Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Dr. Sella Septriani

Kira2 lanjut apa gak?


  • Total voters
    118
  • Poll closed .
Waduh cerita ttg dokter
Mengingatkan ane pada seorang dokter yg pernah menjadi bagian terindah dalam hidup saya
Makasih suhu
 
Waduh cerita ttg dokter
Mengingatkan ane pada seorang dokter yg pernah menjadi bagian terindah dalam hidup saya
Makasih suhu
waduh, pernah menjadi bagian yang terindah apakah sekarang suhu menjadi semakin indah hidupnya atau keindahan itu ada yg kurang gara2 si dokter itu? :((
 
Keputusan Yusuf berbuat mesum di ‘coffe shop’ tadi ternyata berujung mujur. Saat ini ia telah berada di dalam mobil dengan Sella yang dari tadi hanya diam dan sesekali menatap Yusuf yang sedang memgemudikan mobil. Mereka mengarah ke suatu hotel yang letaknya berada di tengah kota.

Tatapan Sella juga terlihat penuh maksud. Aktivitas sentuh2 erotis tadi membuat libidonya masih berada di tingkat tinggi. Perlahan ia mulai kembali mendekati Yusuf sambil menatap dengan tatapan menggoda melirik Yusuf dari atas sampai bawah.

“Masih jauh enggak?”

“Enggak kok, paling bentar lagi nyampe.” Jawab Yusuf meyakinkan.

Nampaknya Sella sendiri tidak percaya dengan omongan ‘teman lama rasa FWB’ nya ini. Ia ingin melanjutkan kegiatan yang tadi di dalam mobil, tapi gengsi untuk memulai terlebih dahulu.

Ck.. persetan dengan gengsi… udah cenat cenut banget gw…

Perlahan Sella merunduk ke bagian pangkal paha Yusuf. Sleting celana pendek hitamnya perlahan diturunkan begitu juga celana dalam yang disibakan kebawah. Yusuf pun juga tidak kaget karena tahu bahwa gelagat dari sang dokter memang menunjukan kalau dia sudah ingin menerkam laki2 menyebalkan ini.

Munculah batang penis yang langsung tegang lurus dari dalam sleting celana tersebut. Perlahan Sella memulai dengan kecupan lembut diujung kepala penis, dilanjutkan dengan emutan erotis sampai ke bagian tengah batang tersebut.

“Chupph.. sllrpph.. mmghh…”

“Oghh… damn it… oghh…”

Yusuf mulai mencercau tidak karuan. Hitung2 ini sebagai serangan balasan karena ia telah membuat setan erotis dalan diri Sella meronta liar.

“Emmmghh… mmhh… sllrpphh..”

“Aghh.. dokk… jago banget lo sumpahh aggh…”

“Hemmhh… mmhh…”

Sella menyibakan rambutnya ke samping telinga agar tidak menghalangi performanya dalma hisap menghisap penis Yusuf. Ia juga semakin menaik turunkan kepalanya untuk mempercepat manuvernya.

“Nmhh… mmhh.. slrpph.. cllph clphh cllphh… cllphh… emhh..”

Yusuf semakin tidak konsentrasi mengemudikan mobilnya. Berkal2 ia diberikan klakson keras dari belakang akibat laju kendaraannya yang tidak stabil. Tetapi Sella seakan2 tidak peduli. Ia ingin membalaskan dendamnya akibat perlakuan yang diberikan. Setidaknya sampai penis Yusuf memuncratkan cairan kejantanannya. Namun selang beberapa menit penis gagah tersebut tidak kunjung terlihat tanda2 akan orgasme. Malahan Sella yang semakin terbuai akibat denyutan demi denyutan di vaginanya yang semakin membanjir.

Duhh…kok dia mendesah2 tapi belom keluar2 juga sih… mulut sama tangan gw udah pegel banget nih nyepongin… mana udah basah banget meki gw….

Sella berlaki2 menggerakan pelan kedua pahanya gelisah karena rasa geli yang semakin ingin minta dipuaskan di kewanitaanya. Jika saja Yusuf klimaks pada saat itu, kemungkinan besar Sella akan ‘latah’ dan ikut orgasme karena efek mengecup kecup yang semakin intens sampai ke pangkal pahanya.

“Emmhh… nghhh… Sel.. oohh…”

“Cllhpp… mmhh…”

“Sel… udahhh oghhh… udah sampe oohh…”

“Emmhhh… mmhhh… ehh?”

“Hudah sampee… ini udah masuk basement dulu buat parker bentar. Udahan dulu yaaa…”

Sella menyudahi kocokannya lalu kembali ke posisi tempat duduknya sambil merapihkan rambutnya.

“Eh kok sampe ke basement2 segala parkirnya?”

“Biar deket sama lift.”

“Ha? Jadi ini gak ke hotel sederhana yang harganya ratusan itu!?”

“Iyalah, dok. Mana ada hotel Yoyo yang ada parkiran basement nya? Itu pun juga jarang kan…”

Sella sedikit panik karena sikap hedonis Yusuf kembali kumat. Setelah keluar dari hotel dan menuju lift, ia langsung mengeluarkan ponselnya dan mencari informasi mengenai hotel yang akan mereka sewa untuk menyelesaikan urusan sllaturahmi kelamin.

“Lagi cari apa bu?” Tanya Yusuf setelah menekan tombol lift.

“Mau browsing. Hmmm… duh mana enggak ada sinyal internet disini.”

“Entaran aja, tunggu sampe ke meja resepionisnya baru ada sinyal kali.”

Setelah memasuki lift, Sella masih berusaha menanti koneksi internet muncul di ponselnya, walaupun di dalam lift sinyal sangat sulit untuk masuk. Informasi mengenai hotel pun juga tidak terlihat di dalam lift.

Dan melihat Sella yang sedang fokus, Yusuf berinisiatif untuk melakukan hal mesum kembali. Sontak ia meremas bongkahan pantat sekal Sella yang masih tertutup celana bahan hitam. Kemudian ia arahkan jari tengahnya ke bagian tengah selangkangan sambil menggesek2 bagian tersebut.

“Ahh!! Heh apa sihhh!?” pekik Sella tertahan.

“Bales yang tadi.” ucap Yusuf enteng “Gile, you’re so wet down there… basah banget sampe nembus.”

“Ihhhsh… lepasinnn ahh… jangan disini, entar ketauan CCTV gimana…!!? Emnhhh…”

“Ya biarin, kan enggak ada yang ngenalin juga.”

“Ih apa sih!! Nghhh… tuh tuh tuh udah sampe iniiii… lepasin!!” bisik Sella sengit sambil memukul2 lengan Yusuf.

Sesampainya mereka di meja resepsionis, Yusuf pun memberikan konfirmasi pesanannya lewat ponsel, memberikan biaya deposit dan mendapatkan kartu masuk kamar hotel. Lalu ia kembali menghampiri Sella yang kelihatannya sudah menyadari mereka memesan hotel apa.

“Aduh, kok mendadak narik…” kaget Yusuf ketika lengan kaosnya ditarik oleh Sella.

“Lo gila ya…” bisik Sella sengit.

“Gila kenapa?”

“Elo ngapain booking hotel yang per malemnya sampe tiga setengah juta!?”

“Emang kenapa?”

“EMANG KENAPA EMANG KENAPA!! Bodoh banget sih eloooooo!! Kan bisa ditempat yang standar2 gituuu…” jiwa perhitungan Sella pun muncul dan keluar dalam bentuk ocehan ke Yusuf.

“Ya sekali2 atuh. Bukannya elo pernah ya nginep di hotel beginian? Bukannya udah harusnya biasa aja gitu buat lo?”

“Ya tapi kan enggak gini juga. Ish…” Sella mencubit gemas pundak Yusuf.
 
Terakhir diubah:
Sampailah mereka di lantai 20 tempat kamar mereka berada. Sella masih tidak henti2nya mengomel walaupun sudah ditenangi berkali2 oleh Yusuf. Meskipun begitu Yusuf tahu kalau Sella tidak sungguh2 marah. Ia hanya merasa jika ini terlalu berlebihan karena jarang sekali Sella menginap di hotel semewah ini selain liburan bersama keluarga.

“Tapi kan enggak gini juga keles.”

“Iya iyaaa.”

“Lagian yoyo juga ada yang bagus kok hotelnya, enggak harus gini juga.”

“Gw ngerti sih elo itu berduit, cuman kalo gini… menurut gw… ini… ini… emmm wow oke… okeeee…”

Omongan Sella terhenti ketika sudah memasukin kamar hotel yang mewah dan luas. Aroma kayu manis dari parfum ruangan juga menambah kesan elegan di dalam sana. Di jendela kamar terlihat pemandangan gemerlap kota yang dihiasi lampu dan langit yang begitu cerah malam ini.

“Sufff…”

“Ta-daaa! Seee? I told you no need to ngoceh2… worth it kan?”

“Ennngg iya sih… tapi tetep aja kemalahan!!”

“Ssst… ssttt… ssttt… anda terlalu banyak mengoceh malam ini ya, dok. Hehehe…”

Yusuf langsung menyergap kedua paha Sella lalu menggendong tubuhnya tinggi setelah ia menaruh semua barangnya di sofa.

“Awhh!!” pekik Sella kembali kaget.

“At least we can have fun tonight without ada yang ganggu2 kan?”

“Emang di yoyo enggak…?”gumam Sella pelan. Nada omongannya mulai pelan dan sedikit terdengar manja.

“Yoyo emang nyediain night view kayak gini?”

“Hem, nyediain tuhh. Elo aja yang enggak nyari…”

Sella mulai merangkul pundak Yusuf dengan kedua lengannya. Aroma parfum beserta badan dari si dokter mulai tercium kembali. Hal itu membuat Yusuf menjadi naik hasrat seksualnya. Ia ingin sekali malam ini menerkam kembali dokter cantiknya habis2an.

“Nguhhh… emmggghh…”

Jari jemari Yusuf menekan selangkangan Sella dengan lembut. Sella meresponinya dengan desahan yang tertahan sambil mengigigt bibir bawahnya. Tatapan sayunya kembali terlihat memohon untuk segera ia dipuaskan seceptannya.

“Emmhh… mmhh…”

“A kiss?” Tanya Yusuf dengan nada semaksulin mungkin.

“Emmhh… chuppph… sllppphh..”

Ciuman basah sekaligus panas diarahkan langsung ke bibir Yusuf oleh Sella. Suara becek hasil dari pergelutan lidah dan bibir mereka berdua terdengar sangat menggugah nafsu seksual satu sama lain.

“Emmhmhh… mmhh…”

Yusuf perlahan mengarah ke kasur lalu menjatuhkan Sella yang sudah pasrah akan kejadian apa selanjutnya. Napasnya sudah memburu berat, terlihat dari kedua toked nya yang bergerak kenyal.

“Mau main apa kita hari ini?” Tanya Yusuf.

“Enngg… apa ya…??” Sella berpikir sambil tersenyum mengigit bibir bawahnya.

“Yang pasti no anal.”

“Got it. No anal….”

“Awhh.. shhhh…”

Ciuman Yusuf kini mendarat di leher kiri Sella. Perlahan tapi pasti, ia mengarahkan dari atas menuju daun telinga, sampai ke bawah menuju bagian dada Sella yang sudah terbuka dua kancing blus nya disana.

“Shhhh… emmhh… hhhnnhh….”

Sella mulai bergelinjang senang. Ia suka Yusuf memperlakukannya selembut mungkin, namun di satu sisi ia juga tidak tahan dan ingin segera ‘di unboxing’ cepat2.

“Eunnhh… mmhhh…”

“Damn girlll… lo wangi banget. Ada dikit2 bau apotek sih, tapi that’s ok…”

“Sialan. Wangi apotek dong… hihihi.” Sella tertawa kecil.

Yusuf mulai membuka hidangan pertama setelah menghangatkannya sehangat mungkin, yaitu kedua toket Sella yang membusung tertutup oleh bra bermotif renda warna hitam menambah kesan seksi semakin terlihat dari Sella.

“Bandel nih enggak nutupin tank top.”

“Mhhhh… iihhh orang ketutupan sama snell jas gw kokk…” Keluh Sella menanggapi komentar tidak penting Yusuf.

“But who cares… lo tetep hot kok…”

Yusuf meremas gemas bongkahan toked Sella. Jari jempol dan telunjuknya memilin puting susu yang sudah menegang semenjak kejadian ‘coffee shop’ tadi.

“Euuunnhh… shhh… ennhhh… ehhh…”

Sella semakin mendesah ketika asetnya diperlakukan semesum itu. Ia berusaha membuang wajahnya yang menahan gejolak nafsu sambil terkadang menutupnya dengan lengan kirinya

“Euhh… mmmhh… AHH.. shhhh” Sella memekik tegang karena puting kirinya dihisap oleh Yusuf.

“Aennhh… hennhh…”

“Enak.. sllhpphh…??”

“Enhh… enhhh.. he-ehh…”

“Maksudnya ‘he-eh’ apa nih..?”

“Heennhh heh ehhnhh… enaaak..”

“Mau yang lebih enak lagi enggak?” Yusuf semakin gregetan menggoda Sella yang sudah terombang ambing nafsunya.

“Hennhh mhauuu…”

“Mau? Yang beneeerr…??”

“Ahhmmm… mhaauuu… udah ih cepetan enggak usah banynak nanyaaaa! Mau nge fuuuckk!!” omel Sella dengan galak namun tetap manja sambil menghentakan tubuhnya berkali2.

“Okai gaskeun…”
 
Tubuh Sella kin dibaringkan dan kedua kakinya dilebarkan untuk memudahkannya beralih ke bagian paling intim dibawah sana. Sambil juga Yusud megelus dan meremas paha Sella, membuatnya bergelinjang kaget menahan sensasi nakal yang diberikan.

“Aunnhh.. mh…”

Lalu Yusuf mencoba melepaskan celana bahan yang dikenakan Sella namun hanya setengah bagian sampai ke pahanya saja. Ia ingin penampilan Sella terlihat seakan2 sedang disetubuhi paksa dengan pakaian dokter yang masih dikenakan.

“Snell jas lo dibawa enggak?”

“Mhh… mau ngapain?”

“Boleh enggak elo pake?”

“Eh? Buat apaan?”

“Yaaa… gw kepengen aja ngeliat elo pake jas dokter elo terus gw eue.” Ucap Yusuf terus terang.

“Heh! Gila ya! Ngapain gw pake2 gituan segala pas lagi beginian…? Anhhh…”

“Plis lah atuh. Im begging you this time…”

Yusuf memohon sambil menggoda Sella dengan mengelus vaginanya yang tertutup celana dalam dengan motif yang sama dengan bra yang ia pakai.

“Emmhh… mmmhh gak ahh… apaan sihhh emmhh…”

Sella masih menolak. Namun dari pernyataannya ia tidak sepenuhnya menolak melainkan masih malu2 karena baru pertama kali ia melakukan hal yang menurut ia tidak wajar disamping kegiatan2 mesum yang dilakukannya bersama dengan Yusuf.

“Tapi elo pas kemaren2 mau aja kok gw ajak yg unik2…??”

“Anhhh… emmhh…”

“Pliss yaa… sekali aja. Boleh yaa…” Yusuf semakin intens merangsang tubuh Sella. Ia juga berbisik gagah disamping telinga Sella, membuat dokter ini akhirnya luluh menuruti permintaan Yusuf.

“Emmhh… hiyaahh iyaahhh… ish!!”

“Yeahh! Thank you so much, doc!”

“Just tonight ya! Besok2 enggak ada lagi minta yang aneh2.”

“Tapi ini kan enggak aneh, orang cuman minta pake jas kan…. Hehehehe.” Yusuf masih berdalih.

Setelah Yusuf mengambil snell jas yang berada di sofa, Sella pun mengenakannya masih dengan gelagat malu2. Yusuf yang melihat penampilan Sella reflek menggelengkan kepalanya sambil berdecak takjub melihat Sella yang duduk di ranjang dengan snell jas dokter, blus yang bagian dadanya terbuka dan menunjukan bra hitam, serta celana bahan yang sudah dilepas dan menyisakan cd hitam dibawah sana.

“Cckckckck…. Finally impian gw tercapai.”

“Maksud elo!?”

“Enngg… enggak kok enggak… yuk ah lanjut lagi.”

“Hmmm…”

“What?”

“Come here you stupid businessman.” Gumam Sella manja memberikan kedua lengannya untuk memeluk Yusuf.

Yusuf pun menghampiri Sella dan memeluknya sambil memberikan ciuman panas kembali. Lidah mereka beradu kembali sambil keduanya berbaring perlahan di ranjang. Sella meraih pundak Yusuf dan terkadang meremasnya karena manuver Yusuf yang terkadang agresif secara tiba2.

“Nggghh… cllphpphh… emmhh…”

“Sel… ehhmhh…”

“Emhh?”

“Lo seksi banget kalo begini.” Puji Yusuf di sela2 ciuman mereka.

“Jadi kemaren2 gw enggak seksi gitu?”

“Enggak gitu dong…”

“Jadi gimana? Mhhh…”

“Kali ini elo lagi mode maksimal nih. Perfect gitu lah…”

“Emhh… bisa aja elo mah shh… emhh…”

Yusuf mengarahkan tangan kanannya ke vagina Sella dan mulai merogohnya dari celana dalamnya. Terasa sudah sangat basah disana akibat cairan yang membanjir sendari tadi.

“You’re so wet…”

“Shhh… emmhh iyalahh ahh…”

“Gantian gw yang jilatin punya elo boleh enggak?”

“Mhh… mesti banget pake ijin enhh…”

Seketika Yusuf berpindagh ke bagian bawah Sella dan melepaskan celana dalam yang menempel disana. Terpampanglah gundukan tembem vagina merah muda yang bersih tanpa sehelai rambut kemaluan. Klitorisnya pun juga sudah membesar seiring dengan rangsangan menggelitik disana.

“Dammmnn… cllppphh… mghh..”

Yusuf langsung mencaplok bibir vagina Sella, membuatnya langsung bergelinjang merasakan sensasi sentruman syaraf hampir di seluruh pangkal pahanya.

“Aughhh… emmhghh… fuckk…”

Fuccccckkkk… fuuckkk fuuuuckkk….. fuucceeeeeeeeekkk…. ADUHHH MEKI GW ENAK BANGET DIEMUT2 SAMA NIH ORANGGG WOII!!!!

Sella berggelinang kesana kemari. Ia terlihat sangat gelisah dan bingung harus melampiaskan gejolaknya. Sempat ia meremas sprei namun dilepaskan dan berpindah dengan mengigit jari telunjuknya dan memejamkan mata kuat2. Sampai akhirnya ia pun meremas rambut Yusuf sambil menekannya semakin dalam kearah vaginanya.

“Ennhhaahh…. auhhh shitt auuhhh… mmhhahh..”

Tanpa perlu berlama2, sensasi yang memecut syaraf sensitifnya kini semakin terasa tajam dibawah sana. Ia akan orgasme sebentar lagi.

“Uhhhgh… fuckkk gw keluarrr…. gw keluahhghh… heunghh…”

Bunyi suara becek semakin nyaring terdengar. Yusuf memeletkan lidahnya menjilat klitoris milik Sella sambil jari telunjuknya ia masukan kedalam vagina dan mengocoknya cepat.

“Aooohh…. fuckkk…. Yusuf gw keluar…. Gw beneran keluaaahh AAAHH!!”

Muncratlah cairan cinta dari vagina Sella sedikit demi sedikit. Yusuf tentu tidak berhenti sampai situ. Ia masih mengocok habis2an vagina Sella sampai Sella meronta kesana kemari.

“ANNNHH… ANNHHH… ANNHHH… ANNNHHH HUHDAAHH WEHH UDAHHH!!!”

Sella tidak bisa menahan gejolak di bawah sana yang seakan2 menggetarkan seluruh tubuhnya. Kedua tangannya meremas tangan Yusuf untuk menghentikan kocokan brutalnya. Alhasil orgasme nya pun masih berlanjut hampir tanpa jeda.

“YUSUF LO GILA YEAAHHH…!!! AHHH GW MUNCRAT TERUS WOOOIIHHH AAANNNHHH!!”

Tubuh Sella melenting kuat sampai pinggangnya terangkat tinggi2. Sensasinya benar2 membuat dirinya kesetanan.

“Ok i stop hereeee…”

Yusuf menghentikan kocokannya setelah lengannya diremas dan dicakar kuat2 oleh Sella yang sudah lemas tidak karuan. Malam ini masih panjang bagi Yusuf yang bahkan belu melakukan penentrasi penisnya ke dalam liang milik Sella yang sudah terlihat banjir dan merekah merah.

“Heyy.. masih kuat enggak…?” Tanya Yusuf sambil melepas pakaian bawahnya lalu menggesekan penisnya kearah vagina Sella.

“Shhh mmhh… fuck you… ennghh…”

“Heh kok kasar?”

“Orang tadi gw udah ngilu meki gwehhh ennhh… elo masih aja ngocokinhhh…”

“Tapi enak kan?” Yusuf semakin menggesekan batang penisnya didaerah situ, membuat Sella kembali meminta di dalam hatinya untuk diserang kembali.

“Ennhh… hiyahh jhangan gituhh ennhh… itu gw kan ngilu enhhh…”

“Ya tapi enak kan?”

“Mhh… shhh.. iya iya iyaa enaaakkk… ribet ennhh!!”

“Hehehe gitu dong.”

“Euhhnn.. ketawa loo!! Cepetaaann ronde dua nyahhh… annhh…!!” omel Sella mulai kesal karena Yusuf terus2an menggesek penisnya diluar vaginanya.

“Noh kan nagih juga elo nyaaa…. Hehehehe…”

“Apa sihh… annhh… just shut ke fuck up… cepetan put it inside itu elohhh annhhh…!!”

Yusuf menusukan batang penisnya perlahan diiringi suara becek yang mesum. Iringan penentrasinya sangat terasa sekali di setiap inci vagina Sella yang tergesek. Hasilnya? Sella kembalo bergelinjang namun tegang setengah mati akibat benda tegang, besar, dan berdenyut masuk keladam liang nya.

“AUUFFHH!!! Ssshh… shhh… ouhh..”

Sella mencengkram keras dada Yusuf sambil mencakarnya sesekali. Sementara Yusuf mendapat pemandangan yang tidak akan ia lupakan semasa hidupnya. Seorang dokter cantik berambut pendek dengan ekspresi menahan mesum sedang bercinta dengannya saat ini. Kedua toket yang menghiasi disana juga terlihat memantul kenyal seiring dengan gerakan agrresif yang empunya.

“Ahhh fuckk ahhh…. aouhhh…”

“Annhh… enak enggak, Sel? Annhh…”

“Ahhh… emmhh he-ehh… henhh enakk…”

“Kalo gitu gw kencengin lagi yahh…”

“Emmhh iyahhh kencengin lagihh hayoohh ennhh…”

“Nungging aja yuk. Time to do ‘doggy style’….”

Sella menuruti permintaan Yusuf dan membalikan tubuhnya. Kali ini Yusuf berhadapan dengan sebongkah pantat sekal milik si dokter. Vagina tembem milik Sella juga terlihat mesuk mengintip dari bagian tengah bawah selangkangannya.

Bangsattt lahhhh….. emang bener2 pemandangan yang kagak bakal gw lupain sih ini….. hape mana hape….

Yusuf mencari ponselnya diam2 untuk mengabadikan pose mesum milik Sella. Namun ternyata Sella tahu bahwa Yusuf ingin berbuat sesuatu yang terlalu jauh.

“ENGGAK ADA YA POTO2!! ENAK AJA!! ENGGAK GW KASIH JATAH TAMBAHAN NANTI!!”

“Yahh ketauan…”

“Mana sini hape elo!? Gw yang pegang!!”

Yusuf dengan lesu memberikan ponselnya untuk dipegang oleh Sella. Ia menaruh dibawah bantal supaya tidak mudah untuk diraih.

“Masa enggak boleh…?” Yusuf masih memohon.

“ENGGAK YA ENGGAK!! KAYAK ELO ENGGAK TAU KITA BERDUA PEGANG POSISI APA DI KERJAAN KITA YA…!!”

“Emang kenapa kalo dokter?” Yusuf bertanya bodoh.

“Mulai deeehhh.. gw stop nihh yaa!”

“Eh eh eh jangaaaann. Iya2 enggak poto2 kok enggak…”

“Hmm yaudah ngews mah ngews ajahh AHHH… ennhhh.. jhangan phakek ennhh… jangan pake poto2 segala ahhh…”

Ocehan Sella terganggu akibat gesekan dari ujung penis milik Yusuf. Daripada mendengar omelan Sella yang tidak berhenti, lebih baik ia bungkam dengan rangangan senjata andalannya kembali.

“Ennhhh… kampret lo ennhhh… giliran gw lagi ngomel malah elo gini2inn shhh….”

“Abis daripada ngoceh melulu kan, mending gw giniin aja sekalian bair elo diem.”

“Shhh… yaudahhh… mmhhh cepetan mulai lagihhh anhh…”

Tanpa berbasa basi, Yusuf pun menusukan penisnya memasuki liang kewanitaan Sella. Karena sudah sangat licin disana, ia jadi mudah memasukan sambil memaju mundurkannya juga. Sella sudah tidak lagi mengomel dan kini ia sibuk mendesah seiring dengan gesekan nikmat di dinding vaginanya.

“Ahhhh…. Ahh.. ahh… njiirr enaakkk….”

Semakin kuat sensasi penentrasi tersebut, semakin keras terdengar desahan mereka berdua. Namun tetap Sella lah yang lebih dominan mengisi suasana kamar dengan suara desah dan erangan yang semakin seksi tanpa ia sadari.

“Aooh… ooh… oghhh… ooghhh… oohh fuckkk.. oohh…”

Yusuf tidak henti2nya juga menampar pantat sekal yang tepat didepan selangkangannya. Elusan, remasan, dan tamparan sudah diberikannya disana sampai2 banyak ruam merah akibat hasil dari kemesuman Yusuf.

“Ahhh… fuckk… nghhh… mmhh… mmmhh…”

Sella sekilas menyadari bahwa suara desahannya terlalu keras. Maka dari itu dia membenamkan wajahnya ke bantal untuk meredam hal tersebut. Namun hal itu hanya membuatnya semakin keras mengerang karena Yusuf semakin beringas menghujam Sella dari belakang.

“Nhhmmmhh… mmmh… mmmghh…. Mmmmmh…. Mmh enghhggmmm.”

“Sel….”

“Mmmhh… mmhh…”

“Sel…”

“Egghhmmhh… mmh…”

“Sel…. Oghhh…”

“Emmmhh…. mhh… mhhh…”

“Sell oogh… gw sekarang yang mau keluar…”

“Mmmhh… mmhh… mmmhhoouughh…. Hhhsshh apaahh….”

“Im gonna cum, doc…. nghhhh…”

“Annhh….. annhh… annhh… cum di luarhh… di luarhh.. ahhh…”

“Nhhh… nnhh… agh your face sini…. MUKA ELO SINI BURUUU!!”

Yusuf bergegas mencabut penisnya yang sudah diujung tanduk lalu mengarahkannya ke wajah Sella. Namun Sella juga hendak berdiri dan berlutut di depan penis Yusuf samba mengocoknya cepat.

“Hahhh… ahhh …” Sella membuka mulutnya sambil menjulurkan lidahnya.

“GW KELUAAAR!! GHOOOUHH… OOGHHH OGHHH DOOOCC…!!”

“AWHHH!! ENNHH EHHNNHH…. CLLLPPHHH… MMHH…NGHHHMH…!!”

Sella mengemut penis Yusuf yang menyemburkan cairan sperma sambil megocoknya maju mundur. Lelehan kental cairan putih tersebut memenuhi mulut samppai ke bibir mungilnya. Bahkan terlihat juga membasah di leher dan dagunya.

“Mnhh… mmmh… mhh… mmhh…”

“Oghh… shittt…. Oghhh… enak banget dok….”

“Mmhh… mmhh… glekkk! Ahhh….”

Sella menelan sperma hasil muntahan dari Yusuf. Lalu ia mengusapkan sisanya di luar mulutnya dengan jari jemarinya.

“Duhh jangan sampe kena jas gw…”

“Emang kenapa kalo kena?”

Sella tidak menanggapi dan hanya melirik Yusuf sambil memutar bola matanya malas.

“Hey doc?”

Yusuf meraih pipi Sella. Sontak Sella terdiam dari aktitvitas berish2nya karena tingkah laku Yusuf tersebut.

“Apee?”

“Makasih ya buat malem ini.”

“Mmm…”

Sella masih memasang ekspresi malas. Ia sebenarnya masih sedikit sebal karena perlakuan tidak senonoh Yusuf tadi di ‘coffe shop’ yang membuat mereka berujung di hotel mahal ini. Namun di samping itu, ia pun terpuaskan lantaran memang hasrat bercintanya sudah lama tidak tersalurkan karena kesibukannya belakangan ini di rumah sakit.

“Makasih juga, be te we…”

Yusuf mengelus pipi lalu rambut kusut Sella. Sontak ia langsung salah tingkah kembali sambil tersenyum malu.

“Doc, gw boleh minta satu hal lagi enggak?”

“Apa lagi?”

“Baliki hape gw dong. Apel boba 3 gw didalemnya banyak data kerjaan gw soalnya nih…”

“Ihh alesan! Boba 3 gw enggak ada tuh notif2 kerjaan malem2 begini…”

“Kan beda bu dok…” ucap Yusuf kembali mengelus kepala Sella “Udah cepetan, mana hape gw?”

Sella mengambil ponsel Yusuf di bawah bantal. Tepat ketika ingin berpindah tangan, terdengarlah suara panggilan masuk disana.

‘Drrt Drrt!!’

“Nih ada panggilan masuk.”

“Dari siapa?”

“Hmmm..” Sella sekilas melirik layar ponsel Yusuf.

“Karina Larasati.”

Sontak Yusuf terbelalak panik sambil berusaha tenang, namun ia tidak bisa karena yang meneleponnya adalah……




Bersambung (akhirnya yang ditunggu2... ES ES)
 
Salam semprot para pembaca sekalian. Terimakasih ane ucapkan kepada kalian karena sudah setia nangkring di lapak ane untuk membaca cerita Dr. Sella. :ampun:


Disamping antusiasme para suhu sekalian, ane mohon dengan sangat untuk memberikan tanggapan setelah membaca (bukan hanya sekadar meminta update selanjutnya atau komen2 yang terlalu singkat. bagi yang ingin titip patok dan akan membaca kembali ane persilahkan)

Komentar dan tanggapan akan sangat membantu ane dalam menggarap plot cerita selanjutnya, tentunya dengan pertimbangan dalam proses pengetikan dan pembuatan cerita.

Maka dari itu ane percaya klo suhu2 yg mampir adalah orang dengan intelektualita tinggi dan wawasan yang luas. Ane harap suhu sekalian boleh memberikan masukan demi masukan seperti yang ane sebutkan tadi tengah2 paragraf. :beer::beer:


Nb; cerita Dr Sella masih akan berlanjut tergantung antusiasme para suhu dan pembaca sekalian, jadi ane bisa jamin cerita akan berlanjut karena kerangka sudah ane buat
 
Makasih updatenya

Buset kayaknya si Yusuf ini pinter bgt manfaatin kebinalan Sella ya hahaha, tapi Sella juga ga punya pilihan lain sih selaib Yusuf untuk nuntasin hasratnya hahaha.

Tokoh baru muncul nih, bakal jadi tembok buat Sella untuk ketemu Yusuf kah?

Mungkin perasaan ane aja sifat Sella ini mirip2 dengan si puput dicerita sebelah. Atau bakal lebih hahaha.

Ditunggu kelanjutannya
 
Stressing kerjaan yg sometimes butuh penyegaran maybe both unfaithful? Let see ...
 
Penasaran sella mo dibawa kek gimana nih
*play Armanda - mau dibawa kemana (Dj Desa remix full bass 2022)
Heemmmm napsu banget dok
Sudah lama ndak disentuh soalnya, kebanyakan nanganin pasien +ngurus berkas S3 nanti :pandaketawa:

Makasih updatenya

Buset kayaknya si Yusuf ini pinter bgt manfaatin kebinalan Sella ya hahaha, tapi Sella juga ga punya pilihan lain sih selaib Yusuf untuk nuntasin hasratnya hahaha.

Tokoh baru muncul nih, bakal jadi tembok buat Sella untuk ketemu Yusuf kah?

Mungkin perasaan ane aja sifat Sella ini mirip2 dengan si puput dicerita sebelah. Atau bakal lebih hahaha.

Ditunggu kelanjutannya
Wah suhu jeli sekali nampaknya. Iya emang ada sekilas kemiripan karakter dari mereka berdua, cuman masih jauh lebih judes Puput kemana2 kok wkwkwkwk :pandaketawa::pandaketawa:
Ayo doctor..hehe
Siapa yg call? :adek:

CS Sopipeyleter kayaknya hu :tidak:
Stressing kerjaan yg sometimes butuh penyegaran maybe both unfaithful? Let see ...
refreshingnya sampe ke tempat2 mahal ya hu :pandaketawa:

Harus berlanjut di karina dong
Siapa ya ituuuuu :pandatakut:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd