Mila si Perawat Binal : warning
"Mila...!"
"Milaaa..!"
Mila menghentikan kegiatannya. Ia meletakkan kertas diagnosis pasien.
"Apa sih...?" Mila menoleh ke arah suara itu.
"Lo dipanggil dokter Cellia ..." Nira rekannya di bagian ortopaedi memandangnya sejenak lalu berbalik badan.
"Ada apa sih manggil gw?"
"Gatau tuh, lo disuruh nyuci BHnya kali ..."
"Sialan lo jablay!" Mila melemparkan ballpoint ke Nira.
"Awww....! setan lo Mil! lo kali yang jablay!" Nira melemparkan kembali ballpoint Mila.
"Hei...! kalian jangan berisik donk!" Mbak Sari perawat senior menghardik mereka. Nira berlalu cepat. Mila segera menuju ruangan dokter Cellia, salah satu dokter spesialis syaraf dan otot di rumah sakit itu.
Dokter Cellia Nuri Purwanti
Mila termasuk primadona di rumah sakit itu. Beberapa warga rumah sakit yang beruntung pernah menikmati kemolekan tubuh dan keliaran permainan birahi Mila. Di rumah sakit itu Mila termasuk perempuan yang memiliki payudara terbesar. Dan di kalangan dokter ada satu yang memiliki payudara berukuran wah, yaitu dokter cellia. kadang Mila merasa tersaingi oleh dokter Cellia. Namun ia merasa usia muda dan tubuhnya yang seksi dapat mengalahkan dokter itu.
Dokter Cellia putri seorang pejabat tinggi. Dokter berusia 43 tahun itu menamatkan pendidikan kedokterannya di sebuah kampus ternama di Jatinangor dan melanjutkan di Jakarta. Ia termasuk dokter yang berprestasi dan dihormati walaupun ia termasuk muda di antara dokter spesialis lainnya.
Mila mengetuk pintu ruangan dokter Cellia,
"Masuk!"
Mila melangkah memasuki ruangan yang resik itu.
"Duduk!"
"kamu tau mengapa saya memanggil kamu?"
"Apa saya ada kesalahan dok?"
"kamu bekerja dengan baik, saya mengakui itu "
"lalu ..."
"lalu...." Dokter Cellia menatap Mila,"Kamu tau yang namanya etika profesi?"
Deg! mila was-was, jangan-jangan ....
gimana warga semprot dan para suhu? tetep puasa kan? hehe ...
Mila duduk termenung di ruangan kecil tempat para perawat berganti pakaian. percakapannya dengan dokter Cellia membuatnya kesal namun juga takut