Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Bad Hero : New Kings New Kingdom Vol. 2

Beres juga maraton 3 hari dri vol 1,mantab bro ceritanya berasa baca novel FF.. .
Masih Nunggu kemunculan 3 ras epic dri vol 1 nih hu.. .
 
Episode 31 : Permasalahan Dan Solusi

Saat ini Liva akan mengadakan pertempuran dengan tambang Elium untuk misi pembebasan disana, dan aku tidak mungkin membatalkannya karena itu akan menelan kerugian yang besar, saat ini negara tidak boleh mengalami kerugian, penjara Ignasium bergantung dengan desa desa yang menjual persediaan kepada mereka.

“ Tuan tuan dan nona nona saya ingin keluar dulu dan lanjutkan saja diskusi kalian “ aku pamit dari para mentri ku

Setelah menutup pintu aku menghela nafas panjang.

“ Yang mulia apa anda baik baik saja ? “ Olivia dengan senyum simpul

Aku memeluk Istri ku Olivia yang barusan menegur dan memberikan ku senyuman.

“ ada apa sayang ? “ tanya Olivia pelan

“ Gak apa, setidaknya biarkan aku seperti ini dulu “

“ iya “ balas Olivia singkat

Dengan memeluknya dan melihat senyumanya tadi membuat ku sedikit tenang lalu perlahan aku melepas pelukan ku, dan aku mengajak istri ku untuk berjalan ke liling istana.

“ Sepertinya kamu sedang kebingungan “ Olivia

“ Kamu selalu saja bisa menebak ku “

“ Karena aku istri mu “

“ Saat ini, negara dalam ke adaan kritis karena pengungsi yang terus berdatangan “

“ Padahal hal tersebut bukan kewajiban kita untuk menjaga mereka bukan “

“ Iya “

“ Tapi karena sayang orang yang baik, jadi sayang tidak bisa mengabaikan mereka bukan “

“ Karena itu akan membahayakan banyak nyawa sayang ku “

“ Aku mendengar dari para mentri dan warga ibu kota katanya saat ini banyak pengungsi yang berdatangan “

“ Ini semua karena kesalahan ku, aku tidak memikirkan masalah seperti ini “

Aku pun duduk di sebuah kursi panjang di taman istana dan menundukan kepala ku.

“ Jadi sayang ku, apa yang harus aku lakukan ? “ tanya ku

“ Ini semua di luar kemampuan ku, tapi aku yakin sayang bisa mencari jalan keluarnya dan aku akan selalu memberikan yang terbaik untuk sayang “ Olivia

Kata katanya sedikit meringankan ku, dan saat ini aku masih belum mendapatkan ide apa yang harus aku lakukan untuk mereka. Saat ini pengungsi pasti terus berdatangan. Aku kembali ke benteng solus dimana pengungsi korban perang paling banyak di wilayah ini, bangunan darurat telah di pasang, walau begitu masih kurang.

“ yang mulia, kami sudah memasang tenda dararuta sebanyak lima ratus tenda dan tenda untuk merawat orang sakit ada seratus dua puluh tujuh “

“ Kerja bagus Freed, bagaimana kalian mencari bahan untuk tenda ? “

“ Saya meminta ke kas negara untuk membeli bahan bahan tenda seperti kulit binatang yang di jual oleh para petualang tentu saja melibatkan Elder House “

“ Bagaimana dengan kayu ? “

“ Dengan metode yang di ajarkan oleh pendahulu para tukang kayu mengumpulkan serpihan kayu dari hasil kerajinan mereka lalu kami juga menebang pohon yang jaraknya berdekatan dimana pendahulu mengajarkan penebangan kayu secara berkala “ Fred

“ Syukurlah “

“ Walau begitu pengungsi tiap hari datang terus menerus dan ini daftar nama orang orang yang sudah bawahan saya kumpulkan “

Fred memberikan kertas kepada ku, disana ia mengelompokan antara bangsawan, budak dan rakyat jelata.

“ Fred apa ada tindakan mencurigakan di antara pengungsi ? “

“ Yang mulia kami sudah menangkap beberapa orang yang mencurigakan dan kami introgasi sesuai dengan perintah anda dan di antaranya benar ada mata mata tapi mereka mengaku datang untuk menyelamatkan diri “

“ Perlakukan tahanan itu dengan baik fred “

“ Sesuai ke inginan anda “

“ Lalu kami sedikit kewalahan dengan para bangsawan yang tercampur dalam pengungsian “

“ Apa yang mereka lakukan ? “

“ Mereka menuntut hak mereka sebagai bangsawan yang datang ke kerajaan tetangga dan meminta untuk masuk ke dalam kota segera “

“ Perlakukan mereka sama dengan yang lainya “

“ Da ! , dan mereka juga sering membuat keributan yang membuat para penjaga bekerja dengan ekstra “

“ Begitu ya, apa kamu membutuhkan orang lagi ? “

“ Saat ini kami tidak kekurangan orang karena warga disini turut membantu, tapi saya masih khawatir dengan persediaan makanan kita yang mulia “

“ Beri aku waktu beberapa jam lagi “

Fred terdiam dan ia terus mendampingi ku, aku duduk di lantai sambil bersendar di tembok benteng solus, aku tidak memperdulikan jika baju ku kotor, dan Fred segera memanggil tentara untuk membawakan aku meja dan kursi namun aku menolak, aku terus memperhatikan daftar nama tadi untuk mencari ide. Sambil membayangkan penderitaan pengungsi korban perang.

“ Fred “

“ Hamba yang mulia “

“ Aku akan ke wilayah pengungsi korban perang “

“ Yang mulia disana sangat berbahaya “

“ Tidak apa, aku ingin tau secara langsung “

“ Da ! “

Pintu kecil yang ada pada sisi gerbang benteng solus, dari atas aku hanya bisa melihat mereka sangat kecil tapi dari sini aku bisa melihat dengan sangat jelas, dan mereka sangat memprihatinkan. Ada yang merengek lapar kepada sanak sodaranya, ada ibu yang menyusui bayinya dengan tubuh yang kurus, dan para budak juga ada disana mereka sama menderitanya.

“ Fred “

“ saya yang mulia “

“ Bawa lima buah meja lengkap kursi dan dirikan tenda di atasnya, pisah kelompok budak, bangsawan, dan rakyat sipil utamakan anak anak, wanita dan orang tua apa kamu paham ? “

“ Saya paham yang mulia “

“ prajurit .. “ Fred

“ Hentikan memanggil mereka, gunakan tentara yang masih ada didalam benteng, mereka disini sudah bekerja di luar batas fred setidaknya pahami juga tentara mu “

“ Maafkan saya yang mulia, karena saya sangat khawatir dengan anda jika disini “

“ Aku tanya kepada mu Fred, dimana wilayah kerajaan Fantastica ? “

“ Disini yang mulia “

“ Terus negara yang berperang asal muasalnya ? “

“ Kerajaan Fantastica “

“ Jadi siapa raja yang sah ? “

“ Tentu saja anda yang mulia “ Fred merasa heran

“ Lalu tugas seorang raja ? “

Fred tertegun dan sekarang ia mengerti apa yang aku maksud dan aku pun tersenyum begitu juga Fred.

“ Yang mulia hamba pamit dulu “

“ Iya “

Aku berjalan melewati orang orang yang menderita ini, aku naik ke atas sebuah tumpukan kotak kayu yang kosong, lalu dengan sihir ku aku dengan suara lantang.

“ Aku raja Fantastica Ragis Lucius XI “ Aku dengan nada lantang

Orang orang mulai memperhatikan ku dan suasana menjadi sangat tenang. Seorang raja tanpa di kelilingi oleh seorang pun prajurit.

“ Tuan apa anda tidak mengawal raja ? “ tanya salah seorang pengungsi ke tentara

“ Raja kami akan marah jika kami mengabaikan tugas yang penting hanya untuk menjaganya “

“ Seluruh perbudakan di tempat ini, akan aku bebaskan dan mendapatkan pilihan untuk bersumpah setia kepada negara Fantastica ini atau memilih untuk kembali ke kampung halamannya “

Budak yang merasa lemah tadi pun mulai bangkit seperti melihat titik harapan yang selama ini hanya ada dalam angan angan dan impian mereka.

“ begitu juga dengan warga sipil, bagi yang bersumpah setia kepada negara Kerajaan Fantastica atau memilih pulang kampung, dan untuk para bangsawan yang datang dari negara tetangga aku ingatkan kalian disini tidak memiliki hak bangsawan kalian dan aku akan menghukum kalian jika tetap bertindak egois atau menyakiti orang lain dan hukuman terberat negara ini adalah tiang gantungan atau di pancung, tentu semua ada syaratnya jadi dengarkan baik baik syarat yang aku ajukan ! “

Orang orang yang ada didalam tenda pun keluar, mereka mulai merapat dan mendengarkan semua kata kata ku.

“ Satu bersumpah setia kepada Negara Fantastica bukan kepada Raja, pejabat, ataupun kepada ratu, kedua semua warga di larang menjadi bodoh karena itu kalian harus belajar di tempat tempat fasilitas pendidikan yang sudah kami siapkan setiap orang yang lulus dari fasilitas pendidikan akan mendapatkan pekerjaan tentu saja mereka memiliki hak untuk memilih sebagai pegawai negeri atau pegawai swasta ataupun membuat perusahaan sendiri, Tiga menghormati sesama warga negara Fantastica akrena semuanya itu sama tidak ada perbedaan, Empat Menghormati keyakinan masing masing, Lima Bersikap adil kepada seluruh warga serta mematuhi undang undang dasar kerajaan Fantastica. Itu lima syarat yang aku ajukan “

Mereka pun bersorak, suara riuh pun terjadi, lalu aku meminta mereka untuk tenang, dan meja meja telah di siapkan para petugas sudah ada di meja mereka.

“ Bentuk barisan dan buka Gerbang sekarang ! “ perintah ku

Gerbang benteng solus pun di buka, dan orang orang berhamburan, mereka segera mengambil tempat untuk berbaris, mereka akan di catat dan di berikan sebuah kartu penduduk sementara yang dimana mereka tidak boleh menghilangkan kartu tersebut, petugas mulai mencatat nama serta mengambil fhoto lewat alat sihir metia, lalu mereka di tanya akan ke ahlian serta akan di berikan sebidang tanah yang nanti akan mereka kelola untuk lahan pertanian karena aku ingin memperkuat negara dari dalam baru keluar itu misi ku.

“ Fred sisanya aku serahkan kepada mu “

“ Da ! “

Aku turun dan ke tempat benteng pertahanan Invel disana aku mengatakan hal yang sama, setelah selesai aku pun kembali ke istana memberitahukan kepada seluruh pejabat negara untuk melancarkan urusan ku soal pengungsian korban perang ini.

“ Sayang aku butuh bantuan mu “

“ Apa itu ? “

“ Untuk memimpin pembangunan kota di wilayah kita yang masih luas yaitu bukit Etherna “

“ Bukanya disana sudah di lakukan pembukaan lahan “

“ Mintalah mereka untuk mempercepat, dan nanti akan ada warga warga baru yang akan datang kesana mereka akan membantu “

“ Baik yang mulia “

“ Regina “

“ Da ! “

“ Perintahkan battle maid untuk menyebar ke setiap benteng kita dan cari mata mata “

“ Da ! “

“ Yuki “

“ Da ! “

“ Bantu pengungsi korban perang dan utamakan orang orang yang lemah “

“ Da ! “

Aku mulai tersenyum dan para mentri sudah berkumpul lalu aku menggelar pertemuan yang dimana akan aku jelaskan tujuan ku kepada mereka agar dapat berjalan dengan seperti yang aku harapkan. Aku menjelaskan untuk pembukaan lahan di wilayah wilayah yang saat ini tidak terjamah untuk membuka pemukiman baru yang nantinya akan meminta dukungan dari guild petualang untuk mengawal pembukaan lahan di wilayah baru.

Produksi akan di tingkatkan tiga kali lipat memang ada yang menyatakan keberatan karena itu memeras tega para pekerja, tapi aku akan menyumbangkan harta kerajaan untuk membayar lebih para pekerja sesuai dengan undang undang ke tenaga kerajaan kerajaan Fantastica. Saat aku menejlaskan hal tersebut dan mereka tersenyum.

“ Yang mulia, anda tidak perlu seperti itu, dan ini surat surat dari setiap orang di kerajaan fantastica buat anda “ mentri dalam negeri

“ Apa yang terjadi ? “ tanya ku

“ Kami sudah paham dengan semua rencana saat anda membuka sebuah peta dan memberikan titik titik pada wilayah tersebut, dan kami juga sudah menduga jalan pikiran anda, dan sebaiknya anda membaca surat surat rakyat anda terlebih dahulu “

“ Eh kalian sudah paham ? “

Olivia pun masuk ke ruangan pertemuan sambil tersenyum

“ Sebenarnya sayang, aku memimpin pertemuan terhadap para mentri untuk meringankan sedikit beban yang kamu tanggung dan kami merumuskan berbagai macam permasalahan terkait masalah ini “ Oliviai sambil duduk di samping ku

“ yang mulia, anda benar benar kejerja dengan sangat keras dan Nona Hetropia mengatakan bahwa mereka akan membantu dalam pemgbangunan di wilayah berkembang “

Aku mengambil surat surat tersebut dan mulai membacanya, entah kenapa tulisan setiap surat yang ku baca membuat ku bahagia atau sedih, rakyat ku tidak membutuhkan uang dari kas negara ataupun harta kerajaan ku, mereka tulus membantu ku untuk menghadapi situasi seperti ini. Aku pun menyimpanya sisanya untuk nanti, dan aku meminta semua untuk berjalan mengikuti ku ke wilayah wilayah pembangunan dengan menggunakan sihir gerbang dimensional ku.

Dan ini pertama kali mereka menggunakan gerbang dimensional bersama ku, aku mengajak mereka untuk melihat secara langsung tempat tempat yang akan di jadikan tempat pembangunan para mentri dan asisten mereka malah semakin sibuk dimana mereka meralat sebagian dari rencana mereka, dan mereka juga memberikan berbagai pertanyaan serta mereka saling berdiskusi tentang membuat jalan serta pembangunan di wilayah ini.

Jenis material yang akan di gunakan, aku turut berdiskusi dengan mereka, dimana aku mengusulkan pembuatan material di lokasi pembangunan bukan di bawa dari desa desa terdekat atau dari ibu kota, pembuatan batu bata juga dapat di lakukan menggunakan tanah di wilayah pembangunan ini, tempat tempat pemukiman ini di bangun tidak jauh dari anak anak sungai dan sungai utama, itu akan mempermudahkan perjalanan mereka dan membawa peralatan dengan perahu lalu mengairi pertanian mereka dengan air yang sudah di siapkan. Untuk memepercepat pembukaan lahan prajurit sihir di terjunkan untuk mempersingkat waktu.

Saat ini tidak ada orang orang istana yang bersantai, mereka mendapatkan pekerjaan yang di berikan masing masing pemimpin, sedangkan Liva sudah bersiap dalam penyerangan tambang Elium tanpa menggunakan simbol dari kerajaan Fantastica. Liva tidak ingin berbasa basi.

“ Bebaskan para budak dan sisanya bantai mereka ! “

Liva menyerang benteng Elium saat tengah malam dimana orang orang mulai beristirahat.

“ bebaskan semua budak ! “

Ledakan akibat sihir pun terjadi, Liva mencabut pedangnya dan ia memacu kudanya menebas siapapun yang ia lewati.

“ Ini rasa yang selama ini aku rindukan “ Liva kegirangan

Ia turun dari atas kudanya dan menyerang tentara penjaga tambang Elium. Liva terlihat gemetar sambil tersenyum dengan tatapan mata yang tajam, ia menyeringai, lalu ia menebaskan lagi pedangnya, suara teriakan kesakitan terdengar seperti alunan harmony di teliga Liva. Bawahan Liva menemukan ruangan bawah tanah di dalam tambang Elium dan disana terdapat banyak para budak, budak wanita dan laki laki di pisah di ruangan berbeda, awalnya mereka gemetar dan ketakutan namun setelah rantai rantai yang membelenggu kaki mereka di lepas begitu juga di tangan mereka pun segera berpihak, bahkan mereka memberitahukan ruangan bawah tanah yang lain. Para budak tadi dengan sisa tenaga mereka berhamburan keluar saat berada di mulut gua mereka melihat kobaran api dimana mana, dan Liva duduk di sebuah kursi dimana sisi kiri dan kanannya ada tombak kepala pimpinan tambang Elium.

Mereka berhenti seolah olah cahaya harapan sudah musnah, bau abis darah, serta mayat yang berserakan seperti sampah berada dimana mana, lalu kereta kereta kuda pun berdatangan dan mereka di minta segera naik jika tidak Liva mengancam mereka akan membunuh siapapun yang tidak taat denganya. Sementara budak yang masih kuat di minta untuk berjalan dan mereka akan bergantian menaiki kereta kuda yang sudah di siapkan, jumblah dari budak ini adalah hampir delapan ratus orang dengan berbagai ras.

Semua budak ini terlihat sangat menyedihkan didak ada yang tidak memiliki luka pada tubuh mereka, dan ada pula luka yang masih basah,mereka mendapatkan pengobatan, mereka yang berjalan kaki melewati jalan setapak di dalam hutan yang berbahaya namun tidak usah khawatir Liva berada dalam rombongan pejalan kaki, sedangkan yang menaiki kereta kuda di jaga oleh tentara Cavalery yang berdadan seperti badit. Hari ini sudah menjelang pagi, Liva memperhatikan sekitar dan ia merasa tempat ini masih belum aman, mereka yang masuk ke dalam hutan berasmanya yang di penuhi akan hewan hewan sihir yang menakutkan. Dengan cristal pencegah yang di pegang setiap tentara mereka mengelilingi para budak agar tidak ada hewan sihir yang mendekat.

Masalahnya cristal sihir ini mengeluarkan cahaya walau redup namun itu dapat di ketahui akan musuh yang mengejar, dalam hatinya Liva berharap musuh patroli tambang Elium belum kembali jika tidak mereka akan mengirimkan pasukan pengejar, mereka pun melewati anak sungai dan anak sungai ini mungkin berbahaya, Liva memerintahkan prajuritnya untuk bercebur duluan untuk menghalau hewan sihir di dalam air.

“ Kita tidak bisa beristirahat, dan harus terus berjalan “ Liva dengan nada pelan

Hal yang tidak di inginkan pun terjadi, sebuah suar sihir di tembakan hingga setiap sudut gelap dalam hutan terlihat.

“ Semua cepat bergegas ujar Liva “

“ Da ! “

“ Jangan berhenti terus ikuti aku ! “ Liva dengan nada lantang

Pasukan pengejar menembakan sihir api dan mereka tidak perduli apa yang mereka lakukan dapat membuat kebakaran hutan yang besar. Suara gemuruh api dan angin terdengar sangat jelas, hewan hewan sihir di hutan menjadi agresive, dan berkali kali mereka hendak di serang hewan Shir namun sekali lagi harus bersukur dengan adanya cristal sihir yang mereka bawa, dan cristal sihir tadi terus menyala karena adanya hewan sihir yang mengeluarkan hawa membunuh.

Dengan nafas tersengal sengal, Liva dan yang lain terus berlari, para budak mulai kelelahan, dan ada yang terjatuh, salah satu tentara segera memapah budak yang terjadi.

“ Terus berlari, demi kebebasan kalian ! “

“ Da ! “ tentara

Dan seruan Da! Dari budak terlmbat tapi mereka meneriakan dengan lantang, dan terus berlari, salah seorang prajurit terkena tombak api pada kakinya membuat ia cedera.

“ Khan ! “ teriak Liva

“ Aku akan menghadang mereka dan nona teruslah berlari ! “ Khan

“ Bangsat cepat susul kami kembali ke barisan ! “

“ Maaf nona “

Khan benar benar berhenti dan ia mencabut pedanngya.

“ Timy “

“ Da ! “

“ Pimpin mereka aku akan menjemput Khan “

“ Da !, hati hati Nona “

Liva pun salto ke belakang dan ia menginjak pohon sebagai tumpuanya saat melompat ia melihat pasukan pengejar, Liva mencabut pedangnya dan langsung melewati Khan, Khan terkejut melihat Liva dan mereka saling berpandangan.

“ Mundur ! “ Liva dengan tatapan tajam

Khan yang sambil merapal mantra penyembuhan dan melepas sepatu yang rusak.

Sendirian Liva melawan tentara pengejar baru saja ia mendarat Liva langsung menebaskan pedangnya hingga salah satu kepala penyihir dari pasukan pengejar jatuh ke atas tanah, dan cipratan darahnya mengenai wajah Liva, Liva dengan sihir penguatan tubuh dengan element tanah, dipadukan dengan sihir percepatan, membuat gerakanya semakin menggila, dengan pedang yang di aliri sihir untuk menambah ketajamannya.

“ Bunh dia ! “ ujar prajurit pengejar

Liva pun menghindar ke kiri dan ke kanan dan merendahkan tubuhnya lalu memotong tangan salah seorang prajurit muduh dan ia terus memutar tubuhnya hingga tigarus enam puluh derajat memotong orang orang di sekitarnya, lalu prajurit dengan baju jirah yang tebal mengayunkan kampaknya Liva mencoba menahan tapi sayang pedangnya patah, Liva hendak menghindar dan ia mendapatkan tendangan telak dari sisi kiri hingga ia terjatuh ke tanah. Liva mengambil pedang tentara pengejar yang menjadi korbanya dan langsung menyerang lagi.

“ Bangsat ! “ betak Liva

Ia mengincar prajurit dengan pakaian jirah tebal tadi namun seranganya terus di patahkan dengan pertahanan yang sangat kokoh, Liva menghindar dan kembali memberikan serangan balasan sambil menghindar serangan musuh, Liva mundur ke belakang dan mengambil pedang satu lagi. Pria besar tadi bergerak dan mengayunkan kampaknya dengan cepat Liva menghindar, namun prajurit tadi melepaskan kampaknya dan langsung meninju Liva dengan keras. Darah segar keluar dari mulut Liva, dengan nafas tersengal sengal dan menahan rasa sakit yang ia derita Liva berdiri, Tentara musuh yang mengincar dirinya tidak akan memberikan waktu untuk Liva berbicara ataupun bersiap kembali seperti di film film atau dalam cerita, Busur panah melesat dan ia mengenai pipi kiri Liva.

Lalu rambutnya di jambak dari belakang hingga ke seimbangannya goyah dengan keputusan Cepat, Liva segera memotong rambutnya dan ia kembali dalam mode bertahan, ia melirik ke kiri dan kekanan mencari celah, ia tidak mungkin bertahan disini dan prajurit menggunakan tombak mengelilinginya.

“ bangsat ! “ Liva dengan nada gahar

Dan ia berteriak lalu melombat, menggunakan sihir angin untuk menebas semua yang ada di sekitarnya. Namun penyihir musuh cepat tanggap dengan menyiapkan perisai untuk menghalau sihir angin milik Liva.

“ Membunuh atau di bunuh ! Bersek ! “

Liva menggunakan sihir dari class yang ia miliki dimana Liva sebenarnya seorang Berseker, aura sihir mengelilingi tubuhnya, aura sihir yang sangat panas, semua rasa sakit di tubuhnya menghilang, dan kemampuan fisiknya meningkat, Liva di serang secara bersamaan dan ia menyera tubuh prajurit yang menggunakan baju jirah yang tebal tadi lalu menggoroknya. Liva segera mengambil kampak besar tadi dan ia mengayunkan dengan memutar, dan membelah dua tubuh tentara yang menjadi incaranya.

“ hahhahaa “ Liva malah tertawa

Busur panah melesat dan mengenai bahu kananya, Liva mematahkan anak panah yang menusuk bahunya, lalu ia kembali bergerak, resiko dari sihir yang ia gunakan setelah sihir itu tidak aktive maka rasa sakit akibat serangan musuh akan terasa secara bersamaan. Musuh terus mengelilinginya dan ia mendapatkan tusukan pada perutnya.

“ Sakit keparat ! “ ujar Liva sambil meatahkan tombak dan menusuk mata musuhnya dengan tanganya

Pertarungan Liva semakin brutal, ia juga menggunakan tubuh musuhnya untuk di jadikan perisai. Liva sudah merasa ia tidak dapat menahan lagi serangan demi serangan dari musuh dan hampir putus asa, dan ia teringat akan perintah dari orang yang sangat ia hormati, orang yang telah merubah segalanya bagi dirinya, Liva terkena pukulan keras di sisi kepala kananya hingga ia hampir ke hilangan kesadaran, ia terus menguatkan fisik dan mentalnya, karena saat ia terjatuh maka semuanya akan berakhir.

Darah segar ia muntahkan berkali kali, effect dari kemampuan berseker sangat mengerikan ini pisau bermata dua, Beberapa panah bersarang lagi di tubuhnya, Liva mengayunkan lagi kapak besar yang ada di tanganya, musuh terus berdatangan mencoba untuk menjatuhkanya dengan penuh semangat, Liva berteriak untuk menguatkan dirinya sambil menebas musuh yang ada di sekelilingnya, walau ia menguasai sihir penyembuhan tingkat awal namun tidak dapat menggantikan darah yang sudah terbuang itulah konsep dari sihir penyembuhan.

Sebuah tebasan di belakangnya Ia rasakan menembus baju jirahnya, Liva pun tersenyum dan terjatuh, lalu tombak menghujaninya. Di tengah tengah aku membaca laporan bersama Olivia, aku merasakan energi sihir yang sangat lemah di tambah firasat ku yang tidak nyaman.

“ ..... “

Olivia memperhatikan ku, dan ia mulai membuka pembicaraan.

“ Sayang apa yang mengganggu mu ? “

“ Entah kenapa aku merasa tidak nyaman sema sekali “

“ Coba rasakan dan pikirkan apa yang membuat mu tidak nyaman “

Aku pun segera bangkit dan itu mengejutkan Olivia, aku mengetahui ini adalah energi sihir milik Liva.

“ Aku pergi dulu “

“ Iya “ Olivia seolah olah mengerti apa yang terjadi

Aku pun membuka gerbang di mensi dan aku melihat tentara musuh dari tambang Elium, aku segera menggunakan sihir ku dan menyerang mereka, dan alangkah terkejutnya aku melihat Liva yang penuh akan luka, bahkan wajahnya sedikit tidak dapat di kenali. Aku pun menggunakan sihir dan membuka gerbang di mensi, dengan cepat aku membawanya.

“ Kumpulkan dokter dan semua healer ! “ ujar ku yang barusan muncul di rumah sakit

“ Yang mulia “

“ Cepat bantu aku, tolong jendral ku “ Aku dengan mata berkaca kaca

Rumah sakit menjadi sangat sibuk, dan Liva di letakan di atas sebuah tempat tidur untuk perawatan, dokter bersama seorang healer segera melakukan pertolongan pertama, aku pun di minta keluar dari ruangan ini, aku sangat gelisah. Petugas rumah sakit bergantian keluar dari ruangan tersebut. Olivia yang mendengar berita tersebut segera menuju rumah sakit dan ia datang dengan nafas tersengal sengal.

Olivia duduk di samping ku, dan ia memeluk lengan kiri ku.

“ Ada apa sayang ku ? “ Olivia dengan nada lembut

“ Saat ini Liva dalam ke adaan hidup dan mati “

“ Kepala penjara Ignasium ? “

Aku menganggukan kepala, lalu menoleh ke arah Olivia, mata kami saling bertemu dan ia melihat aku yang di selimuti akan ke sedihan serta kecemasan. Olivia tidak banyak berbicara ia hanya diam menemani ku, tidak terasa sudah dua jam kami berada disini, pakaian bekas darah, serta berbagai alat medis di gunakan, aku menyaksikan mereka sangat sibuk menangani Liva saat ini. Aku berdoa dalam hati ku entah di dunia ini aku berdoa dengan dewa yang mana, tapi aku akan berdoa kepada dewa dan dewi siapapun yang mendengar doa ku ini. Agar Liva bisa melalui ini semua.

Di dalam ruangan dokter tadi terus mencoba menyetabilkan tubuh Liva, sedangkan Healer fokus dalam penyembuhan, semua luka sudah berhasil di jahit serta di sembuhkan namun karena effect skill bersekernya sudah hilang, tiba tiba tubuh Liva kejang kejang karena mengalami luka yang sangat hebat. Liva di berikan obat obatan penghilang sakit atau obat bius yang biasa di gunakan dalam berburu, dalam dosis tertentu ini untuk meringankan rasa sakit. Dalam diam ku, aku memeriksa dan aku menggunakan sihir magitech ku, aku mencari cara metode pengobatan dengan sihir.

“ Yang mulia “ ujar dokter yang menangani Liva

Aku segera bangkit begitu juga Olivia

“ Bagaimana ke adaanya ? “ tanya ku

“ Lukanya sudah berhasil kami sembuhkan hanya saja ia berkali kali mengalami kejang kejang karena lonjakan sihirnya, karena ia seorang berseker saat kemampuan tersebut non aktive maka ia akan merasakan rasa sakit secara bersamaan, jadi kita hanya bisa menunggu dan berdoa dalam waktu dua puluh empat jam ini “ Dokter dengan nada sedih

“ Apa ada yang bisa saya lakukan ? “ tanya ku

“ Tidak ada yang mulia, semua tehnik dan obat obatan sudah kami gunakan sisanya tinggal Liva, namun “

“ Namun ?? “

“ Jika ia selamat maka, Liva sudah tidak bisa lagi menggunakan pedang atau senjata dalam kata lain ia tidak akan mampu menjadi seorang prajurit “

“ Apa yang terjadi ? “

“ Ia akan menjadi seorang yang cacat dari pinggang sampai kaki ia tidak akan bisa berdiri lagi,karena sarafnya pinggang ke bawah sudah rusak “

Tubuh ku mematung mendengar kata kata dari dokter tersebut.

“ Apa tidak ada cara lain dok ? “ tanya Olivia

“ Maaf yang mulia ratu Olivia kami sudah berusaha dengan sebaik baiknya dan seluruh kemampuan kami tapi ada satu metode yang belum kami gunakan “

Itu seperti memberikan cahaya harapan di tengah kegelapan, aku segera mempersiapkan diri ku untuk mendengar kata kata yang akan keluar dari mulut dokter itu.

“ Apa itu ? “ tanya Olivia

“ membuang semua syaraf yang rusak lalu kami buat yang baru dengan sihir healer, namun hal itu sangat menyakitkan dan butuh waktu yang lama, untuk rasa sakitnya dalam proses nanti kami bisa menggunakan obat obatan untuk meringankanya “

“ lakukan hal tersebut aku akan mengijinkanya “ ujar ku

“ Tapi kami butuh persetujuan dari nona Liva setelah ia siuman “

“ Iya dok, akan menunggunya “

Liva pun di pindahkan ke ruangan lain dan aku melihat wajahnya seperti orang tidur, aku dan Olivia mengikuti kemana Liva di bawa, setelah tiba para suster tadi memeriksa lagi tubuh Liva setelah selesai mereka pun keluar ruangan tinggal aku dan Olivia disana.

“ Dia wanita yang sangat hebat “

“ Semua ini karena salah ku “

“ Tidak ada yang salah dengan mu, dan Liva seperti itu pasti ada yang ingin ia capai ia pun pasti sadar dengan semua resiko yang akan ia hadapi, apa sayang tau ke banggan seorang prajurit ? “

“ ? “

“ Mati di medan perang “ Olivia
 
Episode 32 : Sebagai Raja dan Thania Scarlet

Sebagai seorang raja aku harus menyampingkan semua perasaan ku, karena masih ada hal yang lain, budak budak di Ignasium pun di kirim ke ibu kota dan mereka telah di bebaskan di tangani oleh Yuki, sekarang sudah dua minggu berlalu aku tidak menjenguk Liva hanya mendengar laporan dari rumah sakit akan Liva, tapi Olivia, Hetropia, dan Yuki bergantian datang untuk menjenguk Liva. Wilayah kosong dalam kerajaan fantastica mulai di garap oleh warga negara yang baru bergabung, kedatangan para budak pun memenuhi halaman istana.

Orang orang yang di lindungi oleh Liva, budak dari tambang Elium. Mereka ke bingungan kenapa harus di bawa ke istana apakah mereka akan di perbudak lagi mereka terlihat pasrah dengan ke hidupan mereka, mereka tidak berani memandang ku dan tubuh mereka gemetar ketakutan. Seorang anak laki laki yang kedua kakinya mengecil karena lumpuh. Saat aku hendak menyentuh kakinya ia ketakutan bahkan menahan air matanya.

“ Aku adalah raja dari kerajaan Fantastica ini “ ujar ku

“ ampuni hamba... “

Suaranya terdengar seperti orang yang tercekik. Aku pun mencentuh kalung belenggu perbudakan di lehernya lalu terlepas, ia terkejut.

“ Di tempat ini kamu akan bebas dan wujudkan mimpi mu “ aku tersenyum pilu

Satu persatu budak tadi aku lepaskan dan gelang perbudakan terbuat dari besi tersebut jatuh ke tanah dengan keras, di leher mereka terlihat penuh luka, Olivia bersama dengan healer di bantu dokter Ignasium mengobati sisa sisa yang terluka, dan mereka yang terluka karena penyakit kelamin di bawa ke rumah sakit yang tersebar di seluruh wilayah kerajaan fantastica.

Yang lain turut membantu ku untuk melepaskan kalung perbudakan dengan metia yang aku beriakn kepada mereka, mereka juga di catat dan di tanya kemampuan mereka sebelum menjadi budak. Mentri sosial mengerahkan karyawannya dan mulai mendata para penduduk bersama dengan mentri imigrasi. Karena halaman istana sering di gunakan dalam hal hal seperti ini, tungku api mulai di siapkan untuk memasak.

“ Bagaimana bisa Liva membenci mu jika memiliki raja bersifat seperti diri mu raja ku “ Olivia

“ Aku harap ia tidak akan membenci ku “

“ Dia tidak akan membenci mu percayalah “ Olivia tersenyum

Aku mengusap rambut anak anak dan memberikan mereka senyum, hampir seluruh budak ini mengalami hidup sangat tragis wajar saja mereka ketakutan. Ada pula yang menangis, dan berdoa bersyukur akan datangnya hari ini, mereka terus menanyakan kepada ku soal Liva dan aku memberitahukan kabar yang sesungguhnya kepada mereka.

“ Berdoalah untuk ke sembuhan orang yang telah menolong mu “ ujar ku

Di saat aku asik bercakap cakap aku di kejutkan dengan suara lantang.

“ Liva Scarlet Melapor siap bertugas kepada yang mulia ! “

Tentara bawahan Liva membentuk barisan di sisi kiri dan kanannya. Aku segera menoleh dan berdiri menghampiri Liva.

“ Yang mulia hamba sudah ada disini “ Liva

Dan aku berlutut di hadapan Liva sambil menggenggam tanganya, dan mengatakan maaf sekaligus bersyukur ia masih hidup.

“ Seperti yang anda lihat, aku tidak bisa menggerakan kedua kaki ku lagi “ Liva tersenyum

“ Ini pasti sangat sulit, karna ku “ aku dengan nada menyesal

Sesuatu mengejutkan ku, tamparan yang sangat keras aku rasakan, membuat semua orang tercengang. Seorang raja di tampar oleh bawahanya.

“ Jangan seperti itu !, itu bukan raja yang aku layani, kembalikan raja ku ! “ Liva penuh emosional

Aku tertegun mendengar setiap kata dari Livia

“ Raja ku adalah raja yang sangat baik, raja ku raja yang menghargai nyawa setiap orang, raja ku adalah orang yang sangat aku cintai, raja ku adalah raja yang merubah kehidupan ku dari semua orang di negeri ini menjadi lebih baik, jadi tolong jangan bersikap seperti itu, aku ingin raja ku yang selama ini ada di hadapan ku penuh senyum yang hangat.... “ Liva meneteskan air matanya

Raut wajah ku berubah menjadi senyuman hangat.

“ Selamat datang jendral ku “

Lalu aku pun berdiri

“ Livia Scarlet aku membebas tugas kan mu dari jabatan mu “

Tentu saja semua itu mengejutkan semua orang.

“ Terimakasih yang mulia “

“ Thania scarlet ! “

“ Da ! “

Thania wakil sekaligus adik kandung dari Liva yang mendorong kursi roda Liva

“ Mulai sekarang kamu akan mengambil alih seluruh tanggung jawab Ignasium apa kau sanggup ? “

“ Saya Thania Scarlet akan mengambil tugas tersebut dan bertanggung jawab penuh kepada kerajaan Fantastica, bersumpah setia kepada kerajaan Fantastica “

“ Berlutut ! “

Thania di saksikan oleh Liva yang tersenyum haru, aku meletakan pedang ku di pundak kananya.

“ Apa kau bersedia menyerahkan seluruh jiwa dan raga mu terhadap bangsa, tanah air dan seluruh kerajaan fantastica serta menanggung seluruh beban negara yang di tugaskan kepada mu ? “

“ Hamba bersumpah demi nama rakyat kerajaan Fantastica “

Aku pun meletakan pedang ku di pundak kirinya dan lalu mengangkat pedang ku dan menyarungkanya kembali.

“ Liva apa kamu keberatan ? “

Liva menggelengkan kepalanya, dan Thania langsung memeluk kaka perempuannya.

“ Aku tidak akan menugaskan orang yang tidak mampu tapi ada sedikit hadiah untuk mu “

Dari tadi aku melihat bola bola sihir yang sangat aneh, sebuah pesan muncul dalam layar yang hanya bisa aku lihat. Ini adalah sihir healer type arc, yang memanfaatkan akan energi sihir yang ada di sekitarnya, energi sihir yang awalnya tidak aku kenali adalah perwujudtan dari doa doa orang orang yang mengharapkan ke sembuhan dari Livia.

“ Semua menyingkirlah biarkan Livia disitu sendiri “

“ Da ! “

Semua orang mengikuti ku, dan aku mulai memegang kepala Livia dengan lembut, dan mulai menyalurkan kekuatan sihir milik ku beserta dengan sihir yang aku lihat.

“ Apa kau sanggup menahanya Livia ? “

“ Kamu pikir aku siapa ? “ Livia

“ Tapi berjanjilah setelah ini jangan pernah memaksakan diri mu lagi “

“ Iya “

Sihir aku mulai, dan tubuh ku mengeluarkan aura sihir yang sangat pekat lalu perlahan menjalar ke tubuh Livia, dan Livia berteriak ke sakitan hingga ke menggenggam kursi rodanya dengan sangat keras. Aku memaksa tubuhnya di bantu dengan energi sihir tadi menghancurkan jaringan syaraf yang rusak lalu membuatnya yang baru, ini sama saja dengan sihir awal mula, dan aku terus melakukanya mengabaikan suara kesakitan yang aku dengar. Setelah selesai Livia berhenti berteriak dan ia tersengal sengal dimana keringat dingin membasahi tubuhnya.

“ Liva aku perintahkan kau untuk berdiri ! “ Aku dengan anda keras

“ Da ! “ Liva

Ia pun perlahan mencoba untuk berdiri dan hingga ia terjatuh ke tanah saat Thania hendak membantu kakanya, aku melarangnya.

“ Jangan ada siapapun yang membantunya ! “ ujar ku

Liva terus berusaha, dan aku terus menatapnya dengan tatapan dingin tapi dalamhati ku berharap ini berhasil.

“ Sialan ! “ Liva terus mencoba bangkit

Walau ia berkali kali terjatuh, dan ia kembali lagi hingga, ia dapat menggerakan kakinya, semua orang menyaksikan Liva berhasil berdiri dan aku langsung menangkapnya agar tidak terjatuh lagi.

“ Aku bisa berdiri ? “ Liva menangis

“ Simpan air mata mu, sekarang coba melangkah “

“ Da ! “

Saat ia mencoba berjalan hingga aku merasakan ia bisa berdiri sendiri aku melepaskan dirinya dan ia bisa benar benar leluasa. Dan bisa di bilang ia sudah sembuh dan dapat berjalan dengan normal.

“ Liva “

“ Hamba yang mulia “

“ Seluruh orang ini akan membuka kota baru, dan kamu akan menjadi gubernurnya apa kau mengerti ? “

“ Da ! “

“ Baguslah kalo begitu, tapi kau bukan lagi seorang tentara “

“ Tapi ini sudah cukup “ Liva menangis

Thania memeluk Liva, dan ia turut menangis haru. Olivia pun menggenggam erat tangan ku.

“ Liva kau akan berangkat sekarang bersama mereka “

“ Baik yang mulia “

“ Sayang gak mau menemani Thania ? “ tanya Olivia

“ Boleh ? “

“ Tentu saja, karena wilayah baru untuk Livia, kamu belum pernah kesana bukan, jadi gerbang dimensional mu tidak bisa di gunakan “

“ Iya benar juga “

“ Berangkatlah “

“ Aku pamit dulu “

“ Iya, dan jangan khawatir soal istana aku akan menjaganya “

Setelah berpamitan dengan Olivia, aku membawa sebas bersama ku dan battle maid tetap di istana, aku ingin mereka membantu Olivia, setelah persiapan kami selesai kami mulai bergerak dengan menaiki kereta kuda, gerbang istana mulai di buka dan kami menuju wilayah pengembangan yang nantinya akan di pimpin oleh Liva.

“ Yang mulia wilayah pengembangan yang nanti saya akan bertanggung jawab saya masih belum jelas “

“ Terimalah ini “ Aku memberikan beberapa dokumen

“ Wilayah mu memiliki danau yang besar, dan aku ingin kalian membudidayakan ikan air tawar, dan perkebunan serta cara pengolahan “

“ Apa itu nanti akan di distribusikan ke seluruh tempat dalam wilayah kerajaan fantastica ? “

“ Benar sekali “

“ Kalo begitu aku akan mencoba pengawetan dengan metode pengeringan ikan dan pengasapan “

“ Aku ingin ikan segar karena nilainya akan meningkat bukan “

“ yang mulia itu tidak mungkin mengingat tempatnya sangat jauh “

“ Tentus aja itu mungkin, nanti disana aku akan mengajarkanya “

“ Sungguh ? “

“ Tentu saja “

Dengan begitu aku akan menikmati ikan panggang dan berbagai macam jenisnya, kami melewati tanah dimana jalan ini baru saja di lakukan pelebaran dan nanti pasti kami akan bertemu dengan orang orang yang sedang mengukur dalam pengerasan tanah. Melihat pemandangan ini sangat menakjubkan, aku pun meminta untuk berkuda sambil menikmati pemandangan. Namun aku urungkan niat ku karena awan yang mendung.

Aku berharap selama perjalanan ini sangat cerah, salah seorang tentara memberitahukan bahwa saat malam hari akan hujan dan kami akan berkemah sebelum matahari tenggelam.

“ tok tok tok “ seorang prajurit mengetok kaca kereta ku

Kaca kereta pun di turunkan oleh sebas, prajurit tersebut meberikan beberapa dokumen dari kereta di depan. Di dalam kereta pun mereka tetap bekerja begitu juga dengan ku.

“ Yang mulia, ini dokumen untuk anda “ ujar sebas

“ Terimakasih “ balas ku sambil meraih dokumen dari tangan sebas

Aku mulai membaca dimana dalam laporan tersebut telah di temukan sebuah besi dengan kayu yang sudah rusak di tengahnya namun saat ini sudah di makan usia sebagian tertutup tanah dan rerumputan serta akar pohon, namun besi yang ada disana masih kokoh dan kuat, aku pun membalik ke halamanan kedua dan disana ada sebuah peta yang di tandai akan penemuan besi besi tersebut serta ada beberapa cabang, aku pun menebak ini adalah rel kereta, wilayah yang belum di jelajahi sebagian besar adalah wilayah kerajaan yang saat ini aku pimpin, pada halaman selanjutnya beruba bentuk dan benar ini adalah rel kereta, aku pun mengambil kertas kosong dan pena, lalu menuliskan beberapa kata didalamnya dimana aku memerintahkan mereka untuk terus menyelusuri kemana benda tersebut, setelah selesai aku memberikan kepada sebas, dan sebas memanggil prajurit yang berkuda dekat kereta, ia pun menerima dokumen lalu memberikan ke kereta kuda paling depan.

Sampai sekerang masih menjadi misteri peninggalan dari sebuah budaya, tehnologi, dan berbagainya oleh para pendahulu yang sebagian menghilang, tidak ada yang tertulis secara pasti penyebab atas semuanya. Dari banyaknya misteri aku kumpulkan yang nantinya akan aku cari secara perlahan tentang kebenaran ini. Liva terus membaca beberapa dokumen dan sekali kali ia menanyakan kepada ku, dengan pelan aku menjelaskan hingga ia mengerti akan tugasnya nanti, sebas juga kadang menambahkan apa yang aku maksud kepada Liva.

Sebas adalah orang terdekat ku dan ia selama ini selalu menjalankan tugas dengan prosi yang sama banyak sama dengan kelas mentri ku, dan selama ini aku merasa puas dengan kerjanya. Kami mulai memasuki hutan dan hari sudah semakin sore, rombongan kami pun berhenti dan aku turun dari kereta setelah sebas dan liva turun duluan.

Tentara dan orang orang mulai bahu membahu dalam mendirikan tenda, ada pula yang mengurusi kuda agar tetap dalam ke adaan sehat untuk melanjutkan pekerjaan nanti, kuda juga tidakd apat terus terusan menarik kereta karena mereka hanya kuat selama delapan jam, sedangkan kuda biasa yang di tunggangi oleh tentara bisa bertahan hingga tiga belas jam. Mereka mulai menebang pohon untuk membuat perapian serta penerangan. Karena saat malam hari di dalam hutan akan terasa sangat dingin di tambah awan mendung yang diramalkan nanti malam akan turun hujan dan benar saja baru saja selesai mendirikan tenda hujan pun mulai turun dan semakin lebat.

Tungku perapian yang sudah di buat di atasnya ada panci besar yang berisi akan soup.

“ Yang mulia “ Fiona

“ Eh Fiona ! “ Aku terkejut akan keberadaanya

“ Kamu ikut juga ? “

“ Tentu saja, karena di wilayah yang akan di pimpin nona Liva saya akan jadi kepala sekolah bersama guru guru muda ini “

“ Ayo silahkan duduk “ ujar ku

Kami duduk di atas batang kayu yang telah di siapkan sambil mengelilingi perapian, dalam perjalanan ini Fiona dan guru guru muda yang bersama dirinya menjadi tukang masak. Tungku perapian ini tidak hanya satu buah saja melainkan ada beberapa. Untuk menambah hangatnya tubuh Minuman keras salah satu kuncinya tapi prajurit yang berjaga tidak boleh minum minuman berakohol.

Walau hujan para prajurit terus berjaga lalu lalang memeriksa setiap sudut bagian dalam perkemahan, sedangkan bagian luar ada prajurit juga yang berjaga dengan tenda kecil yang di desain sebagai post jaga. Aku mohon pamit lalu bergabung dengan calon penduduk di wilayah Liva nanti, ke adatangan ku menjadi kehebohan bagi mereka, aku menyakan apakah ada yang sakit atau merasa tidak enak badan, karena tenda dokter ada untuk melayani semua orang disini.

Mereka dengan penuh hormat menjawab semua perkataan ku dengan senyum yang tulus, syukurlah senyuman itu bukanlah senyuman yang di buat buat, aku berjalan ke tenda lain melakukan hal yang sama, aku juga datang ke post post jaga prajurit dimana mereka menghawatirkan ku berkeliaran di tengah hujan yang lebat ini, sebas yang selalu mendampingi ku sudah basah kuyup begitu juga dengan ku, lalu sebas meminta ku untuk segera istirahat karena ia juga sangat menghawatirkan akan diri ku, sebas mengantarkan ku ke sebuah tenda khusus milik ku.

Saat aku masuk disana sudah ada Liva.

“ Selamat datang yang mulia “

“ Liva !? “

“ Aku mau nagih janji yang mulia, apa lagi hari sangat dingin “

“ begitu ya “

“ Ayo sini “

Liva menggunakan pakaian tidur yang tipis, dimana aku dapat melihat tubuh telanjangnya di balik pakaian tersebut, dan dari belakang ku ada langkah kaki dan ia berhenti.

“ Yang mulia “ Fiona

“ Fiona !? “

“ Yang mulia gak usah terkejut, aku mengundang Fiona untuk tidur bersama “ Liva

“ Iya yang mulia “ Fiona

“ Tunggu ... “ Aku ke habisan kata kata

“ Aku megnetahuinya tentang anda juga meniduri Fiona bukan “ Liva

“ Ya sudah jadi tidak ada yang aku sembunyikan “

Fiona pun membantu ku membuka baju jirah ku, begitu juga Liva yang bangkit dari tempat tidur dimana ia membantu ku. Sekarang aku benar benar merasa sangat dingin. Walau tenda ini ada batu sihir untuk penerangan dan pemanas, yang menyesuaikan temperatur di luar. Aku pun mengenakan baju tidur ku dan mulai melangkah ke tempat tidur dimana kasurnya terbuat dari kulit binatang berbulu yang lembut dan hangat. Fiona pun mendekati ku dan mencium ku.

“ Eh.. “ aku terkejut

“ Apa gak boleh ? “ Liva dengan nada pelan dan wajah memerah

Aku pun tersenyum dan membalas ciuman Liva, sedangkan Fiona perlahan membuka pakaianya dan ia tidak menggunakan baju sama sekali dengan tubuh telanjangnya dan ia ikut bergabung dengan kami.
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd