lima ratus tahun yang lalu, Albert sebagai raja sihir memiliki sanginan beranama Satella yang di sebut sebut sebagai ratu sihir, keduanya memiliki persahabatan yang sangat erat, hingga malam itu terjadi dimana Satella sebagai perempuan memiliki rasa kepada Albert. Mereka pun menjalin kisah cinta yang romantis, Saat Albert di tuduh sebagai pembawa malapetaka dan di tuduh melakukan percobaan terhadap manusia. Satella mati matian membela Albert, Rencana gila dari Satella pun menyelamatkan albert dan menggunakan sebuah sihir untuk membangkitkan jiwa jiwa yang tersesat dimana hutan yang rimbun, cahaya matahari yang sulit masuk karena tingginya pepohonan, dan banyaknya monster buas yang ada di hutan alfe, di kejar kejar oleh tentara kerajaan Feora dan aliansi mereka pasukan dari Vatica, Satella terus membawa Albert melarikan diri dari kejaran tentara.
Kondisi tubuh Albert yang penuh akan siksaan, dan terluka parah, menyulitkan Satella untuk menyelamatkan Albert, walau keberuntungan selalu berada di pihak mereka. Satella pun terjebak di medan yang sangat terjal dan licin saat berada di tengah tengah hutan Alfe.
"Satella, tinggalkan aku disini, pergilah selamatkan diri mu" Albert dengan nada pelan
"Aku tidak akan meninggalkan mu" Satella sambil melihat ke kiri dan kekanan untuk mencari cara agar mereka bisa terlepas dari tentara yang mengejar mereka
"Aku tidak apa apa, jika mati disini Satella, setidaknya kau pun mengetahui semua sihir ku, dan jika aku telah tiada, maka bantulah seluruh orang tanpa membedakan ras, untuk mencapai kehidupan yang lebih baik" Albert bersendar di sebuah pohon sambil menatap wajah Satella
"Jangan menyerah, pasti ada jalan untuk kita kabur, jika perlu aku akan menggunakan Yanyian Maria" Satella dengan sedikit keputus asaanya
"Satella, jangan gunakan Yanyian Maria, jika kau gunakan maka roh roh yang tersesat akan berkumpul disini, begitu juga mahluk hamluk dari neraka" Albert mencoba memperingatkan Satella
"Tidak masalah, mereka adalah orang orang jahat yang mencoba membunuh mu, aku tidak akan rela" Satella dengan nada cemas
Albert pun pingsan, Satella menggunakan sihir penyembuhnya, untuk menjaga kondisi kesehatan Albert, Satella menyadari bahwa ke adaanya memang tidak dapat berjalan lebih jauh lagi, di tengah kegelapan malam itu, hanya di sinari oleh cahaya bulan, tapi tetap saja gelap, karena hutan yang sangat lebat ini.
"Albert, aku mencintai mu, aku sungguh mencintai mu, jadi tunggulah aku di ujung arah selatan dari hutan ini, dekat tebing gunung, saat kamu pertama kali mengajari tentang sihir" Satella tersenyum
Baru saja Satella hendak pergi, tangan Albert meraih baju Satella, ternyata setelah menggunakan sihir penyembuh Albert, siuman, tapi tenaganya masih belum pulih, albert membuka matanya, namun tidak dapat berkata kata, Satella mendekatkan wajahnya dengan Albert, dan ia melihat dari sorot mata Albert, yang mengisyaratkan agar Satella tidak pergi, Satella mengecup kening Albert, dan pergi untuk mengalihkan perhatian tentara.
merasa sudah cukup jauh dari Albert, Satella, pun membakar beberapa pohon besar di sekitarnya yang sebelumnya sudah ia buat mantra pengekang api, agar api tersebut tidak menjalar ke pohon lainya, lima batang pohon dengan posisi yang berlawanan menyerupai titik bintang, Satella bakar.
"Sekarang aku berada di utara, bulan sabit, angin bertiup ke barat, ini sudah memenuhi syaratnya"Satella meletakan beberapa batu
Batu yang di letakan satela di hadapanya melambangkan dunia manusia, surga, dan neraka. Satella pun menghirup nafas dalam dalam kemudian menghembuskan nafasnya, tanpa keraguan agar kekasihnya selamat, Satella pun menggunakan sihir Yanyian Maria. Yanyian Maria adalah sihir yang di ciptakan bersama sama, baru saja bait pertama, Satella menggunakan sihir Yanyian Maria, angin berhembus dengan kecang, dan suara angin yang melewati bebatian dan tebing bergema dengan jelas seperti jeritan, dan para tentara Feora dan Vatica mendengarkan suara yang mengerikan tersebut, pepohonan pun perlahan berubah menjadi putih, dan dedauanya jatuh ke tanah, tanah yang tadinya subur menjadi mati, mereka pun berkumpul dan mencari bersama sama hingga menemukan lokasi Satella, namun Satella berhasil menyelesaikan sihirnya, Roh roh yang tersesat berdatangan, yang tadinya hanya berupa bola cahaya seperti kunang kunang, kini memiliki wujud, beberapa berubah menjadi Chimera, dan berbagai macam monster lainya yang penampilanya sangat mengerikan.
mayat mayat yang pernah mati di hutan ini, mereka bangun dan menjadikan diri mereka sebagai mahluk yang di kenal bernama Undead. Hewan hewan buas terpengaruh dengan yanyian maria, dan membuat mereka semakin beringas. Tentara berhasil menangkap Satella, dan membawanya ke kota. Pagi pun tiba, lima Chimera berdiri di hadapan Albert, dan membawa Albert ke tempat yang aman, Peri hitam berdatangan dan merawat Albert, dengan ramuan ramuan buatan mereka. Mereka sangat berterimakasih dengan Satella, para Perihitam dan Undead, membuat sebuah kastil megah untuk tempat Albert. Boleh percaya atau tidak, pembuatan Castil tersebut hanya butuh waktu satu malam, memiliki dinding yang sangat kokoh, serta sihir gelap yang melindungi bangunan tersebut.
Di kota Satella di arak keliling kota Emir, disana Satela di ikat di tengah tengah kota, kemudian orang orang melemparinya dengan sayuran busuk, dan batu batu kecil. Para pejabat dan dewan Vatica meminta raja Feora untuk masalah Satella di serahkan kepada mereka. Raja Feora pun setuju atas tekanan dari Vatica, Satella di bawa ke sebuah pulau yang bernama Skadia. dimana pulau Skadia adalah tempat orang orang yang di buang dan di asingkan, namun Satella disana ia di mendapat perlakuan penyiksaan dari tentara Vatica, kemudian ia pun di perkosa secara bergantian.
Satella hampir gila, karena perlakuan yang tiap hari, tiap jam, dan tiap menit ia rasakan, kadang dalam sehari Satella melayani hingga sepuluh tentara Vatica yang bertugas menjaga pulau Skadia. Pulau Skadia memiliki kota besar yang bernama Lavia. Kota Lavia adalah kota yang di jaga ketat, dimana kota tersebut adalah kota netral yang di bangun oleh pedagang yang mengambil jalur laut. Satella di pindahkan ke dalam penjara bawah tanah, disana pun Satella di perkosa secara bergantian oleh tahanan yang satu sell dengan Satella.
Kepala penjara Sir. Edward sangat kasihan dengan kondisi Satella, ia pun di pindahkan ke sell paling dalam di dalam penjara Arbia. Satella tinggal sendirian di dalam sell tersebut, dengan kaki, tangan dan leher yang di belenggu rantai anti sihir. Sekali kali Satella menggoda Sir. Edward yang datang melihat ke adaanya. Satella telanjang bulat di hadapan Sir. Edward, Satella yang memiliki kulit yang putih, wajah yang cantik, dan rambut perak yang panjang. Namun Sir. Edward tidak menghiraukan godaan dari Satella. Kondisi kejiwaan Satella benar benar terganggu, dan ia sering berbicara dengan Sir. Edward dimana ia sangat membenci mahluk hidup di dunia ini.
Satella tidak malu masturbasi di hadapan Sir. Edward malah sekali kali Satella meminta Sir. Edward atau seseorang untuk memuaskan nafsunya, namun Sir. Edward menolak permintaan Satella. Satella sangat geram dengan penolakan dari Sir. Edward, yang membuat Satella sangat muak saat ia menggoda Sir. Edward, Sir Edward selalu berdoa kepada Elohim, agar tidak jatuh dari godaan Satella. Kadang Satella juga tertawa sendiri, dan ia menggambar berbagai macam gambar di dinding penjara. Satella juga tertawa sendiri, berbicara sendiri, saat Satella dalam ke adaan seperti itu, Satella mulai menunjukan perubahan emosi berbagai macam, Sir. Edward pun berfikir dan ia mendapatkan ide, Sir. Edward sering membawakan buku, setiap harinya ia datang memberikan buku kepada Satella. Kondisi ke jiwaan Satella berangsur angsur menjadi normal. Satella sering membaca buku buku yang di bawakan oleh Sir. Edward.
Hingga Agustus Paus mengirimkan sebuah perintah untuk menetapkan hukuman mati Satella, Sir. Edward pun melaksanakan tugasnya sebagai kepala penjaga, menjelang eksekusi mati Satella, Sir. Edward mengujungi Satella untuk terakhir matinya.
"Satella, harinya sudah di tetapkan" Sir. Edward duduk di sebuah bangku kecil di depan sell tahanan Satella
"Kapan waktunya ?" Satella menutup bukunya
"Besok tengah hari, apakah ada permintaan terakhir ?" Tanya Sir. Edward
"Besok yah, dengar Edward, kau adalah manusia yang baik, kau tau aku ?" Satella keluar dari tumpukan buku yang berada di sellnya
"Aku tau, kau adalah seorang penyihir" Sir. Edward dengan nada iba
"Lihat ini" Satella menunjukan belenggu rantai sihirnya dapat ia buka dengan mudahnya dan keluar dari sellnya
"Sejak kapan !?" Sir. Edward terkejut bukan main
"Seminggu yang lalu, aku membuat sihir baru" Satella masuk kembali ke dalam sellnya dan mengunci serta mengenakan rantai anti sihirnya lagi
"................." Sir. Edward tertegun
"Ingat, malam ini pulanglah, jangan kembali jika belum ada kabar dari penjara Arbia tentang kematian ku atau kematian semua orang disini" Satella tersenyum
Tanpa kata kata lagi, Sir. Edward pergi meninggalkan Satella, sambil mendengar suara ketawa Satella. Sir. Edward pun meninggalkan penjara Arbia, dan memerintahkan pelaksanaan hukuman mati kepada algozonya. Saat menaiki kereta kudanya, Sir. Edward terlihat gemetar.
"Tuan apakah tuan sakit?" tanya kusir kereta yang hendak di naiki oleh Sir. Edward
"Ya aku merasa tidak enak badan" Sir. Edward berbohong
Ia pun masuk ke dalam kereta kudanya, dan menuju pelabuhan Lavia, ia mengajak seluruh keluarganya untuk pergi dari wilayah kekuasan Vatica, dan membawa seluruh harta bedanya, ikut bersamanya. Hukuman mati untuk Satella pun telah tiba, empat orang tentara membawa Satella ke panggung eksekusi. Pintu sell bawah tanah pun di buka, cahaya matahari membuat mata Satella menjadi silau, seorang pendeta menghampiri Satella, dan membacakan ayat ayat suci, dengan harapan Satella akan mati dengan tenang, tanpa membawa rasa dendam sedikitpun.
Satella tidak berbicara sedikitpun, dan kepala Satella di penggal. darah segar keluar, pendeta pun menutup kitap sucinya, dan tentara mulai datang, membawa tubuh dan kepala Satella untuk di kuburkan, Pendeta kembali ke ibukota Vatica melaporkan kepada Agustus Paus, bahwa satella sudah mati. Saat di kuburkan, Tubuh dan kepala Satella menjadi Satu, petugas yang menguburkan tubuh Satella, pun ia bunuh dengan memotong seluruh bagian tubuh petugas tersebut.
dalam malam yang suci dan dingin Satella datang ke penjara Arbia, disana Satella melumpuhkan seluruh penjaga serta tahanan yang berada di dalam penjara, kemudian Satella menjadikan mereka sebagai bahan penelitian sihirnya. seluruh orang yang berada di penjara Arbia menjadi gila, karna melihat kejadian yang sangat mengerikan serta penyiksaan dari Satella. Satella kadang mengoperasi manusia dengan sihir buatanya, sihir penghilang sakit, ia bermain main dengan tubuh manusia, hingga ia menciptakan sihir baru yang bernama, Kitap Kematian, Kitap Kematian dapat di baca dengan melihat langsung organ dalam manusia yaitu Hati.
Ayat ayat kematian tertulis dengan jelas disana, Saat seseorang membacakan ayat ayat kematian dalam kitap kematian yang tertulis pada hati mereka, maka orang tersebut akan berubah menjadi iblis. Satella pun bertarung tujuh hari tujuh malam untuk mencari cara agar iblis tersebut tunduk kepadanya. Banyak sihir yang mengerikan telah di ciptakan oleh Satella. Hingga seluruh mahluk hidup di penjara Arbia Mati. Satella pun berjalan ke arah barat, ia menemukan rumah mewah, yang masih kosong, Satella pun menempati rumah tersebut dengan para iblis buatanya.
Satella pun kelehan dan merasa bosan, ia membuat sihir penghalang dengan badai salju, Kemudian Satella tertidur di atas tempat tidurnya, hingga beratus ratus tahun lamanya. Begitu juga Albert yang telah menyempurnakan 10 sihirnya, ia pun memilih untuk tidur panjang. Alberpun terbangun dari tidur panjangnya. Tubuhnya sudah keriput, dan ia mengetahui ia akan segera mati, Namun ia masih sangat rindu dengan Satella, Albert menggunakan sihir terlarangnya Regenesis, tubuhnya kembali menjadi anak anak, dan ia hidup di kota, saat ia hendak mati maka Albert berubah kembali. Berbagai macam kehidupan pernah ia lalui, serta manis pahitnya dalam menjalani kehidupanya.
Albert pun memutuskan untuk menghapus ingatanya dengan sihir Regenesis. dan ia di temukan seorang Alchemis Negara bernama Letnan Fumiko Sora di desa Damus. Saat penyerangan pemberontakan, Sora tertarik dengan anak kecil tersebut, dan ia memberikan nama Fumiko Akio. Saat tiba di rumah ai yang berusia 15 tahun mendapat adik laki laki, Ai sangat bahagia sekali, rumah besar yang mereka tinggali sangat sepi sekali, namun setelah datangnya Akio, rumah tersebut menjadi ramai.
"Ibu apa yang ibu gambar?" Tanya Akio
"Ini namanya lingkaran Sihir, atau Hexagram dan ini Pentagram" Sora mengajarkan pengetahuan dasar Alchemis
"Ibu hebat" Puji Akio
"Ibu kita memang hebat" Ai berdiri di samping Akio
"Kalian anak anak ibu yang hebat" Puji Sora kepada kedua anaknya sambil mengelus rambut mereka berdua
Akio tiap hari memperhatikan Sora membuat lingkaran pentagram dan hexagram, di halaman tengah rumah mereka. Akio terlihat sangat tertarik dengan sihir Alchemis. Sora hampir depresi karena gagal dalam sihir Alchemis yang ia coba ciptakan, dengan pengorbanan tikus.
"Ibu..." Panggil Akio
"Ada apa?" tanya Sora tersenyum
"Itu lingkaran Transmutan ?" Akio dengan polosnya
"Hebat kamu sudah tau banyak" Sora sangat bangga mungkin suatu saat Akio akan menjadi penerus dirinya
"Akio ayo kita main" Ajak Ai
"Ayo Ai Nee San" Akio pun pergi meninggalkan Sora
Beberapa tahun kemudian Akio sekolah di smp, saat ia pulang sekolah, Ia memperhatikan gambar lingkaran Hexagram dan Pentagram buatan Sora, entah kenapa semua mantra itu salah, Sora pun menghampiri Akio, Akio menjelaskan tentang apa yang ia lihat, dan menggambar ulang Hexagram dan Pentagram tersebut, Sora sangat terkejut, dimana Hexagram dan Pentagramnya berhasil. Akio pun menjelaskan lebih lanjut dari apa yang ia pelajari dari perpustakaan keluarga yang ada di rumah mereka.
Akio pun mengajari Ai tentang sihir, Akio di anggap anak yang pintar, dan mendapatkan kasih sayang dari kaka perempuanya dan ibunya. Akio pun lewat sihir alchemis milik ibunya, membuat tiruan dari Sihir Regenesis, yang membuat mereka bertiga selalu hidup abadi dan terlihat muda.