Episode 31 : Permasalahan Dan Solusi
Saat ini Liva akan mengadakan pertempuran dengan tambang Elium untuk misi pembebasan disana, dan aku tidak mungkin membatalkannya karena itu akan menelan kerugian yang besar, saat ini negara tidak boleh mengalami kerugian, penjara Ignasium bergantung dengan desa desa yang menjual persediaan kepada mereka.
“ Tuan tuan dan nona nona saya ingin keluar dulu dan lanjutkan saja diskusi kalian “ aku pamit dari para mentri ku
Setelah menutup pintu aku menghela nafas panjang.
“ Yang mulia apa anda baik baik saja ? “ Olivia dengan senyum simpul
Aku memeluk Istri ku Olivia yang barusan menegur dan memberikan ku senyuman.
“ ada apa sayang ? “ tanya Olivia pelan
“ Gak apa, setidaknya biarkan aku seperti ini dulu “
“ iya “ balas Olivia singkat
Dengan memeluknya dan melihat senyumanya tadi membuat ku sedikit tenang lalu perlahan aku melepas pelukan ku, dan aku mengajak istri ku untuk berjalan ke liling istana.
“ Sepertinya kamu sedang kebingungan “ Olivia
“ Kamu selalu saja bisa menebak ku “
“ Karena aku istri mu “
“ Saat ini, negara dalam ke adaan kritis karena pengungsi yang terus berdatangan “
“ Padahal hal tersebut bukan kewajiban kita untuk menjaga mereka bukan “
“ Iya “
“ Tapi karena sayang orang yang baik, jadi sayang tidak bisa mengabaikan mereka bukan “
“ Karena itu akan membahayakan banyak nyawa sayang ku “
“ Aku mendengar dari para mentri dan warga ibu kota katanya saat ini banyak pengungsi yang berdatangan “
“ Ini semua karena kesalahan ku, aku tidak memikirkan masalah seperti ini “
Aku pun duduk di sebuah kursi panjang di taman istana dan menundukan kepala ku.
“ Jadi sayang ku, apa yang harus aku lakukan ? “ tanya ku
“ Ini semua di luar kemampuan ku, tapi aku yakin sayang bisa mencari jalan keluarnya dan aku akan selalu memberikan yang terbaik untuk sayang “ Olivia
Kata katanya sedikit meringankan ku, dan saat ini aku masih belum mendapatkan ide apa yang harus aku lakukan untuk mereka. Saat ini pengungsi pasti terus berdatangan. Aku kembali ke benteng solus dimana pengungsi korban perang paling banyak di wilayah ini, bangunan darurat telah di pasang, walau begitu masih kurang.
“ yang mulia, kami sudah memasang tenda dararuta sebanyak lima ratus tenda dan tenda untuk merawat orang sakit ada seratus dua puluh tujuh “
“ Kerja bagus Freed, bagaimana kalian mencari bahan untuk tenda ? “
“ Saya meminta ke kas negara untuk membeli bahan bahan tenda seperti kulit binatang yang di jual oleh para petualang tentu saja melibatkan Elder House “
“ Bagaimana dengan kayu ? “
“ Dengan metode yang di ajarkan oleh pendahulu para tukang kayu mengumpulkan serpihan kayu dari hasil kerajinan mereka lalu kami juga menebang pohon yang jaraknya berdekatan dimana pendahulu mengajarkan penebangan kayu secara berkala “ Fred
“ Syukurlah “
“ Walau begitu pengungsi tiap hari datang terus menerus dan ini daftar nama orang orang yang sudah bawahan saya kumpulkan “
Fred memberikan kertas kepada ku, disana ia mengelompokan antara bangsawan, budak dan rakyat jelata.
“ Fred apa ada tindakan mencurigakan di antara pengungsi ? “
“ Yang mulia kami sudah menangkap beberapa orang yang mencurigakan dan kami introgasi sesuai dengan perintah anda dan di antaranya benar ada mata mata tapi mereka mengaku datang untuk menyelamatkan diri “
“ Perlakukan tahanan itu dengan baik fred “
“ Sesuai ke inginan anda “
“ Lalu kami sedikit kewalahan dengan para bangsawan yang tercampur dalam pengungsian “
“ Apa yang mereka lakukan ? “
“ Mereka menuntut hak mereka sebagai bangsawan yang datang ke kerajaan tetangga dan meminta untuk masuk ke dalam kota segera “
“ Perlakukan mereka sama dengan yang lainya “
“ Da ! , dan mereka juga sering membuat keributan yang membuat para penjaga bekerja dengan ekstra “
“ Begitu ya, apa kamu membutuhkan orang lagi ? “
“ Saat ini kami tidak kekurangan orang karena warga disini turut membantu, tapi saya masih khawatir dengan persediaan makanan kita yang mulia “
“ Beri aku waktu beberapa jam lagi “
Fred terdiam dan ia terus mendampingi ku, aku duduk di lantai sambil bersendar di tembok benteng solus, aku tidak memperdulikan jika baju ku kotor, dan Fred segera memanggil tentara untuk membawakan aku meja dan kursi namun aku menolak, aku terus memperhatikan daftar nama tadi untuk mencari ide. Sambil membayangkan penderitaan pengungsi korban perang.
“ Fred “
“ Hamba yang mulia “
“ Aku akan ke wilayah pengungsi korban perang “
“ Yang mulia disana sangat berbahaya “
“ Tidak apa, aku ingin tau secara langsung “
“ Da ! “
Pintu kecil yang ada pada sisi gerbang benteng solus, dari atas aku hanya bisa melihat mereka sangat kecil tapi dari sini aku bisa melihat dengan sangat jelas, dan mereka sangat memprihatinkan. Ada yang merengek lapar kepada sanak sodaranya, ada ibu yang menyusui bayinya dengan tubuh yang kurus, dan para budak juga ada disana mereka sama menderitanya.
“ Fred “
“ saya yang mulia “
“ Bawa lima buah meja lengkap kursi dan dirikan tenda di atasnya, pisah kelompok budak, bangsawan, dan rakyat sipil utamakan anak anak, wanita dan orang tua apa kamu paham ? “
“ Saya paham yang mulia “
“ prajurit .. “ Fred
“ Hentikan memanggil mereka, gunakan tentara yang masih ada didalam benteng, mereka disini sudah bekerja di luar batas fred setidaknya pahami juga tentara mu “
“ Maafkan saya yang mulia, karena saya sangat khawatir dengan anda jika disini “
“ Aku tanya kepada mu Fred, dimana wilayah kerajaan Fantastica ? “
“ Disini yang mulia “
“ Terus negara yang berperang asal muasalnya ? “
“ Kerajaan Fantastica “
“ Jadi siapa raja yang sah ? “
“ Tentu saja anda yang mulia “ Fred merasa heran
“ Lalu tugas seorang raja ? “
Fred tertegun dan sekarang ia mengerti apa yang aku maksud dan aku pun tersenyum begitu juga Fred.
“ Yang mulia hamba pamit dulu “
“ Iya “
Aku berjalan melewati orang orang yang menderita ini, aku naik ke atas sebuah tumpukan kotak kayu yang kosong, lalu dengan sihir ku aku dengan suara lantang.
“ Aku raja Fantastica Ragis Lucius XI “ Aku dengan nada lantang
Orang orang mulai memperhatikan ku dan suasana menjadi sangat tenang. Seorang raja tanpa di kelilingi oleh seorang pun prajurit.
“ Tuan apa anda tidak mengawal raja ? “ tanya salah seorang pengungsi ke tentara
“ Raja kami akan marah jika kami mengabaikan tugas yang penting hanya untuk menjaganya “
“ Seluruh perbudakan di tempat ini, akan aku bebaskan dan mendapatkan pilihan untuk bersumpah setia kepada negara Fantastica ini atau memilih untuk kembali ke kampung halamannya “
Budak yang merasa lemah tadi pun mulai bangkit seperti melihat titik harapan yang selama ini hanya ada dalam angan angan dan impian mereka.
“ begitu juga dengan warga sipil, bagi yang bersumpah setia kepada negara Kerajaan Fantastica atau memilih pulang kampung, dan untuk para bangsawan yang datang dari negara tetangga aku ingatkan kalian disini tidak memiliki hak bangsawan kalian dan aku akan menghukum kalian jika tetap bertindak egois atau menyakiti orang lain dan hukuman terberat negara ini adalah tiang gantungan atau di pancung, tentu semua ada syaratnya jadi dengarkan baik baik syarat yang aku ajukan ! “
Orang orang yang ada didalam tenda pun keluar, mereka mulai merapat dan mendengarkan semua kata kata ku.
“ Satu bersumpah setia kepada Negara Fantastica bukan kepada Raja, pejabat, ataupun kepada ratu, kedua semua warga di larang menjadi bodoh karena itu kalian harus belajar di tempat tempat fasilitas pendidikan yang sudah kami siapkan setiap orang yang lulus dari fasilitas pendidikan akan mendapatkan pekerjaan tentu saja mereka memiliki hak untuk memilih sebagai pegawai negeri atau pegawai swasta ataupun membuat perusahaan sendiri, Tiga menghormati sesama warga negara Fantastica akrena semuanya itu sama tidak ada perbedaan, Empat Menghormati keyakinan masing masing, Lima Bersikap adil kepada seluruh warga serta mematuhi undang undang dasar kerajaan Fantastica. Itu lima syarat yang aku ajukan “
Mereka pun bersorak, suara riuh pun terjadi, lalu aku meminta mereka untuk tenang, dan meja meja telah di siapkan para petugas sudah ada di meja mereka.
“ Bentuk barisan dan buka Gerbang sekarang ! “ perintah ku
Gerbang benteng solus pun di buka, dan orang orang berhamburan, mereka segera mengambil tempat untuk berbaris, mereka akan di catat dan di berikan sebuah kartu penduduk sementara yang dimana mereka tidak boleh menghilangkan kartu tersebut, petugas mulai mencatat nama serta mengambil fhoto lewat alat sihir metia, lalu mereka di tanya akan ke ahlian serta akan di berikan sebidang tanah yang nanti akan mereka kelola untuk lahan pertanian karena aku ingin memperkuat negara dari dalam baru keluar itu misi ku.
“ Fred sisanya aku serahkan kepada mu “
“ Da ! “
Aku turun dan ke tempat benteng
pertahanan Invel disana aku mengatakan hal yang sama, setelah selesai aku pun kembali ke istana memberitahukan kepada seluruh pejabat negara untuk melancarkan urusan ku soal pengungsian korban perang ini.
“ Sayang aku butuh bantuan mu “
“ Apa itu ? “
“ Untuk memimpin pembangunan kota di wilayah kita yang masih luas yaitu bukit Etherna “
“ Bukanya disana sudah di lakukan pembukaan lahan “
“ Mintalah mereka untuk mempercepat, dan nanti akan ada warga warga baru yang akan datang kesana mereka akan membantu “
“ Baik yang mulia “
“ Regina “
“ Da ! “
“ Perintahkan battle maid untuk menyebar ke setiap benteng kita dan cari mata mata “
“ Da ! “
“ Yuki “
“ Da ! “
“ Bantu pengungsi korban perang dan utamakan orang orang yang lemah “
“ Da ! “
Aku mulai tersenyum dan para mentri sudah berkumpul lalu aku menggelar pertemuan yang dimana akan aku jelaskan tujuan ku kepada mereka agar dapat berjalan dengan seperti yang aku harapkan. Aku menjelaskan untuk pembukaan lahan di wilayah wilayah yang saat ini tidak terjamah untuk membuka pemukiman baru yang nantinya akan meminta dukungan dari guild petualang untuk mengawal pembukaan lahan di wilayah baru.
Produksi akan di tingkatkan tiga kali lipat memang ada yang menyatakan keberatan karena itu memeras tega para pekerja, tapi aku akan menyumbangkan harta kerajaan untuk membayar lebih para pekerja sesuai dengan undang undang ke tenaga kerajaan kerajaan Fantastica. Saat aku menejlaskan hal tersebut dan mereka tersenyum.
“ Yang mulia, anda tidak perlu seperti itu, dan ini surat surat dari setiap orang di kerajaan fantastica buat anda “ mentri dalam negeri
“ Apa yang terjadi ? “ tanya ku
“ Kami sudah paham dengan semua rencana saat anda membuka sebuah peta dan memberikan titik titik pada wilayah tersebut, dan kami juga sudah menduga jalan pikiran anda, dan sebaiknya anda membaca surat surat rakyat anda terlebih dahulu “
“ Eh kalian sudah paham ? “
Olivia pun masuk ke ruangan pertemuan sambil tersenyum
“ Sebenarnya sayang, aku memimpin pertemuan terhadap para mentri untuk meringankan sedikit beban yang kamu tanggung dan kami merumuskan berbagai macam permasalahan terkait masalah ini “ Oliviai sambil duduk di samping ku
“ yang mulia, anda benar benar kejerja dengan sangat keras dan Nona Hetropia mengatakan bahwa mereka akan membantu dalam pemgbangunan di wilayah berkembang “
Aku mengambil surat surat tersebut dan mulai membacanya, entah kenapa tulisan setiap surat yang ku baca membuat ku bahagia atau sedih, rakyat ku tidak membutuhkan uang dari kas negara ataupun harta kerajaan ku, mereka tulus membantu ku untuk menghadapi situasi seperti ini. Aku pun menyimpanya sisanya untuk nanti, dan aku meminta semua untuk berjalan mengikuti ku ke wilayah wilayah pembangunan dengan menggunakan sihir gerbang dimensional ku.
Dan ini pertama kali mereka menggunakan gerbang dimensional bersama ku, aku mengajak mereka untuk melihat secara langsung tempat tempat yang akan di jadikan tempat pembangunan para mentri dan asisten mereka malah semakin sibuk dimana mereka meralat sebagian dari rencana mereka, dan mereka juga memberikan berbagai pertanyaan serta mereka saling berdiskusi tentang membuat jalan serta pembangunan di wilayah ini.
Jenis material yang akan di gunakan, aku turut berdiskusi dengan mereka, dimana aku mengusulkan pembuatan material di lokasi pembangunan bukan di bawa dari desa desa terdekat atau dari ibu kota, pembuatan batu bata juga dapat di lakukan menggunakan tanah di wilayah pembangunan ini, tempat tempat pemukiman ini di bangun tidak jauh dari anak anak sungai dan sungai utama, itu akan mempermudahkan perjalanan mereka dan membawa peralatan dengan perahu lalu mengairi pertanian mereka dengan air yang sudah di siapkan. Untuk memepercepat pembukaan lahan prajurit sihir di terjunkan untuk mempersingkat waktu.
Saat ini tidak ada orang orang istana yang bersantai, mereka mendapatkan pekerjaan yang di berikan masing masing pemimpin, sedangkan Liva sudah bersiap dalam penyerangan tambang Elium tanpa menggunakan simbol dari kerajaan Fantastica. Liva tidak ingin berbasa basi.
“ Bebaskan para budak dan sisanya bantai mereka ! “
Liva menyerang benteng Elium saat tengah malam dimana orang orang mulai beristirahat.
“ bebaskan semua budak ! “
Ledakan akibat sihir pun terjadi, Liva mencabut pedangnya dan ia memacu kudanya menebas siapapun yang ia lewati.
“ Ini rasa yang selama ini aku rindukan “ Liva kegirangan
Ia turun dari atas kudanya dan menyerang tentara penjaga tambang Elium. Liva terlihat gemetar sambil tersenyum dengan tatapan mata yang tajam, ia menyeringai, lalu ia menebaskan lagi pedangnya, suara teriakan kesakitan terdengar seperti alunan harmony di teliga Liva. Bawahan Liva menemukan ruangan bawah tanah di dalam tambang Elium dan disana terdapat banyak para budak, budak wanita dan laki laki di pisah di ruangan berbeda, awalnya mereka gemetar dan ketakutan namun setelah rantai rantai yang membelenggu kaki mereka di lepas begitu juga di tangan mereka pun segera berpihak, bahkan mereka memberitahukan ruangan bawah tanah yang lain. Para budak tadi dengan sisa tenaga mereka berhamburan keluar saat berada di mulut gua mereka melihat kobaran api dimana mana, dan Liva duduk di sebuah kursi dimana sisi kiri dan kanannya ada tombak kepala pimpinan tambang Elium.
Mereka berhenti seolah olah cahaya harapan sudah musnah, bau abis darah, serta mayat yang berserakan seperti sampah berada dimana mana, lalu kereta kereta kuda pun berdatangan dan mereka di minta segera naik jika tidak Liva mengancam mereka akan membunuh siapapun yang tidak taat denganya. Sementara budak yang masih kuat di minta untuk berjalan dan mereka akan bergantian menaiki kereta kuda yang sudah di siapkan, jumblah dari budak ini adalah hampir delapan ratus orang dengan berbagai ras.
Semua budak ini terlihat sangat menyedihkan didak ada yang tidak memiliki luka pada tubuh mereka, dan ada pula luka yang masih basah,mereka mendapatkan pengobatan, mereka yang berjalan kaki melewati jalan setapak di dalam hutan yang berbahaya namun tidak usah khawatir Liva berada dalam rombongan pejalan kaki, sedangkan yang menaiki kereta kuda di jaga oleh tentara Cavalery yang berdadan seperti badit. Hari ini sudah menjelang pagi, Liva memperhatikan sekitar dan ia merasa tempat ini masih belum aman, mereka yang masuk ke dalam hutan berasmanya yang di penuhi akan hewan hewan sihir yang menakutkan. Dengan cristal pencegah yang di pegang setiap tentara mereka mengelilingi para budak agar tidak ada hewan sihir yang mendekat.
Masalahnya cristal sihir ini mengeluarkan cahaya walau redup namun itu dapat di ketahui akan musuh yang mengejar, dalam hatinya Liva berharap musuh patroli tambang Elium belum kembali jika tidak mereka akan mengirimkan pasukan pengejar, mereka pun melewati anak sungai dan anak sungai ini mungkin berbahaya, Liva memerintahkan prajuritnya untuk bercebur duluan untuk menghalau hewan sihir di dalam air.
“ Kita tidak bisa beristirahat, dan harus terus berjalan “ Liva dengan nada pelan
Hal yang tidak di inginkan pun terjadi, sebuah suar sihir di tembakan hingga setiap sudut gelap dalam hutan terlihat.
“ Semua cepat bergegas ujar Liva “
“ Da ! “
“ Jangan berhenti terus ikuti aku ! “ Liva dengan nada lantang
Pasukan pengejar menembakan sihir api dan mereka tidak perduli apa yang mereka lakukan dapat membuat kebakaran hutan yang besar. Suara gemuruh api dan angin terdengar sangat jelas, hewan hewan sihir di hutan menjadi agresive, dan berkali kali mereka hendak di serang hewan Shir namun sekali lagi harus bersukur dengan adanya cristal sihir yang mereka bawa, dan cristal sihir tadi terus menyala karena adanya hewan sihir yang mengeluarkan hawa membunuh.
Dengan nafas tersengal sengal, Liva dan yang lain terus berlari, para budak mulai kelelahan, dan ada yang terjatuh, salah satu tentara segera memapah budak yang terjadi.
“ Terus berlari, demi kebebasan kalian ! “
“ Da ! “ tentara
Dan seruan Da! Dari budak terlmbat tapi mereka meneriakan dengan lantang, dan terus berlari, salah seorang prajurit terkena tombak api pada kakinya membuat ia cedera.
“ Khan ! “ teriak Liva
“ Aku akan menghadang mereka dan nona teruslah berlari ! “ Khan
“ Bangsat cepat susul kami kembali ke barisan ! “
“ Maaf nona “
Khan benar benar berhenti dan ia mencabut pedanngya.
“ Timy “
“ Da ! “
“ Pimpin mereka aku akan menjemput Khan “
“ Da !, hati hati Nona “
Liva pun salto ke belakang dan ia menginjak pohon sebagai tumpuanya saat melompat ia melihat pasukan pengejar, Liva mencabut pedangnya dan langsung melewati Khan, Khan terkejut melihat Liva dan mereka saling berpandangan.
“ Mundur ! “ Liva dengan tatapan tajam
Khan yang sambil merapal mantra penyembuhan dan melepas sepatu yang rusak.
Sendirian Liva melawan tentara pengejar baru saja ia mendarat Liva langsung menebaskan pedangnya hingga salah satu kepala penyihir dari pasukan pengejar jatuh ke atas tanah, dan cipratan darahnya mengenai wajah Liva, Liva dengan sihir penguatan tubuh dengan element tanah, dipadukan dengan sihir percepatan, membuat gerakanya semakin menggila, dengan pedang yang di aliri sihir untuk menambah ketajamannya.
“ Bunh dia ! “ ujar prajurit pengejar
Liva pun menghindar ke kiri dan ke kanan dan merendahkan tubuhnya lalu memotong tangan salah seorang prajurit muduh dan ia terus memutar tubuhnya hingga tigarus enam puluh derajat memotong orang orang di sekitarnya, lalu prajurit dengan baju jirah yang tebal mengayunkan kampaknya Liva mencoba menahan tapi sayang pedangnya patah, Liva hendak menghindar dan ia mendapatkan tendangan telak dari sisi kiri hingga ia terjatuh ke tanah. Liva mengambil pedang tentara pengejar yang menjadi korbanya dan langsung menyerang lagi.
“ Bangsat ! “ betak Liva
Ia mengincar prajurit dengan pakaian jirah tebal tadi namun seranganya terus di patahkan dengan pertahanan yang sangat kokoh, Liva menghindar dan kembali memberikan serangan balasan sambil menghindar serangan musuh, Liva mundur ke belakang dan mengambil pedang satu lagi. Pria besar tadi bergerak dan mengayunkan kampaknya dengan cepat Liva menghindar, namun prajurit tadi melepaskan kampaknya dan langsung meninju Liva dengan keras. Darah segar keluar dari mulut Liva, dengan nafas tersengal sengal dan menahan rasa sakit yang ia derita Liva berdiri, Tentara musuh yang mengincar dirinya tidak akan memberikan waktu untuk Liva berbicara ataupun bersiap kembali seperti di film film atau dalam cerita, Busur panah melesat dan ia mengenai pipi kiri Liva.
Lalu rambutnya di jambak dari belakang hingga ke seimbangannya goyah dengan keputusan Cepat, Liva segera memotong rambutnya dan ia kembali dalam mode bertahan, ia melirik ke kiri dan kekanan mencari celah, ia tidak mungkin bertahan disini dan prajurit menggunakan tombak mengelilinginya.
“ bangsat ! “ Liva dengan nada gahar
Dan ia berteriak lalu melombat, menggunakan sihir angin untuk menebas semua yang ada di sekitarnya. Namun penyihir musuh cepat tanggap dengan menyiapkan perisai untuk menghalau sihir angin milik Liva.
“ Membunuh atau di bunuh ! Bersek ! “
Liva menggunakan sihir dari class yang ia miliki dimana Liva sebenarnya seorang Berseker, aura sihir mengelilingi tubuhnya, aura sihir yang sangat panas, semua rasa sakit di tubuhnya menghilang, dan kemampuan fisiknya meningkat, Liva di serang secara bersamaan dan ia menyera tubuh prajurit yang menggunakan baju jirah yang tebal tadi lalu menggoroknya. Liva segera mengambil kampak besar tadi dan ia mengayunkan dengan memutar, dan membelah dua tubuh tentara yang menjadi incaranya.
“ hahhahaa “ Liva malah tertawa
Busur panah melesat dan mengenai bahu kananya, Liva mematahkan anak panah yang menusuk bahunya, lalu ia kembali bergerak, resiko dari sihir yang ia gunakan setelah sihir itu tidak aktive maka rasa sakit akibat serangan musuh akan terasa secara bersamaan. Musuh terus mengelilinginya dan ia mendapatkan tusukan pada perutnya.
“ Sakit keparat ! “ ujar Liva sambil meatahkan tombak dan menusuk mata musuhnya dengan tanganya
Pertarungan Liva semakin brutal, ia juga menggunakan tubuh musuhnya untuk di jadikan perisai. Liva sudah merasa ia tidak dapat menahan lagi serangan demi serangan dari musuh dan hampir putus asa, dan ia teringat akan perintah dari orang yang sangat ia hormati, orang yang telah merubah segalanya bagi dirinya, Liva terkena pukulan keras di sisi kepala kananya hingga ia hampir ke hilangan kesadaran, ia terus menguatkan fisik dan mentalnya, karena saat ia terjatuh maka semuanya akan berakhir.
Darah segar ia muntahkan berkali kali, effect dari kemampuan berseker sangat mengerikan ini pisau bermata dua, Beberapa panah bersarang lagi di tubuhnya, Liva mengayunkan lagi kapak besar yang ada di tanganya, musuh terus berdatangan mencoba untuk menjatuhkanya dengan penuh semangat, Liva berteriak untuk menguatkan dirinya sambil menebas musuh yang ada di sekelilingnya, walau ia menguasai sihir penyembuhan tingkat awal namun tidak dapat menggantikan darah yang sudah terbuang itulah konsep dari sihir penyembuhan.
Sebuah tebasan di belakangnya Ia rasakan menembus baju jirahnya, Liva pun tersenyum dan terjatuh, lalu tombak menghujaninya. Di tengah tengah aku membaca laporan bersama Olivia, aku merasakan energi sihir yang sangat lemah di tambah firasat ku yang tidak nyaman.
“ ..... “
Olivia memperhatikan ku, dan ia mulai membuka pembicaraan.
“ Sayang apa yang mengganggu mu ? “
“ Entah kenapa aku merasa tidak nyaman sema sekali “
“ Coba rasakan dan pikirkan apa yang membuat mu tidak nyaman “
Aku pun segera bangkit dan itu mengejutkan Olivia, aku mengetahui ini adalah energi sihir milik Liva.
“ Aku pergi dulu “
“ Iya “ Olivia seolah olah mengerti apa yang terjadi
Aku pun membuka gerbang di mensi dan aku melihat tentara musuh dari tambang Elium, aku segera menggunakan sihir ku dan menyerang mereka, dan alangkah terkejutnya aku melihat Liva yang penuh akan luka, bahkan wajahnya sedikit tidak dapat di kenali. Aku pun menggunakan sihir dan membuka gerbang di mensi, dengan cepat aku membawanya.
“ Kumpulkan dokter dan semua healer ! “ ujar ku yang barusan muncul di rumah sakit
“ Yang mulia “
“ Cepat bantu aku, tolong jendral ku “ Aku dengan mata berkaca kaca
Rumah sakit menjadi sangat sibuk, dan Liva di letakan di atas sebuah tempat tidur untuk perawatan, dokter bersama seorang healer segera melakukan pertolongan pertama, aku pun di minta keluar dari ruangan ini, aku sangat gelisah. Petugas rumah sakit bergantian keluar dari ruangan tersebut. Olivia yang mendengar berita tersebut segera menuju rumah sakit dan ia datang dengan nafas tersengal sengal.
Olivia duduk di samping ku, dan ia memeluk lengan kiri ku.
“ Ada apa sayang ku ? “ Olivia dengan nada lembut
“ Saat ini Liva dalam ke adaan hidup dan mati “
“ Kepala penjara Ignasium ? “
Aku menganggukan kepala, lalu menoleh ke arah Olivia, mata kami saling bertemu dan ia melihat aku yang di selimuti akan ke sedihan serta kecemasan. Olivia tidak banyak berbicara ia hanya diam menemani ku, tidak terasa sudah dua jam kami berada disini, pakaian bekas darah, serta berbagai alat medis di gunakan, aku menyaksikan mereka sangat sibuk menangani Liva saat ini. Aku berdoa dalam hati ku entah di dunia ini aku berdoa dengan dewa yang mana, tapi aku akan berdoa kepada dewa dan dewi siapapun yang mendengar doa ku ini. Agar Liva bisa melalui ini semua.
Di dalam ruangan dokter tadi terus mencoba menyetabilkan tubuh Liva, sedangkan Healer fokus dalam penyembuhan, semua luka sudah berhasil di jahit serta di sembuhkan namun karena effect skill bersekernya sudah hilang, tiba tiba tubuh Liva kejang kejang karena mengalami luka yang sangat hebat. Liva di berikan obat obatan penghilang sakit atau obat bius yang biasa di gunakan dalam berburu, dalam dosis tertentu ini untuk meringankan rasa sakit. Dalam diam ku, aku memeriksa dan aku menggunakan sihir magitech ku, aku mencari cara metode pengobatan dengan sihir.
“ Yang mulia “ ujar dokter yang menangani Liva
Aku segera bangkit begitu juga Olivia
“ Bagaimana ke adaanya ? “ tanya ku
“ Lukanya sudah berhasil kami sembuhkan hanya saja ia berkali kali mengalami kejang kejang karena lonjakan sihirnya, karena ia seorang berseker saat kemampuan tersebut non aktive maka ia akan merasakan rasa sakit secara bersamaan, jadi kita hanya bisa menunggu dan berdoa dalam waktu dua puluh empat jam ini “ Dokter dengan nada sedih
“ Apa ada yang bisa saya lakukan ? “ tanya ku
“ Tidak ada yang mulia, semua tehnik dan obat obatan sudah kami gunakan sisanya tinggal Liva, namun “
“ Namun ?? “
“ Jika ia selamat maka, Liva sudah tidak bisa lagi menggunakan pedang atau senjata dalam kata lain ia tidak akan mampu menjadi seorang prajurit “
“ Apa yang terjadi ? “
“ Ia akan menjadi seorang yang cacat dari pinggang sampai kaki ia tidak akan bisa berdiri lagi,karena sarafnya pinggang ke bawah sudah rusak “
Tubuh ku mematung mendengar kata kata dari dokter tersebut.
“ Apa tidak ada cara lain dok ? “ tanya Olivia
“ Maaf yang mulia ratu Olivia kami sudah berusaha dengan sebaik baiknya dan seluruh kemampuan kami tapi ada satu metode yang belum kami gunakan “
Itu seperti memberikan cahaya harapan di tengah kegelapan, aku segera mempersiapkan diri ku untuk mendengar kata kata yang akan keluar dari mulut dokter itu.
“ Apa itu ? “ tanya Olivia
“ membuang semua syaraf yang rusak lalu kami buat yang baru dengan sihir healer, namun hal itu sangat menyakitkan dan butuh waktu yang lama, untuk rasa sakitnya dalam proses nanti kami bisa menggunakan obat obatan untuk meringankanya “
“ lakukan hal tersebut aku akan mengijinkanya “ ujar ku
“ Tapi kami butuh persetujuan dari nona Liva setelah ia siuman “
“ Iya dok, akan menunggunya “
Liva pun di pindahkan ke ruangan lain dan aku melihat wajahnya seperti orang tidur, aku dan Olivia mengikuti kemana Liva di bawa, setelah tiba para suster tadi memeriksa lagi tubuh Liva setelah selesai mereka pun keluar ruangan tinggal aku dan Olivia disana.
“ Dia wanita yang sangat hebat “
“ Semua ini karena salah ku “
“ Tidak ada yang salah dengan mu, dan Liva seperti itu pasti ada yang ingin ia capai ia pun pasti sadar dengan semua resiko yang akan ia hadapi, apa sayang tau ke banggan seorang prajurit ? “
“ ? “
“ Mati di medan perang “ Olivia