Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG GADIS PERSEMBAHAN story - Beauty and Beast Series

Untuk next big project suhu sekalian pilih yang mana?


  • Total voters
    589
Status
Please reply by conversation.
Jadi penasaran endingnya
 
CITRA STORY PART 10

Perubahan Citra
ME9FPZ_t.jpg

---------------------------------

Malam itu kedua insan beda usia hampir 60 tahun itu melakukan ritual persenggamaan hingga ber kali kali,

si wanita muda cantik pingsan setelah 4x orgasme, semetara dalam kondisi pingsan,

si pria tua jelek terus menggauli si wanita hingga ia 3 kali orgasme dan menyemprotkan sperma nya ke rahim Citra yang sedang subur suburnya.

Aktifitas kedua orang itu berakhir sekitar tengah malam, keduanya yang kelelahan tidur sambil ber pelukan erat di ranjang tua Yang sudah usang itu.

Satu hal yang mereka tidak tau adalah ada sepasang bola mata yang sedang mengamati mereka dari celah kecil yang bisa dilihat dari luar rumah............
-----------------------------------
.
.
.
.
.


Pagi harinya..................

Suara pintu depan dibuka dan seseorang masuk kedalam rumah, alangkah terkejutnya orang itu saat melihat sebuah pemandangan tidak lazim di kamar orangtuanya

" BAPPPAAKKKK!!!??? NON CITTRAAAA"

" Apa yang kalian lakukan????" teriak mbok Sri sambil kaget.

Ia melihat tubuh ayahnya dan anak majikannya itu ber pelukan dalam posisi telanjang bulat.

Ia pun melihat cairan kental yang keluar dari vagina gadis cantik itu.

Teriakan mbok sri langsung membangunkan kedua orang tua itu. Citra yang sangat kaget langsung berlari ke arah mbok sri dan memeluk nya.

Sedangkan mbah manto dengan santai berjalan ke ruang tengah sambil mengenakan lagi sarungnya.

Mbok sri membawa Citra masuk ke kamarnya, disana Citra menagis dan melaporkan hal yang dilakukan mbah manto padanya selama 1 minggu ini.



Sambil memeluk Citra mbok sri pun menenangkan gadis itu seperti seorang ibu pada anaknya

" sekarang non Citra mandi dulu, nanti simbok bakal bicara sama bapak..

" habis mandi nanti non Citra ikut bu Yati ke pasar aja, biar simbok nanti yang ngurus masalah ini.... Udah non Citra jangan nangis lagi " sambil mengusap air mata Citra.

Kemudian ia menuntun Citra ke kamar mandi. Selesai mandi Citra pun sarapan dengan mbok sri.
.
.
.

Setelah selesai sarapan Citra pun langsung pergi ke ke rumah bu Yati untuk menemaninya pergi kepasar.

Sementara itu di ruang tengah, duduk mbah manto berhadapan dengan mbok Sri mereka berdua terlibat perdebatan sengit dan panjang,

mbok sri pun beberapa kali menggunakan nada tinggi saat bicara dengan bapak nya sendiri ini.

Semetara itu dipasar citra dan bu yati selesai membeli sayuran dan beberapa perlengkapan.

Citra baru sadar jika pasar yang dulu terkesan minimalis kini sudah menjadi lebih besar banyak kios baru yang muncul dan pedagang serta pembeli semakin ramai.

Bu yati mengajak Citra mampir ke sebuah toko baju yang baru dibuka dan cukup besar itu.



Saat sedang melihat lihat citra berhenti di sebuah lingerie model dress yang dipajang didepan nya. Ia pun berhenti dan memegang barang itu lalu

" non citra mau beli itu... Sini ibu yang belikan" ucap bu yati

" ngga kok bu, buat apa...." ucap citra sambil melengos pergi dengan wajah memerah.

Citra pun keluar dari toko itu dan beberapa saat kemudian bu yati keluar dengan mambawa bingkisan baju baru yang ia beli.

Setelah selesai belanja mereka pun pulang.

Entah hal apa yang akan terjadi saat mereka pulang nanti......
-----------------------------------------
.
.
.


FLASHBACK

Manto POV

Setelah menduda cukup lama dan ditinggal anak2 ku pergi hidupku serasa sepi.

Tiap malam aku tak bisa tidur jika mengingat peristiwa meninggalnya istriku, hidup ku benar2 hanya dipenuhi penyesalan bahkan semua anak ku memilih untuk meninggalkan ku,..

hanya sri lah yang mau mengakui aku sebagai ayahnya. Aku mengutuk para leluhur ku yang menjadikan ku seperti ini.
.
.
.
.

Hingga hari itu sri pulang kerumah bersama sesorang yang asing. Saat pertama kali bertemu memang tidak ada yang spesial, sri mengenalkannya sebagai anak majikannya dikota.

Tapi beberapa hari kemudian saat pertama kali kami tidak sengaja ber tatapan.

Entah mengapa hatiku yang sudah lama tidak seperti ini menjadi seperti ini, detak jantungku serasa mau meledak,

seluruh tubuhku merasa panas, dan gairah seksual yang dulu hilang sepeninggal istriku seakan bangkit.

Selama beberapa hari aku merenung akhirnya aku putuskan untuk coba mendapatkan nya


Aku ingat dengan mantra sperma pengasih yang diajarkan orang tua ku dulu.

Aku dengan ragu2 mencobanya dan alangkah beruntung nya aku, mantra itu berhasil. Hingga akhirnya ritual itu dimulai awalnya aku yang sangat ingin menjamah tubuh Gadis cantik itu tiba2 keinginan ku luntur saat melihatnya menangis dihadapkan ku.

Rasa iba mulai masuk ke hatiku, hingga akhirnya berubah menjadi rasa Cinta.

Hasrat yang sebelumnya hanya ingin mendapatkan tubuhnya, kini berubah menjadi rasa ingin memiliki hati dan jiwanya seutuhnya.

Ya.....

Aku sudah mencintai Citra sejak saat itu dan aku ingin memiliki nya sebagai istri ku.

END
---------------------------------------------
.
.
.


Sore itu akhirnya Citra sampai ke rumah setelah berbelanja dengan bu yati tadi, sampai di depan rumah,

bu yati memberikan sebuah bungkusan plastik pada Citra.

" ini apa bu? Citra kan ngga beli apa2" tanya Citra heran.

" ini hadiah buat non Citra udah mau nemenin ibu belanja" ucap bu yati sambil tersenyum ramah memberi hadiah itu.

Citra pun berterima kasih kepada bu yati dan izin masuk ke rumah
.
.
.

Didalam rumah Citra tidak menemukan satu orang pun berada disana baik mbok sri maupun mbah manto pergi keluar.

Citra pun masuk ke kamar dan membuka bingkisan dari bu yati tadi. Citra terkejut mendapati isi dari bingkisan tadi, ternyata isinya adalah 3 buah dress lingerie yang ia lihat tadi, lingerie tersebut berwarna hitam, putih, dan merah.

Citra pun kaget dan melempar pakaian itu ke kasur. Namun entah mengapa timbul niat iseng dari Citra untuk mencoba lingerie itu.

Ia pun sekali lagi keluar dan memastikan bahwa kondisi rumah sepi. Sampai di kamar Citra pun langsung melepas kaos lengan panjang dan celana katun yang ia pakai,

kemudian tank top itu juga ia lepas hingga skarang tinggal menyisakan bra dan celana dalam citra. Ia pun memilih lingerie warna hitam untuk ia coba.

Ia pun memakai lingerie itu, sungguh sangat cantik penampilan Citra dengan lingerie nya.

Tubuh langsing dan kulit putih nya dipadu rambut coklat itu, berpadu serasi dengan lingerie hitam hinnga citra nampak sangat seksi saat itu.


Citra pun keluar kamar untuk menuju ruang tengah untuk bercermin.

Didepan cermin citra pun mengagumi pakaian yang ia pakai sangat cocok dengan dirinya, ia pun berpose seperti model meski malu2.

Anehnya ditengah bercermin itu entah mengapa Citra justru terbayang sosok mbah manto, Citra pun melamun sambil membayangkan dirinya dengan balutan lingerie itu dipeluk mesra oleh mbah manto dari belakang.

Citra pun merasakan bibir bawahnya mulai becek saat membayangkan hal itu, namun lamunannya selesai saat mendengar gagang pintu itu akan dibuka seseorang.



Citra yang kaget pun langsung berlari ke arah kamar dengan secepat kilat dan langsung mengunci nya dari dalam.

" noon..... Non Citra udah pulang?" tanya mbok sri

" iya.. Mbok..... Citra dikamar mau istirahat dulu" jawab Citra.

Didalam kamar gadis cantik itu langsung melucuti lingerie yang ia pakai tadi dan menyembunyikan nya dibawah tempat tidur.

Ia pun berganti pakaian serta celana dalam karena CD nya sudah sangat basah karena lamunan tadi. Setelah ganti pakaian lengkap, citra pun keluar kamar dan ngobrol dengan mbok sri.

Setelah mandi dan makan malam mbok sri memanggil Citra dan mbah manto untuk mendiskusikan sesuatu yang sangat penting.

Wajah mbok sri terlihat sangat tegang dan serius. Mbok sri menumpulkan mereka di ruang tamu.

Mbok sri duduk di kursi single dan menyuruh mbah manto dan Citra duduk berdampingan di kursi panjang itu.


" pak, non, silahkan duduk disini, ada yang mau aku bicarakan secara serius" ucap mbok sri kepada kedua orang itu.

Mereka pun duduk sambil dalam posisi canggung. Suasana hening dan canggung terjadi di tempat itu sebelum mbok sri nambuka pembicaraan

" non... Simbok mau nanya. Gimana dulu awalnya kenapa non bisa tidur sama bapak? " tanya mbok sri

" awalnya di festival desa mbok... Ciittraaa dijjebbaakk dann dipoerrkosaa smaaa simbah" ucap citra sambil menangis

" apa non Citra masih perawan sebelum sama bapak?" tanya mbok sri

" iya... Mbokk cittraaa masiii peraawwaann. Citra ingin kasih perawan citra buat suami citra nanti, tapi mbaahh mantoo....." jawabnya kembali terisak

" bapak kenapa bapak tega sama non Citra?? Apa alasan nya pak? " tanya mbok sri tegas pada ayahnya

" bapak, jujur aja sama kamu sri, sejak almarhum ibumu meninggal, bapak kehilangan gairah bapak kepada semua hal dalam hidup.
Termasuk wanita, makan, dan bahkan hidup. Tapi setelah non Citra datang hidup bapak seakan lebih cerah sri
Bapak belum pernah merasa seperti ini sejak ibu mu dulu. " jawab mbah manto tegas

" apakah bapak mau bertanggung jawab terhadap apa yang bapak lakukan? "tanya mbok Sri.

" Bapak SIAP BERTANGGUNG JAWAB sama NON CITRA, BAPAK BAKAL NIKAHIN NON CITRA, karena BAPAK CINTA SAMA NON CITRA " ucap kakek tua itu dengan suara bergetar seperti menahan tangis.


" bapak udah berapa kali melakukan itu pada non Citra? " Tanya mbok sri sambil menghela nafas..

" bapak sudah ber kali kali sri berhubungan badan dengan non Citra, dan bapak selalu keluar didalam, bapak siap tanggung jawab" jawab mbah manto lugas.
.
.
.


Mendengar jawaban ini Citra kembali menangis.

Percakapan mereka berlangsung cukup lama, disaat itu citra tidak hentinya menangis meratapi nasib yang menimpanya.

hingga hampir jam 10 malam. Akhirnya malam itu mbok sri membuat keputusan

" non Citra... Bapak..... Sekarang Sri udah tau peristiwa sebenarnya. Sri udah mengambil keputusan bulat buat bapak dan non Citra"

" keputusan yang sri buat bersifat mutlak dan tidak bisa diganggu gugat, baik bapak maupun non Citra harus memahami dan melaksanakan keputusan Sri ini" ucap mbok sri sambil menatap tajam ke arah depannya.

Sedangkan mbah manto dan Citra yang duduk didepannya melihat mbok Sri sembari menunggu keputusan yang dibuat mbok Sri
..............................
.
.
.
.


" KEPUTUSAN KU adalah BAPAK HARUS BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP APA YANG BAPAK LAKUKAN TERHADAP NON CITRA"

" BAPAK HARUS SEGERA MENIKAHI NON CITRA SECARA ADAT ATAUPUN RESMI."

" BAPAK dan NON CITRA HARUS SALING MENJAGA SELAYAKNYA SUAMI ISTRI"

" NON CITRA HARUS MENGABDI PADA BAPAK SELAYAKNYA SEORANG ISTRI DAN MENGANGGAP SRI SEBAGAI ANAK NON CITRA SELAYAKNYA SEORANG IBU"

" PROSESI PERNIKAHAN ADAT AKAN SRI ATUR DAN BARU BISA DILAKUKAN SEKITAR 3 HARI LAGI"

" SEBELUM PERNIKAHAN, BAPAK DILARANG MENYENTUH NON CITRA"

..........................................
.
.
.
.


Demikian perkataan dari sri, mbok sri pun berdiri dan meninggalkan tempat itu.

Citra yang masih shock dan tidak percaya dengan perkataan mbok sri tadi, ia hanya bisa menangis mendapati nasibnya yang akan dipersunting seorang kakek tua ini.

Yang berati ia akan menjadi ibu tiri dari mbok sri, orang yang ia anggap seperti ibu nya sendiri.

Di lain sisi mbah manto tersenyum lebar setelah mendengar keputusan Sri anaknya tadi.

Karena terlalu senang ia pun hampir memeluk dan mencium calon istrinya itu, namun ia ingat kata sri kalau sebelum menikah dirinya tidak boleh menyentuh Citra.
.
.
.
.


Selama 3 hari mbok sri sendiri yang mengurus berbagai hal untuk pernikahan ayahnya nanti.

Selain itu mbok sri juga melakukan persiapan untuk pindah ke rumah kontrakan baru nya di ibukota provinsi Jawa Tengah itu.

Ya memang toko jamu mbok sri sekarang sudah membuka beberapa cabang di sekitar jawa tengah.

Ia pun mengontrak sebuah rumah didekat pusat kota, meskipun ukurannya kecil tapi rumahnya jauh lebih baik dari rumahnya di desa.

Rumah itu terdiri dari 2 kamar, yang oleh mbok sri rencana nya kamar kedua akan ia tempati dan kamar utama akan ditempati pasangan suami istri baru itu.

Selama mbok sri tidak ada dirumah Citra hanya terlihat termenung dengan tatapan sedih, Ia tidak menyangka jika mbok sri yang sangat ia percayai bisa membuat keputusan seperti itu.

Citra yang harusnya bisa kabur dari tempat itu seakan terpaku dan memiliki sejuta alasan untuk tetap tinggal disana. Hal itu merupakan efek dari ilmu mbah manto.
.
.
.


Sementara mbah manto yang merasa menang dalam pertempuran ini pun merasa sangat bahagia,

ia amat bahagia dan sangat terangsang mengetahui sebentar lagi Citra gadis cantik dari kota yang bahkan mungkin di kota tidak ada gadis scantik ini sebentar lagi AKAN JADI ISTRINYA.

mbah manto sudah tidak sabar melihat Citra hamil anaknya dan melahirkan adik dari mbok Sri nantinya.

Selama menunggu pernikahan nya, mbah manto yang sudah berjanji tidak akan menyentuh Citra pun kini sering melakukan onani didepan Citra,

ia tidak malu lagi untuk melakukan nya tepat didepan mata Citra.

Sering saat Citra sedang makan tiba-tiba mbah manto datang dan onani didepan nya hingga cairan nya ia semprotkan ke makanan Cutra,

tidak hanya itu saat mbok sri keluar sering mbah manto mengintip Citra mandi,

bahkan pernah sahabis mandi Citra sedang mengeringkan rambut dengan handuk sambil duduk diruang tengah, tiba2 mbah manto datang dengan kondisi kontol yang sebentar lagi akan meledak.



Dan croottt....

Kakek tua itu meyemprot rambut Citra dengan sperma nya. Dan yang paling parah dalam 3 hari itu tiap pagi hari setelah bangun tidur seluruh wajah citra selalu sudah lengket karena malamnya saat ia tidur mbah manto selalu onani dan crot dimuka ayu Citra..

.............................
.
.
.
.
.


Hingga malam itu..............

Mbok sri mengatakan pada citra dan mbah manto kalau besok pagi mbok sri akan nyicil pindahan ke rumah baru, dan besok lusa proses pernikahan akan digelar dibalai desa.

Mbah manto pun sangat gembira hingga akan melompat dari kursi yang ia duduki. Citra dan mbok sri hanya tertawa melihat tingkah kakek 70an tahun itu.

Mbah manto pun berkata

" non... Citra sebentar lagi non bakal jadi ibu barunya si sri... Nanti suamimu ini bakal buatin adek yang banyak buat si sri" kata mbah manto sambil berjoget kegirangan

................................
.
.
.
.


Hari H pun tiba, pagi itu setelah sarapan Citra dibawa mbok sri kerumah bu Yati untuk didandani sebagai seorang pengantin.

Sementara mbah manto akan dandan dirumah sendiri. Mbok sri telah meminjam baju pengantin khas jawa dari sebuah salon dikota itu


Mbok sri cukup kesulitan untuk mencarikan pinjaman baju untuk Citra karena memang tinggi badan Citra yang 173 cm itu jauh diatas rata2 tinggi wanita di Indonesia.

Citra pun didandani dengan sesama oleh Bu yati, sambil mendandani Citra bu yati pun bercerita dan memuji Citra,

betapa beruntung nya citra bisa menikahi mbah manto. Entah apa maksudnya, Citra pun tak paham.

Tepat jam 12 Citra dijemput sebuah angkot yang sudah disewa khusus untuk acara ini, angkot ini membawa Citra dan mbok Sri,

setelah sebelumnya membawa mbah manto ke tempat pernikahan.

Sesampainya disana suasana sudah sangat ramai banyak warga berkumpul untuk menghadiri pernikahan tetua desa ini.

Para warga pun merayakan nya dengan penuh suka Cita, makanan tersaji dikanan kiri aula.

Namun sejenak para hadirin diam untuk menyaksikan momen penting ini.



Ya..

Momen pernikahan antara mbah manto dengan Citra. Si mempelai pria telihat seperti seorang kakek yang akan mendampingi cucunya untuk ke mimbar pernikahan,

sedangkan si wanita tampil sangat cantik dengan busana pernikahan khas jawa dan rambut coklatnya digelung.

Wajah ceria dan bahagia yang amat luar biasa tergambar dari ekspresi mbah manto,

saat ia melihat pengantin wanitanya itu tampil sangat cantik dengan busana itu, ia pun mengingat istrinya dulu, namun yang ini jauh lebih cantik dan memiliki tubuh jangkung yang indah.

Beberapa saat kemudian penghulu memanggil kedua calon suami istri ini naik ke atas mimbar.

Mbah manto berjalan mantab dari sisi kanan mimbar dan Citra yang masih gundah dengan ditenteng mbok sri naik dari sisi kiri.

Sebenarnya citra sama sekali tidak menginginkan hal ini terjadi. Saat masih melamun tiba2 penghulu memanggil namanya dan.................

---------------------------------------------------
.
.
.
.


Citra POV

Aku tidak tau apa yang terjadi pada diriku sejak mbok sri mengajak ku tinggal didesa nya ini.

Kenapa perasaan ku selalu was was disini, padahal desa itu terlihat sangat asri dengan pemandangan yang juga indah,

namun seperti ada sesuatu hal yang membuat pikiran selalu tidam tenang.

Hingga akhirnya aku bermimpi sesuatu yang sangat menakutkan. Aku diperkosa oleh makhluk halus dalam mimpi itu.

Dan anehnya aku selalu mendapati bagian celana yang kupakai saat tidur selalu basah di pagi hari.

Aku pun tidak banyak ambil pusing terhadap hal itu.



Yang membuatku stress adalah saat peristiwa pemerkosaan yang akan dilakukan olèh pak agus yang sudah aku anggap sebagi paman ku sendiri karena memang aku dekat dengan istri dan anak2nya.

Namun aku tidak menyangka pakde agus tega melakukan itu padaku.

Beruntung mbok sri dan bu Yati berhasil menggagalkan usaha nya dan menyelamatkan ku.

Aku pun ber hutang budi pada mereka. Aku semakin menganggap mbok sri seperti ibu ku sendiri karena memang mbok sri selalu menyayangi ku.

Selain mbok sri dirumah itu juga terdapat mbah manto yang aku anggap seperti kakek ku sendiri, ia sangat senang menceritakan kisah perwayangan yang sebelumnya aku tak tau sama sekali,

aku pun selalu antusias mendengarkan dongeng nya. Lambat laun aku mulai menyayangi keluarga baruku itu,

menyayangi mbok sri sebagai tokoh seorang ibu dan mbah manto sebagai seorang kakek yang memang aku tidak pernah bertemu dengan kakek baik dari papa ataupun mamaku dulu.

Yang awalnya aku merasa tidak nyaman untuk tinggal di tempat itu, kini lambat laun aku merasa sangat nyaman,

bahkan kadang aku tidak ingin meninggalkan rumah itu......



Hingga.....

Sebuah festival besar didakan didesa itu, aku pun karena penasaran pergi kesana, banyak sekali dan hampir semua warga berkumpul disana.

Aku pun ditarik oleh bu yati untuk mencari makanan kami makan sambil berbincang, tak terasa waktu sudah sangat malam,

aku serasa sangat lemas dan pingsan ditempat itu.
.
.


Saat bangun aku mendapati diriku sudah berada didalam sebuah kolam pemandian,

diriku yang setengah sadar kemudian dibawa ke sebuah ruangan yang terdapat sebuah ranjang besar,

tangan dan kakiku diikat sehingga tubuhku membentuk huruf X.

Setelah hampir sepenuhnya sadar aku menyadari diriku diposisi seperti mimpi ku dulu, para orang2 tua yang ternyata tokoh desa datang dan mengelilingi tubuhku yang hanya dibalut kain kemben ini.

Aku hanya bisa teriak minta tolong. Hingga sebuah hal yang paling mengangetkan dalam hidupku terjadi,

mbah manto datang dalam keadaan yang amat sangat sehat, ia seperti lebih muda 10 tahun dari usianya


Mbah manto yang awalnya ia anggap sebagai penyelamat seketika berubah menjadi malaikat pencabut keperawanan saat ia mendengar kalau juru kunci ritual ini adalah mbah manto.

Malam itu aku tidak menyangka kalau mbah manto yang sangat aku hormati tega memperkosa dengan kasar ku dan mengambil perawan yang aku jaga untuk suami ku kelak.

Hari2 berikutnya hidupku hampir sepenuhnya berubah, setelah aku pulang ke rumah mbok sri entah sudah berapa kali mbah manto terus menggarap tubuhku.

Baik pagi siang ataupun malam tanpa bosan mbah manto selalu menyetubuhi diriku.

Aku sendiri tak paham mengapa aku tidak berani melawan dan melarikan diri dari tempat itu.

Bahkan tubuh dan pikiranku mengatakan hal yang berbeda tiap mbah manto berada didekatku.

Pikiran ku ingin melawan semua itu namun tubuhku menginginkan mbah manto menyelesaikan hajatnya tiap ia menyentuh tubuhku.

Diatas semua itu ada satu hal yang paling aku takutkan, adalah mbah manto selalu membuang sperma nya didalam vagina ku, aku sangat takut jika aku akan hamil anak mbah manto
.
.
.

Hingga satu minggu lebih berselang saat mbok sri pulang kerumah dan mendapati keadaan kami,

ia pun memarahi mbah manto pagi itu, entah mengapa hatiku merasa sakit saat mbah manto sedang dimarahi mbok sri padahal seharusnya aku senang akan hal itu.

Hingga saat pagi itu aku pergi ke pasar dengan bu yati, aku melihat sebuah pakaian lingerie yang sangat seksi.

Entah mengapa aku teringat kata2 mbah manto dulu saat bermesraan dengannya dulu, ia bilang ia amat suka jika Citra memakai baju2 yang seksi.

Namun aku langsung membantah pikiran ku sendiri.
..................

END PART 10
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd