Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Dark Art

Satella muncul di sebuah kota bernama Lavia, kota yang di padahi oleh penduduk, Satella terlihat begitu senang melihat berbagai ras, ia pun berjalan hingga tiba di sebuah kuil , dengan tulisan Alpha Omega, Satella pun sangat tertarik dengan gaya bangunan dan ornamen ornamen yang ada pada kuil Alpha Omega.

"Ini tempat suci para Ordo Vatica, sungguh bangunan dan gaya arsitektur yang sangat menarik" Satella sambil memperhatikan bangunan tersebut

Satella mendengar sayup sayup seorang wanita minta tolong.

"Suara wanita, jika aku menolongnya mungkin dia bersedia melakukan hall hall ero atau mesum dengan ku" Satella dengan fantasynya yang liar

Ia pun berjalan mendatangi sumber suara teriakan putus asa tersebut, melewati ramainya orang orang di jalan sambil tersenyum yang mengisyaratkan penuh arti, ia terus berjalan hingga masuk ke wilayah kumuh, dimana banyak berbagai ras, mereka hidup tapi seperti mati, mereka mati tapi mereka hidup. Di tanah lapang yang tidak terurus, ia melihat sekitar sepuluh laki laki, mengelilingi dua orang perempuan, dengan indra penglihatanya yang sangat tajam, Satella melihat tubuh wanita tersebut banyak luka lebam, dan baju yang sudah sobek.

Sihir pendengaran pun di gunakan Satella, dua wanita tersebut sudah pasrah, karena mereka tidak kuasa untuk memberikan perlawanan terhadap sepuluh laki laki, untuk bertahan hidup kaka beradik tersebut, tidak melakukan perlawanan lagi, dan mereka siap untuk di gilir, agar para nafsu para prajurit yang mengelilingi mereka bisa di puaskan.

"Kalian mahluk rendah disana berhenti, jauhkan tangan kalian yang busuk itu dari wanita wanita cantik milik ku" Satella dengan nada angkuh

"Oi oi ada wanita tambahan disana" ujar salah seorang dari prajurit yang hendak memperkosa dua wanita kembar di hadapanya

"Lancang sekali, laki laki rendah seprti kalian tidak pantas, berbicara dengan mulut bau kalian" Satella menghina semua prajurit di hadapanya

"Sayang, cantik tapi mulutnya sangat angkuh, sepertinya bagai mana jika aku antar kamu ke neraka?" tanya seorang prajurit lagi

"Dengan senang hati" Satella malah menundukan sedikit badanya memberikan hormat ala putri kerajaan bangsa eropa

Tindakan Satella berhasil menyulut api emosi sepuluh orang prajurit tersebut. Satella pun berdiri tegak, dari kedua tanganya keluar sepasang pedang kembar, dan ia mumulai langkahnya seperti seorang penari yang menari nari di atas panggung, baru satu orang prajurit yang maju mengalami nasip yang naas, Satella memainkan pedangnya dan tubuhnya ke kiri, ke kanan, ke depan dan belakang, sebelum tubuh prajurit tersebut jatuh, sambutan pedang yang cepat secara bergantian, menyambut tubuh seorang prajurit yang nass tersebut, ia di permainkan Satella hingga mati secara perlahan, dan terjatuh dengan tubuh dan wajah tidak dapat dikenali lagi.

"Yah,,, ayo siapa lagi" Satella sambil menjilat darah yang ada di pedanngya

Prajurit tersebut mengalami shyok yang luar biasa, begitu juga dua orang wanita kembar yang duduk di atas tanah, dengan mata terbelalak, Prajurit yang ada hendak lari.

"er fira firaga relase!!" Satella menggunakan mantra apinya

Api berwarna biru menyala, mengelingi mereka, mereka tidak dapat kabur dari kobaran api yang sangat panas tersebut, salah seorang prajurit yang nekat hendak melarikan diri menerobos, tembok api yang mengelingi mereka, prajurit yang lain hendak mengikuti tindakan kawanya, namun malah orang itu terbakar dengan sangat hebat, dan armor besi yang ia kenakan ikut meleleh, melihat temanya seperti itu prajurit yang lain menghentikan langkah mereka hingga terjatuh ke tanah.

"Yah kurang lagi satu, jadi sisa kalian" Satella menghitung jumblah prajurit yang ada

Dengan sihir satela, baju jirah yang di kenakan prajurit tersebut menjadi panas, mereka pun langsung melepaskan baju jirahnya, hingga tidak mengenakan sedikitpun pelindung di tubuh mereka. Satella berjalan sambil melompat lompat kecil, dan muncul di samping dua wanita cantik yang duduk di atas tanah.

"Hei hei... kalian berdua siapa nama kalian" Satella berbisik

"Aku.. Serra"

"Aku... Sella"

"Aku Satella" Balas Satella

Satella pun memunculkan dua pedang berwarna hitam dan putih, yang besilangan di hadapan Serra dan Sella.

"Apa kalian mau balas dendam ?" tanyaSatella

".........." Sella dan Serra gemetar ketakutan

"Aku bisa melihat masalalu kalian, mereka itu pemerkosa di wilayah kumuh kan, dan kalian berdua pernah di perkosa dari salah seorang yang mati disana, dan satu orang yang masih hidup, dan kawanya membantu penjahat itu untuk memperkosa kalian berdua kan" Satella sambil memberikan ingatan masalalu dari kedua gadis cantik berpakian lusuh tersebut

"Aku.. Ingin membuh mereka" Serra dengan nada dingin dan penuh kebencian

"Serra!! sadar" Sella mencoba meredahkan emosinya

"Sella, apa kamu hendak menjadi seorang pelacur?" tanya Satella

"Siapa kamu!?" Sella bertanya

Satella pun berdiri.

"Aku Ratu Penyihir atau penyihir Kebencian" Satella tersenyum

Mendengar kata kata Ratu penyihir atau Penyihir Kebencian, Sella tertegun melihat wajah Satella yang cantik.

"Satella!?" Mulut Sella berta dengan sendirinya

"Benar aku Satella" Satella tertawa cekikikan

Sella yang selama ini hanya mendengar dari dongeng dan cerita cerita dari orang orang tua jaman dulu, dan kini Ratu penyihir Satella muncul di hadapanya.

"Akankah kau akan melindungi kami ?" tanya Sella

"Aku akan melindungi kalian berdua asal kalian berjanji setia kepada ku" Satella dengan senyum seribu artinya

Sella dan Serra saling berpandangan, dan dari sorot mata mereka sudah membulatkan tekat, dan meraih masing masing pedang yang berada di hadapan mereka. Tiba tiba berbagai macam cara hukuman kematian dan mantra sihir terlintas di pikiran mereka.

"Ternyata kalian cocok memegang dua senjata terkutuk tersebut" Satella terlihat sangat senang sambil bergumam dalam hatinya.

Sella pun melihat pedangnya dengan teliti

"Aku Sella adalah tuan dari pedang ini dan aku menamainya Demonic Sword Zariche" Sella memberinakan nama dan pedang Zariche memberikan kekuatanya kepada Sella

"Pedang Zariche mengakui Sella sebagai tuanya sangat menarik, sedangkan Serra masih belum ada reaksi" Satella memperhatikan kedua wanita tersebut

Pedang yang di tangan Serra seperti memiliki jantung dan berdetak, Serra pun menjilat pedangnya dan ia mendapatkan sebuah nama.

"Pedang ini aku berinama, Blood Sword Akamanah" Akamanah pun berekasi terhadap Serra dan memberikan kekuatanya

"Menarik, siapa nama kalian berdua ?" tanya Satella sambil bertepuk tangan

"Serra sudah mati dan nama ku adalah Akamanah"

"Begitu juga Sella, nama ku sekarang Zariche"

"Siapa ratu kalian ?" tanya Satella

"Ratu kami adalah yang mulia agung Satella, pembawa kedamaian, sang pembawa kesucian, yang bertugas untuk menata ulang dunia" Zariche dan Akamanah dengan serempak

"Bagus bagus, sekarang, masih ada delapan orang disana, hiburlah mereka" Pinta Satella

Mereka pun membunuh secara perlahan lahan setiap prajurit tersebut, ada yang penisnya mereka potong, ada juga yang di potong setiap persendian, Akamanah dan Zariche menjadi sangat kuat, karena setiap nyawa mahluk hidup yang mereka bunuh dengan pedang mereka, maka kekuatan mereka semakin kuat.
 
"Serra dan Sella, kembali ke wujud kalian semula" Pinta Satella sambil duduk di atas mayat

"......................." Serra dan Sella saling berpandangan

Satella bingung, apa yang terjadi dan dia baru ingat, saat Serra dan Sella melihat ke arah Satella

"Maaf Maaf, sekarang cukup pikirkan wujud manusia kalian, dan kalian akan kembali seperti semula, oh iya

mulai sekarang, panggil aku Satella saja" Pinta Satella
Sella dan Serra pun mengikuti kata kata Satella dan mereka kembali ke wujud manusia mereka, dan mengikuti Satella duduk di salah satu atas mayat prajurit yang mereka bunuh.

"Ratu ku, kenapa harus memanggil namamu?" tanya Serra

"Aku bosan saja, panggil saja aku Satella ok" Satella tersenyum simpul

"Baiklah Satella" balas Serra dan Sella secara serempak

"Sekarang apa yang harus kita lakukan ya" Satella melihat ke arah langit

".................." Sella dan Serra diam saja

"Oh iya bagai mana jika kita, melakukan penyucian dan menyelamatkan mereka semua di kota Lavia ini?" tanya Satella

"Penyucian dan Penyelamatan ?" Tanya Sella

"Seperti apa Satella?" Serra bingung

"Kita sucikan mereka dan kita selamatkan mereka dengan kematian" Satella tertawa kecil

"Baiklah Satella" Sella dan Serra bangkit dari tidurnya dan memberikan hormat dengan menundukan kepalanya

"Ayo berangkat!" ujar Satella

Mereka bertiga pun menuju tengah kota, di sebuah patung seorang saint, dengan air mancur yang sangat indah. setibanya di patung seorang saint, Satella pun menoleh ke Serra dan Sella.

"Kalian siap?" tanya Satella

"Kami siap" balas Serra dan Sella

Mereka bertiga pun naik ke dinding yang mengitari patung saint tersebut, Satella mulai menyelentikan jari tanganya, sebuah ledakan besar terjadi, Semua orang tertuju kepada arah ledakan tersebut, mereka saling bertanya tanya apa yang telah terjadi. Satella pun memejamkan kedua matanya dan berdiri tegak, ia menghirup nafas dalam dalam dan menghembuskanya secara perlahan. Satella pun mulai beryanyi, Suara yang sangat indah namun mengandung unsur sihir yang sangat kuat. Orang orang dari Cadetral utusan dari Vatica mulai mencoba menghentikan Satella, Serra dan Sella pun bergerak dengan cepat, dan membunuh pasukan Vatica yang di sebut sebagai tentara Gun Slinger, mereka menembakan senjata sihir mereka, Serra dan Sella lengah, tujuan mereka menyerang Satella, namun amunisi senjata sihir yang di lengkapi dengan mantra anti sihir tidak berfungsi kepada Satella.

Pentagram pelindung berwarna biru terang, muncul melindungi Satella
05f6353de119abb2fd4ad6daa1718cba.jpg

Pentagram​
"Itu pentagram Vatica bagai mana bisa" Ujar salah seorang Paladin yang mengawasi dari jauh

Suara satella memanggil malaikat, awan pun terbuka, cahaya yang terang seperti tangga menyinari kota Lavia, suara bell berdentang berbunyi, Orang orang yang melihat hall tersebut kagum, namun ternyata kematian yang telah datang, mata mereka mulai keluar darah, kuping, dan mulut mereka pun ikut keluar darah, organ dalam orang orang tersebut hancur dari dalam.

Serra dan Sella melihat kejadian tersebut, tidak dapat berkata apa apa. sihir yang mengerikan tapi mengagumkan, bagaimana sihir suara itu ada, karena selama ini tidak ada yang tau akan ke beradaan sihir tersebut, ada pula orang orang yang ketakutan dan panik, mereka tidak memperdulikan anak anak mereka, mereka bersembunyi ke tempat paling aman menurut mereka.

Sebuah kuil milik Cadetral menjadi tempat perlindungan mereka, namun itu semua percuma, sihir pelindung yang melindungi Kuil tidak berfungsi, karena Sihir pelindung untuk menangkal sihir gelap, yang membahayakan manusia, tapi berbeda, yanyian kematian, kekuatan yang di miliki malaikat Sterophone. Setiap orang memiliki effect yang berbeda, ada yang tiba tiba bunuh diri, begitu juga tentara elit Gun Slinger utusan Vatica.

Air mancur di belakang Satella berubah menjadi darah, mengalir dengan deras dan kental. Serra dan Sella menghampiri Satella, dan menyaksikan pemadangan neraka di bumi. Satella pun menghentikan yanyianya, di setiap tempat hanya ada mayat yang tersenyum menerima kematian. Sella dan Serra tidak habis pikir, bukanya tadinya orang orang panik dan ketakutan namun setelah mati terlihat senyuman di wajah mereka.

"Selesai" Satella bertepuk tangan

Serra dan Sella turut ikut bertepuk tangan, Satella memberikan hormat seperti orang yang sedang berada di atas panggung.

Felish yang menjalin pertemanan akrab denganya Akio, mulai mengundang Akio ke rumahnya, Akio menerima undangan dari Felish untuk makan malam bersama.

"Kaka akio pacarnya Felish ?" tanya adik tertua Felish

"Bukan bukan" Felish panik dengan wajah merona

"Kami hanya berteman kok" seperti kaka perempuan kalian bilang, aku bukan pacarnya. Akio sambil melirik ke arah Felish

Dalam hati Akio, Felish adalah gadis manis dan lembut, pikiran Akio terlintas pikiran jorok, dan Akio tiba tiba menggelengkan kepalanya. Setelah makan bersama, Felish meminta adik adiknya untuk segera tidur, dan hanya tersisa Akio dan Felish

"Akio.. mau ke kamar ku?" tanya Felish

"Hmm.. untuk apa?" Akio menatap Felish

"Ada sesuatu yang hendak aku tunjukan kepada mu, dan tolong di nilai" Felish tetap saja dengan wajah merona

dalam hati Felish ini kesempatanya untuk memakan Akio, seperti Yumeka lakukan di gedung olah raga.

"Baiklah" Akio setuju

Mereka pun menuju kamar Felish di lantai satu.

"Hati hati naik tangganya, karena rumah ini sudah tua" Felish tersenyum

Akio pun berhati hati, saat menaiki tangga memang terdengar suara, yang menandakan rumah ini benar benar sudah tua, saat melewati sebuah kamar, Akio melihat sebuah rangkaian bunga dari plastik dan bahan bahan pembuatanya serta alat bantu dari merangkai bunga plastik tersebut.

"Kamu membuat bunga plastik ?" tanya Akio

"Iya, karena pekerjaan paruh waktu ku, tidak cukup untuk membiyayai kami semua di rumah ini, jadi setelah kerja paruh waktu aku membuat bunga plastik bersama adik adik ku" Felish menjelaskan dengan singkat

Mereka tiba di kamar Felish, Felish membuka pintu kamarnya, Baru saja Akio melangkahkan kakinya ke dalam kamar Felish, Akio mencium bau wangi yang lembut, Felish menyalakan lampu kamarnya, Akio terkesan, kamar yang bersih dan tertata rapi.

"Duduklah dimanapun Akio inginkan" Felish tersenyum dan diam diam mengunci pintu dan mengantongi kunci kamarnya

"Ruangan mu sangat bagus" puji Akio

"Kamar ini juga kedap suara, karena bekas tempat latihan music almarhum ayah ku, jadi mau teriak seperti apapun tidak akan terdengar keluar" Felish memancing Akio

"Hmm Begitu yah" Akio memperhatikan dinding dari kamar Felish

"Akio aku mau nanya" Felish dengan suara malu malu

"Apa tuh?" Akio melihat ke arah Felish yang duduk manis di lantai berhadapan denganya

"Apa Akio punya pacar?" tanya Felish

"Pacar ?" Akio kaget karena Felish menanyakan hall tersebut

"Apakah Yumeka kaka kelas kita pacar dari Akio?" tanya Felish lagi

"Bukan.. dia hanya membutuhkan pertolongan ku saja" Akio menyeringai sambil keluar keringat dingin

"Aku melihatnya kemarin, apakah kejadian di dalam gedung olah raga itu termasuk bantuan dari Akio untuk Yumeka?" Tanya Felish lagi

"I...aduh...Ya...eh...tidak" Akio Panik

"Aku mendengar semua percakapan kalian juga" Felish membuat Akio mati langkah

"Oh Iya apa yang ingin kamu tunjukan ?" Tanya Akio mencoba mengalihkan arah pembicaraan.

Felish pun berdiri, dan tiba tiba Felish membuka bajunya, dan hanya tersisa pakaian dalam berwarna putih dengan bra yang berenda.

"Felish!!!" Akio menghalihkan pandanganya

"Akio.,.. lihat aku" pinta Felish

"Tapi...." Akio masih saja melihat ke arah lain

"AKIO!" Felish dengan nada keras

"YA!!" Akio langsung menoleh ke arah Felish

Dari penglihatanya, tubuh Felish yang di balut dengan celana dalam warna putih, dengan renda membuat nafsu Akio bangun, di tambah kulit Felish yang berwarna putih bersih. Lekukan tubuh Felish terlihat dengan Jelas di mata Akio.

"Perlakukan aku seperti kamu memperlakukan Yumeka" Felish dengan nada pelan

"Aku gak bisa Felish" Akio dengan nada menolak

"Akio, aku mencintai mu" Felish mengatakan semua isi hatinya

".............................." Akio terdiam saat mendengar pengakuan cintanya Felish kepada dirinya

"Apa bagusnya aku Felish ? kamu tidak tau aku?" ujar Akio

"Aku tidak tau akan apa yang sebenarnya dan apa yang di sembunyikan Akio, tapi jika boleh beritahu aku" Felish tersenyum

"Kamu yakin Fel ? mau tau semuanya ?" Akio dengan nada serius

"Ya aku yakin" Felish dengan penuh percaya diri

"Kamu tau aku, tidak perjaka lagi" Akio mengatakan dengan jujur

Felish pun langsung memeluk Akio

"Aku tau" Felish masih memeluk Akio

"Aku sering melakukan sex dengan Yumeka" Akio dengan nada berat

"Aku tau" balas singkat Felish tapi tetap memeluk Akio

"Felish aku melakukan hall yang sangat tidak bermoral, aku sering tidur dengan ibu tiri ku" Akio membeberkan salah satu rahasia besarnya

"Aku masih mencintai mu" Felish tersenyum dalam pelukan Akio

"Fel aku menjalin hubungan dengan Kaka perempuan ku, dan kami sering melakukan sex, kadang hampir setiap waktu dan hari, kadang aku melakukan sex bersama ibu dan kaka ku" Akio dengan mata berkaca kaca

"Felish tetap mencintai Akio" ujar Felish

Akio pun memegang kedua punggung Felish, wajah mereka saling berpandangan,

"Jadi kenapa kamu masih mencintai ku Fel?" Tanya Akio

"Tidak ada kata kenapa ? apa yang menarik dari Akio ? atau pertanyaan lain yang harus di jawab dengan penjelasan yang panjang atau singkat" Felish dengan nada yang lembut

"Aku butuh jawaban mu Felish" Akio dengan harapan yang sangat besar

"Baiklah, Jawaban ku, Karena cinta yang aku tau, adalah mencintai tanpa alasan satupun, jawabanya hanya ada dari apa yang kita rasakan" Felish tersenyum

"Felish kamu wanita yang cantik, pintar, dan pekerja keras, banyak laki laki yang mendambakan wanita seperti mu" Akio masih saja meminta Felish agar tidak memilihnya

Felish pun mencium bibir Akio, Akio awalnya hanya diam menerima Ciuman dari Felish, namun ada perasaan yang berbeda dari semua ciuman yang pernah ia lakukan, Felish menyampaikan perasaanya dari Ciuman dan Perasaan Felish sampai ke hati Akio. Akio pun mengisap bibir Felish dengan lembut, dan Felish duduk di pangkuan Akio, sambil melingkarkan kedua tanganya ke leher Akio.

Felish pun menghentikan Ciumanya, dan menyendarka kepalanya di pundak Akio

"Apa kamu akan menerima diri ku?" Tanya Akio

"Aku menerima Akio" Felish meneteskan air matanya

Akio mencium rambut Felish dengan mesra, Felish merasakan ke hangatan dari cinta Akio.

"Kita pacaran ?" tanya Felish

"Berjanjilah jangan pernah meninggal kan ku" Akio dengan tatapan sayu

"Aku berjanji, Akio juga harus berjanji jangan pernah meninggalkan ku" Felish tersenyum

"Aku berjanji" Akio mengusap air mata Felish

"Akio milik Felish?" Felish dengan nada manja

"Ya, seluruh tubuh dan jiwa ku milik mu" Akio menecup bibir Felish

"Begitu juga tubuh ku, dan jiwa ku" Felish mengecup bibir Akio

"Suatu saat aku akan menjadikan Felish sebagai istri ku" Akio dengan nada tulus

mendengar kata kata itu, Felish meneteskan airmatanya

"Aku.... bersumpah... kamu satu satunya laki laki di dalam hati ku" Felish menangis

Akio pun menjilat air mata Felish, perlahan Felish menghentikan tangisanya

"Apa kamu mau melakukannya bersama ku?" Felish dengan nada pasti

"Ya, apapun itu" Akio dengan nada pelan

Felish pun memberikan jarak antara tubuhnya dan Akio, dan membuka kancing seragam sekolah Akio, kemudian membuka resleting, dan celana Akio. Felish terkejut melihat Penis Akio yang mengeras, Felish bingung apa yang harus ia lakukan, Akio memeluk Felish, sambil membuka Bra yang di kenakan Felish, hingga Felish merasakan Bra miliknya mulai di lepas Akio.

Dengan wajah malu, Felish menatap wajah Akio, Akio pun mencium Felish dengan lembut, Lidah Felish sangat kaku, Felish hanya bisa menerima permainan dari lidah Akio, yang menari nari di dalam mulutnya felish.

Kemudian Akio meminta Felish untuk berbaring di atas tempat tidurnya, Akio membuka celana dalam Felish, Felish sangat malu dan menutupi Vaginanya dengan kedua tanganya. Sambil menunjukan wajahnya yang merah padam.

Akio tersenyum, dan meraih tangan Felish yang menutupi Vaginanya.

"Jangan di lihatin terus, aku malu" Felish dengan nada terbata bata

Wajah akio pun mendekat ke Vagina Felish, jantung Felish berdetak dengan kencang, melihat wajah akio yang mendekat, Felish merasakan sesuatu yang kasar, lembut, dan basah, ternyata Akio menjilati Vaginanya, Perasaan malu, geli dan nikmat terasa secara bersamaan.

Felish mulai mengeluarkan suara kecil, rintihan Felish terdengar sangat imut, Akio terus saja menjilati Vagina Felish........

Bersambung
 
Masih panjang ini cerita nya..
Satela yg reborn masih belum cukup kuat kekuatan nya, akio yg belum ingat jatidiri sebelumnya..
Semangat suhu...
:beer:
 
Masih panjang ini cerita nya..
Satela yg reborn masih belum cukup kuat kekuatan nya, akio yg belum ingat jatidiri sebelumnya..
Semangat suhu...
:beer:
iya gan soalnya ini kan menceritakan masing2 character ^^ nanti akan saling berkaitan
Waduh...:kentang:

Calon Harem king' neh....Ha-ha-ha

Raja bilang, Cinta itu 1 tapi kalo selir boleh dong punya 1000 wakakkaa
 
Tiba tiba Akio menghentikan jilatanya di Vagina Felish, Melihat Akio yang menghentikan hall tersebut Felish heran.
"Akio....?" Tanya Felish

"Felish, apakah kau mau berbagi hidup dengan ku ?" tanya Akio

"Aku mau" Felish duduk dan melihat wajah Akio dari dekat

"Kamu siap dengan apapun yang terjadi ? bahkan kau akan di buang oleh dewa dan dewi" Akio dengan nada serius

"Asal bersama Akio kemanapun Felish akan ikuti" Felish memegang pipi kanan Akio

"Dan aku akan bersama mu Felish dalam ke adaan apapun, aku akan membuat kontrak dengan mu" Akio dengan tatapan Sayu

"Aku cinta kamu" Felish tersenyum

Felish pun berbaring kembali, dan ia menatap Laki laki yang ia cintai, Akio pun konsentrasi penuh, dan membuka matanya secara perlahan, Aura gelap mulai mengelilingi tubuh Akio, Sebuah Hexagram dan Pentagram mulai bermuncul secara bersamaan, di bawah tubuh Felish yang berbaring di atas kasur, Akio pun mulai mengarahkan penisnya ke vagina Felish, Felish merasakan penis Akio yang tegak dan keras mulai masuk secara perlahan, Felish merasakan sakit yang luar biasa, seperti rasa perut yang di robek dengan pisau, Air mata Felish menetes dengan raut wajah yang terlihat sangat bahagia, setelah penis Akio masuk ke dalam vagina Felish, Ia pun mendekatkan tubuhnya agar Felish dapat memeluknya, taring kanan Akio mulai kelur, dan menggigit bibirnya sendiri hingga bibirnya terluka, kemudian Akio mencium Felish, dalam berciuman, darah Akio di telan oleh Felish, Akio mulai menggerakan pinggulnya. beberapa saat kemudian rasa sakit tersebut berubah menjadi nikmat, Felish terus memeluk Akio dan melihat wajah Akio dari jarak yang sangat dekat.

"Akio....Ahh..Aku...Cinta kamu" Felish dengan nafas tersengal sengal

Keringat Felish dan Akio bertemu dan menjadi satu, Felish tidak dapat lagi menyembunyikan suara rintihanya yang nakal, mendengar suara rintihan Felish yang nakal, Akio pun semakin menikmati hubungan sexnya dengan Felish.

Pentagram yang berada di bawah tubuh Felish, mulai menunjukan berbagai macam tulisan kuno, begitu pula Hexagram, gerakan dari hexagram melawan arah jarum jam dan Hexagram seiringan dengan arah jarum jam.

Sora yang sedang mencuci piring, tiba tiba tersentak kaget, hingga piring yang sora pegang jatuh ke lantai hingga pecah berkeping keping. Ai yang berada di kampus melihat ke langit, langit berubah menjadi mendung, ke adaan kota seperti di telan oleh ke gelapan malam, padahal ini malam hari. Tiba tiba petir mulai menyambar saling bersahut sahutan, semua orang mulai merasakan aura sihir yang sangat kuat sedang bergejolak, namun tidak di temukan sumber dari sihir tersebut.

Satella bangun dari tidurnya, setelah membunuh orang orang di kota Lavia, Satella sangat geram.

"Dia sudah memilih ratunya" Satella dengan tatapan tajam ke arah langit yang mendung tersebut

Serra dan Sella panik merasakan kekuatan sihir yang sangat kuat, namun mereka tidak dapat menentukan dari mana sumbernya.

"Serra, Sella tenang!!" Pinta Satella dengan nada tegas

Pihak Vatica pun ribut dengan batu takdir Raja sihir bergerak melawan arus takdir, dan muncul perawan suci yang telah jatuh ke dalam kegelapan. Sora pun bergegas mengganti bajunya dan mengenakan baju seragam dengan lambang Alchemis dengan gambar sayap perak dan singa.

Angin pun berhembus sangat kencang, Satella hanya duduk di singasanya, Serra dan Sella terus bersiaga, Iblis pun merasakan ketakutan yang luar biasa. Ai berlari hingga keluar dari gedung kampusnya, ia menghubungi Sora

"Hallo" Suara Sora mengangkan telpon genggamnya

"Bu... apa kau merasakanya" tanya Ai dengan nada serius

"Aku merasakanya, Akio mulai memenuhi nubuatnya yang pertama" Sora dengan nada cemas

"Apa yang arus kita lakukan Bu ?" tanya Ai

"Kita hanya bisa bersiap jika hall yang tidak di inginkan terjadi, aku berharap Akio tidak mengingat akan siapa dirinya yang sebenarnya" Sora sambil melihat ke luar dari balik jendela

"Aku akan segera pulang kerumah bu" Ai bergegas pulang ke rumah

Akio mulai menciumi bagian leher Felish, Felish telah menerima rangsangan yang sangat kuat, Nafsu Felish semakin menjadi jadi, Sudah dua kali Felish mencapai klimak namun Felish tetap meminta lagi dan lagi, kecuali Akio sudah mengeluarkan spermanya.

Di langit langit kamar, pentagram yang sama pun terbuat, di sisi kiri dan kanan Akio dan Felish terbuat pentagram serta hexagram. Sodara dan Soradi Felish yang berada di kamar sebelah terbangun, dan mereka bersembunyi di bawah selimut karena ketakutan, roh roh yang berada di makam serta di pegunungan, terhenti sesaat, di hutan kematian, Pohon suci menunjukan tanda bahwa raja kegelapan telah memenuhi satu dari 10 nubuatnya.

"Felish Aku mau keluar" Bisik Akio dengan nafas tersengal sengal

"Ah...uhhhh... Iya ..s..a..y..ang" Bisik Felish ke Akio

Cairan hangat pun Felish rasakan, Akio melepaskan penisnya dari vagina Felish, bercak darah perawan di seprai tempat tidur tempat mereka melakukan sex mulai menghilang di serap oleh pentagram, Felish pun merasakan tubuhnya panas, begitu juga Akio. Akio pun turun dari tempat tidur Felish, Dan Felish merasakan seluruh pembunuh darahnya ada yang mengalir kekuatan sihir yang sangat besar, Felish pun mengalami kejang, kemudian melemas, ia memegangi dada krinya dan di jantung Felish terbuat sebuah segel hexagram dan pentagram, begitu juga jantung Akio.

Dalam otak Felish, bermunculan berbagia macam mantra sihir, tentang Archmagitech. Rahasia masalalu pun di tunjukan kepada Felish.

"Akio.." Felish kelelahan

"Ya sayang" Akio mengelus kepala Felish

"Aku cinta kamu" Felish dengan nada nakal

"Aku cinta kamu" Balas Akio

langit mendung tadi pun kembali cerah, dan aura sihir gelap menghilang, Ai yang tiba di rumahnya, melihat ibunya mengenakan baju Alchemis Kerajaan.

"Ibu...." Ai dengan nada sedih

"Ada apa Ai ?" tanya Sora

"Apa ibu serius ?" Sora duduk di ruang tamu sambil melihat ke arah ibunya

"Oh jangan khawatir, Ibu tidak akan melakukanya, ibu hanya berjaga jaga jika ada pihak dari kerajaan menemukan kita" Sora tersenyum

"Ibu mau kemana ?" Ai melihat ibunya meninggalkanya

"Ganti baju, soalnya gerah" Sora pergi kekamarnya
 
Bimabet
Mantap Raja telah milih permaisurinya, tinggal satella sanggup ga menghadapinya. Semoga Sora dan Ai jadi selirnya yang melindungi Akio Nunggu kelanjutkan ya :semangat:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd