Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Masukan suhu untuk cerita ini dengan akhir yang seperti apa?


  • Total voters
    46
Status
Please reply by conversation.
Bimabet
Wow.... Spechlesss....
Pertama... Ternyata yang mbekap bukan satria... Jadi... *ngaku salah prediksi....
Kedua... Sepertinya... Andra and satria... Harus milih 1 diantara yang aada... Hehehehe...

Nice update om... Makasih....
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Wow.... Spechlesss....
Pertama... Ternyata yang mbekap bukan satria... Jadi... *ngaku salah prediksi....
Kedua... Sepertinya... Andra and satria... Harus milih 1 diantara yang aada... Hehehehe...

Nice update om... Makasih....
Dilema itu membingungkan Om....

Thanks udah mampir Om...
Kripiknya jgn lupa omm
 
Hehe akhirnya pecah virgin nya :coli:

Ayo update..bikin detail ekse nya yg seru..Satria cowo OB akhirnya bisa dpt cewe Korea putih mulus :ampun:
Sabar itu subur lho Om....

Liburan dulu omm..
Siap suhu,.....
Jgn lupa kripik nya dan jangan sungkan untuk memberikan saran yang membangun.....:ampun:

Karena ane masih nuwbie unyu²:beer:
 
Masih mikir gimana rupa Satria & Andra..bayangan gw.. kekar berotot/kurus & sawo matang/kontol dgn kontol bersunat :adek:

Moga makin banyak mulustrasi tokoh-tokoh cerita ya suhu :ampun:
 
Part Fiveteen


Images_1.jpg

Shin Eun


Jika nafsu sudah menguasai dirinya, maka segala batasan-batasan ego serta norma-norma yang mengekang kebebasan, akan sirna dan melebur menjadi satu dengan tabiat nafsu yang menggebu itu.

"Eun...!" Suaranya terdengar lirih.

"Sssttts...!" Satria hanya mampu memandang pasrah, dengan apa yang akan dilakukan gadis itu padanya.

"Tt.. tappi...?" Belum sempat membalas ucapan Shin Eun. Tengkuk lehernya ditarik mendekat, tanpa ada rasa keraguan Shin Eun menempatkan bibirnya bersatu dengan bibir pemuda itu. Shin Eun yang sudah diliputi nafsu yang memanas, dengan penuh agresif ia melumat dan menghisap serta menggigit bibir Satria. Seakan bibir pemuda itu sudah membuatnya candu, ingin selalu mencium dan menciumi.

"Surrppph... Surphh... Ahh... Cklokkk ckloookk...
"Mmmpph... Ah... Ah... Ah... Sruppph...
"Mmmpph... Ah... Ah... Ah...
Decapan dan hisapan keduanya cukup nyaring terdengar menggema di seluruh isi ruang tengah. Sementara Satria hanya pasrah menikmati alur permainan yang dilakukan oleh Shin Eun.

Mmmpph... clokk cklokkk... sruppph... Ah...
Mata sayu Shin Eun perlahan menatap dalam ke arah pemuda yang tepat berada di pelukannya. Shin Eun ingin rasanya memporakporandakan perasaan dan menembus benteng pertahanan hati Satria. Makna tatapan gadis itu juga ingin menegaskan kata cinta di setiap ruang gerak kehidupan Satria dan ia juga telah mengisyaratkan dirinya ingin bersatu dalam persebadanan ini. Shin Eun ingin memberikannya pada orang yang benar-benar ia sayangi.


Shin Eun terus mencumbui dan menghisap bibir pemuda itu dengan sangat buas, tak sedikitpun memberinya ruang bergerak untuk bernafas.

Perlahan pasti, Shin Eun menuntunnya ke arah ranjang peraduannya di ruang atas.

Dalam ruang kamarnya yang luas dan ‘girly ’ , pemuda itu di baringkan. Satria benar-benar seperti robot yang menuruti perintah Shin Eun. Bahkan saat tubuh bugil Shin Eun berada di atas tubuhnya, Satria tak sedikitpun bereaksi, hanya menatap kagum tubuh indah sempurna milik Shin Eun. Gadis itu dengan lembut mengusap-usap dada Satria yang masih mengenakan kaos oblongnya. Untuk bersejajar tatapannya pada wajah Satria.

Shin Eun sengaja menggoda sedikit, saat bibir ranum nya hampir menyentuh bibir milik Satria. Shin Eun malah justru membelokkan gerakan kepalanya menuju ke atas. Mengecup kening, menciumi kedua mata Satria yang terpejam, hidung, pipi kanan dan kiri Satria. Bahkan tak ingin terlewat se-inci pun ciuman__nya pada pemuda itu. Shin Eun menciumi leher hingga dagunya, hanya menyisakan bibirnya saja, yang belum mendapatkan sentuhan bibir ranum Shin Eun.

Satria yang di perlakukan seperti itu merasa di permainkan dan di buatnya menggantung. Namun di saat nafsunya berkecamuk, Shin justru semakin memberi angin segar bagi Satria.

"Karena kebaikan dan ketulusan Tria , Eun mau kasih yang spesial untuk membayar biaya pelukan yang Tria minta.!" Shin Eun berbisik dengan nada menggoda, mengakhiri ucapannya dengan gigitan kecil di telinga Satria.

Semua perlakuan yang dilakukan oleh Shin Eun pada Satria , tanpa sadar mulai membangkitkan gairahnya yang semakin memanas. Ingin rasanya Satria membalikkan posisinya sekarang. Dimana Shin Eun yang terkukung di bawah tindihan tubuhnya, bukan malah sebaliknya. Tapi walau begitu Satria masih bisa mengendalikan hasratnya, membiarkan Shin Eun untuk memimpin permainan panas ini. Jadi Satria harus tetap menahan kuat-kuat hasratnya yang kini sudah berada di ubun-ubun.

Dengan lembut, bahkan sangat pelan Shin Eun mulai menaikkan kaos oblong milik Satria yang sudah pasti sangat menyiksa hasrat Satria. Dengan sigap Satria membantu meloloskan kaos saat melewati kepalanya, tetapi tangannya di cekat oleh Shin Eun.

"No... No...! Tria sayang diam aja, nikmati apa yang bakal Eun lakuin sama Tria. Eun bakal kasih kepuasan untuk Tria." Bisik Shin Eun. Seakan Satria tak percaya dengan ucapan datarnya, menggoda penuh keagresifan. Satria hanya tidak menyangka jika gadis yang bersamanya ini begitu agresif, berbeda jauh saat kali pertama bertemu di Seoul, yang begitu kalem dan formal.

Tanpa di sadari Satria, gadis itu berhasil meloloskan kaos nya. Satria terus menahan hasratnya dan masih memiliki kesabaran yang sudah ia tahan sejak tadi. Sangat lembut Shin Eun mulai mengecap dan menciumi leher Satria dengan sensasi yang membuat Satria merasa terbang. Ciuman nya begitu pelan penuh perasaan, Shin Eun terkesan sangat menikmati setiap inci kulit leher Satria di bibir ranum nya. Walau begitu Satria dapat merasakan pula jika Shin Eun kadang menggigit- gigit nya secara perlahan lehernya. Tapi Satria acuh tak acuh terus menikmati apa yang di lakukan oleh Shin Eun. Mungkin jika sebagian orang gerakan ini sungguh akan sangat menyiksa membuatnya gila, gejolak birahi yang menggebu namun sangat pelan melakukan penetrasinya.
"Sruppph... Sruppph... Crepp... Cep...
"Slurrrrrpph.... Ckckck... Ah...

Decapan dan hisapan Shin cukup terdengar bahkan Satria tanpa sadar terus mengerang keenakan.

"Uh... Uh... Eun... Ahh... Sudah jja... ngann kau siksa akuuh..."

"Mmmpph... slurrrrrpph...!" Belum menyelesaikan omongannya, Shin Eun sudah menyumpal bibir Satria dengan bibir ranumnya dengan sangat buas.

"Sruppph... Surphh.. clokk cklokkk cklokkk ahh...
"Sruppph ... sruppph... Clokk cklokkk ahh...
"Emmpptttt ohh...
"Sabar ya sayang..! Aku benar-benar candu menikmati bibir Tria sayang."

"Ah... tapi jangan kau siksa hasratku, Eun?"

"Sssttts...! Di nikmati aja..." Shin Eun kembali melumat bibir Satria, dan kali ini Shin melakukannya dengan begitu lembut dan halus.
"Sruppph... Mmmm... Sruppph... Mmmm... Ah..
"Mmm... Sruupp hhh... Clok.... Sruppph... Clokk..

Gerakan ciuman nya sungguh sangat lambat membuat stok kesabaran Satria menipis di titik terendah. Satria sudah tak bisa lagi menahannya?

Dengan gerak cepat Satria mengubah posisi Shin Eun yang kini terkukung di bawah tindihannya. Shin Eun terlihat tidak terima dengan perlakuan Satria yang tiba-tiba mengambil alih komando permainan yang semakin panas itu. Tapi Satria tidak ambil pusing, tidak peduli dengan gadis itu, yang terpenting sekarang adalah hasratnya cepat tersalurkan.

Tanpa menunggu reaksi Shin Eun , Satria cepat-cepat menyambar bibir ranum Shin Eun yang sedari tadi menjelajahi setiap inci tubuhnya, dengan tak kalah agresif seperti gadis itu. Permainannya sangat lembut dan cenderung tak terburu-buru, Satria begitu menikmati setiap inci kulit tubuh Shin Eun. Perlahan tapi pasti jilatan dan hisapan nya menjalari setiap inci rahangnya, menyecapi dan tentu meninggalkan bekas tanda merah di rahangnya.

"Mmmmph.... Uhh... Tria.... Ah...
"Creep... Creep... Ssruppp... Mmmpph...
"Ahh... Triaaa... Ah... Ah....

Shin Eun memeluk tubuh Satria erat-erat, tanpa sadar ia mulai terbuai dengan cumbuan serta jilatan lidah pemuda itu. Lidahnya terasa hangat sekali ketika kembali menggelitiki, menyusup, didalam rongga mulut Shin Eun.

"Sruppph... Cklokkk... Sruppph... Ckckck ahh...

Sementara mulut menjelajahi tiap inci mulut Shin Eun. Sedangkan kedua tangan Satria terus meremas-remas payudara mengkal Shin Eun, bahkan jari jemarinya dengan lembut mengusap-usap dan memilin puting susunya yang telah mengeras.

"Uhh... Emmh... Triaa...

"Ough! Ini sangat nikmat, sayang ..." Lengguh Shin Eun.

Cumbuan Satria perlahan turun menjilati belah payudaranya, dimana yang sebelahnya, tangan Satria terus meremas dan memilin puting susunya. Sedang sebelah satunya lagi, Satria terus menghisap dan menjilati payudaranya.

"Ahh.. ah... terus Tria...
Ah... Lebbbiihh kerasssan lagiiii remmaasssnya Tria... Uhh..."

Sepertinya Shin Eun sudah begitu terangsang dengan penetrasi yang dilakukan Satria pada tubuhnya. Bahkan Shin Eun juga merasakan jika salah satu tangan pemuda itu, mulai mengusap-usap lembut vaginanya.

"Ahhh... Triaa...

Tubuh Shin Eun menegang dan punggungnya melengkung ke atas, saat usapan lembut tangan Satria, menyentuh klitorisnya di balik lipatan atas vaginanya.

"Uhhh... terruuss sayangg....!"
Satria semakin bersemangat menikmati keindahan tubuh Shin Eun bagian atas dan bawahnya.

"Kamu sudah sangat basah, sayang." Ucap Satria pelan. Tapi yang di tanya tak bisa berkata apa-apa, hanya bisa merasakan kenikmatan yang di perbuatnya.

"Triaa... Jangasnh.... berhenti.... Ahh..." Teriak Shin Eun seraya gerak tubuhnya menggeliat dan sedikit mengangkat bokongnya, saat jari jemari tangan Satria kembali menyentuh klitoris vagina Shin Eun.

"Uhh ... Uhh... Ahh... Ah... teruuuss sayaanggg nikmaaatt...." Shin Eun terus menerus melengguh keenakan, menikmati apa yang dilakukan Satria pada kedua payudaranya dan vaginanya.

"Vaginamu masih sangat sempit, sayang!" Bisik Satria di telinga Shin Eun.

b81c60583418293.jpg
"Ahh.. ah.. ah.. Triaa... Teruss jangaaan berhentiii ouhhh....."

"Ah... Ah... Ah... Ouh teruss nikmat...." Erangnya semakin kencang, bahkan salah satu tangan Shin Eun mencengkeram erat tangan Satria untuk tidak berhenti mempermainkan vaginanya. Shin Eun bisa merasakan jika sekarang bukan lagi jari jemarinya, melainkan lidah hangat Satria. Dengan penuh kelembutan , Satria menjilati dan menggelitiki setiap titik sensitif inti kewanitaan Shin Eun.
Shin Eun merasakan jika jari jemari Satria melebarkan bibir vaginanya yang menyajikan dalamnya yg berwarna merah muda dan terlihat begitu sangat sempit. Shin Eun mengangkat kepalanya melihat apa yang tengah pemuda itu lakukan.
6d1fde583418303.jpg

"Jangan sayang, itu kotor." ucap Shin Eun saat tahu vaginanya tengah di jilati satria. Dengan pandangan sayu penuh kenikmatan. Satria tetap bergeming, lidahnya perlakuan bergerak masuk kedalam lipatan vagina merah Shin Eun. Bergoyang- goyang dan menyentuh apapun di dalam vagina yang benar-benar masih belum terjamah oleh orang lain kecuali hanya dirinya.
"Ahh... Triaaa... teruuuss...."
Ouh yeah.... Uhh... teruuuss sayaanggg....." Shin Eun akhirnya membiarkan apapun yang dilakukan Satria pada dirinya, dan hanya menikmati setiap sentuhan yang di lakukan Satria.

Satria terus mengekplorasi vaginanya dengan inten dan cepat selama sepuluh menitan. Sementara Shin Eun semakin menjadi-jadi, tubuhnya terus menggeliat seperti cacing kepanasan, kepalanya bergerak ke arah kiri dan kanan. Bahkan kedua kakinya mengatup, menjepit kepala Satria untuk tidak menghentikan aktivitasnya.


"Terus Tria... Akhku sebentar lagi mauhh pipis...!"
"Ah... Ah.. yes.... Ah... Ah..."

Benar saja, tidak berapa lama Shin Eun merasakan sesuatu dalam dirinya akan meledak seiring kecepatan jilatan dan hisapan lidah Satria pada vagina Shin Eun. Bahkan sentuhan tangan Satria tak hentinya meremasi kedua payudara Shin Eun.

"Ah... Triaa udaahhh...!!! Akkhku... maau.. pipish... Hahss....
"Akhh...." Satria bergeming, terus mempercepat jilatannya pada vagina Shin Eun. Tubuh Shin Eun menegang dan pantatnya kembali terangkat, mulutnya terbuka membentuk huruf O. Tanda sebentar lagi akan mencapai klimaks nya.

"Emmm... Akhh.... Triaa.... Akkkhhu mauuu pipiiiissss ....
Crooott...! Crooott...! Crooott...!" Teriak nya bersamaan dengan semburan cairan kewanitaannya.

Vaginanya terus berdenyut dan mengeluarkan seluruh cairan kewanitaannya. Nafasnya tersengal-sengal, matanya terkatup meresapi kenikmatan orgasme yang barusan ia rasakan sekali dalam seumur hidupnya. Sementara pemuda itu dengan telaten menjilati dan menghisap habis cairan kewanitaan Shin Eun yang membasahi wajah maupun yg berada pada vagina Shin Eun.

Shin Eun hanya diam penuh kepasrahan, saat pemuda itu perlahan naik ke atas tubuhnya. Mengungkung tubuh mungilnya dalam tindihan tubuh nya itu. Shin Eun dapat melihat dengan jelas, pemuda itu tersenyum puas melihat dirinya begitu menikmati orgasme yang baru saja ia alami. Pemuda itu bahkan memperlihatkan jari jemarinya yang berlumuran cairan kewanitaan miliknya. Satria menjilati jarinya itu tepat di depan Shin Eun. Merasa dirinya di goda, Shin Eun meraih jari-jari tangan Satria dan ikut menjilati cairan vaginanya.

"Mmm... Ahkkh... Triaa...!" Rajuk Shin Eun saat tau apa rasa dari cairan kewanitaan miliknya.

"Kenapa, sayang...!" Ucap Satria seraya merapikan geraian rambut Shin Eun yang acak-acakan menutupi wajahnya.

"Asin...!"

"Hehehe, salah sendiri ikut-ikutan." Satria hanya tergelak melihat tingkah manja gadis itu. Shin Eun membuang pandangannya ke arah lain

"Huhs...."

"Kau ini sungguh manis, Eun! Kalau lagi ngambek. " Ucap Satria pelan, yang kemudian mencium kening gadis itu. Shin Eun sedikit kaget, namun terbesit rasa bahagia menyeruak dalam hatinya. Bahwa ia tidak salah mencintai dan mengagumi diam-diam sosok pemuda itu.



~••o 234 o••~

Hampir beberapa saat keduanya menghentikan aktivitasnya. Membiarkan Shin Eun memulihkan staminanya. Satria bisa melihat sebuah rona kepasrahan yang terpancar dari wajah sayu Shin Eun.

Masih sama seperti yang tadi, Satria dengan penuh rasa kasih sayang mulai menciumi keningnya. Beringsut turun menciumi kedua pipinya secara bergantian, hingga berlabuh pada bibir ranum nan merah milik Shin Eun.

"Mmmmph... Hmmmpttt... Sruupp oh.... Sruppph.... Cklokkk ckloookk... Sruppph.... Clokk cklokkk ahh slurrrrrpph grokk mpphh....

Satria terus melancarkan cumbuannya pada bibir Shin Eun tanpa memberinya ruang bernafas. Tapi Shin Eun begitu menikmati apa yang dilakukan oleh Satria itu. Sepertinya ciuman akan menjadi hal yang penting dan intens.

"Kau begitu menggairahkan ku, Eun!" Bisik Satria saat melepaskan ciumannya itu. Yang kemudian bibirnya bergerak makin turun ke rahangnya yang jenjang nan putih. Sangat lembut Satria menyecap kulit rahang milik Shin Eun, serta menjilatnya dengan penuh perasaan, sehingga cukup jelas meninggalkan ‘kissmark/ cupangan’ disana.

Shin Eun tak ingin tinggal diam, dia mencoba melepaskan panggutan bibir Satria pada rahangnya. Mendorongnya perlahan, untuk terkesiap duduk. Tanpa perintah Shin Eun mulai melepaskan pengait kancing celana panjang pemuda itu. Dan melepaskan nya sedikit paksa. Tapi Satria menangkap apa yang ada di dalam pikiran Shin Eun. Segitiga mungil yang menggembung, menjadi sasaran akhir Shin Eun. Dengan rona memerah, menahan malu. Shin Eun mulai melepas segitiga yang melekat pada tubuh Satria. Batang keras panjang sedikit berurat berdiameter besar mengacung tegak dihadapan Shin Eun. Takjub dan kaget melihatnya. Benda yang menurutnya asing.
d4d713583418353.jpg

"Ttt... triia...! Punya kamu besar banget..." Nada bicaranya sedikit gugup. Tapi secara naluriah dan di iringi gairah seksualnya yang makin memanas, Shin Eun mencoba mengurangi kegugupannya. Satria yang menyadari jika wanitanya terdiam, dia berinisiatif berdiri dengan bertumpu pada lututnya. Menyodorkan penisnya yang terlihat begitu keras dan tegang tepat di depan wajah Shin Eun. Tanpa ragu Shin Eun menggenggam penis Satria, yg kemudian menjilati kepala penisnya untuk merasakan pertama kalinya benda asing dalam mulutnya. Dengan sangat pelan, Shin mulai memasukan penis Satria sedikit demi sedikit ke dalam rongga mulutnya, sebelum akhirnya masuk sepenuhnya.

Mmmmph.... Grookkhh... Grookkhh... Sruppph..
Sruppph... Ahh... Grookkhh... Grookkhh... Ahh...
Grookkhh... Grookkhh... Sruppph... Sruppph....

Suara kocokan dalam mulutnya cukup membangkitkan gairahnya. Bahkan sedikit susah payah Shin Eun mengulumi seluruh bagian penis Satria hingga masuk ke dalam mulut Shin Eun sepenuhnya.

"Ah... Ah... Yeah... Teruss... Eun... Jjjanganh... berhhhenttiii... Ah... Ah... Ouh...." Satria terus mengerang keenakan. Dan dia memejamkan kedua matanya saat penis miliknya di kocok dan sesekali kepala penisnya di jilati oleh Shin Eun. Satria hanya terus meringis keenakan, menikmati apa yang dilakukan oleh Shin Eun.

"Grookkhh... Grookkhh... Ah... Grookkhh...
"Sruppph... Grookkhh... Grookkhh... Ah... Ah...

Kocokan gadis itu semakin dipercepat, seiring erangan yang terdengar dari mulut Satria. Bahkan dengan kasar, Satria memaksa dan menekankan kepala Shin Eun untuk mengulum penisnya sampai masuk seluruhnya ke dalam mulut gadis itu. Shin Eun yang di perlakukan seperti itu hanya menuruti tanpa membantah, satu-satunya yang ada dalam pikirannya adalah memuaskan lelaki yang di sayanginya.

"Ah... Ah... Iya sayang... Seperti itu... Nikmat.... Kammhuu... memang lonthekhu.. yang palhingg... pintahr.... Ah... Twrusssshh... Ah...

Satria terus mengerang keenakan dan mulutnya merancau tak karuan, Shin Eun yang melihat itu, membuat gairahnya semakin memanas. Tak hanya penisnya saja, jilatannya bahkan turun mengulumi kedua biji pelir Satria hingga lubang anusnya tak ketinggalan ia jilati.

"Ouuhh... Enaakk... Sayaanggg... Ahhh...
"Terruuss janggaan... Berhentiii ouhhh...

"Grookkhh. . grookkhh... Slurrrrrpph ckckck....
"Grookkhh... grookkhh... Sruppph... Creeepp...
"Creeepp h..... Sruppph ... sruppph.... Ah... Ah...

Selama hampir lima belas menit sudah, Shin Eun mengocok penis Satria dalam mulut nya. Shin Eun merasakan jika penis pemuda itu mulai berdenyut- denyut dan kedua tangan Satria menahannya untuk tidak melepaskan kulumannya itu.

"Oh.. ouh.... Grookkhh... Grookkhh...
"Eeuuunnn.... Akkhhuu.. sssebenntar... llaghiii...
"Mmauu... Keluaarrr... Ahh... Yes terusss.!" Shin Eun terus bergeming tak hentinya menjilati dan mengulum penis Satria sedikit lebih dalam, sampai- sampai penuh rongga mulutnya oleh batang penis milik Satria.

"Akhhh... Akkhhuu... Sammmpauii... Eeuuunnn....
"Akhh... CROOOTT... CROOOTT... CROOOTT....

Satria menahan kepala Shin Eun dengan mengatup kedua kakinya, dan tangan nya menahan tengkuk lehernya untuk tidak melepaskan kulumannya itu. Shin Eun hanya mampu memejamkan matanya, meresapi rasa sperma yang menampung di dalam mulutnya yang mungil itu, yang kemudian ia telan habis- habis ke dalam tubuhnya. Tak terasa air matanya menetes di sudut matanya itu.
"Gleekk... Gleekk...


"Eun... Mm... Maaf...!" Satria menyadari apa yang barusan saja ia lakukan pada gadis itu, ia merasa tidak enak hati pada Shin Eun.

"Tidak apa, Tria sayang... Tidak perlu minta maaf...! Punya kamu enak, walau sedikit asin, aku menyukainya. Punya Tria yang besar ini bikin Eun jadi ketagihan." ucap Shin Eun terus menggenggam erat penis Satria yang masih sedikit tegang walau sudah mengeluarkan isi nya.

"Eh... Tt... tappi... Apa kamu bener tt.. tidak marah aku perlakuan seperti itu tadi." Balas Satria untuk memastikan semuanya baik-baik saja.

"Hee’ em. "Tanpa menunggu lama , Shin Eun menarik tubuh Satria untuk kembali menindih tubuhnya. Tanpa membuang waktu, Satria melumat bibir ranum Shin Eun penuh kemesraan dan kelembutan.
Mmmpph... Cklokkk ckloookk slurrrrrpph....

Sementara di sisi lain, Shin Eun terus mengurut-urut penis milik Satria yang kini sudah kembali ngaceng. Dengan perlahan Shin Eun melepaskan tautan bibirnya dari bibir pemuda itu.

"Sayang, aku udah nggak tahan lagi. Aku menginginkan kamu bersatu dengan tubuh ku. Fuck me, please...?" Bisik Shin Eun yang dibalas dengan anggukkan kepala oleh Satria.

Terlihat sumringah dari mimik wajah Satria yang terpancar. Sedang Shin Eun hanya menggigit sebelah bibirnya, menanti apa yang bakal dilakukan oleh Satria pada tubuhnya yang sudah sama dilanda nafsunya yang menggairahkan.

Satria mencium keningnya, dan mensejajarkan posisi tubuhnya sama dengan posisi tubuh gadis itu. Satria bisa melihat gadis itu sudah benar-benar terangsang dan pasrah, menantikan apa yang bakal ia lakukan padanya.

"Sabar, ya sayang. Ini bakal terasa menyakitkan buat kamu, tapi rasa sakitnya hanya sesaat. Dan sebelumnya aku mau tanya? Apa kamu benar-benar yakin?" Sorot mata Satria begitu tajam menatap wajah Shin Eun.

"Yakin, sangat yakin. Karena Tria hanya milik Eun seorang. Dan Eun hanya milik Tria seutuhnya." Gadis itu kemudian memeluk erat tubuh laki-lakinya itu dengan sedikit isak terdengar.

"Ihh... Princess ku, jelek kalau nangis gitu." Cibir Satria yang kemudian menyeka air mata gadisnya itu. Dan Satria mencium keningnya lagi.

"Asal kamu tahu, Eun. Aku hanya milik kamu seorang. Tidak ada seorangpun yang bisa miliki aku selain kamu , Eun. Tapi..." Satria menggantung kata-katanya di akhir ucapan.

"Tapi apa...?"

"Tapi jika ada hati yang lain masuk kedalam hatiku, Eun. Apa kamu bersedia menerima dia, yang juga sama-sama memiliki hati aku, misalnya." jawab Satria berandai-andai .

"Ehhh.... Ya tergantung...!" Shin langsung memeluk tubuh Satria erat-erat. Dan mulai aktif lagi melumat bibir pemuda itu.

"Sruppph... Sruppph... Mmmpph.. ah...

"Yang terpenting sekarang ini adalah Tria milik Eun seorang. Tidak ada seorang pun yang boleh milikin Tria selain Eun?" Kembali Shin Eun berujar saat melepaskan ciumannya itu.

"Iya, aaku hanya milik Eun, milik Eun...!"

Pelan namun pasti, Satria mulai merenggangkan kedua kaki Shin Eun. Memperlihatkan bagian merah merekah nan sempit milik Shin Eun yang sudah sangat basah. Dengan perlahan Satria mulai menggesek-gesekkan penisnya pada permukaan vagina Shin Eun yang sudah sangat basah dan sedikit ditumbuhi bulu-bulu halus. Shin Eun sedikit tersentak dengan perlakuan lambat itu, punggungnya melengkung ke atas, pantatnya sedikit terangkat, kedua tangannya meremas erat sprei yang di tidurinya.

"Ought... Triaa... Jangan siksa aku seperti itu..."

Satria tetap bergeming, sengaja Satria hanya menggesek-gesekkan penisnya. Mengerjai klitorisnya yang sudah mengeras itu.

"Kau memang brengseekk Triaaaa...! Jj... Jangan kau siksa aku seperti itu tria... Fuck me please,....!" Pekik Shin Eun memohon. Tapi justru Satria lebih suka Shin Eun yang seperti ini, memohon-mohon untuk segera di setubuhi, yang berarti dia menginginkannya tanpa ada dorongan atau paksaan.

"Sabar, ya sayang...!"

"Akunya yang udah nggak tahan lagi, Triaa....!"
"Ayo Triaa masukin sekarang punya kamu ke dalam punya aku. Setubuhi aku Triaa...!" Cerocos Shin Eun terus memohon untuk segera menyatukan tubuhnya. Akhirnya Satria mulai mengarahkan penisnya pada lubang vagina Shin Eun yang begitu ketat dan sempit karena Shin Eun memang masih perawan ting-ting.

Shin Eun menengadahkan kepalanya ke atas, remasan pada ujung sprei makin kuat, tubuhnya makin menegang. Saat penis itu perlahan mulai membelah vaginanya yang sempit itu.

"Ahkkh... Ahkkh... Pelan-pelan Tria... sakit...

"Iya sayang, ini aku pelan-pelan, aku nggak mau nyakitin kamu, tenang ya. Kamu rileks, jangan tegang gitu....!" Ucap Satria menyeka keringat di keningnya.

"Tapi ini, benar-benar sakit Tria..."

"Iya, aku tau. Tapi ini hanya sebentar saja, sesudah itu kamu bakal di buatnya keenakan. Aku jamin kamu bakal memintanya terus padaku. " Shin Eun hanya mengangguk pelan kepalanya. Satria kembali menusuk nusukan penisnya secara perlahan keluar masuk untuk menyesuaikan diri dengan lubang vagina Shin Eun yang masih perawan itu. Hampir lima belas menit Satria terus melakukan itu, namun baru separuhnya masuk kedalam lubang vagina Shin Eun. Gadis itu sudah mulai merasakan akan klimaks yang kedua kalinya.

"Ahhkh... Triaa... Oh.. Triaa akkhhu mauu pipiss lagghii...." Teriak keras Shin Eun yang hampir mencapai puncak kenikmatannya.

"Keluarkan saja, sayang. Jangan di tahannya."

"Akhh... Keluaarrr Tria... Crooott! Crooott! Crooott...!"

Nafasnya sedikit tersengal-sengal, lubang vaginanya semakin becek oleh cairan kewanitaannya. Tapi Satria tak memberikan waktu lama untuk Shin Eun yang telah mencapai orgasme nya lebih dulu. Kembali penisnya yang masih keras itu, di dorongnya lebih dalam dengan hati-hati hingga menyentuh dinding pembatas selaput dara nya.

Shin Eun histeris, tubuhnya kembali menegang
"Akhh... Sakit Triaa... Pelan-pelan....!" Satria bergeming. Sekali hentakan keras penisnya yang besar dan panjang itu menembus dinding selaput dara milik Shin Eun hingga mentok menyentuh ruang rahimnya. "SREEETTTT!!!"...
e15126583418333.jpg

"Akhh..... Ss.. sakiitt.... Triaa... Hiks! Hiks!
Jerit Shin Eun pecah seiring dengan hujaman penis besar Satria ke dalam vagina Shin Eun. Shin Eun memeluk erat tubuh laki-lakinya itu. Bahkan cukup terasa bagi Satria jika kuku Shin Eun menusuk kulit punggungnya. Tapi Satria acuh tak acuh, yang terpenting sekarang adalah menenangkan perasaan Shin Eun. Dan membiarkan penisnya sejenak menyatu di dalam vagina Shin Eun yang begitu menggigit penisnya.

"Eun, semuanya baik-baik saja. Kita sekarang sudah menyatu. Punyaku sekarang sudah berada di dalam milik kamu. Apa kita bisa lanjut." Kata Satria penuh pengertian. Shin Eun tersenyum mendengar ucapan laki-lakinya itu. Lalu Shin Eun langsung melumat bibir Satria dengan penuh nafsu. Satria yg sedari tadi diam, mulai bisa mengimbangi gerakan cumbuan Shin Eun. Bahkan kini penisnya pun ikut bergerak keluar masuk menggenjot vagina Shin Eun yang baru saja ia perawani itu. Bahkan kini Shin Eun sudah tidak merasakan sakit lagi pada lubang vaginanya yang baru di perawani Satria, Shin Eun justru semakin di buatnya keenakan.

"Plokk... Plokkk... Plakkkk... Ahh...
Plokkk.... Plokkk...... Plokkk....

"Ah... Iiyaahhh... Triaaa genjot lebih dalam lagii kontoll kamuuu kee memeekkk akkkhu... ahhh...
Ahh... triaa... terusss genjot memek akuu ahh...


Satria hanya mendengar kan saja apa yang di ucapkan Shin Eun. Sedangkan kedua tangannya terus meremas-remas payudaranya bergantian, sedang bibirnya terus menerus mencumbu dan menjilati rahang hingga mengeyoti puting susu nya yang keras itu.

"Ahh.. nikmat... Terus Triaa... Uhhh... Ouhhh....
"Kontolin terusss memekk akhuu Triaa.... Nikmati seluruh tubuh aku jangan sisakan untuk orang lain.... Triaa... Ah.... Ah...

"Dengan senang hati aku akan melakukannya untuk mu sayang..." Sahut Satria sambil terus memompakan penisnya keluar masuk di dalam vagina Shin Eun.

"Ahh... Iyaa Triaa... Genjot lebih kencang triaaa... Sebentar lagi aku mau keluar...."

Plokkk... Plokkk... Plokkk... Ah...
Yess... Teruss sayaaang... Ahh...
Plokkk... Plokkk... Plokkk...

"Tahan dulu sayang, aku masih belum..."
"Ah... Ah... Ouhh... Triaa remesin tete aku yg lebih kasar...."

Satria pun mengiyakan, susunya diremas- remas kuat-kuat dan sementara sebelah susunya di gigit kecil oleh Satria, yang meninggalkan banyak sekali cupangan di kedua payudaranya.

Akh....Tria... Aku. .. udah nggak tahan lagi....

Tapi saat sebelum akhirnya Shin Eun benar-benar klimaks . Satria menyuruh Shin Eun untuk berbalik badan dan menungging. Ya kini Satria ingin mendogystill vagina Shin Eun dri belakang.

Plakkkk plakkkk plakkkk...

"Uhh... triaa kau benar-benar pejantan-ku...
Tampar lebih kerasan lagi sayang...Ah...
Plakkk.. plakk... Plakkk...

"Lonteku benar-benar liar....! Keliatannya aja kalem...!"

Plakkkk... Plaakk... Plakk....

"Yah, lontemu ini memang liar. Aku seperti ini cuma sama kamu Triaa. Ayo Tria tusuk lagi memek aku pake kontol kamu...! Cepet Triaa... Aku udah nggak tahan lagi...!" Ujar Shin Eun benar-benar vulgar dan seronok.

Satria pun kembali memasukkan penis besar nya ke dalam vagina Shin Eun dengan mudah dari arah belakang. Karena vagina Shin Eun cukup basah oleh cairan kewanitaannya yang bercampur dengan darah keperawanannya itu.

"Ought... Nikmat... Kontolmu benar-benar penuh di memek aku Triaa....." Satria hanya tersenyum kecil mendengar penuturan Shin Eun itu.

Plakkkk plakkkk plakkkk...

Satria terus menampar pantat besar Shin Eun, sambil terus menusuk- bisikkan penisnya ke dalam vaginanya.
Plokkk plokkk plokkk plokkk....

Ah... Ah... Ah... Tria... Ouh...
Ah... Lebih dalam lagi tusuk memek akuunya...
Ah...Ah... Yes... Ah... Uhh... Triaa...
Jangan berhenti... Aku sebentar lagi mau pipis....sayang... Ah....

Plakkkk plakkkk plakkkk...." Tamparan keras dan sodokkan keras penis Satria mampu membuat Shin Eun mencapai puncak kenikmatan untuk yang ketiga kalinya.

Akh... Akh... Akh... Tria... Tria.. akhku... Keluar...

Plokkk plokkk plokkk plokkk plokkk.....
Plokkk plokkk plokkk plokkk plokkk....

Satria makin brutal menyodok vagina Shin Eun, temponya begitu cepat. Bahkan Satria sendiri merasakan jika tubuhnya makin menegang dan terasa panas, sepertinya dia juga akan mencapai klimaksnya secara bersamaan.

"Akh... Tria... Akkhhuu mau keluar..."

"Kita keluarin sama-sama sayang...! Aku juga udah mau keluar..."

"Jj... Jangan Tria...Ah.. ouh...! Keluarin di luar... Triaa...

Akhh... Akuu.... Pipiss... Tria aku piipiiis...
Crooott! Crooott crooott crooott...!
Sementara Shin Eun mencapai orgasmenya lebih dulu. Tak berapa menit Satria pun merasakan jika ia akan segera klimaks, untuk kedua kalinya.

"Akh... Aku juga sampai Eun... Akh...

"Aku mohon di luar Tria...." Kata Shin Eun yang sudah ambruk lebih dulu. Dan penis Satria masih menusuknya keluar masuk.

"Akh.... Sampai....akh... Crooott crooott crooott crooott crooott!" Teriak
Satria yang terus menghujam penisnya kuat-kuat hingga menyentuh dinding rahim mlik Shin Eun. Semburan demi semburan spermanya menyemprot memenuhi seluruh ruang rahim Shin Eun. Sedang tubuh Satria ambruk menindih tubuh mungil Shin Eun , dan menarik wajah Shin Eun untuk kembali menautkan kedua bibirnya. Shin Eun tidak bisa menolaknya. Satria menciuminya penuh kelembutan, Shin Eun pun tak mau kalah membalas ciumannya. Suasananya kembali menghangat, namun sebentar. Lalu Satria membalikkan badan Shin Eun tapi tanpa melepaskan penis di dalam vagina Shin Eun. Bahkan bibir keduanya tidak henti-hentinya bertukar saliva . Setelah puas Satria memeluk pinggangnya dan mengecup puncak kepalanya.

"Mm... Maaf...! Hanya saja aku ingin bersamamu seperti ini terus. Eun." Lirih satria seraya mencium puncak kepalanya lebih lama dari sebelumnya. Shin Eun pun beringsut menenggelamkan wajahnya di dalam dada bidang Satria.

"He'em... Tria jangan pernah ninggalin Eun!!"
Satria hanya tersenyum dan mengangguk pelan, keduanya tenggelam dalam perasaannya masing-masing. Hanya takdir dan kesungguhan hati keduanya untuk mencapai akhir perjalanan hati yang mereka harapkan, bisa bersatu dalam tali kasih.



~••o 234 o••~
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd