Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG DOSA DOSA KECIL

"hufft" Peluh keringat membasahi leher Yasmin yang tertutup kerudung hitamnya. Akhir-akhir ini Yasmin merasa gerah dan sering mengeluh karena kepanasan. Padahal ia baru saja mandi. Yasmin yang sedang menyapu ruang tengah berhenti, dan mengintip bayi pada kamarnya, setelah memastikan anaknya, ia menuju dapur membuka kulkasnya. hawa dingin dari kulkas membuat bibirnya tersenyum sekarang. Ia lalu mengambil botol minumnya, dia tidak repot untuk pindah ke kursi dan minum, melainkan jongkok lalu meminum air dingin depan kulkas yang terbuka.
"gluk gluk " air menyegarkan dahaganya.
namun dalam sedetik dia mengingat potret rudal hitam berurat yg dilihatnya minggu lalu.
'astafirullh' Yasmin menggelengkan kepalanya dan minum kembali.
Yasmin kembali melanjutkan membersihkan rumahnya.
Tak lama Hj Didin pulang " Assalamualaiku..m" Hj Didin mengucapkan salam sambil masuk kedalam rumah. Haji Didin yang sudah kembali sehat beberapa hari yang lalu, kembali ke berkegiatan seperti semula.
"walaikumsalam.." Yasmin menjawab.
"Nahh gitu dong Ayah, setelah sholat langsung pulang saja, gak usah ikut kegiatan majelis dulu, inget loh baru aja sembuh, undangan-undangan ngisi ceramah ditolak dulu" Yasmin cerewet menasehati.
Haji Didin tersenyum " iyaaa nakk" lalu duduk di depan meja makan, sudah jadi kebiasaannya setelah sholat dhuhur, Yasmin selalu menyajikan makanan tepat saat dia pulang.
"kok Ayah senyumnya gitu?" Yasmin heran.
"loh emang kenapa? kan senyum ibadah"
"senyumnya aneh yah, kayak ngeledek" Yasmin menjawab sambil menuangkan nasi pada piring Ayahnya.
Hj Didin tersenyum lagi, senang dengan celoteh menantunya.
" Ayah senang saja Yas, kamu akhir-akhir ini cerewet "
"hah?"
"Iya, kamu banyak mengomel akhir-akhir ini"
"gak ahh" Yasmin menyangkal
"tuh kan?" Hj Didin sambil mulai makan
Yasmin diam berusaha memahami dan mulai mengingat-ngingat. Dia mulai menyadari bahwa dia memang mula lebih banyak bicara kepada Ayahnya sekarang.
" Ayah senang kamu cerewet kok Yas, Ayah merasa jadi Ayahmu kalo diomelin. Ayah selalu menganggap kamu putri kandung Ayah, cuman dulu rasanya kamu cuman pengen Ayah jadi mertua biasa" kata Hj Didin.
"Loh, kok Ayah ngomong begitu?, Yasmin juga anggap Ayah, Ayahnya Yasmin kokk"
"dulu kalo Ayah berkunjung, kamu cuman menanyakan kabar dan makan Ayah saja, memang kita pernah ngobrol lama?"
"hehe" Yasmin menyegir canggung " Yasmin kan menghormati Ayah"
"jadi hormat doang nih? anggak sayang?"
"sayang juga dong Yah, udah ah Ayah makan aja cepet nasinya nangis nanti"
"kamu juga duduk aja sini, makan bareng Ayah" menyuruh Yasmin yang masih mengotak-ngatik isi kulkas"
Yasmin menurut dan duduk di meja makan makan siang bersama Ayahnya.

Yasmin memang gadis pemalu dan sering menjaga jarak seadanya dengan Mertuanya karena raut wajah Hj Didin yang tegas membuat Yasmin segan dari dulu. Semenjak Hj Didin sakit 2 minggu lalu, hubungan Hj Didin dan Yasmin mulai mencair. Bagaimana tidak, Yasmin telah mengurus Hj Didin dengan sangat baik, makan, minum, obat bahkan mandi disiapkan dan dibantu Yasmin. Untuk mandi, memang Yasmin tidak ikut memandikan, namun kadang-kadang, saat Hj Didin drop, Yasminlah yang mengelap badan Hj Didin. Awalnya Yasmin merasa sedikit risih, tubuh Hj Didin dapat ia lihat dengan jelas, walau sudah semaksimal mungkin meminimalisir ketelanjangan Hj Didin di saat mandi. Di beberapa waktu, bahkan ia merasa tatapan Hj Didin berbeda-beda, kadang tatapan Hj Didin terasa hangat, kadang terasa menusuk, hmm seperti menenlanjangi.
Di meja makan ini, tatapan Hj Didin terasa hangat.
Hj Didin pun sudah menyerah pada syahwatnya, saat hari ia mengencingin Yasmin, rasa menyesalnya hanya bertahan 2 jam, setelahnya ia terus mengenang wajah Yasmin yang tersiram cairan pesingnya. Kemudian hari-hari sakitnya ia gunakan maksimal agar dapat lebih dekat dengan Yasmin. Sentuhan-sentuhan jemari Yasmin saat memapahnya berjalan masih ia kenang di kepala, begitu juga tangan nakalnya yang sering mengambil kesempatan saat Yasmin sedang merawatnya. Rapih, Hj Didin membuat tangannya sebagai tak kesengajaan saat lengannya berdempetan dengan dada Yasmin yang kenyal. Selain tubuhnya, obrolan mereka pun makin dekat.
"Lukman kapan pulang nak?" tanya Hj Didin membukan obrolan baru
"Belum tau Yah, tadinya mo pulang minggu ini, tapi katanya sama timnya mau langsung ke Kalimantan"
"Loh kenapa lanjut ke sana? Bukannya proyek Kalimantan baru bisa jalan bulan depan?"
"katanya mereka dapet dana donasi untuk Yayasan Kalimantan lebih cepat, cuman yang donasinya mau lihat lokasinya langsung, jadi mereka langsung kesana dulu, kalau nanti gimana-gimananya belum tau"
"Ohh begitu.. Dasar tuh anak kalau kerjaan tuh suka lupa diri"
"gapapa Yah, lagian kerjaan Lukman kan juga untuk Yayasan, insya Allh, semoga berkah"
"iyah sih, tapi istri anak sampe ditinggalin lama gini, kamu gak kangen?"
"kangen sih Yah, tapi kan juga ada Ayah disini, jadi rumah gak sepi banget"
"nahh mungkin itu kali yang bikin kamu cerewet akhir-akhir ini? biar rumah rame" Hj Didin kembali bercanda
"ih Ayahh,, enggakk, lagian Yasmin gak secerewet ituu" Yasmin sedikit merenggek
"Lah, kamu gak sadar ya? kemarin gara2 lampu dapur gak nyala aja kamu ngedumel seharian"
"mana ada yah, seharian berarti yasmin gak tidur siang dongg, Ayah becanda mulu"
"seharian memang berlebihan, 3 jam sih kamu ngedumel"
"hehehe" Yasmin tertawa ringan menanggapi Hj Didin yang terus bercanda.

"ooohh Ayah tahu, kayaknya memang kamu kangen Lukman deh makanya ngedumel?"
"maksudnya?"
"Lukman gak pulang kamu gak bisa tidur haha"
"ih Ayahh apa sihh" Yasmin tersipu, perkataan Ayahnya mungkin benar
" Ciee lagi kangen berat ya?"
"Ayahhh, ahh becanda mulu, itu nasinya dihabisin"
" Ayam-ayam apa yang nyebelin?" mencoba jokes tebak-tebakan tiba-tiba
"hah?" Yasmin kembali bingung obrolan Ayahnya yg suka random
"Ayamnya udah habis nasinya masih banyak hahaha" jokes bapak-bapak Hj Didin terlontar
" hahahaha" Yasmin ketawa terbahak-bahak, "masih banyak kok haahhahh" sambil beranjang kedapur mengambil Ayam goreng lagi.
------
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd