" Aku percaya padanya" Yumeka sambil memikirkan Ayano
Yumeka terus berjalan bersama orang orang yang ia pimpin, Yumeka terlihat sangat memperdulikan orang orang di sekitarnya, dan Yumeka memiliki jiwa seorang pemimpin, Perjalanan hidup dan mati, itulah yang sedang Yumeka lakukan bersama orang orang yang mengikutinya, ada sekitar delapan ratus orang yang mengikuti Yumeka termasuk kedua orang tuanya.
Pagi pagi sekali, Ayano dan Ultea berangkat, Ayano melihat sodara sodari Ultea berubah ke wujud manusia, dan mereka cantik cantik dan tampan tampan. Ultea pun melolong, suara lolongan Ultea menggema ke seluruh penjuru hutan, srigala srigala yang lain pun mendengar lolongan dari Ultea.
"Apa yang kamu lakukan ultea?" tanya Ayano
"Hmm.. aku sedang meminta tolong dengan sirgala yang ada di hutan ini, untuk mencari teman teman mu, dan melindungi mereka" Ultea sambil memeluk tangan Ayano
Di rombongan Yumeka, banyak orang orang ke dinginan dan sudah kelelahan, masalah yang baru, dimana kuda kuda sudah di atas batas mereka, dan tergeletak menunggu kematian, satu persatu kuda yang di gunakan menarik kereta pun jatuh, rombongan tersebut pun terhenti. Mereka mencari tempat beristirahat masing masing, di tambah hujan salju turun kembali. Yumeka menahan airmatanya.
"Ayano..." Yumeka berteriak dalam hatinya
Srigala yang mendengar lolongan Ultea pun berlarian, mereka mencium bau manusia, Ultea dan sodara sodarinya berbagi penglihatan dengan srigala lain, itulah kekuatan bangsa Beas. Suara anak kecil menangis, air susu yang sedikit, tidak melepas rasa perut lapar dari seorang bayi, Yumeka pun menghampiri kuda kuda yang sekarat tersebut.
"Terimakasih" Ucap Yumeka dan membunuh Kuda kuda tersebut
Orang orang yang melihat tindakan Yumeka, hanya diam serta termenung.
"Kuliti kuda kuda ini, dan potong kita akan makan, jangan meninggalkan sedikitpun apa yang dapat membuat kita bertahan hidup" Yumeka memberikan perintah
orang orang tersebut, mengikuti perintah Yumeka
"Dengar utamakan, orang tua, wanita dan anak anak" Yumeka sambil membuat api
Yumeka melihat seorang ibu yang di kelilingi anak anaknya sambil menangis, dan ibu tersebut terlihat sangat lemas, Yumeka menghampiri Ibu tersebut, dan Yumeka menyadari bahwa ibu tersebut mengalami Hiportermia.
"Yonya bangun, jangan tertidur" Yumeka dengan nada keras
"Kaka jangan berteriak di depan ibu kami" ujar anak tertua yang berusia 10 tahun
"Aku sedang mencoba menyelamatkan ibu kalian, tolong bantu Aku yah" Yumeka dengan nada lembut
Anak anak tersebut pun memperhatikan Yumeka
"Jangan biarkan ibu kalian tertidur ok" Yumeka dengan nada tegas
Anak anak tersebut mengikuti perintah Yumeka, Yumeka mencari sebuah tempat untuk memasak air, dan ia melihat seseorang yang menggunakan pelindung besi di kepalanya, helm bekas tentara, Yumeka langsung mengambil helm tersebut tanpa permisi, dan ia menyusun batu kemudian, helm besi tersebut ia taroh di atas batu, dan menyalakan api, Yumeka mengambil salju dan meletakan di atas helm tersebut, untuk memasak air.
"Berikan, aku gula dan gelas" Yumeka memberikan perintah kembali
Orang orang beradatangan, memberikan sisa yang mereka punya, gelas dari kereta kuda, dan sedikit gula.
"Ayano cepat datang bawa bantuan" Yumeka berbicara dalam hatinya
Yumeka pun berdiri, dan meminta para laki laki untuk menggendong ibu tersebut masuk ke dalam kereta kuda, hanya ini yang dapat Yumeka lakukan, Yumeka menyentuh dahi ibu tersebut, tubuhnya sangat panas, namun ibu tersebut merasakan ke dinginan, nafasnya menjadi pendek, Yumeka melihat air yang sudah panas dan memberikan gula, dengan tangan terbuka Yumeka memegang helm panas tersebut dan menuangkan ke dalam gelas. Kemudian ia memberikan gelas berisi air hangat yang manis untuk di minum oleh seorang ibu yang menderita hipotermia.
Suara srigala melolong pun mendengar, Yumeka hampir putus asa.
"Bahkan binatang buas sedang menunggu kami mati" Ayano dengan nada sedih
Orang orang pun menjadi panik, melihat srigala begitu banyaknya, mengelilingi mereka, Yumeka tidak dapat menggunakan sihirnya, karena tenaganya sangat lemah, dan yang mereka lakukan saat ini hanya bisa pasrah, ada yang aneh dengan srigala ini. Yumeka terus memperhatikan srigala tersebut. Dan Srigala tersebut pun menundukan kepalanya tanda sebagai Hormat.
"Dengar semuanya jangan sakiti srigala ini" Pinta Yumeka
Srigala tersebut mulai bergerak dan mereka mendekati orang orang tersebut, Se ekor srigala besar pun naik ke atas kereta kuda, anak anak tadi ketakutan dan memberanikan diri untuk melindungi ibu mereka, srigala tadi di pukul pukul dengan kedua tangan anak tertua yang berusia 10 tahun, Yumeka mendengar keributan di dalam kereta kuda tersebut, Srigala tadi pun menjilati anak kecil itu, mungkin srigala tersebut sedang mencoba berkomunikasi, dan mencoba mengatakan, " aku bukan orang jahat, dan tenanglah" Setelah di jilat oleh srigala tersebut, anak kecil tadi pun menghentikan tanganya yang memukul mukul badan srigala, dan srigala tersebut menghangatkan tubuh ibu mereka, dengan cara mendekati tubuh ibu tersebut, Yumeka pun membantu Srigala tadi, dan Ibu tersebut di letakan bersendar di perut Srigala besar tadi.
"Ayano teman teman ku sudah menemukan mereka" Ultea tersenyum
"Benarkah" tanya Ayano
"Iya mereka akan segera bergerak, kita tunggu disini" Ultea memberikan isyarat kepada kelompoknya
Yumeka pun turun dari kereta kuda, ia melihat kawanan srigala yang bertubuh besar berdatangan, sungguh luar biasa, Srigala tadi mengambil tali, Yumeka mengerti bahwa srigala tersebut kan membawa mereka, dan mengikatkan tali tersebut ke tubuh srigala, satu kereta di tarik oleh dua belas srigala bertubuh besar, dan sisanya orang orang menaiki srigala yang lain.
Srigala yang memiliki luka di wajahnya menghampiri Yumeka.
"Manusia naiklah" Srigala tersebut berbicara
"Aku minta aku menaiki punggung mu ?" tanya Yumeka
"Iya, sodara mu Ayano telah menunggu kita" Srigala tersebut memberitahukan tentang Ayano
"Syukurlah dia baik baik saja" Yumeka bernafas lega dan naik ke atas punggung srigala tersebut
Pergerakan rombongan yang di pimpin Yumeka bersama srigala abu abu tadi pun melesat dengan cepat, melewati rimbunya hutan dan medan bersalju.