Satella menggunakan kerajaan Vatica sebagai pusat komando militer, tentara tentara iblis satella pun berdatangan. Bangunan bangunan yang dulunya megah kini tinggal reruntuhan. Yang menarik dari setelah ke hancuran tersebut, peradaban baru telah di mulai, hingga monster monster di ajarkan cara bersosial, etika, serta tehnologi oleh Satella. Manusia yang nekat datang ke wilayah Satella mereka di perlukan dengan baik, sebagai mana orang hidup pada umumnya.
Perperangan di Decrasia terus berlanjut, banyak tentara yang lari ketakutan, melihat keganasan dari tentara Iblis, hanya orang orang yang memiliki mental baja yang tersisa dalam bertempur.
"Ini mustahil, mereka datang tidak ada habis habisnya" ujar tentara Decrasia
Suara teriakan, aduan besi, suara kejatuhan dan berbagai macam suara di medan perang terdengar dengan jelas, tapi ini lebih mengerikan, di hadapan mereka, teman teman seperjuangan mereka, di bunuh dengan sangat sadis, darah berhamburan dimana mana, menjadi warna pemandangan neraka di bumi. Satella pun turun ke medan perang dan ia meminta agar Serra dan Sella kembali ke wujud manusianya.
"Anda hendak menggunakan sihir suci ?" tanya Serra
"Aku akan menggunakan Yanyian Maria lagi" Satella dengan tatapan haru
"Os iusti meditabitur sapientiam, Et lingua eius loquetur indicium" cahaya suci pun menyelimuti tubuh satella
di garis depan kerajaan Decrasia
"Kenapa tentara iblis ini, sepertinya gelisah, mereka seolah olah sedang mencari tempat untuk melarikan diri dan berlindung" salah seorang tentara Decrasia bingung melihat tingkah tentara iblis
"Beatus vir qui suffert tentationem, Quoniqm cum probates fuerit accipient coronam vitae" Satella menyanyikan dengan suara yang sangat merdu
Cahaya dari langit pun terlihat, seperti yang terjadi saat penyerangan Vatica, tapi ini berbeda, gemaan suara dari Satella dan muncul suara suara yang mengiringi Satella. Suara yang sangat merdu dan suci.
"Malaikat!?" Serra menyadari dari Suara yang mengiringi lagu yang di senandungkan oleh Satella
Suara tersebut membuat tentara iblis meledak seperti bom, orang orang yang di sekitar Iblis tadi pun ikut mati karena ledakan tersebut, toh yang selamat pasti menderita luka parah.
"Kyrie, fons bonitatis. Kyrie, ignis divine, eleison." Bait terakhir dari Yanyian Maria
Malaikat merestui Satella, itulah yang ada di pikiran tentara yang tergabung dalam aliansi 20 raja. Satella pun bejalan dengan santai di iringi Sella dan Serra menuju Istana tempat raja Decrasia berada. Manusia manusia yang bersembunyi pun keluar dan mereka bersujud sambil berdoa setiap satella melangkahkan kaki di hadapan mereka. Di mata penduduk Satella seperti malaikat, sedangkan di mata tentara aliansi 20 raja, Satella bagaikan Iblis yang di cintai oleh malaikat.
Satella melihat seorang laki laki separuh baya yang suka menindas dan memperkosa, dengan santai dengan raut wajah datar, satella langsung memenggal kepala laki laki tersebut.
"Balaslah dendam kalian, aku mengampuni dosa kalian" Satella sambil berlalu
Kata kata yang singkat, tapi kata kata tersebut, membuat manusia yang lain gemetar, mereka melihat telapak tangan mereka, dan tangisan terjadi, satu persatu mengambil senjata dari tentara yang sudah gugur, dan menyerang sesamanya. Kedengkian, kesedihan, Ketidak puasan, serta rasa balas dendam sudah menguasai hati mereka. Kejadian seperti di kerajaan Vatica. Terulang kembali.
"kenapa satella selalu murung dengan apa yang telah ia lakukan, ia sangat berbeda saat pertama kali aku bertemu dengan satella" gumam sella dalam hati
Tidak lama pasukan suci Ordo Criss datang, dengan membawa 5000 tentara masuk ke dalam kota Decrasia, Satella pun langsung memanggil lagi tentara iblisnya, monster monster yang bersembunyi tadi pun keluar dari persembunyian mereka. Satella pun terjatuh dengan nafas tersengal sengal
"Satella!!" Serra dan Sella menangkap tubuh Satella
"..............."Satella diam saja
"Sebaiknya kita mundur, anda terlalu banyak menggunakan energi sihir" Sella dan Serra khawatir
"Tapi tinggal sedikit lagi" Satella melihat ke depan dengan pandangan buram
"Saya mohon Satella" Serra dan Sella dengan tatapan sedih
Satella pun batuk, dan keluar darah, satella melihat darah yang keluar dari mulutnya, dan ia tersenyum
Serra dan Sella pun membawa Satella untuk mundur, tapi tentara iblis dan Monster tetap berperang.
"Sella bawa Satella ke Vatica, aku akan memimpin tentara disini" Serra dengan nada tegas
"Baik kak, aku akan membawa Nona Satella ke kastil Vatica, berhati hatilah" ujar Sella
"Terimakasih" Serra berubah ke wujud iblisnya
Saat matahari hendak terbenam, Serra memerintahkan pasukan untuk mundur dan beristirahat. Perperangan di kota Decrasia di namakan perang 20 raja, mayat mayat manusia dan monster menjadi pemandangan yang tidak asing, beberapa monster dan tentara Aliansi 20 Raja, memeriksa mayat mayat rekan mereka.
Felish pun menyaksikan kejayaan Magitech di depan kepala dan matanya, senjata api dengan bubuk mesiu, pengganti meriam sihir dengan alteri baru, Fiona yang melatih tentara dengan gaya bertarung yang berbeda, dan penggunakan senjata sihir senapan. Felish semakin semangat karena ia memiliki dasar dari sihir Magitech.
Bom tangan di buat, seperti granat pada jaman sekarang ini, Fiona tidak habis pikir jika seperti ini, untuk menguasai benteng cukup hanya lima orang saja.
"Kenapa orang orang membuat jalan yang panjang, serta tanah tersebut di padatkan ?" Tanya Yumeka
"Kami juga masih belum mengerti, tapi ini permintaan dari raja" ujar salah satu masyarakat Aeria yang menjadi sukarela
"Hmm, aku tidak sabar kejutan apa lagi yang di buatnya" Yumeka pun terus mengawasi sesuai permintaan Akio
Di gudang besar, Felish mengerahkan orang orang yang dimana Felish bertanggung jawab untuk menyelesaikan mesin perang sesuai dengan cetak biru yang di berikan oleh Akio.
"Mesin terbang, dengan baling baling, seperti kincir angin, menggunakan mesin yang sangat berbeda bukan mesin uap, tapi mesin ini menggunakan magned, dan batu sihir sebagai sumber tenaganya" Felish melihat cetak biru sambil mengarahkan pekerja di gudang besar tersebut.
Felish menggunakan computer magical, bukan seperti computer pada jaman kita, namun ini lebih mirip dengan Jarvis di sebuah film layar lebar. dengan rangkaian sihir, dan komputer tersebut sangat serba guna, hanya menggunakan energy sihir sendiri. Semakin banyak proses semakin banyak energy mana yang di butuhkan. Alat alat yang lain untuk mendukung berbagai sector negara di buat oleh kerajaan Aeria. Jaman ini adalah jaman ke emasan, dimana tehnologi kuno yang sudah hilang, muncul satu persatu.
Sementara itu orang orang terpelajar menggembangkan batu sihir yang di aplikasikan ke permata sihir, dimana permata sihir memiliki 1000x penyimpanan dari batu sihir, dan sangat kuat. sebuah coil di gunakan untuk menangkap energy sihir dari alam, dan di masukan ke dalam permata sihir. Metode baru namun sudah ada dari jaman dulu tapi ini salah satu Lost Ark.