Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Update

Puskesmas

"eh pak rt.... iya pak saya lagi nunggu gojek...", ujarku kepada pak rt saat ia menyapaku dengan ramah dan sopan.
"habis periksa.. sakit ?!", tanyanya lagi karena memang sudah berumur, pak rt sudah biasa memamggilku dengan namaku saja dan walau sudah berumur namun pak rt masih terlihat gagah ditambah wajahnya yang terlihat pasti ganteng di masa mudanya dulu.
"enggak sakit pak... cuma periksa... ", jawabku singkat sambil sesekali aku melihat layar HP ku menunggu abang gojek yang tak juga bergerak.
"periksa apa ?", tanyanya tanpa sungkan kepadaku.
"eh anu pak... eehh udah telat... jadi periksa..", ucapku dengan rasa jengah.
"oooh... periksa kehamilan... selamat atuh... kalo gitu jangan naik gojek... biar saya antar pake mobil saya...", ujarnya seraya dengan cepat melangkah meninggalkanku untuk membawa mobilnya ketempat ku. aku hanya ternganga tanpa tak dapat menolaknya. selang beberapa terlihat mobil pak rt mendekat ke arahku. aku melangkah mendekat setelah ku batalkan pesanan gojek ku.

"udah telat berapa bulan tri...?", tanyanya lagi, sambil tangannya sibuk mengemudikan mobilnya dengan perlahan meninggalkan area parkir puskesmas.
"baru 3 minggu sih pak...", jawabku.
"waaah kirain udah sebulan lebih... ". ujarnya sambil tertawa renyah hingga menyambung obrolannya menjadi lebih santai. pembicaraan mengalir dengan ringan sepanjang perjalanan kerumah hingga sesaat aku dan pak rt terdiam tanpa object pembicaraan lagi.
"kok berhenti pak..?", tanyaku saat mobilnya berhenti di pinggir jalan dekat bangunan pos kosong. sesaat wajahnya terlihat tegang dan gugup menatapku.
"mau tanya tri...". ujarnya sambil mengambil nafas panjang, tangannya memegang setir mobil terlihat gelisah. aku terdiam menunggu pak rt mengucapkan pertanyaan nya yang seperti nya serius, pikirku.
"kalo nanti jawaban kamu tidak, anggap pak rt gak pernah nanya dan lupakan, kalo nanti jawaban kamu iya, pak rt terima kasih banget...", jelasnya dengan panjang lebar seraya memohon maaf dan agar aku tak marah jika ia menyatakan pertanyaannya, membuat dahiku berkenyit penuh tanda tanya. pertanyaan apa sih, pikirku.
"jangan marah ya tri, kalo memang jawabannya tidak, anggap pertanyaan ini gak pernah ditanyakan...", jelasnya lagi dan aku hanya mengangguk saja, menunggu pak rt mengutarakan pertanyaannya.
sesaat pak rt terdiam menatapku.
"kamu udah tau kan...?", ucapnya memulai menjelaskan dengan perlahan kalo ia sudah lama menduda sekian tahun. sekian lama pula yang katanya melampiaskan hasratnya sendiri di kamar mandi, terangnya dan aku mulai membaca arah pembicaraan dan pertanyaannya, namun aku masih diam mendengarkannya hingga dengan perlahan pak rt mengutarakan maksudnya kepadaku.
"itu kalo jawabanmu tidak, tolong anggap tidak ada pertanyaan ini", jelasnya dan aku hanya terdiam dengan dada berdebar walau sudah terbaca maksud tujuannya sejak tadi namun tetap membuatku berdebar mendengarkan pertanyaannya tadi.
"tolong tri... cuma minta tolong di kocokin aja...", ucapnya lagi setelah kembali menanyakan kesedianku untuk mau menolongnya walau hanya sekedar mengocoknya dengan memelas kepadaku. aku masih terdiam entarh harus ku jawab apa, karena aku tak mau dianggap wanita murahan yang mau saja di perlakukan atau dilecehkan seara seksual.
"ya udah tri kalo jawabannya tidak, kita lanjut pulang... tapi tolong anggap pak rt gak pernah nanya dan minta itu ya tri....", ujarnya melihatku yang diam tak menjawab dengan wajah tanpa expresi sambil menjalankan mobilnya perlahan. aku memandangnya dengan rasa kasihan, apalagi aku bukan wanita baik-baik juga, bisik hatiku. selama ini pun aku sudah dengan beberapa lelaki selain suamiku, bahkan kehamilanku ini pun bukan benih suamiku.
"jawabannya iya pak rt...", ucapku perlahan sambil aku mengangguk kepadanya membuat wajahnya berpaling menatapku terlihat sumringah gembira.
"ah bener tri...?!", tanyanya lagi menatapku, aku mengangguk sekali lagi.

mobil pak rt melewati jalan tanah berumput hingga berhenti di belakang gudang kosong hingga tak terlihat dari arah manapun.
"aman disini tri...", ucapnya seraya mematikan mesin mobil, memastikan sekeliling sepi tak ada orang. rimbun ilalang sedikit menutupi badan mobilnya hingga tak mencolok dari kejauhan dan tertutup tembok gudang. tangannya dengan cekatan membuka sleting celananya dan menjulurlah batang kontol tuanya yang setengah tegang berdiri di sela celananya. tangannya melepaskanya dan memandangku dengan penuh harap agar aku mengocoknya. dengan penuh pengertian ake menggerakan tanganku dan meraihnya, ku genggam batang kontolnya di tanganku yang merasakan kehangatannya.
"uuh...", lenguh pak rt saat aku membelai lembut kepala kontolnya. tubuhnya bersandar kebelakang membiarkan aku memulai mengocoknya, memberinya kenikmatan.
"boleh sambil liat punya kamu tri ?, biar cepet keluar...", pintanya.
"liat apa pak ?", ucapku pura-pura tak mengerti.
"liat memek kamu tri...", pintanya.
"ah pak rt.... katanya cuma mau dikocok..", protesku
"sebentar aja tri... biar cepet keluar...", ujarnya lagi, aku menyingsingkan gaun gamisku, perlahan kedua pahaku terlihat hingga tanganku meraih celana dalamku yang ku luruhkan kebawah untuk melepaskannya. aku menggulung celana dalamku yang sudah terlepas dari kedua kakiku ke dalam tasku. kulihat pak rt yang terpana dengan nafas tereengah melihat kemulusan kedua pahaku dan selangkangan yang tak terbungkus celana dalam. bulu jembutku ku biarkan di lihatnya. tanganku kembali meraih kontolnya sambil ku rentangkan kedua kakiku.
"oh.. cantik banget memek kamu tri...", pujinya sambil menikmati kocokan tanganku, matanya tertupu pada selangkanganku yang ku buka lebar-lebar mengangkang.
"naik lagi gamisnya, tri. liat tetek kamu...", pintanya. dengan satu tanganku, aku menyingsingkan lebih tinggi gamisku hingga dadaku, BH ku aku tarik hingga buah dadaku keluar dari mangkoknya, menggantung di hapadan pak rt yang terpana.
"oohh... ", desisnya, aku terus mengocoknya berharap agar cepat crot keluar.
"aaah paak rt....", sergahku saat tangan pak rt tiba-tiba meremas buah dadaku. sekali lagi aku tak mau dianggap wanita murahan walaupun memang aku bukanlah wanita suci karena sudah beberapa lelaki selain suamiku menyetubuhiku namun sekali lagi aku tak mau dianggap murahan, pikirku. aku melepaskan kontolnya seraya ku tepis tangan pak rt dari buah dadaku.
"pak rt kok main pegang aja...", protesku.
"eh maaf tri... udah lama jadi duda, maklum ya tri...", ujarnya dengan tangan menyatu di depan wajahnya meminta maaf kepadaku.
aku kembali mengocok kontolnya agar lebih cepat menyemburkan spermanya di tanganku. walau dalam hati aku tak akan menolak jika pak rt memasukannya ke vaginaku, desir hatiku. kontolnya masih begitu keras membengkak di tanganku.
"boleh megang tri...? tolong tri...", ucap pak rt dengan wajah memelas memandangku, aku mengangguk perlahan dan tangannya mulai menjamah buah dadaku.
"eeemmhhh...", lenguhku saat tangannya menjepit putingku yang terasa mendesirkan birahiku. bahkan kini kedua tangannya meremas-remas dengan sesuka hatinya membuatku mendesah tertahan sambil menggigit bibirku. satu tangannya beralih mengelus pahaku hingga kurasakan tangannya membelai bulu jembutku.
"aaahhh...", lenguhku tiba-tiba saat jari pak rt menyelinap bibir vaginaku menyentuh itilku yang membuatku menggelinjang.
"kamu udah basah tri...", bisik pak rt memandangku. satu tangannya tak lagi meremas buah dadaku namun kebelakang kepalaku dan tiba-tiba mencengkeram kerudungku dari belakang seraya mencium bibirku. kurasakan kumisnya menyentuh bibirku dan aku tak kuasa untuk menolak lumatannya. satu tangannya lagi mendekap tubuhku. aku terkesiap kucoba untuk mendorong tubuhnya yang terus mendekapku.
"eeemmhh pak rt....", ujarku setelah melepaskan bibirku dari bibirnya.
"sekali aja tri... tolong tri...", ujarnya semakin liar mendekap tubuhku dengan gaun gamis masih tersingkap keatas hingga tubuh telanjangku sudah rapat dengan tubuhnya.
"jangan pak rt... tri udah udah punya suami...", ujarku, walau sejujurnya aku tak menolaknya namun aku tak mau dianggap wanita murahan hingga aku mencoba dengan halus menolaknya. pak rt terus saja memaksaku walau akhirnya aku tak lagi mendorong tubuhnya.
"tolong tri... mau ya tri..?", ucapnya memandangku yang tak lagi memberontak dan mendorong tubuhnya. aku hanya diam tak menjawab, dengan tak lagi memberontak atau mendorong tubuhnya pak rt mengerti dengan jawabanku.
"ooh triii...", gumamnya dengan cekatan melandaikan sandaran jok kursiku ke belakang hingga benar-benar melandai. dengan gaun gamisku yang masih tersingkap keatas membuat terlihat jelas olehnya. pak rt mengambil posisi di hadalan selangkanganku yang di rentangkannya. kontolnya yang menggantung sudah siap di hadapan vaginaku. teringat saat pak fer menyetubuhiku di mobil membuatku tersenyum dalam hati, tapi kali ini dengan pak rt.
"ooh tri... bapak masukin ya tri...", ujarnya namun tak lagi menunggu jawabanku kepala kontolnya sudah di jejalkannya ke bibir vaginaku. melesak kedalam lubang vaginaku.
"oooooohhhh....", geram pak rt saat perlahan kontolnya tenggelam dan hilang terbenam di dalam vaginaku. pinggulnya mulai bergoyang, kontolnya mulai keluar masuk mengaduk aduh dengan nikmatnya.
"ooohh... udah sekian lama gak pernah ngerasain memek...", ucapnya merancau sambil memandangku dengan penuh napsu, tangannya sesekali meremas-remas buah dadaku.
"masih sempit banget memek kamu tri...", pujinya sambil tangannya mengelus-elus pahaku.
"ooh triiii...", geramnya lagi memandangiku dari wajahku hingga vaginaku dengan penuh napsu. saat tangannya mulai meremas-temas lagi kedua buah dadaku, pak rt menyosor bibirku, aku menyambutnya membiarkannya melumat bibirku.

"coba kamu nungging tri...", pintanya seraya mencabut kontolnya, aku beranjak dan membalikan tubuhku dengan gamis tetap ku singsingkan, bokongku menyembul di depannya. tangan nya dengan leluasa meremas-remas bokongku.
"eeeeeh...", lenguhku saat kurasakan lubang vaginaku kembali di jejal kontolnya kemudian mulai mengocok dengan nikmatnya keluar masuk lubang vaginaku.
"oooghhh...", geram pak rt dengan terus saja menggenjotku yang semakin terasa nikmat ku reguk, tak lagi ku pedulikan sekelilingku, mataku terpejam sambil mendesah nikmat hingga kenikmatan itu semakin memuncak dan aku tak lagi dapat membendungnya, tiba-tiba tubuhku mengejang dan bergetar hebat mencapai orgasmeku.
nafasku terengah dengan bokong ku yang tetap di cengkeramnya hingga tetap menungging sementara aku terkulai lemas.

"ooh...", geram pak rt mencabut kontolnya dan memintaku untuk kembali terlentang.
"oooh... cantik banget kamu tri...", pujinya sambil memasukan kontolnya memandangku dengan penuh napsu. pak rt kembali menggenjotku dan kembali aku menyambut lumatan bibirnya dengan sesekali tangannya membelai kerudungku yang masih membungkus di kepalaku.
"uughh...", geramnya dan kurasakan semburan hangat di dalam vaginaku.
"ah pak rtttttt.. kok di crotin di dalem ?!", protesku sambil melihat kontolnya yang menjulur keluar dari vaginaku di sertai lelehan spermanya yang keluar begitu banyak dan kental.
"gak apa-apa kan tri, lagipula kamu udah hamil kan tri...", jelasnya, iya juga sih, pikirku dalam hati sambil ku bersihkan spermanya.

kurapihkan kerudungku setelah ku bersihkan vaginaku dari lelehan sperma pak rt dengan celana dalamku. kedua buah dadaku kembali kumasukan ke BH ku, dan ku tutup selangkanganku yang tak terbungkus celana dalam dengan gaun gamis panjangku.
"makasih ya tri...", ucapnya sambil tangannya mengelus tanganku. dengan panjang lebar pak rt berterima kasih dengan menjelaskan sekian tahun hidup menduda baru kali ini lagi ia merasakan nikmatnya bersetubuh dengan wanita.
 
menarik ceritanya
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd