Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Dark Art

" Aku percaya padanya" Yumeka sambil memikirkan Ayano

Yumeka terus berjalan bersama orang orang yang ia pimpin, Yumeka terlihat sangat memperdulikan orang orang di sekitarnya, dan Yumeka memiliki jiwa seorang pemimpin, Perjalanan hidup dan mati, itulah yang sedang Yumeka lakukan bersama orang orang yang mengikutinya, ada sekitar delapan ratus orang yang mengikuti Yumeka termasuk kedua orang tuanya.

Pagi pagi sekali, Ayano dan Ultea berangkat, Ayano melihat sodara sodari Ultea berubah ke wujud manusia, dan mereka cantik cantik dan tampan tampan. Ultea pun melolong, suara lolongan Ultea menggema ke seluruh penjuru hutan, srigala srigala yang lain pun mendengar lolongan dari Ultea.

"Apa yang kamu lakukan ultea?" tanya Ayano

"Hmm.. aku sedang meminta tolong dengan sirgala yang ada di hutan ini, untuk mencari teman teman mu, dan melindungi mereka" Ultea sambil memeluk tangan Ayano

Di rombongan Yumeka, banyak orang orang ke dinginan dan sudah kelelahan, masalah yang baru, dimana kuda kuda sudah di atas batas mereka, dan tergeletak menunggu kematian, satu persatu kuda yang di gunakan menarik kereta pun jatuh, rombongan tersebut pun terhenti. Mereka mencari tempat beristirahat masing masing, di tambah hujan salju turun kembali. Yumeka menahan airmatanya.

"Ayano..." Yumeka berteriak dalam hatinya

Srigala yang mendengar lolongan Ultea pun berlarian, mereka mencium bau manusia, Ultea dan sodara sodarinya berbagi penglihatan dengan srigala lain, itulah kekuatan bangsa Beas. Suara anak kecil menangis, air susu yang sedikit, tidak melepas rasa perut lapar dari seorang bayi, Yumeka pun menghampiri kuda kuda yang sekarat tersebut.

"Terimakasih" Ucap Yumeka dan membunuh Kuda kuda tersebut

Orang orang yang melihat tindakan Yumeka, hanya diam serta termenung.

"Kuliti kuda kuda ini, dan potong kita akan makan, jangan meninggalkan sedikitpun apa yang dapat membuat kita bertahan hidup" Yumeka memberikan perintah

orang orang tersebut, mengikuti perintah Yumeka

"Dengar utamakan, orang tua, wanita dan anak anak" Yumeka sambil membuat api

Yumeka melihat seorang ibu yang di kelilingi anak anaknya sambil menangis, dan ibu tersebut terlihat sangat lemas, Yumeka menghampiri Ibu tersebut, dan Yumeka menyadari bahwa ibu tersebut mengalami Hiportermia.

"Yonya bangun, jangan tertidur" Yumeka dengan nada keras

"Kaka jangan berteriak di depan ibu kami" ujar anak tertua yang berusia 10 tahun

"Aku sedang mencoba menyelamatkan ibu kalian, tolong bantu Aku yah" Yumeka dengan nada lembut

Anak anak tersebut pun memperhatikan Yumeka

"Jangan biarkan ibu kalian tertidur ok" Yumeka dengan nada tegas

Anak anak tersebut mengikuti perintah Yumeka, Yumeka mencari sebuah tempat untuk memasak air, dan ia melihat seseorang yang menggunakan pelindung besi di kepalanya, helm bekas tentara, Yumeka langsung mengambil helm tersebut tanpa permisi, dan ia menyusun batu kemudian, helm besi tersebut ia taroh di atas batu, dan menyalakan api, Yumeka mengambil salju dan meletakan di atas helm tersebut, untuk memasak air.

"Berikan, aku gula dan gelas" Yumeka memberikan perintah kembali

Orang orang beradatangan, memberikan sisa yang mereka punya, gelas dari kereta kuda, dan sedikit gula.

"Ayano cepat datang bawa bantuan" Yumeka berbicara dalam hatinya

Yumeka pun berdiri, dan meminta para laki laki untuk menggendong ibu tersebut masuk ke dalam kereta kuda, hanya ini yang dapat Yumeka lakukan, Yumeka menyentuh dahi ibu tersebut, tubuhnya sangat panas, namun ibu tersebut merasakan ke dinginan, nafasnya menjadi pendek, Yumeka melihat air yang sudah panas dan memberikan gula, dengan tangan terbuka Yumeka memegang helm panas tersebut dan menuangkan ke dalam gelas. Kemudian ia memberikan gelas berisi air hangat yang manis untuk di minum oleh seorang ibu yang menderita hipotermia.

Suara srigala melolong pun mendengar, Yumeka hampir putus asa.

"Bahkan binatang buas sedang menunggu kami mati" Ayano dengan nada sedih

Orang orang pun menjadi panik, melihat srigala begitu banyaknya, mengelilingi mereka, Yumeka tidak dapat menggunakan sihirnya, karena tenaganya sangat lemah, dan yang mereka lakukan saat ini hanya bisa pasrah, ada yang aneh dengan srigala ini. Yumeka terus memperhatikan srigala tersebut. Dan Srigala tersebut pun menundukan kepalanya tanda sebagai Hormat.

"Dengar semuanya jangan sakiti srigala ini" Pinta Yumeka

Srigala tersebut mulai bergerak dan mereka mendekati orang orang tersebut, Se ekor srigala besar pun naik ke atas kereta kuda, anak anak tadi ketakutan dan memberanikan diri untuk melindungi ibu mereka, srigala tadi di pukul pukul dengan kedua tangan anak tertua yang berusia 10 tahun, Yumeka mendengar keributan di dalam kereta kuda tersebut, Srigala tadi pun menjilati anak kecil itu, mungkin srigala tersebut sedang mencoba berkomunikasi, dan mencoba mengatakan, " aku bukan orang jahat, dan tenanglah" Setelah di jilat oleh srigala tersebut, anak kecil tadi pun menghentikan tanganya yang memukul mukul badan srigala, dan srigala tersebut menghangatkan tubuh ibu mereka, dengan cara mendekati tubuh ibu tersebut, Yumeka pun membantu Srigala tadi, dan Ibu tersebut di letakan bersendar di perut Srigala besar tadi.

"Ayano teman teman ku sudah menemukan mereka" Ultea tersenyum

"Benarkah" tanya Ayano

"Iya mereka akan segera bergerak, kita tunggu disini" Ultea memberikan isyarat kepada kelompoknya

Yumeka pun turun dari kereta kuda, ia melihat kawanan srigala yang bertubuh besar berdatangan, sungguh luar biasa, Srigala tadi mengambil tali, Yumeka mengerti bahwa srigala tersebut kan membawa mereka, dan mengikatkan tali tersebut ke tubuh srigala, satu kereta di tarik oleh dua belas srigala bertubuh besar, dan sisanya orang orang menaiki srigala yang lain.

Srigala yang memiliki luka di wajahnya menghampiri Yumeka.

"Manusia naiklah" Srigala tersebut berbicara

"Aku minta aku menaiki punggung mu ?" tanya Yumeka

"Iya, sodara mu Ayano telah menunggu kita" Srigala tersebut memberitahukan tentang Ayano

"Syukurlah dia baik baik saja" Yumeka bernafas lega dan naik ke atas punggung srigala tersebut

Pergerakan rombongan yang di pimpin Yumeka bersama srigala abu abu tadi pun melesat dengan cepat, melewati rimbunya hutan dan medan bersalju.
 
Dari kejauhan Yumeka melihat adiknya bersama dengan orang orang yang tidak di kenal oleh Yumeka, Ayano melambaikan tangannya dengan senyuman di wajahnya, Setibanya Yumeka pun turun dari punggung srigala yang ia tunggangi, dan tanpa berkata kata, Yumeka langsung memeluk Ayano.

"Maaf, maaf, maaf" Yumeka menangis

"Yume Nee san?" Ayano heran

"Aku takut" Yumeka dengan nada pelan

"Aku disini Yume Chan" Ayano membalas pelukan kakanya

Di langit biru tidak jauh dari keberadaan mereka, Ultea melihat suar berwarna merah.

"Semua cepat berangkat!? kita menuju Aeria" Ultea dengan nada lantang

Tentara kerajaan Feora mengejar pengungsi yang di anggap pemberontak, Mereka pun pergi menaiki srigala lagi, Anak panah di lepaskan oleh tentara berkuda Feora. Ultea pun bersiul dengan sangat nyaring, Burung elang berterbangan di atas mereka, Burung burung tersebut menyerang tentara pemanah kerajaan Feora, Burung burung tersebut di tembak oleh sihir api, ternyata salah satu dari tentara tersebut ada pasukan penyihir. Ultea yang berdiri di kereta kuda, sangat hapal akan daerah ini, Yumeka pun merapal mantranya, dan ledakan terjadi yang merobohkan pepohonan, setidaknya dapat memperlambat pergerakan tentara pemburu Feora.

Srigala sudah banyak yang menunjukan kelelahan karena mereka terus berlari sepanjang hari, wilayah kerajaan Aeria sudah dekat.

"Selamat pagi !?" Sapa Prajurit yang berada di post perbatasan

"Pagi, bagaimana ke adaan perbatasan ?" Ai sambil melihat ke sekeliling dengan teropong

"Benteng ini sangat kuat, Dark Elf dan Dwarf sangat hebat" Ujar kepala penjaga

"Tingkatkan penjagaan, aku membawa tungku batu sihir untuk penerangan dan letakan tungku itu setiap lima meter" Perintah Ai

di menara pengawas.

"Jendral!! ada yang menuju kemari arah jam 1" teriak prajurit di atas menara pengawas

Ai pun melihat salah seorang yang menaiki srigala mengenakan seragam sekolah yang sama dengan Akio, di belakang mereka, terlihat prajurit kerajaan Feora, dan mereka menyerang rombongan di depan.

"Pasukan bersiaga, siapkan meriam, saat mereka memasuki wilayah kita, hujani tentara Feora dengan peluru meriam mengerti ?" Ai mengeluarkan perintah

"Siap!!" ujar seluruh tentara mendengar perintah Ai

"Wilayah Aeria di depan sana pacu tenaga kalian!!" Teriak Ultea

Saat memasuki wilayah kerajaan Aera, Meriam pun di tembakan, ledakan ledakan besar dari peluru meriam pun terjadi, Gerbang pun terbuka, Tentara di pimpin Ai dengan menggunakan kuda keluar, mereka pun memecah menjadi dua, dan menghantam barisan tentara kerajaan Feora yang mengejar pengungsi, Serangan meriam tadi sudah mengurangi sebagian tentara pemburu Feora. Mereka pun tiba di dalam benteng pertahanan perbatasan kerajaan Aeria.

Tentara medis bergerak, mereka mencari orang orang yang terluka serta butuh perawatan, dengan sigap mereka mengobati, tukang masak pun langsung membuat makanan, Mereka di berikan pakaian hangat, Gerbang pun di tutup, sementara itu Ai bersama pasukanya terus bertempur, dan berakhir dengan cepat, Mereka kembali ke benteng pertahanan.

"Maaf apakah anda Ai nee san ? kaka perempuan Akio ?" tanya Ayano

"Kamu temanya Akio ?" tanya Ai dengan wajah berseri seri

"Iya" Ayano dengan wajah memerah

"Selingkuhan Akio ?" Ai dengan wajah datar

"Aku laki laki, teman Akio" Ayano dengan nada tegas

"Kamu laki laki!?" tanya Ai

Yumeka menghampiri Adiknya, sepertinya Ayano ke sulitan

"Selamat pagi, terimakasih atas pertolongannya, Aku teman Akio, dan ini adik ku Ayano dan ia sungguhan Laki laki" Yumeka dengan nada sopan

"Aku akan membawa kalian semua ke Kastil Bulan, Akio ada disana" Ujar Ai dengan nada sopan

"terimakasih" balas Yumeka

Ai memiliki pemikiran sendiri untuk Ayano, Bagai mana mungkin laki laki memiliki wajah yang cantik layaknya perempuan, Ai sering curi pandang kepada Ayano, Ai lebih sering senyum senyum sendiri. kematian tentara kerajaan Feora tentu saja nanti akan jadi masalah, mayat mayat tadi pun di kuburkan oleh tentara Aeria. Srigala yang membantu bersama Ultea ikut ke ibu kota, sebelumnya Ai menanyakan apakah tidak apa dengan srigala tersebut, Ultea pun menjelaskan tentang srigala yang bersamanya. Ai memiliki Idea, dan ia menyarankan Ultea agar bertemu dengan Panglima tertinggi Fiona bersama Dirinya.

Perjalanan menuju ibu kota memakan waktu sekitar seminggu, namun dengan tehnologi kereta yang tidak menggunakan kuda ini, atau yang kita kenal dengan mobil pada jaman sekarang ini, tentu saja Aeria membawa peradaban yang berbeda dengan peradaban kerajaan yang lain.
 
Ooooh ternyata ai gatel juga yaa..
Hahahaaaa...
Makasih update nya suhu..
 
Woww udah update, wah Ai seperti naksir Ayano nih bakalan seru deh kalo Yumeka tau..
 
Terakhir diubah:
:dwarf: Siap mengamankan kerajaan Aeria
:banzai:


#salut sama hu TS. Update lancar kaya jalan toll.
:semangat:
 
Negara negara lain mengambil ke sempatan untuk memperluas kekuasaanya dengan memberikan tuduhan tidak berdasar, dan fitnah yang sangat keji. Satella pun tiba di kota Lavia, dan ia mengumumkan bahwa Kerajaan Lavia dengan wilayah laut dan Kepulauan Lavia, akan di pimpin oleh dirinya, yang menarik dari Kerajaan Lavia, Negara Lavia bersikap agresive terhadap negara negara tentangganya, Bahkan mereka terus berbicara akan memusnahkan seluruh umat manusia di luar dari kepuluan negara Lavia.

Kehidupan di wilayah kerajaan Lavia malah lebih makmur, Monster monster dan manusia hidup berdampingan, hukum yang di buat oleh Satella sangat menarik, dan masyaraat kerajaan yang baru di bangun selama satu minggu, dengan sukarela mereka masuk ke alam militer. Satella pun mendapat kabar bahwa kerajaan Aeria telah berdiri, dan orang yang di sebut sebut sebagai Raja sihir sudah bangkit. Agustus Paus sangat geram akan Satella yang telah mengambil wilayah kepulauan Lavia milik kerajaan Vatica.

Di istana bulan, Akio menyambut hangat Ayano dan Yumeka serta seluruh orang yang bersamanya, mereka mendapatkan perlakuan yang sangat nyaman, di berikan tempat tinggal. Keadaan dari negara Aeria dan Lavia tidak jauh berbeda, namun mereka memiliki Visi dan Misi yang berbeda, Wilayah kerajaan Aeria yang sangat luas, menjadi tujuan dari orang orang yang mencari hidup baru, namun untuk menuju ke kerajaan Aeria mereka harus mempertaruhkan nyawanya, Karena kerajaan Aeria di lindungi oleh Benteng Alami dengan cuara yang extream serta tidak menentu.

Ayano di panggil oleh ai, menuju kamarnya, baru saja tiba, Ayano langsung di sergap Ai, Ayano berteriak ketakutan, dan kemudian Ayano berhenti berteriak karena ancaman dan intimidasi dari Ai. Selama di istana bulan Ayano di wajibkan menggunaka baju perempuan.

dalam waktu sekejap Ayano menjadi idola di lingkungan kerajaan serta masyarakat, karena parasnya yang cantik serta menawan, Ayano juga di sebut sebut adik kecil dari raja Fumiko Akio. Ai masih menaruh dendam terhadap Felish, Ai pun memanggil Felish di sebuah tempat yang hanya ada mereka berdua.

"Dengar Masamune Felish aku masih belum mengakui mu sebagai istri yang sah dari Akio" Ai dengan nada geram

"Maaf Nee sama, aku tidak akan mengalah" Felish dengan nada serius

Ai memulai dengan mencabut pedangnya, yang di sebut sebagai pedang penusuk jirah atau Rapier, dan tangan kiri Ai terdapat Belati.

"Aku tidak akan segan segan" Ai dengan tatapan tajam

Felish pun merapal sihirnya di kedua tanganya terdapat sebuah pistol, yang ia buat dengan kekuatan sihirnya, pertempuran wanita antara petarung jarak dekat dan jarak jauh.

"Aku akan mengalahkan mu dan mengakui ku sebagai istri sah dari Akio" Felish sambil menggenggam erat kedua pistol sihirnya yang bernama Melodias

"Aku akan terima persayaratanya, jika aku menang tinggalkan Akio, dan jika kau menang aku akan mengakui mu" Ai menyeringai

Ai mulai berlari kecil, kemudian menjadi sangat cepat, Felish pun menghitung jarak dari Ai, dan mencoba untuk membaca serangan 3 detik ke depan, Felish berkonsentrasi, namun Felish ke sulitan untuk membaca serangan 3 detik ke depan, karena aura sihir milik Ai sangat sulit untuk di baca, pedang rapier milik Ai bersinar terang, Felish mulai menembaki Ai dengan pistol sihir miliknya, serangan dari Felish sangat mudah di hindari oleh Ai, tubuh Ai yang lentur, serta reflek yang sangat hebat membuat Ai sulit untuk di bidik.

Satu satunya jalan Felish harus terus menghindar, Felish menggunakan sihir terbangnya, Ai melompat ke udara dan ia menggunakan sihir terbang pula, dari tadi Felish terus bertahan, Ai menusukan pedangnya mengincar leher Felish namun Felish dapat menghindar dengna mudahnya, Namun Felish tidak dapat membalas, karena dari segi ke cepatan Ai lebih unggul dari Felish. Ai tidak dapat menggunakan sihir terbang lebih lama lagi Ai pun turun dengan lembutnya.

Felish terus terbang ke atas hingga kurang lebih dengan ketinggian 2000 meter, Felish tidak dapat menyerang Ai dengan sihir sekala kecil begitu juga Ai beranggapan bahwa tidak mungkin mengalahkan Felish dengan serangan jarka dekat.

"Cih wanita jalang itu sangat sulit untuk di dekati" Ai kesal

"Maafkan aku Nee sama" Felish dengan nada penuh penyesalan

"Tidak ada pilihan bagi ku" Felish dan Ai dengan bersamaan

Felish pun mengganti senjatanya dengan Gangalio Sebuah senjata besar seperti meriam, dan di depan Felish terlihat sebuah pentagram.

"Tuhan Dengarkan Doa ku" Felish merapal mantranya

"Nyawaku adalah pedang, jiwa ku adalah amarah" Ai merapal mantra pedangnya

"Dan Kabulkan Doa Ku" Pentragram tadi mulai terbentuk dengan sempurna Felish mengunci targetnya

"Cinta ku adalah kematian" pentagram di hadapan Ai mulai terbentuk sempurna

"Turunkanlah Murka mu dari surga!!" Sihir milik Felish sudah siap di luncurkan, pentagram terbuat berlapis lapis di depan meriam miliknya

"Terbakarlah Api suci, sucikan ke tidak murniaan di dunia ini!!" Pedang rapier milik ai di kelilingi oleh Api berwarna biru

Mereka saling melaskan sihir, dan ledakan besar pun terjadi, Felish pun turun dan mendarat di atas tanah dengan nafas tersengal sengal.

"hebat" puji Ai

"Nee sama juga hebat" Felish balik memuji Ai

Tiba tiba Ai menyarungkan pedang dan belatinya, begitu juga sihir milik Felish telah ia batalkan.

"Kamu memenuhi syarat jadi istri sah Akio, tapi ingat Istri ke 2 juga memiliki hak juga" Ai dengan nada tegas

"Tidak masalah jika seorang raja memiliki seoran selir" Felish dengan nada datar

"Mau lanjut ?" tanya Ai

"Aku ayo ayo aja" Felish menjadi emosi karena tantangan Ai

Mereka hendak memulai pertempuran lagi, tiba tiba Fiona datang

"HENTIKAN!!!" Fiona dengan nada lantang

Ai dan Felish melihat Fiona

"..................." Ai mencoba untuk melarikan diri

Fiona tiba tiba berada di depan Ai

"Fu-mi-ko Aaaaaiiiiiiii" Fiona menunjukan wajah yang di takuti oleh Ai

"Ampun!!" Ai langsung ketakutan

"Jelaskan ada apa ini" tanya Fiona ke Felish

"Kami sedang berlatih" Felish tersenyum simpul

"Ya kami sedang berlatih" Sahut Ai

Fiona melihat bekas pertarungan mereka

"Sihir tingkat 7 di gunakan untuk berlatih jangan bercanda!?" Fiona kesal

Felish dan Ai duduk mendengar ceramah Fiona. Sementara itu Ultea mendekati Ayano yang mengenakan baju perempuan.

"Hi cewe" goda Ultea

"Ultea kejam" Ayano hendak mengis

"Kamu benar benar seperti perempuan" Ultea menggoda Ayano

"Aku laki laki" Balas Ayano
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd