Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kitchenset season I <------------------

User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
kenikmatan dari rivan lagi

"emmhh... rivaan..", sergahku saat tangan rivan menjamah selangkanganku yang tertutup gaun gamis, namun tak kutepiskan tangannya malah aku menyingsingkan gaun gamisku dihadapannya dan kuperlihatkan selangkanganku yang tak mengenakan celana dalam. kupamerkan bulu jembutku yang menghias di atas bibir vaginaku. aku tersenyum saat rivan bersimpuh dan membenamkan wajahnya di hadapan selangkanganku sementara aku berdiri mengangkang dan merenggut kepalanya.
"eemmhh.. ", gumam rivan berusahan menciumi vaginaku. aku terdorong mundur dan aku terduduk di sofa dibelakangku. kurentangkan kedua kakiku lebar-lebar sehingga bibir vaginaku merekah lebar dihadapannya.
"oh.. cantik banget bu dewi...", ucapnya membuatku tersanjung.
"kamu bisa aja... cantik punya pacar kamu kali ah...", ujarku.
"enggak... cantikan punya bu dewi... bibirnya mulus gini aku suka... kalo punya cewekku gak rapih gini...", pujinya membuatku tersanjung memperlihatkan bibir vaginaku yang memang tak seperti cewek lainnya ada daging lebih yang menyembul tak karuan, pikirku. bahkan mang marwan atau mang yayan pun memuji belahan vaginaku yang katanya cantik dan mulus. ditambahlagi warna yang kemerahan yang menurut mereka menggairahkan seperti vagina masih perawan.
"emmh... geliii vaaan...", lenguhku saat jemarinya membelai itilku yang sudah mengeras basah. lendirpun sudah membasahi lubang vaginaku. aku mengigit bibirku saat rivan mulai merunduk dan menjulurkan lidahnya.
"ooooaaahhssss...", lenguhku kurasahan belaian hangat lidahnya mengelitik itilku. lidahnya dengan liar menyapu, menjilati daging kecilku. bahkan menyapu lendir yang membasahi lubang vaginaku seakan lidahnya hendak menyapu seluruh lendir di liang vaginaku.
"oooh...", gelinjangku saat kurasakan dua jarinya menusuk lubangku dan lidah yang terus menggelitik itilku. kureguk kenikmatan dari perbuatannya seperti melayang nikmat. aku tak mau orgasme dengan cara ini, pikirku sambil berusahan menahan kenikmatan ini agar tak meledakan orgasmeku.
"rivaaan... gak kuaaat...eeehh...", ucapku kudorong kepalanya.
"biar enak bu dewi...", ujarnya.
"gak... van... aku pengen pake kontol kamu...", ucapku tanpa sungkan lagi. dengan cepat rivan membuka sleting celananya dan mengeluarkan batang kontolnya yang sudah menegang keluar dari celah celananya.
"biar bu dewi tiduran...", ucapnya seraya merebahkan ku di sofa dan rivan mengangkangi wajahku sambil merentangkan kedua kakiku dan membenamkan wajahnya di selangkanganku, aku tau ini posisi 69 pikirku, sehingga aku bisa menghisap kontolnya dan ia bisa menjilati itilku. kusambut kepala kontolnya di mulutku yang menganga sementara aku merasakan jilatan lidahnya di itilku. kepalaku bergerah naik turun mengulum dan menghisap sambil tanganku membelai 2 biji pelernya. namun aku semakin tak tahan dengan itilku yang terus dijilatinya sehingga aku tak mampu terus menghisapi kontolnya. aku terengah nikmat menahan kenikmatan dari itilku.

rivan berdiri beranjak menatapku dengan penuh birahi. kontolnya mengayun dihadapanku. aku duduk bersandar di sofa, kedua kakiku mengangkang lebar tanpa melepas gaun gamisku yang kusingsingkan di dadaku. rivan bersimpuh menatapku wajahnya mendekat dan kusambut lumatan bibirnya sambil kurasakan remasan tangannya di buah dadaku.
"eemmhh.. ", lenguhku melepas bibirnya. aku menggigit bibirku melihat kepala kontolnya yang ia arahkan ke vaginaku.
"eeessshh...", desahku dengan kepala kontol yang ia gesekkan naik turun di belahan vaginaku, menggesek itilku dan mulut lubangnya.
"rivaaan... masukin...", pintaku melihatnya tak juga menusukkan kontolnya di lubang vaginaku.
"ah bu dewi udah pengen...", ucapnya sambil terus menggesekan kontolnya.
"he eh..", anggukku.
"bu dewi seksi banget... kalo minta gitu...".
"masukin vaaan...", rajukku dengan manja.vaginaku benar-benar sudah ingin di masukin kontol. namun rivan hanya tersenyum sambil terus menggesekkan kontolnya.
"eeehhhh.... vaan.. ayo masukin...", pintaku lagi sambil memandangi wajahnya yang tersenyum nakal kepadaku dan memintaku untuk mengucapkan permintaanku lagi bahkan ia ingin melihatku untuk "mengemis" kepadanya agar memasukan atau menyetubuhinya.
"rivaan... masukin...pengen dientot kontol kamu....". pintaku menarik tubuhnya.
"bilang lagi bu dewi yang lebih vulgar...", ujarnya tersenyum melihatku memohon mohon.
"rivan masukin kontolnya... entot memek aku vaan...".
"ooouuhh... seksi banget...", tanggapannya membuat aku ucapanku semakin liar.
"rivan aku pengen dientot kontol kamu...". ucapku berbagai kata kuucap dan akirnya ucapanku terputus dengan lenguhanku saat kurasakan kontolnya menerobos lubang vaginaku.
"oooooohhh....", begitu nikmatnya kulihat vaginaku menelan seluruh batang kontolnya yang mulai menjulur keluar lagi dan tak lama kembali menyeruak menusuk lubang vaginaku lagi berulang-ulang semakin lancar dan nikmat kurasakan.

"rivaaan...", disela lenguhku menatap wajahnya yang ganteng terlihat sungguh perkasa menggagahiku dengan kontolnya yang keras mengaduk-aduk dengan nikmatnya. sesekali tangannya yang memegang kedua kakiku mengelus pahaku, sesekali meremas-remas kedua buah dadaku sesuka hatinya.
"ooh... bu dewiii... cantik banget...", ucapnya menatapku, batang kontolnya sudah basah dengan lendir putih cairan vaginaku.
"teruss... vaan.. eeeshhh.... lenguhku semakin tak kuat menahan kenikmatan ini. pinggulku menggeliat nikmat geli semakin tak dapat ku bendung orgasme ku.
"aaahh... ri vaaan... ", pekikku tubuhku bergetar dengan kedua kakiku tertahan tangannya mengangkang terus menggenjotku yang menggelepar mencapai orgasmeku.
"oooh...", lenguhku terengah, sungguh nikmat sekali dengan tubuh terkulai lemas pasrah. kontolnya dicabutnya dari vaginaku dan membalikkan tubuhku membelakanginya, tubuhku terbaring tengkurab di sofa membelakanginya dengan kedua kakiku berlutut di lantai, bokongku menungging dihadapannya yang kembali mengarahkan kontolnya dari belakangku. tangannya meremas bokongu yang kemudian mengarahkan kontolnya kembali ke lubang vaginaku dan blessshhh....
"oooaah..", lenguhku yang kembali kurasakan kenikmatan setiap hujaman kontolnya yang mengaduk-aduk liang vaginaku.

puas menggenjot dengan aku menungging, rivan mencabut kontolnya dengan cepat ia melepas celananya dan duduk di sofa dengan kontol mengacung tegak berdiri.
"jangan dilepas bu dewi... aku suka liat bu dewi tetep pake kerudung dan gamis gini....", ujarnya menahanku untuk melepaskan gamisku. ya sudah lah, aku hanya menyingsingkan gamisku di pundakku sehingga tersibak lah tubuhku yang telanjang. aku mengangkangi kontolnya dengan lubang vaginaku tepat di kepala kontolnya perlahan aku menurunkan tubuhku di pangkuannya dengan kontolnya yang menyeruak masuk vaginaku. aku membelakanginya, duduk dipangkuannya dengan kedua buah dadaku yang di dekapnya. pinggulku mulai mengayun maju mundur.

3 kali sudah aku dibuatnya orgasme dengan kontolnya yang begitu keras tegak berdiri mengaduk aduk nikmat vaginaku.
"uuugh... ", geram rivan memandangku dengan gerakan pinggul semakin cepat bertanda ia akan orgasme, pikirku.
"kamu mau keluar van...?". tanyaku dan rivan mengangguk dengan wajah menegang.
"terus van... biar keluar... jangan di lepas... keluar di dalam aja...". ucapku menyemangatinya dan rivan mengejang nikmat menyemburkan spermanya di dalam vaginaku berkali-kali.
aku masih tergeletak di sofa dengan vaginaku yang banjir spermanya saat rivan pamit meningalkan aku yang lemas puas.



Bersambung ke Halaman 9 <--------------------------------
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd