Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG BIRAHI di sebuah desa

Bab 19a
Makasih untuk para pembaca yang udah setia nungguin cerita dari Sapto,saya sendiri sebenarnya sangat bingung hu mau langsung di Tamatin atau lanjut terus,atau menjadi series heheeheeeheh karna memang masih banyak dalam hayalan,fantasy yang belum saya bisa tulis...
Dan untuk scane ini yang suka Sapto sebagai pejantan lebih baik skip aja hu...
Karna Sapto lagi jadi boot
,bacanya pelan pelan aja ya hu

Dua remaja yang saat ini sudah sangat kelelahan,dimana nafas yang saling bersahut sahutan dengan aktifitas yang baru saja terjadi namun akibat tindakan tersebut hingga membuat 2 remaja tanggung sangaat terbuai akibat kenikmatan yang baru saja selesai diperbuat...

Tanpa mengetuk pintu sedikit pun seorang pria tua masuk dengan santainya hingga membuat 2 remaja tersebut terkaget bukan main..

Sang pria tua tersebut yang tak lain adalah ayah dari sang wanita yaitu pa Ridwan sangat terkejut mendapati anak semata wayangnya berada di atas kasur bersama bocah yang memang cukup dibenci pria tua tersebut..

Sejenak memandangi mereka hingga seperti orang kesetanan pria tua tersebut langsung menghantam wajah dari Sapto yang mana memang sangat telak bahkan darah sudah menetes dari hidung pria tanggung tersebut tak hanya sekali bahkan rambut sampo yang memang sedikit acak acakan dijambak oleh pria tua tersebut,yang mana langsung sedikit dilemparkan oleh pa ridwan menuju arah lemari..”buuuuuuk.....” suara badan Sapto yang mana terlempar dengan sangaat keras

Sang wanita yang saat itu memang masih sangat shock bahkan badannya sudah sangat gemetar akibat ulah ayahnya hanya dapat menangis bahkan ingin rasanya dirinya berteriak hanya saja akibat ketakutan hingga membuat dirinya terdiam melihat Sapto yang kini sudah kembali berdiri di depan lemari,sedikit mengelap darah yang mengalir dari hidungnya dengan menggunakan tangannya...

Pria tua tersebut dengan nafas yang seperti orang kelelahan..Masih memandangi Sapto dengan tatapan yang sangaat membeci dirinya dan sesekali melihat anaknya yang masih menangis melihat kelakuannya,dengan perlahan menghampiri Sapto dan sekali lagi menampar pipi bocah tersebut ‘plaaaak’ sangat jelas benturan dari tangan dengan kulit yang cukup keriput pada pipi Sapto...
Lastri sang ibu yang mana baru selesai melepas kepergian beberapa para tamu. mencari keberadaan anaknya yang memang cukup lama tak terlihat namun dirinya hanya dapat melihat sekeliling saja sat ini karena di mana saat ini memang sedang menemani seorang tamu yang cukup disegani oleh pa ridwan bahkan malam ini dirinya Sudah dipesan untuk melayani nafsu sang tamu tersebut..dengan keadaan yang memang hampir sebagian tamu sudah pulang dan hanya menyisakan beberapa tamu yang cukup penting bagi pa Ridwan....dengan sedikit rayuan dan juga basa basi dari pria tua tersebut sedikit membuat Lastri melupakan keberadaan anaknya yang mana saat ini keadaannya cukup menyedihkan memang.
Pa Agus: mba Lastri ini sebenernya siapanya si pa Ridwan sih,ko kayannya hmm lebih dari temen yah....ucapaa pria tua tersebut dengan santainya...
Lastri: hmmm aduh bingung saya juga pa bilangnya anggep aja lah Saya ini tangan kanan pa Ridwan...ucap Lastri sedikit senyum mengembangnya
Pa Agus: ah masa sih TTD kali...Ucap pria tua tersebut sedikit senyum cabulnya
Lastri:hmmmm maksudnya apa pa TTD...
Pa Agus: Temen Tapi Dientot...ucap pria tua tersebut dengan cukup santainya bahkan tangannya sedikit meremas payudara yang sangat Lastri ...sedikit terkaget mendapatkan perlakuan dan ucapan pria tua tersebut bahkan sedikit pekikan dari Lastri terdengar, untungnya suasana sudah mulai cukup sepi hingga sedikit pula yang memandangi keberadaan mereka...
Lastri yang mendengar penuturan pria tua tersebut hanya senyum sedikit malu dan tertawa,sedikit terhibur dirinya dibuat oleh pa Agus bahkan keberadaan anaknya terlupakan begitu saja...bahkan dirinya tak menyadari pandangan Wati pada dirinya..bukannya tak menyadari keberadaan Wati karena memang dirinya sudah sangat jelas tau bahwa Wati pun sepertinya wanita simpanan atau lebih tepatnya sebagai pelampiasan sang majikan yaitu pa Burhan hanya saja Lastri masih sedikit canggung berhadapan dengan Wati terlebih anaknya adalah teman dekat dari Sapto...
Lastri: hahaahah pa Agus paling bisa deh....ucap Lastri bahkan sedikit genit kala itu..
Pa Agus: iya las pa Ridwan nya ke mana yah ko ga nongol padahal yang punya acara...ucap pria tua tersebut kala itu. Lastri yang mana memang sedikit heran karena cukup lama pa Ridwan meninggalkan acara tersebut...
Lastri: oke pa sebentar yah biar saya panggilin dulu,soalnya lagi diatas lagi liatin anaknya.....
Setelah berpamitan Lastri dengan santainya berjalan perlahan menuju tangga,perlahan namun pasti semakin mendekat ke arah kamar yang mana dirinya yakin bahwa pasti pa Ridwan dan juga Sanny berada di kamar namun saat hendak mendekati kamar tersebut Lastri sedikit jelas mendengar suara Isak tangis yang mana membuat Lastri heran dengan sangaat penasarannya Lastri menuju kamar yang mana memang saat ini sudah terbuka dan saat sang ibu masuk...
Sang anak yaitu Sapto masih terduduk dengan hanya menggunakan celana pendeknya kala itu,dibawah lantai yang cukup dingin bahkan darah segar masih sangat jelas tlmengalir dari lubang hidungnya bahkan bibirnya tak luput terdapat luka akibat pukulan yang cukup keras dari pa Ridwan
Lastri yang saat itu sungguh sangat tak percaya mendapat pemandangan yang terjadi didepannya,bahkan di tambah Sanny yang saat ini masih berada di atas kasur yang mana memang masih dalam keadaan polosnya yang mana hanya ditutupi oleh sprei kasur...
Pandangan Lastri langsung tertuju pada pria tua yang mana memang dirinya ingin temui kala itu...mata Lastri yang saat ini memandangi dengan sangaat tak percaya ditangan pa Ridwan darah kering yang cukup banyak Membekas di tangannya....
Dengan tatapan yang sangaat menyedihkan seperti meminta sebuah jawaban tentang apa yang sebenarnya terjadi....
Nafas yang sangat begitu berat dari pa Ridwan masih dengan kebencian dari raut wajahnya kala itu...
Lastri sendiri yang saat ini bahkan tak dapat berbuat apa apa sebagai ibu,dengan perlahan namun pasti dirinya langsung tersungkur didepan sang anak yang masih terdapat darah diwajahnya kala itu
Tangan Lastri yang sangaat lentik dan juga kulitnya yang halus perlahan membantu membersihkan wajah sang anak yang masih terdapat darah yang hampir mengering..
Pa Ridwan: kamu tau apa yang anak biadab kamu ini lakukan ha? Dia udah merebut keperawanan anak ku las.....
Ucap sang lelaki masih dengan nafas nya yang sangat berat kala itu masih sangat membenci sang bocah tanggung tersebut
Lastri yang saat ini memang sangaat terkejut bahwa anaknya melakukan hal yang diluar nalarnya hanya dapat melihat ke Arah sang wanita yang masih menangis dan menutupi badannya dengan selimut kasur...
Bahkan tangisannya masih lah sangat jelas terdengar...
Sang bocah tanggung tersebut yang mana memang masih sedikit merasakan nyeri pada bagian wajahnya kala itu,tak merasakan sedikit pun rasa bersalahnya bahkan wajahnya tetap menampakan wajah seperti seorang juara...memang gila kelihatannya bahkan sedikit senyum tipis muncul dalam benaknya.....
Lastri: pa Ridwan lebih baik keluar dari kamar,biar Lastri yang urus dari sini...ucap Lastri yang mana dengan nafasnya yang tak teratur karena memang dirinya masih menahan tangis akibat melihat sang anak yang dalam keadaan cukup parah,bahkan dirinya sangat ketakutan bagaimana bila sang ayah tau keadaanya saat ini.....
Pa Ridwan yang masih kesal pun mau tak mau menuruti perintah wanita yang memang masih sangat dicintainya itu...
Selepas kepergian dari pa Ridwan dengan perlahan Lastri memeluk Sanny sedikit menenangkan Isak tangis dari sang gadis tersebut....
Lastri: Sanny udah ga usah nagis udah yah...ucap sang wanita seperti seorang ibu kepada anak perempuan yang masih balita kala itu ...
Lastri: Sanny liat mata ibu Lastri.....saat mengatakan hal tersebut Sanny langsung memandang mata sang wanita tersebut dengan nafas yang masih tak teratur dan air matanya yang memang masih belum berhenti kala itu....”apa yang kamu lakukan ini atas paksaan dari anak ibu Sapto...”
Ucap Lastri dengan menatap matanya sangat dalam pandangannya bahkan keseriusan sungguh sangat jelas di wajah Lastri ..
Hanya gelengan kepalanya saja kiri dan kanan yang Lastri dapat,...sungguh ironis memang setelah mendapat jawaban sang wanita.sedikit ada rasa senang dalam hati Lastri,entah apa yang membuatnya seperti itu.....
Lastri: kamu bener bener jujur? kamu bener ga bohong kan,Apa yang Sanny lakukan tanpa dasar paksaan dari anak ibu Sapto?
Sekali lagi Lastri dengan menatap mata Sanny menanyakan hal yang sama...namun dengan cepat Sanny menggelengkan sekali lagi kepalanya...
Lastri: ya udah kalau gitu kamu pake baju yah..ucap Lastri dengan tangannya sedikit mengelus rambut hitam panjang Sanny
Pandangan sang wanita tersebut langsung menuju kepada anaknya yang masih membersihkan sisa darah diwajahnya yang sudah sedikit mengering... Dengan wajah yang benar-benar tak percaya mendapat pemandangan yang terjadi didepannya saat ini...sedikit menarik nafas dalam dalam Kalla itu...
Lastri: ibu ga abis pikir kamu bisa bisanya melakukan hal kaya gini mas, tujuan kamu tuh apa sebenernya mas? Apa hanya karena balas dendam dengan pa Ridwan?
Sapto: balas dendam buat apa?.....ucapnya kini yang sudah setengah memakai pakeannya
Lastri: balas dendam karena..” ibu kandung kamu sudah Sering dipake sama pa Ridwan?Apa kamu balas dendam karena ibu sudah sering menikmati penis pa Ridwan dan bahkan ibu sudah sangat ketagihan akan keperkasaan pa Ridwan di atas kasur? Apa kamu balas dendam karena mas cemburu dengan kedekatan ibu sama pa Ridwan? Kalo ibu memang ga sayang sama kamu,ibu udah ninggalin kamu mas dari dulu kamu sadar ga sih kalo ibu tuh cuman nyari uang aja,dan juga ibu sama pa Ridwan hanya saling membutuhkan kamu paham mas sampai sini..? Ibu tau kamu pasti punya dendam dengan pa Ridwan,walaupun kamu tau kelakuan ibu diluar sana seperti apa tapi tetap semua yang ibu lakukan demi kepentingan kita sekeluarga?..ucap sang ibu Lastri dengan nafasnya yang sudah teratur bahkan air mata sedikit membasahi pipinya yang masih terbalut make-up,sungguh ironis memang mendengar penuturan langsung dari sang ibu..
Sapto pun tak kalah terkejut bahkan mentalnya sedikit terganggu bagaimana tidak saat ini ibunya dengan nafasnya yang tarengah engah membuat suatu pengakuan.sakit yang dirasakan oleh dirinya atas tindakan pa Ridwan ternyata lebih menyakitkan mendengar langsung dari penuturan sang ibu, Sapto sedikit demi sedikit berusaha untuk menenangkan mentalnya.Hatinya yang semakin tak karuan mendapati ucapan sang ibu yang berkata semua dilakukan hanya demi keluarga.
Didepan nya masih terdapat sang ibu yang masih setia memandangi wajahnya yang masih sedikit terdapat darah kering di sudut bibirnya pandangan....sedikit mengambil nafas Sapto dengan santainya berkata
Sapto: apakah ibu menjadi seorang lonte demi keluarga juga? Apakah ibu memasang tarif demi memuaskan tamu, apakah ibu melakukannya demi keluarga....ucap sang anak dengan nafasnya yang sungguh sangat tak teratur bahkan bibirnya yang masih terdapat darah kering sedikit bergetar kala itu...Masih dengan memandangi Maya dari ibunya...
Sapto: ibu pikir Sapto ga tau kelakuan ibu selama ini,apa ibu membawa seorang lelaki tua masuk dalam kamar ibu,semua ibu lakukan demi keluarga, Sapto dengan mata kepala sendiri liat apa yang udah ibu lakuiin....
Ucapan Sapto kala itu benar benar membuat Lastri sedikit frustasi ternyata selama ini anaknya sudah mengetahui keadaan dirinya profesi yang dilakukannya.yaitu menjadi seorang pelacur...namun saat selesai mengatakan hal tersebut...
Tamparan yang cukup keras kembali mendarat di pipi sang bocah tanggung yang mana sedikit terkejut..bahkan mata Sapto sedikit membulat kala itu mendapati kelakuan ibunya..
PLAAAAAK....
Yah benar saja Lastri kala itu manampar anaknya kembali,untuk ke 2 kalinya tamparan yang cukup membuat Sapto kembali membenci sang ibu,dengan nafas yang terengah engah bahkan sedikit menangis Lastri menatap anak yang di depannya kini masih mendapatkan darah kering yang mana belum benar-benar bersih di wajah Sapto...
Lastri: kalo mas memang tau apa yang ibu lakukan kenapa mass sebagai anak ga Dateng dan langsung masuk kamar ibu,dan kenapa kamu malah Menonton? Apa mas menikmati hal tersebut? Apa mas menikmati saat ibu digagahi oleh pria yang mas ga tau itu siapa?
Kembali Sapto yang mendengar penuturan sang ibunya sangat merasakan sensasi yang tak dapat di duga duga,memang sebenarnya Sapto sedikit menikmati tontonan persetubuhan tersebut hanya saja sampai sekarang benaknya masih menolak untuk mengakuinya,begitu juga Lastri memang, saat berbicara entah mengapa sensansi bercinta saat dilihat oleh seorang anak kembali menjalar dalam dirinya,entah mengapa dalam keadaan seperti ini tubuhnya seperti meminta untuk dinikmati sungguh gila memang.....dengan nafas yang cukup berat dan juga sedikit menguatkan tekadnya kala itu...
Lastri: lebih baik mas pake baju mass dan kita langsung pulang ke rumah..
Setelah itu Lastri dengan sigap membantu sang anak yang mana memang masih duduk di lantai dengan cekatannya membersihkan wajah sang anak...sepertinya hampir seluruh rahasia sang ibu yang memang sudah sapto ketahui telah didengar dari mulut langsung sang ibu malam ini...tak terkecuali Sanny yang mana benar benar terkejut atas pengakuan dari Lastri kala itu...

Cukup lama hingga mereka bertiga pun keluar dari kamar tersebut berjalan beriringan sangaat canggung bahkan tak pernah dirasakan oleh sapto,saat saat seperti ini...
Lastri sebagai seorang ibu yang baru saja mendapatkan tindakan atas anaknya bahkan dirinya pun entah mengapa sampai mengakui keadaanya kala itu...menuruni tangga dengan sedikit linglung dan juga malam ini rencana yang memang sudah disiapkan menjadi berantakan yang mana Seharusnya Lastri akan menginap dirumah pa Ridwan bahkan sudah jauh jauh hari Lastri dipesan untuk menemani pa Agus namun akibat ulah dan tindakan sang anaknya menjadi batal dan juga pa Ridwan pun seperti masih memendam kebencian akan anaknya yaitu Sapto....Itulah pikiran yang ada dalam kepala lastri..
Namun berbeda dengan pa Ridwan yang mana semakin ingin membalas dendam terhadap sang anaknya Ya itu sapto...kebencian yang berada dalam dirinya sudah sangat besar bagaimana tidak anak semata wayangnya yang sangaat di sayangi telah direnggut keperawanan nya oleh sapto...bahkan rencana untuk malam ini sempat ingin ditunda dimana dirinya akan membawa beberapa tamu ke rumahnya karna akan membuat sedikit pesta khusus..dirinya pun tak ingin membuat tamu dan temannya kecewa akan janjinya,terlebih lagi alasan yang mana membuat dirinya malu bila mengetahui bahwa alasan batalnya rencana karna akibat seorang bocah tanggung merebut keperawanan anak semata wayangnya......akan sangat malu pasti bila dirinya Hanya berdiam diri saja..minimal memenjarakan Sapto dengan alasan pemerkosaan namun tentu saja Lastri pasti akan bertindak atau menjadi tameng bagi sang anak....
Setelah menuruni tangga dengan raut wajahnya yang sedikit ngilu akibat pukulan yang didapat ditambah tamparan yang cukup keras oleh Ibunya,namun tak membuat Sapto merasakan ketakutan ataupun perasaan bersalah pada pa Ridwan bahkan mentalnya yang semakin bulat kala itu untuk lebih membuat balas dendam...akibat pukulan dan tamparannya yang diterima. untuk sang ibu entah apa yang berada dipikiran Sapto saat ini masih memikirkan bagaimana dan apa tindakannya....mungkin akan banyak yang menganggap Sapto seperti pencundang tak melakukan apa pun mendapati ibunya bila mana sedang bersetubuh dengan pria lain..Sapto masih dengan dirinya yang sama sekali tak gentar bahkan sesekali matanya bertemu pandang dengan pa Ridwan kala itu....
Lastri yang saat itu baru saja mendapati sedikit panggilan dengan menggunakan lambayan tangan pa Ridwan yang mana menyuruh untuk segera mendekat segera menuju arah pa Ridwan yang mana kala itu pa Ridwan dan juga tamu pentingnya ya itu pa Agus bahkan tak jauh dari tempatnya berdiri ada seseorang yang memang sangaat dirinya tau ya itu Wati dan juga pa Burhan dan seorang lelaki yang tak dikenalnya bahkan Sisil pun berada tak jauh dari mereka....
Dengan wajahnya yang baru saja Menghapus bekas air mata dipipinya ,dengan sangat menawan dan juga tak luput senyum dari bibirnya yang sangat seksi kala itu,
Sanny: Sapto maaf yah..ucap sang gadis tersebut yang mana masih sedikit menahan rasa nyeri pada bagian kewanitaannya,bahkan wajahnya yang cantik menampakan expresi rasa kesakita
Sapto: hmmm maaf untuk apa san? Ucap sang bocah tanggung tersebut memandangi wajah Sanny..
Sanny: Atas perlakuan ayah aku,...atas tindakan ayah aku sama ibu Lastri...ucap Sanny perlahan menundukkan wajahnya akibat masih sedekit rasa malunya pada Sapto....
.”dan kalo boleh jujur to aku juga ga mau hubungan aku dengan bu Lastri jadi menjauh karna bagi aku ibu Lastri udah aku anggap ibu aku sendiri...karna dengan adanya Bu Lastri aku kaya punya ibu walaupun engga ada hubungan sedarah sama sekali...” ucap wanita yang kini sudah sedikit menetaskan air matanya dengan wajahnya yang tertunduk,
Dengan sedikit menghela nafasnya yang cukup berat, Sapto yang kala itu mencoba untuk tersenyum...mendengar penuturan wanita yang baru saja direnggut keperawanannya merasa sanngat bingung,karna bagi Sapto saat ini adalah bagaimana cara membalaskan dendamnya pada pa Ridwan,bahkan dirinya pun ingin ibunya segera berhenti berhubungan dengan pa Ridwan tak hanya itu saja bahkan dalam benaknya sang ibu saat ini memang sudah tak seperti ibunya yang dulu,walau begitu untuk membalaskan rasa kebenciannya masih diurungkan...sebagai seorang anak memang tak sepantasnya menyimpan kebencian pada seorang ibu,apalagi membuat rencana untuk membalaskan dendamnya....
Sanny: aku tau ko too kamu itu anak yang baik Bu Lastri banyak cerita tentang kamu,itulah beberapa alasan aku mau kasih kamu keperawanan aku....ucap Sanny sedikit malu kala itu mengingat kejadian yang baru saja didapatinya..sedikit menghela nafas sebelum melanjutkan pembicaraannya...”kalo memang pada saat kamu ambil keperawanan aku hanya untuk membalaskan dendam aku ikhlas ko too,tapi tolong jangan kamu jauhkan ibu Lastri dari kehidupan aku....karna Bu Lastri sangaat tulus to sayang sama aku,berbeda dengan wanita yang pernah papa bawa hanya pada saat ada papa lah mereka mau dekat sama Sanny,dan mereka pun hanya mau harta papa doang,....
Seorang remaja tanggung yang mana sedang mencoba untuk menjauhkan ibunya dari seorang yang dirinya anggap adalah biang kerok dari perubahan ibunya,dan di sampingnya seorang gadis manis dan cantik yang mana meminta dengan sangat tulus bahkan air mata sedikit menetes dari matanya yang cantik,meminta untuk ibunya,ya itu Bu Lastri untuk tetap berada di kehidupan nya....sungguh sangat membuat pikiran dan hati Sapto semakin bimbang,apa iya dirinya harus merelakan ibunya disaat dirinya ingin maju membalaskan rasa kebenciannya,atau harus mundur dengan perlahan dan merelakan ibunya dengan sepenuh hati untuk seorang gadis yang sangat membutuhkan kasih sayang seorang ibu,yang mana benar benar tulus menyayangi Sanny layaknya anak kandung...
Sedikit menghela nafasnya yang cukup berat mendengar penuturan dari Sanny, rasa iba memang sedikit muncul kala itu dalam hati Sapto karna Sapto bukanlah orang bodoh yang mudah tertipu ,dan Sanny memang tak mungkin berbohong dengan mengatakan hal baru saja di ucapkan barusan
Dua tangan Sapto yang mana saat itu memegang bahu Sanny kiri dan kana dan tatapan Sapto yang memang sulit untuk di tebak pandangan Sanny yang bertatapan dengan Sapto kala itu,hanya beberapa detik saja mata mereka saling pandang dan.. ...

Pelukan yang Sapto berikan, kepada Sanny begitu tulus tak ada rasa nafsu,tak ada maksud tertentu hanya ingin memeluk saja,bahkan saat itu Sanny langsung memeluk erat badan Sapto yang cukup bidang dan tak lupa tangisan mulai terdengar walau samar tak perduli pandangan sekeliling,tak hanya itu saja Sapto pun yang terkenal akan keberingasannya di sekolah meneteskan air matanya saat itu,bukan tanpa sebab meneteskan air matanya,hanya saja memang terkadang dengan menangis dapat meringanka sedikit beban yang sapti rasakan saat ini...bahkan tangan Sapto sedikit mengelus rambut wangi Sanny..
Pemandangan yang sangat romantis memang dapat dibilang dimana 2 remaja saling berpelukkan namun andai orang disekitar mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.....
Cukup lama Sapto memeluk erat badan Sanny,begitu juga Sanny yang mana sangaat erat seakan tak mau lepas,dengan airmatanya yang kini cukup membuat orang sekitar bertanya tanya?
Terlebih lagi sang wanita yang sangaat cantik tersebut adalah anak dari sang empunya pesta...namun bagi 2 remaja tersebut tak perduli dengan pandangan orang sekitar mereka hanya ingin menguatkan satu sama lain dengan memberi sebuah pelukan Tulus...
Setelah melepas pelukannya pada Sanny, dengan sedikit menghela nafas nya yang berat kala itu perlahan lahan Meninggalkan Sanny yang masih dengan matanya sembab berjalan layaknya seorang pemenang bagai tak ada beban dalam hati Sapto,pandangan mata yang benar benar tak dihiraukannya kala itu..berjalan dengan sangaat santai menuju luar gedung bahkan tak lupa Sapto mengambil minuman botol,yang tentunya adalah minuman keras
Di luar gedung dengan pemandangan langsung menuju jalan raya Sapto dengan sebatang rokok nya dan ditemani sebotol miras dan juga beban pikirannya dan juga tindakan apa yang seharusnya dia lakukan,bahkan memikirkan ucapan Sanny yang memang begitu sangat tulus kala itu.....
Dengan angin malam yang cukup kencang tak membuat Sapto kedinginan, badannya yang ia sendeekan pada kursi panjang dan juga kepalanya yang mengadah ke atas langit sambil memejamkan matanya kala itu....bahkan Sapto yang masih memejamkan matanya yang mana masih sangat menikmati angin malam tak menyadari kedatangan ibunya sendiri yang mana langsung duduk di tepat disamping sang bocah tersebut,dirinya yang mana masih memejamkan mata bahkan tak sedikitpun untuk melirik karna dirinya sangaat familiar dengan aroma wangi khas dari sang ibu,
Sedikit menghela nafasnya kala itu,bahkan mengambil minuman yang terdapat disamping Sapto,tak lupa juga menyalakan rokoknya kala itu...
Lastri: mas kamu mau pulang kerumah pa Ridwan atau pulang kerumah,soalnya ibu hmm malam ini masih ada keperluan....ucap Lastri kala itu dengan sedikit gugup memang namun Lastri pun tau maksud dari yang diucapkannya kala itu,karna bagi dirinya Sapto Sang anak seperti sudah hampir mengetahui seluruh rahasia kehidupan nya
Sapto: hmmm ga Bu Sapto pulang ke rumah...ucap Sapto yang bahkan tak sedikit pun membuka matanya kala itu.. masih sangat menikmati angin malam kala itu.....Lastri yang mendapati jawaban dari sang anak pun hanya diam memandangi wajah anaknya yang baru saja mendapatkan tamparan yang cukup keras,dan untuk ke 2 kalinya malam ini....
Lastri pun sangat enggan untuk benar benar meluruskan permasalahan yang didapatinya malam ini pikirannya begitu rumit,karna bagi dirinya akan sia sia saja bila harus menjelaskan dengan keadaan Sapto yang iya yakini masih sangat sakit hatinya atas tindakan dan ucapan dirinya.....
Cukup lama anak dan ibu yang masih sibuk dengan pikirannya masing masing, hingga akhirnya telpon sang ibu pun berbunyi menandakan terdapat sebuah panggilan masuk kala itu,,,Lastri yang mana kala itu mengangkat hanya menjawab dengan sebuah beberapa kata saja dan tak lama pun langsung menutup panggilan tersebut....
Sapto: ibu bukannya lagi ditungguin, ga enak kalo ibu bikin kecewa tamu pa Ridwan? Bukannya ibu malem ini harus melayani mereka? Kata kata yang cukup menohok keluar dari sang anak kala itu yang mana sudah membuka matanya, namun sangat sekali enggan untuk hanya sekedar melirik Lastri, kembali menyalakan rokoknya dan juga meneguk miras yang berada di tangannya kala itu...
Sangatlah lah jelas dari wajahh sang ibunya yang mana masih sangat membatin akibat ucapan Sapto Memeng yang diucapkan dari anaknya adalah sebuah kebenaran, namun tetap saja hatinya sangat pilu kala itu...
Sapto: dan untuk masalah yang udah Sapto perbuat dengan Sanny, Sapto siap kalo memang pa ridwan membawa kasus ke jalur hukum atas dasar pemerkosaan atau pun pelecehan.....ucap Sapto yang sedikit asal kala itu...
Perlahan bangkit dari kursi panjangnya dan tak sedikitpun menengok ibunya yang masih sedikit mencerna kata kata dari Sapto...dengan perlahan namun pasti Sapto pergi meninggalkan Lastri menuju mobil yang terparkir tepat berada didepannya yang mana memang sopir sudah menunggu cukup lama kala itu ....
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd