Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Dark Art

untuk sementara ini selama seminggu lagi ada urusan penting >.< mohon maaf lagi gak bisa update
 
"Ayano, jika memang kamu laki laki, buktikan" Ultea dengan nada pelan dan bersendar di bahu Ayano

"Ultea..." Ayano menoleh kepada Ultea yang menyendarkan kepalanya di bahunya

Ultea melihat wajah Ayano, wajah mereka bertemu dengan sangat dekatnya, Suasana semakin sepi, di bawah pohon di belakang istana sangatlah sepi, tidak ada seorangpun yang datang, kecuali di bagian belakang sana.

"Kan kamu memang perempuan" Ledek Ultea sambil tertawa terbahak bahak

".................." Ayano diam saja

Ayano pun langsung menerjang Ultea, Ultea tepat di bawah Ayano, Ultea terkejut dengan sikap Ayano.

"Aku akan membuktikan bahwa aku laki laki sejati" Ayano dengan nada berat

"Kalo begitu tunjukan kepada ku" Ultea dengan nada terbata bata

Ayano menciumi leher Ultea, Ultea merasakan rangsangan di lehernya, walau geli namun terasa nikmat, Dada Ultea yang besar, rambut perak Ultea terlihat sangat indah, baru saja Ayano meremas dadanya Ultea, Rintihan kecil terdengar, di telinga Ayano.

"Maaf" Ultea malu

Ultea mencoba menahan rintihanya, agar tidak terdengar oleh Ayano, Ayano mulai mengisap dada Ultea, Ayano sengaja tidak melepaskan baju yang di kenakan oleh Ultea, walau di lapisi baju tipis Ultea, Ultea merasakan lidah Ayano yang bermain dengan putingnya.

Tangan kiri Ayano mulai masuk ke dalam celana dalam Ultea, Ultea merasakan jari jari Ayano mempermainkan daerah sensitivenya.

"Aku tidak kuat lagi jika harus menahan suara ku" Ultea bergumam dalam hatinya

Ayano meniup kuping kanan Ultea, dan memberikan gigitan kecil di telinga Ultea

"Ahhhh~~~" Rintihan Ultea terdengar

Ayano melihat wajah Ultea yang memerah, raut wajah Ultea yang malu malu, membuat Ayano tersenyum. Ayano melepaskan celana dalam Ultea, dan Ultea terkejut melihat Penis Ayano yang sudah mengeras.

"Ayano... Pelan pelan ini pertama kalinya untuk ku" ujar Ultea dengan suaranya yang lembut

"Baiklah" Ayano tersenyum

ia mengarahkan penisnya menuju Vagina Ultea, Ayano mulai menggosok gosokan kepala Penisnya, di bagian luar Vagina Ultea, Vagina Ultea mulai basah, Ayano merasakan kelembaban Vagina Ultea. Ayano memasukan penisnya secara perlahan, Ultea menggigit bibir bawahnya, dan memeluk Ayano dengan kencang. Sangat sulit untuk memasukan penisnya kedalam Vagina Ultea yang masih perawan, dan setelah beberapa saat kemudian, Penis Ayano masuk semua ke dalam Vagina Ultea.

Ultea masih memejamkan matanya, sambil memeluk erat tubuh Ayano, Ayano perlahan menggerakan pinggulnya, Ultea pun menggigit punggung Ayano, Rasa sakit yang di dapatkan Ayano akibat gigitan dari Ultea berubah menjadi sensasi yang menggairahkan, setelah beberapa saat, rasa sakit yang di derita Ultea meredah, dan menghilang, hanya menyisakan rasa nikmat. Penis Akio terasa tersedot kedalam Vagina Ultea.

"Ahhh...auhhhhhh..." Ayano membuka satu matanya dan sambil menggit bibirnya

Ayano memberikan kecupan kepada Ultea, Ultea meminta Ayano menghentikan sesaat dan membuka bajunya, Ayano mengikuti ke inginan Ultea, dan Ultea juga membuka baju yang di kenakan oleh Ayano, Ultea merasakan tubuhnya sangat panas, dan nafasnya tidak teratur, Ayano pun menggerakan pinggulnya, tubuh Ultea ikut bergerak karena dorongan dari pinggul Ayano, Ultea menggenggam erat tangan Ayano.

"Kalo sakit bilang, biar aku berhenti" Ayano membisikan kata kata tersebut ke telinga Ultea

Ultea pun membalas dengan menggelengkan kepalanya, dan memeluk Ayano lagi, Ultea terus merasakan penis Ayano terus mergerak gerak maju mundur di dalam Vaginanya.

"Ayano...Ah......" Ultea dengan nada manja

Ayano melihat raut wajah Ultea yang sangat imut, membuat nafsu Akio semakin menjadi jadi.

"Ultea...." Panggil Ayano

"Ya...." balas Ultea

Walau wajah Ultea terlihat seperti perempuan, namun saat Ayano berada di atas tubuhnya, Ayano sangat tampan, dan jantan. Ultea membiarkan tubuhnya di perlakukan sesuka hati Ayano, Ayano merasakan bagian Vagina Ultea semakin basah, dan tubuhnya mengeras keras seketika, menyadari hall tersebut Ayano menghentikan gerakan pinggulnya, ternyata Ultea sudah keluar duluan, beberapa saat kemudian Ayano melanjutkan gerakan pinggulnya. Ultea merasakan kenikmatan berkali kali, tubuh Ultea dan Ayano berkeringat, Ayano meminta Ultea mengikuti perintahnya, mereka melakukan sex pertama kali Ultea dengan berbagai macam gaya, Ultea tidak dapat menolak sakit bercampur nikmat, karena permintaan dari Ayano.

Ultea pun mau keluar, namun Ultea memeluk Ayano dan ia tidak ingin melepaskan Ayano, Ultea merasakan cairan hangat memenuhi Vaginanya, dan ada rasa yang luar biasa, Ultea merasakan kenikmatan yang tidak pernah ia rasakan, Ayano pun menciumi Ultea.

Hubungan Ai dan Felish sudah sedikit melunak, Fiona memperhatikan keduanya yang masih memiliki rasa persaingan yang sangat ketat, Fiona menghela nafas.

"Kalian berdua sampai kapan seperti ini ?" tanya Fiona

"Hmm kucing pencuri itu yang memulainya" tuduh Ai

"kucing pencuri kata mu ?" Felish agak kesal

"Ya kucing pencuri" Ai dengan senyum penuh segala arti

"Biasanya wanita jalang, cabul, hentai, masokis, memang memandang wanita baik baik itu sebagai kucing pencuri" balas Felish

"Apa kata mu!! mau berkelahi lagi?" Ai berdiri

"Ayo aku tidak akan mundur!!" Felish ikut emosi

"KALIAN BERDUA TENANG!!" Fiona menghentakan kedua tanganya dengan keras di atas meja

Felish dan Ai duduk di kursi mereka kembali sambil membuang muka.

"Dengar baik baik, mau itu ratu, gundik, dan selir, tidak ada masalah dalam melakukan hubungan intim dengan raja, karena raja bebas memilih dia hendak tidur dengan siapa dan mau bercinta dengan siapa, intinya itu adalah hiburan raja, ingat kalian berdua hanya hiburan raja" Fiona sangat kesal

"Akio bilang mencintai ku" Ai melakukan pembelaan

"Akio juga bilang mencintai ku, buktinya aku yang menjadi Ratu" Felish ikut membela diri

"Ingat posisi dan umur kalian, jangan gara gara KONTOL kalian seperti ini" Fiona ikut emosi

"Aku lihat kamu curi pandang dengan komandan pasukan Dark Elf" Sindir Ai

"HAH!! kenapa apa aku salah ?" tanya Fiona

"Ohhhh si Elfan" sambung Felish

"Sudah hentikan!!!" Bentak Fiona

"Aku tidak terima, ini bukan masalah Kontol, tapi aku benar benar mencintainya saat masa itu" Ai tiba tiba dengan nada sedih

"Ai..." Fiona teringat akan kejadian masalalu

"Ada apa ini kenapa suasananya menjadi seperti ini?" tanya Felish bingung

"Sudahlah aku tidak akan mempermasalahkan hall ini lagi, lagi pula jika Akio ingin melakukan sex dengan ku, aku tidak keberatan" Ai tersenyum dan meninggalkan ruangan tersebut

Felish melihat Air mata Ai saat ia membalikan badanya

"kejadian 500 tahun yang lalu, di tempat ini, aku harap Felish, gunakan kebijakan mu, setidaknya gunakan hatimu sebagai perempuan, dan aku rasa cukup hingga disini masalah ini ok" Fiona meninggalkan Felish sendirian

Ai pergi menyendiri, ia menangis tersendu sendu.

"Laki laki yang melamarku adalah Akio, ia berjanji akan menikahi ku, tapi kenapa aku tidak di pilih sebagai ratunya" Ai memeluk kedua lututnya

Kata kata Fiona dan sikap Ai menjadi tanda besar bagi Felish, apa yang terjadi saat masa lalu, Akio yang sedang berjalan melihat Ai sedang menangis, Akio pun menghampiri Ai, dan duduk di samping Ai.

Ai terus saja menangis

"Kamu bohong" Ai menggenggam tanganya dengan erat

".........." Akio terdiam saja

Sora melihat Akio dan Ai dari kejauhan, Felish yang berfikir sambil berjalan melihat Sora yang berdiri di jendela dengan sangat lama.

"Sora!!" panggil Felish

"Ada Fel ?" tanya Sora

Saat hendak berbicara Felish melihat Akio dan Ai, Felish pun hendak menghampiri Ai dan Akio yang sedang dua duan, tapi sora menghentikan Felish.

"Mau kemana ?" tanya Sora

"Aku mau menghampiri mereka" Felish cemburu

"Mau mendengar kisah ku ?" tanya Sora

"Soal apa?" tanya Felish

"Kenapa Ai menangis, dan kenapa Akio sangat perhatian ?" tanya Sora

"Apa Sora mengetahui hall tersebut?" tanya Felish

"Fiona pun salah satu saksi hidupnya" Sora tersenyum

Ai meninju Akio

"Buka tangan mu Akio" ujar Ai

"Ada apa?" Akio membuka tanganya

dari genggaman tangan Ai, Ai membuka genggamanya, dan jatuh sebuah cincin, di telapak tangan Akio.

"Cincin ini....." Akio teringat akan kejadian 500 tahun yang lalu

"Kau mengingatnya, Albert ?" Ai mengusap air matanya

"Kau masih menyimpanya ?" tanya Akio

"Aku masih menyimpan cincin, janji, serta perasaan ku terhadap mu hingga sekarang, selama 500 tahun ini aku masih menyimpan itu semua" Ai dengan mata yang memerah

"Maaf..." Akio dengan mata berkaca kaca

"Kamu janji akan menikahi ku, saat kau terlahir kembali, aku sangat senang, aku berharap jika, kamu mengingatnya, kamu akan memenuhi janji mu kepada ku" Ai tersenyum sambil meneteskan air mata

"Dengar Felish, dulu saat 500 tahun yang lalu, gabungan tentara Feora dan Vatica menyerang kastil bulan ini, untuk membunuh raja sihir, sebelum penyerangan itu, Albert menyamar menjadi tentara kerajaan Feora, singkat kata Albert berjanji untuk menikahi Ai, saat itu aku masih Komandan Alchemis, Ai adalah wakil panglima perang kerajaan Feora, dan Fiona saat itu sudah menjadi panglima besar angkatan darat kerajaan Feora. namun malam itu tiba, dimana Fiona, dan Ai mengetahui siapa albert yang sebenarnya, dimana yang mereka kira raja sihir itu adalah albert ternyata hanyalah Homoculus, dan Albert membuka kedoknya, saat itu Fiona di serang oleh Albert, tapi Albert tidak menyerang Ai, ia sengaja melakukan itu untuk, memicu emosi Ai, namun tidak berhasil, Ai hanya diam saja" Sora dengan nada sedih

"Terus apa yang di lakukan oleh Ai ?" tanya Felish

"Sebelum Ai berbicara, Albert memberitahukan rahasia kehidupan kepada Ai, dan Fiona hingga mereka menjadi hidup abadi, Ai memberitahukan hall tersebut kepada ku juga, hingga dengan sihir ku, aku dapat hidup abadi, dan kami bertiga melihat gerbang kebenaran, makanya kami tidak membaca mantra terlebih dahulu" ujar Sora

"Tunggu dulu, saat aku berantem dengan Ai, aku mendengar ia membaca mantra" Felish menjelaskan pendengarannya dan penglihatanya

"Perhatikan dengan seksama, aura sihir dan mantra lebih duluan yang mana ?" tanya Sora

Felish berfikir sejenak mengingat kejadian tersebut, dan ia terkejut, saat pembacaan mantra pertama walau belum selesai senjata milik Ai sudah di selimuti sihir.

"Apakah Ai berbohong saat ia merapal mantra?" tanya Felish

"Ya itu tepat, alasanya ia tetap merapal mantra karena, itu sudah perjanjian kami, agar orang orang tidak mengetahui ini" ujar Sora tersenyum simpul

"Apa yang terjadi setelah albert membuat kalian hidup abadi" tanya Felish

"Di ruangan singasana castil bulan ini, Albert meminta Ai untuk mencabut nyawanya, Albert memohon agar Ai segera memenggal kepalanya dan menusuk jantungnya, tapi Ai tidak sanggup dengan siatuasinya, tapi akhirnya Ai dengan penuh rasa sakit luar biasa, ia pun menggunakan sihirnya dan menghancurkan jaringan sarap Albert, tapi Albert masih belum puas, karena ia tidak mau rencana dua kerajaan ini gagal, ia pun meminta Fiona untuk menggunakan pedangnya, pada saat itu terjadi, Ai dan Fiona terjadi perselisihan dan akhirnya Finona menusuk jantung Albert, tapi mereka tidak memenggal kepala albert, tapi memenggal kepala Homoculus, yang di berikan kepada raja" Sora meneteskan airmatanya

"Aku tidak tau, jika ada wanita yang sehebat Ai, di dunia ini" Felish merasa iba setelah mendengar cerita dari Sora

Sora pun meninggalkan Felish sendirian.

"Aku tidak berbohong kepada mu, aku baru saja mengetahui ingatan ku saat menjadi raja sihir masa lalu" ujar Akio

"Setidaknya, sekarang aku sudah jujur kepada mu, aku masih mencintai mu dan menginginkan mu" ujar Ai

"Aku juga, jika aku tidak menyukai mu, bagaimana bisa aku mau melakukan sex dengan mu" Akio dengan nada tegas

"Tapi kenapa kamu tidak menjadikan aku ratu mu" Ai memeluk Akio

"Karena tugas ratu sangat berbahya bagi Ai, aku tidak mau menambah beban lagi kepada Ai yang aku cintai dan aku sayang, aku harap kamu mengerti" Akio membalas pelukan Ai
 
"Hari ini bulan purnama lagi, kadang aku ragu, apakah tindakan aku ini benar ?" Satella sambil menikmati bulan

Untuk saat ini tidak ada serangan yang di lancarkan oleh satella, Serra dan Sella mereka berdua sedang beristirahat di dalam kamar. Suasana istana Lavia sangat hening, Satella tetap saja merasakan kesepian. Sora melihat Akio sendirian sedang memandangi bulan, Sora pun mengejutkan Akio dengan cara memeluk Akio.

"Akio.." panggil Sora manja

"Ibu..." balas Akio

"Sudah lama enggak nih, gatel" Sora dengan nada menggoda

Akio pun membawa Sora menuju taman, di tempat terbuka, di sinari oleh cahaya bulan, Fiona melihat ibu dan anak sedang bermesra mesraan, orang yang tidak tau mereka akan di sebut Inces tapi sebenarnya Akio bukan anak kandung Sora.

Fiona teringat akan kejadian masalalu dimana Ai dan Fiona mengetahui Albert berubah menjadi bayi, ia meninggalkan jasatnya dan memasuki tubuh bayi yang sudah mati. dalam ke adaan ke bingungan tersebut, Sora tidak sengaja mendengar percakapan Ai dan Fiona, Sora pun muncul secara tiba tiba mengejutkan mereka berdua.

"Sayap perak Alchemis" Fiona kaget begitu juga Ai

"Aku sudah mendengarnya, aku akan merawat Bayi itu" Sora tersenyum

"Aku tidak akan membiarkanya, aku tau masa lalu mu" Fiona berhadapan dengan Sora

"Keluarga Fumiko adalah keluarga yang sangat setia kepada kekaisaran Feora, tapi aku juga seorang Alchemis, yang haus akan ilmu pengetahuan, dan atas nama Sayap Perak sebagai simbol keluarga Fumiko aku akan memegang kata kata ku" Sora dengan penuh menyakinkan

"Berjanjilah Fumiko Sora, kamu tidak akan membunuhnya, karena kita memiliki kesempatan untuk mendidiknya" Ai dengan nada penuh harapan

"Aku berjanji, dan sebagai ikatan, beri tahu aku tentang rahasia kehidupan" Sora dengan nada serius

Fiona dan Ai saling bertatapan, dan Fiona menganggukan kepalanya.

"Sora, tutup pintunya" pinta Ai

Sora pun mendekat kepada Sora, dan mulai memberitahukan rahasia kehidupan, mendengar kata kata dari Ai, Sora pun terkejut, dan malam itu juga di depan Ai dan Fiona, Sora membuat pentagram dan Hexagram, dan ia terus megambar Hexagram dan Pentagram dengan sangat serius, Ai mengapus keringat Sora agar tidak menetes di lantai, Pentagram dan Hexagram yang ia tuliskan tidak pernah ia lihat selama ini, begitu juga Sora, Sora menggambarkan Hexagram dan Pentagram di depanya dengan apa yang muncul di dalam pikiranya. tulisan mantra kuno pun tertulis dengan rapi, kemudian Sora melihat lagi dan ia menutup matanya, kemudian ia membuka matanya lagi dan menulis yang menurut dia kurang. Fiona dan Ai merasakan setiap tulisan yang ia lukiskan memiliki kekuatan sihir yang sangat kuat, terakhir kali Sora menggores kedua telapak tanganya dan menekankan di sisi sisi hexsagram dan pentagram serta hexagram tadi mengeluarkan cahaya, padangan Sora pun berubah, dan ia melihat 10 gerbang, Setiap gerbang ia mendapatkan ilmu pengetahuan, Sora berteriak histeris, untuk mencegah suara Sora, Feora menggunakan sihirnya untuk ruangan agar suara Sora tidak terdengar keluar, dari mata telinga, dan mulut Sora keluar darah.

Informasi ia dapatkan secara bersamaan masuk ke dalam otaknya, Sora merasakan kepalanya hendak pecah, tapi sesakit apapun ia tetap bertahan demi ilmu pengetahuan, dan saat informasi tentang ke tuhanan Sora sudah tidak sanggup lagi dan akhirnya ia jatuh pingsan. Ke esokan harinya Sora berubah ia tidak dingin seperti dulu lagi, malah terlihat sangat ramah, Sora pun bertemu dengan Ai dan Fiona dan mereka akhirnya sepakat dengan perjanjian untuk melindungi renkarnasi albert yang di berinama Fumiko Akio.

Sora tidak tahan lagi, ia terus menyerang Akio dengan ciumanya, dan membuka baju Akio dengan paksa, Akio tersenyum dan pasrah, Sora terus menggerayangi tubuh Akio, dengan penuh nafsu, Saat penis Akio di pegang Sora dan di arahkan ke Vaginanya, Sora sudah sangat bahasah, Penis Akio masuk ke dalam Vagina Sora tanpa kesulitan karena sangat licin, Penis Akio semakin keras, dan Vagina Sora di penuhi akan Penis Akio. Sora mulai menggerakan tubuhnya, dada Sora yang besar berayun ayun naik turun. Sora tidak menahan sedikitpun suara rintihan nikmatnya.

"Akiooo.....ahhh.." Sora sangat menikmati sex

Akio meminta Sora untuk melakukan dogy style, Akio mulai menggerakan pinggulnya, dan suara langkah kaki terdengar, ternyata Ai dengan wajah memerah, dan langsung mengecup bibir Akio. Suara rintihan Sora yang keras di dengar oleh, Felish, Felish mencari asal dari suara rintihan tersebut, dan ia melihat Sora, Akio dan Ai, Ai membuka bajunya, pinggul Akio terus bergerak, ke dua tangan Akio membuka baju Ai, Ai hanya mengenakan celana dalamnya.

"Suara mereka kenapa tidak di pelankan" Keluh Fiona

Fiona pun menghentakan kakinya dan sihir menyelimuti area taman tersebut

Ai melihat Felish yang baru saja tiba, Tangan kiri Akio memainkan Vagina Ai dengan lembut, Felish dengan malu malu, membuka pakaianya dan memeluk Akio, Akio merasakan pelukan dari Felish, Felish menjilati leher Akio. Rangsangat dari tiga wanita di sekitarnya membuat nafsu Akio menjadi jadi.

"Aku mau keluar" rintih Sora

Cairan hangat milik Sora pun keluar, Sora tergeletak di atas rumput taman istana, Kemudian Felish melumat Penis Akio, sedangkan tubuh Ai di tarik Akio agar lebih dekat, lidah Akio menjilati Vagina Sora, Sora memegang kepala Akio yang menempel di selangkanganya. Sora pun memeluk Felish dari belakang, dan memeras dada Felish, Ai telentang di atas rumput, dan membuka kedua pangkal pahanya dengan lebar.

"Akio.. masukin cepat" pinta Ai

"Sabar yah" Akio tersenyum

Akio pun memasukan Penisnya ke dalam Vagina Ai

"Ahh.. sudah lama gak ngesex sama Akio" Ai terlihat bahagia

Felish berciuman dengan Sora, Felish merasakan sensasi yang berbeda, Sora menjilati Vagina Felish.

"Lidah Sora, masuk ke dalam Vagina ku.. Akio.... ahhhh" Felish di samping Ai yang sedang menikmati goyangan dari Akio

Kepala Ai dan Felish sangat dekat, mereka saling berpandangan dengan nafas yang tidak beraturan, dan mereka berciuman. Yumeka pun datang melihat mereka sedang asik melakukan Sex.

"Kejam... gak ngajak aku" Yumeka menghampiri Akio

Ia pun melepaskan pakaianya, dan mencium Akio, Yumeka melihat Sora yang terangsang, kemudian Yumeka menghampiri Ai, dan mengisap bagian dada Ai. Ai pun mencapai Klimaks dan tubuhnya kejang sesaat diringi dengan rintihan panjang, Akio melepas penisnya, dan langsung memasukan penisnya ke dalam vagina Yumeka yang sudah basah. Yumeka terkejut karena Akio menyerangnya dengan tiba tiba.

"Akio... ahhhh... nakal...bang...et...sih..." Yumeka protes tapi ia menikmati penis Akio

Hari ini Akio dalam kondisi yang sangat baik, Ai pun bangkit dari tidurnya dan ia pelan pelan berada di bawah Yumeka, Ai pun menjilati Vagina Yumeka yang penis Akio sedang mundur maju, Jilatan Ai membuat tubuh Yumeka semakin menjadi jadi. Yumeka pun sambil menjilati Vagina Ai yang tepat di depan wajahnya, Sora membuat lingkaran sihir, dan muncul tiruan dari penis Akio, dengan sihir Alchemisnya itu bukan hall yang mustahil, Sora pun mengikat tubuh Felish, di pohon yang tidak jauh dari mereka, Sora memasukan penis tiruan tersebut, Felish tidak melakukan perlawanan karena rasanya sangat nikmat.

Akio melepas penisnya, dan ia membasahi telunjuknya kemudian telunjuknya ia masukan ke dalam lubang pantat Yumeka, setelah selesai, Akio melepas Penisnya dan melakukan anal sex, Yumeka sangat menyukai Anal Sex dari Akio, Suara rintihan Yumeka semakin menjadi jadi, Sora dan Felish menghampiri Akio, Felish menggigit jarinya.

"Akio... aku juga" pinta Felish

Sora memeluk lengan Akio, dan jari jari akio memainkan Vagina sora kembali, melihat sora seperti itu Felish mengikuti gaya Sora, karena ia belum pernah mencoba seperti sora.

bersambung
 
"Akio giliran aku kapan ?" Rengek Felish

"Sini sayang" Akio dengan ramah

Felish pun telentang di hadapan Akio, Akio mulai memasukan Penisnya ke Vagina Felish, Felish merintih merasakan penis Akio yang besar, Sora pun mencapai klimak sudah dua kali ia keluar, dan tergulai lemas bararing di samping Ai.

Satella pun mulai memerintahkan Iblis Chaos untuk menyerang kota kota dan desa, Chaos berubah menjadi debu hitam yang menyebar di udara, kali ini Chaos mulai dengan menuntun manusia untuk berbuat jahat, teror yang di ciptakan berhasil menghantui manusia, Vatica kini di hadapan cara yang sangat sulit untuk di basmi, karena musuh mereka adalah musuh yang tidak terlihat, tidak memiliki suara, daging, dan darah.

Tentara kerajaan Vatica pun mengirimkan devisi Priest untuk mengobati manusia yang mengalami gangguan dari Chaos, doa doa yang mereka panjatkan kepada tuhan, membuat manusia tersedar kembali, sementara itu pasukan militer milik Satella masih berada di Lavia. dan mulai menyusun strategi, kerajaan Feora sangat geram dengan tindakan Akio yang menerima semua pengungsi masuk ke wilayah hutan putih.

"Akio..ahhh.. aku cinta kamu..." Felish menikmati setiap gerakan dari Akio

Akio memeluk Felish, dan mengecup bibirnya berkali kali, Felish memberikan senyuman hangat di wajah cantiknya, dan Felish mencapai klimaknya yang ke sekian kalinya, tapi Akio masih belum mencapai Klimak, tentu saja itu mengganggu Akio. Melihat semua wanita yang di hadapanya tergulai lemas.

"Gimana ini" Akio bergumam dalam hatinya

Sora memahami Akio, Sora pun duduk

"Sini sama aku" Sora memeluk Akio

Akio pun memasukan Penisnya lagi ke Vagina Sora

"Ibu santai aja, telentangan yah" Akio mencium kening Sora

"Ini sudah tugas ku" Sora tersenyum simpul

Dan Akio lebih kasar dalam melakukan hubungan sex, dan gerakan pinggulnya yang tidak beraturan, Akio menarik Sora hingga ia berada di atas pangkuan Akio, menggendong Sora, dan meletakan sora di atas meja tempat bersantai di taman yang tidak jauh dari mereka berdua berada, Sora membuka pangkal pahanya selebar mungkin sambil memeluk Akio, sekali kali Akio melumat bibir manis Sora, dada Sora yang besar sangat kenyal dan berisi, Akio terus mempercepat gerakan pinggulnya.

"Aku mau keluar" Bisik akio di telinga Sora

"Keluarin yang banyak" Balas Sora

Cairan hangat pun keluar dari penis Akio yang memenuhi Vagina Sora

"Ahhhh banyak banget.... hangat rasanya" Sora memeluk Akio

"Boleh satu kali lagi ?" tanya Akio

"Ehhh masih mau lagi ?" Sora kaget

"Iya bu" balas Akio

"Tunggu dulu" Pinta Sora

Akio melepaskan Penisnya dari Vagina Sora, Sora pun dengan lemas menyentuh tanah dan hexagram terbuat, sora pun masuk ke dalam pentagram tersebut, beberapa menit kemudian Sora segar kembali.

"Apa mereka perlu aku segarkan lagi?" tanya Sora

"gak perlu, aku hanya ingin sama ibu" Akio dengan nada manja

"Dasar anak nakal, ibu akan melayani kamu sampai puas" Sora meraih Akio

Sora mulai dengan meremas remas penis Akio, dan menjilat dada Akio, rangsangan beberapa titik di berikan oleh Sora, Tiba tiba Sora berhenti.

"Kenapa bu ?" tanya Akio

"Aku lupa, sekarang masa subur ku, aku bisa mengandung anak mu" Sora memegang perutnya

"Gak apa" Akio mengecup bibir Sora

Sora pun menyentuh bagian di bawah pusarnya, pentagram kecil pun terbuat, dan semua sell telur yang menyebabkan kehamilan mati seketika.

"Nah ayo lanjut" Sora dengan nada centil

Sora pun berada di atas Akio, Akio memandangi sora, Sora perlahan memasukan penis Akio yang sudah tegang, ke dalam Vaginanya, Sora merasakan malam penuh ke bahagian, hingga menjelang pagi, mereka pun berhenti, dan semuanya mengalami penyakit masuk angin. Karena tidur telanjang di taman istana.

Perbatasan Vatica, gerbang kegelapa terbuka, Satella bersama tentaranya sudah membentuk barisan, penduduk Vatica kalang kabut.

"Dengar penduduk Vatica, Hari pembalasan sudah tiba, Aku adalah Hakim pada hari akhir ini, bertobatlah" Satella dengan nada meledek

Tentara Vatica bersiaga penuh di benteng pertahanan mereka

"Pendosa, jangan mengataskan nama suci hari penghakiman!!" Teriak tentara Vatica

Satella menyadari benteng Vatica adalah benteng yang memiliki aura suci, Para tentara Vatica mulai menyirami benteng mereka dengan air suci. Sella pun menerima isyarat dari Satella, Alteri mulai di tembakan menghujani kota Vatica, dari dalam Chaos yang sudah merasuki jiwa warga Vatica mulai membakar kota. Agustus Paus hilang harapan dengan serangan mendadak dari Satella. Tentara Satella mengepung kerajaan Vatica. Jika tetap berdiam diri sama saja mereka akan terus menghujani vatica dengan Alteri.

Pasukan Sihir Vatica mulai terbang dan menembakan sihir mereka ke arah garis depan tentara Iblis Satella.

"Serra sekarang!!" Satella dengan nada keras

"Pasukan, Target kalian adalah tentara sihir Vatica!!" Serra terbang bersama tentara naga iblis

Peperangan di darat dan udara pada wilayah kerajaan Vatica, suara aduan besi, teriakan kesakitan dan bau amis darah yang terbawa oleh angin. Satella mencabut pedangnya dan memberikan isyarat kembali, tentara Iblis membawa tangga dan mulai bergerak.

"Walau membosankan setidaknya main perang perangan seperti ini cukup menarik juga" gumam satella dalam hati

"Dalam perperangan ini tidak ada jalan keluar" ujar raja Agustus Paus

Suara terompet pun terdengar, pasukan royal guard mulai bersiap, di balik benteng pertahanan Vatica
sebagian orang berperang melawan warga mereka sendiri yang menyerang tentara, Gun slinger memadamkan api dan membuat pertahanan. Iblis iblis mulai memanjat benteng suci. tapi mereka terbakar. Tentara Vatica yang melihat tentara iblis yang mencoba memanjat terbakar mereka sangat senang, setidaknya mereka bisa meredam masalah dalam kota.

"Kalian kira aku hanya bisa menggunakan sihir gelap ? akan ku tunjukan sihir suci" Satella pun melayang di udara

"Tuhan kami yang di surga, maha suci engkau atas nama mu, jadikan diri ku adalah kehendak mu, Amien" Satella selesai membaca mantra

Cahaya dari langit pun terlihat, suara terompet terdengar dengan jelas, Agustus Paus terkejut, dan ia langsung melihat ke jendela, langit seolah olah terbelah, cahaya yang terang dan lembut terlihat.

"Siapa yang menggunakan Doa Pujian" Agustus paus mencurigai ada orang yang hiyanat

tidak lama seorang jendral garis belakang bertemu dengan Agustus Paus dan memberitahukan bahwa satella menggunakan sihir suci. dari langit turun tombak dan panah api menghujani kota Vatica. Banyak tentara Vatica yang berjatuhan.

"Apa lagi yah hmm" Satella berfikir sejenak

Satella pun turun ke tanah dan ia berlutut, sambil melihatkan tanganya, sebuah altar terbuat dari bebatuan yang muncul dari dalam tanah.

"Tuhan di surga, Ampunilah kami atas kesalahan kami, seperti kami mengampuni orang orang yang bersalah kepada kami..." Satella mulai doa suci kembali

"Tidak mungkin!!, untuk menggunakan sihir suci harus orang yang memiliki hati yang murni" Agustus Paus marah

"Tapi ini kenyataan yang mulia" balas jendral garis belakang Vatica

"Janganlah kami di masukan ke dalam cobaan, Tetapi lepaskan kami dari pada yang jahat di muka bumi ini, karena engkaulah yang memiliki kerajaan di langit dan di muka bumi ini, Amien" Satella membuka matanya dan tertawa terbahak bahak

Suara yanyian yang terdengar menggema dari langit, Benteng Vatica ke hilangan Kekuatan Suci mereka, Satella memerintahkan Sella dan Serra kembali ke wujud manusia mereka, yanyian tersebut membuat semua tentara iblis satella terbakar, Orang orang yang hatinya sudah gelap pun saling membunuh dan menyerang sesamanya. Vatica tidak lebih menjadi seperti Neraka di bumi.

Satella berjalan bersama dua orang kepercayaanya, melewati benteng Vatica, mereka saling membunuh, Satella berjalan dengan hening, Serra dan Sella tidak berbicara sedikitpun mereka tetap waspada terhadap Satella, namun tidak ada seorangpun yang mencoba menyerang mereka.

Para wanita dan anak anak ketakutan orang orang tua yang berdoa meminta keselamatan, saat berdoa ia pun berubah dan lansung membunuh orang orang di sekitarnya.

"Mati kau mati kau iblis!!" mereka mendengar teriakan dari orang orang yang saling membunuh

Mereka saling menghujat sambil membunuh, Agustus Paus pun berlari ke balkon dimana biasanya ia mempimpin doa rakyat Vatica, ia melihat pembunuhan dimana mana, dan mereka saling menjarah harta, memperkosa, dan mabuk mabukan sambil membunuh orang orang. Satella meneteskan airmatanya, Serra dan Sella pun di berikan visi oleh Satella, dan kebenaran dari penduduk Vatica, kejahatan kehatan yang mereka buat. ada yang berlarian telanjang, sambil tertawa.

Beberapa wanita sedang asik melakukan lesbian dan bercinta dengan mayat. Mereka meminum darah orang orang yang mereka bunuh, tatapan penuh kebencian dan kecurigaan. di hadapanya seorang wanita yang sedang asik masturbasi dengan badan di lumuri dengan darah, Satella memotong kepala wanita tersebut, dan melanjutkan perjalananya menuju istana Vatica

Orang orang yang mati membuat Serra dan Sella tidak mengerti, mereka malah memiliki senyuman di wajah mereka.

"Inilah aku sang pembawa penghakiman" satella dengan dengan nada sedih

tempat tempat suci mereka bakar, dan membakar rumah sendiri, ada pula orang orang yang bercinta dengan hewan ternak, Satella melihat dengan tatapan sedih, dan terus berjalan menuju istana Vatica. Agustus Paus berdoa kepada tuhan agar segera memberikan penyelamatan. Satella tiba di pintu gerbang Istana Vatica, dan ia melihat kejadian yang sama seperti di kota, Satella beserta dua orang kepercayaanya tidak di halangi oleh siapapun, ia terus maju, dan ia pun tiba dimana Agustus Paus sedang berdoa sambil menangis.

"Agustus... lihatlah hari penghakiman" Satella berdiri di samping Agustus Paus

"Apa yang telah kau lakukan!!" Agustus paus hendak memukul Satella

Namun ada pelindung yang mengelilingi tubuh Satella

"Kau tau Doa suci yang aku bacakan, aku tidak perlu bertanya seperti itu kan" Satella dengan nada pelan

"Doa suci itu adalah doa penghakiman" Ujar Agustus Paus

"Lihat, mereka telah mendapat penghakiman, sifat asli mereka terlihat" ujar Satella

"Bagaimana bisa kau memiliki hati yang murni" tanya Agustus Paus

"Hati murni ?! tidak perlu karena aku adalah sang pembawa ke malangan atau seorang hakim di hari akhir" Satella tertawa kecil

"Tidak mungkin, jika memang seperti yang di ramalkan, ini belum saatnya, tidak ada tanda tanda yang aku lihat" Agustus Paus dengan nada lantang

"Bodoh... 10 nubat sudah aku penuhi apa kah kau masih buta ?" Ledek satella

Dari menara atas seseorang terjun sambil tertawa dengan tubuh terbakar, Satella pun berjalan meninggalkan Agustus Paus

Kejadian mengerikan itu terjadi 7 hari 7 malam, Satella bersama kedua pengikutnya menyaksikan dari ke jauhan pemandangan yang mengerikan tersebut, dan Agustus Paus sudah ikut menggila, ia turut melakukan dosa di kota Vatica.

"Satella semua ini di luar dari pemikiran dan pemahaman kami" Serra mencoba berbicara dengan Satella

"Tidak perlu kalian memahami tindakan ku terhadap Vatica, cukup temani aku dan ikuti aku" Satella tersenyum
 
Kabar telah tersebar, Seluruh keluarga kerajaan Vatica termasuk seluruh bangsawannya telah tiada, secara automatis kerajaan Vatica di bawah kerajaan Lavia, karena satella telah menyerang kerajaan Vatica, dalam sejarah perperangan tidak ada yang hingga memusnahkan keturunan kerajaan beserta rakyatnya. Dalam sudut pandang perang hall tersebut sah sah saja, Kerajaan Feora sangat terpukul dengan ke hancuran sekutunya, kerajaan Feora pun memulai dengan mengadakan pertemuan raja raja yang di hadiri 20 kerajaan besar lainya.

Dalam perdebatan raja raja, Satella bukan lagi balas dendam tapi merupakan pembantaian masal, ia melanggar berbagai kode etik dalam perperangan, sihirnya sangat mengerikan, di tambah laporan bahwa Satella mampu menggunakan sihir suci. kerajaan Aeria pun mendapatkan kabar tersebut, anehnya Satella tidak pernah meclaim sebagai wilayahnya kecuali kepulauan Lavia.

"Selanjutnya kita akan ke wilayah Decrasia, Kita akan datang sebagai hakim untuk mereka" ujar Satella

"Baik Satella" Serra dan Sella dengan penuh hormat

Feora kesal dengan kabar tersebut, ia menampar meja kerjanya sendiri.

"Sampai kapan orang bodoh itu bertindak" Feora dengan nada kesal

300 tahun yang lalu Fiona mengetahui tentang dokumen rahasia masalah Satella, Fiona menyelusuri tentang ke benaran dari Satella, secara rahasia Fiona pernah bertemu dengan Satella secara langsung dan hidup selama 50 tahun lamanya menjadi sahabat Satella.

Satella telah mengetahui akan pertemuan 20 raja raja, Satella pun tertawa terbahak bahak, Serra dan Sella merasakan Satella telah berubah, Kerajaan Decrasia mendapat surat dari Satella dimana ia akan menuju ke wilayah kerajaan Decrasia untuk menghakimi seluruh orang disana. Sang raja gemetar dengan kedatangan Satella.

Kali ini Satella membawa pasukanya sekitar 500 orang, dengan pakaian serba hitam, Satella pun menggunakan lambang miliknya di bendera tentaranya, Tentara berkuda dengan armor lengkap, kuda kuda yang bernapas Api. Kerajaan Decrasia adalah kerajaan tetangga dari kerajaan Vatica. sebelum tiba di wilayah kerajaan Feora. Kerajaan Feora mengirimkan 20.000 tentaranya menuju Decrasia.

Setelah tiba di perbatasan antara kerajaan Vatica dan Decrasia, Tentara Satella muncul, prajurit yang menajga perbatasan Decrasia pun melaporkan bahwa tentara ratu penyihir sudah menyebrangi perbatasan dan segera menuju Benteng perbatasan Decrasia. Pemimpin benteng pertahanan perbatasan memerintahkan seluruh tentaranya untuk bersiap.

Tentara Ratu sihir yang berjumblah 500 orang dengan pakaian lengkap, akan di sambut oleh 4000 tentara Decrasia di benteng pertahanan. Satella pun merubah pakaian dengan baju jirah Valkry miliknya, Satella terlihat anggun dan cantik dengan baju jirahnya, Satella pun memanggil Unicorn miliknya, dan menunggangi Unicorn tersebut, dan ia berada di barisan depan tanpa takut untuk di serang duluan oleh orang orang yang mengincarnya.

"Tentara Ratu sihir telah terlihat!!" peringatan dari menara pengawas

Tentara Decrasia mulai bersiaga, dan berbaris, mereka bersiap untuk menyerang, mereka pun melihat rombongan tentara yang di pimpin Satella, entah kenapa tubuh mereka tidak dapat bergerak, kaki mereka gemetar, pemadangan yang angat mengerikan tapi menyedihkan, seperti arak arakan yang membawa jenazah.

Satella bersama tentaranya terus berjalan tanpa menghentikan langkah kuda mereka, tiba tiba barisan tentara Decrasia membuka barisanya dan membiarkan Satella bersama tentaranya lewat, Satella dan tentaranya tidak menyerang tentara Decrasia. setiap barisan tentara yang hendak di lalu Satella melepaskan helm mereka sebagai tanda penghormatan untuk Satella. Dalam hati mereka merasakan, bahwa menyerang Satella bukanlah tindakan yang benar.

Vatica memang terkenal kerajaan yang Egois dengan berkedok agama yang mereka anut sebagai topeng untuk menutupi perbuatan mereka yang buruk. Selain itu kerajaan Vatica sering mengintimidasi keluarga kerajaan lain. Dan memaksa mengirimkan pasukan untuk menjadi tentara Vatica secara paksa. Satella tiba tiba memberikan isyarat seluruh tentara Satella pun behenti.

"Dengar kalian manusia, aku datang bukan untuk berdamai, namun aku datang sebagai pembawa penghakiman, kalian tentu memiliki dosa, dan aku perintahkan kalian untuk pergi, selamatkan keluarga dan orang orang yang kalian cintai, atau kalian akan mati saat aku melaksanakan penghakiman" Satella dengan nada lantang

Mendengar kata kata tersebut, tentara Decrasia pun berhamburan mereka pergi meninggalkan tugas mereka, satella pun memberikan isyarat tentaranya mulai bergerak kembali. Ibukota kerajaan Decrasia, yaitu kota Elmora mulai di jaga ketat oleh tentara khusus kerajaan. Kabar tentang tidak adanya perlawanan saat Satella memasuki perbatasan kerajaan Decrasia pun sampai ke telinga raja Decrasia, Ia pun mengeluarkan perintah membunuh semua tentara yang melarikan diri.

Tentara kerajaan Feora pun tiba dari arah barat memasuki kota Elmora. dan ini akan menjadi pertempuran dalam kota, rakyat Decrasia pun pergi mengungsi melewati kerajaan Feora, menuju Aeria. Kerajaan Aeria tetap menerima orang orang yang mencari keselamatan. tapi tidak akan bisa terus seperti ini.

Fiona pun meminta agar produksi kapal laut di perbanyak, Aeria pun di sebut sebut sebagai pertahanan terakhir, Tentara Satella yang berada di Lavia pun bergerak ke seluruh wilayah dan menyerang atas perintah Satella. Satu persatu kerajaan berjatuhan di lenyapkan oleh tentara Satella.
 
Palinglima militer Aeria bersama Raja pun di mulai, karena tidak mungkin terus terusan menerima pengungsi ke dalam wilayah kerajaan Aeria. Kerajaan Feora sekarang sedang berperang di wilayah kerajaan Decrasia. Karena Satella bersama pasukanya berada disana. Kerajaan Florensia pun mengirimkan pasukanya melewati kerajaan Feora. Untuk bertempur melawan tentara Ratu Sihir.

Perperangan yang di lakukan oleh Satella berkembang ke wilayah perang global, atau perang dunia, semua kerajaan mulai menyusun kekuatan militer mereka dan membuat berbagai macam aliansi. Dari awal memang itu yang di inginkan Satella. Aeria mau tidak mau sebagai negara yang tidak memihak atau bergabung dengan aliansi militer dengan kerajaan manapun. Memutuskan untuk ikut bertempur sebagai tentara garis depan.

"Aku akan ikut ke garis depan" Akio dengan tegas

"Anda harus berada di garis belakang saja, karena tugas kami adalah menyelamatkan kerajaan dan Anda" Daksun menolak raja Akio untuk berada di garis depan

"Tapi aku tidak..." Akio mencoba beragumen

"Yang mulia mohon pahami posisi anda" Nias ikut bicara

Akio pun terdiam dan ia terlihat sangat kesal

"Semangat Tentara dan Rakyat adalah pada diri anda yang mulia" Elfan dengan penuh hormat

"Aku tidak ingin kalian mati sendirian, karena aku bertanggung jawab sebagai raja" Akio dengan nada tegas

Tidak lama suara pintu di banting

"Jangan lupakan bangsa Beast" Ultea dengan penuh percaya diri

Ayano yang melihat Ultea sangat berbeda dari biasa, Ia memiliki semangat juang angat berapi api, Ultea pun duduk di samping Nias

"Sekarang pasukan kita bertambah" Sora tersenyum

Startegi perang pun di bahas dengan detail, Akio akhirnya ikut mengambil andil dalam perperangan ini, Fiona pun membagi pasukan, Armada Laut di pimpin oleh Nias bersama wakilnya Yumeka. Armada Langit di pimpin oleh Daksun Serta Fiona. Armada Darat di pimpin Oleh Akio dan Fiona. Pasukan medis Ayano dan Ultea. Sedangkan garis belakang adalah Sora.

"Disini kita kesulitan, kapal perang kita hanya ada sekitar delapan buah, kecuali kapal pengangkut" Akio memperhatikan jumblah armada

"Yang mulia, Aku sudah di tunjuk sebagai Pemimpin armada laut kerajaan Aeria, soal kapal perang jangan khawatir, kami memiliki 200 kapal perang Induk, 450 kapal penghancur, dan 142 kapal pendukung" Nias memberikan info tambahan

"Ayano, bagaimana bagian medis ?" tanya Akio

"Yang mulia, hamba sudah mendata semua persediaan obat obatan, aku menyerahkan untuk perindungan medis kepada Ultea, dan kami juga sudah mendapatkan persediaan yang cukup dari hutan serta ladang masyarkat" Ayano dengan tegas

"Untuk masalah pangan, aku membuat di 9 titik berbeda, yang akan membuat kita bertahan, serta membuat sumur untuk sumber air dengan titik berbeda pula, pertahanan garis belakang sudah aku atur sedemikian rupa sesuai dengan strategi kita" Sora menjelaskan dengan baik

"Tapi disini aku mendapat kendala" Felish turut berperan sebagai bagian perbekalan tentara dan persenjataan

"Apa itu ?" tanya Akio

"Masalah persenjataan dan baju jirah" Felish sambil melihat data di atas kertas

"Kita memang kekurangan dalam persenjataan dan baju jirah, ada solusi ?" tanya Akio

"Aku melihat ada beberapa kelompok dwarf dalam masyarakat, mereka adalah penambang sekaligus penempa yang hebat" Yumeka memberitahukan dengan jelas

"Itu sangat membantu, tapi masalahnya dengan para elf bagaimana Elfan?" tanya Akio

"Aku dari Dark elf akan menengahi Elf dan Dwarf , percayakan kepada ku" Elfan sambil menerima data dari Fiona
 
Bimabet
Diam diam Akio pun pergi, ia mencari Satella, di tengah tengah hutan putih, tempat dimana Satella pernah menggunakan Yanyian Maria, Akio menggunakan mantra pemanggil, berkali kali Akio memanggil Satella.

"Serra dan Sella, bawa pasukan untuk bersembunyi, aku ada urusan sebentar" Satella dengan raut wajah bahagia

"Satella mau kemana ?" tanya Sella

"Ada seseorang yang memanggil ku, dan sangat berarti bagi ku" Satella kembali mengenakan baju yang berbeda dan terlihat sangat anggun dan semakin cantik seperti putri raja

"Baiklah" Sella tersenyum

Satella pun menghilang seperti di tiup angin, Akio yang berada di tengah tengah hutan putih, merasakan hembusan angin yang hangat, tidak lama Satella muncul di hadapanya

"Raja ku" Satella menyapa Akio

"Satella ?" tanya Akio

"Ya sayang ku" Satella memeluk Akio

Tubuh akio menjadi mematung, bukan karena pengaruh sihir, tapi ia di peluk oleh wanita yang pernah ia cintai

"Sudah lama aku menunggu mu, aku selalu menunggu, dan menunggu mu, aku merindukan mu" Satella membenamkan wajahnya ke pelukan Akio

"Satella ada yang ingin aku bicarakan...." Akio mencoba berbicara

belum selesai berbicara, Satella mencium bibir Akio, dan Satella tersenyum

"Ingatan ku masih belum kembali semua, terutama tentang diri mu" Akio tersenyum kembali

"Aku sangat mencintai mu, melebihi apapun di dunia ini" Satella tidak melepaskan pelukanya

"Aku yang sekarang berbeda dengan yang dulu" ujar Akio

"Tidak masalah, yang aku tau kau adalah Albert yang berganti nama menjadi Akio" Satella memandangi wajah Akio dengan sangat dekat

Satella pun melepaskan pelukanya kepada Akio, dan ia mulai beryanyi, yanyianya sangat merdu namun mengandung arti yang sangat dalam, rasa kesepian, rasa sakit hati dan penyesalan, begitu terasa dari senandung yang ia yanyikan. Air mata Akio pun menetes. Satella pun meneteskan air matanya.

"Takdir kita berbeda, dan hentikanlah aku Raja ku" Satella pun menghilang

Akio pun kembali ke istana bulan, tanpa berbicara apapun, dengan perasaan yang sedih.

Draft, Elf dan Dark Elf mulai berdiskusi untuk permasalahan selama ini, diskusi yang panjang penuh akan perdebatan dan perbedaan akhirnya redah, mereka menyetujui usul dari Elfman pemimpin bangsa Dark Elf termuda yang pernah ada.

Satella pun memunculkan tentara iblisnya lagi di Drecrasia, perperangan pun di mulai, Satella melihat dari kejauhan dan mengatur pasukanya, ledakan demi ledakan serta kebakaran terjadi di ibukota kerajaan Drecrasia.

"Pasukan Rapatkan Barisan!!" Perintah komandan tentara Feora

Tentara Feora pun merapatkan barisan, tentara yang menggenakan tameng besar di depan membentuk formasi, dan prajurit bertombak, menyusun posisi mereka hingga dari sela sela tameng pelindung tersebut keluar tombak tombak yang sangat tajam, prajurit ibslis berkuda menghantam formasi tentara Feora, dan itu berhasil, Meriam alteri sihir di tembakan menghujani tentara gabungan 20 kerajaan.

Akio pun menemui pemimpin dari bangsa Dwaf, dan ia memberikan beberapa cetak biru, bangsa dwaft tadi pun melihat rangkaian senjata yang berada di cetak biru tersebut.

"kami belum pernah melihat benda seperti ini" ujar Dwrafin

"Itu aku dapatkan saat melihat gerbang ke benaran, Lost Weapon"

"Bahan bahan ini semua tersedia di tempat kita, kami akan membuatnya, sesuai dengan cetak biru ini"

"Syukurlah" Akio bernafas legah

"Orang yang tidak memiliki ilmu sihir pun akan mampu bertempur, dan ini sangat menakjubkan" ujar Dwrafin

Setelah menemui pemimpin bangsa Dwarf, Akio pun menemui Fiona, dan ia menggunakan sihir yang di sesuaikan dengan senjata yang akan di buat.

"Tehnik bertempur yang sangat unik" Fiona dengan rasa penasaran yang luar biasa

"Aku harap kamu bisa mempercepat melatih tentara dan merekrut tentara dari rakyat jika di perlukan" Akio pun meninggalkan Fiona

Fiona pun melaksanakan sesuai permintaan Akio, Fiona juga terus berlatih siang dan malam, perekrutan tentara pun di lakukan, sementara itu seluruh orang orang yang mengetahui obat obatan dan metode pengobatan di kumpulkan, para bangsa Elf dan Dark Elf mengajarkan pengetahuan mereka. Perperangan sudah semakin dekat. Rakyat dan orang orang yang berlindung di kerajaan Avalon turut membantu. Semua orang terlihat sangat sibuk.

Sandi militer pun di buat, serta di ajarkan kepada orang orang khusus, post post ke amanan kerajaan Aeria yang berada di luar istana memperketat penjagaan mereka. Akio pun memberikan semua hasil penelitianya dalam berbagai bidang, mesin mesin di ciptakan untuk mendukung orang orang yang memerlukanya. Kristal sihir untuk berbicara jarak jauh pun di perkenalkan, dan mulai di gunakan.

Akio benar benar mencampurkan tehnologi dengan sihir, dan itu di sebut Magitech, Felish yang melihat buku buku yang di tulis oleh albert ia tidak menyangka bahwa Magitech bisa seluas ini, Akio benar benar berfikir lebih jauh dari jaman sekarang ini, cetak biru yang di berikan kepada Dwarf pun adalah Magitech. Untuk melawan tentara Satella menggunakan Magitech.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd