Hari ini piket sekolah Akio dan Felish harus membersihkan ruangan kelas berdua saja, Felish terlihat murung, dan enggan berbicara dengan Akio. Akio pun merasakan ada yang salah dengan pacarnya. Akio melihat ke luar kelas dengan membawa bak sampah, siswa dan siswi serta dewan guru sudah pulang, kecuali penjaga sekolah, Akio pun melapor kepada penjaga sekolah mungkin mereka akan pulang telat, agar sekolah tidak di kunci, memang biasanya kegiatan club jika sibuk bisa sampai jam sembilan malam. Akio pun kembali ke ruangan, melihat Felish yang duduk di kursinya. Akio menarik tangan Felish, Felish hanya diam, karena sekarang Felish memikirkan hubungan Akio dengan gadis bernama Satella yang pernah ia sebutkan. Felish tidak melihat ke depan, ia mengikuti kemana Akio membawanya, Mereka menuruni tangga bangunan sekolah, dan Akio membuka gembok dari gudang sekolah, tanpa bicara Akio pun menarik tangan Felish, dan menutup gudang tersebut serta menguncinya dari dalam.
Jarak gedung sekolah dengan gudang cukup jauh, Akio menyalakan lampu gudang dengan penerangan yang seadanya. Penjaga sekolah pun menutup ruangan kelas, serta gedung sekolah, karena ia sudah tidak menemukan akio yang tadinya meminta ijin, Ia pikir Akio sudah pulang. Di dalam gudang, Akio melepaskan genggaman tanganya.
"Ada apa dengan mu Fel ?" Tanya Akio
"..........." Felish diam saja
"Apa aku melakukan hall yang buruk terhadap mu ?" Akio cemas
"Tidak" Felish dengan suara kecil
"Jadi kenapa seharian ini kamu selalu diam saja?" Tanya Akio
"............." Felish kembali diam
Kemudian, Akio duduk di samping Felish, ia kebingungan dengan sikap wanita yang ia cintai. Hari sudah semakin sore, matahari mulai terbenam, mereka berdua saling diam.
Beberapa saat kemudian
"Akio...." panggil Felish
"Ada apa Fel?" tanya Akio dengan nada pelan juga
Felish menetes kan air matanya
"Siapa itu Satella" Felish sambil menangis
"Satella ?" Akio bingung
"Nama wanita yang kamu sebutin saat kita di taman, terus kamu tinggalkan aku sendiri" Felish masih saja menangis
"Aku tidak tau siapa Satella itu, Aku juga bertanya dengan kaka dan ibu ku, tapi mereka juga menutupi dari ku, siapa satella" Akio menjelaskan dengan singkat
"Aku kesal saat kamu menyebut nama wanita lain di depan ku" Felish mengusap air matanya yang terus bercucuran
"Fel, sumpah ku itu mutlak, perjanjian kita itu tidak dapat di tawar, aku tidak akan memberikan cinta ku ke wanita lain" Akio mencoba menyakinkan Felish
"Bener?" Tanya Felish
"Iya Benar" Akio dengan tegas
"Kalo begitu, jangan pernah sebutin nama wanita lain di depan ku, karena tidak ada seorang perempuan pun mau mendengar nama seorang wanita dari laki laki yang ia percayai dan ia cintai, dimana perempuan itu tidak mengenal perempuan itu" Felish menyendarkan kepalanya di pundak Akio
"Baiklah, Fel" Akio mengusap kepala Felish
Mereka berdua pun terdiam sesaat
"Akio..." panggil Felish dengan lembut
"Ya sayang" Balas Akio
"Kita pacaran sudah jalan dua minggu, dan baru melakukan itu hanya satu kali, apa Akio tidak ingin lagi ?" tanya Felish
"Aku ingin, tapi aku takut kamu lelah, dan gak bisa bekerja" Akio menatap wajah Felish
"Akio... aku tidak pernah keberatan, bahkan jika Akio ingin, aku siap melakukan dimana saja, asal jangan di tempat terbuka" Felish mencium pipi Akio
Akio pun mengecup bibir Felish dengan lembut
"Sebenarnya, aku mudah terangsang dengan sentuhan mu dimana saja" Felish dengan wajah memerah
"Mau melakukan sex di rumah ku?" tanya Akio
"Tapi ada kaka dan ibu mu" Felish melihat ke arah lain
"Sekaligus aku ingin menjelaskan hubungan kita dengan ibu dan kaka ku" Akio dengan nada semangat
"Tapi, sebelum ke rumah mu, boleh aku minta disini dulu, satu kali saja" Felish dengan nada malu malu sambil membuka kancing baju seragamnya
Dada Felish yang besar, yang di selimuti, Bra berenda, membuat Akio menelan air liurnya, Akio pun langsung menerkam Felish, Felish hanya pasrah perlakuan Akio kepadanya, walau kasar tapi hati dan tubuh Felish menginginkanya.
Akio menciumi serta menjilati leher Felish, Felish mengelurkan suara rintihan kecil. Mendengar suara Felish yang imut, dan wajah Felish yang memerah, nafsu Akio semakin menggebu gebu. Akio tidak membiarkan Felish untuk melakukan perlawanan, Akio membuka celana dalam Felish hingga sobek, karena celana dalam Felish yang tipis, dan mudah di robek oleh tenaga Akio.
Felish pun mencoba meraih celana Akio, dan membuka resleting Akio pelan pelan, dan kancing celana seragam Akio.
"Akio...." Felish memanggil nama Akio berkali kali dan mendorong tubuh Akio
"Ada apa Fel ?" Tanya Akio menghentikan permainanya sementara
"Aku ingin telanjang, soalnya bercinta dengan menggunakan baju seragam ini sulit dan aku merasa tidak bebas" Pinta Felish
"Nanti kalo ada penjaga sekolah terus kita tertangkap gimana dalam ke adaan tidak menggunakan seragam" Akio sedikit khawatir
"Aku gak perduli, selama Akio mau telanjang bersama ku" Felish mulai egois
Felish pun membuka semua baju seragam yang tadinya hanya terbuka sedikit, Akio pun dengan cepat melepas semua bajunya, Felish memandangi tubuh Akio yang tanpa busana, dengan penis yang tegang. Felish agak malu sedikit, Felish mendekat ke Akio, wajahnya semakin dekat dengan Penis Akio, Felish mengeluarkan lidanya, dan pelan pelan dengan mata tertutup menyentuh ujung Penis Akio dengan lidahnya. Akio hanya diam saja melihat tingkah pacarnya yang memiliki rasa penasaran tinggi.
Tangan kanan Felish memegang batang penis Akio, dan mengocoknya perlahan
"Akio.. benar gak caranya seperti ini" Tanya Felish
"Iya..." Akio mengelus rambut Felish
"Terus gimana caranya aku mengisap penis Akio ?" Felish dengan polosnya
"Gimana yah" Akio juga bingung
Akio meminta tangan kanan Felish, dan memberikan petunjuk dengan cara mengulum jari manis Felish.
"Kira kira begitu Fel" Akio memberikan contoh
"Aku coba yah" Felish membuka mulutnya
Penis Akio mulai di isap oleh Felish
"Aduh.." Akio kesakitan
"Kenapa sayang ?" Tanya Felish
"Pelan pelan, tadi penis ku kena gigi kamu" Akio memegang penisnya
"Jangan marah" Mata Felish mulai berkaca kaca
"Aku gak marah kok, nih coba lagi" Akio mendorongkan penisnya ke mulut Felish
Felish mulai melumat Penis Akio pelan pelan, Felish cepat belajar dalam hati Akio. Felish merasakan sensasi yang lain, dan Felish merasakan kenikmatan dari sensasi itu sendiri, tangan kirinya Felish mulai menyentuh Vaginanya sendiri, dan memainkan daging yang menonjol pada bagian Vaginanya.
bersambung..............