Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Dōng Fēng Pò(東風破)

apa yang di nanti dari cerbung Dōng Fēng Pò(東風破)?

  • sex

    Votes: 359 76,1%
  • cerita

    Votes: 103 21,8%
  • kisah cinta

    Votes: 96 20,3%
  • action

    Votes: 107 22,7%

  • Total voters
    472
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Besoknya semua petinggi Divisi Shan sudah mulai bertugas kembali dan mereka berkumpul di kantor jendral Cao Bin.
Mereka saling memberi salam gongshu untuk mengucapi selamat tahun baru Imlek.
"Akhirnya aku bisa ketemu semua saudaraku,"ucap Huang An.
“Bagaimana kabarnya pengantin baru?....hahahha,”tawa Zhang Liao yang menepuk bahu Shen Long.
“Dia pasti kelelahan terus apalagi mesti main ganda hahaha,”canda Lin Fang.
"Shén Long,kamu perlu obat kuat....hahahaha,"canda Chen Wu.
“Shen Long ini selalu beruntung...hahahha,”canda He Shu
“Ya,memang ia selalu beruntung,”ucap Wong Fei sambil memberi selamat tahun baru ke Shen long dengan salam gongshu dan dibalas juga dengan Shen Long.
Shen long
Wong Fei
Mereka semua sudah kumpul termasuk pemimpin pasukan cadangan yaitu Li Jun.
“Semuanya sudah kumpul dan sebelumnya aku mengucapkan

恭喜發財
Gong Xi Fa Chai
Selamat Sejahtera

万事如意
Wan Shi Ru Yi
Semoga Sukses

新年进步
Xin Nian Jin Pu
Memiliki Kemajuan yang Lebih Baik pada Tahun Baru ini


身体健康
Shen Ti Jian Kang
Memiliki Kesehatan yang Baik


新年快樂
Xin Nian Kuai Le
Selamat Tahun Baru

",Ucap Jendral Cao Bin yang kemudian dijawab oleh mereka dengan salam Gongshu.
Jendral Cao Bin
Kemudian Jendral Cao Bin sambil berdiri berkata,"Tahun kemarin Divisi Shan telah membuat prestasi bagus yaitu menang didalam dua pertempuran melawan pemberontak yang tak lain pasukan elit Mongol sendiri maka dari situ Divisi yang dulu hanya dipandang sebelah mata oleh bangsa Mongol namun sekarang divisi ini menjadi divisi elit selain itu juga terkenal di seantero kekaisaran Mongol maka sekarang saatnya kita membuat tantangan baru karena sebelumnya kita sudah bertempur di medan padang rumput dan gurun maka ini saatnya divisi ini kita latih untuk sesuatu yang baru yaitu pendaratan pasukan ke suatu pulau didalam kondisi apapun.
"Huang An dan He shu,kalian harus melatih pasukan infantri untuk mendarat dengan cara apapun dan didalam kondisi cuaca apapun atau pertahanan dari musuh ke pantai atau dermaga musuh terus kuasai daerah itu lebih dulu lalu memastikannya aman untuk pendaratan agar pasukan lainnya bisa menyusul mendarat untuk membantu,"ucap Jendral Cao Bin sambil menunjuk Huang An dan He Shu dan dijawab mereka dengan anggukan.
“Kemudian Shen Long,Zhang Liao dan Wong Fei,kalian juga melatih pasukan kavaleri untuk secepat mungkin mendaratkan kuda dan peralatan dengan secepat mungkin agar bisa mendukung pasukan Huang An dan He Shu didalam menguasai daerah musuh,”ucap Jendral Cao Bin kepada mereka dan juga dijawab dengan mengangguk.
“Untuk Lin Fang dan Chen Wu ,kalian akan dapat pelatihan senjata baru dan juga kalian akan memberikan serangan pertama ke daerah pantai atau dermaga musuh dan memastikan kekuatan artileri mereka lumpuh agar pasukan Huang An dan He Shu bisa mendarat untuk menguasai daerah pantai atau dermaga musuh lalu disusul pasukan lainnya untuk mendarat baru setelah itu kalian mendarat dan mendukung pasukan infateri dan kavaleri didalam menguasai daerah musuh,”terang Jendral Cao Bin sambil menunjuk Lin Fang dan Chen Wu dengan mengangguk.
“Jadi mulai besok kalian bisa memulai latihan itu di barak ini,”ucap jendral Cao Bin
“Ada pertanyaan untuk tugas baru kalian?”tanya jendral Cao Bin ke mereka.
“Dimana kita akan mendarat?”tanya Shen Long.
“Saya tidak tahu pasti dimana letaknya kita akan mendaratkan pasukan kita sebab ini perintah langsung dari yang Mulia Khan,”ucap jendrasl Cao Bin dan dijawab Shen Long dengan mengangguk.
“Ada yang mau ditanyakan lagi kalau tidak ada kalian boleh bubar,”ucap Jendral Cao Bin.
Mereka pun bubar dan keluar dari kantornya jendral Cao Bin.
Pada suatu waktu Shén Long menyempatkan beribadah di klenteng dan dia melihat seorang wanita yang berdiri di pagar jembatan sambil memandang pangkalan angkatan laut Kekaisaran Mongol dari kejauhan.
Armada kekaisaran Mongol
Dia mendekati wanita itu sambil memanggil,"Meifeng".
Meifeng
Wanita itu membalikkan tubuhnya dan menatap dia dengan tersenyum.
"Shén Long,"ucapnya lalu berlari ke Shén Long terus tersipu di dadanya.
"Maafkan aku,"ucap Shén Long sambil membelai rambut Meifeng yang tersipu didadanya.
"Aku pernah katakan kepadamu walaupun kamu menikah lagi dan hati ini tetap milikmu,"ucap Meifeng sambil jarinya mengitari dada Shén Long.
"Meifeng, bagaimana kalau aku menikahimu juga?"tanya Shén Long sambil dan mengecup kepala Meifeng.
"Shén Long,aku tidak bisa untuk saat ini,"jawabnya sambil menatap Shén Long dengan matanya mulai berkaca-kaca.
"Kenapa?"tanya Shén Long keheranan.
"Aku tidak bisa menjelaskanmu untuk saat ini sebab ada sesuatu yang penting harus aku kerjakan dulu,"jawab Meifeng.
"Pekerjaan apa itu dan bolehkah aku membantumu?"ucap Shén Long sambil mengusap mata Meifeng yang mengeluarkan air mata.
"Untuk saat ini Aku tidak bisa menceritakannya tetapi suatu ketika aku akan menceritakannya kepadamu dan kamu jangan kuatir sebab hatiku ini tetap milikmu selamanya walaupun kamu sekarang bertambah satu,"ucap Meifeng sambil tersenyum.
"Ayo,ikut aku,"ajak Meifeng menarik tangan Shén Long untuk keluar dari klenteng.
Mereka keluar menuju sebuah pantai lalu duduk berdua sambil memandang pemandangan laut.
Meifeng bersandar didadanya Shén Long dengan menghadap ke depan sedangkan Shén Long dibelakangnya dengan memeluknya.
"Kenapa kamu tidak datang?"tanya Shén Long sambil melihat deru ombak.
(Shén Long juga mengundang jendral Liang ketika pernikahannya dengan Fan Bingbing)
"Kamu pasti sudah tahu kenapa aku tidak datang,"jawab Meifeng yang juga menghadap ke depan dan dipeluk oleh Shén Long.
"Maafkan aku,"ucap Shén Long sambil mengecup kepala Meifeng.
"Apakah kamu kecewa denganku?"tanya Shén Long dengan mempererat pelukannya.
"Iya,aku merasakan sakit karena kau menikah lagi tetapi itu sudah berlalu,"ucap Meifeng sambil menggenggam tangan Shén Long.
"Kenapa itu bisa berlalu?"tanya Shén Long.
"aku telah berpikir kalau Zhang YuQi saja bisa berbagi dengan Fan Bingbing terus kenapa aku tidak bisa juga berbagi,"jawab Meifeng sambil menggenggam erat tangannya Shén Long.
"Lalu kenapa kamu tidak mau menikah denganku sekarang?"tanya Shén Long.
"Aku mau menikah denganmu tetapi tidak sekarang dan Bisakah engkau berjanji kepadaku untuk tidak menanyakan itu lagi atau kamu berusaha mencari tahu lewat orang tuaku sebab apabila kamu menanyakan lagi lebih baik aku bunuh diri dihadapanmu,"ucap Meifeng.
"Meifeng,"ucap Shén Long terus Meifeng menengadah melihat Shén Long.
"Aku mencintaimu,"ucap Shén Long sambil mengarahkan bibirnya ke bibir Meifeng yang kemudian mereka berciumansedangkan tangan Shén Long meremasi buah dada Meifeng.
Kemudian Shén Long menghentikan ciumannya sambil menatap Meifeng tetapi tangannya malah sudah masuk ke dalam baju Meifeng dan meremas buah dadanya atau memainkan putingnya.
"Ayo ,kita kerumahku,"ajak Meifeng sambil tangan kirinya memegang pipi kanan Shén Long yang mengangguk.
Mereka kemudian melepaskan pelukannya terus meninggalkan tempat itu untuk pulang ke rumah Meifeng untuk memadu kasih walaupun orang tua jendral Liang mengetahui Shén Long sudah menikah lagi dan sebagai menantu kerajaan.
Setelah dua bulan Divisi Shan berlatih dengan tekun untuk pendaratan pasukan ke suatu pulau di barak itu dan juga Shén Long setiap dua Minggu sekali pulang ke istana Mutiara menemui istri-istrinya walaupun dia juga bersama dengan Meifeng selama di Tianjin.
Jendral Cao Bin
pada suatu ketika petinggi Divisi Shan berkumpul di kantor jendral Cao Bin karena adanya pengumuman perintah baru darinya.
"Waktu kalian berlatih tinggal 1 bulan sebab bulan depan kalian akan berangkat untuk mencoba hasil latihan kalian selama ini,"ucap Jendral Cao Bin yang berdiri dihadapan mereka.
Semua petinggi Divisi Shan saling bertatapan karena mereka merasa waktu latihan mereka kurang.
"Jendral,kenapa kita begitu terburu-buru?"tanya Huang An.
"Sebab kerajaan Goryeo telah memberontak ke kekaisaran ketika kita telah membasmi pemberontakan di Charyn,sebelumnya yang mulia Khan berusaha membasminya dengan kekuatannya lewat Utara tetapi Serangan yang mulia Khan terhenti karena pertahanan mereka yang sangat gigih namun yang mulia Khan mempunyai strategi baru untuk bisa membasminya setelah mengamati bentuk daerah kerajaan Goryeo yang berbentuk semenanjung maka yang mulia Khan mengirim kita untuk memotongnya langsung ke ibukotanya yaitu Sengdo dengan lewat laut,"terang jendral Cao Bin sambil menunjuk sebuah peta.
"Karena serangan ini terdiri dua elemen yaitu darat dan laut kalau didalam perang darat kita sudah berpengalaman tetapi untuk perang laut kita kurang pengalaman maka kita akan diperbantukan oleh seorang veteran perang laut dari kerajaan Song yaitu Jendral Liang,"ucap Jendral Cao Bin yang langsung mempersilahkan masuk seorang yang langsung membuat Shén Long tercengang sebab yang masuk Jendral Liang ini yang juga merupakan orang tua Meifeng.
Jendral Liang masuk ke ruangan itu lalu mulai menerangkan semua tentang kerjasama antar kedua elemen yaitu angkatan laut dan darat didalam pendaratan pasukan dan juga perlindungan angkatan laut.
Setelah Jendral Liang menjelaskan semuanya lalu ditutup oleh jendral Cao Bin.
"Jadi mulai besok kalian latihan pendaratan bersama angkatan laut sambil menunggu yang mulia Khan mengirim kapal pengangkut pasukan dan beberapa kapal perang untuk mengawal serangan nanti,"ucap Jendral Cao Bin sambil menutup pertemuan itu.
Setelah itu mereka membubarkan diri dan keluar dari kantor itu.
Sebulan kemudian divisi Shan sudah menyiapkan perbekalan makanan dan persenjataan termasuk semua kapal pengangkut dan kapal perang yang sudah berlabuh di pangkalannya dan siap diberangkatkan untuk menyerang kerajaan Goryeo.
Malam sebelum keberangkatan itu didalam kediaman Jendral Liang tepatnya di kamar Meifeng terdengar suara napas orang tersengal-sengal dan suara seperti kocokan air.
mulustrasi
Pedang Shén Long dikulum oleh Meifeng yang ada dibawahnya sedangkan Gua Meifeng juga terdapat tetesan air mani yang menetes keluar.
"Skrooppppss...,"suara pedang Shén Long yang dikulum oleh Meifeng.
"Meifeng...kau memang cantik,"ucapnya napas dengan tersengal lalu dibalas oleh Meifeng dengan kedipan mata yang genit sambil mengulum pedang Shén Long.
Setelah pedangnya bersih maka Shén Long rebah disebelah Meifeng yang kemudian dadanya ditindihi langsung oleh kepala Meifeng.
"Besok kamu harus hati-hati dan jaga selalu hatimu untuk kami bertiga,"ucap Meifeng sambil membelai bulu dada Shén Long.
"Sebenarnya berlima"ucap Shén Long sambil memeluk Meifeng dan menatap keatas.
"Maksud kamu?"tanya Meifeng berusaha menoleh ke Shen long.
"Aku mau berbicara jujur kepadamu sebenarnya aku telah berhubungan dengan 2 putri ketika aku berada di Chengde"ucap Shén Long.
"Putri?",tanya Meifeng dengan kepalanya bersandar ketangan kirinya dengan menghadap ke Shén Long.
"Aku pun tidak menyangka bisa berhubungan dengan putri dari kerajaan Novgorod dan kerajaan Hongaria,"ucap Shén Long sambil tangan kirinya yang membelai pipi kanan Meifeng.
Lalu Shén Long menceritakan semuanya ke Meifeng mulai dia bertugas di Chengde Sampai setelah pertempuran di Charyn dan juga perihal pernikahannya dengan Fan Bingbing termasuk juga pertemuannya dengan Roulan.
“Shen Long,dimana pun kamu berada selalu memikat setiap wanita untuk mendekatimu walaupun kamu pun tidak menyadarinya tapi aku sudah mengetahui itu sebelumnya sebab kamu memang beda dari lelaki lain yaitu akan ketulusan hatimu membuatku mau berbagi dengan mereka,”batin Meifeng sambil mendengarkan cerita Shen long.
“Meifeng,apakah kamu marah padaku?”ucap Shen Long sambil menghadap Meifeng.
Meifeng malah tersenyum dan berkata,”Shen Long,aku tidak akan marah asalkan kamu jujur pada kami semua sebab kami sangat mencintaimu”.
“Dan jangan hanya padaku saja kamu jujur tetapi dengan Zhang YuQi dan Fan Bingbing juga mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan kejujuranmu maka suatu waktu kamu juga menceritakan ini semua kepada mereka,”ucap Meifeng sambil membelai rambut Shen Long dan dijawab oleh Shen Long dengan anggukan.
Kemudian meifeng mendekatkan wajahnya ke Shen Long terus melumat bibirnya secara perlahan lalu dia hentikan sambil berkata,”Aku akan selalu mencintaimu dan tidak akan meninggalkanmu sayangku”.
Setelah Meifeng mengatakan itu lalu ia bercumbu lagi sambil menindihi tubuh Shen Long dan tangannya meraih kepala Shen Long.
Mereka pun berguling – guling di ranjang sambil saling remas dan meraba tubuh masing – masing lalu Shen Long menghentikan Ciuman pada posisi di atas sambil menatap kekasihnya lalu dia mengecup bibir Meifeng beberapa kali terus dia mengecup puting Meifeng lalu dijulurkan lidahnya untuk memainkannya puting itu sampai membuat Meifeng menggelinjang dan tangan kanan memegangi kepala Shen Long yang lagi memainkan putingnya sedangkan tangan kiri Meifeng menyodorkan payudaranya ke mulut Shen Long.
“Iiiyaaaa....ennnakkk...mainin terussss,”erang Meifeng ketika payudaranya dikulum oleh Shen Long sedangkan tangan kiri Shen Long mengobel – obel gua kenikmatanya Meifeng.
Setelah itu Shén Long menyusuri kebawah lalu menjilati gua nikmat Meifeng sampai dia memegang kepala Shén Long sambil mengangkat pinggulnya.
Terkadang dia naik turunkan atau dia putar mengikuti jilatan Shén Long.
"Iiyyyaa.....akkkuuu keluaaarrr,"erang Meifeng sebagai penanda dia telah mencapai puncaknya.
Shén Long mulai mengarahkan pedangnya ke gua nikmat itu tetapi dia hanya menggesek gesekkan ujung pedangnya keatas gua nikmat Meifeng.
Karena perlakuan Shén Long maka Meifeng mulai bergairah dan memohon untuk dimasukkan pedang itu ke guanya.
Maka Shén Long kabulkan permintaan Meifeng dengan dimasukkan dengan pelan pedang itu menerobos masuk ke dalam gua Meifeng.
Digenjotnya gua itu terus menerus oleh Shén Long sambil dia mencaplok payudaranya Meifeng.
Kedua kaki Meifeng diangkat dan ditahan oleh kedua tangan Shén Long.
Meifeng merintih kenikmatan dengan mendongakkan kepalanya dan kemudian Shén Long menjilati leher nyasambil menggenjotnya.
Lalu kedua tangan Meifeng memeluk punggung Shén Long yang berada diatasnya.
Shén Long menghentikan genjotanya lalu membalikkan tubuh Meifeng untuk merangkak dan Shén Long masukkan lagi pedang itu dari belakang sambil memegang pinggang Meifeng.

Shén Long kemudian membungkuk sambil memegangi payudaranya Meifeng sambil tetap menggenjotnya dan dia menciumi punggung Meifeng kemudian dia mengajak Meifeng menoleh kebelakang untuk berciuman.

Meifeng mengerang kenikmatan sampai tubuhnya jatuh telungkup dan guanya masih tersumpal pedang Shén Long sedangkan Shén Long menjilati telinga Meifeng.
Lalu tubuh Meifeng dimiringkan oleh Shén Long dan kaki kanannya diangkat keatas oleh Shén Long dengan ditahan juga dengan kaki kanan Shén Long.


Terus tangan kanan Meifeng melingkar ke kepala Shén Long yang ada dibelakangnya yang sedang menjulurkan lidahnya memainkan puting Meifeng.
Sedangkan gua Meifeng terus disodok dengan pedang Meifeng sampai Meifeng mengerang kenikmatan sambil dia mengecup dahi Shén Long secara berkala.
"Sayaaanggkkuuu..biiiaaaarrkkaaann..akkkuu..diiiaaattass,"pinta Meifeng yang masih digenjot Shén Long dari belakang.
Shén Long menghentikan genjotanya lalu melepaskan pedangnya dari ampitan gua Meifeng dan telentang disebelah Meifeng yang siap mengangkanginya.
Akhirnya pedang Shén Long yang tegak kokoh itu menerobos ke atas masuk kedalam jepitan gua Meifeng.
Meifeng mulai menggoyangkan pinggulnya dengan memutar sambil menatap Shén Long.
Lalu dia maju mundurkan pinggulnya dibarengi dengan erangan kedua insan itu saling bersahutan.
Shén Long bangkit dari tidurnya lalu mencaplok payudara Meifeng yang sedang menggoyangkan pinggulnya.
Meifeng melingkarkan kedua tangannya ke leher Shén Long lalu mengajaknya bercumbu yang akhirnya Shén Long mencapai puncaknya dengan ikut menggoyang pinggulnya ke atas dengan membuat paduan suara kenikmatan yang merdu mengiringi pergumulan mereka.
"Yyyaaaa...akuuuu keluaaarrr,"erang Meifeng sambil memeluk Shén Long dengan erat.
"Akuuuu....juuugggaaa,"erang Shén Long yang ikut menyusul mengeluarkan cairan cinta itu ke rahim Meifeng.
Mereka berpelukan erat seakan tidak terpisahkan sambil bercumbu.
Kemudian mereka saling menatap sambil tersenyum terus mereka tidur bersama dengan berpelukan.

Pagi telah menyingsing Shén Long telah rapi karena dipakaikan oleh Meifeng.
"Shén Long, berjanjilah kepadaku kalau kau tetap hidup,"ucap Meifeng setelah memakaikan semua pakaiannya Shén Long.
"Ya,aku janji,"ucap Shén Long sambil mengecup kening Meifeng yang kemudian mereka keluar dari kamar itu.
Setelah semuanya sudah siap maka Shén Long mau berpamitan dengan Meifeng agar dia siap berangkat bersama dengan ayahnya Jendral Liang.
"Aku pergi dan pasti akan kembali untuk kalian,"ucap Shén Long sambil mengecup kening Meifeng dan dijawab oleh Meifeng dengan anggukan terus berkata,"hati-hati".
Kemudian Shén Long menaikkan kudanya terus bergabung dengan jendral Liang lalu mereka keluar dari kediaman jendral Liang.
Meifeng mengikuti mereka sampai pintu gerbang rumahnya sambil melihat Shén Long dan ayahnya meninggalkan dia sampai mereka tidak terlihat lagi lalu dia kembali masuk ke dalam rumah.
Dibarak itu terjadi persiapan besar - besaran karena hampir semua anggota Divisii Shan dan berangkat untuk ke negeri Goryeo.

Mereka masuk ke dalam kapal mereka sesuai dengan kesatuan mereka secara bergantian.
Terlihat pangkalan ini banyak kapal berlabuh dan berlalu langlang mengitari pangkalan tersebut.
"Shén Long,pasukanmu sudah naik semuanya?"tanya Huang An yang berada disampingnya sambil melihat pasukannya naik ke dalam kapal pengangkut.
Huang An
"Tinggal sedikit lagi,"jawab Shén Long sambil mengamati pasukannya sudah hampir naik semuanya.
Setelah semua pasukan mereka telah masuk ke dalam kapal maka Huang An berpamitan sambil berkata,"semua pasukanku sudah naik semuanya,"
Shén Long mengangguk lalu berkata juga,"pasukanku juga".
"Sekarang saatnya divisi Shan menghantam mereka sekali,"ucap Huang An sambil mengajak Shén Long dengan salam panco dan dijawab Shén Long dengan anggukan.
"Kekuatan dan kehormatan,"ucap Shén Long dengan menggenggam erat tangan Huang An.
"Kekuatan dan kehormatan,"dijawab juga oleh Huang An juga menggenggam erat tangan Shen Long.
Maka datanglah semua teman mereka yaitu, Chen Wu, Lin Fang, Zhang Liao, He Shu, dan Wong Fei mendatangi mereka dengan saling memberi salam dan mengucapi yaitu"kekuatan dan kehormatan,"

Lalu mereka berpisah menuju ke kapal mereka masing masing untuk naik.
Setelah mereka masuk ke kapal mereka barulah mereka meninggalkan pelabuhan itu secara bersamaan dengan membuat formasi ke armada kesatuan mereka masing-masing sedangkan jendral Cao Bin dan Jendral Liang didalam satu kapal perang dan berada ditengah-tengah formasi kapal mereka.

"Hei, Kerbau Gunung pukul genderang perang kita dengan keras untuk menandai kita siap berperang,"perintah Huang An ke pasukan yang berada genderang besar maka langsung dipukulnya genderang itu sangat bertalu-talu.
"Druuuuumm..deng..deng..Druuuuumm...deng...deng,"suara genderang yang berbunyi di setiap kapal kesatuan kerbau gunung.
"Hoooiii.....Hooooiii",suara teriakan semua pasukan disetiap kapal kesatuan kerbau gunung yang begitu ramai yang mengiringi laju kapal mereka sambil mengangkat senjata mereka.
"Kibarkan Panji divisi Shan dan kerbau gunung,"perintah Huang An di kala semua pasukannya bersorak Sorai menandakan mereka siap untuk perang.
Di samping formasi armada kerbau gunung terdapat armada Naga Gunung yang berlayar berbaris.
"Hay,penunggang Naga serukan auman kalian agar si kerbau tahu kalau kalian juga punya semangat,"perintah Shén Long kepada semua pasukannya.
"Hooooiiiii...hooooiiiii,"suara teriakan pasukan naga gunung dan para penabuh genderang dengan kencang memukulnya secara bertalu – talu.
"Druuuuumm..deng..deng..Druuuuumm,"suara genderang yang berbunyi di setiap kapal kesatuan Naga gunung.
“Hey,tikus gunung harusnya kalian yang pertama maka kalian jangan diam saja dan tabuh juga genderang kita,”perintah He Shu di armadanya.
"Hooooiiiii...hooooiiiii,"suara teriakan pasukan tikus gunung dan para penabuh genderang dengan kencang memukulnya secara bertalu – talu.
"Druuuuumm..deng..deng..Druuuuumm,"suara genderang yang berbunyi di setiap kapal kesatuan tikus gunung.
“Harimau gunung,”teriak Chen Wu kepada armadanya maka mereka pun memukul semua genderang secara bertalu-talu disetiap kapal kesatuan harimau Gunung.
"Hooooiiiii...hooooiiiii,"suara teriakan pasukan harimau gunung dan para penabuh genderang dengan kencang memukulnya secara bertalu – talu.
"Druuuuumm..deng..deng..Druuuuumm,"suara genderang yang berbunyi di setiap kapal kesatuan harimau gunung.
“Kelinci gunung,mana suaramu,”teriak Lin Fang yang langsung di sahut oleh pasukannya dengan berteriak dan juga bunyi genderang di setiap kesatuan kelinci gunung.
"Hooooiiiii...hooooiiiii,"suara teriakan pasukan kelinci gunung dan para penabuh genderang dengan kencang memukulnya secara bertalu – talu.
"Druuuuumm..deng..deng..Druuuuumm,"suara genderang yang berbunyi di setiap kapal kesatuan kelinci gunung.
“Kuda gunung kencangkan ringkikkanmu,”teriak Zhang Liao yang juga disahut oleh pasukannya dengan berteriak dan menabuh genderang mereka juga disetiap kapal kesatuan Kuda Gunung.
"Hooooiiiii...hooooiiiii,"suara teriakan pasukan kuda gunung dan para penabuh genderang dengan kencang memukulnya secara bertalu – talu.
"Druuuuumm..deng..deng..Druuuuumm,"suara genderang yang berbunyi di setiap kapal kesatuan kuda gunung.
“Ular Gunung,”teriak Wong Fei yang juga diikuti dengan teriak dan tabuhan genderang yang bertalu-talu disetiap kapal kesatuan ular gunung.
"Hooooiiiii...hooooiiiii,"suara teriakan pasukan ular gunung dan para penabuh genderang dengan kencang memukulnya secara bertalu – talu.
"Druuuuumm..deng..deng..Druuuuumm,"suara genderang yang berbunyi di setiap kapal kesatuan ular gunung.


Jendral Cao Bin dan Liang kagum akan semangat mereka seperti pasukan Song dulu yang terkenal kemahsyurannya yang berada didalam satu kapal perang yang berada ditengah-tengah formasi armada Divisi Shan.
Semua warga Tianjin yang melihat armada divisi Shan yang berangkat yang penuh dengan semangat dan sorak sorai maka warga Tianjin juga ikut bersorak sorai disetiap tepi pantai sambil melihat armada kebanggaan mereka pergi berperang termasuk para nelayan yang berada disekitar armada Divisi Shan juga ikut bersorak akan keberangkatan mereka.
Semua armada divisi Shan telah meninggalkan pelabuhan Tianjin dan ada sesosok wanita yang berdiri di jembatan didalam klentheng yang mengamati armada Shan yang telah berlayar menuju horison.
Wanita itu tak lain adalah Meifeng.
Meifeng
 
Perang laut pun dimulai semua pasukan berteriak teriak saling memberi semangat inilah kerja bareng dan akan menghasilkan sesuatu yang berguna.
Apakah kemenangan akan didapat?

Lanjut suhu tetap semangat.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Ada apa dgn Mai Fang. Semoga segera terbuka tabir misterinya. Moga Mai Fang tidak terlibat urusan dgn Mailin dan Roulan.
Saya suka prinsip Shen Long yang punya satu teman tapi mesra disatu wilayah. Ciri2 orang besar. Minimal bakal besar keluarganya. Soalnya ada 5 hati di sekitarnya.
 
Ada apa dgn Mai Fang. Semoga segera terbuka tabir misterinya. Moga Mai Fang tidak terlibat urusan dgn Mailin dan Roulan.
Saya suka prinsip Shen Long yang punya satu teman tapi mesra disatu wilayah. Ciri2 orang besar. Minimal bakal besar keluarganya. Soalnya ada 5 hati di sekitarnya.
Roulan n Meilin ini grup pemberontak jelas bersebrangan dengan Meifeng..kalo suhu teliti didalam membaca seri sebelumnya bisa tahu tahu indetitas Meifeng sebenarnya.mungkin lebih jelasnya setelah bab ini akan di bahas.
 
Setelah ia melihat armada Divisi Shan telah berlayar jauh lalu ia kembali ke rumah.
Meifeng
Pada suatu ketika ada seorang wanita yang duduk tersipu melihat sekumpulan ikan yang berenang di kolam di dalam gazebo di tengah kolam.
"Kau telah berangkat,"batin wanita yang tak lain adalah Zhang YuQi.
Zhang YuQi
Kemudian dia terus menatap ke langit melihat segumpalan awan yang membiru.
"Shén Long,apa yang kutakutkan telah terjadi,"batinnya.

Pada suatu siang di pematang sawah terdapat 5 anak kecil yang mencari kupu - kupu.
Anak itu terdiri 3 wanita dan 2 laki-laki yang sangat ceria sambil bermain di saluran air sebuah sawah.
"YuQi,"teriak Shén Long yang berlari menuju Zhang YuQi yang bermain dengan Qīngxiá dan Huìmǐn yang lagi melihat bunga.
Zhang YuQi terperanjat karena Shén Long memanggilnya sambil berlari ke arahnya dengan menggenggam sesuatu yang mau ditunjukkan kepadanya.
"YuQi,aku telah menangkap kupu-kupu yang cantik untukmu,"ucap Wong Fei yang sudah disebelah Zhang YuQi dengan membawa tangkapannya diserahkan ke Zhang YuQi.
"Wooooww ....
Hěn piàoliang (cantik sekali),"ucap Zhang YuQi setelah menerima kupu-kupu hasil tangkapan dari Wong Fei.
Langkah Shén Long langsung terhenti dan hanya tersenyum lalu kedua tangannya dia tarik kebelakang.
"Shén Long,ada apa kau memanggilku atau ada sesuatu yang akan kau tunjukkan kepadaku?"tanya Zhang YuQi menatapnya sambil memegang kupu-kupu dari Wong Fei sedangkan Wong Fei tersenyum kemenangan ke Shén Long.
"Tidak apa-apa,"jawab Shén Long dengan tersenyum.
"Shén Long,apa yang kau sembunyikan di genggaman tanganmu itu?"tanya Qīngxiá yang berada dibelakangnya.
"Tidak ada apa-apa,"jawab Shén Long dengan berbohong.
"Kak Shén Long,tolong buka tanganmu?"pinta Huìmǐn yang memegangi tangan Shén Long yang lagi menggenggam sesuatu.
Dibukakan tangan Shén Long dan terdapat kupu-kupu yang lebih cantik dari tangkapannya Wong Fei.

"Wahhh...Hěn piàoliang (cantik sekali),"teriak mereka bertiga ketika melihat kupu-kupu hasil tangkapan Shén Long.
Wong Fei cemberut karena hasil tangkapannya tidak sebagus Shén Long dan membuat mereka bertiga memujinya.
"Kak Shén Long,kupu-kupu ini untukku yah,"ucap Huìmǐn langsung meraih kupu-kupu di tangan Shén Long sedangkan Shén Long mau berbicara tetapi keburu kupu-kupu itu diambil oleh Huìmǐn.
"Terima kasih kak Shén Long,"ucap Hui Min setelah mendapatkan kupu-kupu itu dan Shen Long hanya mengangguk saja.
"Huìmǐn,kamu sungguh beruntung dapat kupu-kupu itu,"ucap Qīngxiá.
Zhang YuQi hanya melihat Huìmǐn bahagia lalu ia menoleh ke Shén Long Seperti ada kata kata yang terucapkan didalam tatapan Shén Long ke Zhang YuQi.
Kemudian mereka berjalan pembatas sawah yang ada saluran air yang mengairi sawah.
"Ahhhh..."suara jerit Zhang YuQi ketika melihat sesuatu sehingga semua temannya mendatangi dia.
"YuQi,ada apa?"ucap Wong Fei yang mendekati Zhang YuQi yang ketakutan setelah melihat sesuatu.
"Itu ada ular yang berkepala dua yang keluar dari parit,"ucap Zhang YuQi.
"Jangan takut YuQi aku ada disebelahmu",ucap Wong dengan percaya diri.
Shén Long pun datang disebelahnya Wong Fei dan ia juga melihat ular itu.
"Aaaa...ular"teriak Qīngxiá dan Huìmǐn ketika mereka melihat ular itu.
Zhang YuQi langsung menangis sambil berkata,"aku bisa sial selamanya".
"YuQi,jangan takut akan kulawan ular itu,"ucap Wong Fei terus maju mendekati ular itu tetapi ular itu malah sigap dan memposisikan kepalanya untuk siap mematuk.
Wong Fei langsung lari tunggang langgang meninggalkan mereka tanpa berpamitan.
"Shén Long,aku takut sekali",suara Huìmǐn dibelakang Shén Long begitu juga Qīngxiá sedangkan Zhang YuQi hanya terduduk menangis yang kemudian didatangi ular tersebut.
"Shén Long,aku pasti hidupku penuh kesialan",ucap Zhang YuQi yang menangis karena menurut cerita barangsiapa yang ketemu ular yang berkepala dua maka niscaya seumur hidupnya akan penuh kesialan.
Shén Long dengan secepat kilat dia melihat sekeliling dan terlihat tongkat bambu yang tergeletak maka diraihnya dipukulkan ke kepala ular itu secara bertubi-tubi sampai ular itu mati seketika.
Setelah Shén Long membunuh ular itu lalu ia mendatangi Zhang YuQi yang lagi duduk menangis.
"YuQi, jangan kuatir ular itu sudah kubunuh dan kamu pasti tidak akan selalu kesialan sebab ular itu sudah mati untuk kamu dan semua orang agar tidak akan membawa kesialan lagi bagi setiap orang yang melihatnya,"ucap Shén Long dengan kedua tangannya memegangi pundak Zhang YuQi.
"YuQi,ularnya sudah benar-benar mati,"ucap Qīngxiá yang berada dibelakang Shén Long yang jongkok didepannya Zhang YuQi sedangkan Huìmǐn berada disebelah Qīngxiá.
Zhang YuQi menghentikan tangisnya sambil menatap Shén Long lalu diusapi air matanya dan ia berusaha melihat jasad ular itu yang benar-benar telah mati.
"Shén Long,terima kasih,"ucapnya sambil berusaha berdiri dan dibantu oleh Shén Long.
"Ayo pulang,"ajak Shén Long yang dijawab oleh Zhang YuQi dengan anggukan.
"Shén Long,kamu memang pahlawan",ucap Huìmǐn yang kemudian memeluk tangan kanan Shén Long sedangkan Qīngxiá juga tidak kalah dan meraih tangan Shén Long yang kiri untuk dipeluk.
Shén Long hanya bisa diam dan menatap Zhang YuQi dengan kebingungan sedangkan Zhang YuQi tertawa melihat tingkah mereka terus mereka semua berjalan pulang.
"Kak YuQi,"suara yang memanggil dibelakangnya yang tak lain adalah Fan Bingbing yang menghampirinya.
Fan Bingbing
"Dik Bingbing,"sahut Zhang YuQi menoleh ke arahnya yang telah membuyarkan lamunannya.
"Suami kita telah berangkat ke Goryeo,"ucap Fan Bingbing dengan cemas.
"Ya,aku tahu dan kamu jangan kuatir,"ucap Zhang YuQi memegang pundak Fan Bingbing yang lagi cemas akan keselamatan Shén Long.
"Sebab suami kita seorang yang tangguh,"sambung Zhang YuQi yang tersenyum manis ke Fan Bingbing.
Zhang YuQi
"Kak YuQi,apakah sebaiknya kita pergi ke ruang doa untuk mendoakan Shén Long agar dia selamat dan dapat perlindungan dari Dewi Kwan In,"ajak Fan Bingbing dan dijawab Zhang YuQi dengan anggukan lalu mereka pergi dari gazebo menuju ke ruang doa di istana Mutiara.
 
Terakhir diubah:
Hahaha... Aku sudah cek ulang.. Belum terbaca ada apa dgn Mai Fang. Yang jelas Mai Fang ikut berada di ibukota. Apakah ia ada urusan dgn pejabat di ibukota??? Yang jelas Mai Fang tdk akan menikah dgn orang Mongol, karena keluarga Mai Fang membolehkan Shen Long selama berbulan2 Mei Fang. Itu artinya Mai Fang direstui dimiliki oleh Shen Long.

Ada apa dgn Mai Fang.

Jauh sebelumnya ada klu bahwa Mai Fang kesal saat Shen Long batal balik ke Tianjin. Karena ada penghianatan dr Saudara Kubilai Khan. Apakah itu??
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd