Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Kira-kira apa ya pekerjaan sehari-harinya Risma

  • Ibu Rumah Tangga

    Votes: 38 37,3%
  • Guru

    Votes: 57 55,9%
  • Pegawai kantoran

    Votes: 19 18,6%
  • Risma

    Votes: 0 0,0%
  • Bu Nuri

    Votes: 0 0,0%
  • Bu Usy

    Votes: 0 0,0%

  • Total voters
    102
  • Poll closed .
Paket komplit favorit: guru+hijaber, ah sayang udah ga kerja di sekolahan, jadi ga bisa bayangin guru2 disana deh. Btw predator udah ga dilanjutin ya hu? Itu juga keren bgt ceritanya
 
Lanjut

Kita tengok apa yang terjadi dengan Risma.
Praktek supervisi mengajar Risma yang didampingi Pak Daris tak terasa sudah berakhir, 2 jam mata pelajaran dilewatinya dengan lancar. Kini mereka kembali berjalan berdampingan menyusuri lorong sekolah sambil mengobrol ringan tentang agenda yang baru saja selesai dijalankan diselingi candaan khas Risma yang bisa membuat suasana menjadi ceria.

"Jadi gimana nilai saya mengajar barusan pak? Sudah memenuhi standar atau mesti didongkrak lagi nih...hehe...?". Tanya Risma kepada Pak Daris sambil berjalan pelan.

"Kalau melihat performa Bu Risma sih saya rasa sudah cukup bagus, tapi dari segi interaksi dengan siswa rasanya masih belum maksimal... apa jangan-jangan para siswa lebih konsentrasi melihat penampilan ibu ya daripada sama pelajaran yang ibu berikan...hahaha...?". Pak Daris menjawab sambil matanya melirik tubuh si guru cantik disampingnya dari atas sampai bawah.

Bukannya risih dengan cara Pak Daris melihat tubuhnya, Risma justru malah semakin mempergencar godaannya. Bahkan dilorong yang sepi ia sempat menghentikan langkahnya dan berdiri dengan sedikit mencondongkan badannya membuat lekukan payudara dan pinggulnya yang dibalut dengan pakaian seragam mengajar yang pas membungkus tubuhnya semakin kentara.

"Maksud bapak murid-murid saya lebih suka melihat tubuh saya ini...? Masa sih pak...hihihi...!". Risma mengatakan itu dengan gerakan tangan yang mengusap payudara sampai bokongnya sendiri diiringi dengan kerlingan mata dan senyum genitnya yang seakan-akan menggiring pandangan Pak Daris untuk memperhatikan lebih jelas bagian-bagian dari lekuk tubuhnya.

Terlihat Pak Daris menelan ludah, matanya tak berkedip mengikuti arahan tangan si ibu guru yang seakan memintanya untuk menelanjangi dengan tatapannya.

"Mmmhhh... aduh gimana ya bu... jangankan murid-murid ibu, saya aja jadi gak kosentrasi kalau lihat yang kayak gini...hehehe...!". Jawab Pak Daris sambil cengengesan, membuat laki-laki yang awalnya terlihat berwibawa ini berubah menjadi sosok yang terlihat konyol dimata Risma.

"Mmmhhh...dasar otak memek...awalnya aja keliatan galak...kalau udah lihat toket sama pantat malah jadi konak...hehehe...!". Ujar Risma dalam pikirannya yang hanya ia ungkapkan lewat senyuman genitnya.

Tanpa terasa langkah mereka sudah sampai didepan ruangan kepala sekolah. Risma membukakan pintu ruangan itu dan mempersilahkan Pak Daris untuk memasukinya terlebih dahulu.
Setelah mempersilahkan Pak Daris duduk, Risma berinisiatif untuk membuatkan minuman bagi tamu sekolahnya tersebut.
Pak Daris kembali menelan ludah memperhatikan lenggak-lenggok pinggul sang ibu guru yang tersaji dihadapannya, apalagi ketika melihat Risma yang membungkuk untuk mengisikan air panas kedalam cangkir untuk menyeduh minuman yang akan disajikan untuknya.
Bulatan pantat yang sempurna, tidak terlalu besar namun begitu padat dan jelas lekukannya membuat kontol Pak Daris diam-diam bereaksi didalam celananya.

"Ini Pak Daris minumannya, dinikmati dulu aja... sepertinya yang lain juga masih belum selesai...!". Perkataan Risma mengagetkan lamunan jorok laki-laki paruh baya ini sehingga membuatnya salah tingkah.

"Oh...iya...iya...terimakasih bu...!". Jawab Pak Daris terbata-bata.

Sejenak suasana menjadi hening diruangan itu. Pak Daris tampak sedang pura-pura membaca selembar kertas yang berisi catatan penilaian supervisi praktek mengajar Risma, hingga ia dikagetkan dan dibuat gugup ketika satu jari Risma menekan kertas itu kebawah sehingga kini yang terlihat didepan matanya adalah wajah Risma yang sedang tersenyum dan mengedipkan mata terhadapnya.

"Waktu kita masih banyak pak... gimana kalau kekurangan nilai mengajarnya saya ganti dengan kenikmatan... bapak mau gak?". Ucap Risma memberikan tawaran yang hanya ditanggapi dengan anggukan pelan oleh Pak Daris.

Risma lalu mengambil kertas yang dipegang Pak Daris dan melemparnya kebelakang. Ia lalu menarik tengkuk laki-laki paruh baya itu dan mendekatkan bibirnya, membuat nafas hangatnya begitu terasa berhembus di bibir Pak Daris.
Sedetik kemudian, bibir basah Risma melumat pelan bibir laki-laki itu dan akhirnya mereka berdua terlibat pergumulan yang panas.
Risma meraih tangan Pak Daris dan mengarahkannya untuk meremas payudara ranumnya. Lalu dengan pelan dan sambil berciuman, Risma juga membuka kancing seragam laki-laki paruh baya petugas dari dinas itu.
Kebinalan sang ibu guru tak berhenti sebatas itu, kali ini Risma yang telah rebah dibawah tindihan Pak Daris terlihat membuka mulut dan menjulurkan lidahnya, setelah sebelumnya ia meminta Pak Daris untuk meludahinya.
Pak Daris benar-benar dibuat kagum dengan kelakuan ibu guru yang satu ini. Menurutnya, Risma ini salah mengambil profesi. Risma lebih terlihat seperti seorang pelacur dibanding menjadi seorang guru.

"Mmmhhhh...mmmhhh... sebentar pak...mmmhhh...mau yang lebih gurih gak...?". Risma mencoba menghentikan sejenak pagutan bernafsu dari Pak Daris.

Ia lalu beranjak dari tindihan laki-laki yang telah bertelanjang dada itu dan berdiri dihadapannya. Pak Daris nampak duduk diatas sofa dengan tangan yang naik turun mengurut batang kontolnya sendiri yang telah ia keluarkan dari dalam celananya. Raut wajahnya begitu antusias ketika memperhatikan lenggak-lenggok dan gerakan gemulai Risma yang tengah mempereteli pakaiannya sendiri.
Bak penari telanjang, Risma memberikan pertunjukan untuk Pak Daris. Raut wajah binal dengan sorot mata yang sayu dipadukan dengan bibir yang menganga serta lidah yang terjulur dan terus menjilati bibirnya sendiri benar-benar membuat Risma seperti perempuan nakal yang sudah terbiasa melacurkan tubuhnya untuk memuaskan pelanggannya.
Namun ketika Risma hendak membuka kerudungnya, Pak Daris menghentikannya.

"Jangan... jangan dibuka bu... saya lebih suka melihat pelacur syar'i macam ibu...!". Pak Daris melarang Risma.

Jelas ucapan Pak Daris membuat Risma semakin bersemangat untuk menunjukan kebinalannya. Seperti harimau yang sedang mengincar mangsanya, Risma merangkak pelan mendekati selangkangan Pak Daris sambil menggoyangkan pinggulnya.
Dengan lembut ia meraih kontol laki-laki itu, dan dengan mata yang saling beradu pandang ia mulai menjilati kontol Pak Daris dari pangkal sampai keujungnya.

"Gimana pak... bapak suka kan sama jamuan dari sekolah kami?". Desah Risma sebelum mengulum kontol yang digenggamnya dan membasahi dengan air ludahnya.

"Ahhh...iyah...ohhh... baru sekarang saya dapat jamuan seperti ini disekolah...arggghhh...!". Jawab Pak Daris bergetar merasakan nikmatnya kuluman sang ibu guru terhadap kontolnya.

Setelah beberapa menit, Risma menghentikan perlakuannya terhadap kontol Pak Daris. Ia lalu rebah diatas sofa dan mengangkangkan kakinya, menunjukan lubang memeknya yang telah sedikit basah dan menganga.

"Ayo Pak Daris... ini hidangan utama dari jamuan sekolah kami buat bapak... pake aja tubuh Risma sepuas-puasnya sama bapak...ahhh...!". Ucap Risma mempersilahkan Pak Daris untuk menikmati tubuhnya.

Mendapat tawaran yang begitu menggiurkan dari seorang perempuan berprofesi guru, tentu membuat Pak Daris semakin antusias. Ia lalu membenamkan wajahnya diselangkangan Risma, nafasnya mendengus-dengus menghirupi aroma khas dari kelamin wanita, lidahnya bergerak liar menjilati lubang memek yang semakin basah dan menganga.

"Aoooohhh...hmmm..shhhh...nafsu banget pak ahhh...iyah...enak...hssshhh...!" Risma mengungkapkan kenikmatan yang ia rasakan.

"Ahhh...hmmm... benar-benar gurih hmmm... cairan memek Bu Risma saya suka...ahhh...!". Ucap Pak Daris disela-sela jilatan lidahnya terhadap memek Risma. Bahkan kali ini tak cuma lidahnya saja yang bekerja, dua jarinya turut serta ia gunakan untuk mengocok lubang memek Risma.

Pak Daris baru menghentikan perlakuannya ketika mendengar Risma mengerang dan melihat ibu guru itu mengejang mendapatkan orgasmenya.
Ia lalu kembali duduk mengangkang diatas sofa setelah puas menjilati cairan orgasme Bu Risma.

Tak jauh berbeda dengan Risma, apa yang Bu Usy alami diruang arsip sekolah itupun sungguh bisa membangkitkan birahi bagi siapapun yang melihatnya.
Pak hendra yang dari awal memang terlihat yang paling tegas, kali ini bertambah beringas ketika menghujamkan batang kontolnya kedalam memek Bu Usy yang terlihat mengangkang diatas meja tak berdaya.
Baju seragamnya yang masih melekat ditubuh ibu guru yang satu ini tak menjadi halangan bagi Pak Hendra untuk mereguk kenikmatannya. Bahkan celana dalam sang ibu guru ini pun tak dilepasnya. Pak hendra hanya menggulung rok panjang Bu Usy sampai ke bagian pinggangnya, sementara untuk jalan masuk kontolnya kedalam lubang memek sang ibu guru, Pak hendra hanya menggeser celana dalam Bu Usy.

"Ooohh... pelanhhh pak ahhhh... ampun...uhhh...biar Usy yang layanih...ahhh bapak...ohhh...ampun...ahhh...!". Hanya itu yang keluar dari mulut sang ibu guru ketika mendapat perlakuan kasar dari Pak Hendra.

Namun rengekan Bu Usy tak dihiraukan oleh Pak Hendra. Semakin ibu guru itu merengek, semakin kencang pula ia menghantamkan kontol panjang dan kerasnya.
Ia malah semakin gemas melihat raut wajah Bu Usy yang memohon agar memperlembut perlakuannya.
Rasa ngilu namun nikmat yang dirasakan oleh Bu Usy ketika ujung kontol Pak Hendra membentur mulut rahimnya membuat ia tak kuasa untuk menahan tangisnya. Hingga badannya bergetar dan melonjak-lonjak ketika orgasme hebat berhasil ia dapat.

"Aaaahhh...bucaaaattt...ahhh...aaahhh...!". Rengek Bu Usy mengungkapkan perasaannya ketika mendapatkan orgasmenya.

"Huh...begini akibatnya kalau ibu berani godain saya... hehe!". Balas Pak Hendra sambil menyeringai puas melihat ibu guru cantik dan semok ini terkapar diatas meja dihadapannya dengan batang kontolnya yang masih menancap dengan gagah didalam lubang memek Bu Usy yang terlihat sangat basah.

Diwaktu yang sama diruangan kepala sekolah, Pak Daris terlihat hanya bisa meringis sambil duduk bersandar diatas sofa ketika merasakan sempitnya cengkraman memek Risma pada kontolnya yang tengah bergoyang dipangkuan laki-laki paruh baya itu.
Senyuman yang menandakan Risma menikmati momen ini mengiringi liukan gemulai dari pinggul sang ibu guru. Ia sangat menyukai posisi seperti ini, dimana ia bisa menikmati ekspresi sang laki-laki yang tengah memangku dirinya dan bergerak mengatur ritme dan kedalaman kontol yang memasuki memeknya sesuai dengan yang dikehendakinya.

"Hssssshhh...ahhh...nikmat gak pak goyangan Risma...? Sambil jilatin putingnya dong pak...ahhh...!". Ucapan genit Risma menggoda lawan mainnya.

Pak Daris yang mendengar permintaan si ibu guru cantik ini tentu saja dengan senang hati mengabulkannya. Kedua tangannya mulai mencengkram dan meremas gundukan payudara Risma, lidahnya ia julurkan untuk menggelitiki putingnya sebelum akhirnya mulut laki-laki paruh baya itu mencaplok dan mengulumnya.
Risma semakin menggila mendapatkan apa yang diinginkannya. Geolan pinggulnya yang sexi terlihat semakin menjadi, hingga gelombang orgasme kembali menabrak birahinya, memberikannya kepuasaan dalam berhubungan badan dengan laki-laki tua yang bukan suaminya.

"Ahhhhmmm...Risma bucat pak...ahhh...nikmattttthhh...hhhhah...!". Sambil memeluk erat Pak Daris tubuh Risma mengejang beberapa kali.

Puas menikmati orgasme keduanya, Risma mengeluarkan kontol Pak Daris dari memeknya. Terlihat kontol yang kekar dan berurat itu menjulang diselangkangan sang laki-laki paruh baya, dengan lelehan cairan orgasme yang membuatnya terlihat mengkilap.

"Benar-benar nikmat goyangan Bu Risma... hampir saja saya mendahului...hehe...!". Ucap Pak Daris memuji sang ibu guru, membuat Risma tersenyum malu-malu.

"Buat menjamu bapak saya bakal lakuin apa saja yang bapak minta...sekarang bapak mau nikmati memek saya pake gaya apa?". Risma berkata nakal sambil jari telunjuknya bermain diputing si laki-laki tua, lalu setelah itu ia melumati bibirnya.

Pak Daris yang dari tadi begitu tergiur dengan pinggul Risma memintanya untuk menungging diatas sofa, ia begitu terobsesi untuk menggagahi tubuh si ibu guru dengan gaya doggy.
Sesuai janji, Risma menuruti apa yang Pak Daris minta. Perempuan cantik yang berprofesi sebagai guru itu kini tengah menungging diatas sofa dengan tubuh telanjangnya namun dengan masih menggunakan kerudung yang melekat dikepalanya. Risma terlihat begitu sexi dalam posisi seperti itu, apalagi ketika kontol Pak Daris mulai merangsek memasuki lubang memeknya.
Matanya terpejam, mulutnya menganga tanpa mengeluarkan suara tanda ia begitu menikmati setiap inci batang kontol yang menggesek dinding memeknya. Terlebih ketika kepala kontol Pak Daris membentur dimulut rahimnya.
Pak Daris mulai menggenjot pelan sambil memegangi bokong Risma yang ia kagumi. Sementara Risma mulai mendesah kembali menikmati.

"Ahhhh...sshhh...ini dalem banget Pak ahhhh...nikmat...ahhh dikontolin bapak Risma suka...ohhh...!". Ungkap Risma sambil menolehkan kepalanya mencoba mencoba melihat ekspresi lawan yang sedang menggempur memeknya.

Wajah binal Risma dan celotehannya yang nakal dan menggoda membuat Pak Daris meningkatkan kecepatan genjotannya.
Mendapatkan perlakuan seperti itu dari si laki-laki, Risma tersenyum dan mendesah menyemangati.

"Iyah... gitu Pak...ahhh...hajar terus memek Risma...ahhh...ahhh...yahhh...siksah Risma...ahhh...!". Ucap Risma menyemangati, apalagi saat itu ia merasakan Pak Daris dengan gemas menampari bokongnya.

Tak membutuhkan waktu yang lama Risma mendapatkan kembali orgasmenya. Namun kali ini Risma tak ingin beristirahat terlalu lama, ia menggenggam kontol Pak Daris dan mengarahkannya untuk menusuk lubang duburnya.

"Ayo kontolin lubang pantat ini pak... bapak belum nyoba kan ngentotin lubang pantat ibu guru...?". Ucap Risma sedikit memaksa saat itu.

Mendapat tawaran yang menggiurkan dari wanita yang begitu sexi dan menggoda ini tentu membuat Pak Daris tak ingin menolaknya. Dengan sedikit menekan kontol itu amblas dilubang pembuangan sang ibu guru diiringi erang kenikmatan dari keduanya.
Ketatnya lubang dubur Risma menjepit batang kontol membuat Pak Daris tak bisa menggenjot dengan cepat, belum lagi si ibu guru pun ikut menggoyangkan pinggulnya yang semakin membuatnya merasa nikmat.

"Waduhhh...ahhh...kalau gini saya bisa cepet crot bu...ahhh...yahhh...!". Pak Daris berkata dengan terengah-engah sambil tatapannya fokus pada goyangan bokong Risma yang terlihat begitu sexi dimatanya.

"Ohhhh... iyah...shhh...jangan ditahan pak...ayo ngecrot bareng Risma...ahhh...!". Kembali Risma menolehkan kepalanya sambil tetap tersenyum menggoda.

Hanya butuh waktu lima menit saja dalam posisi itu Pak Daris mampu menyemprotkan spermanya didalam lubang dubur Risma. Badannya mengejang beberapa kali, kedutan kontolnya didalam lubang dubur mampu menghantarkan Risma untuk kembali mendapatkan orgasmenya.
Suasana hening seketika, hanya deru nafas yang memburu dari dua insan berlainan jenis yang terdengar disana.

"Terimakasih untuk jamuannya Bu Risma...!". Ucap Pak Daris setelah mencabut kontolnya sambil mengecup pipi Risma.




Nah Udah crot kan?
Mau Lanjut atau Tidak?
Kita tunggu komen dan masukan serunya 😂
 
Bimabet
Hu, izin usul Risma/usy/nuri ketemu sama temen SMA (reuni atau apa gitu), dan mereka sebenernya dulu saling suka tapi ga pernah bilang2, trus cek in ke hotel deh. 😁 (Pengalaman pribadi nubi yg pernah suka sama seseorang waktu SMA tapi ga terucap padahal denger2 dia juga suka ma nubi) 😅😌. Makasih hu sebelumnya.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd