Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Ara, Suster dari Pasar Rebo

Status
Please reply by conversation.
Selamat siang suhu semua.
Update dikit yah.. :beer:
===========
Setelah memastikan Ayu mandi, aku keluar kamar dan duduk pada teras penginapan ini. Ku sesap rokok dan mulai menikmati kopi yang tadi sudah ku buat. Saat duduk di teras, aku membayangkan apa yang akan terjadi nanti setelah melihat begitu lengkap peralatan BDSM yang dibawa Ayu. Setau ku, Ayu memang menyukai BDSM, tetapi pada saat ia tidak menggunakan peralatan seperti ini. Dulu ia hanya menikmati role sebagai Femdom. Ayu menikmati segala perlakuan nya kepadaku yang berpegang role sebagai submissive nya. Menikmati ketidakberdayaan seseorang yang mempunya kuasa dan kekuatan untuk menolak bahkan melawan apa pun yang akan dilakukannya.

Waktu itu juga, Ayu sangat tidak setuju jika apa yang dilakukannya itu dikatakan menyiksa, tetapi lebih tepatnya berbuat kasar. Karena memang tindakan-tindakannya, ucapannya yang keluar saat melakukan adegan tersebut kasar. Ayu pernah bilang kalau ia menyukai dengan hal sadis, yang otomatis membuatku saat ini menelan liur. Bergidik tidak menyangka bahwa wanita lembut yang bertutur kata halus ini mempunyai fantasi atau kusebut kelainan seperti ini.

"Kamu gak usah khawatir yang, kesadisan itu tidak sampai melukai atau membunuh kamu kok. Aku hanya menikmati kekuasaan aku yang tidak dapat kamu lawan" ucapnya saat itu.

Ya, walau dalam hatiku saat itu juga bilang "Gantian pokoknya.."

"Kreeeeek..." suara pintu terbuka dan......

"WOW..!!!" terkejutku melihat Ayu keluar dengan pakaian yang lengkap dan membuatku terpana.

Ayu keluar dengan blouse yang tipis sehingga terlihat bahwa saat ini dia tidak menggunakan bra. Putingnya menyembul dan tercetak di bagian dadanya.

"Kamu gak kedinginan nanti? Kayaknya terlalu sexy deh bajunya madam.." kataku. Aku khawatir akan nanti mata semua orang akan melirik kami. Aku khawatir ada yang akan mengenaliku, karena saat ini kami sedang berbohong pada keluarga kami masing-masing.

"Iya sih dingin yang, tapi aku kan ga bawa baju lainnya." jawabnya.

"Ya sudah ganti pakai kaos aku aja. Itu aku bawa jaket. Nanti kamu pakai jaket aja. Aku takut kalau orang-orang liatin pentil kamu itu.. liat deh.." ucapku.

Ayu pun melengos ngambek karena cara berpakaiannya saat ini ku protes. Aku susul dia ke dalam dan membongkar tas bawaanku. Ku keluarkan kaos dan jaket yang memang sudah kusiapkan dari Jakarta.

"Nih.. pakai ini aja" kataku sembari menyodorkan kaos dan jaket hoodie yang kubawa.

Lalu kutinggal kembali Ayu ke luar untuk menghabiskan rokokku tadi. Tidak lama dari itu, Ayu pun menyusul dengan tubuhnya terbungkus hoodie dan jeans. Resleting hoodi tidak tertutup sampai atas. hanya sampai pada bagian payudaranya saja.

"Ah.. sudah lah.. ini cukup casual kalau untuk makan di luar" pikirku mencoba membenarkan.

Mobil kami pun bergerak keluar naik sedikit ke arah Cikole. Di mana sekitar Jayagiri ada banyak tempat untuk makan minum bahkan ada tempat yang menawarkan karaoke dan live music. Sampai pada tempat Kopi Gunung, ku parkirkan mobilku lalu kami masuk untuk memesan makanan dan minuman. Aku kelaparan sekali. Jam 17.23 kulihat jam dinding di sini.

kami menikmati masa-masa saat ini berdua. Serasa kembali berkencan. Dan kami kembali bercerita tentang masa lalu. Di tengah pembicaraan, aku lupa ketika berbicara topik yang maan, Ayu marah. Ayu diam seribu bahasa. Aku yang lelah, merasa bodo amat dengan apa yang dilakukannya. Ya sudah, karena situasi tidak kondusif dan khawatir emosinya akan semakin meledak, aku mengamankan Ayu untuk kembali ke penginapan kembali. Tidak lupa membungkus sedikit cemilan dan makanan untuk sekedar cemilan malam ini. Tidak terasa sudah 2,5 jam kami di sini.

Sesampainya kami di hotel dan beberes, Ayu menghampiriku di kasur yang sudah sedari tadi menunggunya sambil menonton tv. Ayu saat ini sudah menggunakan lingerienya kembali namun saat ini tidak menggunakan outer transparannya yang berbahan satin tadi. Ayu hanya menggunakan bra dan celana dalam hitam saja. Bra yang digunakannya bolong di bagian putingnya saja, hingga puting payudara Ayu keluar dengan jelas dengan sebagian areolanya dan dadanya yang putih..

Uuugghh..! Ia tampak benar-benar menggairahkan di mataku. Seharusnya ia saat ini jadi istriku jika ia tidak mencurangiku saat itu dengan berhubungan dengan Prima. Aku sudah mencoba mengikhlaskan, walau memang dulu aku sempat membencinya. Perasaan cinta dan sayang ini rupanya tidak berubah untuknya. Payah..!

Aku yang bersandar pada dipan kasur, harus membenarkan sedikit posisi bersandarku ketika Ayu pelan-pelan merangkak menaiki kasur dari hadapanku. Suasana remang malam dari redupnya lampu menampilkan siluet pada dinding kamar yang sangat erotis..

Ayu saat ini merunduklalu mendekati kakiku yang menjulur di luar dan sekarang ia menjilati kakiku dari ujung kaki naik betis lalu berulang terus sampai ke paha.

Dengan bernafsu Ayu jilati ujung kakiku menyusur terus sampai ke paha. Sesekali aku pun mendesah ketika ujung lidahnya menyusuri kulit lembut kakiku.

Aku pun tanpa malu lagi langsung membuka celana pendek bergeser ke samping untuk duduk di tepi ranjang. Ayu lalu mengikutiku ke arah samping kasur dan turun berjongkok di lantai menghadapku. Aku pun membuka kaos ku dan tampaklah saat ini batang zakar yang sudah berdiri tegak kembali di depan mukanya. Aku melihat vaginanya saat ini terlihat merah dengan jembut tipis yang mulai mengeluarkan cairan pelumas vaginanya.

“Aku mau jilati sampai kamu puas kayak di mobil tadi” ucapnya sambil mendongakan kepalanya melihatku yang duduk.

Dalam hatiku pun berbisik "Tanpa disuruhpun aku akan dengan senang hati menikmatinya Madam"

Tapi...

Tiba-tiba Ayu berdiri dan mendorongku sampai kami terjatuh di kasur dan segera ia mundur untuk duduk pada sofa yang ada di belakangnya..

"Be my slave first.." katanya sambil memberikan senyuman binalnya.

Kata-kata yang aku tunggu dari tadi. Akhirnya permintaan itu keluar dari mulutnya. Dan aku pun mengganggukan pelan atas jawabannya.

Ayu pun segera duduk pada kursi meja rias.

"My Dearest Slave.. jilatin memek aku.." ucapnya sembari menggosok-gosokan memutar tangan kirinya pada klitorisnya.

Lalu aku merangkak mendekatinya sampai pada hadapannya dengan kedua kakinya di atas sofa dan mengangkang. Pelan aku julurkan lidahku di depan vagina itu lalu mulai ku jilati daerah sekitar vaginanya yang perlahan basah. Batang zakar yang awalnya berjuntai saat ini menunjukan reaksinya dan sedikit menegangg. Aku terus menyusuri daerah sekitar vagina Ayu lalu sedikit demi sedikit aku mulai menjelajah ke daerah lubang kenikmatanya. Aku mainkan ujung lidahku di dalam vaginanya dan tampak Ayu mulai mendesah nikmat, tangannya mulai menjambak rambutku dan menekan kepalaku supaya tidak lepas dari vaginanya.

Aku tetap mainkan lidahku di dalam vaginanya dengan memutar lidahku dan menjelajah semampu ujung lidahku, nafas Ayu mulai memburu dan desahanya semakin terdengar tapi Ayu tidak juga mencapai orgasme setelah sekian lama. Lidahku mulai terasa kelu tapi aku terus mengerjakannya.

Akhirnya Ayu menjauhkan kepalaku dari vaginyanya.
“Lidah kamu Cuma bisa menggelitiki saja ga bisa sampai memuaskanku” ucap Ayu mulai keluar kata-katanya yang seenaknya membuatku malu. Dia mengambil sesuatu dari kopernya dan menunjukkannya padaku. Dildo ukuran panjang dan mulai menjilatinya sampai basah pada mulutnya.

Agak aneh dan jijik rasanya kalau aku yang harus menjilati benda yang sangat mirip batang zakarku itu.

Ayu menjilati batang penis buatan itu dari ujung sampai batangnya sampai semua basah oleh ludahnya.

"Kamu suka maininan dildo juga yah?” tanyaku sedikit meledek. Ayu langsung menganggukan kepalanya sambil terus memasukan batang penis besar itu ke mulutnya.

Lalu Ayu mengeluarkan penis itu dari mulutnya dan memasukan ujung satunya yang lebih gemuk ke mulutnya lagi. Kali ini Ayu seperti agak kesulitan karena ukurannya besar sampai mulutnya terlihat penuh dan tersumbat.

Dan akhirnya Ayu kembali menjambak rambutku dan menuntun mulutku ke lubang vaginanya. Sepertinya vaginanya sudah basah oleh ludah dan jilatan-jilatan yang bercampur dengan sedikit cairan di vaginanya.

Ayu lalu mengangkat kepalaku lalu mencium bibirku dan Ia mulai mendorong dildo tadi ke lubang kenikmatanya dan memaju mundurkannya sambil menjambak kepalaku. Desahannya kembali terdengar dibalik ciuman dari bibirnya.

"Ehmm..mmhhh..... akkh.. "

Sepertinya Ayuu mulai menikmatinya terlihat dari desahanya yang semakin kencang dan matanya terpejam dengan wajah menghadap ke atas sambil mengangakan mulutnya.

Tapi ini membuatku semakin tersiksa

Ayu semakin bernafsu menekan-nekan dildo ke dalam vaginanya membuat aku semakin kewalahan dengan ciuman bibirnya, akhirnya setelah sekian lama tersiksa Ayu menekan keras-keras dildo tadi ke dalam liangnya dan tak melepaskannya, ini membuat aku dapat bernafas.

Lalu aku merasa suatu cairan keluar dari liang vaginanya dan membasahi lantai dan ada yang mengalir ke lututku yang saat ini berdekatan dengannya.

Akhirnya kepalaku dilepaskan dan Ayu tampak menikmati puncak orgasmenya sambil memejamkan mata. Kemudian Ayu bangun dan merebahkan tubuhnya di tempat tidur.

Sementara aku masih duduk jongkok terikat dengan penis dildo yang penuh dengan cairan kenikmatannya.

Setelah beberapa saat barulah Ayu bangun tapi langsung berlalu masuk ke kamar mandi tanpa mempedulikanku yang duduk telanjang di sofa menunggunya. Terpaksalah aku kembali menunggu tanpa bisa berbuat apa-apa. lalu dia keluar kamar mandi dengan piyama mandinya. Rambutnya tampak basah dan dikeringkan dengan handuknya.

Aku tebak, Ia sudah telanjang di balik piyama mandinya itu..........
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd