Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kitchenset season I <------------------

Kitchenset - direkam suamiku

"emmhh.... aku terserah papah..", ujarku pada suamiku.
"ya sudah coba kamu telpon dia...", pinta suamiku. ada rasa senang bercampur rindu karena sudah hampir 8 bulan aku tak pernah bertemu mang marwan, walau ada rivan yang kadang memenuhi hasrat sex ku tanpa sepengetahuan suamiku, namun aku lebih suka dengan mang marwan. kali ini suamiku meminta aku untuk mengundang mang marwan seperti dulu ke rumah dan melakukan seks bersama.
"ya hallo bu dewi...", suara mang marwan menjawab telponku dan aku berbasa-basi menanyakan kabarnya dan berada dimana ?. yang ternyata mang marwan berada di proyek di tanggerang.
"mang kapan bisa ke rumah ?", tanyaku singkat.
"kenapa bu dewi...?".
"gak apa-apa mang... suamiku ngundang mang marwan ke rumah, kapan bisanya ?".
"suami atau bu dewi nih yang kangen ?".
"suamiku mang...!".
"emang bu dewi, gak kangen saya ?".
"emmhh... kangen juga...mang...". ujar ku dengan tersipu sambil kulirik suamiku yang tersenyum sambil mengacungkan jempolnya.
"kangen apanya sih ?".
"kangen dienjot mang mang marwan...", ucapku dengan manja, dan kulihat suamiku mengacungkan 2 jempolnya kepadaku.
"emang mang marwan gak kangen juga sama aku ?".
"iya kangen bu dewi...".
"ya kesini ya hari sabtu nginep...". pinta ku dengan manja. aku menjauh dari suamiku agar tak didengarnya saat mang marwan semakin mesra menyambung obrolanku.
"iya sayang... buat mamah dewi...", ucap mang marwan dengan mesra kepadaku dengan panggilan sayangnya.

rupanya sudah 4 bulan mang marwan juga belum pulang ke kampung ke istrinya.
"nanti di tumpahinnya buat mamah dewi aja ya ...", ucapnya membuatku tersipu.
"iya tumpahin di aku yang banyak mang...", balasku dengan manja.
"oke sabtu ya mang...", ujar suamiku menyudahi dan menutup telpon dengan mang marwan. aku hanya tersenyum senang yang kucoba kusembunyikan agar tak digoda oleh suamiku.
"jadi di hotel pah...?". tanyaku.
"ya kita ajak mang marwan ke hotel aja biar lebih leluasa...". ujar suamiku.

-*-

baru saja aku menutup pintu kamar hotel, saat aku berbalik kulihat marwan sudah merangkul dan mencium bibir istriku yang saling melumat dengan penuh birahi. tangan marwan membelai kerudung panjang istriku hingga kebawah dan menjamah bokong istriku. kamera sudah ku nyalakan dan aku mulai merekam marwan dan istriku yang semakin panas dengan birahi mereka berdua.
tubuh mereka berbaring dan kembali saling berpagutan sambil kuraahkan kameraku merekam kedua bibir mereka yang saling melumat. gaun gamis istriku sudah tersibak setengah badan oleh tangan marwan yang mengelus pahanya dengan selangkangan yang tak terbungkus celana dalam, tangan marwan sudah membelai-belai bulu jembut istriku, yang tak lama jarinya sudah menjamahi bibir vaginanya.

sungguh elegan marwan mencumbui istriku, begitu menikmatinya hingga membuat aku yang menyaksikannya benar-benar terbakar birahiku menontonnya. kedua kaki mulus istriku sudah di rentangkannya lebar-lebar saat marwan bersimpuh di hadapannya dan melumat vagina istriku dengan penuh birahi.
"oooohhh...", lenguh istriku. kulihat, marwan melumat, menjilati itilnya dengan ganasnya.
"ooohh...", berkali-kali desahan keluar dari bibir mungil istriku.
"enak sayang....?", ucapku memandang wajahnya dengan kerudung yang belum di lepas dari kepalanya.
"enak... geliii... eeehhh... geli banget kalo itilku kena lidahnya...", ucapnya disela lenguhan dan desahan nafasnya sambil tangannya memegang kepala marwan di selangkangannya. ku kecup bibirnya.
"eemmh... papah suka liat memek aku di jilatin...?", ucapnya sambil tersengal, aku mengangguk kepadanya.
"auuh maang... geli banget... itil aku dijilatin pah... bikin gak nahan....", ucapnya memandangku dengan wajah cantiknya yang terengah menahan kenikmatan.
"lagi mang... ", ucapku kepada marwan sambil ku dekatkan kameraku merekam lidahnya yang menjulut dan menggelitik itil istriku.
"uuhhsss... papaaah... eessh.. ", ucapnya.
"kenapa sayang...?", pancingku.
"geli banget itil aku dijilatin mang marwan.... oohh... memek aku... ooh.. liat paaaah... memek aku di jilatin mang marwan...", ucapnya membuat birahiku menggelegar didadaku. kualihkan kamaraku ke arah wajahnya yang terengah.
"iya sayang.... ", pancingku lagi.
"papah suka liat memek aku dijilatin mang marwan kan..?!.", ucapnya.
"iya sayang...", jawabku.
"ooohhsss.. liat memek aku dijilatin paah... liat memek istri papah dijilatin mang marwan nih paah...". ucapnya berkali-kali.
"ah seksi banget kamu sayang...", balasku.
"papah suka liat memek aku dientot kontol mang marwan kan...". ucapnya lagi.

"eessshh.. maaang...", desah istriku dengan kedua kaki mengangkang dihadapan mang marwan yang menggesekkan kepala kontolnya ke belahan bibir vagina istriku yang sudah basah. kudekatkan kameraku ke wajah istriku yang tak sabar menunggu mang marwan untuk memasukan kontolnya.
"eeehh.. maaang...masukin...", bisik istriku. kuminta agar mengulangnya sambil kurekam.
"maaang... masukin kontolnya...", bisiknya membuatku gemetar.
"seksi banget kamu sayang...", ujarku.
"udah gak nahan... pengen dientot kontol mang marwan paah...", ucapnya.
"oohh.. ulang lagi sayang... minta ke mang marwan kayak tadi lagi....", ujarku.
"maang... memek aku pengen dientot kontol...", ucap istriku dengan vulgarnya kepada marwan yang masih menggesekan kepala kontolnya di belahan bibir vagina istriku..
"pak... istrinya pengen dientot kontol saya...". ujar mang marwan kepadaku.
"ya mang entot aja mang... boleh mang...". jawabku.
"boleh saya hamilin bu dewi, istri bapak ?..".
"boleh mang... hamilin istri saya mang...", ujarku dengan nada gemetar dan perlahan kulihat kepala kntolnya yang besar mulau menyeruan lubang vagina istriku.
"eeeeesssshhh... maaaangg...". lenguh istriku menerima kontol besar itu dengan penuh kenikmatan.

aku merekam dengan gemetar mang marwan yang mulai menggenjot istriku dengan posisi terbaring dengan kedua kaki mengangkang lebar dan menggenjotnya dengan penuh birahi. tubuh telanjan istriku seakan menyatu dengan tubuh telanjang mang marwan yang menyisakan kerudung ungu masih dibiarkan membungkus kepala istriku.
"uh enak banget memek bu dewi... ". bisik mang marwan yang terdengar jelas olehku.
"enak banget bisa hamilin bu dewi...". ujarnya lagi.
"ganti sebentar mang...", ujarku kepada marwan seraya ku sodorkan HP ku agar ia merekamnya, sementara ku ambil alih posisinya, diatas tubuh istriku yang terbaring mengangkang. kurasakan vaginanya yang basah dan hangat terasa longgar lubang nya saat kontolku menghujam tanpa hambatan.
"oooh.. paah...", ucap istriku menyambut tubuhku yang menindihnya. aku mulai menggenjot istriku di hadapan marwan yang sambil merekam.
"enak sayang... dientot kontol mang marwan...?", bisikku kepadanya sambil terus ku genjot.
"enak paah... ".
"kontolnya gede ya sayang...", ujarku.
"iya paah... kontol gede, mang marwan enak banget...". ucap istriku.
"uuughh....", geramku sambil mendengar ucapan istriku yang vulgar tentang kontol dan enaknya dientot mang marwan membuatku tak dapat menahan orgasmeku.
"sayang... ", geramku dan ku semburkan spermaku di dalam rahim istriku.

aku tergolek di samping istriku, kulihat marwan memasang kan HP ku di tripod sebelum ia menghampiri istriku dan kembali menyetubuhinya di sampingku yang masih terengah menyaksikan istriku kembali digenjot kontol gedenya. berbagai posisi tubuh istriku di setubuhinya dengan begitu gagahnya membuat beberapa kali istriku mengalami orgasme, hingga akhirnya kembali kulihat marwan mulai menggeram dengan pinggul menghujam dengan cepat.
"ughh... ". geram marwan dengan pinggul menghentak menyemburkan spermanya di dalam vagina istriku. setelah tenang, marwan mencabut kontolnya dari vagina istriku dan terbaring di sampingnya. tangannya membelai rambut panjang yang terurai sudah tak lagi terbungkus kerudungnya. di kecupnya kening istriku yang tersenyum dan menyambut bibir marwan yang mengecup bibirnya. marwan memeluk mesra tubuh telanjangnya, mengelus punggungnya dengan lembut.


-*-

ah aku jadi ketagihan kontol mang marwan, pikirku setiap kali terbayang kontol besar dan panjangnya menghujam-hujam nikmat vaginaku. jauh berbeda dengan kontol suamiku yang kecil dan hitam kurang memberiku kepuasan. tubuh telanjangku terayun maju mundur, hanya kerudung biru toska yang masih melekat membungkus dikapalaku
"eeesssshhh... gelii banget...eesshh..", disela rintihku sambil dengan tubuhku yang menungging dihadapan mang marwan yang memegang pinggulku menyetubuhiku dari belakang. ceplok-ceplak-cepok bunyi benturan bokongku dengan pinggul mang marwan yang terus menggenjotku. kulihat suamiku yang memegang kamera sambil merekam aku yang sedang disetubuhi mang marwan.
"enak sayang...?", ucap suamiku.
"he eh... geli banget... pah... ", jawabku kepada suamiku sambil terus merekamku.
"gak kuaat.. eeehh...", rintihku dengan rasa geli dan nikmat yang kurasakan dari setia hujaman kontol mang marwan yang besar dan panjang.
"aaah... kontol gede enak banget...", ucapku sambil menggeliat menahan rasa geli.
"aku gak kuat... aaaah... aaaahh...", aku memekik sejadinya dengan tubuhku yang mengejang dengan memekku yang terus dihujam batang kontol besar mang marwan dan aku terkulai dengan nafas terengah.

tubuhku terlentang, mang marwan meraih kedua kakiku yang dikangangkang keatas tangannya dan kontolnya kembali menyeruak memekku yang masih sensitif.
"aaaaaaaaaaaaaoooohh... ", pekikku dan terbenamlah kontol besar panjang itu di memekku yang tak lama kembali mulai keluar masuk menyodok dan mengaduk liang memekku.
"pelan-pelan mang... ooohh...", rintihku memandang wajahnya yang tepat diatas wajahku saling memandang dan mengecup dan melumat bibirku dengan penuh napsu. ooh... nikmat sekali, aku memejamkan mataku menikmati hujaman kontol mang marwan yang perlahan keluar dan masuk mengaduk nikmat memekku.

sudah 3x aku dibuatnya orgasme sementara mang marwan masih belum menumpahkan spermanya kepadaku. tangannya membelai jilbabku dan mengecup pipiku sesaat kemudian membenamkan wajahnya dileherku sambil pinggulnya bergerak naik turun perlahan namun semakin lama hujamannya semakin cepat kembali.
"ooossshhhh... maaang... marwan...", bisikku sambil menahan rasa geli nikmat itu.
"enak bu dewi...?", bisiknya.
"he eh...", jawab ku singkat disela lenguhanku yang semakin membuatku tak karuan menggeliat nikmat. kulirik suamiku yang mengocok kontolnya sendiri sambil terus merekamku.
"oossh... kontool gede...", ucapku tak karuan dengan hujaman mang marwan yang semakin cepat.
"siap bu dewi....", bisik mang marwan kepadaku memberi tanda kalo ia akan orgasme.
"iya mang... keluarin di dalam... ", bisikku pada mang marwan yang menindih tubuhku.
"oohhh.. gak kuat... bareng maang....", ucapku melirik suamiku yang di sampingku memegang tanganku.
"crot didalam mang...", ucap suamiku sambil memegang kemare yang di dekatkannya ke selangkanganku.
"pah... ", bisikku kepada suamiku. dan sesaat kemudian tubuhku mengejang disusul mang marwan yang menggeram menghentakkan pinggulnya menyemburkan spermanya di dalam memekku, membanjiri rahimku.

mang marwan mencabut kontolnya dengan sperma yang tertinggal meleleh dari lubang memekku, namun tak sampai keluar suamiku sudah mengarahkan kontolnya dan membenamkannya didalam memekku yang masih banjir oleh sperma mang marwan.
"paaah... eeehh...", sedikit rasa geli didalam memekku merasakan kontol suamiku yang terasa kecil didalam liat memekku yang sudah membesar oleh kontol mang marwan.
"uuuh... seksi banget sayang...", ucap suamiku sambil menyetubuhiku.
"enak kontolnya mang marwan sayang...?", ucapnya lagi.
"he eh... enak pah... ", ucapku.
"kontolnya gede.... pah...", ucapku lagi membuat suamiku semakin terbakar birahinya, menyetubuhiku. kuucap kata-kata kotor agar membuatnya semakin terbakar.
"enak dientot kontol mang marwan.... enak dihamili mang marwan paah...", ucapku dan tak lama membuat suamiku mengalami orgasme menumpahkan spernya didalam memekku yang semakin banjir oleh kedua sperma mereka.

suamiku mencabut kontolnya dan berguling disampingku saat kulihat mang marwan memegang kamera dan mendekatkan ke arah memekku.
"emhh... banjir ya mang...", ucapku seraya duduk sambil tetap mengangkang membiarkan mang marwan merekam nya saat-saat sperma putih mereka meleleh keluar dari lubang vaginaku.
"memek bu dewi emang cantik banget...", pujinya sambil membelai bulu jembutku.
"eeeehh... maaang...", ucapku saat jarinya masuk dan menarik sperma keluar dari liang memekku.

entah sudah berapa lama aku tertidur dalam pelukan tubuh telanjang mang marwan, menjelang sore aku terbangun, kulihat suamiku masih tertidur di sebelahku. aku melepaskan tubuhku dari pelukan mang marwan yang juga terbangun. aku tersenyum kepadanya dan beranjak ke kamar mandi. ku bersihkan tubuhku, kubersihkan vaginaku dari sisa-sisa sperma yang meleleh keluar. ku pandangi diriku dari cermin, dengan rambut terurai dan tubuh telanjangku saat mang marwan berdiri di pintu kamar mandi tersenyum memandangiku.
"mau mandi mang ?", ujarku tersenyum menyambut rangkulan tangannya. tubuhnya yang juga masih telanjang merapat ke tubuhku, kontolnya yang bergerak mengayun menempel di pahaku.
"cantik banget bu dewi...", bisiknya di telingaku memandangiku dari cermin, memeluk dan mencium pipiku. kusambut bibirnya saat mengecup bibirku.

air shower mengucur deras membasahi tubuh telanjangku dan tubuh mang marwan, saling mengusap sesekali bibir kami bertemu saling melumat nikmat. kurasakan kontolnya sudah mengeras berdiri tegak begitu gagahnya. aku bersimpuh dihadapannya yang berdiri. bulir-bulir air yang tercurah dari atas membasahi batang kontolnya yang kekar.
"emmhh...", gumamku dengan mulut menganga aku memasukannya ke mulutku hingga jauh ke tenggorokanku yang tak mampu untuk membenamkan semuanya, kontolnya begitu panjang hingga tak semua dapat ku hisap. kepalaku bergerak maju-mundur melumat dan menghisap dengan penuh gairahku. kepalaku dipegangnya, tangannya membelai rambut ku yang basah tersiram percikan air dari shower. kontolnya semakin mengeras di mulutku. kujilati kepala kontolnya, kujilati lubang kecil di ujung kepalanya.

mang marwan meraih tubuhku untuk berdiri, sambil menatapku, tangannya meremas-remas buah dadaku dan melumat bibirku. kusambut dengan lembut saat bibirku dilumatnya, kujulurkan lidahku yang langsung di hisapnya dengan ganas. tangannya mengulas bokongku yang sesekali diremas dan di tamparnya perlahan.
"eemhh...", lenguhku dengan bibir terlepas dari lumatannya saat jarinya menusuk lubang vaginaku yang sudah benar-benar basah dan sensitif berdenyut tak tahan ingin ditusuk kontol besarnya.
"maang...", bisikku.
"pengen dimasukin ?", bisiknya memandangku yang mengangguk perlahan. ku genggam kontolnya saat mang marwan meraih kaki kiriku yang diangkatnya sehingga aku hanya berdiri dengan satu kaki kananku. kubimbing kepala kontolnya pada lubang vaginaku dan perlahan kurasakan menyeruak saat pinngul mang marwan mendesak keatas.
"ooohh...", lenguhku getar-getar kenikmatan mulai kurasakan saat lubang vaginaku terjejal kontol besarnya.
"aaaah....", lenguhku sambil menikmati enjotannya, kontol mang marwan mengaduk-aduk nikmat vaginaku. sesekali mang marwan menciumku yang kusambut dengan penuh kenikmatan dibawah siraman air shower rintik-rintik membasahi tubuh telanjang kami berdua.

mang marwan membalikkan tubuhku membelakanginya, aku berpegang dinding agar bokongku menungging pas didepan kontolnya yang tak lama kembali menghujam-hujam dari belakang.
"oooaaahh...", lenguhku, ceplok, ceplok, ceplok... terdengar bokongku.
"maaang... enak banget...", ucapku disela lenguhanku.
"terus maang...", ucapku lagi dengan pinggulku yang dipegang kedua tangannya sambil menghentakan pinggulnya menghujamkan kontolnya dengan deras-sederasnya keluar masuk dan semakin cepat. kureguk kenikmatan yang semakin memuncak.
"aah... kontooool...", pekikku tanpa sadar ku ucap berulang kali dengan kenikmatan yang semakin tak dapat ku tahan hingga aku menggelepar mencapai orgasmeku.
"oooh... maaang....", pekikku terengah.

mang marwan mencabut kontolnya dari vaginaku. aku dibimbingnya untuk duduk dipangkuannya berhadapan memeluknya.
"oooaaahh...", lenguhku saat tubuhku terduduk kontolnya terbenam kembali di vaginaku.
"enak bu dewi, sayang...?", bisiknya kedua tangannya memegang pipiku dan mengecup bibirku.
"ayo digoyang bu dewi....", bisik mang marwan seraya memelukku dan pinggulku mulai bergoyang maju mundur atau tubuhku naik turun diatas pangkuannya. kurasakan kontolnya menyundul nyundul mulut rahimku mengaduk liang vaginaku dengan nikmatnya.
"terus goyang bu dewi...", ucap mang marwan dengan suara bergetar.
"jangan berhenti... ", ucapnya lagi membuatku semakin cepat menggoyangkannya hingga rasa nikmat itu semakin deras kurasakan.
"maang... aku juga mau keluar lagi....", ucapku, tubuhku di peluknya dengan tubuhnya yang bergetar hebar bersamaan dengan aku mencapai orgasmeku. tubuhku dan mang marwan bergetar bersama mencapai orgasme berdua. kurasakan kehangatan membaluri didalam vaginaku oleh sperma hangatnya.

beberapa saat aku dan mang marwan terdiam saling berpelukan, menikmati sisa-sisa kedutan nikmat yang masih dirasakan. vaginaku masih terjejal kontolnya yang masih berdenyut. saat denyut-denyut kenikmatan sudah tak lagi terasa, aku mengangkat tubuhku sehingga kontolnya menjulur keluar bersamaan dengan cairan putih yang meleleh dari lubang vaginaku.
"emm.. banyak banget maang...", ucapku seraya berdiri mangangkang dan cairan putih terus meleleh dari vaginaku.

-*-

"eemmhh...", gumamku sambil ku peluk tubuh mulusnya diatas pangkuanku. setelah ku semburkan semua spermaku di dalam vaginanya yang nikmat ini. kuelus punggungnya yang mulus, rambut panjangnya yang basah ku belai. rasa puas setelah menyetubuhinya, mungkin aku menghamilinya, pikirku. ada rasa sayang padanya walau aku sadar bu dewi bukan istriku, sambil ku terus peluk tubuhnya. aku merasa beruntung bisa menikmatinya bahkan mungkin beruntung bisa menghamilinya jika nanti hamil.

usai mengeringkan tubuhnya aku merangkulnya dengan tubuhnya yang dibiarkan tetap telanjang keluar dari kamar mandi dengan pintu yang tetap terbuka. kudapati suaminya yang masih tertidur pulas diatas ranjang tak ku perulikan, aku merasa seperti kembali seperti penganten baru dengan ibu dewi yang cantik sebagai istriku. aku duduk di bibir ranjang dengan tubuhku yang juga masih telanjang seraya ku nyalakan TV.
"maang...", ucap ibu dewi yang mendekatiku dan duduk disampingku, kusambut tubuh telanjangnya di rangkulanku, sesaat saling mengecup dan kepalanya bersandar di dadaku. kulihat kedua putingnya yang kemerahan, kedua pahanya yang mulus, dan bulu jembutnya yang hitam membentuk garis tegak di bawah pusarnya. sungguh pemandangan yang sempurnya untuk mataku. ku elus pahanya yang mulus. wajah cantiknya tersenyum menatapku dan membairkan tanganku mengelus-elusnya.
"emmhh...", lenguhnya sambil tangan lentiknya membelai kontolku yang sudah merunduk. wajahnya tersenyum sesaat menatapku sebelum ia merunduk dan mengecup kepala kontolku.
"capek... lagi bobo...", ucapnya mengelus kontolku sambil tersipu-sipu.
"nanti bangun lagi gimana ?", ujarku.
"ya gak apa-apa...", jawab bu dewi tersenyum.
"biar nanti aku bikin bobo lagi...".
"sukanya...", ujarku tertawa.
"ya suka mang... abis enak sih...", jawabnya sambil tertawa.
"enak mang... gede....", ujarnya lagi.
"gede apa nya bu dewi...?", pancingku.
"kontolnya mang.... kontol gede... jadi enak...", ucapnya tersenyum-senyum sambil tangannya terus membelai.

-*-

"udah pada mandi ya ?", tanya suamiku saat terbangun dari tidurnya mendapati aku dalam pelukan mang marwan di hadapan TV.
"sudah pah...", ujarku dan suamiku beranjak meraih handuk dan ke kamar mandi.
"maang... lagi...", bisiku dengan kontolnya yang sudah kembali berdiri sejak tadi aku elus-elus. mang marwan merebahkanku di ranjang, tangannya merayapi kemulusan kulitku dari kedua pahaku kini meremas-remas buah dadaku. kusambut bibirnya yang mencium dan melumat bibirku.
mang marwan beranjak dan menyodorkan kontolnya di mulutku yang kusambut dengan menghisap dan mengulumnya yang tak lama kontolnya sudah semakin siap untuk kembali menusuk vaginaku yang sudah kembali basah. kedua kakiku dipagengnya terangkat mengangkang dan perlahan kurasakan mulut vaginaku menerima kepala kontolnya yang hangat yang perlahan menyeruak masuk ke dalam.
"oooohh...", lenguhku tertahan tak ingin terdengar suamiku yang sedang mandi.

aku sudah terengah-engah di bawah tubuhnya, rasa nikmat tak dapat ku bendung aku mengejang, menggelepar dengan lenguhan tertahan mencapai orgasmeku.
"ooohh... maang...", bisikku terengah saat mang marwan membimbingku untuk menungging dan blesssss... kembali kontolnya menghujam hujam vaginaku yang terasa semakin ngilu nikmat, geli nikmat entah apa namanya. hingga sampai aku kembali bergairah lagi menikmat rasa nikmat ini.

mang marwan berganti tidur terlentang dan memintaku untuk menduduki kontolnya. blesssshh... perlahan kuturunkan tubuhku dan membuat kontol besar dan panjangnya melesak terbenam di dalam vaginaku. ah nikmat sekali terjejal kontol besar ini, pikirku dengan tubuh mulai bergerak naik turun, mengayun maju mundur sesuka hatiku. hingga aku kembali mengelami orgasme keduaku. hingga tak lama mang marwan kembali menumpahkan sperma nya di rahimku tak ingin suamiku melihatnya. sehingga saat suamiku selesai mandi persetubuhan ku dengan mang marwan sudah selesai.

kerudung biru toska menutupi kepelaku dan gaun gamis panjang motif bunga menutupi tubuh telanjangku yang tak mengenakan celana dalam dan BH ku, duduk di samping mang marwan menyantap makan malam di resto hotel ini, sementara suamiku duduk di hadapanku. sesekali canda dan tawa menyertai kami bertiga di sela obrolan ringan. malam ini mang marwan sebagai "suamiku" sehingga dari awal makan malam hingga kembali ke kamar aku selalu dalam rangkulan mang marwan di sampingku dan suamiku hanya memandangiku dengan penuh napsu melihatku diperlakukan mesra oleh mang marwan atas ijin suamiku sendiri.
"pah... gak apa-apa kan ?", bisikku kepada suamiku.
"gak apa-apa sayang...", ucapnya dan menyuruhku kembali ke rangkulan mang marwan.

menjelang jam 10 malam, saat kami bertiga kembali ke kamar hotel. aku melangkah dalam rangkulan mang marwan disampingku dan suamiku berjalan di belakangku. pintu kamar dibukakan suamiku.
"uugh... mang... setubuhi istri saya mang...", ucap suamiku saat usai mengunci pintu membuat mang marwan dan aku memandang wajah suamiku yang penuh birahi menatap aku dan mang marwan yang merangkulku.
"ya pak... mau liat ibu dewi saya entot pak...?", ujar mang marwan kepada suamiku yang membuatnya semakin terbakar oleh birahinya sendiri. seraya mengambil posisi duduk di sofa dengan celana yang sudah melorot dan mengelus kontol kecilnya sendiri.
mang marwan membimbingku ke ranjang, di hadapan suamiku, ia merangkulku, mencium bibirku dan saling memagut penuh birahi. tangannya mulai menyingkap gaun gamisku.

aku terlentang, gaun gamisku tersingkap hingga dadaku, kedua kakiku mengangkang lebar saat mang marwan menciumi selangkanganku.
"oooohhh...", lenguhku saat bibirnya menciumi vaginaku, kurasakan lidahnya menjilati itilku. kulihat suamiku memandangiku dengan penuh birahi, melihat istrinya sedang di jilati vaginanya oleh mang marwan.
"oohh.. eessh... paah....", panggilku kepadanya yang tak bergeming hanya memadang sambil mengocok kontol kecilnya.
"... memek aku dijilatin mang marwan... paah... ", ucapku membuatnya menyeringai senang mendengar ucapanku.
"gak apa-apa sayang.... biar enak memek kamu...", ucapnya dengan mimik wajah menegang dan suara bergetar.
"oohh... geli banget... itil aku.....", ucapku seraya ku renggut rambut mang marwan yang semakin liar memperlakukan vaginaku.

puas dengan menjiati vaginaku, mang marwan beranjak melepas celananya menyisakan kaos di tubuhnya. kontol besar nya yang berdiri disodorkan ke wajahku yang kusambut dengan mulutku yang menghisap dan mengulumnya.
"ughh...". geram mang marwan memegang kepalaku yang masih terbungkus kerudung biru toska. memandangku yang mengemut kontolnya di mulutku.
"uug.. enak banget... diisep ibu dewi... ", ucap mang marwan menoleh ke suamiku.
"enak banget diisep istrinya pak...", ucap mang marwan lagi dengan kontolnya yang sudah mengeras berdiri gagah.
"udah mau liat saya setubuhi ibu dewi... pak...?", tanya nya kepada suamiku.
"iya mang... setubuhi mang.... setubuhi istri saya mang... entot istri saya mang...". ujarnya dengan suara bergetar.
"saya entot ibu dewi ya pak...".
"iya mang... mau liat istri saya di entot mang...".

mang marwan memintaku untuk melepas gamis ku dan hanya menyisakan kerudung bir toska yang memintaku untuk tidak melepaskannya. aku berbaring terlentang seperti permintaan mang marwan yang sudah siap dengan kontolnya dihadapan selangkanganku yang sudah mengangkang lebar.
"tolong buka bibirnya pak...", ujar mang marwan kepada suamiku saat kepala kontolnya sudah tepat di depan vaginaku. suamiku mendekat dengan tangan bergetar menyibak bibir vaginaku.
"liat pak... saya entot memek ibu dewi...", ucap mang marwan seraya kurasakan kepala kontolnya menyeruak perlahan masuk ke lubang vaginaku. suamiku kembali mundur sambil mengocok kontol kecilnya sendiri sambil melihatku yang mulai disetubuhi oleh mang marwan.
"oohh...eesshh..", lenguhku sambil kunikmatin genjotan mang marwan yang menggumuliku dan membisikan aku supaya memancing birahi suamiku dengan kata-kata yang menggairahkannya.

"oohhsss... pah...", bisikku menatap suamiku.
"liat pah... aku dientot mang marwan... paah...", ucapku.
"papah suka kan ...?".
"papah suka, liat aku dientot orang lain...".
"liat paah... memek aku di entot kontol gede...". ucapku di sela lenguhanku namun tak hanya membuat suamiku bergairah, namun juga membuatku semakin menikmati kenikmatan ini. kata-kata kotor terus terucap dari mulutku.
"kontol gede... aku dientot kontol gede pah.... ".
"enak banget dientot kontol gede pah...". hingga akhirnya aku tak dapat menahan orgasme ku sendiri. tubuhku mengejang nikmat dalam pelukan mang marwan. berbagai posisi aku disetubuhi mang marwan di hadpan suamiku yang hanya menonton. aku sudah 2 kali orgasme dibuatnya.

"uuhh...", geram mang marwan menggenjotku semakin liar.
"uuh... ijin nyemprot di dalam pak...", pinta mang marwan kepada suamiku.
"ii iya mang... boleh di dalem...", jawab suamiku dengan tangan semakin cepat mengocok kontol kecilnya.
"saya hamili ibu dewi ya paak...", ucap mang marwan dengan provokatif.
"paah... aku mau di hamili mang marwan...", ucapku ikut memprovokasi suamiku yang semakin tak terkendali dan menggeram sambil menyemburkan spermanya di lantai. sementara mang marwan menggenjot dengan cepat dan memnyemburkan spermanya di dalam vaginaku.
"saya hamilin bu dewiiii...", ucap mang marwan.

kami bertiga tergeletak bersama dengan tubuh telanjang tanpa penutup hingga tertidur entah berapa lama. tengah malam aku terbangun saat kurasakan kecupan lembut di bibirku. aku tersenyum kepada mang marwan yang memelukku. kulihat suamiku masih terlelap di sofa saat mang marwan kembali mengajakku bersetubuh tanpa sepengetahuan suamiku yang tertidur pulas. berbagai posisi aku disetubuhinya hingga aku dibuatnya berkali-kali mengalami orgasme. sudah 4 kali aku orgasme dan mang marwan kembali menumpahkan spermanya di dalam rahimku.



Bersambung ke Halaman 8 <---------------------------
 
Terakhir diubah:
Semoga saat hamil, keinginan dewi bersama marwan lebih menjadi, atau bahkan dewi ingin selalu bersama marwan yang bukan suaminya, keinginan seorang wanita tengah hamil kan aneh aneh ya kan huuu :D
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd