Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Aku, Istri dan Mantan Pacarnya

Bimabet
Part 10

Sudah seminggu sejak pertama kali hukuman ini berjalan. Dan kini riyani sudah "bebas" dari segala hukuman. Di sisa hari hari setelah kegiatan kemarin, aku dan riyani tidak melakukan hal yang unik yang layak untuk diingat. Kami hanya jalan jalan malam mengelilingi Jakarta dengan riyani hanya memakai dress tipis yang menerawang. Tentu saja setiap hari aku menjejalkan kontolku kedalam memek riyani hingga rahim riyani basah oleh semburan pejuku. Setiap hari kontolku harus bersarang didalam mem3k riyani, qgar ia menjadi semakin "nurut" kepadaku.


Waktu terus berlalu, tak terasa sudah hampir 3 bulan kami jadian. Dalam waktu 3 bulan ini semua bagian tubuh riyani telah kujamah. Tak ada satu jengkalpun bagian tubuhnya yang belum kusentuh apalagi kulihat. Mulai dari lipatan ketiak hingga lipatan memeknya sudah pernah kujamah. Hari ini adalah hari sabtu, aku berjanji untuk menemuinya dirumahnya. Aku berangkat pukul 8 pagi, dijalan aku sempat mampir ke toko jamu untuk membeli jamu kuat. Ya, tentu saja aku berniat mengentot riyani dirumahnya hari ini. Karena riyani libur dihari sabtu, sedang kedua orangtuanya bekerja dan adiknya satu diluarkota, satu lagi masih sekolah. Jadi aku bisa dengan bebas menggarap riyani dirumahnya setidaknya sampai adiknya pulang sekolah.


Aku tiba dirumah riyani jam 9 pagi, disana aku disambut oleh riyani yang baru bangun tidur dan belum mandi. Tapi meski baru bangun tidur, justru ia terlihat sangat cantik dan seksi. Dengan dress sleeveless (you can see, ketek keliatan) payudara sekalnya terlihat jelas terbentuk oleh baju itu. Membuat kontolku mulai konak perlahan membayangkan isi dibalik baju itu. Aku kemudian dipersilahkan masuk, saat kuyakin kami sudah ada disudut yang tidak terlihat, aku memeluknya sambil meremas kedua payudara riyani dengan gemas. Dibalik dress itu riyani sudah tidak memakai apa-apa lagi. Aku semakin ganas meremas kedua buah payudara itu. Riyani merem melek menikmati remasanku.


"Ayo yang, udah ngaceng nih kontol aku" ujarku pada riyani. Yang justru dibalas dengan gestur menempelkan jarindi bibirnya. Riyani lalu berkata "si riri (adik bungsunya) ngak sekolah, dia lagi tidur dikamar, tunggu sebentar ya". Aku tentu saja kaget. Bahkan sempat berpikir bahwa agenda ngentot hari ini kemungkinan besar akan batal. Tapi kemudian riyani keluar dari kamarnya dan mengatakan kalimat yang aku tunggu "ayo yang, tapi pelan-pelan ya, takut si riri bangun" dia tidak menutup rapat pintu kamar itu, disisakan sebagian untuk mengecek kondisi riri jika nanti ia tiba-tiba bangun.


Kemudian riyani merebahkan dirinya, dan tersenyum manja ke arahku. Diangkatnya dress yang ia gunakan hingga terpampang memek indahnya dihadapanku. Segera saja kugesekkan kontolku dimemek riyani. Dan ia melenguh pelan, menahan dorongan untuk mendesah keras karena takut riri bangun. Posisi tubuhku yang tegak menghadap pintu menjadikanku bisa melihat sebagian situasi didalam kamar. Disana riri masih terlihat terlelap.


Kuarahkan kontolku ke dalam lubang memek riyani. Masuklah kepala kontolku seutuhnya kedalam memeknya itu, dan riyani melenguh panjang sembari memejamkan matanya. Aku yang sedang menikmati momen kenikmatan ini tetap bersiaga melihat kondisi dikamar riri. Bila sedikit saja ada pergerakan, maka kenikmatan pagi ini harus disudahi. Aku mulai memompa kontolku keluar masuk dimemek riyani dengan perlahan dan penuh penghayatan. Tanganku juga tak mau kalan meremas kedua payudara riyani dengan lembut. Sesekali tanganku berhenti di pentil riyani untuk memilinnya perlahan. Riyani semakin mabuk dalam kenikmatan sesi morning seks pagi ini. Kukecup kenin riyani untuk menambah kehangatan dipagi ini.


Lama kelamaan aku mulai lupa tentang tugasku untuk menjaga dan memonitor keadaan sekitar. Aku dan riyani larut dalam kenikmatan seksual pagi hari yang mengesankan. Kukecup bibir riyani penuh nafsu dan kugigit pelan-pelan bibir bawahnya yang membuat riyani mendesah dan merintih. Tanganku juga semakin kencang meremas kedua payudara riyani. Kupacu kontolku secara konstan hanya agar kontolku masih berada didalam memeknya. Karena fokusku sudah ada dibibir dan payudara riyani. Melumat bibirnya menjadi semakin nikmat saat dikombinasikan dengan remasan penuh cinta dikedua payudaranya. Aku begitu larut dalam adu cumb yang sedang kami lakukan, tak ingat dan tak perduli akan kondisi sekitarku.


Semakin lama suara permainan seksual kami juga semakin kencang. Deru nafasku dan lenguhan kenikmatan riyani menjadi semakin mendominasi suara ruang tamu pagi itu. Bersaing dengan suara mesin pompa akuarium yang mengalirkan air segar ke dalam kotak kaca akuarium. Deru nafas dan lenguhan kami mengalirkan kenikmatan ke seluruh jaringan syaraf ditubuh kami. Kenikmatan yang kami rasakan pagi itu membuat kami dimabuk kepayang. Aku terus melumat bibir riyani. Tangan ini juga tak berhenti merayapi bagian tubuh riyani yang bisa kusentuh. Hangat tubuh kami terbagi, peluh kami membanjir, dan nafas kami memburu mengejar nafsu. Aku semakin gencar menggenjot kontolku dibawah sana, berpacu dengan birahi yang makin tinggi.


Ketika sedang memompa kontolku sekuat tenaga, aku dikagetkan dengan wajah riri yang sudah terbangun dan tercengang melihat apa yang aku dan kakaknya lakukan. Dibawah sana riyani sedang terpejam menikmati hubungan seksual kami. Akhirnya secara refleks aku mengarahkan jari telunjukku ke arah bibirku, pertanda meminta riri untuk diam dan tak bersuara. Riri tampak mengedipkan matanya seakan tak percaya, namun ia mengangguk perlahan. Akupun menjadi lega dan kembali berpacu mengejar nafsu, berusaha menghujamkan batang kemaluanku semakin dalam ke memek riyani. Sementara itu aku juga meminta riri untuk pindah posisi agar tak terlihat oleh riyani nantinya.


Akhirnya dengan perasaan lega dan nafsu yang sudah ada di ubun-ubun aku dan riyani mencapai orgasme kami bersama. Kusemburkan spermaku ke dalam memek riyani, kontolku berkedut-kedut sekian kali, yang setiap kedutannya menyemburkan spermaku dengan kencang ke rahim riyani. Kunikmati momen itu, saat kontolku memuncratkan peju dan serasa dijepit oleh memek riyani akibat orgasme yang dialaminya. Akupun ambruk diatas tubuh riyani. Kukecup keningnya sesaat sebelum aku akhirnya ambruk menindihnya. Sekitar 2 menit aku menindih dan memeluknya, sebelum akhirnya riyani berusaha bangkit dan menyingkirkanku.


Riyanipun merapikan bajunya, dan aku kembali memakai celanaku. Kemudian riyani mengecek keadaan riri, yang sepertinya riri pura-pura tertidur. Kemudian mengajakku ke dapur (kamar mandi) untuk bersih bersih. Sesampainya didapur, kutarik riyani dan kulumat lagi bibir indahnya itu, bibir yang sangat nikmat sekali. Bibir yang bahkan tak pernah lolos dari lumatan dan jamahan mantan-mantannya dulu. Yang kini ku kuasai dengan monopoli, yang hanya bisa dinikmati olehku seorang saja. Berbeda dengan saat menggarap memeknya tadi, kini aku dan riyani merasa "sah-sah" saja saling melumat, karena memang kami tidak akan merasa bersalah bila riri melihat perbuatan kami yang saling melumat ini. Meskipun pastinya kami akan menghentikan kegiatan saling melumat ini bila riri memergoki kami. Tapi kami rasa untuk sepasang sejoli, saling bercumbu mesra dengan penuh nafsu adalah hal yang wajar. Mungkin dulu riyani juga sudah pernah "dipergoki" saat sedang bercumbu dengan Angga atau mantannya yang lain, sehingga ia terasa tanpa beban.


Setelah cukup lumayan puas, kami lepaskan cumbuan kami, dan mulai membersihkan diri. Kemudian kami kembali mengobrol diruang tengah, disudut lain dari sudut dimana kami memacu birahi tadi. Kini aku duduk bersila dengan riyani tidur dan meletakkan kepalanya diatas pahaku. Aku sibuk bermain handphone sambil sesekali mengelus riyani, dan mencuri-curi kesempatan menyentuh memek dan kedua payudaranya. Ingin rasanya mengecup dan melumat bibir riyani lagi, tapi situasi tidak memungkinkan.


Tak lama kemudian riri keluar kamar, riyani membuka mata dan bertanya pada riri, "mau makan apa ri?" Yang dijawab ntar aja oleh riri. Kulihat tatapan riri saat itu agak berbeda. Tapi aku tak tau apa yang berbeda. Kemudian aku kembali sibuk dengan handphoneku. Sembari memikirkan bagaimana caranya untuk membuat riri tetap tutup mulut mengenai kejadian pagi ini.
 
Bimabet
Part 11

Setelah hukuman seminggu riyani harus menerima memeknya dihujam kontolku. Aku dan riyani menjadi semakin intens melakukan hubungan seksual. Riyani juga kurasakan semakin "nurut" kepadaku. Mungkin memang benar pepatah yang kuyakini bahwa perempuan akan nurut dengan lelaki yang kontolnya paling sering Keluar-masuk memeknya. Dalam seminggu kami bisa 2-3 kali melakukan hubungan seksual. Selasa, kamis dan weekend. Dihari Selasa dan kamis, kami akan menyewa hotel budget untuk menuntaskan birahi kami. Bila sudah dihotel, riyani tak kuijinkan mengenakan pakaian lain selain kaos atau daster. Dan aku akan mentil "menghisap pentil" pada riyani cukup lama. Riyani juga sangat menyukai sesi mentil ini. Begitulah minggu-minggu ini kami lalui.

Hubungan pacaran yang baru berjalan kurang dari 2 bulan ini menjadi momen terindah dihidupku saat itu. Memiliki riyani yang bisa kuentot sesukaku, kapanpun, dimananapun dan dalam posisi apapun, benar-benar membuatku bahagia. Kemudian tibalah saat dimana masalah akhirnya kembali muncul. Lagi-lagi angga yang menjadi pemicu masalah kami saat itu.

Singkatnya saat itu hari akan memasuki bulan puasa, dan aku berniat untuk memperbaiki diri. Maka keluarlah dari mulutku kalimat ini "yang, bentar lagi kan mau puasa, nanti kota kontekan lewat wa aja ya, gausah ketemu. Itu juga mungkin akan berkurang, biar khusyuk yang puasa kita". Riyani meresponnya dengan tidak baik. Tapi aku lupa bagaimana respon riyani menanggapi kalimatku itu. Yang jelas dia memang menunjukkan ketidak senangannya dengan jelas. Tapi saat itu aku tidak mempedulikannya.

Hingga tibalah kami dibulan puasa, aku mulai mengurangi komunikasi dengan riyani, dan kami benar-benar tidak bertemu. Saat itu aku ingat, memang merasakan "sedikit" perubahan dari sikap riyani. Dia menjadi lebih "cuek/acuh" tapi saat itu aku menganggapnya sebagai bentuk caper dari dirinya. Jadi aku fokuskan diriku untuk beribadah. Dan justru semakin abai terhadap riyani. Hingga suatu ketika aku berencana untuk bukber dengan teman-temanku. Dan dihari yang sama riyani juga bukber dengan teman-temannya.

Tibalah hari bukber kami itu, sebagai informasi, teman-teman riyani yang dimaksud disini ternyata adalah teman-teman Angga beserta pacar/pasangan mereka. Jadi saat dulu pacaran dengan Angga, riyani mengakrabkan diri dengan teman dan sahabat angga, nah mereka inilah yang menjadi teman bukber riyani hari itu. Aku sudah tau, tapi aku ijinkan sebab angga konfirm tidak hadir karena masuk kerja. Jadi kupikir tak apalah riyani pergi, aku juga tak mau membatasi pergaulan riyani. Hari itu riyani bukber disebuah mall diBogor kota, dan aku meluncur ke arah puncak Bogor. Sejak berangkat kami sudah berkirim pesan, pap, dan keterangan lain yang dibutuhkan.

Aku berbuka didaerah ciawi, dan riyani berbuka dimall tersebut. Setelah jam 8, aku berencana melanjutkan perjalanan ke puncak pass dan kupikir riyani akan pulang dan selesai dengan bukber nya, aku mengabari riyani soal rencanaku dan riyani mengabariku soal rencananya yang membuat diriku sedikit mengernyitkan dahi. Ya, dia berencana makan "lagi" di restoran dekat rumahnya. Cukup aneh bila sekelompok orang dengan usus pendek hendak makan dua kali, batinku. Oia, acara bukber aku dan riyani kala itu tidak ramai. Aku hanya berempat, dan riyani berlima. Dengan hati dan perasaan was-was penuh praduga aku meluncur menuju ke puncak.

Jam 8 riyani tiba di resto yang dimaksud, disana ada live music. Aku kembali bertanya, hendak apa mereka disana, riyani menjawab hanya akan mengobrol. Aku membatin, ada apa ini sebenarnya. Riyani semakin slow respon membalas wa ku. Aku semakin tidak karuan dibuatnya. Jam 10 malam aku sudah hendak turun dari puncak, ku wa riyani, sedang apa? Apa masih lama? Dan lama sekali ia membalas, ia bilang sebentar lagi. Kutanyakan apa mau kejemput, karena perasaanku sudah tidak enak. Tapi ia menolaknya yang justru membuat diriku semakin tidak tenang. Jam sebelas ia masih belum pulang juga, saat aku sudah setengah jalan perjalanan pulang. Aku berhenti, kutelepon riyani, DAN, telpon ku diangkat tapi dia seperti berbisik. Jam setengah 12 aku sudah dirumah, kutanyakan lagi kapan riyani pulang, dan dijawab kembali dengan kalimat sebentar lagi. Aku mulai panik, sedang apa ia disana.

Kubilang aku akan menjemputnya kesana, dia bilang tidak usah dan semakin slow respon. Lalu kutelepon ia, dan kalini telponku tak diangkat. Aku bersandar, mengelus dada dan pasrah tentang apa yang terjadi. Aku tak lagi coba menghubungi riyani. Kulihat story IGnya, dan benar saja, ada Angga disana. Ya, dia membuat story wa, menggunakan handphone yang pemberianku, dengan kuota yang kubelikan juga, dan justru memasang foto dan video berduaan, berdekatan dengan angga. Bagaimana perasaanku menurut kalian? Hancur. Hanya satu kata itu yang bisa menggambarkan perasaanku saat itu. Aku diam, terduduk, dan merenung. Aku tidak marah pada riyani, hanya saja aku benar benar kecewa pada diriku sendiri. Kenapa bisa seperti ini?

Jujur saja aku dendam pada riyani. Aku ingin memberi pelajaran kepadanya. Jam 2 baru ada wa dari riyani, aku tak terlalu ambil pusing. Aku hanya ungkapkan penyesalanku. Tapi malah dia yang marah, sudah dia yang salah, dia yang marah. Klop sudah, kuminta ia menghapus postingan story wa dan IGnya, jika ia masih ingin melanjutkan hubungan denganku, karena di IG ada poto angga, dan di wa ada foto mantannya yang lain, roni. Lalu kudiamkan saja dia sekalian. Tak lama ia meminta maaf dan menghapus postingan itu semua. Aku masih mendiamkannya tapi dalam hati aku berkata yes, giliranku untuk membalas dendam. Esoknya ia masih menghujaniku dengan kata maaf yang tidak kuindahkan. Bagiku, dia sudah kalah, aku memintanya menghapus story dan statusnya jika ingin lanjut, dan ia menghapusnya, berarti ia masih ingin lanjut, sementara aku? Tidak. Jadi posisi tawarku lebih kuat, aku akan menghukumnya lebih keras dari sebelumnya.

Siang ia menelponku, tak kuangkat, sore juga, tak kuangkat juga. Lalu ia mengirim pesan, "aku nanti ke tempat kamu ya yang, tunggu aku ya yang" ujar riyani dalam pesannya. Aku mendiamkannya, tapi dalam hati aku senang sekali, aku merasa telah menang, dan kali ini aku akan mengerjai riyani lebih parah lagi. Akan kubuat riyani melakukan hal yang luar biasa gila, yang tak mungkin dilakukan oleh riyani yang "waras". Dalam diam aku memikirkan hal apa yang nanti akan kulakukan pada riyani, atau hal seru apa yang akan riyani lakukan nanti.

Malampun tiba, dan riyani sudah menungguku ditempat biasa. Aku datang dengan wajah datar tanpa ekspresi. Riyani tampak panik, takut dan merasa bersalah. Aku diam saja, dan riyani merajuk disampingku. Beberapa orang menatap kami, lalu kutatap riyani. "Maaf" ucap riyani lirih dengan wajah mengiba. "Kita udah selesai yang" ucapku datar. "Jangan yang, aku janji ga akan kaya gitu lagi" pinta riyani. "Udah cukup yang, aku udah kecewa banget sama kamu, aku ga bisa kasih kesempatan lagi, maaf" jawabku tegas. "Ak janji yang bakal lakuin apa aja" ujar riyani. "Apa aja?" Tanyaku, "iya yang apa aja" buru riyani seolah mendapat angin segar. "Kamu sengaja kan, kamu tau aku bakal maafin kamu, bakal nyuruh kamu lakuin sesuatu sebagai hukuman dan akhirnya lupain semua? Kamu ngak nganggap aku kan?" Cecarku. "Ngak yang, aku khilaf yang, maafin aku yang" tangis riyani. "Kali ini ga ada kesempatan lagi yang, ini udah fatal" ucapku. Riyani pun menjadi terdiam karena aku begitu keras menolaknya. Lama kami terdiam, setelah kurasa cukup, aku berkata "ini udah yang kesekian kali, aku gabisa maafin, gabisa dimaafin". Kami semakin terdiam, lalu aku berujar kembali "kalopun harus dihukum, kamu ga akan sanggup". "Aku siap yang" ujar riyani.

"Kamu ga akan sanggup" jawabku. "Aku pasti bisa yang" ujar riyani. "Ya kamu emang pasti bisa sih", "tuhkan pasti bisa yang aku". "Kamu tau apa hukumannya?" "Memangnya apa yang?". Aku menghela nafas "aku mau kamu ngewe sama Angga" ujarku sambil menatap riyani dalam-dalam. Riyani bengong, nampak tak percaya, marah dan kaget. Lucu sekali bila kuingat-ingat. Ia bertanya kembali padaku "maksud kamu apa?". "Ini udah lebih dari sekali, kamu bilang kamu sama Angga ga ngapa-ngapain, sementara sama aku, kamu udah "habis" yang. Semua bagian tubuh kamu udah aku sentuh. Aku udah ga penasaran lagi. Tapi kok kamu ga bisa lepas dari Angga. Apa karena kontol Angga itu kontol pertama yang nikmatin memek kamu? Tapi kamu bilang kan ngak, terus, apa karena kamu pengen dientot sama Angga? Nah makanya aku suruh kamu buat ngewe sama Angga. Aku ga keberatan yang. Tapi hukuman kamu sekarang lebih berat dari ini, akan banyak tambahannya, jadi kalo kamu ga siap lakuin ini, yang selanjutnya pasti ga akan siap, karena lebih berat. Tapi kalo kamu jalanin semua hukuman kamu, aku bakal maafin kamu. Aku bakalan terima kamu lagi, kita bakal balik kaya dulu lagi. Aku dan kamu, bakal balik mesra lagi, aku akan tetap baik sama kamu, lebih baik malah. Aku janji." Jelasku pada riyani.

Riyani terdiam, kemudian dia menatapku "kamu serius yang?" Tanyanya. "Aku serius yang, aku mau kamu bahagia, jadi kalo emang itu yang kamu mau, pengen ngentot sama angga, pengen ketemu angga, dipeluk, dicium dan dientot sama angga, ya aku ga keberatan, aku ikhlas asal kamu bahagia. Yang penting kamu seneng. Toh sekarang aku tuh udah ga penasaran lagi yang, karena semua tubuh kamu udah aku eksplor, aku udah milikin kamu seutuhnya, jadi ya sekarang aku tinggal nikmati momen aja. Momen kamu seneng, marah, deg-degan dan lain-lain. Aku cuma pengen kamu jadi perempuan yang paling bahagia" terangku pada riyani. "Memang hukumannya kali ini apa aja yang?" Tanya riyani sembari menunduk. "Banyak, karena ini bukan yang pertama, Karena kamu ngulangin kesalahan kamu. Makanya hukumannya banyak, supaya kamu jera, supaya kamu paham." jawabku dengan tegas. "Apa aja?" Tanyanya, "Ada 5, Pertama, kita harus tinggal bareng selama sebulan. Kedua kamu harus ngerjain Angga, dan kamu harus nurut sama rencana aku, dan untuk ngerjain ini, detailnya nanti bisa sampe kamu ngewe sama dia, tapi itu kalo kamu mau juga sih, kalo ngak ya aku ngak maksa. Ketiga kamu harus ikut aku naek gunung dan keluar kota, aku pengen ngentotin kamu digunung dan pengen boncengin kamu pake baju minim dan seksi, nah biar bebas kamunya, makanya aku pikir enaknya diluar kota aja, biar ga ada resiko ada yang kenal terus liat kamu jadi binal banget, nanti repot kan, gimana, 3 ini dulu aja, apa kamu siap?" Jelasku pada riyani. Riyani menatapku, lalu ia mengangguk tanda setuju. "Kamu serius? Ini berat loh, coba kamu pikir-pikir dulu aja." Ujarku pada riyani.

"Aku siap yang, tapi itu ngerjain angga maksudnya gimana sih yang? Terus kalo aku ga mau, gausah ngentot sama Angga kan?" Tanya riyani. "Kamu mau ga ngentot sama Angga?" Tanyaku. "Ngak yang, aku cuma mau sama ayang" jawabnya. "Kamu bilang ga mau, aku malah suruh ngentot sama Angga lho" tantangku pada riyani. "Tadi katanya terserah aku, sekarang jadi gini, emang buat apa sih aku ngentot sama Angga, kan aku ga mau" jawab riyani. "Aku tuh heran yang, kenapa kamu tuh gabisa lepas dari Angga, jadi ya aku mikirnya karena mungkin kamu emang pengen ngentot sama Angga, kamu pengen ngerasain kontol Angga keluar masuk memek kamu, iya kah?" Tanyaku seraya tanganku mengelus memek riyani dari luar. "Ngak yang, ngak begitu" sanggahnya. "Terus kenapa? Masih mau balikan? Buat apa? Ayo dah di kita ke kostan yang kemaren, kita sewa sebulan disana" ujarku sambil berdiri bersiap pergi.

Setelah deal dan membayar biaya-biaya yang harus dibayar kami segera masuk ke kamar. Didalam kamar kami melanjutkan obrolan kami. "Yaudah yang, karena udah deal, jadi aku jelasin aja ya rencananya gimana, kamu siap?" Tanyaku pada riyani. "Iya yang" jawabnya pendek. "Karena kamu ga mau ngentot sama Angga, jadi ya udah gausah, kita kerjain aja Angga sampe sange dan bingung sendiri nanti. Jadi rencananya gini : kamu nanti minta dijemput Angga, terus kamu bilang lagi galau, ada masalah sama aku. Nah ntar kamu minta dijemput didepok kan tuh, dari stasiun kamu kan pake setelan kerja, kamu peluk tuh angga, rapetin toket kamu ke dia. Ga jauh dari stasiun, kamu harus cari spbu (disini riyani nampak memperhatikan dengan seksama), coba kamu tutup mata dulu deh, rebahan dikasur, aku ceritain sambil kamu tiduran dan merem. (Riyani rebahan, dan aku melanjutkan cerita) nah bayangin kamu dibonceng Angga, masih pake kemeja, kerudung, celana kerja. Tapi posisi kamu udah nempelin toket kamu ke badan Angga. Kamu suruh Angga cari spbu, bilang mau ganti baju, dan angga mengiyakan. Ga lama sampe di spbu, kamu ke kamar mandi, dan ganti baju seksi buat boncengan sama angga. Sekarang bayangin, kamu pake croptop hitam, ga pake BH dan pake legging, bayangin gimana reaksi Angga ngeliat kamu kaya gitu? Kamu samperin angga diatas motor yang bengong ngeliat kamu kaya gitu, binal banget. Terus kamu senyum dan naek ke motor angga. Kamu tempelin lagi toket kamu rapet ke punggung Angga. Bayangin yang, Angga pasti ngaceng berat itu"

Kuusap-usap memek riyani yang masih terpejam dari luar celananya, dan kulanjutkan lagi cerita rencanaku. "Kamu cerita sama dia yang, kalo kamu lagi ada masalah, sama aku, terus kamu senggol dikit itu kontol angga, rasain, udah ngaceng belom, kalo belom, senggol terus yang itu kontol sampe bangun. Dan kalo udah ngaceng, kamu pura-pura kaget, terus kamu pegang deh, kamu kocokin. Kalo udah kamu kocokin, kamu bisikin yang dikupingnya, "kita ke puncak yuk ngga, buka room". Iya yang, kamu ajak angga ngeroom, ajak seolah-olah kamu beneran pengen ngewe sama dia. Nanti kamu bawa dia ke hotel yang deket pasar cisarua, kamu booking kamar pake ktp dia yang. Kalo udah sampe disana, dikamar, kamu cium dia, kamu harus cium angga yang, kamu peluk dia, kamu kasih dia tubuh seksi kamu, tempelin toket kamu, bibir kamu, sampe pas dia udah buka celana, kalo kontolnya udah mau masuk memek kamu, kamu STOP dia. Kamu suruh dia beli kondom dulu di Alfa. Kamu ngotot, gimanapun caranya dia harus keluar kamar. Dan kalo udah keluar kamar, kamu keluar juga, aku udah standby nungguin kamu, dan kita ke hotel lain. Kita ngewe yang, nanti pas angga nelpon jangan diangkat, sampe pas kalo kita udah ngewe, kalo kontol aku udah masuk memek kamu, baru kamu video call, kamu boleh tunjukin muka sama toket kamu, tapi gausah liatin muka aku. Kamu berekspresi aja seolah enak banget sesi perngewean kita saat itu. kamu pancing Angga sampe mupeng. Begitu dia udah mupeng, kamu dadahin dia, dan lempar hapenya. Biarin angga denger aja suara kita lagi ngentot sampe dia bosen. Gitu yang kira-kira gambaran ngerjain angga yang aku maksud, gimana kamu bisa? (Tanganku masih mengelus memek riyani yang kini sudah sangat basah)" Tanyaku.

Riyani belum menjawab pertanyaanku, jadi kulumat saja bibirnya itu. Tanganku masih bergerilya dimemek riyani. "Gimana yang, enak ga ngerjain Angga? Kalo kamu mau ngewe sama Angga, nanti itu disesuaikan aja, jadi ntar endingnya bukan ngewe sama aku, endingnya, begitu kamu sama Angga sampe hotel, ya kamu langsung maen aja yang, pancing si Angga sampe ngaceng, kalo udah ngaceng ya bablas udah. Kamu rasain dah itu kontol Angga gimana rasanya. Kamu nikmatin aja yang, yang penting kamu enak, kamu boleh cium angga, peluk, sepong dan jepit kontol Angga pake memek kamu (Kini tanganku sudah mengocok memek riyani, jariku keluar masuk disana) aku ikhlas kok yang, kalo emang itu yang kamu mau, yang kamu suka, aku ga keberatan, malah aku seneng, kamu bisa nikmatin kontol impian kamu, kamu bisa penuhin harapan kamu. Nanti itu, biarin Angga muasin kamu, dan kamu service Angga sampe puas, jangan malu-maluin aku. (Riyani melenguh karena jari-jariku mengocok memeknya lebih cepat). Jadi binal yang, jadi binal sampe Angga kaget dan ketagihan sama service kamu yang. Buka lebar selangkangan kamu buat Angga, biarin kontol Angga ngobok-obok memek kamu. Kasih angga toket kamu yang, biar diisep, disedot dan diremes sama dia. (Kurasakan memek riyani berkedut, kupercepat kocokanku) Kamu bikin Angga sampe crot yang, biarin kontol Angga muntahin pejunya dimemek kamu. Biarin memek kamu banjir sama pejunya angga yang" pancingku dan akhirnya riyani mendapatkan orgasmenya. Ia nampak lelah dan menutup mata. Kukecup keningnya, dan kupeluk sejenak tubuhnya. Lalu kutinggal mandi, karena aku belum mandi, begitu juga riyani, tapi ia masih terpejam menikmati sisa orgasme yang baru saja dirasakan olehnya.
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd