Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Bad Hero


Capter 3 : Lucy El Salvator
Saat itu aku meninjau maraskas darat dengan sihir gerbang dimensi yang aku buat, dimana dengan mudah aku datang dan pergi menuju tempat yang aku inginkan tentunya, aku harus mendapatkan visi atau pernah melihat tempat itu terlebih dahulu, tapi itu tidak sulit dengan tehnologi yang kami miliki itu tidaklah sulit.

Aku muncul di dalam markas besar pasukan darat yang di pimpin oleh mayor, tentara yang ada disana memberikan hormat kepada ku, aku datang bersama dengan istri ku Tulae. sedangkan Shion masih bersiaga karena ia akan mendukung pasukan yang ada didarat. Aku pun di antar menuju ruangan komando oleh salah satu seorang kapten yang menyambut ke datangan ku.

Kapten tadi pun mengetuk pintu ruangan komando tempat Elis berada, tempat ini sangat membingungkan kami harus melewati jalan tikus untuk menuju ke sana.

" Masuk " Ujar Elis

pintu pun di buka, aku melihat Elis sedang memperhatikan peta dan susunan penempatan pasukan saat ini, saat elis melirik ia pun segera bersikap siap.

" Yang mulia raja dan ratu ! " Elis

Semua orang yang sibuk di ruangan tersebut terkejut dan mereka turut berdiri dan memberikan hormat.

" Kembali ke pos kalian " ujar ku

" Da! " balas mereka serentak

" Bagaimana ke adaan saat ini Mayor ? " tanya ku

" Saat ini kami melakukan serangan untuk menguasai pertahanan musuh ada dua benteng dengan dua pasukan khusus yang sedang menuju kesana "

" Bisa jelaskan lebih lanjut ? "

" Yang mulia saat ini kita sangat kesulitan menentukan mana kawan mana lawan, karena mereka bisa saja masuk ke dalam warga sipil "

" Pasukan tidak berseragam memang sulit untuk di hadapi, apa kamu ada solusi untuk itu ? " tanya Tulae

" Saya telah menempatkan beberapa intel di lapangan untuk mencari mata mata musuh yang mulia " Elis

" Aku bisa membantu mu untuk menemukan mereka "

" Tanpa mengurangi rasa hormat, maaf yang mulia ratu, hal tersebut sudah dapat kami atasi " Elis dengan penuh percaya diri"

" Aku pahami apa maksud mu " Tulae

" Yang mulia raja, ada seseorang yang ingin bertemu dengan anda, dan ia sama pelarian seperti saya, saya ingin meminta kebijakan dari anda yang mulia "

" Kalo begitu tolong ikuti saya yang mulia " Elis

Tulae memilih untuk diam di ruangan komando untuk menggantikan Elis untuk sementara, sedangkan Aku dan Elis menuju tempat dimana seseorang yang di kabarkan menunggu ku. Elis pun masuk ke sebuah ruangan tapi aku di minta untuk menunggu diluar untuk sementara.

" Elis " sapa lucy yang duduk di sebuah kursi dekat jendela

" Gimana ke adaan mu ? " tanya Elis

" Saat ini sudah sangat baik, obat obatan dan tehnik pengobatan kalian sangat luar biasa "

" Lucy, aku akan mempertemukan dengan seseorang yang akan menentukan nasip mu "

" Aku harap dia akan bertindak bijak "

" Aku akan memanggil orang tersebut yang kami sebut raja Fantastica "

Lucy pun berdiri dan ia menunggu, Elis membuka pintu dan ia tersenyum kepada ku.

" Maaf yang mulia hamba meminta anda untuk menunggu "

" Tidak apa mayor "

Kedua mata Elis membesar melihat seorang laki laki yang sangat ia kenal, dan ia setengah tidak percaya apakah raja fantastica yang selama ini ceritanya ia dengar adalah sosok seseorang yang ia kenal ini, aku yang sambil berbicara dan tersenyum kepada elis, lalu mengalihkan penglihatan ku, aku sedikit terkejut, karena sebelumnya aku sudah mempersiapkan diri pasti orang yang sangat aku kenal karena ini bersangkutan dengan Elis.

" Sersan Mayor Lucy "Ujar ku

" Yang mulia, Deva !? "

" Seperti yang kau lihat Lucy "

Lucy pun meneteskan air matanya, lajimnya sebagai tahanan perang ia akan menghadapi hal hal yang mengerikan.

" Jadi yang kamu maksud Elis, tentang Lucy ? "

" Benar yang mulia, saat ini status Lucy adalah tahanan perang, jadi saya tidak dapat menentukan hal ini walau saya memiliki wewenang namun walau bagaimana pun Lucy
salah seorang sersan mayor Stary Forest "

" Lucy, aku sudah mendengar sumuanya tentang diri mu, dan aku sudah memutuskan bahwa kamu aku bebaskan dari status mu sebagai tahanan perang, lalu apa yang akan kamu lakukan ? "

Lucy menghapus air matanya dan bersikap seperi seorang tentara.

" Yang mulia raja Avalon, bamba Lucy El Savator dengan kemampuan hamba sebagai seorang tentara, ingin menjadi warga negara kerajaan Fantastica jika anda berkenan hamba ingin mengabdi sebagai seorang tentara "

Aku merubah raut wajah ku menjadi sangat serius

" Lucy El savator, apa kau mau bersumpah setia terhadap rakyat, undang undang dan konstitusi kerajaan fantastica ? "

" Eh "

Lucy merasa heran karena ia belum pernah mendengar hal seperti ini, selama ini yang ia ketahui bersumpah setia kepada raja dan negara "

" Lucy, negara fantastica bukan model negara seperti yang selama ini kita kenal dan kita pelajari di sekolah, susunan tertinggi pemerintahan adalah Rakyat yang di lindungi oleh undang undang dan konstitusi negara "

" Hamba bersumpah akan mengabdikan diri kepada rakyat dan negara ini "

" Elis aku serahkan Lucy kepada mu "

" Da ! "

" Nah aku tidak bisa berlama lama disini, karena ratu ku sedang berada di markas komando "

" Ratu Tulae ? " Lucy

" Benar "

" Aku sangat ingin bertemu dengan ratu tulae " Lucy

" Silahkan ikuti kami " Ujar ku

" Tapi sebelum itu bisakah kau mengganti pakaian mu ? " Elis

" Maaf, tapi ini pakaian yang aku miliki mayor "

" Aku sudah menyiapkanya " Elis memberikan sebuah pakaian untuk Lucy

Aku dan Elis menunggu di luar, setelah selesai, Lucy berpakaian dan menggunakan topinya, dengan pangkat Kapten.

" kau terlihat manis dengan seragam militer itu Lucy " puji ku

" terimakasih yang mulia "

Kemudian dengan Lucy di pertemukan dengan ratu Tulae, dan Tulae bersikap seperti biasanya dimana Lucy melapor dengan gaya militer.

" Lapor saya Lucy El Savator, dengan pangkat kapten di bawah unit pimpinan dari Mayor Elis, melapor kepada yang mulia ratu Tulae "

" Sudah jangan terlalu kaku "

" Da ! "

Tulae mendekati Lucy, dan ia memperhatikan tubuhnya dengan sangat dekat, hingga membuat lucy sedikit kebingungan, ia melihat ke arah ku, dan aku tersenyum, lalu Tulae mundur selangkah dan ia menggunakan dimensi sihir tempat ia biasa menyimpan sebuah barang, dari tanganya ia tarik sebuah senjata katana berwarna hitam pekat, dan sebuah pistol semi auto matis.

" Lucy, aku percayakan sepasang gunir ini ke pada mu, untuk menunaikan tugas mu sebagai seorang tentara, dan berikan darah mu ke senjata ini sebagai kontrak sihir mu "

" Da ! "

Elis memberikan belati keapda Lucy, dan ia mengiris sedikit jari kananya, dan meneteskan darahnya kepada senjata bernama gunir tersebut. Kontrak darah pun selesai, dan Elis membantu Lucy mengenakan senjata tersebut.

" Sekarang kamu sudah terlihat layak dan cantik sebagai seorang tentara "

" Terimakasih banyak yang mulia ratu "

" tidak usah di pikirkan karena itu sudah ke bijakan ku, oh iya Mayor "

" Da! " Elis

" Pasukan akan mengirimkan senjata bernama gun blade, dan bagikan kepada pasukan garda depan yang terbaisa dengan senjata pedang "

" Baik yang mulia "

" Seluruh senjata itu harus menggunakan kontrak darah, dan mereka secara instan akan mengetahui bagaimana cara kerja senjata tersebut "

" terimakasih yang mulia "

" Kalo begitu kami akan kembali ke kapal administrasi " ujar ku

" Perhatian seluruh pasukan hormat grak ! "

Aku dan Tulae membalas hormat mereka, dan kami pun pergi

" Tegap grak ! " Elis

mereka pun kembali ke pos masing masing

" Lucy, aku akan menjelaskan operasi kali ini, dan kamu akan aku berikan untuk memimpin pasukan medis di garis belakang "

" Aku akan memberikan yang terbaik Mayor "

" Bagus "

Sementara itu di benteng timur, pasukan yang di pimpin atlante sudah tiba didalam hutan yang mengelilingi benteng tersebut.

" Pemetaan dimulai " Atlante

" Da, pemetaan dimulai "

Di dalam hutan yang lebat, atlante berserta pasukanya bersiap, sebuah burung dengan sihir mata elang, dimana burung elang terbang berputar putar sebagai drone yang mengawasi setiap tempat di dalam benteng tersebut, di visualkan ke sebuah benda tipis seperti kertas yang menuliskan peta secara automatis dengan penglihatan burung elang tersebut.
 
Capter 4: Serangan Benteng Timur dan Barat

" Kapten, pemetaan selesai "

" Baik dengar semua, kita akan menyerang dengan cepat dan melumpuhkan seluruh penajgaan musuh, kemudian melakukan pembersihan, sekarang ke titik post masing masing dan menunggu aba aba ku "

" Da ! "

Semua pun kembali di tempat tempat yang sudah di tentukan, sedangkan Atlante berlari ke belakang mencari posisi yang dapat ia gunakan untuk mengincar musuh, dengan cepat dan gesit atlante melewati pepohonan, jalan yang terjal dan semak belukar, hingga ia menemukan sebuah batu yang akan menjadi temaptnya, Atlante menggunakan senapanya untuk mengukur jarak serta ia tiarap. Dengan nafas tersengal sengal, Atlante mengatur nafasnya, saat ini waktu menunjukan jam tiga sore.

" Kapten saat ini didalam benteng, warga sipil masih melakukan aktivitasnya apa yakin kita akan melakukan serangan saat ini juga ? " tanya seorang prajurit di dalam unit Atlante

" seperti yang sudah kita rencanakan, aku tidak meragukan ke ahlian kalian semua "

" Da ! "

Atlante menarik nfasnya dalam dalam, dan membidikan senapanya, ia melihat dua orang yang berjaga di atas pintu gerbang, Atlante pun menarik triger senapanya lalu mengganti sasaranya dengan cepat.

" Dua orang sudah di lumpuhkan go go go " Atlante

Tiga orang tadi pun keluar dari persembunyianya dan melemparkan tali yang memiliki pengait, lalu ia tarik untuk menyakinkan bahwa tali tersebut sudah kuat, lalu salah seorang segera bersendar dan ia bersiap, satu persatu mereka memanjat dengan menginjak tangan rekanya yang sudah ada disana lalu melompat dan memanjat tali tersebut, secara bergantian, satu persatu naik.

" clear ! "

ia pun mengambil tempat untuk bertahan, di susul rekanya yang lain, lalu tiga orang lagi keluar dari persembunyian dan mereka mulai mengikuti seperti rekanya yang lain.

" All clear " ujar rekan prajurit yang terakhir memanjat.

mereka pun berpencar menjadi dua regu dan mulai menyerang dengan serangan cepat dan senyap. mereka berjalan dengan cepat tanpa suara yang nyaring, dan salah seorang teman memberikan tanda untuk berhenti, ia melihat seorang tentara musuh mendekat, ia perlahan menarik belatinya, dan segera menyambar targetnya dengan menutup mulut dan memotong leher musuh tanpa ampun. lalu mayatnya di tarik di sendarkan ke tembok.

Lalu tibalah di sebuah pintu, dari balik puntu terdengar suara tawa dari tentara musuh, ini adalah tempat dimana pasukan musuh bersantai, ruangan ini tidaklah besar, mereka pun saling berpandangan dan salah seorang mengambil granat, dan satu temanya lagi membuka pintu perlahan, granat pun di lemparkan, seluruh orang di dalam menjadi panik karena mereka buta sesaat, dan dengan cepat mereka di habisi dengan senjata mesin denganm peredam suara.

" Sector A Clear ! "

" Sector B Clear "

Mereka menutup kembali pintu tersebut dan mulai bergerak, Atlante pun melumpuhkan setiap tentara yang datang ke dalam jarak tembaknya.

" All Team, report " Atlante

" Sisi utara clear "

" Sisi timur clear "

" Cari terus tempat dimana jendral dan bangsawan berperangaruh disana "

" Da ! "

Dengan info yang di berikan sebelum menyerang benteng timur dan utara, mereka sudah mengantongi nama nama orang yang berperangaruh dalam wilayah target mereka. tanpa melepas seragam mereka segera masuk ke dalam kota orang orang merasa heran dengan penampilan tersebut, dan mereka segera menerobos kediaman bangsawan utama dan gubernur, lalu menangkap dengan paksa, bahkan beberapa tentara yang melawan mereka tembak.

" Target sudah di lumpuhkan "

Atlante pun segera mengupdate berita kepada markas, dan angkatan udara kerajaan fantastica segera mendekat, penduduk menjadi panik melihat angkatan udara kerajaan Fantastica, tentara kerajaan fantastica melompat dari atas kapal dan mereka mendarat dengan selamat berkat bantuan tehnologi yang sudah di gunakan. Mereka segera mengamankan setiap sudut kota dan benteng pertahanan, seluruh warga pun di beritahukan bahwa kota ini telah jatuh ke wilayah kerajaan Fantastica, tiba tiba mereka bersorak. para tentara kerajaan Avalon yang masih berkeliaran ke hilangan semangat karena tidak memiliki tempat untuk lari. berbeda dengan benteng timur, mereka berhasil melumpuhkan target dengan membunuh seluruh anggota keluarganya yang ada didalam kedaimanan, namun mereka menggunakan cara yang sedikit berbeda, dimana mereka menyeret mayat dan melemparkan ke jalan. Mereka segera mundur, tentara kerajaan Avalon pun mengejar mereka, namun sayang jebakan dan senjata mesin sudah menunggu mereka. lalu sebuah kapal kerajaan Avalon muncul dan menembaki dengan meriam, dimana tentara angkatan udara melakukan bombardir hingga musuh menyadari akan perbedaan kekuatan yang sangat jauh dari mereka.

seedangkan rakyat di tindas lebih kejam, mereka di biarkan mati di jalan oleh sang penguasa.

Sementara itu penguasa menikmati hasil bagaikan lintah yang mengisap darah, seruan perjuangan di kumandangkan, perperangan dalam kota di mulai. tentara kerajaan Fantastica membentuk barisan dua lapis dengan senapan, dimana tentara berkuda kerajaan Avalon tiba, dan mereka melepaskan timah panas menghujani tentara avalon, baju jirah plat besi mereka tertembus peluru membuat mereka berjatuhan, warga yang melihat membuat semangat juang mereka semakin tinggi, mereka menggunakan senajta apa saja untuk melakukan perlawanan.

Walau masih tidak semua menyerah, prajurit tentara Avalon masih ada yang melawan, mereka memiliki kesetiaan luar biasa itu tidak dapat di pungkiri melihat sikap mereka yang berdagangan dalam kelompok kecil, kebarakan pun tidak terelakan, namun semua perlawanan tersebut dapat di redam dengan gerakan cepat dari strategi yang sangat matang untuk menghadapi hal tersebut
 
Jav Toys
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd