Satella pun kembali ke gunung Hermon, Dan mereka kembali pergi ke tempat lain, Kuil Emur, yang menyebah roh Api yang berada di reruntuhan kota Eria. Satella terlihat sedih sambil melihat ke luar jendela. Sella dan Serra tidak berani menegur Satella.
Akio pun terbangun dari pingsanya, Dan ia pun duduk sambil memegang kepalanya, Felish pun langsung memeluk Akio.
"Akio, aku sudah menyadari apa arti dari seorang ratu, kamu adalah seorang raja, raja wajar saja memiliki istri lebih dari satu, aku pun akan menerima itu semua hanya saja aku butuh waktu" Felish meneteskan airmatanya
"Fel...." Akio membalas pelukan dari Felish
Kerajaan Feora pun mengutuk tindakan dari Fina , Sora, Dan Ai mereka di pecat dari kesatuan militer Kerajaan Feora, Mencabut semua hak hak bangsawan serta seluruh penghargaan mereka, penghapusan nama mereka dari sejarha kerajaan Feora. dalam ke adaan seperti ini, Raja masih mengirimkan pesan kepada Agustus Paus, bahwa mereka telah membawa kabur raja sihir. yang sekarang bernama Fumiko Akio.
Akio mencium bibir Felish, setelah itu Felish menghentikan Akio, Felish naik ke atas kasur tempat Akio berbaring, Felish duduk tepat di atas penis Akio. Felish pun membuka bajunya, Akio pun menciumi belahan dada Felish, Felish memeluk kepala Akio, Seteiap Akio menyentuhnya, Felish langsung merasakan rangsangan.
Tentara yang mengikuti Fina datang dan memberitahukan bahwa raja Feora sudah menganggap semua orang di hutan putih adalah musuh, dan mencabut semua haknya.
"Dengar kalian tentara ku, Aku Fina Natalia Fiona, akan membangun nama yang di berikan oleh Raja Feora, dan nama ku sekarang Natalia Fiona yang mengabdi kepada raja sihir Fumiko Akio, tentu saja kalian mengetahui saat aku meminta kalian ikut dengan ku. Semua sejarah yang kalian dengar dan kalian baca di buku buku semua adalah bohong, raja sihir sesungguhnya tidak seperti itu, saat kalian masuk ke dalam kastil ini tentu kalian telah melihat berbagai macam cerita yang sesungguhnya serta bukti akan kebenaran, tehnologi yang kita gunakan, sihir sihir yang kita gunakan, semua dari raja sihir. Saat ini untuk kalian...." Fiona dengan nada lantang dan tegas
Ai dan Sora mendengar suara Fiona yang menggema, mereka mendengarkan pidatonya.
"Yang mau mengikuti ku, silahkan tinggal disini, jika kalian ingin membunuh ku, aku disini, jika kalian ingin ke benaran maka ikutlah aku disini" Fiona dengan nada keras
Semua prajurit pun terdiam, pikiran mereka bercampur aduk begitu pula akan perasaan mereka. Fiona mengetahui pada saat ini juga entah kapan terjadi, mereka akan saling menyerang. Sora dan Ai bertemu di ruangan tengah kastil raja sihir.
"Achemis negara Fumiko Sora" Sapa Ai yang melihat Sora mengenakan bajunya lengkap dengan penghargaanya
"Jendral Bulan merah, Fumiko Ai" balas Sora, karena Ai sudah megenakan baju jirahnya
Mereka pun tersenyum, dan keluar menemui Fiona.
"Oi lihat Alchemis negara, dan itu jendral bulan merah" salah satu prajurit sambil melihat sora dan Ai
Fiona adalah seorang jendral bulan biru yang mendapatkan penghargaan tertinggi 7 kerajaan yaitu bulan dengan sayap perak, begitu juga Ai dan Sora, dalam kata lain orang yang menyandang gelar tersebut bisa di bilang kandidat terkuat raja selanjutnya.
"Aku Fumiko Sora, mengikuti raja sihir" Sora dengan nada lantang
"Aku Jendral Bulan Merah, Fumiko Ai, mengikuti raja sihir"
"Dengar tentara ku, jika kalian mengangkat pedang kalian menjulang ke atas langit, maka kalian adalah tentara dari istana bulan dari raja sihir ini, dan raja kita adalah Fumiko Akio dan Ratu kita adalah Masamune Felish, untuk melawan Satella yang sudah mengacaukan tanah kelahiran kita" Fiona melanjutkan pidatonya
namun tidak ada salah seorang pun yang masih mengangkat pedangnya.
"Akio.. kamu dengar kan" Felish tersenyum kepada Akio
"Ya aku mendengarnya" balas Akio
"Kalo begitu, mereka menunggu rajanya untuk muncul" Felish pun turun dari atas tubuh Akio
Akio pun turun dari tempat tidurnya, ia berjalan dengan penuh wibawa. Akio menerima takdirnya menjadi raja sihir nubuatnya telah terpenuhi semuanya, bajunya pun tiba tiba berubah begitu juga Felish, Akio menghentikan langkahnya di depan pintu.
"Aku tidak bisa menemui mereka, jika ratu ku tidak di sampingku" Akio tertawa kecil sambil menoleh ke arah Felish
Felish mengangguk, dengan gaun berwanra putih bersih dan tiara yang melingkar di atas rambutnya, lonceng pun berdentang di istana bulan raja sihir, semua orang menjadi terdiam, cahaya cahaya yang ada di istana bulan mulai bersinar, begitu juga lampu sihir di taman istana bulan, sihir pelindung istana bulan di perbaharui dengan sendirinya, Akio pun bersama Felish berdiri di atas balkon, prajurit melihat raja istana bulan, dan ratunya. dan salah seorang pun mengangkat pedangnya ke langit. Tiba tiba saja, pedangnya ada cahaya seperti kunang kunang dan semakin banyak, baju jirahnya berubah menjadi berwarna putih bersih, dengan garis emas, ia merasakan kekuatan sihirnya meningkat, dan aura sihir yang di rasakan dari prajurit tersebut adalah kelas Paladin.
"Jika raja sihir adalah seorang iblis, tidak mungkin ia bisa menjadikan prajurit rendah menjadi seorang paladin" balas salah seorang prajurit dan mengangkat pedangnya
"Tentu saja kami tidak ingin mengabdi jika kami tidak melihat seperti apa raja kami itu" Lima orang mengangkat pedangnya menjulang ke langit
tentara yang lain pun mengikuti prajurit yang lain, setelah seluruh tentara mengikrarkan menjadi seorang tentara kerajaan dari istana bulan.
"Dengar semua tentara ku, dan kalian harus bersumpah :
- Dilarang melakukan pengkhianatan jika sudah terjadi kesepakatan damai,
- Dilarang membunuh wanita dan anak-anak,kecuali mereka ikut berperang maka boleh diperangi
- Dilarang membunuh orang tua dan orang sakit
- Dilarang membunuh pekerja (orang upahan)
- Dilarang mengganggu para biarawan dan tidak membunuh umat yang tengah beribadah
- Dilarang memutilasi mayat musuh
- Dilarang membakar pepohonan,merusak ladang atau kebun
- Dilarang membunuh ternak kecuali untuk dimakan
- Dilarang menghancurkan desa atau kota
Sebagai Syarat dan aku sudah mengikrarkan sebagai raja, Hutan putih akan menjadi wilayah kekuasaan ku hingga gunung Avalon dan laut utara. Karena Kastil Bulan ini berdiri di atas kerajaan Kuno Aeria"
Tabir sihir mulai terbuka, wilayah mati menjadi subur kemaren, hutan putih yang kering dan menakutkan kini menjadi hijau kembali, kutukan telah di angkat, peri hitam berdatangan, yaitu Dark Elf, dan penghuni hutan sihir yang lainya. Mereka dengan mengenakan baju jirah memberikan hormat kepada raja Istana Bulan.
Felish tersenyum, dan Akio pun tersenyum lebar, ingatanya sebagai raja sihir sudah kembali sepenuhnya
"Aku resmikan Kerajaan Aeria atau juga di sebut Kerajaan Bulan telah berdiri, di bawah ke pemimpinan ku sebagai raja, dan Masamune Felish sebagai ratu, Angkatan Darat akan di pimpin oleh Jendral Besar Natalia Fiona, Pasukan Imperial di pimpin oleh Jendral Bulan merah Fumiko Ai, Pasukan Sihir di pimpin Oleh Sora, Wilayah Hutan putih akan aku serahkan kepada bangsa Ras Dark Elf atau peri hitam" Akio dengan nada lantang
Tidak lama kemudian pentagram dari air pun muncul, suara aungan dari langit bergema. dan mereka pun muncul dengan memberikan hormat.
"Hamba Pemimpin pasukan langit, penguasa langit Gracia, mengakui anda sebagai raja kami, dan nama hamba adalah Daksun" Seorang yang mengendarai Griphon
"Hamba Penguasai Laut Emir, dari ras duyung, mengakui anda sebagai raja, dan nama saya Nias"
Dari barisan tentara dark elf, keluar seorang laki laki tampan dan memberikan hormat.
"Anda masih seperti yang dulu, raja ku" laki laki tersebut tersenyum
"Siapa dia?" tanya felish dengan nada pelan
"Dia orang yang memimpin perihitam saat menyelamatkan ku, dan membangun kastil ini, namanya adalah Elfan" Akio sangat senang melihat Elfan
"begitu yah" Felish tersenyum lagi
"Dibawah sinar bulan purnama, Kami penghuni Hutan putih, mengakui raja Castil Bulan, Fumiko Akiom dan ratu kamu Masamune Felish, dan Aku adalah Elfan kesatria hutan putih sekaligus pemimpin ras Dark Elf atau yang kalian kenal Peri Hitam" Elfan dengan nada tegas
Fiona yang melihat Elfan tersipu malu
bersambung..........