Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Dark Art

Bimabet
cerita baru, berasa anime ecchi menjurus hentai harem wkwkwk
nice gan daily update nya, tp usahakan ga mengurangi detail cerita dan ga perlu grasa grusu penggarapannya :jempol:
 
Akio harus punya 10 istri perawan berarti, baru kekuatan nya bisa berkembang..
Ayoo berburu perawan lagi...
 
Sunduk dikit ah, cerita fantasi magic gini yang ane suka
:mantap::mantap:
 
Jika ada penciptaan maka ada penghancuran, begitu pula sihir Regenesis dan Degenesis yang telah tercipta, sebelum tidur panjang raja sihir di mulai, ada sebuah ramalan tentang 10 nubuat, raja sihir sekarang masih belum memenuhi semua nubuatnya, namun sang ratu nubuat pertama telah ia penuhi. Satella pun menggunakan sihirnya.

"Satin el more" Satella dengan nada santai sambil duduk di sebuah kursi yang besar

Suara tabuhan drum mulai terdengar, di iringi beberapa alat music, seperti seruling, terompet, dan lonceng, suara music yang entah muncul dari mana terdengar sangat indah, dan memiliki jiwa seorang prajurit. Para monster berdatangan yang selama ini telah bersembunyi, termasuk orang orang yang di anggap monster kerena penampilan fisik mereka.

Serra dan Sella adalah orang kepercayaan Satella yang selalu berada disisinya, mereka menyaksikan monster monster tersebut keluar dari gerbang multi dimensi, termasuk para penyihir yang berpihak serta memuja Satella. Di sebuah kerajaan dengan lambang Elang emas, mendengar akan bangkitnya satella.

Pintu gerbang pun tertutup, Satella bangkit dari singasananya.

"Dengarlah pengikut ku, Hari penghakiman telah tiba, aku datang memeunuhi nubuat ku, dari 10 nubuat ku, maka bantulah aku untuk memenuhi semua nubuat ku yang tersisa" Satella dengan nada yang anggun serta elegan

Semua pengikut Satella kecuali Serra dan Sella berlutut, sambil mengagung agungkan nama Satella. Satella pun tersenyum kemudian, tiba tiba saja seluruh pengikut Satella yang bersujud, membunuh diri mereka sendiri, darah pun mengalir di ruangan tersebut, Satella tertawa kecil melihat pemandangan yang mengerikan tersebut, Kemudian Satella menggunakan sihirnya untuk membuat sebuah kolam di tengah tengah ruangan yang mengalir darah segar, semua darah tersebut berkumpul dalam kolam hasil sihir yang di rapal oleh Satella.

Satella pun membuka bajunya, hingga telanjang bulat, tanpa ada sehelai benangpun yang menutupi tubuhnya, Nubat kedua Satella mandi darah dari berbagai ras yang hatinya telah tenggelam dalam lumpur dosa. Satella pun berendam dalam kolam darah, sambil melakukan Masturbasi, Suara rintihan Satella bergema di dalam ruangan tersebut, Serra dan Sella saling berpandangan, dan menghampiri Satella.

"Serra, Sella bergabunglah dengan ku" Perintah Satella

"Baik" Sella dan Serra membuka baju mereka

Sella dan Serra pun ikut mandi darah bersama Satella, kemudian, Satella mencium Serra, Dan meremas dada Sella.

"Dada kalian berdua bagus juga" Puji Satella kepada Sella dan Serra

wajah sella dan serra memerah karena ini pertama kali mereka mendapatkan pujian, walau pujian tersebut sangat fulgar, namun karena Satella adalah perempuan bagi Sella dan Serra tidak masah, Mereka pun memanjakan tubuh Satella, dambil berciuman dan mengisap serta meremas puting satella, tangan Satella terus memainkan Vaginanya sendiri, begitu juga Serra dan Sella.

Akio pun pamitan kepada Felish, Felish melambaikan tanganya kepada Akio sambil tersenyum dan bersendar ke dinding. Akio pun pulang ke rumahnya, di jalan Akio tersenyum dimana ia benar benar mencintai Felish, ia pun bersumpah akan melindungi Felish dengan seluruh ke kuatanya, dan tidak akan segan segan untuk mengorbankan nyawanya. Akio pun tiba di kediamanya, baru saja membuka pintu, Akio mendengar suara gerasak gerusuk, dan suara pintu yang di buka dengan cepat, dimana Ai berada di hadapan Akio.

"Aku pulang" Akio bingung dengan tindakan Ai

"Sepertinya aku mencium bau wanita lain dari tubuh mu" Ai dengan nada penuh curiga

"Perasaan Ai Nee San aja" Akio mencoba berdalih

"Begitu yah" Ai menatap Akio

"Iya Ai Nee san" Akio tertawa kecil mencoba menyembunyikan dari Ai

"Selamat datang" Ai menghentikan kecurigaanya

Akio pun melepaskan sepatunya, dan meletakan sepatu sekolahnya di rak sepatu yang tidak jauh dari ia berdiri. Tapi ternyata Ai masih memperhatikan Akio dari belakang. Akio pun meletakan Tasnya di atas sofa di ruangan tengah.

"Akio aku benar benar mencium bau wanita lain" Ai mengungkit kembali apa yang barusan mereka bahas

"Aku mau mandi dulu" Akio pergi ke kamar mandi

Ai terus menetap Akio, Akio melepas pakaianya, dan masuk ke dalam kamar mandi, Ai menyelinap untuk mencium bau yang membuat Ai curiga, dari seragam sekolahnya, dan Ai memanggil Sora, Sora pun sependapat dengan Ai, bahwa dari seragam Akio tercium bau wanita. Ai dan Sora dengan kompak membuka paksa pintu kamar mandi yang di kunci oleh Akio.

"Ibu... Ai nee san!?" Akio terkejut

"ii...t....u... Kiss...Mark!!!" Sora dengan nada nyaring

Ai pun mendekati Akio, dan memeriksa punggung Akio

"Cakaran !?" Ai histeris

"Aku bisa jelaskan semua ini" Akio dengan nada gemetar

"Baiklah kami akan menunggu di ruang tengah" Sora dan Ai dengan nada pasti dan penuh cemburu

Setelah selesai mandi, Akio menuju kamarnya, dan mengenakan pakaianya, setelah mengenakan pakaianya, Akio benar benar terkejut, Ai dan ibunya menunggu Akio, dengan tatapan dan raut wajah penuh curiga. Sebuah meja dengan dua kursi di siapkan oleh Ai dan Sora. Akio pun di minta untuk duduk di kursi tersebut, dimana di atas meja terdapat lampu yang sering di gunakan untuk belajar atau membaca. Sora pun duduk di hadapan Akio, kemudian Ai mematikan lampu ruang tengah, dan Sora menyalakan lampu belajar.

"Akio, cepat jelaskan dari jam 4 sore hingga jam 7 malam ini apa yang kamu lakukan!?" Sora seperti polisi yang sedang mengintrogasi tanahan

"Anu...." Akio kebingungan

Ai pun muncul di sisi kiri Sora, dan menghentakan tanganya dengan keras ke meja, hingga akio terkejut

"Jawab pertanyaanya sekarang" Ai dengan nada yang menakutkan

"Baik" Akio menjadi tegang

"Aku pergi ke rumah teman sekelas ku Felish" Akio menjelaskan dengan singkat

"Sampai jam 7 malam !?" Ai meninggikan suaranya

"Iya Ai nee san" Akio menundukan kepalanya

"Kamu melakukan sex dengan Felish ?" Sora melanjutkan pertanyaan

"Anu...." Akio panik

Ai pun mengarahkan lampu belajar tersebut ke wajah Akio

"Ai Nee san silau" Protes Akio

"Jawab!!" Ai tetap menyorot wajah Akio dengan lampu baca tersebut

"Tidak melakukan apa apa" Akio mencoba menyangkal

"Bukti Kiss Mark di tubuh mu ?" Sora dengan tatapan penuh curiga

"Dan cakaran di punggung mu" Ai menambahkan pertanyaan dari sora

"Aku berkelahi dengan teman ku, dan itu bukan kiss mark, dan ia menyerang ku dari belakang saat aku lengah, karena ia sangat membenci ku" Akio dengan nada terbata bata

Ai menyalakan lampu ruangan tengah yang tadinya di matikan, Sora pun menghela nafas, Ai dan Sora saling berpadangan, dan lingkaran hexagram di atas meja terbentuk.

"Ibu apa ini?" tanya Akio

"Ini lingkaran sihir, untuk mendeteksi kejujuran dan kebohongan" Sora tersenyum lebar

"Seperti dugaan ku, seorang Alchemis kerajaan memang hebat" Ai memuji ibunya

"Jadi!?" Ai mendekatkan wajahnya ke wajah Akio

"Jadi...." Akio keluar keringat dingin

"Jadi!?????" Sora menunggu kejujuran dari Akio

"AKU BERCINTA DENGAN FELISH, DAN IA AKU JADIKAN SEORANG RATU KU" Akio dengan nada lantang karena mendapat tekanan dari kaka perempuanya dan ibunya

Mendengar kata kata tersebut, Sora dan Ai langsung meninggalkan Akio, dan masuk kamar mereka masing masing. Akio heran dengan apa yang telah terjadi.

Di dalam kamar Ai sangat kesal.

"Siapa kucing pencuri tersebut, aku akan menemukanya" Ai dengan nada geram

"Dasar wanita jalang, berani beraninya mencuri Akio ku" Sora dengan sangat kesal
 
Weleehh..
Jadi in aja si ai nubuat ke-2.'
Apa harus perawan kah??
 
lima ratus tahun yang lalu, Albert sebagai raja sihir memiliki sanginan beranama Satella yang di sebut sebut sebagai ratu sihir, keduanya memiliki persahabatan yang sangat erat, hingga malam itu terjadi dimana Satella sebagai perempuan memiliki rasa kepada Albert. Mereka pun menjalin kisah cinta yang romantis, Saat Albert di tuduh sebagai pembawa malapetaka dan di tuduh melakukan percobaan terhadap manusia. Satella mati matian membela Albert, Rencana gila dari Satella pun menyelamatkan albert dan menggunakan sebuah sihir untuk membangkitkan jiwa jiwa yang tersesat dimana hutan yang rimbun, cahaya matahari yang sulit masuk karena tingginya pepohonan, dan banyaknya monster buas yang ada di hutan alfe, di kejar kejar oleh tentara kerajaan Feora dan aliansi mereka pasukan dari Vatica, Satella terus membawa Albert melarikan diri dari kejaran tentara.

Kondisi tubuh Albert yang penuh akan siksaan, dan terluka parah, menyulitkan Satella untuk menyelamatkan Albert, walau keberuntungan selalu berada di pihak mereka. Satella pun terjebak di medan yang sangat terjal dan licin saat berada di tengah tengah hutan Alfe.

"Satella, tinggalkan aku disini, pergilah selamatkan diri mu" Albert dengan nada pelan

"Aku tidak akan meninggalkan mu" Satella sambil melihat ke kiri dan kekanan untuk mencari cara agar mereka bisa terlepas dari tentara yang mengejar mereka

"Aku tidak apa apa, jika mati disini Satella, setidaknya kau pun mengetahui semua sihir ku, dan jika aku telah tiada, maka bantulah seluruh orang tanpa membedakan ras, untuk mencapai kehidupan yang lebih baik" Albert bersendar di sebuah pohon sambil menatap wajah Satella

"Jangan menyerah, pasti ada jalan untuk kita kabur, jika perlu aku akan menggunakan Yanyian Maria" Satella dengan sedikit keputus asaanya

"Satella, jangan gunakan Yanyian Maria, jika kau gunakan maka roh roh yang tersesat akan berkumpul disini, begitu juga mahluk hamluk dari neraka" Albert mencoba memperingatkan Satella

"Tidak masalah, mereka adalah orang orang jahat yang mencoba membunuh mu, aku tidak akan rela" Satella dengan nada cemas

Albert pun pingsan, Satella menggunakan sihir penyembuhnya, untuk menjaga kondisi kesehatan Albert, Satella menyadari bahwa ke adaanya memang tidak dapat berjalan lebih jauh lagi, di tengah kegelapan malam itu, hanya di sinari oleh cahaya bulan, tapi tetap saja gelap, karena hutan yang sangat lebat ini.

"Albert, aku mencintai mu, aku sungguh mencintai mu, jadi tunggulah aku di ujung arah selatan dari hutan ini, dekat tebing gunung, saat kamu pertama kali mengajari tentang sihir" Satella tersenyum

Baru saja Satella hendak pergi, tangan Albert meraih baju Satella, ternyata setelah menggunakan sihir penyembuh Albert, siuman, tapi tenaganya masih belum pulih, albert membuka matanya, namun tidak dapat berkata kata, Satella mendekatkan wajahnya dengan Albert, dan ia melihat dari sorot mata Albert, yang mengisyaratkan agar Satella tidak pergi, Satella mengecup kening Albert, dan pergi untuk mengalihkan perhatian tentara.

merasa sudah cukup jauh dari Albert, Satella, pun membakar beberapa pohon besar di sekitarnya yang sebelumnya sudah ia buat mantra pengekang api, agar api tersebut tidak menjalar ke pohon lainya, lima batang pohon dengan posisi yang berlawanan menyerupai titik bintang, Satella bakar.

"Sekarang aku berada di utara, bulan sabit, angin bertiup ke barat, ini sudah memenuhi syaratnya"Satella meletakan beberapa batu

Batu yang di letakan satela di hadapanya melambangkan dunia manusia, surga, dan neraka. Satella pun menghirup nafas dalam dalam kemudian menghembuskan nafasnya, tanpa keraguan agar kekasihnya selamat, Satella pun menggunakan sihir Yanyian Maria. Yanyian Maria adalah sihir yang di ciptakan bersama sama, baru saja bait pertama, Satella menggunakan sihir Yanyian Maria, angin berhembus dengan kecang, dan suara angin yang melewati bebatian dan tebing bergema dengan jelas seperti jeritan, dan para tentara Feora dan Vatica mendengarkan suara yang mengerikan tersebut, pepohonan pun perlahan berubah menjadi putih, dan dedauanya jatuh ke tanah, tanah yang tadinya subur menjadi mati, mereka pun berkumpul dan mencari bersama sama hingga menemukan lokasi Satella, namun Satella berhasil menyelesaikan sihirnya, Roh roh yang tersesat berdatangan, yang tadinya hanya berupa bola cahaya seperti kunang kunang, kini memiliki wujud, beberapa berubah menjadi Chimera, dan berbagai macam monster lainya yang penampilanya sangat mengerikan.

mayat mayat yang pernah mati di hutan ini, mereka bangun dan menjadikan diri mereka sebagai mahluk yang di kenal bernama Undead. Hewan hewan buas terpengaruh dengan yanyian maria, dan membuat mereka semakin beringas. Tentara berhasil menangkap Satella, dan membawanya ke kota. Pagi pun tiba, lima Chimera berdiri di hadapan Albert, dan membawa Albert ke tempat yang aman, Peri hitam berdatangan dan merawat Albert, dengan ramuan ramuan buatan mereka. Mereka sangat berterimakasih dengan Satella, para Perihitam dan Undead, membuat sebuah kastil megah untuk tempat Albert. Boleh percaya atau tidak, pembuatan Castil tersebut hanya butuh waktu satu malam, memiliki dinding yang sangat kokoh, serta sihir gelap yang melindungi bangunan tersebut.

Di kota Satella di arak keliling kota Emir, disana Satela di ikat di tengah tengah kota, kemudian orang orang melemparinya dengan sayuran busuk, dan batu batu kecil. Para pejabat dan dewan Vatica meminta raja Feora untuk masalah Satella di serahkan kepada mereka. Raja Feora pun setuju atas tekanan dari Vatica, Satella di bawa ke sebuah pulau yang bernama Skadia. dimana pulau Skadia adalah tempat orang orang yang di buang dan di asingkan, namun Satella disana ia di mendapat perlakuan penyiksaan dari tentara Vatica, kemudian ia pun di perkosa secara bergantian.

Satella hampir gila, karena perlakuan yang tiap hari, tiap jam, dan tiap menit ia rasakan, kadang dalam sehari Satella melayani hingga sepuluh tentara Vatica yang bertugas menjaga pulau Skadia. Pulau Skadia memiliki kota besar yang bernama Lavia. Kota Lavia adalah kota yang di jaga ketat, dimana kota tersebut adalah kota netral yang di bangun oleh pedagang yang mengambil jalur laut. Satella di pindahkan ke dalam penjara bawah tanah, disana pun Satella di perkosa secara bergantian oleh tahanan yang satu sell dengan Satella.

Kepala penjara Sir. Edward sangat kasihan dengan kondisi Satella, ia pun di pindahkan ke sell paling dalam di dalam penjara Arbia. Satella tinggal sendirian di dalam sell tersebut, dengan kaki, tangan dan leher yang di belenggu rantai anti sihir. Sekali kali Satella menggoda Sir. Edward yang datang melihat ke adaanya. Satella telanjang bulat di hadapan Sir. Edward, Satella yang memiliki kulit yang putih, wajah yang cantik, dan rambut perak yang panjang. Namun Sir. Edward tidak menghiraukan godaan dari Satella. Kondisi kejiwaan Satella benar benar terganggu, dan ia sering berbicara dengan Sir. Edward dimana ia sangat membenci mahluk hidup di dunia ini.

Satella tidak malu masturbasi di hadapan Sir. Edward malah sekali kali Satella meminta Sir. Edward atau seseorang untuk memuaskan nafsunya, namun Sir. Edward menolak permintaan Satella. Satella sangat geram dengan penolakan dari Sir. Edward, yang membuat Satella sangat muak saat ia menggoda Sir. Edward, Sir Edward selalu berdoa kepada Elohim, agar tidak jatuh dari godaan Satella. Kadang Satella juga tertawa sendiri, dan ia menggambar berbagai macam gambar di dinding penjara. Satella juga tertawa sendiri, berbicara sendiri, saat Satella dalam ke adaan seperti itu, Satella mulai menunjukan perubahan emosi berbagai macam, Sir. Edward pun berfikir dan ia mendapatkan ide, Sir. Edward sering membawakan buku, setiap harinya ia datang memberikan buku kepada Satella. Kondisi ke jiwaan Satella berangsur angsur menjadi normal. Satella sering membaca buku buku yang di bawakan oleh Sir. Edward.

Hingga Agustus Paus mengirimkan sebuah perintah untuk menetapkan hukuman mati Satella, Sir. Edward pun melaksanakan tugasnya sebagai kepala penjaga, menjelang eksekusi mati Satella, Sir. Edward mengujungi Satella untuk terakhir matinya.

"Satella, harinya sudah di tetapkan" Sir. Edward duduk di sebuah bangku kecil di depan sell tahanan Satella

"Kapan waktunya ?" Satella menutup bukunya

"Besok tengah hari, apakah ada permintaan terakhir ?" Tanya Sir. Edward

"Besok yah, dengar Edward, kau adalah manusia yang baik, kau tau aku ?" Satella keluar dari tumpukan buku yang berada di sellnya

"Aku tau, kau adalah seorang penyihir" Sir. Edward dengan nada iba

"Lihat ini" Satella menunjukan belenggu rantai sihirnya dapat ia buka dengan mudahnya dan keluar dari sellnya

"Sejak kapan !?" Sir. Edward terkejut bukan main

"Seminggu yang lalu, aku membuat sihir baru" Satella masuk kembali ke dalam sellnya dan mengunci serta mengenakan rantai anti sihirnya lagi

"................." Sir. Edward tertegun

"Ingat, malam ini pulanglah, jangan kembali jika belum ada kabar dari penjara Arbia tentang kematian ku atau kematian semua orang disini" Satella tersenyum

Tanpa kata kata lagi, Sir. Edward pergi meninggalkan Satella, sambil mendengar suara ketawa Satella. Sir. Edward pun meninggalkan penjara Arbia, dan memerintahkan pelaksanaan hukuman mati kepada algozonya. Saat menaiki kereta kudanya, Sir. Edward terlihat gemetar.

"Tuan apakah tuan sakit?" tanya kusir kereta yang hendak di naiki oleh Sir. Edward

"Ya aku merasa tidak enak badan" Sir. Edward berbohong

Ia pun masuk ke dalam kereta kudanya, dan menuju pelabuhan Lavia, ia mengajak seluruh keluarganya untuk pergi dari wilayah kekuasan Vatica, dan membawa seluruh harta bedanya, ikut bersamanya. Hukuman mati untuk Satella pun telah tiba, empat orang tentara membawa Satella ke panggung eksekusi. Pintu sell bawah tanah pun di buka, cahaya matahari membuat mata Satella menjadi silau, seorang pendeta menghampiri Satella, dan membacakan ayat ayat suci, dengan harapan Satella akan mati dengan tenang, tanpa membawa rasa dendam sedikitpun.

Satella tidak berbicara sedikitpun, dan kepala Satella di penggal. darah segar keluar, pendeta pun menutup kitap sucinya, dan tentara mulai datang, membawa tubuh dan kepala Satella untuk di kuburkan, Pendeta kembali ke ibukota Vatica melaporkan kepada Agustus Paus, bahwa satella sudah mati. Saat di kuburkan, Tubuh dan kepala Satella menjadi Satu, petugas yang menguburkan tubuh Satella, pun ia bunuh dengan memotong seluruh bagian tubuh petugas tersebut.

dalam malam yang suci dan dingin Satella datang ke penjara Arbia, disana Satella melumpuhkan seluruh penjaga serta tahanan yang berada di dalam penjara, kemudian Satella menjadikan mereka sebagai bahan penelitian sihirnya. seluruh orang yang berada di penjara Arbia menjadi gila, karna melihat kejadian yang sangat mengerikan serta penyiksaan dari Satella. Satella kadang mengoperasi manusia dengan sihir buatanya, sihir penghilang sakit, ia bermain main dengan tubuh manusia, hingga ia menciptakan sihir baru yang bernama, Kitap Kematian, Kitap Kematian dapat di baca dengan melihat langsung organ dalam manusia yaitu Hati.

Ayat ayat kematian tertulis dengan jelas disana, Saat seseorang membacakan ayat ayat kematian dalam kitap kematian yang tertulis pada hati mereka, maka orang tersebut akan berubah menjadi iblis. Satella pun bertarung tujuh hari tujuh malam untuk mencari cara agar iblis tersebut tunduk kepadanya. Banyak sihir yang mengerikan telah di ciptakan oleh Satella. Hingga seluruh mahluk hidup di penjara Arbia Mati. Satella pun berjalan ke arah barat, ia menemukan rumah mewah, yang masih kosong, Satella pun menempati rumah tersebut dengan para iblis buatanya.

Satella pun kelehan dan merasa bosan, ia membuat sihir penghalang dengan badai salju, Kemudian Satella tertidur di atas tempat tidurnya, hingga beratus ratus tahun lamanya. Begitu juga Albert yang telah menyempurnakan 10 sihirnya, ia pun memilih untuk tidur panjang. Alberpun terbangun dari tidur panjangnya. Tubuhnya sudah keriput, dan ia mengetahui ia akan segera mati, Namun ia masih sangat rindu dengan Satella, Albert menggunakan sihir terlarangnya Regenesis, tubuhnya kembali menjadi anak anak, dan ia hidup di kota, saat ia hendak mati maka Albert berubah kembali. Berbagai macam kehidupan pernah ia lalui, serta manis pahitnya dalam menjalani kehidupanya.

Albert pun memutuskan untuk menghapus ingatanya dengan sihir Regenesis. dan ia di temukan seorang Alchemis Negara bernama Letnan Fumiko Sora di desa Damus. Saat penyerangan pemberontakan, Sora tertarik dengan anak kecil tersebut, dan ia memberikan nama Fumiko Akio. Saat tiba di rumah ai yang berusia 15 tahun mendapat adik laki laki, Ai sangat bahagia sekali, rumah besar yang mereka tinggali sangat sepi sekali, namun setelah datangnya Akio, rumah tersebut menjadi ramai.

"Ibu apa yang ibu gambar?" Tanya Akio

"Ini namanya lingkaran Sihir, atau Hexagram dan ini Pentagram" Sora mengajarkan pengetahuan dasar Alchemis

"Ibu hebat" Puji Akio

"Ibu kita memang hebat" Ai berdiri di samping Akio

"Kalian anak anak ibu yang hebat" Puji Sora kepada kedua anaknya sambil mengelus rambut mereka berdua

Akio tiap hari memperhatikan Sora membuat lingkaran pentagram dan hexagram, di halaman tengah rumah mereka. Akio terlihat sangat tertarik dengan sihir Alchemis. Sora hampir depresi karena gagal dalam sihir Alchemis yang ia coba ciptakan, dengan pengorbanan tikus.

"Ibu..." Panggil Akio

"Ada apa?" tanya Sora tersenyum

"Itu lingkaran Transmutan ?" Akio dengan polosnya

"Hebat kamu sudah tau banyak" Sora sangat bangga mungkin suatu saat Akio akan menjadi penerus dirinya

"Akio ayo kita main" Ajak Ai

"Ayo Ai Nee San" Akio pun pergi meninggalkan Sora

Beberapa tahun kemudian Akio sekolah di smp, saat ia pulang sekolah, Ia memperhatikan gambar lingkaran Hexagram dan Pentagram buatan Sora, entah kenapa semua mantra itu salah, Sora pun menghampiri Akio, Akio menjelaskan tentang apa yang ia lihat, dan menggambar ulang Hexagram dan Pentagram tersebut, Sora sangat terkejut, dimana Hexagram dan Pentagramnya berhasil. Akio pun menjelaskan lebih lanjut dari apa yang ia pelajari dari perpustakaan keluarga yang ada di rumah mereka.

Akio pun mengajari Ai tentang sihir, Akio di anggap anak yang pintar, dan mendapatkan kasih sayang dari kaka perempuanya dan ibunya. Akio pun lewat sihir alchemis milik ibunya, membuat tiruan dari Sihir Regenesis, yang membuat mereka bertiga selalu hidup abadi dan terlihat muda.
 
Keren ceritanya suhu..
Lanjutkan dengan penuh semangat suhu...
:banzai:
 
hmm, jadi gitu asal muasalnya, berarti si Albert ini ga modar cuma hilang ingatan aja yaa :ngeteh:
 
Saat di sekolah Ayano memperhatikan antara Felish dan Akio, dimana mereka terlihat sangat dekat, Ayano bertanya tanya pada dirinya, apakah telah terjadi sesuatu antara Felish dan Akio. Permasalahan Satella membuat Cadetral mendesak Vatica, dimana Ordo Cadetral tidak dapat menahan lebih lama lagi apa yang telah di lakukan oleh Satella.

Pengikut Satella yang telah tertidur panjang pun mulai bangun, dan mereka bergabung dengan Satella, 12 jendral besar pun telah siap, di samping itu para monster yang memiliki akal pun ikut berdatangan, begitu pula manusia dan ras ras pemuja Satella. Agustus Paus pun menyetujui dan merestui kehendak Ordo Cadetral. Mereka pun mulai bersiap siap.

Sepulang sekolah Akio dan Felish berkencan dimana mereka terlihat bahagia, Ayano dan Yumeka membuntuti secara diam diam, Akio dan Felish tidak menyadari ke hadiran Ayano dan Yumeka.

"Yume Nee sama, apakah mereka berpacaran ?" bisik Ayano

"kita harus selidiki ini semua" Yumeka dengan nada pelan

Mereka pun pergi ke taman tempat yang sepi, seorang anak yang berpenampilan lusuh sedang bermain sendirian, Akio dan Felish memperhatikan anak tersebut.

"Akio... Anak itu..." Felish menggunakan sihirnya

"Kenapa Fel ?" tanya Akio

"Dia adalah roh angin" Felish memberitahukan akio dengan nada pelan

"Roh angin ?" Akio pun melihat ke arah anak tersebut

Anak tersebut melihat ke arah Felish dan Akio, dan ia tersenyum, dan ia pun mendekati Akio dan Felish, Roh angin di kenal sebagai pengantar pesan, ke seluruh penyihir, namun sangat jarang roh angin hingga berwujud.

"Our Hero, our Hero, claims a warrior's heart" anak tersebut malah bernyanyi

"Lagu!?" Felish mendengar senandung roh angin

"Iya itu lagu, dengan bahasa barat" Akio mendengarkan lagu yang di yanyikan oleh roh angin

"I tell you, I tell you, the Dragonborn comes, with a voice weilding power of the ancient nord arts, believe, believe, the Dragonborn comes" roh angin melanjutkan senandungnya

"Aku pernah mendengar lagu ini tapi entah dimana" Yumeka pun mendengar dengan jelas

"Aku juga pernah mendengar nada lagu ini" balas Ayano

"it's an end to the evil of all skyrim's foes. Beware, beware, the dragonborn comes, for the darkness has passed, and the legend yet grows, you'll know, you'll know, the dragonborn's come"Roh angin mengulang ulang lagu dari bait awal

Akio merasa nada dan kata kata lagu ini sangat familiar dengan dirinya, tapi entah dimana, Akio mencoba mengingat ingat dimana ia pernah mendengar lagu tersebut, Akio pun teringat akan lagu tersebut.

"Dohvakiin, Dohvakiin, Naal ok zin los vahriin, wah dein vokul mahfaeraak asht vaal, ahrk fin norok paal graan fod nust hon zindro zaan, Dovahkiin, fah nin kogaan mu draal" Akio menyanyikan dengan bahasa yang aneh

"Akio? kamu tau lagunya ?" tanya Felish

"Satella" Akio menyebut sebuah nama

"Maksud Akio ?" tanya Felish dengan sedikit cemburu

"Maaf Fel, aku harus pulang" Akio meninggalkan Felish dengan terburu buru

Yumeka dan Ayano pun keluar dari persembunyianya, Felish terlihat sangat murung.

"Felish" sapa Ayano

"Ayano?" Felish dengan ramah

"Senpai Ayano Yumeka San" Felish berdiri dan memberikan hormat

"Felish, bisa kah kau mengingat kata kata terakhir yang di yanyikan oleh Akio?" Yumeka langsung bertanya

"Kenapa ?" Felish bingung

"Jawab saja, Felish, atau nanti kaka ku marah" Ayano memperingatkan Felish

"Baiklah, dalam riiknya ada Dovahkiin, Dovahkiin, aku tidak ingat selanjutnya namun ia menyebut nama seorang perempuan bernama Satella" Jelas singkat Felish

Yumeka pun menunjukan wajah ketakutan, dan ia duduk di samping Felish, saat melihat tangan kanan Felish, tepatnya di pergelangan kanan Felish terlihat lingkaran sihir.

"Felish kamu mengikat kontra sebagai ratu?" tanya Yumeka

"Iya" Felish menjawab dengan polos

"Kalian bercinta !?" tanya Yumeka

"Iya" Felish dengan wajah memerah

"Terimakasih Felish, Ayano ayo pulang" Ajak Yumeka

"Baik Nee sama, bye Felish" Ayano mengikuti Yumeka

Di rumah, Ai dan Sora melakukan pertemuan terbatas, dalam kondisi darurat militer keluarga.

"Ibu, kita harus tau siapa kucing pencuri itu" Ai dengan raut wajah kesal

"Wanita jalang yang sudah merayu Akio harus kita temukan, tapi aku tidak memiliki Ide" Keluh Sora

"Aku akan menyelidiki di sekolah Akio, dan akan kita minta keterangan soal wanita jalang itu" Ai sambil meminum Jus buah dan meletakan gelas dengan keras seperti orang mabuk

"Ai saat ini kita gencatan senjata, kita harus mengetahui siapa wanita jalang terkutuk itu, dan kita jalankan operasi militer perlindungan Akio" Sora dengan nada mantap

"Setuju, saat ini kita gencatan senjata, dan ikuti cara ku" Ai dengan semangat berapi api

Setiba di rumah, Akio mencari Ai, dan ia melihat Ai bersama Sora, sedang duduk di ruang keluarga

"Ada apa Akio?" Sora melihat Akio dengan nafas tersengal sengal

"Satella Van Envy siapa dia?" Tanya Akio dengan penuh ke bingungan

"Dari mana kau mengetahui nama itu?" tanya Sora sambil mengeluarkan keringat dingin

"Aku tidak tau, saat roh angin bersenandung, aku teriangat akan nama Satella, dalam perjalanan ke rumah aku berlari dan aku teringat akan Satella Van Envy" Akio duduk di lantai menghadap ke arah Ai dan Sora

"..................................." Sora terdiam

"Ai Nee chan apa kamu mengetahui akan seseorang itu ?" tanya Akio

".........................." Ai turut diam

"Dohvakiin, Dohvakiin, Naal ok zin los vahriin, wah dein vokul mahfaeraak asht vaal, ahrk fin norok paal graan fod nust hon zindro zaan, Dovahkiin, fah nin kogaan mu draal" Akio menyanyikan ulang

"Akio berhenti!!" Bentak Sora

"Maaf" Akio menundukan kepalanya

"Akio, untuk ke baikan mu lupakan soal lagu dan nama wanita itu" Ai dengan suara yang tegas

Ai pun langsung mencium leher Akio, dan mencari titik rangsangan dari Akio, namun Akio menolak

"Ai nee chan, berikan alasan kepada ku, kenapa harus melupakan nama itu?" tanya Akio

"Karena kami mencintai mu" Sora dengan nada sedih

Felish pun pulang ke rumahnya, ia berfikir apakah, Akio selingkuh dengan satella, nama wanita tersebut sangat mengganggu Felish. Yumeka pun membuka buku kuno milik keluarganya karena ia pernah melihat nama tersebut namun ia tidak mengerti dimana ia pernah membaca nama Satella. Yumeka mencurigai dari aura sihir milik Akio, dengan cara bercinta dengan Akio ia memastikan aura raja sihir. Saat melakukan hubungan sex dengan Akio dan Ayano, ia merasakan kekuatan sihir yang berbeda, karena kekuatan sihir Akio tidak seperti aura sihir orang orang pada umumnya.

Dengan kekuatanya Satella menghidupkan kembali orang orang yang telah tertelan sihir miliknya, dan penduduk panik, melihat berbagai mahluk di sekitar mereka, namun mereka memiliki prilaku yang sangat ramah, begitu juga para Gun Slinger. Mereka kembali hidup. melihat kekuatan Satella, iman dari pasukan yang mencoba membunuh satella pun goyah. Di dunia ini sihir menghidupkan orang mati itu tidak ada, namun Satella dapat melakukanya, dan Sihir milik Satella bukanlah sihir namun kehendak. Satella layaknya Elohim yang memiliki kehendak.

berambung............
 
Bakal seru nih!!!! Ditunggu kelanjutanya hu :beer:



:taimacan:
PERTAMAX
Page 6 post 100
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd