DRAMA TAMAT Cerita Paidi

[paidikage]

PENGANTAR​

Akhir masa kuliah, perjuangan belum selesai. Setelah dinyatakan lulus ujianpun, untuk mendapatkan ijazah masih harus melakukan "Perjuangan" dengan berjilid-jilid skripsi. Hari ini, hari "kesekian" dari masa itu, aku masih berkutat di depan gedung Perpustakaan. Permintaan demi permintaan jilid skripsi di berbagai bagian sebelumnya masih belum menurunkan berat bawaanku secara dramatis.

"MAS PAAAAIII" suara wanita terdengar memanggil dari belakangku.

Suara yang begitu familiar ditengah keterasinganku, diantara mahasiswa-mahasiswa yang, entah kenapa, bahkan akupun tidak ada yang mengenalnya.

DEG... Kali ini aku mengenalinya.

"Indri? Bukannya sudah lulus dari kemarin-kemarin?" ucapku setelah wanita tersebut datang kepadaku.
"ini mau ke fakultas, ngurus legalisir ijazah"
"Weh sip ker! Siap ngelamar kerja nih ceritanya?"
"hehe mas bisa saja. Sudah siap to wisudanya? Cepet nyusul ya!" Indri mengamati tasku yang penuh bendel skripsi
"Amin"

"Sudah ngelamar kemana saja?" tanyaku
"Ngelamar kerja sih kemana-mana mas, nih sampai legalisirku habis. Cuman dilamarnya aja yang belum hehehe"
"Lho kok? Sudah dapat calon belum?"
"Emmmm. Yang pedekate sih ada, tapi....."
"He?"
"Belom pas, jadi yah tolak dulu sebelum lanjut" wajah Indri datar
"Sekarang sendiri lagi" lanjutnya
"Sabar-sabar hehe" aku jadi tak enak hati mendengarnya
"Hehe..."
"Hehe..." kami tertawa, datar.

Diam sebentar...

"Mas masih sama Novi?"
"Hehehe, iya"
"Semoga langgeng ya, kalian"
"Iya. Indri juga. Semoga cepat dapat jodoh" aku tersenyum kecut.
"Iya, mudah-mudahan nanti dapatnya di Masalembu"
"Heh?"
"Aku keterima jadi pendamping program pemerintah di sana"
"Oooo"
"Udah ya... mas" suaranya bergetar, mencoba tersenyum, pura-pura ceria.
"Aku mau ke fakultas dulu, keburu tutup"
"Iya, hati-hati di jalan. Semoga lancar sampai Masalembu"
"Jangan lupa kalo dapet jodoh kabari aku" lanjutku setengah teriak setelah Indri agak jauh

Mendengarnya, Indri hanya melambaikan tangan saja sambil menyebrang jalan ke arah lapangan depan rektorat.

Tanpa kusadari, dadaku terasa sesak. Entah kenapa, perasaanku mengatakan aku takkan bertemu dia lagi. Akhirnya, kuselesaikan sisa urusanku di perpustakaan dengan perasaan hambar. Perpustakaan yang ramaipun terasa sepi bagiku.

 

[paidikage]

Disclaimer​

Cerita ini cerita iseng, sedikit konflik, dan 100% fiksi

Jika pembaca merasa ini mirip dengan cerita ini dan itu, percayalah memang begitu. Penulis jujur mengakui belum bisa membuat cerita dengan tema sendiri. Belum levelnya begitu hehehe

Cerita ini terinspirasi (bahkan lebih), dari satu cerita di masa lalu. Tema, alur, bahkan plotnya juga dari sana. Bukan untuk membandingkan, tetapi setidaknya ijinkan nubi memberikan sesuatu kepada pembaca sekalian.

Tokoh dalam cerita ini murni imajinasi penulis, jika ada kesamaan tokoh dengan yang ada di dunia nyata, itu murni 100% kebetulan.

Penulis gak janji akan mengupdate cerita ini secara berkala, ada kalanya kesibukan di RL harus mengorbankan kesenangan di forum ini. Updatenya pun mungkin akan pendek-pendek, penulis belum bisa mengkreasikan imajinasi ataupun mengembangkan plot seperti para mastah di forum ini. tapi percayalah, penulis akan terus belajar seperti itu.

Akhir kata, selamat menikmati cerita paidi.

Index​

Pengantar (Lihat atas)
Chapter 1 :Indri
Chapter 2 : After the moment
Chapter 3: Somewhere in the saturday night
Chapter 4a: Pengalaman Pertama
Chapter 4b: Warming Up
Chapter 4c: Dan Keputusannya Adalah
Chapter 5 : H I M A
Chapter 6 : Aku bukanlah seorang petarung sejati
Chapter 7 : JAP
Chapter 8 : KK21
Chapter 9 : The Ex-Boyfriend's Rivalary Syndrome
Chapter 10 : Avocado Delight
Chapter 11 : My first
Chapter 12 : Bunga-bunga bermekaran
Chapter 13 : Mimpi
Chapter 14 : Sebuah Kenyataan
Chapter 15 : Berhenti Berharap
Chapter 16 : The Moment
Chapter 17 : Namanya Prastika Novita
Chapter 18 : Iseng-Iseng Berhadiah
Chapter 19 : G A L A U
Chapter 20 : Inikah Mimpimu? Mana Mimpiku!
Chapter 21 : Menjelang Ujian
Chapter 22 : The Exam Day
Chapter 23a : Penuntasan I, awal dari perjalanan
Chapter 23b : Penuntasan II, Isi Hati
Chapter 23c : Penuntasan III, Kemantapan Hati
Chapter 24 : Aku Percaya Pilihanku
Chapter 25 : Katarsis
Epilog 1 : After Married

 

[VirGhost]

Pertamax


Gak mau kalah sama ijah nih, atau emang kalian serasi

 

[paidikage]

Numpang omm

selamat datang di lapak ane om

Pertamax


Gak mau kalah sama ijah nih, atau emang kalian serasi

gegara salah pencet tombol nih

 

[mrloyo35]

Ikut mejeng om

Masih prolog tapi kayanya penuh birahi tersembunyi
Hehehe

 

[dinzy]

Ijin buka lapak om.
Bukan lapak jualan. Cuma lapak baca.

 

[lerlah]

Wiiii beneran riliss!

Gitu doongg.. Semangat ya paii! Ane doain lancar updatenya

 

[dankers]

Ikut mantengin ach...
:santai:

 

[passanger]

Lanjut lagi om paidi😂😂

 

[jowood]

Keren tuh singkatan namanya Pai....

 

[Honger]

Ijin gelar koran buat selonjoran mas Pai..

 

[dekpras]

User di-banned, maka konten otomatis dihapus.

---

User is banned, content is deleted automatically.

 

[brokencoffee]

Mejeng di pejwan...

Mangat pai..

 

[ulrich]

Ijin baca Suhu.

 

[adido]

Menjanjikan nih, ikut mantau suhu

 

[tapluck]

akhirnya suhu turun gunung buat cerita .... .....
..... semangat suhu cuma bisa ngasih grp

 

[hagemaru007]

wah kayaknya ceritanya bisa bikin baper nich.

 

[TheLastKing]

Untung Paidi bkn Taidi

Blm jelas nih ceritany, msh pngantar. Mdh2an isiny byk n bs tamat.

 

[paidikage]

Ikut mejeng om

Masih prolog tapi kayanya penuh birahi tersembunyi
Hehehe

birahinya nanti-nanti aja ya om, yang penting jalan ceritanya dibikin dulu :d

Ijin buka lapak om.
Bukan lapak jualan. Cuma lapak baca.

terima kasih udah mampir

Wiiii beneran riliss!

Gitu doongg.. Semangat ya paii! Ane doain lancar updatenya

yoi, berkat dorongan anda semua

Ikut mantengin ach...
:santai:

terima kasih sudah mampir di lapak ane

Lanjut lagi om paidi😂😂

nanti dulu om, yang ini buat pemanasan.

 

[paidikage]

Ijin gelar koran buat selonjoran mas Pai..

Silahkan... silahkan, lapak dimari tempatnya masih luas kok

Hoammm masih pagi pai, nya ntar yah, yang penting nongol dulu biar ga dibilang sombong

baca dulu atuh

Mejeng di pejwan...

Mangat pai..

selamat pekiwannya om brok

Nongol lagi ah...

Om Pai, cek kulkas yah.

+5 send.



ditunggu lanjutannya.

yah, cendolnya kudu muter dulu om al

akhirnya suhu turun gunung buat cerita .... .....
..... semangat suhu cuma bisa ngasih grp

ane masih nubi, butuh motivasi, dorongan dan arahan dari anda semua