Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Ara, Suster dari Pasar Rebo

Status
Please reply by conversation.
Good Moaning Suhu semua..
=====

Setelah ia puas membersihkan licin kepala zakarku, Ayu mengecup pipiku dan membeereskan kembali apabyang sudah ia lakukan sebelumnya. Celanaku dikembalikan pada posisi semula lalu tanpa sepatah katapun keluar dari mulutnya Ayu pun tertidur pada kursi penumpang.

Akhirnya mobilku sampai di Imah Seniman, Lembang. Setelah ku belokan ke jalan menurun ketika menemui patokan arah yaitu Dapur Lembang, Ayu langsung checkin dan mengurus seluruh keperluan menginap. Setelah selesai, kami di antar oleh RoomBoy sembari membawa koper besar milik Ayu.

"Mau kemana dia..? Nginep cuma 1 hari aja kok bawa koper besar gitu.." tanyaku dalam hati.

Sesampai di kamar dan memberi sedikir tips untuk RoomBoy tadi, Ayu menutup pintu lalu berjalan ke arahku lalu memelukku yang berdiri di depan meja rias dengan sangat erat..

"I miss you.." ucapnya perlahan..

"Miss you more Madam.." jawabku yang membuat Ayu menyunggingkan senyum dan mempererat pelukannya.

Aku rasakan kerinduan kami tersalurkan dalam pelukan erat itu. Seperti mengalir dan saling mengobati rindu yang selama ini entah kapan hilangnya.

"Aku mau mandi...kamu mau ikut atau mau gantian aja..? Ia menoleh ke arahku setelah selesai melepaskan pelukannya.

Ayu yang saat itu mengenakan dress mini merah tanpa canggung membukanya di hadapanku. Terlihat bra hitam dan baru ku ketahui kalau rupanya Ayu hanya menggunakan GString Hitam di balik dress yang dia kenakan.

"Aku istirahat dulu ya Madam..madam duluan aja mandinya" jawabku setelah Ayu sampai di pintu kamar mandi.

Aku rebahkan setengah badanku di pinggir kasur sembari membentangkan tanganku dengan kaki yang masih menyentuh lantai hotel ini. Lalu perlahan aku pun terlelap. Aku lelah. Hanya dengan kocokan mulutnya aku benar-benar seperti kehabisan tenaga. Lalu aku pun tertidur.

Sampai ketika...

"Basah apa sih ini.. Kok kayak ada yang ngalir" pikirku sambil masih memejamkan mata.

"Udah dingin aja sih.."

Akupun mencoba membuka kedua mataku.

"Laaah... Kok tangan aku diikat gini.. Ini kenapa kakiku juga diikat begini.." tanyaku panik setelah tidak dapat menarik tangan dan kakiku yang terjuntai menyentuh lantai tadi. Setelah sempurna kesadaranku, ternyata saat ini aku setengah telanjang. Ayu rupanya sudah mengikat tangan dan kakiku pada masing-masing pojokan kasur ini. Aku rupanya tidur sangat lelap sekali sampai tidak dapat merasakan apa yang sudah dilakukannya.

DEG..!!! Aku pun tersadar. Saat ini aku sedang bersama seorang perempuan yang mempunyai sisi liarnya yaitu Femdom.

"Yaah.. Bakal forced to cum deh kalo gini mah.." bisik dalam hatiku. Ayu dulu sangat suka melihat aku seperti ini. Kondisi terikat, tidak berdaya, tidak mampu menggerakan bagian tangan dan kaki.

Lalu...

"Sayang... Sudah bangun..? Tanya Ayu mengetahui aku sudah mendapatkan kesadaranku. Aku lihat, saat ini Ayu sudah berganti kostum. Ayu saat ini menggunakan Lingerie transparan hitam berbahan satin. Ayu lalu menggeser kursi kayu meja rias ke hadapan aku yang hanya mampu mengangkat kepala karena saat ini tanganku terikat pada bagian kasur ini.

"Hemmh... Hemmhh.. Mmmmhhh.." ternyata mulutku dilakban juga olehnya.

"Kamu aku hukum.. Karena kamu gak mau mandi bareng aku tadi.." ucapnya dengan sinis sembari duduk di kursi itu. Lalu iya menggeser kursi tersebut semakin dekat ke hadapan ku.

Dengan posisi tidur seperti ini, aku dapat melihat dengan jelas, celana ku sudah berada di atas meja rias di belakangnya.

"Kamu tau.. Setelah aku menikah dengan Prima, aku sebenarnya tersiksa sayang" ucapnya sambil mengambil baby oil yang rupanya koper tadi berisi tools yang sudah ia siapkan. Lalu ia kucurkan baby oil itu pada batang zakarku yang tergolek lemah.

Ayu lalu mengusapnya perlahan batang itu. Seperti gemas, rasanya pijitan yang dimulai dari pangkal batang mulai membangkitkan kembali batang zakarku.

"oghh.. Mmmhhmmmm ..." lenguhanku terdengar di balik lakban di mulutku.

Ayu yang sedang fokus, melirik mataku dengan binal.

"ugh..Aku kagum dengan kontol kamu sekarang sayang. Kontol ini sekarang semakin panjang. Dan kamu lihat ini..? Kontol ini tidak ada lelahnya sepertinya" ucapnya sambil tangan kanannya mengurut batang zakarku ke arah kepala zakarku. Lalu dengan cepat ketika sampai pada kepala zakar, ia lalu mengusap memutar-mutar secara cepat kepala zakar itu dengan genggaman tangan kanannya. Sementara telapak tangan kiri Ayu menggenggam erat pangkal batang zakarku. Mendapati serangan itu kakiku kolojotan tapi tidak dapat berbuat apa-apa tertahan ikatqn pada kedua mata kaki.

"aaakkkkh....!!" pekik ku tertahan.

"Kenapa..? Sakit..? Atau Enak..?" ujarnya.

Dengan gerakan yang sama, Ayu mulai mempercepat tempo kocokannya saat ini.. 5 kali memijit ke atas kepala lalu dengan cepat memutar genggaman telapak tangannya di kepala zakarku.

"Fuck.. Teknik apa sih ini Yu. Why it feels soo gooodd..." tanyaku dalam hati.

Ayu tetap masih mengocok dan mempermainkan kepala zakarku dengan cepat, lalu ia tiba-tiba berhenti. Di bukanya lapisan pertama lingerie yang transparannya tadi. Saat ini terlihat Ayu menggunakan Bra dan Gstring tipis saja. Puting payudaranya menyembul pada bra yang tidak tertutup itu. Puting itu saat ini berdiri tegak, lalu..

"oookhhh..." lenguhnya saat ini. Ia tempel dan gesekan sambil menekan kepala zakarku ke bagian puting kiri kanannya bergantian. Kedua Puting coklat itu semakin berdiri akibat gesekan itu. Dan ia pun tiba-tiba berdiri. Lalu dengan merangkak ia menaiki kasur dengan mengangkangi ku. Sembari merunduk dengab kerlingan matanya yang nakal ia kecup bagian bibirku yang tertutup lakban. Lalu perlahan panggulnya turun sehingga vaginanya sekarang menempel di atas batang zakarku. Ayu gesek-gesekan labia mayora vaginanya. Saat ini labia mayoranya sudah mulai terselip menyentuh batangku akibat licinnya baby oil tadi. Mulai ia gerakkan maju mundur panggulnya perlahan masih dengan posisi seperti merunduk.

Pelan... Ayu menikmati tiap gesekan-gesekan itu. Dengan kepala zakar ku yang sudah membesar itu mainkan klitorisnya. Gerakan panggulnya saat ini menekan kepala zakarku. Sambil memutar ia tempelkan klitoris itu

"cllrreeeek.. Clreeek... Clreeeek..clreeeek" terdengar suara gesekan becek di bagian itu. Vaginanya sudah becek sekarang.

Merasa kurang puas mendapatkan rangsangan hanya dari vaginanya saja, dengan pelan ia buka lakban pada mulutku sambil menduduki batang zakarku yang mulai merasakan lelehan lelehan cairang kental dari vaginanya dan berucap,

"No Words.. Ok..? Ucapnya sembari memberi isyarat telunjuk kirinya yang di arahkan ke depan bibirnya. Aku hanya mengangguk.

" bwaaaah..."ucapku ketika seluruh lakban itu mulai lepas dri mulutku.

Tiba-tiba..

" Plaaaak.." tangan kiri Ayu melayang ke pipi kiriku.

"AKU BILANG NO WORDS...!" Teriaknya.

"Fuck.." umpatku dalam hati menerima hal tersebut.

Lalu kedua tangannya ia tumpu kan pada dadaku yang mengakibatkan kedua payudaranya menempel dan menyembul. Lalu kembali panggulnya bergerak menggesek gesekan vaginanya.

"ookhh.. Yess.. Kontol ini feels so good..anjing.. Enak bangett.... Aakkkkhhh.... Fuck.." umpatnya mulai keluar dari mulutnya sembari semakin mempercepat gesekan pada batang zakarku. Setelah beberapa saat Ayu menggesekan vaginanya yang semakin becek oleh cairan vaginanya Ayu mencondongkan payudaranya ke arah mulutku. Ia tempelkan putingku pada bibirku dan dengan cepat ku buka bibirku untuk melumatnya.

"Jangan bergerak apa-apa..." ucapnya.

Ku hentikan keinginanku untuk melumat puting payudaranya itu yang sebesar gundu itu. Ku katupkan kembali bibirku.

Puting itu saat ini mulai ikut bergesekan di kedua bibirku. Ia seret puting itu dari kiri ke kanan lalu balik lagi dri kanan ke kiri bergantian. Panggulnya kembali bergoyang maju mundur menggesekan vagina beceknya. Terlihat bulir-bulir keringat mengalir pada dahinya dan turun terus ke belahan payudaranya. Ayu mulai panas.

"Uuuuuuuuggghhhh....!!!" Ayu tiba-tiba melentingkan pinggangnya. Kepalanya mendongak ke belakang. Kedua pahanya kencang menjepit pinggangku. Lalu seperti kesetrum sengatan listrik tubuh Ayu bergetar. Payudaranya bergoyan naik turun bergoyang tanpa ia sadari. Ayu bergidik seperti orang yang habis kencing. Kurasakan semua badan ayu mengencang, tegang tapi juga menggelinjang pelan

"Aaaaaaaaakkkhhh...!" lenguhnya. Dadaku di cengkramnya dengan kuat. Kuku kedua jemarinya yang pendek menancap di dadaku.

"Orgasme pertama Ayu sudah datang.. Habis ini giliranku.." ucapku dalam hati sambil senyum.

Masih dengan posisi yang sama, Ayu menatapku. Mata kami beradu pandang dan kami saking memberi senyum. Lalu Ayu pun mendekatkan bibirnya pada bibirku dan kami pun mulao berpagutan liar. Lidahku disedotnya dengan kuat. Dihisapnya habis lidahku seperti mau copot. Ku tarik lidahku dan Ayu meresepon dengan semakin erat emutan-emutan bibirnya enggan melepaskan ciuman itu. Beradu lidah pasti selalu kami lakukan saat salah satu dari kami atau kami berdua sudah mendapatkan orgasme.
 
Selamat suang suhu-suhu semua.. Udah ngopi...?
update dikit yah..
≠=======≠

Kembali pada situasi di Gerai Kopi.

No me ames, porque pienses que parezco diferente
Tú no piensas que es lo justo ver pasar el tiempo juntos
No me ames, que comprendo la mentira que sería
Si tu amor no merezco, no me ames, mas quédate otro día

Instrumen saxophone lagu JLo dan Marc Anthony lembut terdengar di Gerai kopi siang ini.

Tring..Tring..

"Hahaha.. Mas Gusti bisa aja. Aku single parent mas. Jadi ga mungkin ada suami." Ara membalas chat ku tadi.

Akhirnya dibalas juga. Keisenganku saat ini menggunakan aplikasi Tan Tan ini sebenarnya bukan karena alasan, tapi cukup klise kalau harus diutarakan. Rumah tangga ku baik-baik saja. Seingatku dan sepengetahuanku kami tidak pernah bertengkar, kebutuhan ekonomi domestik dan non-domestik untuk orang tua kami pun aman-aman saja. Kebutuhan biologis sangat terpuaskan kurasa. Anak-anak pun dapat sekolah bahkan bisa menjalani pendidikan di sekolah non formal yang bisa dibilang bonafit. Tapi Basic Instinct (kayak judul film jadul) manusia mungkin, mencari tantangan, sensasi, pengalaman atau apalah itu istilahnya yang membuatku meneruskan kegiatanku saat ini di TanTan.

"Owh Sorry, Ra. Aku ga tau.. Maaf yah.." balas chatku mumpung Ara masih dalam keadaan online.

"Iya mas Ga apa2. Mas Gusti sudah menikah..?" tanya Ara.

Apa yang harus kujawab untuk pertanyaan ini ya..? Jujur? Atau dusta? Atau..?

"Iya Ra, aku sudah menikah" jawabku jujur.

"Dari kapan pisahnya Ra..?, eh.. Ini ga apa-apa kan kalau aku nanya hal pribadi gini..? kejarku.

"Hahaha.. Iya mas. Santai aja. Aku baru resmi pisah udah 1,5 tahun mas. Kalau dia meninggalkan kami sih udah dr 2,5 tahun yg lalu" jawabnya.

"Oh gitu.. Karena..? Balasku kembali

"Biasalah mas, dia mau poligami. Aku belum siap. Karena dia memaksa akhirnya dengan rela aku ikhlas melepaskannya." balasnya.

"Heeem gituuu.. Lalu anak ada berapa Ra? Ikut kamu..? Tanyaku

"iyaa, anakku laki-laki baru 1 mas. Umur 2 tahun setengah" jawabnya.

"Mas Gusti kok udahh nikah masih main Tan-Tan..? Tanyanya tiba-tiba.

"Lho kenapa emangnya Ra..? Emang Tan-tan ini buat yg single aja yah..? Yang sudah menikah ga boleh install..? Tanyaku

Diserang pertanyaan seperti itu, Ara menjawab

"Ya boleh-boleh aja sih. Tapi kan ini aplikasi kencan online mas. Emang ga takut ketahuan istri?" tanya nya.

"Gak lah. Gak akan ketahuan. HP aku gak pernah ada yang berani menyentuh kok. Kami memang saling menghargai privacy kami masing-masing. Aku pun kalau ada keperluan melihat HP istriku, aku selalu minta izin nya kok. Dia pun seperti itu. Jadi amanlaah.." jawabku mencoba menenangkan dan meyakinkannya kalau komunikasi kami akan baik-baik saja.

"Oh kirain." jawabnya

"Ara kerja? Atau ada bisnis di luaran?" tanyaku mencoba mengalihkan topik pembicaraan mengenai rumah tangga kami.

"Iya, aku kerja di Pasar Rebo mas. Senin-Jum'at" jawabnya seperti memberi kode.

"Pasar Rebo..? Jadi calo bis..? Atau dagang buah..? Ku pancing dia untuk bercanda. Setidaknya teknik, trik and tips SSI dari forum crottt, yaitu membuat nyaman pasangan terlebih dulu sedang kucoba.

"Hahahahaha., bukan.. Aku yang di Lampu Merahnya mas. Ngiderin Aqua buat sopir.." balasnya bercanda.

"Asiiik... Udah mulai cair. Tips SSI dari forum crottt itu berhasil" bisik ku dalam hati.

"Hahahahaa. Cair terus dong Ra. Tiap hari abis berapa dus Aqua." jawab bercandaku mengalir.

"Hahahaahahahhaa..." jawabnya. Lalu lanjut ia chat lagi
"Aku kerja di Rumah Sakit yang di Pasar Rebo mas. Bagian anak-anak" Jawabnya

Alisku tiba-tiba mengerenyit.

"Rumah Sakit Pasar Rebo..? Emang ada..?" tanyaku kepada Ara.

"Ada mas." jawabnya.

Dan chat ku dengan Ara pun menemaniku sepanjang hari ini sembari menunggu mobilki yang selesai di service. Bermacam topik chat yang kami saling utarakan. Mulai dari pendidikan anak kami masing-masing, aktivitas pekerjaan kami, mengenai kesukaan kami dan banyak hal yang lumrah ditanyakan pada awal perkenalan. Tidak terasa sesapan kopi ku saat ini sudah habis, 3 jam sudah aku di Gerai Kopi ini. Senyam senyum sendiri sampai akhirnya telpon ku berdering dan menginformasikan bahwa mobilku sudah selesai diservice. Lalu aku segera mendatangi bengkel tadi dab segeera menyelesaikan semua urusan perbengkelan hari ini.

Pembicaraan dengan Ara pun masih berlanjut. Ara sering mengirimkan Voice Note untuk menjawab beberapa pertanyaanku. Aku pun membalas dengan cara yang sama.

Kesan pertama ku pada saat first whisper, suara Ara sedikit sengau dan terbayang seorang yang berbody langsing kalau tidak mau dibilang kurus. Dengan rambut panjang sebahu. Mungkin Ara tinggi tubuhnya sekitar 160cm dan berbody seberat 40-45kg. Ya, Aku memang belum membuka pembicaraan mengenai bentuk wujud Ara seperti apa. Karena aku masih menunggu momen yang pas untuk memintanya.

"Yang, ini mobil sudah selesai. Kalian siap-siap yah. Kalau sudah dekat rumah aku telpon yah. Jangan lupa kunci kamar, matiin ac sama cek air udah dimatiin belum. Kompor juga matiin kalau masih nyala. Tutup dan kunci jendelanya juga" pesanku ketika menghubungi istriku mencoba menuruti kemauan istriku untuk diajak jalan-jalan keluar rumah dengan anak-anak. Siang ini, kami berencana akan ke arah Ciganea, Purwakarta. Tiba-tiba aku mau makan sate maranggi Hj Yetti yang ada di Purwakarta. Entah angin apa yang membuatku punya ide makan di sana....
 
Bimabet
Good Moaning
Update tipsi-tipsi ya hu..
≠======≠

"Aku adalah arsitek
Aku adalah pionir
Bahkan orang buta pun sadar
Aku hanyalah pembual.."

Mendekati Surga dari Koil di HP Ayu sayup-sayup membangunkanku dari lelap tidurku. Ayu masih tergolek telanjang di atas tubuhku yang juga sedang telanjang. Kurasakan halus kulit dari Ayu dan wangi aroma rambutnya. Pada bagian dadaku, Ayu menelungkupkan kepalanya menghadap ke kiri. Aku tidak dapat melakukan apa-apa karena masih pada posisi yang terikat. Setelah Ayu mendapatkan orgasmenya yang pertama, aku sudah menduga pasti akan ada kelanjutan dari semua ini. Aku mulai khawatir dengan kondisi tubuhku. Saat ini sepertinya remuk di dalam tulangku. Exhausted.. Totally burn out..

"Eheeeemm.." kucoba berdehem untuk mencoba membangunkannya

"Madam.. Udah jam berapa ini..?" tanyaku.

Karena deheman dan goncangan tubuhku, Ayu memberi respon dengan menyelipkan kedua tangannya dibalik punggungku lalu menaikan serta semakin mempererat erat pelukan tubuhnya di atasku..

"Hhmmmm... Jam berapa ini ya yang.." tanya Ayu masih dalam posisi memeluk dan hanya menolehkan kepalanya menghadapku yang amsih terikat.

"Udah sore sepertinya. Tuh.. Udah gelap.." kataku.

Situasi kamar memang saat ini sudah gelap. Karena mungkin Ayu tidak menyalakan lampu apapun. Hanya lampu kamar mandi saja yang masih nyala sehingga suasana kamar masih redup cenderung gelap.

"Lepasin talinya dong.. Aku mau pipis.." pintaku..

"Hhmmm"

Dengan sedikit menggeliat, Ayu mencoba bangkit. Lalu ia berdiri di samping kasur yang gunakan tadi. Satu persatu Ayu melepaskan tali yang mengikat kencang di kedua tangan dan kakiku. Setelah terlepas, aku pun dengan sedikit berlari menuju ke toilet.

"Ah sekalian mandi aja deh, biar segar" ucapku dalam hati.

Lalu aku melanjutkan kegiatan ku di dalam toioet tadi. Sekitar 25 menit, aku sudah selesai mandi dan kurasakan kembali segar. Tapi kok seperti tidak bugar tubuhku sekarang. Aku melangkah keluar, dan kutemui gelap saat ini di ruangan. Aku menyalakan lampu tidur dan ketika nyala, betapa terkejutnya ketika aku melihat koper Ayu yang berantakan di samping kasur.

Ayu yang saat ini masih tergolek tengkurap di dalam selimut, hanya bergerak mengambil bantal dan menutup kembali kepalanya dengan bantal tadi.

"Waah.. Beneran ddong dia bawa tools bginian" ucapku dalam hati sambil kulanjutkan memakai celana pendek dan kaos yang tadi kugunakan.

Dinginnya Lembang, yang notabene secara geeografis terletak di atas 1000mdpl sore itu membuatku sedikit bergidik kedinginan karena hawa dingin pegunungan. Ku lihat jam di HP ku saat ini sudah jam 17.22WIB.

"Heeemh, kayaknya aku lapar deh" bisiku dalam hati. Seingatku tadi di jalan, kami hanya makan batagor di Rest Area yang kami singgahi untuk pipis.

Pelan ku naiki kasur dari samping kanan dan memasuki selimut yang sama dengan memiringkan tubuhku menghadap Ayu. Lalu dengan usapan tangan kiriku pada punggungnya aku coba bangunkan Ayu untuk mencari tempat makan.

"Madam, aku lapar. Madam ga lapar..? tanyaku berbisik sambil mengecup kuping kirinya.

Karena tidak mendapatkan respon apa-apa, ku kecup kembali kupingnya sambil tangan kiriku merayap mengusap pinggang dan sampai ke belahan pantatnya. Usapan halus dan mesra pada belahan pantatnya itu sepertinya berhasil membangunka Ayu. Entah refleks atau ia sengaja, Ayu sedikit menaikan pantatnya menerima respon usapan itu..

"mmmhhh... Gelii yang..." lirih Ayu menjawab.

Aku bergidik dan pastinya terangsang ketika mendengar lirihan lembut Ayu tadi. Namun, kareba aku yang saat ini beneran lapar, segera menghentikan perbuatanku. Aku khawatir tidak bisa bangun dari tidur. Ya, usia kepala empat saat ini tidak bisa disamakan dengan mereka yang masih di kepala 2 atau 3. Terlebih lagi aku yang notabenenya jarang olahraga. Tidak seperti saat dulu ketika sekolah, aku rajin mengikut semua giat luar ruang untuk menyalurkan semua energi ku.

Akhirnya Ayu pun bangun dengan membalikan tubuhnya menghadapku. Pergerakan membalikan badannya yang agak lambat tadi, mengakibatkan gesekan puting payudara Ayu bergesek di dadaku yang berlapis kaos itu. Aku tidak merasakan apa-apa. Soalnya kaoskan. Tapi Ayu malah memainkan putingnya dengan menggesekan putingnya di kaosku.

"Uugh...gelii bangeet. Enaaak.." bisiknya sambil menggesekan dan menaikan turun payudaranya dengan dadaku.

Aku yang saat ini buying time untuk menghindari terjadinya percintaan ini kembali, segeera memeluk lalu mencium keningnya.

"Cari makan yuk, Madam mau mandi dulu apa ga.." lanjut tanyaku.

"Heeemh... Ya udah deh aku mandi dulu" kata Ayu. Dan ia pun beranjak ke arah toilet.

Selepas Ayu berada dalam toilet, penasaran aku berjingkat untuk melihat sebagian isi dalam koper yang dibawanya. Beberapa potong baju, dress, ada lingerie pink, ada pecutan kuda, lalu bola yang ada tali seperti karet di kedua sisinya, ada 4 borgol yang menjadi satu dengan rantai, ada dildo juga, ada lubricant dan terakhir ada topeng Kulit.

Gleek..! Air liurku tak sadar terletan dari kerongkongan. Siapa yang akan memegang role submissive nanti. Aku bergidik ketika melihat dildo yang berukuran panjang dan lubricant itu. Dan tiba-tiba aku teringat pembicarran awal Ayu memblowjob ku di mobil tadi.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd