Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Ara, Suster dari Pasar Rebo

Status
Please reply by conversation.

NdarBoy2023

Semprot Kecil
Daftar
22 Jan 2023
Post
89
Like diterima
233
Bimabet
permisi, newbie belajar coba mengarang bebas..
"Disclaimer: Cerita khayalan nyubie dan sedikit di saring dari dunia nyata"

Swipe kiri
Swipe kanan

Aahhaa..ternyata ada yang match juga.

Ya, ini pengalamanku pertama kali menggunakan aplikasi kencan.

Aku, pria yg bs dibilang berumur dan sudah menikah, juga punya 3 anak laki2. Kalau berdasarkan penilaian tampang, aku ga good2 looking amaat sih. Penilaian tampangku adalah standard pria-pria pada umumnya.
Aku bekerja di perusahaan swasta, dengan THP 2 digit yg cukup standard juga. Jadi kalau dibilang kaya dan punya lifestyle hedon, ya ga juga.

Perkenalkan, namaku Gusti. Di aplikasi Tan-tan (yang berdasarkan plesetan dr temanku aplikasi Tante Tante) aku match dengan seorang perawat anak di RS sekitar Jakarta Timur. Namanya Ara. Dia seorang Janda beranak 1 yang baru sekitar 1,5 tahun berpisah dengan suaminya dikarenakan perselingkuhan. Rupanya perselingkuhan yang ke 4 oleh sang suami ternyata ga bisa diberikan maaf lagi oleh Ara.

"Tring..." notifikasi asing, yang ternyata itu notifikasi dr aplikasi Tan tan muncul setelah sekian menit aku match dengan Ara.

"Assalamualaikum.. Salam kenal yah.." tertulis pada pesan tersebut. Sepertinya Ara hendak menegaskan bahwa dia muslimah dan berperangai sopan.

"Wa'alaykumsalam.. Salam kenal kembali Ara.." responku seketika juga.

"Tinggal di mana mas Gusti..?" tanya Ara.

Saya baca pesan tersebut, namun harus segera saya urungkan membalas chat dari Ara, dikarenakan Ibu Negara tetiba hadir menanyakan tentang cucian baju yang belum disetrika.

"Yank, ini cucian kering dilaundry aja yah..? Aku capek kalau mau nyetrika sekarang.." istriku bertanya sekaligus memberikan jawaban yang pastinya suatu kode buatku agar mengiyakan pertanyaannya.

"Ya udah sayang, suruh adek aja buat anterin ke laundry" jawabku embarrassed melempar senyum dan mencoba mengelus bongkahan bulat pantat istriku yang saat ini menggunakan daster mini yang seksi.

"okay" jawab istriku dengan centil sambil memonyongkan bibirnya seolah memberi kecupan. "mmuuaaach..."

Perhatianku kembali ke pada HP ku yang ku genggam erat-erat seperti balon hijau yang takut meledak tiba-tiba.

"Aku tinggal di JakTim Ra. Ara tinggal di mana? Kok kayak deket ya..? Balas chatku kepada Ara.

1 menit belum ada jawaban dr Ara, aku segera swipe kiri beberapa wanita yang menurutku tidak menarik. Maaf, bukan kalian jelek, tapi kalian terlalu cantik. Jadi seperti too good tobe true kalau kita match nanti. Hahahaha..

2 menit belum ada juga jawaban dr Ara, akhirnya aku tinggalkan HP di atas meja tempat ku biasa menghabiskan malam dengan duduk-duduk sambil mennyeruput kopi dan menghabiskan rokok dengan lamunan-lamunan. Ku hampiri istriku di kamar tidur kami yang sedang merapikan beberapa pakaian yang akan di setrika pada laundry oleh si adek. Ku sergap istriku dari belakang, lalu..

"Yank, ngentot yuk.." bisik ku dr belakangnya sembari memeluk dan mengusap teteknya.

Istriku seketika menggeliat ketika mendapatkan setruman kecil yang membuat geli di sekitar dadanya yang pasti juga akan mengalirkan cairan pelumas pada liang vaginanya karena usapan jariku pada pentilnya secara tiba-tiba.

"iih... Semalem kan udah sih yank.. Nnti dulu lah..!" jawabnya dan langsung berputar untuk melepaskan pelukanku dr belakang.

Seraya menoyor jidatku.. "itu mobil belum ganti oli.. Jangan kontol Ayank aja yang ganti oli terus..." ucapnya sambil ketawa kecil...

"Hahahaha... Iyaa yaah.. Aku lupa ganti oli mobil" kataku.

"Ya sudah aku ganti oli mobil dulu deh kalo gitu.." lanjutku sembari beranjak bangun dr kasur kami.

"Lama gak yank ganti oli nya..?" istriku bertanya.

"ya ga tau yank, tergantung nnti di bengkelnya antri atau ga yank. Kenapa..?" jawabku.

"Ajak jalan-jalan apah yank.. Liburan diem-diem bae di rumah" jawabnya sembari melipat cangcut pink berenda dan menirukan logat mpo Alfa.

"Iya... Kita makan ke Purwakarta yuk.. Ke Haji Yetti.. Mau ga..? Kalau mau, nanti kalau sudah selesai aku kabarin lg yah biar kalian bisa siap-siap" Balasku.

Senyum sumringah istriku pun segera terbit di bibir tipisnya yang sekarang mulai lincah mengulum batang zakarku saat bercinta denganku. Terkadang gigitan kecil di bagian kepala zakarku sering mengagetkanku ketika sedang asyiknya menikmati isapan dari mulut dan bibir tipisnya itu.

Seperti tadi malam ketika dia secara tiba-tiba meremas batang zakarku di ruang tamu setelah anak-anak masuk ke kamarnya untuk tidur.

Tiba-tiba,

"Yank...mau emut kontol.. Boleh ga..? Tanyanya sembari meremas batang zakarku yang masih bobo anteng di dalam celana pendek yg ku kenakan tadi malam sembari nonton tv.

"sekarang yank..? Nanti kalau anak-anak keluar gimana..?" tanyaku ragu karena sepertinya situasi di rumah belum memungkinkan untuk beradegan mesum.

"Ya sekarang yank, aku kok tiba-tiba kangen momen kita berdua belum ada anak-anak yah..?" jawabnya.

"hemh.. mintanya yang baik dong yank.." perintahku.

"ih.. ayank mah masih aja kayak abege..." ucapnya

"harus dong..." balasku segera sambil menurunkan celana pendekku yang mengakibatkan batang zakar yang setengah tegang akibat remasan-remasan gemas dirinya.

Istriku bangkit dari duduknya, lalu mencondongkan tubuhnya ke arahku..

"Aku merindukanmu yank.." bisiknya lalu menciumi kupingku sembari kedua tangan mungilnya mengusap dadaku lalu dengan nakal merayap ke arah pangkal zakarku dan bermain di sana.

Kurasakan betapa lembut dan hangat belaian dan usapan dari telapak tangannya. Gairahku itu langsung menghampiri dan kunikmati semua perlakuannya ke batang zakarku.

"slurp..." dikecup dan diseruputnya puting kananku dengan lidah yang langsung memutar di putingku itu.

"Argh..!! iya sayang.. enak disitu.." bisikku yang kelojotan ketika bibir tipis itu menyedot puting hitam ku.

"gigit kecil di situ sayang.." ucapku dan dibalas dengan gigitan kecil sembari diemut pada puting yang sudah mancung tersebut..

"Cupppp..." suara decak lidah dan liurnya yang bersatu dalam rongga mulutnya ketika dia mencabut bibirnya dari putingku..

Lalu dengan mata nakalnya yang menggoda ia segera menekukkan kakinya dan jongkokmenghadap pada zakar yang sudah tegak menantang.

Lalu tangan kanannya sambil mengocok batang zakarku dan bertanya,

"Ayank, kontolnya mau diemut ga..?" mata manjanya yang binal melirik ke arah ku yang terkulai lemas menunggu kelanjutan aksinya lagi.

"Ya sayang.. emutin yaah.." jawabku.

"Sluurrppp.. dengan cepat dia menjilat kepala zakarku dan dengan tatapan mata yang menggoda ke arahku dia dengan lahapnya memasukan zakarku ke dalam mulut mungilnya.

"glok.. glokk..glook.." suara zakarku dikocok dalam mulutnya yang berliur. Air liurnya mulai keluar menetes dari mulutnya..

"Ahhhh.. ya sayang.. itu sayang..ooohh enak banget sayang..." racauku mendapat perlakuan nikmat itu.

"glook.. glook.. gloook..." semakin cepat dia mengocok dan mengulum zakarku di dalam mulutnya. Kegiatan foreplay yang sangat dinikmatinya dan memang menjadi favoritnya.

sampai pada akhirnya setelah 15 menitan berlalu pada posisi dan kegiatan yang sama..

"Aakkh.. !! sayang, aku mau keluar..." ucapku.

Semakin bersemangat dan semakin kuat emutan dan kuluman lidahnya kurasakan dan ...

"Aaakkkh.... !!!" Teriakku seraya memuncratkan semua sperma pada mulut mungilnya yang sudah pasti akan dia telan habis bersih semuanya. Lalu dengan nafas yang tersengal aku pun tergolek lemas.. dia pun tersenyum sembari meenjilat sisa sperma pada kepala zakarku yang sudah mengeluarkan sisa-sisa sperma nya. Dengan telaten, dia jilati lubang zakar itu dengan lidahnya dan sekali-kali dikecup sembari diemutnya lobang tersebut dan sudah pasti membuat aku semakin kelojotan nikmat mendapat perlakuan seperti itu.

Setelah semua bersih, dia dengan senyum nakal dan binalnya berdiri dan naik ke dalam pangkuanku di sofa dan berbisik

"Gimana.. masih enak kan.. ?" bisiknya bertanya.

Ya, pertanyaan ini selalu dia ucapkan dan tanyakan kepadaku setiap selesai dia melakukan ritual foreplay tersebut. Bertahun-tahun tak bosan dia menanyakan hal tersebut pada posisi yang sama. Entah itu di kasur, entah itu di sofa atau di tempat lain yang memungkinkan dia akan duduk dalam pangkuanku.

Kedua Tanganku memegang panggulnya dan sambil menatap matanya dan menjawab,

"Yes madam, That was the best as always madam.." jawabku.

Dia pun tersenyum dan memelukku erat dalam pangkuanku.
 
Sedikit update.
Mohon maaf untuk penulisan cerita ini yang sangat berantakan.. 🙏
========

Setelah berpelukan agak lama, rupanya istriku merasakan ada gerakan di bawah sana. Tersadar akan adanya pergerakan dari zakarku yang mulai naik setelah habis dilahapnya tadi, ia beranjak bangun dari pangkuanku. Gaun tidur mini tipis berbahan satin berwarna ungu yang dikenakannya semakin menambah seksi dan menggoda penampilan istriku malam ini. Lekuk tubuhnya, terpampang sempurna di antara siluet pancaran televisi dihadapannya setelah berdiri dia membelakangiku. Lalu dia mengambil posisi meminta ku untuk memangku sambil memeluknya kembali dengan manja. Ku peluk langsung tubuhnya ketika dia rebah dipelukanku. Sandaran sofa berderik kecil ketika tiba-tba dia mendorong tubuhku untuk bersandar pada sofa yang kami gunakan.

Istriku menggeliat ketika tanganku mulai merayap pada gundukan payudaranya yang membuncah. Puting yang sudah berdiri tegang terlihat jelas dari balik gaunnya. Tangan kiriku saat ini sudah bergerak turun mengusap perutnya sembari tangan kananku meremas sebelah kanan payudaranya sambil mencubit kecil putingnya yang muncul dari balik gaun tersebut.

"mmmhh.... sayang..." bisiknya

Kedua tangannya terangkat ke atas mencoba mengambil dan menjambak rambutku. Melihat reaksinya seperti itu berarti sebuah kode buatku untuk berbuat lebih lagi di bagian payudaranya. Pelukan tangan kiriku semakin erat pada perutnya dan tangan kananku semakin intens untuk mengusap gundukan kenyal itu. Aku bermain pada putingnya yang semakin berdiri tegak. Kiri.. kanan.. kiri.. kanan... kanan... lalu di antara desahannya yang tertahan dia berbisik,

"Mau dijilatin yank.." bisiknya dengan nafas tersengal menikmati tiap usapan dan putaran pada pentilnya.

"Sabar ya yank.." jawabku sambil meneruskan kegiatan ku pada bongkahan payudaranya yang kenyal tadi.

Tangan kiriku saat ini mulai tidak sabar untuk turun masuk ke dalam celana dalamnya. Kurasakan lembab di sana.. Jari tengahku mulai kucoba untuk diselipkan pada belahan vaginanya yang menjadi pintu senggama kami. Aku usap-usap memutar perlahan labia majoranya secara lembut.. Istriku akhirnya menyenderkan kepalanya pada pundak kiriku sambil sesekali berdesis..merintih keenakan menikmati setiap usapan kedua tanganku yang bermain di payudara dan vaginanya.

"Mmhh..... Iyaa sayang... Ssshhh... Aaahhhh... Iyaaah ituuu sayang...." ucapnya.

Desahan dan rintihan kenikmatan dikeluarkan dari mulutnya yang tadi habis melumat semua bagian kemaluanku.. Deru nafasnya semakin kencang ketika jariku bermain di bagian klitorisnya yang membuat vaginanya mulai mengeluarkan cairan kental hangatnya. Dan tiba-tiba dia mengejang, kakinya menegang kencang lurus terangkat dari lantai sembari meliukan badannya mencari bibirku..

"uughh.. Sayang.... Cium aku..." ucapnya sembari dengan ganasnya mencium dan menghisap bibir bawah ku.

Cukup lama bibir kami saling berpagut bertukar liur saling menghisap. Sambil sesekali tangan kananku mencubit dan memilin putingnya yang barang pasti membuat dia semakin kelojotan. Karena pada malam kedua di awal pernikahan kami, aku baru mengetahui bahwa putingnya lah yang menjadi area sensitifnya. Saat itu dia mengaku bahwa hanya dengan mencubit serta memilin sedikit saja putingnya sudah pasti akan membuat dia merasakan klimaks. Tapi saat itu aku hanya menjawab dengan senyuman dan berkata

"Kamu belum tahu klimaks yang lain.."

Lalu mungkin karena sudah tidak tahan dan memang sudah becek bagian vagina tersebut dia berdiri sambil terhuyung. Rambut ikal sebahunya yang basah terlihat berantakan. Dia mulai mengangkat daster mininya yang sudah kusut masai akibat gerakan erotisnyabyang diakibatkan dri rangsangan-rangsangan tanganku tadi.

"Sayang, di sini aja yah.." pintanya yang menjadi tanda agar aku segera memasukan batang zakar ke dalam lubang senggamanya.

Tidak perlu waktu yang lama sampai akhirnya dia sudah berada dalam posisi wot yang jadi favorit kami berdua.

Tubuhku bersandar pada sofa ketika istriku mulai menaikan kakinya lalu melipat kakinya supaya dapat langsung menggesekan vaginanya ke batang yang sudah menunggu untuk bisa muncrat keduakalinya ini.

"Ahh yang... Enaaakk bangeeet sih..." ucapnya ketika secara perlahan panggulnya bergerak maju mundur secara perlahan dengan tujuan vaginanya bergesekan dengan batang zakarku.

Gesekan dan gerakan erotis yang dilakukannya cukup sukses membuatliang senggamanya mengeluarkan cairan lendir pelicin pada saat penetrasi nanti...

"Yang, memek aku udah gatel banget.. Mau kontolnya masuk yang..." rintihannya.

"Aakkh.. Yang... Aku masukin yaaah.." ucapnya lirih sambil menahan nafas tersengal penuh birahi dari mulutnya.

"Jangan dulu ya yang.. Masih belum kenceng kontolnya.." bisikku.

Yaa.. Tentu saja aku mau mengulur waktu agar istriku mendapatkan kesempatan orgasme untuk yg kedua kalinya juga. Bagiku, soal kepuasan dalam bercinta adalah hal penting yang harus dinikmati bersama.

Istriku semakin cepat dia menggesekkan vaginanya ke batang zakarku yang notabenenya sudah kencang maksimal dalam ereksinya saat ini. Sambil sesekali klitorisnya ditekan berbarengan dengan goyangan mundurnya..

"clek.. Clek... Cleeek... Cleeek..." uuuuhh... Sayaaang.... Enaaaak... " suara vagina nya semakin becek ketika panggulnya bergoyang semakin cepat..

Tiba-tiba...

" Akkkhh....!!!! " pekikan kecil istriku terdengar dibarengi dengan mengangkat panggul dan muncratnya air dari liang senggamanya

"seeerrrrrrrr" cairan itu tidak terlalu banyak, namun tidak bisa juga dibilang sedikit keluar dari vaginanya.

Dengan mengejan dan semakin menekan vaginanya pada batang kemaluanku... Pinggangnya meliuk ke atas sembari kepalanya mendongak.

"Aaaaaduuuuuuh......" lirih kembali dia beucap.

Kubiarkan posisi istriku seperti itu sembari menahan pinggangnya yang melekuk sambil mencondongkan payudaranya di depan mukaku. Nafasnya tersengal memburu mendapatkan orgasmenyya yang kedua kalinya ini. Payudara mungil dengan puting kecil tapi berdiri tegak terlihat indah di depanku. Dengan nakal, ku coba untuk mengecup puting itu dengan bibir nya..

"slruuuupppch.." suara emutan dari bibirku.

Rupanya perlakuanku pada kedua puting payudaranya seperti tadi membuat dia menjadi semakin lemas menikmati setiap isapan-isapanku.

"Sayang.. Udahh yuk... Masukin skrang kontolnya.. Please....! Pintanya agar aku segera menyudahi permainan ini.

" Kita pindah aja yuk.. Takut anak-anak bangun" aku memintanya demi kenyamanan permainan kami berdua.
 
Selamat pagi suhu semua.

update tipis-tipis dari nyubi yang bloon ini yaa... Kripik pedasnya ditunggu ya hu...
============

"Klik" lalu reduplah kamar peraduan kami sekarang. Setelah sedikit perbincangan kecil sebagai bridging kami ke arag bercinta yang lebih syahdu aku padamkan lampu utama kamar kami.

Istriku sedang duduk di kursi yang berada di dalam kamar kami. Kamar kami luas dengan beberapa perabotan milik istri. Ini memang sudah kami persiapkan ketika membangun rumah ini.

Owh iya.. Istriku seorang freelancer di bidang design interior yang sudah pastinya membutuhkan ruangan kerja yg cukup luas namun juga tidak mau mengganggu kehidupan privacy kami selaku pasangan. Mangkanya kami memutuskan menjadikan satu antara meja kerja dan tempat tidur kami.

Ku hampiri ia yang sudah sedari tadi duduk di dekat meja kerjanya, lalu sambil memeluk bahunya, tangan kananku, kumasukkan ke dalam daster mininya dari bagian lubang lehernya. Tanganku mulai merasakan kenyal pada pangkal payudaranya yang kecil dan bulat. Mulai ku belai-belai sambil sesekali kutekan daging empuk yang menggunung di dada bagian kanannya. Hanya desiisan dan rintihan nikmat yang keluar dari mulutnya saat ini sebagai reaksinya.

"Mmmhhh... Sshhh.... Mmmmhh"

Lalu dengan cepat kusisipkan tangganku ke dalam gaun tipis itu, rupanya istriku paham dan segera menanggalkan seluruh gaun itu dan segera dengan bernafsu kugenggam buah dadanya yang ranum itu.

“Ohh.. Sayang.. pelan-pelan dong..”, Bisiknya manja dengan serak seraya menoleh ke arahku.

“Sshh…, sayang...tetek kamu ini indah banget sih..” pujiku melihat bentuk payudaranya yang mancung tersebut.

Dengan sigap aku memegang ujung puting buah dadanya yang sudah sedari tadi berdiri dengan ibu jari dan telunjukku yang sudah basah oleh liurku, lalu kupelintir-pelintir ke kiri dan kanan.

“Ookkhh.., hhhhh.., yang.., Ouh.., ouh..”

Ia mulai merintih-rintih sambil memejamkan matanya. Pegangan tangannya saat ini berada pada pergelangan tanganku. Saat itu juga, kusambar bibir tipisnya yang sedari tadi sudah terbuka merintih-rintih.

“Ouhh.. mmhhff.., cuphh.., mpffhh..”

Dengan nafas tersengal-sengalnya ia mulai membalas ciumanku. Kucoba mengulum lidahnya yang mungil. Lalu kurasakan ia mulai membalas sedotanku. Bahkan sekarang ia mencoba menyedot lidahku ke dalam mulutnya seakan ingin menelannya bulat-bulat. Tangannya kini sudah melingkari leherku. Lalu tangan kanannya digunakannya untuk menekan belakang kepalaku sehingga ciuman kami berdua semakin lengket dan bergairah.

Situasi ini segera tak kusia-siakan. Sementara istriku melingkarkan kedua tangannya di leherku, aku pun melingkarkan kedua tanganku di pinggangnya. Aku melepaskan bibirku dari kulumannya dan mulai menciumi leher putih istriku dengan buas.

“Aahh..Ouhh..” Istriku menggelinjang kegelian dan tanganku mulai merayap lembut mengusap bagian pinggangnya. Kedua tanganku merayap cepat ke arah bongkahan padat bokongnya dan meremasnya gemas.Lalu kucoba beralih ke bagian payudadrnaya kembali. Saat itu kurasakan betapa kencang dan ketatnya kedua buah dada istriku. Kenikmatan meremas-remas dan mempermainkan putingnya itu terasa betul sampai ke ujung sarafku. Batang zakar yang sedari tadi sudah menegang terasa semakin tegang dan keras. Rintihan-rintihan istriku mulai berubah menjadi jeritan-jeritan kecil terutama saat kuremas buah dadanya dengan keras. Dia sekarang lebih mengambil inisiatif. Dengan nafasnya yang sudah sangat terengah-engah, ia mulai menciumi leher dan mukaku. Ia bahkan mulai berani menjilati dan menggigit daun telingaku ketika tangan kananku mulai merayap ke arah selangkangannya. Dengan cepat aku menyelipkan jari-jariku kembali ke dalam liang vaginanya yang kembali basah akibat rangsangan yang diterimanya.

Walaupun kami berdua masih dalam keadaan duduk berpelukan di atas kursi, paha istriku saat itu sudah dalam keadaan mengangkang seakan memberi jalan bagi jari- jariku untuk secepatnya mempermainkan kemaluannya.

Rinai hujan saat ini pun sayup terdengar dari dalam kamar ini dan cuaca dingin AC dari kamar ini dan hujan di luar sana tidak mengurangi gairah kami berdua di malam itu.

Gairah seorang lelaki yang memiliki nafsu yang sangat tinggi dan seorang wanita yang sangat menikmati tiap sentuhan yang merangsangnya. Istriku semakin erat memeluk dan melingkarkan tangannya leherku ketika jemariku menyentuh bulu-bulu jembut yang tipis di pangkal vaginanya. Ia lalu menghentikan ciumannya dan terdiam sambil terus memejamkan matanya. Tubuhnya terasa menegang ketika jari tengahku mulai menyentuh vaginanya yang sudah kembali basah dan berlendir itu. Aku mulai mainkan vagina itu dan membelainya ke atas dan ke bawah.

“Ouuhh yang.. ouhh.. aahh.. ggggelliii...hhaah...”. istriku sudah tidak bisa berkata-kata lagi selain merintih penuh nafsu ketika clitorisnya kembali kumainkan dengan memutarnya lembut dengan kedua jari telunjuk dan jari tengahku saat itu. Seluruh badannya bergetar hebat dan bergelinjang. Ia nampak sudah tak dapat mengendalikan dirinya lagi. Jeritan-jeritan kecil erotisnya mulai terdengar keras. Benda kecil sebesar kacang itu terasa nikmat di ujung kedua jari tengahku ketika aku memutar-mutarnya. Sambil mempermainkan clitorisnya, aku mulai menundukkan kepalaku dan menciumi puting buah dadanya yang sudah berdiri tegak indah di depanku.

Seolah mengerti ia membusungkan dadanya sehingga semakin jelas aku bisa melihat buah dadanya yang ranum, kenyal dan berwarna putih mulus itu bergantung di hadapanku. Karena nafsuku sudah memuncak, dengan buas kusedot dan kuhisap buah dada yang berputing coklat itu. Putingnya terasa keras di dalam mulutku menandakan nafsunya itupun sudah sampai di puncak. Istriku mulai meracau merintih tidak karuan sambil menjambak rambutku.

Sembari melirik wajah istriku kuhentikan hisapanku dan bertanya, “Enak sayang?”

Tanpa memberikan kata-kata sebagai jawabannya, istri menarik kepalaku lalu membenamkannya kembali ke dalam ranum payaudaranya. Jari tengahku saat ini yang masih mempermainkan clitorisnya kini kuarahkan ke lubang vagina nya kembali yang sudah menganga karena basah dan posisi pahanya yang mengangkang. Dengan pelan tapi pasti kubenamkan jari tengahku itu ke dalamnya dan.....

“Aaaaakkkhhhhh.. Yaaankkhh.. hhhhhh” istriku menjerit dan sambil menaikkan kedua kakinya ke atas kursi

“Terrusssinn yang.. aaakakkkhhhh..”.

Kugerakkan jariku keluar masuk di vaginanya dan istriku secara refleks menggoyangkan pingggulnya mengikuti irama keluar masuknya jemariku. Aku menghentikan ciumanku pada payudaranyadan mulai mengecup bibir tipis istriku kembali. Matanya saat ini tak lagi terpejam, tidak juga membelalak namun memandang sayu ke mataku seakan berharap kenikmatan yang dirasakan sekaerang jangan berhenti. Tangan kiriku yang masih bebas, membimbing tangan kanan istriku ke balik celana pendekku. Ketika tangannya menyentuh barang zakar yang sudah sangat keras dan besar itu, terlihat ia tersenyum senang mendapatkan zakar yang sudah berbentuk panjang dan besar sempurna berdiri di dalamnya. Lalu ia kembali meremas batang zakar itu dan mulai mengocoknya naik turun naik turun di balik celana yang ku kenakan. Kocokan yang nikmat yang membuatku tanpa sadar lagi-lagi melenguh menikmati tiap pijatan lembut dari tangannya yang mungil.

“Aaahh..yaang.. enaknyaaaa yaang.. terusin yang...

Saat itu kami berdua berada pada puncaknya nafsu. Aku yakin bahwa istriku pasti sudah ingin secepatnya memasukkan penisku ke dalam vaginanya. Karena dari tingkahnya saat ini ia dengan lembut menarik penisku dan mendekatkannya ke vaginanya.

Namun,pada saat-saat injuiry time pertempuran kami malam itu, tiba-tiba...

"Bundaa.......adek pipis..." teriak anak kami yang kedua dari luar kamar ketika tidak menemukan kami di ruang tv.

Kukeluarkan jemariku dari vaginanya, istriku melepaskan kocokannya dan ia membenahi pakaian dan rambutnya yang berantakan. Sambil memakai kembali gaun yang tadi sudah ditanggalkan, ia keluar dari kamar lalu menuju kamar mereka.

Haduuhh! kepalaku terasa pening. Begitulah yang pasti dialami setiap pria jikalau libidonya sedang di puncak-puncaknya dan siap memuntahkan seluruh spermanya namun tidak tersalurkan.

Beberapa saat lamanya aku menunggu istriku kembali ke kamar. Tapi nampaknya ia mulai sibuk mengurus anak-anak sampai-sampai pelan-pelan mataku lelah.. lalu aku pun tertidur.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd