Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Aku, Istri dan Mantan Pacarnya

Bimabet
Part 7

Besoknya riyani berangkat kerja lebih dulu, saat dia mandi dan bersiap berangkat, aku masih tertidur. Riyani membangunkanku untuk pamit pergi ke kantor. Kucium pipi dan keningnya sebelum akhirnya aku kembali tertidur. Siang nya saat ak ditempat kerja, kami melakukan video call, kuminta riyani untuk melepas celana dalam dan BHnya saat selesai nanti, namun riyani menolak. Oia kami melakukan video call saat aku diruang kerja dan riyani ada dikamar mandi. Dia bukan sengaja pergi ke kamar mandi untuk menelponku tapi memang dia sering memVC ku saat sedang dikamar mandi. Tentunya aku meminta bonus menemaninya di WC, aku meminta riyani menyorot memeknya saat sedang VC.

Waktu terasa lama sekali hari ini, aku sudah tidak sabar menggarap tubuh riyani lagi. Bibir, payudara dan memeknya sangat membuatku candu. Kenikmatan ngentot dimemek dan mentil ditoket riyani, ditambah rasa sayang dan cinta yang kumiliki, adalah dua kombinasi yang membuatku tak bisa lepas dari riyani. Rasa kangen ini sangat berat untuk ditahan, aku sangat merindukan tubuhnya.

Akhirnya malam tiba, waktu bekerja telah selesai. Aku segera pulang ke kostan. Disana riyani telah menungguku, aku berjalan menuju ke arahnya dan berdiri tepat di depannya yang duduk pinggir tempat tidur. Tanpa kuduga riyani langsung melepas dasternya begitu saja. Daster itu pun langsung terjatuh ke lantai. Langsung nampaklah toket indahnya di depan wajahku. Jujur saja aku kaget. Aku menatap wajahnya. Tapi kontolku juga sudah agak tegang. Tampak jelas sekali kalau pentilnya sudah menegang. Di sekitarnya juga ditumbuhi beberapa bulu halus. Duh, aku ingin sekali aku meraih toket itu.
Tiba-tiba riyani langsung menarikku dan aku pun telentang di kasur. Riyani berada di atasku, menindihku. Bibirnya langsung menyerang bibirku. Aku diam menikmati dan terbawa oleh permainannya ini. Meski mulanya aku enggan membalas ciumannya, karena ingin melahap payudaranya, tapi pada akhirnya aku terbawa nafsu.

Riyani dan aku mulai berciuman. Perlahan birahiku bangkit. Lidah kami saling berpagutan. Sesekali riyani menyedot-nyedot lidahku. Ciuman kami semakin panas. Ciumannya juga turun ke leherku. Namun aku mencegahnya. Aku takut dia meninggalkan bekas merah di sana. Tiba-tiba riyani menghentikan ciumannya, dan menyuruhku untuk duduk. Riyani kemudian mengangkat baju dan membuka celanaku. Aku membantunya hingga terlepaslah kaos dan celanaku. Tampaklah kontolku yang masih dibungkus oleh CD namun sudah mengeras.

“Buka.” perintahku pada riyani. Tanpa menunggu lama, riyani langsung menuruti peritahku. Kontolku segera menyembul keluar. Aku langsung kembali menidurkan riyani. Kini bukan lagi bibirnya yang menjadi sasaran bibirku melainkan payudaranya. Mulukuvlangsung melahap payudara riyani setelah sebelumnya meremas keduanya. Mulutku langsung menyedot susunya. Putingnya kutarik-tarik dengan gigitan kecil. Kulakukan demikian agar pentil riyani bisa membesar, karena saat itu pentilnya amat kecil, hanya sedikit lebih besar dari pentil laki-laki. Lidahku mulai menari-nari di putingnya. Berputar-putar di atas putingnya. Riyani merasa geli dengan tindakanku itu. Namun rasa geli itu juga mengantarkan rasa nikmat padanya, matanya merem melek menikmati apa yang sedang kulakukan. Memeknya mulai terasa becek.

“Aduh...” serunya. Saat aku menggigit kasar putingnya. Ia pun mencubit lenganku “sakit.” pekikku.

Aku melakukan hal yang sama di kedua payudaranya. Sesekali aku juga memberikan cupang di pinggiran susunya. Hingga aku yakin itu akan meninggalkan bekas merah di sana. Namun kali ini dia tidak mencegahnya. Aku kembali mencium bibirnya. Kami berpagutan sebentar sebelum akhirnya aku mulai mengelus-elus memeknya yang masih terbungkus CD berwarna merah. Aku langsung menarik turun CD-nya hingga lepas. Kini terpampanglah tubuh telanjang riyani di depanku. Konon aku menjadi orang pertama yang melihat tubuh itu tanpa sehelai benangpun.

Riyani tampak mencoba menutupi bagian intimnya dengan kedua tangan. Tapi dengan pelan aku memindahkannya. Aku menatap dengan penuh nafsu pada tubuh telanjang itu, sebelum akhirnya aku kembali melahap kedua payudaranya secara bergantian.

Sebelum melahap payudaranya, aku juga sempat berbisik padanya ,“Kamu seksi banget. Jembutnya lebat. Aku suka yang” Riyani mendesah keenakan. Kurasakan vaginanya mulai berdenyut. Kurasa juga ia juga makin basah disana, cairannya makin banyak keluar. Setelah agak lama, Aku mulai membuka pahanya lebar-lebar. Aku juga mulai mendekatkan kontolku ke arah selangkangannya. Kurasakan ujung kontolku mulai menyentuh bibir memeknya. Rasanya seperti tersengat aliran listrik. Aku tidak langsung memasukkannya. Tapi menggesek-gesekkannya terlebih dahulu. Aku pikir ini akan makin membuatnya tersiksa. Gesekan penisnya seolah hendak menyibak bibir memeknya. Batang penisku bergesekan dengan jembutnya. Dibawah sana riyani pasti sangat ingin ku agar kontolku segera masuk.

Agak susah untuk masuk. Tapi, dengan dorongan yang sedikit kuat, akhirnya kepala kontolku mulai masuk dalam memeknya. Aku mendiamkannya sejenak. Setelah itu, aku kembali mendorongnya lebih dalam. Terus dan terus kusodok. Sampai akhirnya, masuklah semua batang kontolku itu. Memeknya njepit sekali, terasa geli namun rasanya nikmat sekali.

Pelan-pelan aku mulai menggenjot memeknya. Riyani mulai mendesah keenakan. Kurasakan sensasi setiap gesekan saat kontolku keluar masuk di lubang memeknya.

“Ah...ah...ah...” desahnya

Gerakanku mulai makin cepat. Desahnya juga makin tak karuan. Aku tak membiarkan payudaranya menganggur. Aku segera meraihnya dan mulai meremas-remas. Sementara pantatku masih maju mundur di selangkangannya.

“Ah, di,Oo,oh....” riyani mendesah merasakan kenikmatan di memeknya. Aku menundukkan badanku untuk menciumi bibirnya. Aku melingkarkan tanganku di badan riyani. Begitu juga kakiku, aku posisikan agar pantatnya makin terdorong ke depan.

“niii, ahhh, aduhhhhh..ahh...” kurasakan puncakku sudah dekat. "Eenaakkkkkk.....”

Riyani seolah mengerti. Dia memainkan ekspresi wajahnya. Suaranya makin menggemaskan. Aku makin mempercepat genjotanku. Pantatku makin cepet maju mundur. Sampai akhirnya aku sampai di puncak. Aku menggenggam erat seprai dan kutekan pinggangku dalam-dalam ke selangkangannya. Kunikmati setiap semburan peju-ku dimemeknya, rasanya nikmat sekali.

Aku berhenti sejenak. Mendiamkannya dalam memeknya. Setelah agak lama mengambil jeda, aku menggenjot kembali. Kontolku keluar masuk lagi dalam memeknya. Riyani juga terbawa birahi lagi. Kenikmatan ini telah membuatku lupa dengan semuanya. Kini yang kumau hanya meneguk kenikmatan dari tubuh riyani sebanyak-banyaknya.

Aku menaikkan kedua kaki riyani ke bahuku. Jadilah pantatnya makin terangkat. Kontolku pun jadi makin tepat menusuk memek impianku itu dari atas.
Kudengar nafas riyani juga kian memburu. Badannya mulai bercucuran keringat. Pemandangan ini juga membuatku makin nafsu. Wajah cantik impianku itu kini ada tepat dihadapanku, bahkan memeknya sedang merasakan sodokan kontolku, kontol yang selama ini memimpikan memeknya. Toketnya bergoyang seirama dengan sodokan kontolku. Toket yang dulh hanya bisa kubayangkan, toket yang dulu selalu terbungkus, kini terpampang terbuka, toket itu telah kuremas, kucium, kuludahi bahkan kusiram dengan pejuku. Kini gadis ini telah seutuhnya kumiliki, semua bagian tubuhnya bisa kujamah dan kunikmati kapanpun aku mau. Semua pikiran itu membuatku semakin bernafsu menggagahi riyani malam ini.

“Ah...ah...ah...” Aku dan riyani sama-sama mendesah. Lalu aku menarik kontolku keluar. Riyani heran. Tetapi, aku kemudian berkata,“Nungging, yang.” Riyani dengan imutnya menuruti permintaanku. Riyani membelakangiku. Kuciumi kedua belahan pantatnya terlebih dahulu. Aku juga meremas-remasnya, karena sangat gemas sekali. Di fase ini ak seperti bocah kecil yang mendapat mainan baru. Sangat senang mengeksplorasi semua hal tentang riyani. Semua bagian tubuhnya kusuka, jadi aku mencumbu bahkan menjilatinya dengan penuh nafsu.

Setelah puas, kuarahkan kontolku menyentuh pantatnya. Perlahan kontol itu menuju ke lubang memeknya. Terasa makin susah kontolku untuk masuk dengan posisi seperti ini. Tapi, dengan dorongan yang agak kuat, kurasakan kontolku akhirnya mulai masuk. “Ah...” desahku. Aku pun mulai melakukan gerakan maju mundur. Kontolku mulai kuarahkan keluar masuk memek riyani. Jujur agak sulit mengawali posisi doggy-style ini, namun ketika sudah berhasil, nikmatnya cukup luar biasa. Kontolku kusodok masuk memek riyani, dan tanganku meremasi kedua payudaranya dengan nikmat. Setelah cukup lama kuminta riyani mengarahkan wajahnya. "Aku ingin menikmati bibir bekas Angga" ujarku ditelinga riyani. Dia tersenyum tipis lalu iapun membuka mulutnya dan mengarahkan bibir bawahnya ke bibirku. "Ahhh enak banget yang, ini bibir bekas Angga yang! Segini bekas yang, gimana kalo gressnya!" Racauku sambil kontolku menyodok memeknya, tanganku meremasi toketnya dan bibirku mencumbunya. "Gila ini yang, bibir bekas bisa seenak ini yang, untung dulu memek ayang ga dikasih ke Angga. Bisa-bisa ga dapet kesempatan aku buat nikmatin ayang" racauku lagi.

“Oh...Di...ohh...ohh...” riyani mendesah.
Kontolku makin cepat menusuk-nusuk memeknya. Kurasakan memeknya yang makin berdenyut-denyut. Kontolku juga kurasa sudah ingin ngecrot lagi. Aku ingin kembali terbang ke awang-awang. Aku ingin kembali menumpahkan peju-ku didalam memek riyani. Tusukanku makin kuat di memeknya. Aku pun makin tidak kuat menahan orgasmeku. Dan, “Ah....” aku meraih apa saja yang bisa kuraih untuk melampiaskan gairahku. Kuremas toket riyani sekuat tenaga, kedua toketnya yang masih sangat kenyal dan nikmat. Pejuku menyemburbderas dalam memek riyani, semprotannya menyembur berkali-kali dalam memek riyani. Kurasakan juga memek riyani yang makin menjepit kontolku, sepertinya kami orgasme bersama malam itu. Lalu kami berdua ambruk. Badan kami penuh dengan peluh dan lenguh.

Kupeluk riyani dalam nikmatku dan nikmatnya. Kulitku beradu dengan kulitnya secara utuh dan langsung. hidupku adalah sebuah mimpi yang menjadi kenyataan. Masih kuingat ketika riyani masih menjadi objek khayalanku. Masih juga kuingat bagaimana riyani menjadi isi dari mimpi-mimpi basahku. Dalam mimpi, riyani menjadi objek kenikmatan yang sangat kunikmati. Bagaimana dalam mimpi riyani kuperlakukan bak seorang putri, kulakukan ciuman mesra, remasan perlahan, dan sodokan kontol penuh cinta, karena takut riyani akan pergi meninggalkan ku dalam mimpi sendirian. Tapi kini, bibir itu kulumat dengan ganas, bibir yang sama yang kucium dengan lembut dalam mimpiku. Toket itu kuremas dengan kasar, kutampar dan kucupang, toket yang sama yang kuperlakukan dengan sangat halus dalam mimpiku. Dan memek itu, memek yang kucolok dengan jari-jariku, yang kusodok dengan brutal dengan kontolku, yang kusapu dengan lidah kasarku, adalah memek yang sama yang begitu kupuja dalam mimpiku. Iya, riyani adalah obsesiku, obsesi yang jadi kenyataan. Hidup ini jauh lebih indah dari mimpi, karena apa yang tak pernah kubayangkan kulakukan dalam mimpi, kulakukan dengan penuh kenikmatan dan kesadaran didunia nyata, dikehidupanku.

Aku merasa nyaman dalam pelukan riyani, dia sangat bahagia dalam bentuk rajut tampak wajahnya. Senyumnya penuh kedamaian dalam kepuasan. Aku bangga, bangga telah memberikan kenikmatan pada riyani, bangga telah menaklukkan mimpi yang selama ini kuhadapi. Riyani sepertinya tertidur, aku menutup tubuhnya dengan selimut sebelum akhirnya ikut masuk kedalam selimut. Kugenggam kedua buah dada indah itu. Masih kucumbu pula pipi imut dari kekasihku ini. Hingga ketika bosan telah menimpaku, kuusap kepala riyani dan mencoba memejamkan mata sambil mengingat momen indah ketika aku menikmati tubuh riyani baru saja tadi.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd