Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG BIRAHI di sebuah desa

BAB 22

“ga perlu may,biar aja dia pergi kalau memang ini semua kemauan dia” ucap lastri yang saat itu segera meninggalkan kamarnya menuju kamarnya sendiri...Mungkin inilah yang tebaik untuk kedepannya,itulah dalam benak lastri saat ini,didalam kamarnya lastri sendiri pun tak memungkiri kesedihan yang saat ini dialaminya entah setan apa yang sampai membuatnya seperti ini,ucapannya yang saat itu sangaat jelas dan juga pasti sangaat membuat sapto sakit,inilah memang sudah kepusan yang tepat,agar sapto tak harus terus terusan merasakan sakit akibat segala tingkah lakunya,namun pikirannya saat ini bertanya tanya kemana sang anak akan pergi,bahkan lastri menebak sapto tak akan jauh dari sahabatnya atau kawannya untuk sekedar menginap,dan paling jauh pun menuju rumah orangtua suaminya...

Sementara itu sapto sendiri yang sudah membulatkan takadnya,dengan menenteng tasnya dan juga bahkan dirinya meniggalkan ponselnya,bahkan membawa uang secukupnya,dengan perlahan sapto berjalan menuju luar,tak ada tujuan dan tak ada tempat yang pasti baginnya,bahkan baju sekolahnya pun tak iya bawa sama sekali..tanpa berpamitan pada penghuni rumah,bahkan dirinya tak memperdulikan ucapan maya yang meminta untuk berpikir kembali tindakannya,atau menunggu sang ayah,bahkan tujuan sapto sedikit maya tanyakan namun tak ada jawaban dari sang anak saat itu...



“BEBERAPA BULAN SETELAH KEPERGIAN SAPTO DARI RUMAH...”

Malam yang cukup membuat seseorang sangat enggan saat itu untuk keluar rumah,udara yang cukup dingin,bahkan terkesan mendung menandakan memang sebentar lagi akan hujan,seorang pemuda dengan badannya yang cukup kekar saat itu,dan kulitnya yang cukup hitam,menandakan memang dirinya cukup bekerja keras,ditambah kulit tangannya yang saangat kasar,namun begitu,tak membuat bocah tersebut kehilangan kepercayaan dirinya,asap rokok yang iya keluarkan dari mulutnya dan juga segelas kopi hitam yang iya seruput,menambah susanan yang yang memang sangat pas,untuk sekedar berkumpul..

Sapto dan beberapa rekan kerjanya yang saat ini sudah cukup sangat akrab menghabiskan sisa malamnya dengan sekedar bersenda gurau..pekerjaan yang saat itu iya ambil memang terkesan kasar ya itu menjadi buruh pabrik,namun berkat usahannya dan juga kerjanya yang cukup pintar,ditambah memang sapto dekat dengan atasannya,dirinya diangkat oleh sang empunya perusahaan menjadi pengawas yang memang cukup sangat menjanjijakan dari segi gajinya,namun biar begitu sapto memang tak pernah sedikitpun menjadi besar kepala,bahkan di tempat tinggal yang disediakan oleh perusahaan tersebut,sapto sangaat membaur terhadap mereka,ditambah memang para pekerja kebanyakan sepantaran dengan sapto..banyak memang mereka mengadu nasib mereka bahkan ada yang putus sekolah akibat biaya,hingga memutuskan untuk bekerja,

Sapto yang saat ini memang berada sangat jauh dari rumahnya,bahkan sudah menyebarangi sebuah pulau,kendati demekian dirinya memang belum dapat sedikit pun melupakan keluarhannya,bahkan sang kawannya pun tak iya lupakan hanya memang komunikasi yang sengaja iya putus..dirinya masih belum sangat siap terhadap apa yang nanti diberikan terhadap sahabatnya tentang alasan yang akan diberikan oleh mereka..

Bahkan sesekali dirinya dikala sendiri,sebeum tidur,dalam hati kecilnya merindukan kehangatan tubuh sang wanita dewasa,moment mpment memang sangat dirinya rindukan...

“bos jangan bengong,kayannya lagi banyak pikiran nih..” ucap pria yang sepertinya memang sangat memperhatikan sapto yang saat itu dirinya panggi dengan boss..bahkan saat itu beberapa kawannya yang sedang asik dengan ponselnya langsung memfokuskan pandangannya terhadap sapto..

“lagi ada masalah sama atasaan yah..” ucap salah satu para pekerja pabrik tersebut..

“apa lagi mikirin cewe bos,kalo cewe mah bos ga usah terlalu dipikirin nanti juga nemu jodohnya ko..” ucap yang lain dengan sesekali menyeruput kopi panasnya..begitu banyak pertanyaan yang dilontarkan oleh para pekerja saat itu,sapto sedikit merasakan perhatian yang amat sangat,hanya saja sapto balas dengan senyum dan juga gelengan kepala..

“apa lagi ada masalah yah bos sama keluarganya di kampung..”

Ucapan yang saat itu sedikit mengusik hati dan pikirannya kembali,bahkan sapto sedikit melihat wajah yang saat itu mengucapkan hal tersebut,namun seketika digantikan oleh senyum dan gelengan kepalannya..
“udah ahh ga ada yang lagi gua pikirin,udah tidur udah malem nih,jangan sampe telat besok..” ucap sapto yang saat itu berlalu ke kamarnya yang memang di sediakan hanya untuk dirinya sendiri..dalam kamarnya sapto langsung berbaring dikasur yang cukup empuk,kendati demikian dirinya masih memikirkan ucapan salah satu para pekerja pabrik tersebut..sapto yang saat itu memang tak ada niatan untuk segera tidur mengambil ponselnya,saat itu memang ada beberapa pesan singkat masuk wanya namun itu adalah urusan pekerjaan dimana sapto sendiri tak berniat untuk membalasnya..sapto sendiri saat itu langsung membuka sosmednya yang hanya iya miliki,jejaring sosial yang iya miliki begitu banyak sekali pesan pesan yang masuk,bahkan sahabatnya jaka dan juga kasim tak terkecuali kaka dan sang adiknya mengirimi pesan singkat dalam sosmednya,namun memang tak ada satupun yang iya balas,bahkan sapto sendiri saat itu hanya membaca pesan tersebut..

Bahkan sapto saat itu melihat kembali postingan yang cukup membuat hatinya sakit,postingan yang saat itu memperlihatkan bagaimana sebuah foto keluarga yang maya unggah saat itu,postingan yang cukup lama dan juga memang sebuah foto lama,bahkan tulisan yang membuat hati sapto sakit,akibat membaca keterangan yang maya sendiri tulis,yang mana memang saat itu maya sangat berharap bahwa keluarganya ingin kembali berkumpul,dan memang unggahan tersebut maya non aktifkan untuk komentarnya...

Sapto sendiri melihat saat itu dirinya berada diantara maya dan juga sang adiknya,dan didepan mereka yang saat itu duduk saling berdampingan ayahnya dan juga sang ibu..tak hanya itu saja bahkan sapto saat itu melihat postingan yang memang cukup lama sekitar 2 minggu setelah kepergiannya dari rumah,yang saat itu postingan ibunya mengunggah sebuah foto sapto bersama dengan adik dan kakanya beserta dengan sang ibu..dengan tulisan yang cukup memberikan kesan bahwa sang ibu sangat merindukan dirinya bahkan kata maaf untuk setiap perlakuannya sangat jelas saat itu...dan semenjak hal tersebut diunggah memang tak ada satupun unggahan yang baru,hanya beberapa orang yang dengan mengetag nama sang ibu hingga beranda ibunya sangaat penuh oleh postingan bahkan memang sang ibu tidak terlalu aktif di sosmednya,itulah hal yang memang sapto lakukan sesekali sebelum akhirnya dirinya tertidur lelap...

Disebuah daerah yang memang dapat digolongkan sebagai pertambangan,seseorang yang saat itu sedang menunggu sebuah kabar seseorang yang memang sangat berharga baginya
Badanya yang saat itu cukup kekar,dengan umurnya yang hampir sekitar setengah abad membuat perawakan pria tersebut cukup disegenai oleh sekitar bahkan rambutnya yang saat itu pun sedikit ditumbuhi oleh uban,namun raut wajahnya yang saat ini memang sangat panik bahkan sangat berbeda sekali dari kesehariannya,saat ini dirinya sedang menerima sebuah telpon dari seseorang...tak ada satu pun kata katanya keluar dari mulutnya,bahkan hanya seperti mendengarkan orang tersebut berbicara..setelah panggilan tersebut selesai,hanya desahan dan juga nafasnya yang sangat berat,bahkan terkesan memang seperti putus asa saat ini..setelah itu dirinya segera menelpon seseorang..

“haloo iya mas,gimana apa udah ada kabarnya..?” ucap sang wanita tersebut yang cukup lembut nadanya bahkan rasa kawatir sangat tersirat saat itu,,

“belum ada,belum ada kabar sama sekali..” ucap pria yang saat itu sedikit menghela nafasnya yang sangat putus asa..

“terus gimana dong,apa iya kita harus lapor polisi aja mass,” ucap wanita tersebut sedikit menghela nafasnya saat itu,..

“jangan de,mass yakin ko sapto memang dalam keadaan yang baik baik aja,mass yakin itu..kamu sabar aja yah..”

“iya mass, ini memang semua salah ade mass,ade minta maaf yah mass..” ucap wanita tersebut untuk kesekian kalinya semenjak sang anak pergi meninggalkan rumahnya saat itu..

“kamu jangan bilang gitu de,ini semuanya salah kita,kita yang memang kurang baik untuk menjadi orang tua..kamu jangan terus terusan nyalahin diri sendiri..

“iya mass,mass sendiri kapan pasti pulangnya,..?” ucap wanita tersebut

“iya mass pastikan beberapa hari lagi mass akan pulang ko dan maas bakal bantu buat nyari sapto nanti..
kamu juga jangan banyak pikiran,sibukin diri aja...”

“iya mass ini juga ade lagi di tempat kerjaan,hmm udahan dulu yah mass kayannya lumayan rame hari ini pengunjung jadi lastri ga bisa santai,..”

“oh ya udah mass juga harus ada yang dikerjakan,udah yah jangan banyak pikiran..”

Setelah ponsel tersebut mati,lelaki tersebut sedikit menghela nafasnya kembali,rasa kecewa memang sangat jelas tersirat dari raut wajahnya,kecewa akan kegagalan menjadi orang tua yang baik..bahkan kepalanya sedikit pusing kala itu memikirkan sang anak,walau memang hati nuraninya dan juga insting sebagai ayah berkata bahwa sapto memang baik baik saja,namun tetap terdapat kekecewanan dan juga kawatir akan sapto...

Begitu juga dengan wanita tersebut yang mana saat itu kembali sibuk oleh para pelanggan yang berkunjung ke tempat hiburan malam,lastri yang saat itu sibuk kembali oleh para tamu yang berkunjung tak menyadari seseorang yang saat itu memperhatikannya dan mendengar jelas perbincangannya..

Dan segera mengirimkan pesan singkat terhadap seseorang,..
dan pesan yang dikirimkan,tak butuh waktu lama untuk segera membaca pesan tersebut..bahkan saat itu sangat serius,dimana bahkan diriya segera menelpon seseorang..

“hallo iya boss ada apa..” ucap seseorang disebrang sana saat itu..”

“gimana pencariannya,ada hasil apa..” ucap lelaki yang saat itu kembali menghisap rokoknya..

“iya bos,kalau bener menurut bos,kepergian bocah tersebut sesuai dengan tanggal dan juga waktunya,anak buah saya waktu itu udah nanyain tetangganya yang pernah lihat dia pergi ke arah terminal bos,..”

“ya udah buruan kamu cari diterminal lah..” ucap lelaki tersebut sedikit keras saat itu..”

“hmm iya boss tapi bener bener hasilnya nihil.*** ada satupun yang lihat atau ada dia diterminal..”

“pokoknya saya mau secepatnya kamu segera temuin tuh bocah,saya ga mau tau..kala bisa pencarian 24 jam paham kamu..dan inget perintah saya andai anak buah kamu udah nemuin bocah berengsek itu,jangan kamu bunuh cukup kamu bikin cacat,tangan ataupun kakainya bikin ga bisa berfungsi,itu lebih sakit dari kematian,kamu paham..”

“hmm iya boss paham paham..” ucap anak buah tersebut yang sedikit ketakutan mendengar perintah bosnya..

Setelah mematikan ponselnya tersebut,dirinya sedikit menarik nafasnya untuk meredam emosinya bila mengingat jelas wajah bocah yang sudah sangaat iya benci sedari dulu,baginya adalah mimpi buruk yang amat sangat,kebenciannya amat sangat jelas tersirat dari raut wajahnya yang cukup berkeriput,bila harus mendengar namanya....

Setelah cukup mengambil nafasnya dan menenangkan dirinya,saat itu seseorang yang memang menjadi penyebabnya rencana yang cukup brutal yang sudah direncanakan oleh lelaki tua tersebut,membuka pintu yang saat itu memang menjadi ruangannya bekerja..seseorang yang memang sangat sudah melekat dihatinya saat itu juga..

“maaf yah pa,aku tinggal lama abisnya,lumayan rame banget malem ini..” ucap wanita tersebut yang segera duduk disamping lelaki tua tersebut.dengan balutan dress yang sangat seksi ditambah saat itu payudaranya yang lumayan besar dan juga sangat kencang,walau sudah mempunyai 3 anak saat ini,..

“iya ga pa2 ko las,lagian sebenarnya bukan tugas kamu kok itu,bapa takutnya kamu kecapean doang..ditambah hmm” seketika ucapannya iya hentikan saat itu,dirinya tak mau membuat mood lastri jelek,dan juga memang ini yang dirinya inginkan untuk kepergian sapto dari hidup lastri...

“ditambah masalah lastri gitu..walaupun saya bukan ibu yang baik buat anak saya tapi lastri yakin kalau insting aku sebagai ibu bilang sapto baik baik aja diluar sana..”

Mendengar penuturan dari lastri membuat sedikit kebencian yang timbul,bahkan raut wajahnya sedikit berubah..namun kembali lelaki tua tersebut memainkan perannya dengan sangat rapih..bahkan terkesan sangat perduli sesekali tanganya mengelus rambut panjang lastri yang saat itu iya hirup aromanya yang sangat wangi...

“siapa bilang kamu bukan ibu yang baik las,kamu tuh baik banget malah,mungkin memang ya gitu terkadang memang ada beberapa anak yang dengan pikirannya yang egois,.anak kamu ga tau gimana kamu ngebesarin dan ngurus sampe besar...” ucap pa ridwan yang saat itu tangan sudah merangkul pinggul lastri.. memainkan tanganya dipinggiran dada lastri,yang mana saat itu sudah bersandar dibahu pa ridwan,...

“masa sih pa kalo lastri udah jadi ibu yang baik, buktinya apa coba..” ucap lastri yang saat itu sudah berbaring dipaha pa ridwan,hingga bahkan sesekali menyentuh penisnya..begitu juga pa ridwan yang memang sebenarnya tak terlalu perduli dengan ucapannya,namun demi nama baiknya dirinya berusah untuk sebaik mungkin untuk lastri dapat melukan sang anaknya secepat mungkin...bahkan tangan kekar lelaki tua tesebut sesekali membelai payudaranya yang sangat sekal kala itu..tak ada penolakan dari lastri yang mana sedikit sibuk dengan ponselnya...

“yah buktinya kamu kan ngurusin dan juga nafkahin dia sampe sekarang,kecuali kamu lepas tanggung jawab..jangan nyalahin diri kamu sendiri itu ga baik..” ucap pria tua tersebut saat ini yang kembali memainkan tanganya dipayudara lastri..dan langsung mencium kening lastri saat itu..sungguh memang sangat romatis bila mana seseorang melihat kejadian tersebut...bahkan kasih sayng sangat melkat jelas bagi pria tua tersebut...

“bahkan sisil pun mau banget las,punya ibu kaya kamu..” ucapan yang sat itu membuat lastri sedikit mendelik melihat wajah lelaki tersebut,walau masih dengan duduk dipangkuan paridwan,namun hanya senyum yang saat itu iya berikan pada lelaki tua tersebut..

“hmm lastri kan memang ibunya sisil pa,walaupun ga ada hubungan sedarah,tapi kasih sayang lastri memang murni bener tulus ko..” ucap lastri memandang sang lelaki tersebut

“iya bapa tau,tapi yah gitu sisil tuh memang butuh waktu kamu untuk terus ada dirumah..apa lagi kamu memang semenjak sapto pergi,kamu belum penah lagi nginap dirumah lo las...”ucap ridwan yang saat itu kembali menurunkan kepalanya dan kali ini pa ridwan mencium bibir lastri yang saat itu pun sedikit disambut oleh lastri..

“maaf yah pa,lastri ga bisa kasih waktu lastri buat sisil..kalau untuk nginep kasian anak lastri ga ada yang ngejagain,lastri takut kenapa napa..”ucap wanita tersebut yang ,mana sudah merubah posisinya saat itu,melihat raut wajah sedih pa ridwan yang mana memang dibuat buatnya,sedikit rasa iba muncul pada lastri,yang mana saat itu lastri dengan sangat binalnya kini sudah duduk dipaha kepunyaan pa ridwan saat itu..

Dimana saat itu lastri duduk dengan saling berhadapan hingga wajah mereka memang saling bertatap..bahkan 2 tangan lastri kini sudah bergelayut manja pada leher pa ridwan,
“udah dong jangan sedih gitu,..kalaupun anak anakku pindah ke rumah bapa kasian mas,jarak sekolahnya jadi jauh,terus harus berangkat pagi banget..” ucap lastri yang saat itu masih menatap lekat wajah pria tua tersebut,dan hanya dibalas senyum tipis dan juga anggukan.

Bahkan kini 2 tangan pa ridwan sudah memeluk pinggul sintal lastri saat itu juga..

Berbeda dengan sapto yang saat itu sudah tertidur lelap,disebuah rumah yang cukup sederhana disebuah desa tempat tingggal sapto dulu,sang kawan jaka yang mana saat itu sedikit merenung bahkan hatinya yang saat ini bertanya tanya tentang sang kawan,sapto yang beberapa bulan ini seperti tertelan bumi,tak ada satupun kabar darinya,bahkan video yang memang belum sempat iya kirim atau sebarkan kini menjadi sebuah koleksi pribadinya tak hanya itu saja bahkan tante zola yang saat itu mengancam dirinya pun sama sekali tak menemuinya bahkan nomer wa yang iya tinggal sudah tak aktif,jaka saat itu memang berfikir keras apakah semuanya ini ada sebabnya oleh kepergian sapto...namun sekuat sekeras apapun jaka berfikir tak sedikitpun menumakan sebuah jawaban yang logis bahkan dirinya saat itu bertanya kepada adik dan kakanya namun tak ada jawaban yang jelas diberikan,kasim pun sang kawan sama halnya...bahkan nomernya yang sudah tak aktif dan sosmendnya yang sudah iya kirimkan pesan singkat tak ada satupun yang iya balas menambah pertanyaan dalam benak jaka..”apa iya sapto juga udah tau kebusukan bu lastri yah..” begitulah kira kira pertanyaan jaka saat ini..tak sampai disitu saja bahkan dirinya bertanya tanya apakah sapto pun sama halnya dengannya yang menikmati perselingkuhan ibunya sendiri bahkan sangat menikmatinya..sejenak jaka menggelengkan kepalanya sapto bukan lah penggila seks,jaka sangat paham hal tersebut,hingga jaka sangat yakin bahwa fantasy tersebut tak mungkin sapto alami..tak hanya sampai situ saja,bahkan dirinya masih penasaran dengan wanita yang disebutkan oleh tante zola,apa betul wanita yang disebutkan dengan gamblang adalah ibunya kasim..begitu banyak pertanyaan dan penasarannya saat ini..bahkan jaka berencana untuk mendatangi maya dan memberikan video tersebut,dimana lastri adalah pemeran utamanya saat itu..namun jaka masih sangat enggan,sangaat takut bila mana akan menambah masalah keluarga mereka saat ini...sedikit menggelengkan kepalanya saat itu..

Namun memang hanya diawal saja,kegaduhan dalam benak jaka bahkan seiring berjalannya waktu jaka pun dapat melupakan kepergian sang kawannya sapto,bahkan tak hanya sampai disitu saja,niat busuk terbesit dalam benaknya saat itu..menggunakan sebuah ancaman,yang mana menggunakan video lastri,hingga jaka dapat menikmati tubuh ibu kawannya..ditambah memang ini adalah kesempatan jaka mumpung sapto belum kembali ke rumah...

sudah beberapa minggu ini memang terlintas niat busuknya namun sekali lagi dirinya mencoba untuk membuang pikiran tersebut....disaat jaka yang sedang berada dikamarnya melamunkan nasib sapto diluar sana,tiba tiba suara pagar besi yang digeser membuat jaka sedikit terkejut,lantas jaka pun segera keluar dari kamarnya,dan benar saja sang ibu yang saat itu membukakan pintu pagar tersebut,ditambah mobil hitam yang memang sangat jelas kepemilikannya ya itu pa adam,yah memang sudah sangat cukup lama jaka melihat wajah lelaki tua tesebut,bahkan memang hanya pa adam saja yang memang sangat sering menginap dirumahnya,..aksi yang sepertinya sudah sangat jaka sukai..melihat bagaimana keliaran sang ibunya bahkan sampai detik ini fantasinya tehadapa ibunya belum juga sirna bahkan menambah kesan sangat dalam benaknya berharap bahwa suatu hari nanti dirinya dapat menikmati sang ibu...

Yah begitu juga dengan sahabatnya kasim yang memang diawal kepergian sapto,membuat kasim sedikit terkejut,tak ada kabar apapun,namun kendati demekian kasim sendiri mempuanyai pikiran yang tak jauh berbeda dengan jaka,bahkan beberapa bulan kasim sudah sangat dekat dengan maya,walau memang hanya secara obrolan saja,bahkan kasim sendiri berfikir bahwa ini adalah kesempatannya untuk mendapatkan maya,karna memang tak mungkin akan berani kasim mempunyai niatan untuk dekat dengan maya bila mana ada sapto,dirinya sangat segan dan juga memang sangat takut...ditambah sapto sendiri begitu baik pada dirinya dalam hal apapun..walaupun memang kejadian yang saat itu sangat membuat kasim tak habis pikir keliaran maya yang mana memang sangat kasim inginkan kembali...
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd