Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Balada Istri Pelaut

Bimabet
BAB XXI



SAIL TO YOUR HEART



Ternyata setelah mendapat genjotan dari Kuswan, malamnya Ina langsung dapat tamu bulanannya.

Ina pun harus puasa selama 5 hari lamanya.

Dia tidak sedikit pun menyinggung apa-apa ke Kuswan, mereka kembali berjalan normal seperti biasa, dan Kuswan juga tahu diri untuk tidak bertanya apa-apa, apalagi meminta sesuatu yang dia rasa terlalu jauh baginya untuk dijangkau. Kuswan memilih menjaga semuanya tetap dalam koridor yang sudah ada, tinggal menunggu jika diminta action, dia pun siap.

Ada pun, kost an Kuswan sudah pindah sesuai instruksi dari majikannya. Dia kini mengontrak di sebuah petakan yang lumayan mewah yang tidak jauh dari kost an lamanya. Dia mendapat tempat yang strategis. Karena kost an kali ini bisa ada parkiran mobil, dan kebetulan kamarnya menghadap belakang, sehingga privasi seperti yang disuruh oleh Ina, bisa terjaga.

Tidak seperti petakan biasa, namun ini seperti rumah dempet, ada satu kamar, ruang tamu kecil, dan di-belakang ada dapur dan kamar mandi. Dia sudah 3 hari pindah kesana, dan dia sangat bersyukur karena mendapat fasilitas dari Ina untuk masalah akomodasinya.

Dia sudah melaporkan juga secara langsung lewat whatsapp ke Ina, dan belum ada tanggapan sama sekali, meski uangnya sudah dikasihkan ke Kuswan, dan juga whatsappnya sudah dibaca oleh Ina. Namun Kuswan tetap santai dan menunggu saja, dia seperti biasa datang jemput, antar kemana majikannya menyuruhnya, dan malamnya mengantar pulang kembali.



******************

Senyuman lebar dari Alex dan beberapa crew tersungging diatas bibir mereka, saat pertukaran jaga jam 12 siang diatas anjungan atau ruang kemudi MT Harmony Eridanus.

Kapal pagi tadi baru saja lepas tali dari Pelabuhan Al Messaid - Qatar,

Perjalanan kurang lebih akan mencapai 2 minggu hingga tiba di Outer Bar Cilacap tepatnya di sisi timur Pulau Nusakambangan. Dan seperti biasa semua crew terutama crew Indonesia semringah dibuat dengan melajunya kapal menuju Cilacap.

“Istri datang, Capt?” Masdi, jurumudi asal Palopo yang baru kali ini gabung dengan Alex bertanya

“ mungkin.....”

“mantaplah....”

Alex tersenyum manis.

Tidak lama kemudian Mualim II Joselito muncul di anjungan kapal.

“good day, Captain....” dia menyapa Alex

“Yes Good day, Second....”

Lalu dia memberi instruksi ke Mulaim dua yang suka disebut juga Second Mate.

“ keep safe whatchkeeping, don’t forget to send the noon report,.....”

“oke noted, Sir.....”

Alex lalu mengecek sebentar haluan kapal, memeriksa posisi kapal di ECDIS (Electronic Chart Display System), lalu dia turun ke kamarnya. Dia melihat waktu sudah pukul 12.15 siang waktu Qatar, atau pukul 16.00 Waktu Jakarta. Dia ingin menyapa Soraya terlebih dahulu.

Ada beberapa whatsapp yang masuk, dari Soraya, dari anaknya Dewi, dan juga dari istrinya Ina.

Belakangan ini Alex sudah seperti malas meladeni Ina. Meski tetap dalam hatinya dia masih berat dan peduli dengan Ina, namun makin kesini dia seperti mulai disadarkan bahwa sebagai istri, banyak hal yang sudah dibuat Ina dan itu melanggar prinsip kesetiaan dalam berumah tangga.

Dia pun menampik jika dengan Soraya juga ada pelarian dan selingkuh. Bagi dia justru dengan Soraya dia seperti menemukan gairah baru, hidup baru dan juga harapan baru yang dia rasa sudah abai dilakukan oleh Ina selama ini dengan dirinya.

Alex lalu menelepon Dewi anaknya. Dan dari informasi Dewi bahwa hari Sabtu dia ingin ajak Kalia jalan berdua, meski nantinya akan bertemu dengan Tante Aya, panggilan Dewi ke Soraya dan Wulan juga diluar.

Dewi juga menginformasikan bahwa Kalia bercerita kalau Maminya 2 hari ke Bandung, jadi dia tidak bertemu dengan maminya selama s hari, karena setelah kembali dari Bandung, maminya malam baru tiba dirumah dan Kalia sudah terlelap ketika maminya tiba.

Hubungan Dewi dengan Ibu tirinya memang seperti damai tapi gersang. Terlihat baik-baik di depan, namun dibelakangnya terlihat jelas jika Dewi memang tidak pernah menaruh respek ke Ina. Kasus terakhir sampai papanya harus kehilangan mobil, mau tidak mau Dewi akhirnya tahu ceritanya.

Almarhumah mamanya selalu setiap melangkah dari rumah saja tetap selalu ijin ke papanya. Bahkan jika pergi selalu dengan anaknya atau dengan ibunya, karena menjaga semua kepercayaan suaminya ke dirinya. Dan 10 tahun Dewi bagaikan seperti asing melihat papanya yang berubah menjadi sosok lain saat bersama Ina.

Belakangan ini Alex seperti disadarkan bagaimana dia memperlakukan anak-anaknya dari pernikahan sebelumnya. Dan saat dia terpuruk, Dewi dengan sukarela menyerahkan mobilnya, bahkan tabungannya untuk dipakai oleh papanya untuk modal medical check up hingga biaya untuk berangkat ke kapal terlebih dahulu.

Selesai menelepon Dewi, dia lalu menelepon Soraya

“ kapal sudah on the way, Cilacap....”

“alhamdulillah A...”

Canda dan tawa sepasang insan yang sedang jatuh hati mewarnai percakapan mereka

“Sabtu mau janjian sama Dewi dan Kalia...”

Alex tersenyum mendengarnya

“makasih yah, Neng....”

“iya, sama-sama atuh, A....”

Lalu

“manggil neng bunda ceunah.....”

“siapa?”

“kalia….”

“ih bagus dong.....”

“iya, ngikutin Wulan....”

Alex tertawa lebar

“kehilangan figure ibu sebenarnya sih.....”

Soraya terdiam sesaat, dia tidak ingin bahasan mereka masuk ke ranah pembicaraan tentang Ina muncul

“anak-anak di kapal pada senang akhirnya kapal ke Indonesia...”

“crew kita?”

“semua Neng....”

“oh....”

“soalnya pelabuhan Indonesia kan murah-murah barangnya.....”

“termasuk awewe nah....”

Alex tertawa

“ngga lah Neng.....”

Meskipun Alex tidak menampik bahwa itu salah satu daya tarik pelabuhan Indonesia. Crew yang suka enjoy dengan belanja, harga barang di Indonesia mungkin sama dengan yang di China, dan masalah perempuan, memang sudah rahasia umum di kalangan pelaut, harga di Indonesia termasuk murah dan terjangkau. Dengan kurs hanya 25-30 dollar sudah dapat layanan mantap. Bandingkan dengan harga di Singapore, Korea, atau Taiwan, bahkan Malaysia.

“untung Aa ngga suka begitu yah....”

“alhamdulillah Neng.....”

Alex memang sosok berbeda. Dia taat dengan agama, dan tidak suka dengan gonta ganti wanita. Bahkan hubungannya dengan Soraya ini tidak akan berlanjut meski dia suka dengan sosok Soraya, jika Ina tidak aneh-aneh sebetulnya

“neng naik kereta aja yah, A....”

“lho, kenapa ngga naik pesawat?”

“hmmmm, sama aja sih A,,,,”

“bukannya lebih enak pesawat.....”

“naik pesawat itu dari rumah ke bandara saja sudah 2 jam, nunggunya 2 jam, terbangnya 1,5 jam, naik ke Cilacap nya 3 jam..... ampir setengah hari juga....”

“kalo kereta?”

“hmmm, 7 jam, plus 45 menit dari Kroya ke Cilacap....”

“dari stasiun mana?’

“Senen, naik yang Fajar Utama, jam 6 pagi sampai di Cilacap jam 2an lah....”

Alex menganggukan kepalanya

“okelah, asal Neng yakin dan selamat sampai di Cilacap....”

“iya atuh.....”

“ ngga sabar….”

“ngga sabar kenapa, A?”senyum Soraya muncul

“ngga sabar pengen ketemu Neng…”

Soraya tertawa lepas mendengar.

Ah, seandainya Alex tahu bagaimana deg-degannya hati Soraya juga saat ini. Bahkan rasa deg-deg an nya mengalahkan rasa yang sama yang pernah dia rasa sewaktu dia kan menyusul mantan suaminya dulu. Mungkin karena ini baru pertama kalinya, dan masih dalam tahap penjajagan tapi mereka malah melangkah jauh, sehingga rasa dan sensasinya berbeda.

Mau ngapain yah nanti disana?

Trus aku ditaruh dimana nanti? Di hotel?

Berbagai tanya muncul di benak Soraya, namun semua rasanya mengalahkan sensasi dan rasa yang baru yang muncul belakangan ini dan menghiasi seisi ruang hampa di hatinya selama ini.

Yang dia rasakan adalah rasa penasaran, rindu, dan bahkan tidak pernah tidak sehari pun dia melewatkan hari-harinya tanpa saling sapa dan vidio call dengan Alex. Di usia seperti ini, memang sudah bukan seperti anak abg lagi cara mereka dalam memberi perhatian, namun justru ini yang membuat baik dia maupun Alex seperti saling merindukan.

Soraya tidak peduli kalau Alex statusnya masih suami orang.

Dia tahu persis bagaimana hati dan baiknya Alex. Dia tahu juga bagaimana kelakuan Ina, istrinya Alex. Memang bukan pembenaran bagi dirinya dan Alex untuk kemudian menegasikan anggapan bahwa mereka sedang berzinah sebetulnya.

Soraya hanya ingin menikmati rasa indah yang kini menghampirinya lagi setelah sekian tahun rasa itu hilang.

Pria yang mendekatinya juga tidak sedikit, namun dia selalu bisa menolak dan menepis. Namun hadirnya Alex, sulit bagi dirinya untuk menolak, karena dia kenal Alex, sosok baik, tampan meski sudah berumur, dan sangat penyayang serta sering membantu dia dan almarhum dulunya.

Kedekatannya dengan Alex juga membawa dampak berbeda terhadap dirinya. Kini Soraya jadi sering berdandan, merawat tubuhnya, wajahnya dan rambutnya, yang dulunya hanya standar-standar saja perawatannya, kini dia mulai rajin perawatan secara rutin.

Bahkan selain aerobik dan senam, dia sampai melakukan yang namanya gurah vagina.

Ah, Soraya merasa dia kok jadi agak nakal. Namun meski dia belum yakin mereka akan kesana, tapi dia tetap saja menjaga jaga, karena sudah 3 tahun lamanya tidak tersentuh, dia hanya ingin memastikan bahwa miliknya yang paling pribadi itu tetap terjaga dan terawat.

“Aa, untuk bulan ini sama bulan kemarin kan sudah ada nih sisanya….”

“sisa apa Neng?”

“sisa laba nya lah….. untungnya sudah ada….”

“oh… alhamdullilah….”

“ini mau dikirim ke rekening Aa?”

Alex ingat rekeningnya dia itu mobile bankingnya ada di ponsel Ina

“jangan atuh Neng….”

“lah, trus?”

Soraya bisa membacanya apa yang terjadi

“taruh di neng aja dulu….”

“jangan atuh A… bagusnya sih dipisah….”

Alex bingung jadinya

“pegang aja dulu Neng, nanti di Cilacap kita obrolin lagi…”

“oke deh….”

Lalu

“berapa hari lagi, Aa? “ Tanya Soraya sambil senyum

“ 6 hari 8 jam lagi…”

Mereka lalu tertawa malu-malu

“anak-anak tahu neng mau datang?”

“wulan aja.. sama Mamah….”

“Mbak sama Mas ngga dikasih tahu….”sambungnya lagi “ malu neng bilangnya….”

Alex tertawa

“ngga sabar pengen ketemu neng….”

Kali ini Soraya yang tertawa kecil.

Diantara mereka tidak ada kata-kata jelas tentang status hubungan mereka. Namun secara tersirat memang Alex sudah mengutarakan maksud dan tujuannya. Bagi Alex, kelakuan Ina rasanya sudah sulit untuk ditolerir, karena meski sering dimaafkan, tetap saja berulang dan berulang kembali, dan meski Fadli sudah tidak tentu dimana rimbanya, namun kelakuan Ina yang sering meninggalkan rumah, membuat Alex yakin, situasi dan gaya Ina tetap saja sulit untuk dirubah.



******************************

Hari sabtu tiba akhirnya……

Kalia sudah bangun dari subuh, dan sudah siap-siap dari pagi. Hari ini dia akan dijemput kakaknya Dewi, dan akan jalan berdua dengan kakaknya. Mbak sudah dibuat sibuk untuk menyiapkan anak ini untuk mandi, sarapan, dan menyiapkan perlengkapannya.

Berjumpa kakaknya memang sangat sulit waktunya, karena kerjaan Dewi juga lumayan menyita waktu, dan bagi Kalia, kesempatan berjumpa Dewi merupakan hari yang bahagia untuknya. Dia lebih suka jalan dengan kakaknya, dibanding dengan Maminya sendiri.

Jam setengah 6 dia sudah menelepon kakaknya, agar segera bangun dan menjemputnya.

Dewi sendiri sudah jauh-jauh hari minta ijin ke Ina, untuk ajak Kalia jalan. Meski agak berat, namun Ina memilih untuk mengalah dan mengijinkan untuk Dewi membawa Kalia jalan. Dia memang agak sedikit segan dengan Dewi, karena anak tirinya ini tidak terlihat membencinya, juga tidak ada gelagat menyukainya, ekspresinya selalu biasa saja jika bertemu dengan Ina.

Berbeda dengan ipar-iparnya yang tidak menyukainya. Meski Ina tahu bahwa ada alasan kenapa mereka membencinya, namun tetap saja Ina tidak terima dengan semua tuduhan mereka. Menurut Ina, jika diposisi yang sama pun pasti juga mereka akan melakukan hal yang sama jika jauh dari suami atau istri.

Dia merasa saudara-saudara Alex juga hanya memikirkan Alex karena uangnya Alex semata. Dan lebih ke rasa iri karena Alex percayakan semuanya ke Ina, dan sudah tidak pernah membantu saudara-saudaranya seperti sebelumnya, sampai setiap bulan saat Alex berlayar mereka yang sudah menikah pun masih dapat jatah dari Alex.

Dewi tepat jam 7 sudah menjemput Kalia, dan anak itu yang memang sudah di depan rumahnya, begitu melihat mobil kakaknya datang, dia langsung menghambur naik ke mobil kakaknya.

“mana Tante Ina?”

“masih tidur Mbak….”

“ya sudah, gue ngga turun yah…. bilang aja sudah gue jemput Kalianya….”

“baik Mbak….”

Dewi hanya memotret Kalia yang sudah duduk di kursi depan mobilnya, dan mengirim ke Ina, lalu segera dia berlalu dari rumah ayahnya itu, tanpa turun dulu.

Hari ini dia akan janjian dengan Tante Soraya. Mereka janjian di mall sekaligus dia ingin melihat lapak keripik milik ayahnya, dan kemudian mau makan bareng Soraya dan Wulan.

Dewi bukannya anak kemarin sore yang tidak tahu apa yang terjadi di belakangnya. Ayahnya berani sampai investasi, bahkan mulai cerita tentang Soraya ke Dewi, pasti ada sesuatu diantara mereka berdua, dan bagi Dewi, Soraya jelas jauh lebih baik dalam mengurus suami dan anak dibandingkan Ina, yang sampai kupingnya suka sakit kalau diceritakan orang tentang kelakuan liar ibu tirinya itu.



**************************

Sementara itu, Ina yang bangun pukul 7.40 pagi, hanya membalas dengan ucapan hati-hati di jalan.

Dia lalu keluar ke dapur, menyapa mbaknya, memberi instruksi hari ini apa yang harus dilakukan, lalu mengecek semua pesan yang masuk di ponselnya. Hari ini harusnya dia ada janji untuk proyek pengadaan bahan makanan untuk salah satu kapal yang akan masuk ke dermaga Bogasari Priok, salah satu kapal curah yang akan berangkat Nakhoda, Rusia.

Namun agen yang sudah janji akan meeting dengannya malah tidak ada berita sama sekali dari kemarin, malahan barusan dia menerima whatsapp bahwa pengadaan ship chanlder itu dibatalkan, karena captain kapalnya mengatakan bahwa persediaan makanannya cukup hingga Rusia.

Meski mendumel dalam hatinya, dia hanya bisa diam saja dan menyayangkan, karena keuntungan dari ship chandler dengan supply bahan makanan ke kapal benar-benar bagus. Dan kemarin itu hasil penawarannya untuk list makanan yang dikirim oleh pihak kapal, dia sudah menawarkan di angka US 1800 termasuk fee untuk agent sebesar 2 juta, maka keuntungan bersihnya setelah dipotong biaya boat, koordinasi, hingga tenaga angkut, bisa mencapai 8-10 juta.

Dan betapa kagetnya dia setelah melihat status dari Susi, sesama teman yang juga bergerak di supplier ke kapal, terlihat dia memasang foto sedang mengangkut bahan-bahan belanjaan di pasar, yang dia yakini itu di pasar Koja.

Iseng lalu Ina mengirim whatsapp

Mantap bener

Alhamdulillah Jeng

Pesanan di priok?

Iya, dadakan dikasih tahu tadi pagi

Pelabuhan mana?

Bogasari, kpl Jepang, crewnya Filipina

Oh, lancar-lancar selalu yah

Makasih Jeng

Pembayaran bagus tapi kan?

Iya, ini baru kali ini juga, dibayar dikapal pas antarin.

Berani Mbak?

Ngga apa-apa, agentnya Ocean Segara ini, kantornya saya tahu


Hati Ina seketika dongkolnya bukan main, ternyata agent ini malah ngasih ke Susi kawannya, bukannya ke dirinya. Mungkin saja fee dari Susi sedikit lebih baik.

Ina mencoba menelepon, tapi tidak diangkat oleh agentnya. Dan saat dia hendak mengirim pesan lewat whatsapp, tiba-tiba foto dari contact tersebut menghilang dan jadi putih, alias diblokir. Kedongkolan Ina semakin menjadi jadi.

Dia lalu memutuskan untuk mandi dan sarapan.

Rasanya ingin refreshing dulu

Haidnya sudah selesai 2 hari yang lalu, dan kini sudah bersih. Dia teringat akan Kuswan yang terakhir membombardirnya di hotel di Bandung. Ina lalu masuk ke kamar mandi, membereskan dirinya sekaligus mencukur bulu-bulu di pangkal pahanya. Ritual yang selalu dia lakukan setiap selesai haid.

Setelah mandi, dia lalu sarapan sendirian, karena dia yakin pasti Kalia malam baru diantar sama kakaknya pulang.

Ina lalu mengambil baju dalam, tank top, hotpants sexinya, lalu dimasukin kedalam tas kecilnya. Perlengkapan make up, juga ikut dimasukin olehnya, lalu dia segera memakai celana panjang jins, dan kaos casualnya, serta memoles tipis riasan di wajahnya.

Pak, ke rumah yah.

Siap Bu.


Jawaban Kuswan langsung sigap saat diwhatsapp oleh Ina.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd