Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kitchenset season I <------------------

Kithenset - aku digilir nikmat lagi.

"Mang marwan !", ucapku hampir saja memekik antara terkejut dan senang saat kubuka pintu mang marwan dihadapanku. aku tak dapat berkata apa apa, hanya membiarkan mang marwan masuk ke dalam ruang tamu dan disusul mang yayan yang tersenyum penuh birahi kearahku. kulihat motor mang marwan dihalaman dengan perkakas yang berada diatasnya. kututup pintu dengan rasa tak karuan. kusuguhkan air minum di meja tamu, saat mang marwan menyentuh tanganku. aku duduk dengan rasa masih terkesima dengan kedatangannya sambil kujawab mang marwan yang menanyanyakan kabarku.
"bu dewi gak kangen ?...". ujar mang marwan menatapku. dan aku hanya tersipu dengan rasa jengah dengan adanya mang yayan yang sejak tadi menatapku dengan penuh birahi.
"saya cuma mampir... besok ada project agak jauh dari sini...". ujar mang marwan. kubiarkan tanganku yang di genggam dan dielusnya.
"berarti akan lama lagi mang marwan bertemu lagi", pikirku.
mang marwan duduk bergeser merapat lebih dekat membuat ku berdebar bergairah. kusambut bibirnya yang mengecup bibirku. kulihat mang yayan tak mau ketinggalan berpindah diduduk di sebelahku juga. tangannya menjamah dadaku.
"gak apa-apa kan bu dewi..?", ujar mang yayan. aku berganti menyambut kecupan mang yayan. dadaku berdegup kencang teringat saat aku digilir mereka dulu di komplek perumahan itu. tiba-tiba HP mang marwan berbunyi dan aku kembali menyambut kecupan bibir mang yayan yang merangkulku. ku dengar mang marwan yang berbicara dengan istrinya sambil melihat kearahku dalam rangkulan mang yayan.

usai menelpon, mang marwan hanya melihat ku yang sedang dicumbu mang yayan, tangannya menyibak gaun gamisku dan mendapati selangkanganku yang tak terbungkus celana dalam. mang yayan terhenyak gembira, tangannya mengelus bulu kemaluanku yang tercukur rapih.
"ah... mang... jangan di poto...", ucapku melihat mang marwan mengarahkan HPnya kepadaku.
"mukanya gak keliatan kok bu dewi...", ujar mang marwan meyakinkanku.
"dibuka yan...", ujar mang marwan kepada mang yayan dan tangannya menyibak gaun gamisku lebih lebar. kurentangkan kedua kakiku dan mang yayan berpose di depan selangkanganku. tangan mang yayan melebarkan kedua kakiku yang semakin mengangkang lebar. vaginaku merekah lebar di hadapan wajahnya.
"eesssshhhhh...", desahku saat mang yayan mencium belahan vaginaku, kurasakan lidahnya menjilati itilku membuatku semakin menggeliat geli nikmat sambil ku cengkeram rambutnya diselangkanganku.
"ooohh...", lenguhku berkali-kali karena jilatan lidah mang yayan di itilku sementara mang marwan merekamnya.

mang marwan memperlihatkan HP nya kepadaku, meyakinkan aku, wajahku tak terlihat di poto tadi.
"bu dewi...", ujar mang yayan di sebelahku berdiri sudah menyodorkan kontolnya dihadapan wajahku.
"tolong bu dewi..." ujar mang yayan memegang kepalaku yang terbungkus kerudung dan mengarahkannya kehadapan kontolnya. aku membuka mulutku dan kuhisap kontol mang yayan dimulutku.
"eeemmhh... emmhh..", lenguhku sambil kepalaku maju mundur dan kulihat mang marwan melihatku sambil merekam.
"eemm... maang marwan...", protesku seraya kututup wajahku.
"gak apa-apa bu dewi saya simpan buat sendiri...", ujar mang marwan semetara mang yayan sudah kembali menjejalkan kontolnya di mulutku dan aku hanya pasrah membiarkan mang marwan merekamku yang menghisap kontol mang yayan.
"udah mang... jangan direkam...", pintaku dan mang marwan mematikan HPnya.

"emmhh...", lenguhku kedua tanganku menggenggam kontol mang yayan dan mang marwan yang bergantian ku hisap dimulutku. kontol-kontol mereka yang besar dan panjang memberikan sensasi nikmat yang luar biasa hingga membuatku basah terbayang saat di masukan ke vaginaku.
"emmhh...", aku tersenyum melihat kearah mang marwan yang mengelus kerudungku. ku kecup kepala kontol mang marwan dan ku ucapkan dengan penuh perasaan.
"kontol...", ucapku sambil aku tersenyum senyum membuat mang marwan dan mang yayan terbakar birahinya.
mang marwan menariku berdiri dan memelukku sementara dibelakangku kurasakan mang yayan yang menyingsingkan gamisku keatas, meremas dan memukul bokongku dan menyelipkan kontolnya di belahan bokongku.

sementara aku menyambut lumatan bibir mang marwan, kurasakan kontol mang yayan menerobos vaginaku dari belakang.
"eemmhh...", lenguhku dengan mulut saling melumat dengan mang marwan dan aku dienjot mang yayan dari belakang.
"uuuhh... bu dewii... memeknya enak banget...", ujar mang yayan dan tubuhku terhentak hentak dalam pekukan mang marwan yang tak lama mang marwan memintaku untuk menghisap kontolnya lagi. dari depan dan belakang tubuhku terjejal 2 kontol atas bawah yang saling bergerak maju mundur dengan posisi tubuhku yang menungging berpegang meja tamu.
"mang di kasur aja...", pintaku saat mang marwan akan menggilirku.
tanpa melepas kerudung dan gamis yang kusingsingkan keatas dadaku, aku terlentang di atas kasur menyambut mang marwan yang menindihku dan memasukan kontolnya ke vaginaku.
"ooohh...", lenguhku merasakan kenikmatan kontol besar mengaduk aduk didalam vaginaku.

"terus mang....", pintaku saat mang marwan melepas kontolnya dan memberikan kesempatan kepada mang yayan untuk menggenjotku. kusambut tubuh mang yayan yang menindihku dengan kontol yang terhujam di vaginaku. hujaman-demi hujaman kontol mang yayan membuatku semakin binal.
"ooh.. kontool.. kontol...", ucapku berulang ulang dan aku tak dapat menahan orgasme ku. tubuhku mengejang hebat dalam gumulan tubuh mang yayan yang menyetubuhiku.

mang yayan melepaskan tubuhku memberi kesempatan kepada mang marwan yang membimbingku untuk menungging. gaun gamisku disingkapnya keatas, tangan mang marwan meremas bokongku sebelum menghujamkan kontolnya ke vaginaku.
"ooohhh...", lenguhku dan mang marwan mulai menggenjotku dari belakang.
"emmhh...", lenguhku berkali kali, sementara mang yayan sesekali melumat bibirku dengan gemas.
"ah bu dewi... cantik banget... kalo saya punya kayak bu dewi... gak akan saya keluar dari kamar...", ucapnya sambil berkali kali mang yayan memuji kecantikanku dan kemulusan tubuhku sambil tangannya meremas-remas buah dadaku yang menggantung terguncang-guncang.

"eeehh... maaang...", eluhku dengan tubuh terdorong kedepan, mang marwan mencabut kontolnya dan memintaku untuk bangun sementara ia duduk dibibir ranjang. kulepas gaun gamisku agar lebih bebas dan leluasa hanya kerudung yang tersisa membungkus kepalaku.
"sini bu dewi...", pinta mang marwan agar aku duduk dipangkuannya, mang marwan membimbing tubuh telanjangku ke pangkuannya, seraya aku mengangkangkang kakiku dan mendekatkan bibir vaginaku ke kepala kontol mang marwan sebelum aku duduk membelakangi di atas pangkuannya.
blessshhhh...
"oooaaahhh... ", lenguhku terbenamlah kontol mang marwan yang memelukku dari belakang memangkuku. ku goyangkan pinggulku sehingga terasa kenikmatan kontol mang marwan mengaduk aduk dilubang vaginaku.

mang marwan dan aku terbaring saling bertumpukan sehingga aku terlentang diatas tubuhnya saat mang yayan mulai menerkamku, sesaat bibirnya mengecup bibirku.
"eeehhh... oooh... mang yayaaan ?", sergahku namun aku tak berdaya saat mang yayan mencoba memasukan kontolnya ke lubang vaginaku yang masih terjejal oleh kontol mang marwan.
"jangan maaang... gak muaat...", ucapku.
"tenang bu dewi.... muat kok....", paksa mang yayan.
"aaaaahh... mang yayaaan.. eessshh...", rintihku perlahan kontolnya menyeruak masuk ke vaginaku yang kini terjejal 2 kontol mereka yang besar dan panjang ini.
"pelan-pelan mang...", disela lenguhan ku mang yayan yang mulai menggenjotnya. 2 kontol bersamaan saling menyodok nyodok di vaginaku.
"uuuggh... waaaan... rasanya kayak perawan...", ucap mang yayan sambil menggeram menghujam-hujamkan kontolnya, sementara aku semakin menggelinjang terengah-engah dengan tubuh menggeliat menahan rasa geli begitu nikmat terjepit diantara tubuh perkasa mereka berdua.
"uuuggh... enak bu dewi...?", geram mang yayan sambil tangannya meremas buah dadaku.

sungguh dahsyat sekali kenikmatan ini, dengan 2 kontol yang besar dan panjang terjejal bersamaan hingga aku tak kuasa membendung orgasme ku. aku menggelepar sejadi jadinya, tubuhku mengejang hebat mencapai puncak kenikmatan ini dan aku terkulai pasrah dengan tubuh telanjang ku yang masih terjepit diantara tubuh kekar mereka.
"minjem wan...", ucap mang yayan seraya meraih dan mengankat tubuhku dari mang marwan dan menelentangkanku.
"uuugghh... gak nahan euuuy... udah pengen crot didalem...", ucap mang yayan memandang kearahku yang pasrah dengan tubuh bugilku sambil mengangkangkan kedua kakiku dan kambali menyetubuhiku dengan pinggulnya menggenjot semakin cepat.
"maang.. jangan di rekam lagi...", ucapku melihat mang marwan merekam aku yang sedang disetubuhi mang yayan.
"gak keliatan mukanya bu dewi... kan dari atas sini...", jelas mang marwan dan aku membiarkannya saja. kadang kulihat HP nya merekam dari dekat vaginaku yang sedang di hujam-hujam kontol mang yayan, terkadang merekam dari atas ku sambil satu tangannya meremas-remas buah dada dan kontolnya yang disodorkan ke mulutku.
"ooh... bu dewii....", geram mang yayan memelukku erat dan seketika tubuhnya menghentak hebat. kurasakan semburan spermanya yang deras di dalam vaginaku, membanjiri rahimku. mang yayan menghentak-hentakkan pinggulnya berkali kali.
"uuughh... nikmat eeuuyy...", ucap mang yayan seraya mencabut kontolnya dari vaginaku yang dipenuhi spermanya yang langsung kembali disumbat oleh kontol mang marwan.
"ooohh...", aku hanya bisa melenguh menyambut tubuh mang marwan. tubuh kekarnya menindihku dengan pelukan erat dan melumat bibirku. sementara pinggulnya terus menghujam dengan semakin cepat.
"eeeemmmfffff...", pekikku dengan bibir tersumbat bibirnya yang melumatku. tubuhku mengejang hebat aku mencapai orgasmeku yang tak lama mang marwan pun menggeram dan menyemburkan spermanya di dalam vaginaku dan membanjiri rahimku juga.

dengan tubuhku yang masih telanjang aku masih terlentang tak berdaya saat mang marwan dan mang yayan pamit meninggalkan aku.
mang yayan meremas buah dadaku dan mengecup bibirku saat pamit kepadaku. menjelang sore aku bangun dan membersihkan diri.


*-*

sambil ku kocok kontolku sendiri aku menyaksikan marwan mengenjot ibu dewi yang melenguh terengah-engah penuh kenikmatan, wajahnya yang cantik sayup terpejam-pejam, kulit nya putih bersih, dengan tubuh yang terawat, langsing sungguh menggairahkanku. sungguh perempuan yang cantik dan berkelas menurutku, dan aku merasa beruntung melalui marwan bisa menikmati tubuhnya yang aduhai. apalagi aku seorang duda yang jarang mendapatkan kenikmatan ini, setiap aku membutuhkan aku melampiaskannya dengan manual.sehingga dapat menikmati ibu dewi ini sungguh birahiku benar-benar terbakar untuk kulampiaskan semua. sejak pertama kali saat aku dan marwan menggilirnya di komplek perumahan itu aku sudah ingin melakukannya lagi, namun baru kali ini ada kesempatan saat marwan mengajakku. puas sudah aku mencium, menjilati vagina cantiknya, karena bentuk bibirnya yang indah, terawat, dan tonjolan itilnya yang sempurna. bahkan sempat kujulurkan lidahku kedalam lubang vaginanya yang harum. terasa hangat dan sempit saat 2 jariku ku masukan kedalamnya.

aku tak mau hanya menyaksikan, aku menghapiri bu dewi yang sedang menungging dengan tubuhnya yang menghentak-hentak oleh pinggul marwan. tanganku meraba teteknya yang menggantung kuremas-remas.
"sungguh cantik ibu dewi ini...", pikirku, seandainya ia istriku aku akan menyetubuhinya berkali-kali setiap hari. kubelai kepalanya yang masih terbungkus kerudung. kuangkat dagunya dan kucium bibirnya yang menyambut kecupanku. sungguh nikmat bibirnya kulumat sesaat.
"bu dewi... cantik banget..". bisiiku.
"enak banget punya istri cantik kayak bu dewi..". bisiku lagi kemudian ku kecup pipinya.
"eesshhh... maaang...", lenguh bu dewi matanya sayup melihat kearahku dan aku kembali mencium pipinya kemudian ku kecup bibirnya yang disambutnya dengan lembut. kulumat bibirnya bahkan lidahnya yang menjulur kuhisap nikmat sekali.

marwan masih belum memberiku kesempatan, ia malah berganti posisi memangku bu dewi. dengan kedua kakinya yang mengangkang membelakangi nya aku dapat melihat dengan jelas memek bu dewi yang terjejal kontol marwan. ku raba bulu jembutnya yang tercukur rapi, terlihat itil bu dewi yang menonjol kemerahan. tubuh mulusnya sudah terlihat jelas telanjang hanya kerudung yang masih membungkus di kepalanya. kedua buah dadanya yang terguncang-guncang sesekali kuremas bergantian dengan tangan marwan.

aku sudah tak sabar menunggu, saat marwan merebahkan diri sehingga bu dewi terlentang diatas tubuh marwan, aku melihat kesempatan ku, kuarahkan kontolku pada lubang memek bu dewi yang masih terjejal kontol marwan membuat ibu dewi tersentak melihatku berusahan memasukan kontolku. walau bu dewi memprotesku, aku memaksanya, dan blessshh... kontolku sudah terbenam di memek bu dewi yang sekarang terjejal 2 kontol. dan rasanya sungguh nikmat sekali terasa sempit sperti masih perawan dan aku menikmatinya.

"uugh... bu dewi... nikmat sekali...", gumamku.
"minjem wan... ", ujarku kuminta tubuh ibu dewi dari marwan, aku ingin menumpahkan birahiku. kurentangkan kedua kakinya dan kuhujamkan kontolku dan menggenjotnya. kupandangi wajah cantiknya, sesekali kulumat bibirnya.
"uuh... bu dewi..." aku menggeram dan kutumpahkan spermaku di dalam memeknya. aku tak peduli jika bu dewi sampai hamil olehku, biarlah aku kalo sampai aku harus bertanggung jawab aku akan menjadikannya istri jika suaminya tak mau menerima kehamilannya. ya aku ingin menghamili bu dewi. aku menggeram menumpahkan seluruh rasaku kepada ibu dewi. ke peluk tubuh mulusnya.
crooothhh... crooothh... croooth... ah nikmat sekali, berkali kali spermaku menyembur didalam memeknya.
aku tak ingin segera mencabutnya, sesaat kubiarkan hingga kedutan kontolku berhenti menyemburkan spermaku. semoga hamil, pikirku saat kucabut dari memeknya yang banjir oleh spermaku dan marwan langsung mengambil alih dengan langsung mentodokkan kontolnya ke memek bu dewi.

spermaku belum keluar dari memeknya, marwan sudah menggenjot dengan ganasnya. ku pegang tangan bu dewi yang memegangku dengan erat, melenguh merintih sejadi-jadinya dengan kenikmatan yang diberikan marwan. dan kulihat bu dewi yang menggelepar mencapai orgasmenya yang tak lama disusul marwan menghentakkan pinggulnya sambil menggeram dan menyemburkan spermanya di dalam memek bu dewi.

kupandangi tubuh mulus bu dewi yang terkulai lemas, bulu jembutnya yang menghias indah menghitam. ku kecup bibirnya sebelum aku berlalu pergi meninggalkannya.



Bersambung ke Halaman 7 <------------------------------
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd