Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kitchenset season I <------------------

Kitchenset - Pulang Kampung


karena ada keperluan aku berangkat pulang kampung sendiri diantar suamiku sampai stasiun dan tak disangka aku bertemu Ferdian, teman sma ku dulu yang juga akan pulang kampung. Ferdian banyak bercerita dan dari ceritanya ia sudah mempunyai 2 anak. dan aku pun menceritakan kehidupanku saling bertukar cerita kehidupan masing-masing. kereta sudah berjalan menuju kotaku dan kulihat tak banyak penumpang sehingga banyak bangku yang kosong karena memang bukan hari libur. lewat bbm Ferdian menawariku untuk duduk dibangku sebelahnya yang katanya kosong. aku beranjak membawa tasku dan duduk disamping Ferdian yang memang hanya beberapa penumpang saja apalagi ini gerbong paling belakang.

sudah 1/2 perjalanan telah dilewati tak terasa obrolan mengalir sepanjang perjalanan bernostalgia saat masa smu dulu.
"iih Ferdian...", ujarku mendengar pujiannya.
"iya lo wi... aku liat sih body kamu paling yahud dari semua cewe disekolah...", ujarnya aku hanya tersenyum.
"sekarang juga masih yahud...walau udah pake kerudung masih kliatan yahud deh...", pujinya lagi.
"cewe temen kita dulu yang pernah kamu pacaran trus pernah ml itu siapa ?". tanyaku mengallihkan pujiannya.
"wah gak enak wi kalo aku kasih tau... tapi yang pasti kamu kenal...", ujarnya.
"kalo kamu kan dulu pacaran sama andika ya wi ?". tanya nya aku mengangguk.
"trus ngapain aja... hayo....". ujarnya sambi senyum senyum.
"ya ada deh tapi yang pasti gak sampe ml kayak kamu....". ujarku.
"wiiih asiiik juga tapi kan....". ujarnya dengan obrolan semakin panas buatku dengan birahi terpancing.
"kamu inget gak waktu nonton bareng...". ujar Ferdian aku mengangguk aku ingat duduk bersebelahan dengan indra hingga terjadi penjamahan.
"aku liat kamu dipegang pegang indra...". ujarnya membuat wajahku memerah.
"dan dari belakang ada 2 orang yang megang tetek kamu salah satunya aku wi...". ujarnya.
kucibit Ferdian yang tak mengelak namun menahan tanganku dan walau aku sudah tak mencoba meneruskan untuk mencubitnya ia masih memegang tanganku. aku tersenyum kubiarkan tangannya yang masih memegang tanganku mulai mengelus lenganku.
"maaf wi... ". ujarnya mengendurkan tanganku.
"gpp kok...". ujarku tersenyum namun aku tak menarik tanganku dari tangannya. tiba tiba Ferdian berdiri dan melihat kedepan dan kelakang gerbong dan sesaat kemudian Ferdian kembali duduk sambil memegang tanganku memandangku dan mendekatkan wajahnya dan...... aku menyambut ciuman bibirnya. aku hanya diam saat Ferdian melepaskan bibirnya dan memastikan lagi keadaan gerbong kereta aman. Ferdian duduk sambil memegang tanganku dan kambali aku menyambut ciumannya. kubiarkan tangannya yang mulai menjamah dan meremas-remas buah dadaku walau dari luar bajuku bahkan semakin jauh masuk ke dalam gaun ku, menjamah mengelus selangkanganku.
"ferr... nanti ada orang...". ujarku namun tak ku tepiskan tangannya yang menyibak gaun gamis ku keatas, matanya memandang kemulusan pahaku dengan penuh birahi, ku renggangkan kedua pahaku saat gaun gamisku semakin tersibak memperlihatkan celana dalamku yang disibaknya sehingga terlihat sedikit bulu dan bibir vaginaku. sesaat aku memastikan keadaan gerbong aman tak ada orang yang lewat sebelum aku melepaskan celana dalamku. sambil tersenyum kepada ferdian yang memperhatikanku melepas celana dalamku sambil memastikan kembali keadaan aman. kusimpan celana dalamku di tas, aku tersenyum lagi membiarkan tangan ferdian yang kembali menyelinap menjamah selangkanganku.
"ooohh... ferrr...", lenguhku kurasakan jarinya menjamah itilku dan terus menyelinap masuk menusuk lubang vaginaku.
"udah basah ya fer...". bisikku.
"udah pengen ya...?", godanya dan mencium bibirku yang kusambut dan kubiarkan dilumatnya.

kerata api semakin perlahan mendekati stasiun kotaku saat aku dan Ferdian saling bergandengan tangan menuju pintu kereta. dari stasiun kereta abang becak mengantar aku dan Ferdian didepan sebuah hotel terdekat yang cukup indah. tak ada yang mencurigakan bahkan mungkin orang melihat aku dan Ferdian adalah pasangan suami istri saat aku dan Ferdian memasuki hotel.

"wiiiiiihhhh....". ucap Ferdian saat melihatku keluar dari kamar mandi dengan mata melotot memandangiku yang hanya mengenakan sehelai handuk yang melilit ditubuhku menutupi dada dan setengah pahaku. aku hanya tersenyum menghampirinya yang duduk dibibir ranjang.
"fer... tolong jaga rahasia ya...". ujarku
"iyalah wi aku juga punya istri... kamu punya suami....". ujarnya sambil merangkulku dan aku menyambut ciumannya. tangannya mengelus pahaku, kedua kakiku kurenggangkan saat tangannya meraba semakin dalam masuk kedalam handukku.
"emmmhh..". lenguhku saat tangannya menjamah pangkal selangkanganku. tangannya membelai bulu bulu kemaluanku. kubiarkan handukku melorot dari dadaku sehingga terlihat olehnya dua buah dadaku yang menggantung dihadapannya. tangannya beralih menjamah dan meremas remas kedua buah dadaku.
"eemmhh... ". lenguhku saat putingku di hisap dijilatinya sambil diremas membuatku menggelinjang nikmat. tubuhku tak lagi tertutup handuk yang sudah tergeletak di kasur.


kuelus selangkangan Ferdian yang menonjol, kurasakan sudah mengeras terbungkus celana pendeknya yang tak lama dilepaskannya dan nampaklah olehku kontolnya yang menggantung tegak bergoyang goyang.
"eemmmhh... gede banget fer... beruntung banget istri kamu ya...". pujiku.
"gedean mana sama suamimu wi ?", tanyanya.
"gedean kamu lah....". ujarku sambil kuelus menggenggamnya, besar dan panjang di tanganku.kujilati kepala kontol itu dengan lidahku kemudian kumasukan kemulutku dan kuhisap hisap dengan kepalaku maju mundur sambil kubelai dua biji nya yang menggantung.
"uuuughhh....". geramnya sambil memandangiku. aku tersenyum dan kukecup kepala kontolnya.
"uuuhh wi enak banget....". pujinya meraih pundaku dan direbahkannya. Ferdian menindihku dan kusambut ciuman nya. kontolnya mengganjal diatas pahaku. ciumannya beralih ke buah dadaku sambil kedua tangannya meremas remas.
"eeeshhh... ". desisku menahan rasa geli namun nikmat. tubuhnya semakin kebawah menciumi perut ku. kedua kakiku direntangkannya saat ciuman bibirnya sampai pada vaginaku. aku mengangkang lebar dihadapan wajahnya.
"wiii.... masih mulus banget v kamu wi.... kayak belum punya anak aja...". pujinya sambil jarinya menyibak bibir vaginaku yang sudah basah. kepalanya merunduk dan kurasakan jilatan lidahnya menyapu clitku.
"oooohh...". erangku menggelinjang dengan clit ku yang disapunya berkali kali dengan lidahnya.

puas mencumbui tubuhku, Ferdian memandangku sesaat sambil menggenggam kontolnya dihadapan selangkanganku, tangannya mengarahkannya ke vaginaku sementara kurentangkan kedua kakiku semakin lebar.
"eeeehhhmmm...". lenguhku saat kepala kontol yang besar itu dimulut vaginaku dan perlahan kurasakan semakin menyeruak kedalam dan semakin nikmat kurasakan desakannya hingga semua terbenam. sungguh nikmat kurasakan dengan kontol nya yang panjang dan besar memberikan rasa nikmat yang begitu hebat didalam vaginaku. dan Ferdian mulai menggoyangkan pinggulnya menyetubuhiku. sesekali kusambut bibirnya yang melumat bibirku, tangannya yang lincah kesana kemari menjamah buah dadaku menjamah pantatku, membelai rambutku. sementara aku pasrah menikmatinya, sungguh luar biasa rasanya dan sungguh beruntung istri Ferdian.

Ferdian mencabut kontolnya dan membimbingku untuk menungging kemudian menggenjotku dari belakang. bokongku diremas remas nya kadang di tamparinya dengan perlahan. jika pinggulnya bergoyang cepat tangannya memegang pinggangku. kadang tangannya meremas kedua buah dadaku yang menggantung. puas menyetubuhiku dengan posisi menungging, Ferdian mencabut kontolnya lagi kemudian ia duduk dan memintaku untuk duduk diatasnya. aku mengangkang menghadapnya sambil kuarahkan kontolnya agar masuk ke vaginaku. aku duduk dan ku sambut lumatan bibirnya sambil pinggulku bergoyang. tangannya meremas remas kedua buah dadaku. karena nikmat sekali tak lama aku tak dapat menahan orgasme ku. aku menggelepar diatas tubuhnya.
"feeer... aaah.. ooooaaahhh...", lenguhku dengan tubuh bergetar hebat di pangkuannya.

Ferdian memelukku hingga aku tenang dan merebahkanku dan kembali ia melanjutkan menggenjot vaginaku yang terasa lebih geli sehingga aku menggelinjang menahan rasa nikmatnya. posisi berganti posisi, Ferdian menyetubuhiku hingga sudah 3 kali aku dibuatnya orgasme.
"wiii...mau nyampe nih....mau dimana wi...?", tanyanya.
"terserah fer....kamu maunya dimana......didalam juga gak apa-apa fer...". ujarku.
"ah... serius wi gak apa-apa di dalem ?", tanyanya
"iya fer...". jawabku singkat.
"wiiii.... terima ya wiii.... uuughghh....". geramnya dengan pinggul semakin cepat menghentak menghujamkan kontolnya yang buat ukuran vaginaku sungguh besar dan panjang sehingga seakan menyundul rahimku.
crooothhh...crooothh... Ferdian menyemburkan spermanya didalam vaginaku dengan kontolnya yang panjang sudah pasti menyembur kedalam rahimku seluruhnya.

kupeluk tubuhnya menindihku diatasku dengan nafas nya yang masih tersengal. Ferdian menciumku.
"makasih wi...enak banget...". ujarnya berguling kesamping tubuhku. kontolnya yang basah tercabut dari vaginaku. aku beranjak kuraih kontolnya yang penuh sperma ku jilat dan kuhisap, kubersihkan dari pangkal hingga kepala kontol itu bersih oleh lidahku.
aku berbaring disampingnya mendapatkan senyum puas Ferdian yang memelukku.
"tulit...tulit...tuliit.."..hp ku berbunyi. yang ternyata mamah menelponku.
"ya mah udah nyampe tadi jam 2 aku lagi ketemuan sama temen jadi mungkin nanti sore baru kerumah mah....". ujarku menjelaskan pada mamah yang menunggu kedatanganku.
"istrimu gak nelpon fer ?", tanyaku.
"aku udah kasih tau tadi kalo aku pulang besok karena ada urusan....". ujarnya.
"iiiih nakal kamu...". ujarnya mencubit dadanya dan tertawa bersama.
"ya udah aku temenin deh...". ujarku.

sore hari aku dan Ferdian terbangun dari tidur dengan masih tubuh telanjang dan masih terbaring di ranjang. Ferdian memeluk tubuhku tangannya mengelus pantatku sesekali membelai buah dadaku. inilah yang namanya selingkuh nikmat dalam hatiku sambil kugenggam kontol gedenya yang setengah berdiri dan kusambut lumatan bibirnya. saling bertukar lidah dan saling melumat nikmat. birahiku kembali membara dan kurasakan kontol Ferdian pun kembali mengeras dikepalan tanganku.
"emmmhh... Fer... aku kayaknya udah ketagihan kontol kamu...". ujarku.
"ya gak apa-apa wi... kan enak...he he he..". ujarnya.
"aku gak nyangka juga kamu bisa aku ajak...". ujarnya.
"kalo liat dari penampilan kamu yang berkerudung tadinya aku gak berani macem2 deh...". ujarnya.
"aku juga kan manusia fer...". balasku.
"aku juga punya napsu... apalagi kontol kamu yang gede gini..***k nahan...". lanjutku.
"temen kita si x itu waktu jadi pacar kamu, ml pasti ketagihan juga ya ?". tanyaku.
"iya...". jawab Ferdian singkat dan mencium bibirku tangannya meremas buah dadaku.
"ferdian...masukin...". pintaku kuelus kontolnya yang sudah tegak berdiri.

aku berbaring dengan kedua kaki mengangkang dan Ferdian mengarahkan kontolnya ke vaginaku.
"eeeehhhssss...ooooohhhhhhh...". lenguhku menerima kontol Ferdian yang mulai menyeruak masuk kedalam vaginaku. nikmat sekali rasanya dengan kontolnya yang panjang dan besar begitu terasa terjejal didalam lubang vaginaku yang terbiasa dengan kontol suamiku yang ukurannya lebih kecil.
rasa nikmat menjalar kesuluruh tubuhku saat Ferdian menggoyangkan pinggulnnya. kontolnya keluar masuk dengan mantapnya. tubuhku menghentak dan menggeliat penuh nikmat. kadang gerakannya cepat membuatku menggelepar hebat kadang bergerak perlahan membuatku ngilu dengan gesekan kontolnya pada dinding liat vaginaku. hujaman demi hujaman semakin menggelorakan birahiku hingga aku tak lagi mampu menahan orgasmeku. aku memekik dengan tubuh menggelepar menghentak hentak hebat.
"oooohh....". pekikku nikmat sekali rasa nya. Ferdian memelukku tangannya membelai kepalaku.
"enak wi...?". ujarnya.
"he eh... enak banget...eeehh...". ujarku disela nafasku yang tersengal.
"nungging ya wi...". pinta Ferdian. mencabut kontolnya dan membimbing tubuhku berbalik. kusembulkan bokongku dihadapannya.
"eeehhhh...eessshh... geli banget...". eluhku menerima hujaman kontol Ferdian dari belakang.
bleb...bleb...bleb...benturan bokongku saat Ferdian menggenjotku, sementara aku hanya bisa menahan rasa ngilu yang nikmat sekali kurasakan. semakin lama semakin tak dapat lagi kutahan rasa ngilu nikmat itu sehingga aku kembali orgasme dibuatnya dengan posisi menungging.
"ooohh... enak banget kontol kamu fer...". tubuhku bergetar nikmat, mengejang sambil mulutku memuji dan menyebut kontolnya.

berbagai posisi ferdian menyetubuhiku hingga 3 kali lagi aku dibuatnya orgasme. aku terkulai dan Ferdian membiarkan pantatku roboh dan meraih satu kakiku yang diangkat dibahunya.
"uuuhh...". eluhku Ferdian melanjutkan menggenjotku. tak lama Ferdian meletakkan kakiku sehingga aku terlentang dan ia melanjutkan dengan menindih tubuhku.
"wiiii...terima lagi wiii...". geramnya dengan pinggul bergerak cepat aku memekik menahan rasa ngilu yang hebat sehingga tak disangka aku menjadi orgasme bersamaan dengan Ferdian yang menyemburkan spermanya di dalam vaginaku. tubuhku dan tubuh Ferdian bergetar bersamaan. dan kemudian berpelukan dengan nafas terengah. Ferdian memegang tanganku.
"wi...kamu napsuin banget dari jaman kita smu sampe sekarang...". ujarnya aku hanya tersenyum. kusambut ciumannya.

"mah...aku kerumahnya besok aja...soalnya diajak nginep sama temen aku...". ujarku menjelaskan pada mama yang penuh pengertian tanpa curiga mengijinkan aku tak kerumah malam ini.
"fer mandi yuk...". ajakku seraya kugandeng tangannya berdua masuk kekamar mandi. didalam kamar mandi dengan bebas aku menjelajahi tubuh Ferdian sementara Ferdian pun dengan bebas menjelajahi tubuhku dibawah siraman air hangat.

menjelang malam aku sudah berpakaian lengkap, gaun panjang lengkap dengan jilbab kerudung kupakai namun dengan bra dan celana dalam yang tak kupakai didalam gaunku. melangkah yakin menuju restauran di dalam hotel ini. aku bersikap seperti istri Ferdian yang berjalan disampingku.
jam 9 malam aku dan Ferdian sudah dikamar hotel kembali. gaun panjang dan jilbab kembali kutanggalkan berganti linggerie putih menutupi bagian tubuh telanjangku dengan sekedarnya. karena kedua buah dadaku masih terlihat sebagian dan bulu kemaluanku masih nampak terlihat walau samar. Ferdian berdecak kagum memandangiku yang hanya tersenyum seraya aku berputar putar didepannya memperlihatkan keindahan tubuhku. lalu kubiarkan Ferdian memelukku dan menjamahi seluruh tubuhku. hingga membuat percikan api birahi semakin besar dan akhirnya aku dan Ferdian kembali bersetubuh.

"uuhhh fer... terus...nikmati tubuhku malam ini...". ujarku dalam rengkuhan tubuh Ferdian yang menggenjotku.
"iya.. wi memek kamu enak banget...". balas Ferdian sambil berganti posisi silih berganti Ferdian menyetubuhi aku kini aku menungganginya. tubuhku bergoyang nikmat diatas pinggulnya dengan kontolnya yang besar dan panjang terbenam didalam vaginaku mengaduk-aduk dinding vaginaku dengan nikmatnya.
"uuuhhh..konntoooll...". ujarku dan sesaat kemudian aku menggelepar untuk kesekian kalinya.
"ooohh...kontooll gede enak banget...ucapku berkali kali diujung orgasme ku yang akhhirnya tak terbendung. aku menggeliat diatas Ferdian yang menahanku dan memelukku saat aku terkulai nikmat. dan membaringkan aku melanjutkan enjotannya yang sesaat kemudian Ferdian kembali menumpahkan spermanya didalam vaginaku. Ferdian memelukku dan menikmati tidur malam bersama nya.

pagi masih jam 8 saat kembali ke kamar hotel usai sarapan pagi. aku bersiap untuk ke rumah mamah dan Ferdian pulang kepelukan istrinya. Ferdian memelukku.
"kamu cantik banget wi...". ujarnya memandangiku dengan gaun panjang dan jilbab yang kukenakan tak lagi sungkan Ferdian memelukku bahkan menjamahi tubuhku.
"istri kamu pake jilbab juga kan fer ?", tanyaku.
"iya..wi tapi cantikan kamu wi...", pujinya lagi. ia mencium pipiku melumat bibirku. tangannya meraba buah dadaku dan membuka kancing bajuku dan meraih buah dadaku keluar dari bajuku. di hisapnya putingku dan diremas remasnya.
"aaaahhh...Ferdianyy...". ujarku menahan geli nikmat.
"abis cantik banget kamu wi...". pujinya lagi tangannya menjamahi pantatku dari luar gaun gamis panjangku sambil melumat kembali bibirku. kurasakan kontolnya yang mengeras mengganjal diperutku. tangannya menjamahi selangkanganku dari luar gaunku yang kemudian gaun gamis panjangku terangkat disingsingkannya.
"emmmhh...Ferdian....". ujarku, namun aku membiarkannya celana dalam putih ku membungkus vaginaku yang dipandanginya bahkan di lucutinya. tangannya menjamah vaginaku yang sudah basah.
"wi sekali lagi wi...". pintanya. tanpa menunggu jawaban dariku Ferdian membuka sleting celananya dan menjulurlah kontolnya yang tegang. ia memintaku duduk dimeja dan mengangkankan kedua kakiku lebar lebar, satu kakiku diatas meja dan satu kaki ku dibawah. Ferdian mengarahkan kontolnya ke vaginaku dan blesss....aku meringis terpejam nikmat. Ferdian menggenjot vaginaku dan bibirnya melumat bibirku.

"uuuhgghh...". Ferdian mencabut kontolnya dari vaginaku dan memintaku untuk membelakanginya menahan diatas meja. gaun panjangku tersingkap diatas pinggangku dan Ferdian menggenjotku dari belakang. permainan ini tak akan lama aku ingin orgasme sebelum Ferdian orgasme pikirku. dengan satu tangan ku mainkan clitku sehingga tak lama aku orgasme dengan posisi menungging.
"oooh..". nikmat sekali rasanya walau sudah berkali kali namun terasa nikmat sekali kontol Ferdian ini.

Ferdian memintaku untuk kembali duduk diatas meja dengan satu kaki keatas. sehingga ia kembali menggejot vaginaku seperti awal tadi sambil melumat bibirku dengan gemasnya.
"terima wiiii.. ". ujarnya dan Ferdian kembali menyemburkan spermanya didalam vaginaku.
"uuugghh...". crooootthh...crootttthhh.. menghentak hentakkan pinggulnya.
"uuhh enak banget wi... ". ujarnya seraya menarik kontolnya dari vaginaku. kuambil tisu dan ku bersihkan sperma yang meleleh keluar dari vaginaku. kurapihkan rias wajahku, pakaianku, kerudungku dan keluar kamar hotel.

mamah menyambutku di rumah saat kurasakan ada yang meleleh dari vaginaku. sperma Ferdian yang masih keluar dari vaginaku membasahi celana dalamku yang sudah basah oleh spermanya dari tadi. aku ke kamar mandi pipis dan kubersihkan sisa sisa sperma Ferdian tanpa kembali kukenakan celana dalamku yang basah ini ku masukan ke saku gaunku. aroma sperma Ferdian tercium dari celana dalamku. dari kamar mandi, mamah memintaku untuk mengantar bungkusan ke rumah santi, tetangga dekat yang dulu teman sekolahku juga.

tak ada sahutan dari dalam rumah santi saat aku menuju belakang pintu rumahnya yang tidak tidak terkunci.
"oooh... maaf...". ujarku namun aku sudah terlanjur masuk ke dalam saat kulihat seorang laki laki hanya mengenakan handuk keluar dari kamar mandi.
"eh wi...". ujar nya yang kukenali irwan suami santi. wajah ganteng nya tersenyum mendekatiku dadanya yang bidang begitu dekat dihadapanku. dengan gugup aku menjelaskan kedatangannku dan memberikan bungkusan titipan mamah kepadanya.
"santi udah pergi tadi....". ujar iwan menerima bungkusan dariku.
"baru mandi mas...". ujarku menutupi rasa gugupku berbasa-basi sesaat dan pamit keluar. baru keluar dari halaman belakanng aku tersentak saat kuraba kantong bajuku dimana celana dalamku kusimpan tak kutemukan. aku berbalik dan kembali masuk ke rumah santi saat kudapati mas irwan memegang kain putih yang sedang diuciumnya.
"jatuh dari kantong kamu wi...". ujarnya seraya menyodorkan kepadaku. sementara aku tak dapat berkata dengan wajah memerah malu menjulurkan tanganku meraih celana dalam ku. namun mas irwan justru memegang tanganku dan aku terdiam dengan dada berdebar oleh dada telanjang nya dan sembulan dihanduk mas irwan yang membuatku terpana dan aku hanya terdiam menerima ciuman mas irwan dibibirku.
"uuuh. kontool..". bisiku dengan handuknya yang melorot tanganku sudah menggenggam milik mas irwan yang sudah tegang mengeras. mas irwan melepas bibirku dan memandang dgn penuh birahi padaku. aku bersimpuh dihadapan kemaluannya dihadapan wajahku. kucium kepala kontol nya yang basah tercium wangi sabun. kujilat dan kuhisap masuk kedalam mulutku. kepalaku bergerak maju mundur memberi kenikmatan pada mas irwan. diatas bale-bale mas irwan merebahkanku dan menyibak gaunku menemukan selangkanganku yang tak terbungkus celana dalamku. tangannya mengarahkan kontolnya dan blesss... mas irwan menindih tubuhku. bunyi bale berdenyit dan aku mereguk kenikmatan dari mas irwan, suami temanku dan aku membiarkan mas irwan menyetubuhiku. hingga aku tak kuasa menahan orgasme. kedua kakiku melingkar dipinggang mas irwan aku memekik tertahan namun secara bersamaan mas irwan kulihat menggeram disaat aku mulai mnggelepar.

"udah keluar wi...?," bisik mas irwan aku mengangguk dan menyambut bibirnya yang mengecup bibirku, kujulurkan lidahku yang kemudian dihisapnya dengan penuh napsu sambil kurasakan kontolnya kembali bergerak keluar dan masuk di lubang vaginaku, mas irwan meneruskan enjotannya.
"eeengggghhhh... ", lenguhku dengan lidahku yang menjulur semakin panjang dihisapinya.
"uuughh...", geram mas irwan kini menatapku dengan tangan meremas-remas dadaku dari luar bajuku.
"jembut kamu seksi banget wiii...", ucapnya memandang ke selangkanganku di mana kontolnya keluar masuk menghujam-hujam vaginaku. tangannya mengelus perutku.
"udah seminggu gak di keluarin... uugh...", geramnya aku hanya terdiam saat melihatnya mencabut kontolnya dan menyemburkan spermanya di pahaku.
nafasku dan nafas mas irwan tersengal penuh kepuasan. dengan celana dalamku kubersihkan ceceran sperma di pahaku dan kurapikan bajuku dan keluar pulang meninggalkannya tanpa berkata apa-apa..


Bersambung ke Halaman 12 <--------------------------------------------
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd