awazomiya666
Semprot Addict
- Daftar
- 31 Oct 2019
- Post
- 472
- Like diterima
- 12.536
EPISODE 29
Mia masih belum menyangka bahwa malam tadi ia berhasil dipuaskan oleh anak PKL itu, walau hanya melalui media virtual. Ia masih belum menyangka bisa luluh oleh anak itu, dan bahkan ia berhasil dipuaskan.
Pagi itu mia sedang bekerja dalam kondisi baik dan bersemangat karena malam tadi ia sudah bisa menuntaskan hasratnya, reza yang menatap dari kejauhan tersenyum.
Fikiran mia terus larut karena bagaimana bisa malam tadi ia menunjukkan tubuh indahnya pada anak itu, dan bahkan ia mengeluarkan cairannya tepat dihadapan kamera.
" mia "
Seseorang memanggilnya, ia menyangka itu reza namun ternyata egi. Untung saja ia sedang dalam kondisi baik pagi itu jadi ia bisa meladeni obrolannya yang sebenarnya mia sudah tahu bahwa isinya pasti hanya basa basi saja.
" iya a kenapa " jawab mia
" masih sibuk ya " ujar egi
" ya biasa baru datang barang, kenapa? "
" hmmn enggak mau ngobrol "
Mia yang sudah malas dan lelah, enggan menanggapi egi dengan serius. Karena baginya sudah terlambat, ia sudah lelah dengan egi yang terus bertindak kekanak-kanakan, lagipula ada fitri yang sudah jelas ia pacarnya.
" ngomongin apa "
" aa mau minta maaf "
Mia menghela nafas panjang, karena dugaannya memang benar. Berulang kali egi mengucapkan kata itu namun tidak ada perubahan yang signifikan dari sikapnya, ia sudah benar-benar bosan mendengar ungkapan itu dari mulut egi.
" maaf apa, aa gak salah " jawab mia singkat
" enggak, waktu itu kan.. "
BRAKK
Sebuah benda terjatuh dan seketika mereka berdua kaget, fitri dengan sengaja memberi peringatan pada mia dan egi.
Egi seketika menghampiri fitri dan kembali melontarkan kata kata yang ia ucapkan pada mia, melihat hal itu mia semakin pusing karena ia harus meminta maaf juga pada fitri. Itu semua akibat kelakuan egi yang kekanak kanakan.
" ckckckckck " ujar mia kesal
Mia segera berlalu dan pergi dari tempatnya, moodnya sudah rusak seketika oleh egi. Padahal hari masih panjang, namun semuanya rusak sudah.
Padahal sikap egi pada mia awalnya sudah berhasil mencuri perhatian, bahkan mia rela meninggalkan kekasihnya yang dulu. Tapi memang kejadian itu begitu bersamaan, disaat itu juga malik hadir dan memberikan "perlakuan" yang lebih baik dari egi.
Tapi sekarang semuanya seolah menjauh, entah kenapa semuanya terasa terlalu cepat. Dan saat ini hanya reza yang berhasil memberinya kenyamanan, bahkan chatnya begitu intens.
TRING
Baru saja mia memikirkan reza, chatnya sudah masuk lebih dulu dan seketika membuat mia tersenyum. Entah kenapa mia merasakan getaran tersendiri saat mendapat pesan dari anak itu, perasaan apakah ini?.
" teteh hehehe "
Mia benar benar tersenyum melihat polosnya chat dari anak itu, namun memang itulah yang membuat mia terasa lebih diperhatikan. Chat ringan dan bahkan terkesan basa basi semakin membuat mia merasa kasmaran dan senyum sendiri.
Mia sudah tidak menghiraukan egi dan fitri yang sedang berseteru, dunianya sudah dialihkan oleh reza.
Ia benar benar berhasil ditaklukan oleh reza, bahkan saat ini mia masih terus memikirkan kejadian malam tadi yang begitu dahsyat. Jujur saja mia belum pernah merasakan sebelumnya, bisa terpuaskan walau tidak bertemu langsung dengan lawan jenis. Baginya reza berhasil memberikan sebuah pengalaman baru.
" aku masih kebayang yang semalem loh " pancing mia
" iyaa samaa banget ih hehe "
Keadaan sekitar begitu mendukung, banyaknya konsumen membuat mia semakin seru membahas hal sensitif itu. Beberapa konsumen ada yang kembali karena salah diberikan produk oleh mia, namun mia tetap tersenyum karena moodnya sedang sangat baik.
" teteh toketnya gede ih aku suka hihi "
" apalagi memeknya berbulu teh duh jadi ngiler hehe "
chat reza begitu frontal dan seketika mia kembali membayangkan kemaluan reza yang tegang dan berbulu sedang memuncratkan cairan kenikmatannya, membuat mia tersenyum sendiri.
" kamu juga gede kontolnya hehe "
Mendapat balasan seperti itu reza semakin frontal dan bahkan ia semakin berani untuk meminta bahkan mengajak. Ia sudah lupa akan status atau apapun itu, fikirannya sudah dibawah kendali nafsu.
" kalo ngewe enak kali ya teh hihii "
" emang berani? "
Mia terus memancingnya dan sebisa mungkin ia menahan hasratnya yang meronta akibat dipancing oleh anak itu secara terus menerus.
Ditambah fikiran mia semakin kacau karena mengingat kejadian semalam, kemaluan anak itu begitu tegak dan berurat, terlebih bulunya yang lebat dan cairan kenikmatan yang muncrat begitu deras.
Mia semakin merinding mengingatnya dan ia penasaran seperti apa rasanya jika kemaluan anak itu menembus memeknya?.
" banyak banget kamu muncratnya "
Bukannya berhenti, mia malah terus menanggapi chat mesum reza. Bahkan saat ini mia yang semakin berani lebih jauh, dan terkesan frontal.
Reza semakin yakin bahwa mia bisa ia gagahi, hanya tinggal mengatur strategi saja. Ia sudah bisa merasakannya dari balasan chat mia yang seolah menerima sifat mesumnya.
" kebayang kalo muncratnya dimemek teteh hihihi "
Mia semakin menggigit jarinya dan selangkangannya mulai terasa basah, ia sudah tidak nyaman dan konak maksimal. Merasa semakin kacau, mia segera bergegas ke tempat istirahat karyawan dibelakang, tempat dimana ia bertemu reza pertama kali.
Melihat mia dari kejauhan, reza segera bergegas menemui mia di restroom karena ternyata reza juga sudah konak parah akibat chat mesum tersebut.
" teteh " reza menghampiri mia.
Dibawah kendali nafsu yang menguasai, mereka segera mengelus selangkangan. Dengan tatapan kosong dan nafas yang menderu mia segera duduk tepat dihadapan kemaluan reza, ia seketika mengelusnya dan meremasnya.
Reza yang keenakan memejamkan mata dan mengangkat wajahnya, namun tetap saja ia berjaga jaga jika ada seseorang yang masuk kesitu.
Perlahan mia membuka resleting celana reza dan menyingkap celana dalamnya, terlihatlah kemaluan reza yang tegak dan keras.
Mia tak henti menciuminya, mengocoknya dan mengulumnya tanpa henti. Ia seolah bermimpi bisa mengulum kemaluan yang tadi malam hanya ia bisa lihat di video saja, mia semakin beringas mengulumnya.
Reza semakin kewalahan karena harus berjaga dan menatap sekeliling sambil menahan kenikmatan yang terus diberikan mia pada kemaluannya.
" ahhh sshh teteh aduhhh "
PLOK PLOK PLOK
Mia semakin buas hingga lupa dengan semuanya, tempat dan status ia sudah tidak mempedulikannya. Reza terus menahan rangsangan yang diberikan mia sebelum akhirnya ia mulai kewalahan.
Tangan reza tak henti meremas kedua payudara mia yang montok, itulah yang sangat diidamkan reza selama ini. Reza benar-benar menikmati momen itu, terutama memilin kedua puting mia yang mengeras.
" sshh mau muncrat teh " desah reza
" jangan ditahan "
Mia semakin cepat mengulum kemaluan reza, lidahnya berputar dengan lembut dan menjilati seluruh permukaan kontol reza.
Seketika ia melayang dan mendesah hebat, reza benar-benar dibuat melayang oleh permainan lidah mia.
" ahhhh tetehhh "
CROT CROT CROT CROT CROTTT
Mulut mia dipenuhi cairan kenikmatan dan kemaluan reza yang masih berdenyut, ia menatap reza yang memasang wajah penuh kepuasan.
Reza mencabut kemaluannya yang masih berdenyut dan mia langsung memuntahkan cairan itu, begitu banyak dan kental terasa. Reza tersenyum penuh kepuasan melihat ekspresi wajah mia.
" banyak banget yaampun " puji mia
" sshh aduh nikmat banget teteh hehe sshh "
Reza segera duduk karena sudah kehabisan tenaga, mia tersenyum karena berhasil mendapatkan apa yang ia inginkan. Namun tetap saja ia masih belum puas karena hasratnya belum tersalurkan sepenuhnya, mia berencana untuk menuntaskan nafsunya.
Mia masih belum menyangka bahwa malam tadi ia berhasil dipuaskan oleh anak PKL itu, walau hanya melalui media virtual. Ia masih belum menyangka bisa luluh oleh anak itu, dan bahkan ia berhasil dipuaskan.
Pagi itu mia sedang bekerja dalam kondisi baik dan bersemangat karena malam tadi ia sudah bisa menuntaskan hasratnya, reza yang menatap dari kejauhan tersenyum.
Fikiran mia terus larut karena bagaimana bisa malam tadi ia menunjukkan tubuh indahnya pada anak itu, dan bahkan ia mengeluarkan cairannya tepat dihadapan kamera.
" mia "
Seseorang memanggilnya, ia menyangka itu reza namun ternyata egi. Untung saja ia sedang dalam kondisi baik pagi itu jadi ia bisa meladeni obrolannya yang sebenarnya mia sudah tahu bahwa isinya pasti hanya basa basi saja.
" iya a kenapa " jawab mia
" masih sibuk ya " ujar egi
" ya biasa baru datang barang, kenapa? "
" hmmn enggak mau ngobrol "
Mia yang sudah malas dan lelah, enggan menanggapi egi dengan serius. Karena baginya sudah terlambat, ia sudah lelah dengan egi yang terus bertindak kekanak-kanakan, lagipula ada fitri yang sudah jelas ia pacarnya.
" ngomongin apa "
" aa mau minta maaf "
Mia menghela nafas panjang, karena dugaannya memang benar. Berulang kali egi mengucapkan kata itu namun tidak ada perubahan yang signifikan dari sikapnya, ia sudah benar-benar bosan mendengar ungkapan itu dari mulut egi.
" maaf apa, aa gak salah " jawab mia singkat
" enggak, waktu itu kan.. "
BRAKK
Sebuah benda terjatuh dan seketika mereka berdua kaget, fitri dengan sengaja memberi peringatan pada mia dan egi.
Egi seketika menghampiri fitri dan kembali melontarkan kata kata yang ia ucapkan pada mia, melihat hal itu mia semakin pusing karena ia harus meminta maaf juga pada fitri. Itu semua akibat kelakuan egi yang kekanak kanakan.
" ckckckckck " ujar mia kesal
Mia segera berlalu dan pergi dari tempatnya, moodnya sudah rusak seketika oleh egi. Padahal hari masih panjang, namun semuanya rusak sudah.
Padahal sikap egi pada mia awalnya sudah berhasil mencuri perhatian, bahkan mia rela meninggalkan kekasihnya yang dulu. Tapi memang kejadian itu begitu bersamaan, disaat itu juga malik hadir dan memberikan "perlakuan" yang lebih baik dari egi.
Tapi sekarang semuanya seolah menjauh, entah kenapa semuanya terasa terlalu cepat. Dan saat ini hanya reza yang berhasil memberinya kenyamanan, bahkan chatnya begitu intens.
TRING
Baru saja mia memikirkan reza, chatnya sudah masuk lebih dulu dan seketika membuat mia tersenyum. Entah kenapa mia merasakan getaran tersendiri saat mendapat pesan dari anak itu, perasaan apakah ini?.
" teteh hehehe "
Mia benar benar tersenyum melihat polosnya chat dari anak itu, namun memang itulah yang membuat mia terasa lebih diperhatikan. Chat ringan dan bahkan terkesan basa basi semakin membuat mia merasa kasmaran dan senyum sendiri.
Mia sudah tidak menghiraukan egi dan fitri yang sedang berseteru, dunianya sudah dialihkan oleh reza.
Ia benar benar berhasil ditaklukan oleh reza, bahkan saat ini mia masih terus memikirkan kejadian malam tadi yang begitu dahsyat. Jujur saja mia belum pernah merasakan sebelumnya, bisa terpuaskan walau tidak bertemu langsung dengan lawan jenis. Baginya reza berhasil memberikan sebuah pengalaman baru.
" aku masih kebayang yang semalem loh " pancing mia
" iyaa samaa banget ih hehe "
Keadaan sekitar begitu mendukung, banyaknya konsumen membuat mia semakin seru membahas hal sensitif itu. Beberapa konsumen ada yang kembali karena salah diberikan produk oleh mia, namun mia tetap tersenyum karena moodnya sedang sangat baik.
" teteh toketnya gede ih aku suka hihi "
" apalagi memeknya berbulu teh duh jadi ngiler hehe "
chat reza begitu frontal dan seketika mia kembali membayangkan kemaluan reza yang tegang dan berbulu sedang memuncratkan cairan kenikmatannya, membuat mia tersenyum sendiri.
" kamu juga gede kontolnya hehe "
Mendapat balasan seperti itu reza semakin frontal dan bahkan ia semakin berani untuk meminta bahkan mengajak. Ia sudah lupa akan status atau apapun itu, fikirannya sudah dibawah kendali nafsu.
" kalo ngewe enak kali ya teh hihii "
" emang berani? "
Mia terus memancingnya dan sebisa mungkin ia menahan hasratnya yang meronta akibat dipancing oleh anak itu secara terus menerus.
Ditambah fikiran mia semakin kacau karena mengingat kejadian semalam, kemaluan anak itu begitu tegak dan berurat, terlebih bulunya yang lebat dan cairan kenikmatan yang muncrat begitu deras.
Mia semakin merinding mengingatnya dan ia penasaran seperti apa rasanya jika kemaluan anak itu menembus memeknya?.
" banyak banget kamu muncratnya "
Bukannya berhenti, mia malah terus menanggapi chat mesum reza. Bahkan saat ini mia yang semakin berani lebih jauh, dan terkesan frontal.
Reza semakin yakin bahwa mia bisa ia gagahi, hanya tinggal mengatur strategi saja. Ia sudah bisa merasakannya dari balasan chat mia yang seolah menerima sifat mesumnya.
" kebayang kalo muncratnya dimemek teteh hihihi "
Mia semakin menggigit jarinya dan selangkangannya mulai terasa basah, ia sudah tidak nyaman dan konak maksimal. Merasa semakin kacau, mia segera bergegas ke tempat istirahat karyawan dibelakang, tempat dimana ia bertemu reza pertama kali.
Melihat mia dari kejauhan, reza segera bergegas menemui mia di restroom karena ternyata reza juga sudah konak parah akibat chat mesum tersebut.
" teteh " reza menghampiri mia.
Dibawah kendali nafsu yang menguasai, mereka segera mengelus selangkangan. Dengan tatapan kosong dan nafas yang menderu mia segera duduk tepat dihadapan kemaluan reza, ia seketika mengelusnya dan meremasnya.
Reza yang keenakan memejamkan mata dan mengangkat wajahnya, namun tetap saja ia berjaga jaga jika ada seseorang yang masuk kesitu.
Perlahan mia membuka resleting celana reza dan menyingkap celana dalamnya, terlihatlah kemaluan reza yang tegak dan keras.
Mia tak henti menciuminya, mengocoknya dan mengulumnya tanpa henti. Ia seolah bermimpi bisa mengulum kemaluan yang tadi malam hanya ia bisa lihat di video saja, mia semakin beringas mengulumnya.
Reza semakin kewalahan karena harus berjaga dan menatap sekeliling sambil menahan kenikmatan yang terus diberikan mia pada kemaluannya.
" ahhh sshh teteh aduhhh "
PLOK PLOK PLOK
Mia semakin buas hingga lupa dengan semuanya, tempat dan status ia sudah tidak mempedulikannya. Reza terus menahan rangsangan yang diberikan mia sebelum akhirnya ia mulai kewalahan.
Tangan reza tak henti meremas kedua payudara mia yang montok, itulah yang sangat diidamkan reza selama ini. Reza benar-benar menikmati momen itu, terutama memilin kedua puting mia yang mengeras.
" sshh mau muncrat teh " desah reza
" jangan ditahan "
Mia semakin cepat mengulum kemaluan reza, lidahnya berputar dengan lembut dan menjilati seluruh permukaan kontol reza.
Seketika ia melayang dan mendesah hebat, reza benar-benar dibuat melayang oleh permainan lidah mia.
" ahhhh tetehhh "
CROT CROT CROT CROT CROTTT
Mulut mia dipenuhi cairan kenikmatan dan kemaluan reza yang masih berdenyut, ia menatap reza yang memasang wajah penuh kepuasan.
Reza mencabut kemaluannya yang masih berdenyut dan mia langsung memuntahkan cairan itu, begitu banyak dan kental terasa. Reza tersenyum penuh kepuasan melihat ekspresi wajah mia.
" banyak banget yaampun " puji mia
" sshh aduh nikmat banget teteh hehe sshh "
Reza segera duduk karena sudah kehabisan tenaga, mia tersenyum karena berhasil mendapatkan apa yang ia inginkan. Namun tetap saja ia masih belum puas karena hasratnya belum tersalurkan sepenuhnya, mia berencana untuk menuntaskan nafsunya.