Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Dark Art

Bimabet
wow, serasa komik manga diceritaken... upcrotnya juga produktif... Lwarbyshahhh Suhu... Tabeee
 
Satella menggunakan kerajaan Vatica sebagai pusat komando militer, tentara tentara iblis satella pun berdatangan. Bangunan bangunan yang dulunya megah kini tinggal reruntuhan. Yang menarik dari setelah ke hancuran tersebut, peradaban baru telah di mulai, hingga monster monster di ajarkan cara bersosial, etika, serta tehnologi oleh Satella. Manusia yang nekat datang ke wilayah Satella mereka di perlukan dengan baik, sebagai mana orang hidup pada umumnya.

Perperangan di Decrasia terus berlanjut, banyak tentara yang lari ketakutan, melihat keganasan dari tentara Iblis, hanya orang orang yang memiliki mental baja yang tersisa dalam bertempur.

"Ini mustahil, mereka datang tidak ada habis habisnya" ujar tentara Decrasia

Suara teriakan, aduan besi, suara kejatuhan dan berbagai macam suara di medan perang terdengar dengan jelas, tapi ini lebih mengerikan, di hadapan mereka, teman teman seperjuangan mereka, di bunuh dengan sangat sadis, darah berhamburan dimana mana, menjadi warna pemandangan neraka di bumi. Satella pun turun ke medan perang dan ia meminta agar Serra dan Sella kembali ke wujud manusianya.

"Anda hendak menggunakan sihir suci ?" tanya Serra

"Aku akan menggunakan Yanyian Maria lagi" Satella dengan tatapan haru

"Os iusti meditabitur sapientiam, Et lingua eius loquetur indicium" cahaya suci pun menyelimuti tubuh satella

di garis depan kerajaan Decrasia

"Kenapa tentara iblis ini, sepertinya gelisah, mereka seolah olah sedang mencari tempat untuk melarikan diri dan berlindung" salah seorang tentara Decrasia bingung melihat tingkah tentara iblis

"Beatus vir qui suffert tentationem, Quoniqm cum probates fuerit accipient coronam vitae" Satella menyanyikan dengan suara yang sangat merdu

Cahaya dari langit pun terlihat, seperti yang terjadi saat penyerangan Vatica, tapi ini berbeda, gemaan suara dari Satella dan muncul suara suara yang mengiringi Satella. Suara yang sangat merdu dan suci.

"Malaikat!?" Serra menyadari dari Suara yang mengiringi lagu yang di senandungkan oleh Satella

Suara tersebut membuat tentara iblis meledak seperti bom, orang orang yang di sekitar Iblis tadi pun ikut mati karena ledakan tersebut, toh yang selamat pasti menderita luka parah.

"Kyrie, fons bonitatis. Kyrie, ignis divine, eleison." Bait terakhir dari Yanyian Maria

Malaikat merestui Satella, itulah yang ada di pikiran tentara yang tergabung dalam aliansi 20 raja. Satella pun bejalan dengan santai di iringi Sella dan Serra menuju Istana tempat raja Decrasia berada. Manusia manusia yang bersembunyi pun keluar dan mereka bersujud sambil berdoa setiap satella melangkahkan kaki di hadapan mereka. Di mata penduduk Satella seperti malaikat, sedangkan di mata tentara aliansi 20 raja, Satella bagaikan Iblis yang di cintai oleh malaikat.

Satella melihat seorang laki laki separuh baya yang suka menindas dan memperkosa, dengan santai dengan raut wajah datar, satella langsung memenggal kepala laki laki tersebut.

"Balaslah dendam kalian, aku mengampuni dosa kalian" Satella sambil berlalu

Kata kata yang singkat, tapi kata kata tersebut, membuat manusia yang lain gemetar, mereka melihat telapak tangan mereka, dan tangisan terjadi, satu persatu mengambil senjata dari tentara yang sudah gugur, dan menyerang sesamanya. Kedengkian, kesedihan, Ketidak puasan, serta rasa balas dendam sudah menguasai hati mereka. Kejadian seperti di kerajaan Vatica. Terulang kembali.

"kenapa satella selalu murung dengan apa yang telah ia lakukan, ia sangat berbeda saat pertama kali aku bertemu dengan satella" gumam sella dalam hati

Tidak lama pasukan suci Ordo Criss datang, dengan membawa 5000 tentara masuk ke dalam kota Decrasia, Satella pun langsung memanggil lagi tentara iblisnya, monster monster yang bersembunyi tadi pun keluar dari persembunyian mereka. Satella pun terjatuh dengan nafas tersengal sengal

"Satella!!" Serra dan Sella menangkap tubuh Satella

"..............."Satella diam saja

"Sebaiknya kita mundur, anda terlalu banyak menggunakan energi sihir" Sella dan Serra khawatir

"Tapi tinggal sedikit lagi" Satella melihat ke depan dengan pandangan buram

"Saya mohon Satella" Serra dan Sella dengan tatapan sedih

Satella pun batuk, dan keluar darah, satella melihat darah yang keluar dari mulutnya, dan ia tersenyum

Serra dan Sella pun membawa Satella untuk mundur, tapi tentara iblis dan Monster tetap berperang.

"Sella bawa Satella ke Vatica, aku akan memimpin tentara disini" Serra dengan nada tegas

"Baik kak, aku akan membawa Nona Satella ke kastil Vatica, berhati hatilah" ujar Sella

"Terimakasih" Serra berubah ke wujud iblisnya

Saat matahari hendak terbenam, Serra memerintahkan pasukan untuk mundur dan beristirahat. Perperangan di kota Decrasia di namakan perang 20 raja, mayat mayat manusia dan monster menjadi pemandangan yang tidak asing, beberapa monster dan tentara Aliansi 20 Raja, memeriksa mayat mayat rekan mereka.

Felish pun menyaksikan kejayaan Magitech di depan kepala dan matanya, senjata api dengan bubuk mesiu, pengganti meriam sihir dengan alteri baru, Fiona yang melatih tentara dengan gaya bertarung yang berbeda, dan penggunakan senjata sihir senapan. Felish semakin semangat karena ia memiliki dasar dari sihir Magitech.

Bom tangan di buat, seperti granat pada jaman sekarang ini, Fiona tidak habis pikir jika seperti ini, untuk menguasai benteng cukup hanya lima orang saja.

"Kenapa orang orang membuat jalan yang panjang, serta tanah tersebut di padatkan ?" Tanya Yumeka

"Kami juga masih belum mengerti, tapi ini permintaan dari raja" ujar salah satu masyarakat Aeria yang menjadi sukarela

"Hmm, aku tidak sabar kejutan apa lagi yang di buatnya" Yumeka pun terus mengawasi sesuai permintaan Akio

Di gudang besar, Felish mengerahkan orang orang yang dimana Felish bertanggung jawab untuk menyelesaikan mesin perang sesuai dengan cetak biru yang di berikan oleh Akio.

"Mesin terbang, dengan baling baling, seperti kincir angin, menggunakan mesin yang sangat berbeda bukan mesin uap, tapi mesin ini menggunakan magned, dan batu sihir sebagai sumber tenaganya" Felish melihat cetak biru sambil mengarahkan pekerja di gudang besar tersebut.

Felish menggunakan computer magical, bukan seperti computer pada jaman kita, namun ini lebih mirip dengan Jarvis di sebuah film layar lebar. dengan rangkaian sihir, dan komputer tersebut sangat serba guna, hanya menggunakan energy sihir sendiri. Semakin banyak proses semakin banyak energy mana yang di butuhkan. Alat alat yang lain untuk mendukung berbagai sector negara di buat oleh kerajaan Aeria. Jaman ini adalah jaman ke emasan, dimana tehnologi kuno yang sudah hilang, muncul satu persatu.

Sementara itu orang orang terpelajar menggembangkan batu sihir yang di aplikasikan ke permata sihir, dimana permata sihir memiliki 1000x penyimpanan dari batu sihir, dan sangat kuat. sebuah coil di gunakan untuk menangkap energy sihir dari alam, dan di masukan ke dalam permata sihir. Metode baru namun sudah ada dari jaman dulu tapi ini salah satu Lost Ark.
 
Tentara pun berbaris menuju angkatan laut kerajaan Aeria, Nias dan Ai berdiri di anjungan.

"Kalian Tentara kerajaan Aeria, Mungkin kalian akan mati, tapi kerajaan Aeria akan terus hidup, dalam artian Kalian pun akan tetap hidup selamanya!! Raise Aeria Kingdom!!" Ai dengan semangat menggebu gebu

"Hidup Aeria Kingdom!! Hidup Raja Akio!! Hidup Ratu Felish!!!" Balasan tentara secara serentak

1000 kapal perang kerajaan Aeria sudah bersiap, membawa 2000 tentara Aera yang menggunakan peralatan Magitech. Raja Akio pun memberikan penghormatan kepada tentara yang akan berangkat. Semua tentara dan crew kapal berdiri di kapal dan memberikan hormat, di pimpin oleh Nias.

"Hormat Senjata!!!!" Nias dengan nada tegas

semua prajurit pun memberikan hormat kepada Akio, Akio membalas hormat tersebut, kemudian mengangkat pedang kerajaan bersama Felish. semua orang bersorak gembira dan penuh semangat.

"Kita mulai berlayar" Nias memberitahukan kepada crew kapalnya

Komunikasi pun di jalankan, di ruangan komando memberikan perintah kepada kapal lain, dan mereka mulai mengangkat jangkar dan berlayar.

"Akio... apa kau bisa dengar aku?" Ai menggunakan cristal komunikasi

"Ya aku bisa mendengar mu dengan jelas Ai" balas Akio

"Aku cinta kamu" Ai mengatakan kata kata cinta

"Aku juga, pulanglah dengan selamat" Pinta Akio

"Aku usahakan" Ai dengan nada lembut

"Harus janji" Akio dengan perasaan khawatir

"Aku berjanji" balas singkat dari Ai

500 kapal perang angkatan laut aeria dengan berbagai jenis mulai berlajar menuju laut wilayah kerajaan Decrasia. Dengan tehnologi yang sekarang mereka gunakan biasanya memakan waktu selama 1 minggu ini hanya dapat di tempuh selama 3 hari.

"Kecepatan 80 Knot" ujar juru mudi

"Pertahankan kecepatan 80 Knot dengan arah 443-758-01" Nias sambil menggunakan teropongnya melihat ke depan

"Ke adaan cuaca bersih, tidak ada kapal musuh yang mendekat" Pembaca radar sihir melaporkan

"Mesin utama stabil, mesin cadangan stanbay" bagian mesin memberitahukan kepada Nias

Perawatan senjata terus di lakukan, Ai setiap harinya memeriksa kelengkapan prajurit angkatan daratnya.

Nias keluar dari puat komando, dan melihat ke adaan laut dengan dekat, ikan lumba lumba bermunculan, Nias melakukan telepati terhadap ikan ikan tersebut, kemudian Nias kembali ke ruangan komando.

"Turunkan kecetan menjadi 55 Knot, tutup layar!!" Nias memberikan perintah kembali

"Kecepatan 80 Knot, 75 Knot, 60 Knot, 55 Knot lock!!"

orang orang berlarian dan menutup layar utama

"Sebentar lagi ada badai" Nias dengan pandangan tajam

Saatnya kapal ini akan mendapat ujian dari laut, setengah jam kemudian langit menghitam, hujan pun turun, burung burung berterbangan, dan mereka pergi, gelombang mulai terasa.

"Nias apa kamu yakin kita menerobos badai ?" tanya Ai

"Jangan remehkan pengetahuan ku soal laut, karena aku bansa duyung" Nias dengan nada menyakinkan

Ai melihat kedua tanganya berdiri di samping Nias. Tiga hari kemudian sesuai dengan jadwal kapal perang kerajaan Aeria memasuki wilayah perairan Decrasia.

"Semua di posisi Perang!!!!" Perintah Nias

perintah tersebut di kirimkan ke seluruh kapal kerajaan Aeria.

"Aku akan kembali ke pasukan ku" ujar Ai

"Semoga beruntung" balas Nias

"Kamu Juga" Ai tersenyum

Susunan kapal perang kerajaan Aera pun seperti ular, kemudian kapal pengangkut mulai menuju garis pantai kota Dracia. Di pantai tentara monster sudah bersiaga, mereka menyerang kapal yang membawa 2000 tentara kerajaan Aeria.

"Sasaran jarak 30 Km garis pantai sebelah kiri lambung kapal" Aeria dengan teropongnya sambil menghitung perkiraan jarak

"Meriam 1,2,3, dan 4 siap, jarak 30 Km" ujar operator yang komunikasinya tersambung ke kapal lain

"Dalam jarak 15 detik tembak secara bergantian, Kapal pertama Salvo!!" perintah Nias

Meriam sihir pun di tembakan, suara peluru dan dentuman meriam dari kapal kerajaan Aeria pun di tembakan, Ai yang berada di kapal pengangkut melihat peluru meriam sihir melesat seperti meteor, dan meledakan bagian pantai.

"Dengar... mereka telah melindungi kita, saat pintu ini terbuka, ingat semua target kalian" ujar Ai

"Siap!!" Balas semua tentara

"Kapal musuh aterlihat arah jam 1" Pengawas radar sihir memberitahukan temuanya

Nias mengalihkan pandanganya, dan ia melihat dengan teropongnya

"Kapal destroyer, target arah jam 1, lindungi kapal komando" perintah Nias

3 kapal destroyer pun memisahkan diri dari formasi dan menghalau kapal kerajaan Lavia. Nias kembali ke oprasi dukunganya untuk mengamankan garis pantai.

"yang mulia, di laut kita sedang terjadi pertempuran" seorang pembawa pesan melaporkan kepada raja Henry raja Dracia

"Code admiralnya ?" tanya panglima tinggi Feora

"Code Admiralnya Apha, Echo, Rea, Iva, Avil ( Aeria )"

"Kerajaan Aeria!?" panglima tinggi Feora

"apa yang mereka lakukan ?" tanya Henry

"Mereka menyerang pasukan kerajaan Lavia di laut, dan di darat" ujar penyampai pesan

"amati terus perkembanganya" perintah Henry

"baik yang mulia" prajurit tersebut pun pergi melaksanakan perintah

"Aku tidak tau apakah mereka musuh atau lawan" Hanry sambil melihat ke panglima militer Feora

Tidak lama pun pintu kapal yang membawa tentara kerajaan Aeria terbuka, dengan senjata api mereka mulai bergerak secara berkelompok dan menyebar, Aeria memimpin tentara penyihir dan berpedang, ledakan demi ledakan membuat pasir berterbangan.

"Demi Aeria Kingdom!!!" Teriak Aeria

Kapal kerajaan Lavia pun tenggelam, 3 kapal destroyer berhasil melumpuhkan armada laut kerajaan Lavia.

"Arah 100 kilo meter, arah lambung kiri kapal. gunakan peluru api" perintah Nias

"Arah 100 kilo meter, dengan peluru api, sedang di persiapkan" ujar operator

Operator meriam sihir pun mengganti peluru dengan peluru api, tidak lama tentara langit yang di komandoi oleh Daksun mulai terlihat, dan ia memberikan sinyal.

"Arah 22 derajat jarak 82 kilo meter, tetap menggunakan peluru api" Perintah lanjutan dari Nias

"Arah 22 derajat jarak 82 Kilo meter, dengan menggunakan peluru api siap!" operator memberitahunkan senjata telah siap

"SALVO!!!" Nias memberikan perintah

"Meriam 4,3,2,dan 1 SALVO!" ujar operator mengulangi perintah Nias

Peluru di tembakan kembali menghantam beberapa tempat, yaitu Jembatan, dan perkemahan musuh garis belakang, Serra terkejut dengan ledakan besar terjadi, ia pun terbang ke udara, dari kejauhan melihat armada kerajaan Aeria yang besar beserta tentarnaya. beberapa post milik mereka telah menjadi lautan Api.

Serra pun turun dan melihat peta wilayah kerajaan Decrasia, dan ia memanggil beberapa penyampai pesan, untuk merubah tempat tempat post.

"Saat ini kapal tersebut, memiliki jarak tembak 100 kilo meter, mustahil!!" Serra terkejut setelah menghitung jarak

Angkatan udara Aera memberikan sinyal bahwa serangan berhasil mengenai target, kemudian ia memberikan sinyal kembali.

"arah 89*-964-111 selatan, jarak 211 kilo meter, Salvo!!" Nias sambil memperhatikan sinyal dari angkatan udara yang mengintai dari langit

"arah 89*-964-111 selatan, jarak 211 kilo meter Salvo!!" Operator mengulangi perintah dari Nias

Meriam sihir pun di tembakan kembali, suara tembakan pun terdengar dari dalam hutan, begitu juga pertarungan jarak dekat.

"Siapkan pedang kalian!!!!!!!!!" Ai memberikan perintah karena dari sisi kanan monster berdatangan dengan jarak yang semakin dekat

Tentara Aeria pun menyimpan senjata api mereka, dan mencabut pedang milik mereka, Aeria pun tidak lengah, dengan serangan musuh, dan pasukan musuh melancarkan serangan panah api. Melihat panah api seperti hutan yang siap menghatam mereka, para penyihir merapal dinding tak terlihat untuk menghalau panah api tersebut.

"Formasi Balasan!!!" Ai memberikan perintah kembali

Pengguna sihir pun mulai merapal mantra mereka, memanggil hewan hewan gaib, dan menyerang musuh di depan mereka.
 
Lagi pertimbangin Kekaisaran Nusantara muncul atau enggak ^^ tapi kalo di munculin entar keq cerita yang sudah pernah di buat hehehehe
 
wah terimakasih hehehehe
 
"Cih mereka datang tidak ada habis habisnya" Keluh kesal Ai

"Ai bagai mana ke adaan mu ?" tanya Nias

"Musuh terus berdatangan, pasukan serangan cepat sudah bergerak tapi belum ada laporan" Ai sambil bertarung

"Pasukan udara yang di pimpin Datsun akan segera tiba bertahanlah" Pinta Nias

"Bicara itu mudah" Balas Ai

Ai menyerang dan menghindar dari serangan musuh, ia melihat prajuritnya mulai ke walahan, musuh tidak ada habis habisnya.

"Setelah aku berhenti dari militer, aku tidak pernah menggunakan sihir sedikit pun, tapi aku akan menggunakanya" Gumam Ai

"Semua berlindung!!!!!!!!" peringatan dari salah seorang prajurit

Hujan panah dan serangan bola api dari musuh menghujani tentara Aeria.

"Tuhan aku berdoa kepada mu, atas nama roh, allah dan roh kudus, turunkanlah palu surga, jadikan senjata ku petir atas ke hendakan mu, Amien" Ai membaca sihir suci

kedua pedang Ai di aliri listrik yang sangat kuat, Ai menyerang musuh ke garis depan sendirian, prajurit Aeria yang melihat komandan perempuan mereka yang mengamuk sangat mengerikan. Ai melirik kekiri ia melihat tentara musuh berdatangan, ia pun melemparkan pedang di tangan kirinya ke arah gerombolan musuh itu hingga tercipta ledakan besar, Ai pun melesat dan langsung mengambil pedang yang tadinya ia lemparkan, kemudian menebaskan pedangnya sangat keras ke tanah, hingga tentara iblis dan monster berterbangan ke udara, dengan tumpuan kedua kakinya, Ai pun melompat dan memotong musuhnya yang ada di udara.

"Pasukan perkuat baris depan!!!!!" teriak Ai

"Ha!!!!!!!!!" Jawaban dari tentara Aeria

Di markas komando musuh, sudah mulai di pindahkan dan menarik semua tentara dari garis pantai. Melihat tentara musuh mundur, tentara pemburu berkuda milik kerajaan Aeria, mulai mengejar tentara musuh yang mundur, Ai memanggil kuda miliknya, dan ikut memburu musuh. Di dalam hutan Ai berdiri di atas kudanya.

"Aku berdoa kepada mu tuhan, Mata di bayar dengan mata, gigi di bayar dengan gigi, hukum ku pasti, tidak ada penyelamatan, tidak ada pengampunan. Amien" Ai merapal mantra ke duanya

Gerakan Ai semakin cepat, ia melompat lompat di atas pohon, dan menyerang musuh di dekatnya, tanpa ampun. Tentara udara yang di pimpin datsun sudah tiba.

"Lemparkan bom tangan!!" perintah datsun

Bom di lemparkan oleh tentara udara Aeria. Ledakan beruntun terjadi di daerah hutan dekat pantai. Code baru telah di terima oleh Nias.

"Meriam sihir peluru api, jarak 300 km, 111-98-197-20" Perintah Nias

Ia melihat ke peta di depanya

"Meriam sihir peluru api, jarak 300 km, 111-98-197-20" Operator mengulangi perintha Nias

Persenjataan meriam pun berputar dengan pelan dan terhenti, tentara yang bertugas pun membuka kantup, meriam dan mengisi peluru api ke dalam meriam sihir.

"Meriam telah siap kapten" ujar operator

"Salvo!!" Perintah Nias

"Salvo!!" Operator mengulangi perintah Nias

Meriam sihir di tembakan sesuai dengan perintah kapten, ledakan besar menyerang jalur pengiriman tentara musuh, dan beberapa gua yang telah di ledakan. pasukan udara kerajaan Aeria pun masih melayang di udara untuk mengawasi hingga garis pantai Decrasia dan hutan benar benar telah di kuasai oleh tentara Aeria.

"Pasukan jangna kejar musuh!!!" Ai menghentikan pasukan pemburu

Pasukan pemburu berhenti mengejar, dan kembali ke pantai, tentara yang terdiri lima orang mulai memberikan kabar, dan mereka sudah berada di posisi masing masing. mendirikan post pengataman dan patroli jarak dekat serta jarak jauh. beberapa tempat bekas post musuh juga sudah di amankan.

Serra mengalami kekalahan untuk wilayah pesisir pantai dan hutan Decrasia. ia pun mulai menyusun strategi baru.

Di istana bulan, Akio melihat peta perang, dan ia mengamati jalur perang, bersama jendran kerajaan Aeria yang masih berada di istana. Nias memberitahukan kepada Akio bahwa pesisir pantai dan hutan kerajaan Decrasia yang tadinya di kuasai tentara musuh Livia sudah di kuasai oleh kerajaan Aeria.
 
Landing missionnya sukses
Mari kita lihat respon ratu satella
 
"Serra kembali ke Lavia sekarang" Satella dengan telepatinya

"Kembali sekarang ?" tanya Serra

"Ya, cepat" perintah Satella

"Tapi pasukan yang ada disini bagaimana ?" tanya Serra

"Sejak kapan kamu perduli dengan mereka ?" Satella kesal

"Baik yang mulia" Serra pulang ke Lavia dengan gerbang solomon

Satella tersenyum dan ia sambil tertawa kecil, dimana tentara kerajaan Aeria sudah turun tangan. Satella tertawa tidak henti hentinya, dan kemudian dia terdiam seribu bahasa.

"Dark Art, Lost Time Wizard" Satella tertawa kembali

Akio masih belum sadar dengan apa yang akan di rencanakan oleh Satella. Tentara iblis di kota Decrasia pun sangat mudah di tahlukan. Satella tertawa kecil.

"Sepertinya kekuatan sihir ku sudah kembali seutuhnya" Satella meninggalkan istana Lavia

Setelah menumpahkan ribuan nyawa manusia, monster, darah orang suci, dan monster. Saat bulan purnama di langit, di gunung Moria, Satella menyiapkan altar, dan sebuah cristal sihir. Saat itu tiba tiba saja Akio terlintas akan sebuah sihir Dark Art, dengan melihat target target dari Satella.

"Tera Temuit" Akio berlari dan membuka jendela

Bulan purnama, tanpa bintang di langit, dan tanpa awan.

"Aku di perdaya?" tanya Akio sambil bersujud

"Dunia ciptaan dari ilusi ku harus segera aku akhiri, aku bosan dengan jalur cerita ini" Keluh satella

Felish melihat akio yang berlutut di lantai, menghampiri Akio

"ada apa Akio ?" tanya Felish

"Kita kalah" ujar Akio

"Kalah bagai mana ? perperangan ini kita suah menguasai hutan dan pantai" Felish bingung

"Apa kau tau arti dari Dark Art?" tanya Akio

"Aku tidak begitu mengerti tentang Dark Art, tapi menurut cerita Dark Art adalah buatan raja sihir ya itu kamu" Felish memeluk Akio

"Duduklah di sampingku" Akio bersendar di pagar balkon bersama Felish

"Kalo ada masalah ceritakan saja dengan ku, karena aku istri mu" Felish meletakan kepalanya di bahu Akio

Akio pun mulai bercerita

Dahulu kala, setelah ribuan tahun penciptaan di mulai, ada 72 malaikat yang memikul nama suci Elohim, namun ke 72 malaikat ini merasa tidak puas dengan semua anugrah dari Elohim untuh mereka, saat perperangan terjadi di surga, ke 72 malaikat ini memutuskan lari ke bumi, dan mereka mengajarkan kepada manusia 72 sihir awal atau yang sekarang di sebut sihir Kuno. Selain sihir mereka juga mengajarkan tehnologi kepada manusia. Seorang manusia utusan Elohim yang menjadi penyampai pesanya, menyegel satu persatu malaikat tersebut. ada dua malaikat yang berhasil bersembunyi, yang bernama Ielailiah dan Sealiah, Ielailiah berada di selatan dan Sealiah berada di utara. Mereka berdua memutuskan komunikasi dan memutuskan hidup sebagai manusia.

Ielailiah memiliki seorang anak laki bernama Elan dan begitu pula Sealiah memiliki anak perempuan bernama Philia. Kedua malaikat tersebut hidup sebagai petani yang sangat jauh dari peradaban manusia, mereka mengajarkan tentang sihir dan pengetahuan dunia kepada anak anak mereka. pada awalnya sihir itu hanya satu, tidak ada sihir hitam atau putih. Namun manusia mulai mengelompokan akan nama nama sihir agar mudah di kenali.

Elan dan Philia di ajarkan tentang sihir yang tanpa batas dimana mereka di beritahukan bentuk dan asal muasal dari sihir tersebut. kegagalan mencari dua malaikat tersebut, Elohim memutuskan untuk menutup gerbang langit, hingga malaikat dan Elohim tidak dapat berkomunikasi dengan manusia. Philia sangat sedih saat langit berubah begitu juga Elan.

Dulu langit angat indah, manusia dapat mendengar lantunan lagu lagu dan pujian dari surga, malaikat dan bidadari sering turun ke dunia untuk membantu manusia namun kejadian dari 72 malaikat tersebut dan penyegelan gagal terhadap dua malaikat bernama Ielailiah dan Sealiah, gerbang langit di tutup, dan manusia mendapatkan sebuah hukuman yaitu bernama takdir kehidupan.

walau gerbang langit sudah di tutup, dengan adanya sihir dan tehnologi berkembang begitu pesat. Philia dan Elan memutuskan untuk meninggalkan gunung tempat mereka berdiam, dan mengembara. Dan kebenaran dari sihir itu adalah, Sihir tidak memiliki bentuk, manusia bebas membentuk sihir itu sendiri.

Eilailiah dan Sealiah berdoa kepada Elohim untuk meminta ampun, Elohim mendengar doa dari kedua malaikat tersebut, mereka pun di bawa oleh tentara malaikat namun tidak di ketahui nasip kedua malaikat tersebut.

"Apakah Elan itu kamu dan Satella itu adalah Philia ?" Felish setelah mendengar cerita dari Akio

"Bisa di bilang, aku titisan dari Elan dan Satella dari Philia" Akio dengan tatapan sedih

"Terus kenapa dengan maksud kita kalah ?" tanya Felish

"Satella telah menggunakan sihir tertinggi dan aku terlambat mencegahnya" Akio memeluk Felish

kemudian tiba tiba seluruh benda mati dan benda hidup erubah menjadi serpihan yang terbang dan memudar secara perlahan.

"Sudah di mulai ternyata" ujar Akio

"Inikah ke hancuran dunia ?" tanya Felish

"Bukan ke hancuran, tapi ia sedang menulis kembali takdir dunia" Akio mengecup kening Felish

Semua orang pun menjadi panik apa yang telah terjadi, mereka mengalami hall yang sama seperti yang di lihat oleh Akio dan Felish

"Aku tidak ingin berpisah dengan mu" Felish memeluk lengan Akio

"Kita akan bertemu lagi" Akio tersenyum simpul

Kepanikan tersebut berubah menjadi tenang, seolah olah mereka di beritahu bahwa ini tidak apa apa. pertempuran di Decrasia pun berheti dengan kejadian ini. Akio pun menggunakan cristall komunikasi dan menjelaskan apa yang sedang terjadi. Air mata mereka bercucuran, dan berharap agar bisa bertemu kembali.

beberapa tentara pun minum minuman dan menghabiskan waktu dengan keluarga yang berada di Decrasia mereka menghabiskan waktu bersama dengan teman dekat mereka.

"Akhirnya aku sudah memenuhi nubuat ku" Satella tersenyum dan ia duduk bersendar di samping altar yang ia buat sambil memikirkan Akio

Suara yanyian, ke gembiraan, dan kesedihan melebur dalam kesunyian malam, mereka bergandengan tangan bersama orang orang terdekat dan orang yang mereka cintai. agar takdir akan mempertemukan mereka kembali.

"Nii san bangun!!" sayup sayup Akio mendengar suara yang memanggilnya sambil menggedor pintu

dan suara jam berdering menunjukan jam 6:30 Akio dengan malas membuka matanya dan menghentikan suara jam tersebut, kemudian ia berdiri dengan ke adaan setengah tidur, baru saja membuka pintu, ia melihat Ayano.

"Nii san ayo segera ke sekolah" Ayano mendorong tubuh Akio agar segera cuci muka

"Ayano., Akio, Satella cepat turun, sarapan sudah ibu buat" Sora memanggil ke tiga anak mereka

Pintu di sebelah kamar Akio pun terbuka, dan ia melihat satella yang mengenakan seragam sekolah sambil membawa tas terburu buru turun ke bawah.

"Nee chan jangan berlarian di dalam rumah" Ayano kesal

"Maaf adik ku sayang" Satella tersenyum

Akio pun mencuci mukanya dan ia memandangi cermin yang ada di hadapanya sambil menyikat giginya, dan ia tidak mengerti apa apa, ingatan tentang raja sihir pun tidak ada terlintas di pikiranya. Setelah selesai dan mengenakan seragamnya, Akio turun ke bawah. dan mereka sarapan bersama.

"Pagi yah" sapa Akio kepada Daksun

"Pagi bu" sapa Akio terhadap Sora yang menjadi ibunya

"Jangan malas Akio" ujar Daksun

"Siap ayah" Akio tersenyum sambil menggaruk kepala belakangnya

bersambung.............
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd