Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Dōng Fēng Pò(東風破)

apa yang di nanti dari cerbung Dōng Fēng Pò(東風破)?

  • sex

    Votes: 359 76,1%
  • cerita

    Votes: 103 21,8%
  • kisah cinta

    Votes: 96 20,3%
  • action

    Votes: 107 22,7%

  • Total voters
    472
Bimabet
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Hahaha... Aku sudah cek ulang.. Belum terbaca ada apa dgn Mai Fang. Yang jelas Mai Fang ikut berada di ibukota. Apakah ia ada urusan dgn pejabat di ibukota??? Yang jelas Mai Fang tdk akan menikah dgn orang Mongol, karena keluarga Mai Fang membolehkan Shen Long selama berbulan2 Mei Fang. Itu artinya Mai Fang direstui dimiliki oleh Shen Long.

Ada apa dgn Mai Fang.

Jauh sebelumnya ada klu bahwa Mai Fang kesal saat Shen Long batal balik ke Tianjin. Karena ada penghianatan dr Saudara Kubilai Khan. Apakah itu??
Ok suhu atas perhatiannya.ditunggu setelah perang di goryeo akan newbie ungkap semua indetitas Meifeng sebenarnya
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Nunggu sang naga muncul lagi dan bilang, "Shin Long, jatah istrimu tambah 2 lagi yakni Mailin dan Roulan. Mereka alan turut dibawah perintahmu."
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
sabar hu sebentar lagi rilis.bocoran lihat page 7 di cast character
 
Terakhir diubah:
Bimabet
Pada waktu tengah malam armada Divisi Shan merubah haluan arahnya bukan ke Sengdo melainkan kepulau Ganghwa karena ibukota kerajaan Goryeo telah berpindah disitu dan disana juga ada Raja Gojong maka Divisi Shan langsung menyerang langsung ke jantung musuhnya untuk mengakhiri perlawanan kerajaan Goryeo ke kekaisaran Mongol.

pulau Ganghwa
Sementara di pulau Ganghwa yang berkabut pada waktu pagi maka para penduduk kerajaan Goryeo melakukan aktivitas seperti biasa.
"Hei,lihat apa itu seperti banyak kapal yang menuju kemari?"ucap seseorang nelayan yang ada dipinggir pantai sambil menunjuk ke laut dan diikuti juga temannya yang juga melihat ke arah laut.
armada kekaisaran Mongol
Nelayan itu semula mengamati kapal - kapal itu terus dia berteriak,"MONGOL",
Kedua orang itu langsung berlari dan diikuti semua orang di sekitar situ yang kalang kabut untuk berlari memasuki pintu gerbang kota.
Penjaga pantai yang jaga di menara pengawas melihatreaksi penduduk dan juga mengamatinya dengan cermat lalu dia bisa mengenali semua kapal kapal itu karena panji Mongol yang berkibar di setiap kapal makaia langsung memukuli genderang dan berteriak,"MONGOL".
“Drummm..dum..dum..drummm..dum,”suara genderang yang ditabuh oleh pasukan penjaga sebagai tanda ada serangan musuh.
Ada seorang pengawal kerajaan lari masuk ke dalam singgasana Raja Gojong yang sedang duduk di tahtanya.
“Yang mulia Raja Gojong telah terjadi serangan dari kerajaan Mongol,”ucap pengawal kerajaan yang berlutut didepannya.
Raja Gojong hanya menatap ke depan dan seorang jendral memerintahkan pengawal itu kembali sambil berkata,”Cepat perintahkan semua pasukan kembali ke pos masing – masing”.
“Baik,jendral,”jawab pengawal itu dan langsung meninggalkan tempat itu.
"Mereka sudah mengetahui yang mulia sudah berpindah disini,"ucap jendral yang berada di ruang itu.
pasukan kerajaan Goryeo
pasukan kerajaan goryeo
Semua prajurit kerajaan Goryeo langsung menyiapkan semua persenjataannya dan bersiap ke setiap pos pos penjagaannya.
"Kibarkan Panji untuk siap-siap menyerang,"perintah jendral Liang kepada perwiranya.
Seketika itu juga armada kapal perang Mongol merapatkan formasinya dansiap melancarkan serangan ke pertahanan musuh.
"Isi meriam kalian dan pelontar guci kalian semuanya,"perintah Chen Wuke semua armada harimau gunung.
Semua pasukan menyiapkan amunisi meriam dan juga guci yang berisi mesiu yang sudah siap ditembakkan atau dilontarkan.
"Semua sudah siap,"teriak kepala regu tembak.
""Sekarang kibarkan Panji untuk menyerang,"perintah Jendral Liang yang ditemani jendral Cao Bin disebelahnya yang juga mengamati pertahanan musuh.
"TEMBAK",perintahChen Wu ke pasukannya yang siap menembakkan atau melontarkan semuanya.
Langsung dilepaskannya semua guci mesiu ke arah pertahanan kerajaan Goryeo yang berterbangan bagaikan sekumpulan belalang yang terbang di udara.
"Berlindung",teriak pengawas pantai kerajaan Goryeo setelah melihat guci-guci itu yang membuat semua orang lari untuk berlindung.
"Duaaarrr...duarrrr..duaaarrr,"suara ledakan mesiu yang menghantam tembok-tembok pertahanan bangsa Goryeo.

"Aaa...aaa..,"suara jeritan orang terkena ledakan guci mesiu yang menghantam mereka.
"Tembakkan meriam ke arah mereka,"perintah Lin Fang ke semua armadanya kelinci gunung.
"Duuummm. ..dummm,"suara meriam yang menembaki semua tembok pertahanan kerajaan Goryeo.
Serangan Divisi Shan terus menerus memporak porandakan setiap posisi vital kerajaan Goryeo yang membuat mereka belum sempat membalas.
""Kerbau gunung,ayo segera naik ke sekoci untuk pendaratan,"perintah Huang An kepada bawahannya.
Armada kerbau gunung langsung menurunkan pasukannya ke sekoci kecil di dekat kapal pengangkut dan diikuti juga dengan armada tikus gunung.
Huang An
"Duaaarrr..duaaarrr,"suara hantaman meriam dan guci api yang terus menerus menghujani posisi kerajaan Goryeo.
"Kibarkan Panji untuk hentikan tembakan lalu kibarkan Panji untuk pendaratan,"perintah Jendral Liang.
Semua armada kapal perang Mongol menghentikan semua tembakan dan membentuk formasi untuk perlindungan pendaratan.
"Ini saatnya kita hantam mereka,"ucap Huang An di salah satu sekoci pasukannya yang mulai mendarat ke pesisir pantai musuh.
"PENDARATAN,"teriak pasukan di menara pengawas ketika melihat banyak sekoci Mongol yang membawa pasukan yang menuju pantai sambil tangannya membunyikan lonceng yang membuat semua tentara berdiri di tembok pertahanan dengan membawa busur dan anak panah sedangkan yang lainnya menjaga pos pos dengan senjata pedang dan tombak.

Setelah sekoci sekoci pasukan Kerbau Gunung sudah mendarat di pesisir pantai maka mereka langsung turun dari sekoci dan merapatkan barisan langsung menuju tembok pertahanan kerajaan Goryeo.
“Ayo,lemparkan guci itu,”perintah Huang An ketika dia dan pasukannya sudah mendekati tembok Goryeo.
“Duarrr...duaaarr,”suara ledakan dari guci yang dilempar oleh pasukan Kerbau Gunung yang menghantam pos pos Goryeo.
"Aaaa....aaa,"suara tentara Goryeo yang terkena ledakan guci yang dilemparkan pasukan Kerbau Gunung.
Setelah semua guci dilemparkan semua maka pasukan Kerbau Gunung menyiapkan tangga untuk mendaki tembok pertahanan Goryeo.
Tetapi pasukan kerajaan Goryeo tidak tinggal diam maka mereka melemparkan anak panah mereka kepada pasukan Kerbau Gunung yang berusaha mendekati tembok.
Pertarungan sengit antara pasukan Goryeo dan pasukan Kerbau Gunung didalam memperebutkan tembok pertahanan Goryeo.
Akhirnya ada beberapa pasukan Kerbau Gunung ada yang bisa masuk kedalam tembok pertahanan Goryeolalu mereka berusaha menguasai tembok terus membuka pintu gerbang.
“AYO,KITA BANTAI MEREKA,”teriak He Shu dengan mengarahkan pedangnya ke tembok Goryeo setelah dia turun dari sekoci lalu diikuti oleh semua pasukan Tikus Gununguntuk membantu pasukan Kerbau Gunung.
He Shu
“AYO ,NAGA GUNUNG BANTU MEREKA,”teriak Shen Long yang juga turun dari sekoci lalu diikuti oleh pasukan Naga Gunung.
Shen Long
Tembok pertahanan Goryeo akhirnya jatuh ke tangan Divisi Shan maka pintu gerbang telah dibukakan oleh pasukan Kerbau Gunung dan Huang An mengibarkan panji Divisi Shan di atas tembok pertahanan yang membuat moril pasukan Divisi Shan menjadi bersemangat.
Panji Divisi Shan
“Ayo,cepat turunkan semua kuda agar kita bisa merangsek ke dalam kota itu,”ucap Xu Mao yang memerintahkan pasukannya menurunkan kudanya dengan cepat.
Setelah Xu Mao telah turun dari sekoci maka dia langsung memacu kudanya dengan menarik kuda lain untuk Shen Long.
Sedangkan Shen Long sudah memasuki pintu gerbang Goryeo dan bertarung dengan tentara Goryeo dan dibantu pasukan Naga Gunung.
“JENDRAL SHEN LONG INI KUDANYA,”teriak Xu Mao yang memacu kudanya ke Shen Long lalu memberikan kuda itu kepadanya.
Shen Long langsung menaiki kuda itu dan memberi aba – aba pasukan Naga Gunung untuk langsung menuju ke alun – alun kota itu lalu diikuti semua pasukannya.
Pasukan Tikus Gunung menjaga tembok pertahanan menggantikan pasukan Kerbau Gunung yang sedang bergabung dengan Naga Gunung untuk menguasai pusat kota pulau Ganghwa.
Pasukan Kuda Gunung dan Ular Gunung juga sudah mendarat maka mereka langsung memasuki gerbang.

Pasukan Kuda Gunung yang dipimpin oleh Zhang Liao mengambil posisi sayap kiri dibantu oleh pasukan infanteri dari suku Hui sedangkan Wong Fei dengan pasukan Ular Gunungnya mengambil posisi sayap kanan dibantu oleh pasukan infanteri suku Uighur.
Sedangkan pasukan Harimau Gunung dan Kelinci Gunung juga berhasil mendarat terus mereka dengan cepat menurunkan semua peralatan berat mereka untuk mendukung teman mereka yang sudah masuk ke dalam pertahanan musuh.
Pertahanan pasukan Goryeo terus mundur dan tidak bisa menahan laju Divisi Shan yang terus merangsek ke pusat kota.
Sampailah pasukan Naga Gunung di pintu gerbang istana yang masih tertutup rapat yang dijaga oleh pasukan Goryeo yang pasti menjaga tembok sampai titik darah penghabisan.
“Duarrr...duarrrr...”,suara ledakan yang menghantam pasukan Naga Gunung dan ternyata mereka juga punya meriam maka Shen long memerintahkan pasukannya berlindung ke setiap rumah serta minta setiap pasukannya menanggalkan kudanya.
“Ternyata mereka juga punya Meriam,”ucap Huang An yang berlindung disebelah Shen Long.
“Kita harus bisa masuk ke dalam tembok itu dan membukakan pintu gerbang agar kita bisa masuk,”ucap Shen Long ke Huang An yang juga ada Xu Mao disebelahnya.
“Itu ide bagus tetapi siapa yang bisa naik ke tembok itu yang sudah siap pasukan pemanah dan meriam yang siap membidik kita kalau kita menyerang mereka,itu merupakan serangan bunuh diri,”ucap Huang An yang mengamati tembok itu.
“Jendral Shen Long ,aku maju dulu,”ucap Xu Mao yang langsung berdiri dan mau menuju ke tembok akhir Goryeo.
“Xu Mao,kamu gila terus kalau kamu mati siapa yang mengurus keluargamu?”ucap Shen Long yang berusaha menghentikan usaha Xu Mao didalam menguasai tembok Goryeo.
“ya...Jendral Shen Long...hahahahaha,”ucap Xu Mao sambil berlari menuju tembok itu sambil membawa tali dengan pengait di ujungnya.
Shen Long hanya terdiam dan menunggu Xu Mao untuk bisa menguasai tembok Goryeo.
Xu Mao lari dengan gesit untuk menghindari anak panah dan juga tembakan meriam lalu dia bisa melempar kait itu ke tembok Goryeo dan berhasil didakinya tembok itu.
Shen Long melihat itu langsung bangkit berdiri dan diikuti Huang An serta semua pasukannya merangsek tembok dan juga berusaha mengikuti Xu Mao.
Pasukan Goryeo menjadi kalang kabut karena Xu Mao sudah berada didalam tembok Goryeo dan menghabisi banyak pasukan Goryeo di dalam tembok itu.
Akhirnya pasukan Naga Gunung dan Kerbau Gunung saling bahu membahu didalam menaiki tembok pertahanan akhir kerajaan Goryeo yang akhirnya jatuh ke tangan Divisi Shan juga.
Setelah tembok pertahanan akhir kerajaan Goryeo telah jatuh ke tangan Xu Mao dan dibantu pasukan Naga Gunung dan Kerbau gunung maka pintu gerbang berhasil dibuka.
Shen long dan Huang An berhasil menerobos masuk ke dalam istana bersama pasukannya.
Yang akhirnya Shen Long bisa masuk ke dalam singgsana raja Gojong yang masih duduk di tahtanya dan dilindungi oleh pasukan pengawalnya.
“Raja Gojong,sudikah baginda menyerah demi rakyatmu,”ucap Shen Long dengan beberapa pasukannya yang siap menyerang pasukan pengawal yang sedang mengerubuti raja Gojong.
“Cukup sudah,”ucap Raja Gojong yang memerintahkan pasukannya untuk berhenti dan meletakkan senjatanya.
Maka semua pengawal raja Gojong meletakkan senjatanya dan mau mengikuti semua perintah pasukan Naga Gunung untuk digiring keluar.
Shen Long lalu membungkukkan badannya sebagai penghormatan kepada Raja Gojong yang mempunyai jiwa besar mau menyerah kepadanya sambil berkata,”Terima kasih Yang Mulia”.
“kamu jendral yang tulus hatinya,bolehkah aku tahu namamu?”tanya Raja Gojong yang kagum akan kepintaran Shen Long.
“Shen long,yang Mulia,”ucap Shen Long sambil menundukkan badannya sekali lagi.
Tidak lama kemudian jendral Cao Bin masuk dan memberi perintah untuk memberi perlindungan untuk Raja Gojong dan keluarganya.
Akhirnya kerajaan Goryeo menyerah kalah kepada kekaisaran Mongol pada saat itu juga maka Divisi Shan menguasai pulau Ganghwa dan akhirnya ibukota Sengdopun juga jatuh ke tangan Mongol pada hari berikutnya setelah mengetahui raja mereka telah di sandera oleh Mongol.

Setelah kerajaan Goryeo menyerah kepada kekaisaran Mongol maka dermaga pulau Ganghwa selalu ramai dengan pendaratan pasukan Mongol untuk menjaga pulau itu.
Pada hari ke 5 setelah Divisi Shan berada di pulau itu maka datanglah suatu armada Kekaisaran Mongol dengan kapal besar yang datang untuk berlabuh ke pulau Ganghwa.

Sebuah kapal perang besar telah merapat dan penumpangnya telah turun yaitu Yang Mulia Kublai Khan.
Kedatangannya disambut oleh jendral Cao Bin,jendral Liang,dan Shén Long yang sudah menunggu di pelabuhan.
"Selamat datang yang Mulia Khan di pulau Ganghwa,"ucap jendral Cao Bin dengan salam Gongshu yang diikuti dengan lainnya.
Kublai Khan hanya mengangguk dan berjalan lagi sambil menyempatkan menepuk bahu Shén Long dan tersenyum terus menuju serombongan pasukan berkuda lalu menaiki kereta kuda yang sudah disiapkan.
Setelah kaisar naik ke dalam kereta dan diikuti orang yang tadi menyambutnya dengan naik kuda dan mengikuti dibelakang Yang mulia Khan terus mereka langsung menuju ke istana kerajaan Goryeo.
Ketika raja Gojong dan kaisar Kubilai Khan selagi berunding didalam maka Shén Long menjaga luar istana dengan pasukan Naga Gunung.
Setelah berunding agak lama akhirnya Yang mulia Kublai Khan keluar dari istana lalu langsung naik kereta kudanya untuk kembali ke dermaga yang juga dikawal oleh Shen Long dan pasukan Naga Gunung.
Sesampainya di dermaga jendral Cao Bin memerintahkan Shen Long untuk menunggu di dermaga sedangkan jendral Cao Bin mengikuti yang Mulia Kublai Khan sampai ke kapalnya.
Yang mulia Khan berbicara dengan jendral Cao Bin dengan membelakangi Shen Long sedangkan jendral Cao Bin mendengarkan dan mengangguk disampingnya yang terkadang ia menoleh ke Shen Long.
Setelah Yang Mulia Kublai Khan memberi pesan dengan Jendral Cao Bin terus yang mulia Kublai Khan naik ke kapal yang siap berlayar kembali ke ibukota.
Kapal Besar itu ditumpangi yang mulia Kublai Khan mulai mengembangkan layarnya untuk berlayar meninggalkan pelabuhan pulau Ganghwa dengan dikawal dengan beberapa kapal perang.
Jendral Cao Bin
“Shen Long,kamu dapat perintah langsung dari yang Mulia Khan untuk mengawal seorang anggota kerajaan Goryeo ke Tianjin terus serahkan ke Lin Jun lalu kamu boleh istirahat dulu sampai aku datang ke Beijing,”ucap jendral Cao Bin sambil melihat kapal yang Mulia Khan berlayar jauh.
“Kalau boleh tahu siapa anggota kerajaan itu?”tanya Shen Long yang ikut menyaksikan kapal yang Mulia Khan meninggalkan pulau Ganghwa.
“Besok pagi kamu bisa tahu siapa anggota keluarga kerajaan Goryeo tersebut sebab ada perdana menteri kerajaan Goryeo yang mengenalkannya kepadamu,”ucap jendral Cao Bin yang melihat kapal yang mulia Khan sudah tidak kelihatan lalu ia memutar kudanya.
“Setelah ini kamu boleh kembali ke posmu dan istirahat untuk perjalanan besok,”tambah Jendral Cao Bin yang kemudian meninggalkan Shen Long.
Besoknya Shen Long sudah siap menunggu di tangga kapal bersama Xu Mao untuk menunggu orang yang dikawalnya yang belum datang.
Akhirnya ada sepasukan berkuda dan kereta kerajaan Goryeo telah datang ke dermaga.
Yang pertama keluar dari kereta itu ada seorang tua dan kemudian ada seorang wanita yang ikut turun dari kereta kuda itu langsung membuat Shen Long terperanjat kaget sambil membatin,”Zhang YuQi”.
Putri Kerajaan Goryeo
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd