipi ku.

--------

"Malam mba, ini saya kembalikan kunci nya, Pak Anton belum datang juga?", kataku

"Malam pak, kunci saya terima, iya, pak anton belum datang juga", mba nya menjawab

"Ya sudah, ga papa, terima kasih ya", balas ku

"Sama2 pak, hati2 di jalan", kata mba nya

Aku respon dengan kode jempol ke dia.

-----

"Broh... Gua udah kelar, gua balik ya, thanks berat", aku chat si Anton di BBM.
Tapi tetap aja centang satu. Ah bodo amat lah.

------

"Widi.. makasih ya sudah temani bapak, kamu pulang hati2, nanti aku tlp kamu", aku berpesan ke widi setelah ku antar dia sampai tempat tadi ku jenput dia.

"Iya pak, makasih juga pak, udah bikin widi bahagia", balas nya.

Aku ulurkan tangan kanan ku, dan dia meraih dan mencium punggung tangan ku, setelah itu ku selipkan lembaran 300rb ke celana dia pakai tangan kiri ku.

Ku lihat dia diam mematung, dengan tatapan sedih bahagia senang kecewa, tapi setelah ku kasih kode telunjuk di bibir, dia senyum.

Ah.. senyuman termanis malam itu yang entah kapan aku bisa melihat nya lagi.

Aku jalankan motor ku dan dari spion ku lihat dia masih memandangi ku sambil mengusap mata nya aku tau dia menangis.. menangis yang masih menjadi suatu misteri bagi ku

-----------

Ping!!
Ping!!
"Sorry broh baru aktif BB gua, abis ngamar juga gua di luar kota, ini masih di hotel xxxx neh Sengaja gua matiin biar bini gua kaga nelpon, gua alasan keluar kota, emang lo doang yang bisa ngewe, hahahahha"

Kelar mandi, aku cek BB ku dan ku lihat ada bbm dari anton, dan ku jawab, "anjing lo kunyuk... Baru aktif BB Lo bangsat... Gua chat dari siang baru di balas sekarang. Thanks ya broh, lo emang sahabat bajingan gua. Ahhahaha", ku balas bbm dia.

"Bangsat, malah centang satu", gerutu ku.
Ah bodo lah..

Anton adalah temen ku waktu kuliah dulu dan memilih meneruskan usaha ortu nya mengelola hotel.

next ->
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd