Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Cerita berseries (sudah update)

Bimabet
Updatenya hot tentang mahasiswi kkn. :adek::panlok2:
makasih suhu
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Master hipnotis sekali sentuh 1

Namaku Lucas asal timur, mantan seorang master hipnotis pernah tampil di televisi. Meskipun jarang tampil di televisi, tetapi kemampuan hipnotisku terus bertambah. Perwatakanku tinggi besar berotot, berkulit gelap dan berambut pendek agak keriting. Sekarang, aku bekerja di sebagai supir Pak Dodi seorang juragan tembakau.
Selesai bekerja, aku mengunjungi warteg langgananku di pinggiran jalan. Sekalian menikmati waktu senggang di siang hari yang sepi . Kebetulan temanku merupakan pemilik warteg tersebut. Dia bernama Juki, berasal dari kota yang sama denganku. Perwatakan Juki tinggi besar, berkulit sawo matang dan berambut gondrong. Meskipun begitu, Juki merupakan bandar obat terlarang dan juga haus sex.

Seminggu sekali, dia menyewa pelacur murahan demi memuaskan hasratnya. Pernah sekali, dia nekat memperkosa seorang mahasiswi ketika touring perjalanan jauh. Hebatnya, sampai sekarang tidak ada laporan dan aparat yang mencarinya. Keahliannya dalam bermain bersih, membuat Juki sering disewa jasanya. Hari ini, suasa warteg sedang sepi dan dia sedang sibuk memainkan ponselnya.

"Woi Juk!

"Dasar kaget gue! Pesan apa?"

"Biasa."

Seorang gadis berjilbab, datang untuk memesan. Kulit putih, parasnya yang lemayan manis dan kurus. Dia mengenakan baju merah bergaris putih dan rok hitam. Selesai mendapatkan pesanan dia duduk seorang diri di kursi luar.

"Ini pesanan elu," kata Juki sambil memberikan pesanan. "Namanya Irene, manis kan bro? Gue sange lihat dia, bisa elu hipnotis? Gue pengen icip memeknya. Elu boleh join kalau mau," bisiknya kepadaku.

Irene



"Boleh juga, meskipun gue sering latihan tapi gue gak yakin bakal berhasil."
"Coba aja bro, sekalian mengasah kemampuan ha.ha.ha!"
Lima menit telah berlalu, gadis itu datang untuk membayar. Pantatnya yang montok, membuatku menelan ludah karena Juki aku jadi ingin mencicipinya. Belum sempat menanyakan harga, aku langsung menepuk pundaknya. Irene langsung terdiam seperti patung, sorot matanya melirik tak jelas seperti orang linglung. Aku menggerakkan tanganku di depan wajahnya. Gadis itu tetap saja diam, lalu aku menciumnya dan dia tidak melawan.
"Mulai sekarang, kamu adalah pelacur kami berdua. Setiap bunyi tepuk tangan dari kami berdua kamu langsung jadi lonte dan nurut apapun perintah kita. Sekali lagi tepuk tangan, kamu kembali normal. Mengerti?"
Irene pun mengangguk, kontolku langsung mengeras lalu menggesekkan pada pokoknya. Juki langsung mendekat, dia langsung menarik Irene masuk ke dalam.
"Ayo cas kita icip, tapi gue dulu yang jebolin memeknya. Elu nonton aja sambil jaga warung."
"Iya."
Aku, Juki dan Irene masuk ke dalam kamar lalu menutup pintu kamar secara perlahan. Tanpa menyia-nyiakan kesempatan Juki langsung melumat bibirnya. Mereka berdua mulai berciuman, lidah mereka saling beradu dalam kenikmatan. Kontolku langsung mengeras, melihat ciuman panas mereka berdua.

"Sepongin," perintah Juki kepada Irene.
Lidahnya mulai menjilat ujung kontolny, lubang kencingnya tak luput dari sapuan lidahnya. Kontol Juki terbilang cukup besar, panjangnya sekitar 17 cm dan lebar 4 cm. Kedua tangan Juki, memegang kepala gadis itu lalu memajukannya secara perlahan.

Sluup sluup sluup sluup sluup sluup

"Aghh...." rintih Juki menahan nikmat ketika dia mulai menggenjot mulutnya.
Semakin lama genjotanny semakin cepat, Irene memukul-mukul punggung Juki karena brutalnya genjotan pada mulutnya. Kemudian aku berjalan mendekat, tangan kirinya kuraih lalu mengarahkannya pada kontolku. Ukuran kontolkuku sedikit di atas Juki. Lebar 5 cm dan panjang 19 cm, membuat Irene sedikit terkejut ketika melihatnya.



Perlahan dia mulai mengocok kontolku, lama kelamaan semakin cepat. Tangannya yang lembut dan kocokannya yang stabil membuatku terasa nikmat. Kini kontolku, sudah berdiri maksimal dan siap untuk menikmati tubuhnya. Kulihat, Juki semakin ganas memperkosa mulutnya, membuat kontolku semakin keras dan berdiri maksimal.

"Keluar ahhh!!" teriak Juki memuntahkan spermanya di dalam mulutnya.

"Gue juga ahh!"

crot crot crot crot crot

Spermaku, menyembur deras mengenai wajahnya. Irene mulai mendekat, tanpa disuruh dia masukkan kontolku kedalam mulutnya. Tidak disangka, dia menarik tanganku lalu membaringkan tubuhku di atas ranjang. Kemudian dia kembali memasukkan kontol ke dalam mulutnya. Hangat dan nyaman sekali, sepongan mulutnya. Permainan lidahnya pada kontolku, membuat kontolku kembali mengeras.



Bola-bolaku dihisap secara buas, membuat Irene terlihat seperti haus kontol.
Juki merangkak ke belakang, dia mulai menggesek-gesekkan jari pada belahan vaginanya di balik CD putih yang telah dia kenakan. Kemudian Juki langsung mengintip celana dalamnya. Irene di banting ke kasur hingga posisi terlentang. Kini terpampang, lubang vaginanya yang merekah. Bentuk vaginanya sedikit membukit, bulu-bulu halus dan lubang berwarna pink membuat Juki menelan ludah.

"Memek yang indah sayang," ujarnya menatap vagina di hadapannya.

Juki mulai menjilati lubang kenikmatannya, kulihat pahanya menjepit kepala Juki. Irene pun mulai mendesah nikmat, aku langsung menampar wajahnya dengan kontolku lalu memintanya masuk ke dalam mulutnya.

"Sepong lagi!"

Aku genjot mulutnya tanpa ampun, saking cepatnya kasur pun mulai bergoyang. Kulihat, Juki sedang melakukan penetrasi ke dalam liang vaginanya.

"Hmm...." teriak menahan sakit ketika kontol Juki berhasil menembus liang vaginanya.

Darah segar mulai mengalir, Juki terdiam membiarkan vaginanya beradaptasi dengan bentuk kontolny. Sementara aku, semakin lama semakin cepat memperkosa mulutnya.

crot crot crot crot

Spermaku menyembur ke dalam mulutnya, hhingga dia terbatuk-batuk. Juki mulai menggoyangkan tubuhnya, perlahan lama kelamaan semakin cepat. Irene meram melek menahan nikmat. Mulutnya terbuka memandang langit-langit membuat kontolku kembali berdiri. Baju yang dia kenakan dilepas hingga menyisakan jilbabnya saja.

"Ahh...ahhh....ahhh... anjing... Irene! Memek elu enak banget!"

"Ahh..ahh..ohh..uhhh... uhhh.. kontol... Bang Juki gede...ahh... genjot... yang... kenceng...!"

"Emang..lonte elu Irene...ahhh...fuck...ahh..!"

"Gue gak tahan, boolnya pengen gue jebolin!" kataku sambil berjalan mendekat.

Mendengar hal itu mereka berdua berganti posisi. Irene di atas, sedang Juki di bawah memberikan kesempatanku untuk menggenjot anusnya. Aku masukan telunjukku ke dalam anusnya, sedangkan Juki kembali menggenjotnya. Perlahan,.aku mulai mengocok anusnya lama kelamaan semakin cepat.



Puas mengocok anusnya, aku jilat lubang tersebut dengan lidahku sendiri. Setelah itu aku masukkan ke dalam lub anusnya. Berkali-kali kumencoba, tapi kontolku sering sekali meleset apa lagi adanya guncangan dilakukan oleh Juki sejak tadi menggenjot liang senggamanya.



Sekian lama mencoba, sekali tusuk akhirnya kontolku berhasil menembus anusnya.

"Ahh... sakit!" teriak menahan sakit ketika kontolku berhasil menembus anusnya.

Kugenjot lubang anusnya tanpa ampun, darah segar terlihat mengalir dari sela anusnya. Hangat dan nyaman, mulai kurasakan serta sempitnya membuatku menggenjot anusnya tanpa ampun. Semakin lama genjotan kami semakin cepat, Irene terus mendesah nikmat tidak karuan.

"Anjing...gue...mau... keluar..!"

"Gue...juga...ahhh..!"

"Keluarin didalam ahh...!"

Croot crot crot crot crot crot crot crot crot

Akhirnya, kami berdua keluar di dalam dan kedua kontol kami masih menancap. Sperma kami terlihat keluar dari sela-sela lubang senggamanya. Kemudian, kami mencabut kontol kami dari lubang senggamanya. Juki mengangkat tubuhnya lalu memasukkan penisnya ke dalam anusnya. Sedangkan aku bersiap melakukan penetrasi pada liang vaginanya. Hangat dan nyaman sekali liang vaginanya. Perlahan kami mulai menggenjotnya, lama kelamaan genjotan kami semakin cepat.

Plok plok plok plok plok plok plok plok

Suara kemaluan kami saling beradu dalam kenikmatan. Sempitnya vagina Irene, serta hisapannya membuatku kenikmatan.

"Ahh! ahh! ahh!" desahnya menikmati dua kontol sekaligus.

"Ahhh...juki memeknya nikmat banget!"
"Boolnya...ahhh...juga...seret anjing...ahh...!"

"Ahh...ahhh...ahhh...Irene...ahhh...!"

croot crot crot crot crot

Sekali lagi, sperma kami memenuhi liang vagina dan anusnya. Kami bertiga pun ambruk di atas kasur, kulihat Irene berjalan merangkak dia langsung melakukan Blobjob dan sekali lagi aku kembali memperkosanya. Sedangkan Juki, berbaring lemas dan tertidur lelap di atas ranjang. Secara bergantian, kami menikmati tubuhnya hingga pukul lima sore. Kami semua mengenakan baju lalu berjalan keluar warteg. Irene berjalan seperti biasanya, tanpa ada penyesalan atau hal ganjil lainnya. Otaknya telah dicuci oleh kenikmatan baru saja dia rasakan.

"Bang Juki!" panggil seorang gadis di belakang.

Sontak kami berdua pun menoleh ke belakang. Rupanya, seorang gadis jilbab berpayudara segar berjalan mendekat. Melihat hal itu, kontolku kembali mengeras lalu Juki menatap mesum ke arahku.
Silvi




"Namanya Silvi, sepupu gue. Mau kita sikat?

"Sikatlah!"

"Sikat apa?" tanya Silvi.

Belum sempat menjawab, aku langsung menepuk pundaknya dengan cukup keras. Sontak dia pun terdiam, menatap kosong ke depan. Kemudian kami berdua, menutup warteg lalu membawanya masuk ke dalam kamar.
"Mulai sekarang, kamu adalah pelacur berkelas. Setiap kali mendengar suara tepuk tangan dari kami berdua. Kamu wajib melayani kita. Mengerti?"

Tanpa menjawab, Silvi pun mengangguk-anggukkan kepala. Aku langsung melumat bibirnya dengan sangat ganas. Lidah kami saling beradu dalam kenikmatan. Baju hijau yang dia kenakan, ditarik ke atas. Secara perlahan aku mencium lehernya tanpa melepas hijab hitam yang dia kenakan. BH hitam yang dia kenakan, mulai aku lepas. Kini, terpampang gunung kembarnya yang indah. Lalu, aku mulai menjilati payudaranya.



Kulihat, Silvi mulai mengocok kontol Juki. Awalnya perlahan, lama-lama menjadi cepat. Kemudian dia mulai mengisap kontol Juki hingga ke ujung pangkal. Kedua tanganku, mulai melepas celana jins biru yang dia kenakan. Kini, terlihat CD hitam kendor yang sangat tipis. Jari-jariku, menyusup diantara celah CD yang dia kenakan. Telunjukku mulai menggesek-gesekkan pada belahan liang kenikmatannya.

"Ahh..." desah Silvi ketika aku menusuk lubang vaginanya.

Jariku mulai bergerak maju mundur secara perlahan. Silvi terlihat mendesah, namun suaranya tertahan oleh kontol Juki. Semakin lama kocokan ku semakin cepat. Kulihat, juga memperkosa mulutnya secara brutal. Kemudian aku jilati seluruh liang senggamanya. Vaginanya mulai berkedut, seiring dengan desahannya.

"Ahh...kak, aku keluar!" rintihnya seiring keluarnya cairan cinta dari liang vaginanya.

"Jepit pake tetek kamu sayang," perintah Juki kepada gadis itu.

Kontol Juki, terjepit diantara kedua gunung kembarnya. Silvi memegang erat payudaranya, dia mulai menggerakkannya naik turun. Ujung kontolny, Silvi lumuri dengan air liur lalu menjilatinya dengan buas. Semakin lama, kocokan Silvi semakin cepat. Juki semakin meraung kenikmatan, layaknya seekor banteng.

"Ahh...uhbn..toket biadab...gua.. mau keluar..ahhh!"

crot crot crot crot crot crot crot crot

Akhirnya, sperma Juki menyembur tepat mengenai wajah sepupunya sendiri.

"Lanjut?"

"Lanjut kak, Silvi udah gak tahan kak. Cepat masukin..hhjmmm."

Silvi meraih kontolku, tanpa diperintah dia langsung menjilati kontolku lalu memasukkannya ke dalam mulutnya. Lidah dan penisku saling beradu, membuat sensasi kenikmatan semakin membuatku terasa.



Dia mengeluarkan kontolku dari mulutnya lalu Silvi mulai menjepit kontolku diantara kedua gunung kembarnya. Perlahan namun pasti, dia mulai memaju mundurkan teteknya yang besar. Kepala kontolku, dijilat dengan sangat buas.
"Hmmm!!!" rintihnya ketika Juki mulai memasukkan kontol ke dalam anusnya.

plok plok plok plok plok plok plok plok plok

Suara selangkangan mereka saling beradu. Kasur ikut bergoyang, mengikut irama mereka berdua.

"Ahhh....sakit Kak! Perih kak... pelan-pelan!" rintihnya menahan perih ketika Juki menggenjot anusnya.

Plak! Plak!

"Diam elu lonte! Ahh...bool elu seret banget sayang..ahh...uhhhmm... akhirnya... kesampaian juga ngewe sama kamu Silvi ayang...ahhh..!!"

"Uhh... tetek biadabnya juga nikmat ahhh! Gue gak tahan, ganti posisi bro!"

Juki berhenti bergerak, mereka bergantia posisi menjadi women on top. Vagina sedikit membukit dan basah siap untuk dinikmati. Perlahan kontolku, mulai menggesek pada belahan vaginanya. Kemudian aku mendorongnya secara perlahan lalu sekali hentakan akhirnya kontolku berhasil masuk ke dalam liang kenikmatannya. Tidak ada selaput dara atau apapun yang menghalangi.

"Bangsat gak perawan!"

"Lonte dasar, siapa yang udah ngambil keperawanan elu?!" hardik Juki.

"Ahh.. Pak Sugeng, satpam komplek..ahhh.."

Tanpa banyak bicara, kami memperkosa dua lubang kenikmatannya secara brutal. Meskipun tidak perawan, jepitan vaginanya tidak kalah dengan perawan. Rasanya seperti ada seribu lidah menjilati penisku.

plok plok plok plok plok plok plok plok

"Ahh..terus...ahh...kak..ahh...yang..kenceng!" rintihnya kenikmatan oleh kontol pada kedua lubangnya

"Silvi...ahhh.... Silvi...ahhh... memeklu nikmat...ahhh.... bangsat... lonte ahhm.!"

"Terus kak...ahhh...genjot...terus...lonte..kakak..ini..ahh!"

"Uhhh.. boolnya makin... seret!"

"Gue... pengen... keluar....ahhh....!"

"Bareng kak...ahhh...!"

croot crot crot crot crot crot crot
Akhirnya, kami bertiga keluar secara bersamaan. Kulihat sperma kami berdua, mengalir keluar dari anus dan liang kenikmatannya. Kontolku kembali tegang, kedua kakinya kulebarkan lalu aku mulai menggesek-gesekkan belahan vaginanya.

"Udah kak, ahh....Silvi capek."

"Kamu diam aja, biar aku nikmati memek lacur nikmatmu sayang," sambil melesatkan kontolku kedalam vaginanya.

Perlahan tapi pasti, kontolku bergerak maju mundur di dalam liang senggamanya. Hangat dan nyaman mulai kurasakan.




Erangannya yang erotis, membuatku semakin brutal menghajar liang senggamanya.
"Ahhh...ahhh...ubbb...aaahh..kakak...ohhh... uhhh!"
"Anjing gue mau keluar!"
Kuarahkan kontolku di atas kepala pada selah jilbabnya.

croot crot crot crot crot crot crot crot

Rambutnya yang kering, kini berlumuran dengan sperma. emudian kami terus menikmati tubuhnya hingga pukul tiga pagi. Berbagai macam gaya bercinta telah kami lakukan. Puas bermain, kami semua tertidur pulas di atas ranjang. Kulihat seluruh tubuh Silvi berlumuran sperma.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd