“Halo, Rik?” jawab Ara yang sudah menjawab panggilan.
“Lo kemana aja taik? Gue udah email lu hari ini buat meeting lanjutan besok, jangan sampe macem-macem kagak datang lu!” oceh Riki dengan cepat mengomeli Ara.
“Hah? Emang iya, yah? Sorry-sorry, Rik. Iya nanti gue baca, dan besok gue pasti datang, kok.” Jawab Ara sambil tersenyum konyol, karena memang dari tadi dia tidak melihat banyaknya notifikasi di handphonenya.
“Yaudah!” balas Riki singkat lalu memutuskan panggilan telpon tersebut.
“siapa?” tanya Reno.
“Itu si Riki, temen gue yang kerja di perusahaan Pak Bagas itu, besok gue di ajak meeting lanjutan terkait proposal gue, Ren, lu besok ikut yah dampingin gue,” jawab Ara.
“Sure!” balas Reno dengan pasti.
Dan malam itu pun berlalu, kedua sahabat itu sudah berada di dalam kamar rumahnya masing-masing, mereka bersiap-siap menghadapi hari esok yang akan di lalui, entah berat atau tidak, tapi tetap mereka harus lewati. Semoga hasil dari meeting besok membawa keajaiban untuk mereka. Itu lah yang di harapkan Ara dan Reno.