Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Crazy Ass Couple (True Story)

Edaan ceritanya mo ngimajinasiin juga dah pegel nih dengkul but semoga permintaan ketiga bukan aku minta tiga permintaan lagi....
 
*BASED ON TRUE STORY*
Cerita ini dibuat berdasarkan kisah nyata yang dialami TS dan WFnya.
Setting dalam cerita ini memposisikan TS dan WF sebagai orang pertama untuk membuat jalan cerita menjadi lebih menarik dan mudah diimajinasikan.
Beberapa nama dan lokasi dibuat berbeda dengan tujuan menjaga kerahasiaan identitas TS dan WF.
Pembaca sangat dianjurkan untuk mempersiapkan pelumas agar prosesi haphap berjalan lebih nyaman.


PART VIII - Brand New (F) Job (Chapter 1)

POV TS

Aku belum menyebutkan permintaan ketigaku pada Natalie, jujur saja, karena sebenarnya aku belum terfikir mau minta apa. Rasa-rasanya hampir seluruh fantasi liarku sudah ia wujudkan, sampai-sampai aku tidak punya ide lagi untuk memberinya pelajaran.

"PING!!!", chat datang dari seseorang bernama Laura di aplikasi BBM-ku.

"Siapa ya?", balasku bertanya pada si empunya chat.

"Udah lupa ya sama aku?", chat dari seberang bertanya balik.

"Duh, maaf. Saya lupa. Ini siapa ya? Tau contact saya dari mana?", kataku berusaha menggali informasi.
Terus terang, aku memang tidak terlalu sering lagi menggunakan aplikasi chat itu. Selain karena kebanyakan contact yang ada di list-ku kudapat saat aku masih alay, terlalu sering pesan yang masuk hanya sekedar broadcast pin dan semacamnya. Tidak terkecuali pinku yang kadang dijadikan bahan broadcast, entah dengan tujuan apa. Jadi ya, kupikir mungkin orang ini mendapatkan contact-ku dari hasil broadcast juga.

"Ini Laura, anak ***. Dulu kamu pernah main kesana dan milih aku", balasnya sambil merujuk ke sebuah nama spa plus-plus di Denpasar.

Degg! Terkejut juga aku ketika secara tidak langsung ia menyebutkan jatidirinya dan mengingatkanku soal masa-masa nakalku.
"Hahahaha.. Iya, iya. Aku inget sekarang. Kita waktu itu ada insiden kondom bocor itu kan?", jawabku sambil mengingat-ingat kejadian waktu itu.
Ya, entah kenapa setelah aku ejakulasi, tiba-tiba waktu itu dia bilang, "Eh, kok anget ya?". Ternyata kondom yang kupakai bocor, jadilah spermaku tumpah di dalam vaginanya.

"Iya, dan anak kamu sekarang udah gede nih", balas Laura lagi sambil mengirimkan foto dirinya bersama anak laki-laki, usianya kira-kira dua tahun.

Jlebb! Perasaanku makin tak karuan saking kagetnya.
"Kamu serius?!", tanyaku singkat.

"Ya becanda lah, bloon. Kalo bener mah dari dulu-dulu udah kukejarin kamu", jawab Laura sambil memberi emot ngakak.

"Dasar kamu itu, bikin kaget aja! Kirain beneran", balasku.

"Emang kalo beneran gimana? Kamu mau tanggung jawab?", tanya Laura kemudian.

"Ya kalo itu emang anakku, mau gimana lagi", ujarku merespon kata-katanya.
Dalam hatiku sebenarnya menghela nafas lega, karena aku tak tau apa jadinya kalau ternyata itu benar anakku.
"Emang itu siapa sih?", lanjutku bertanya penasaran.

"Cie cieee.. Bilang aja kepengen sama aku. Hahahaha", kata Laura.
"Itu ponakanku, anaknya kakakku yang kedua. Sekarang aku udah balik ke Indr*m*yu, bantu keluarga usaha kecil-kecilan", ujarnya kemudian menjawab pertanyaanku.

"Emangnya kalo aku sama kamu, kamu mau ke Bali lagi?", tanyaku menggoda.

"Trus aku kesana ngapain? Kerja di tempat yang sama lagi? Main sama om-om lagi? Ogah ah, enakan disini", jawabnya.
"Kecuali kalo kamu mau langsung nikahin aku. Hahahaha", kata Laura menambahkan.
Entah kenapa, pada saat ia mengatakan "main sama om-om" itu aku membayangkan sosok Laura yang waktu itu jadi lawan mainku, melayani pria lainnya juga. Dan seketika itu pun aku jadi horny. Wajah Laura yang manis, memijat pria yang jadi pelanggannya, kemudian diakhiri dengan happy ending. Sensasi yang luar biasa. Obrolan kami selanjutnya pun mulai melantur. Ya kalian tau lah, tidak jauh-jauh dari soal bawah perut. Kami bahkan sampai chat sex segala waktu itu.

"Eh, gimana sih rasanya jadi sex therapist?", tanyaku usai kami mengakhiri sesi chat sex.

"Rasanya gimana? Ngentotnya sih enak. Duitnya juga. Hahahaha", jawab Laura.

"Kok pake kata 'sih'? Berarti ada yang ngga enak donk?", balasku.

"Ya ngga enak lah. Image di mata orang kan tetep aja pecun. Lagian, mana ada cowok yang mau nerima aku kalo tau kerjaanku kaya gitu", ujarnya menanggapi pertanyaanku.

"Kata siapa? Aku mau kok jadi pacar kamu kalo kamu disini", balasku menggoda.

"Halah, bokis! Cowok tuh manis di mulut doank. Ntar udahannya aku disia-siain", kata Laura.
"Cowok itu kalo udah ngegombal, senjatanya palingan cuma bilang bakal terima apa adanya. Tapi begitu ngejalanin, ada aja apa-apanya. Hahahaha", tambahnya.
Chat-chat berikutnya, kami lanjutkan hanya dengan bercanda dan bicara seputar keluarganya. Ia curhat padaku soal bagaimana keluarganya yang bersikeras menjodohkannya, tapi ia selalu menolak. Ya wajar saja, jaman sekarang mana ada orang yang masih mau dijodoh-jodohkan begitu.

Namun di sela-sela pembicaraan kami..

TO BE CONTINUED..
 
Waduh maen hati sama wp....
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd