Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Gara-gara Pinjaman Online

CHAPTER 3

Seorang perempuan dengan pakaian yang sangat seksi berjalan dengan berlenggak-lenggok di sebuah taman. Ia sengaja menggoyangkan pinggulnya ketika berjalan hanya untuk mencari perhatian lawan jenisnya. Pantatnya yang bulat dan besar tercetak jelas dari balik dress pendeknya ikut bergerak kanan kiri mengikuti alur langkahnya. Dress yang saat ini ia pakai berjenis bodycon dress, dress tersebut sangat ketat membentuk lekuk tubuh perempuan itu ditambah punggungnya yang putih mulus terekspos begitu saja. Tingginya yang semampai dan panjang dressnya yang berada di atas lutut membuat paha putihnya terekspos begitu saja tanpa penghalang.

Dirinya terus berjalan mengitari taman yang saat itu sedang ramai pengunjung hingga tubuhnya berhenti di sebuah kursi taman yang berada tepat di bawah pohon. Di sana duduk seorang pria muda dengan pakaian rapi sedang asik menikmati rokoknya.

“Memang pantas kamu disebut lonte. Harusnya kamu tak perlu memakai baju, biarkan saja para lelaki itu menikmati tubuh seksimu,” ujar pria tersebut dengan kalimat merendahkan diri perempuan itu.

Fuhh ....” Mulut perempuan seksi tersebut menghembuskan asap rokok. “Mata para laki-laki yang sange liat tubuh aku bikin aku pengin ketawa. Lucu deh,” sahut perempuan itu.

“Aku punya tugas untukmu.”

Perempuan itu memutar bola matanya malas. “Ngebujuk klienmu lagi supaya mau approve kerjasama?”

“Bukan. Tugas ini lebih dari itu.”

“Maksudnya?”

“Kau tak perlu tahu sekarang. Tugas kau hanya menjalankan tugas yang kuberikan.”

“Hey. Aku perlu tahu dong untuk apa dan kepada siapa tugas itu? Aku ini- aarrgggh.

Tangan pria tersebut dengan cepat menarik rambut panjang si perempuan, hingga rasanya seperti ingin tercabut dari akarnya.

“Masss, lepasin. Sakiiiittt.”

“Hey. Kau lupa siapa dirimu sekarang? Ingat, peraturan nomor 2, kau dilarang untuk membantah semua tugas yang kuberikan. Sekalipun aku menyuruhmu untuk ngentot dengan pengemis kau tak boleh menolak. Your body is mine.”

“I-iya, Mas. Sakkiiitt. Please, lepasiinn.” Perempuan itu masih merintih kesakitan. Kepalanya terpaksa ikut mendongak agar rambutnya tidak tercabut.

Pria itu melepaskan tarikannya pada rambut si perempuan. Beberapa helai rambut yang tercabut menghiasi tangan si pria, dengan segera ia mengibaskan tangannya untuk membuang helaian rambut tersebut.

“Sekarang juga kau pergi dan datang ke rumahku. Sebelum ke sana gantilah pakaianmu dengan pakaian syar’i muslimah seperti pakaianmu dulu. Di sana kau akan menemukan seorang pria dan lakukan tugasmu. Setelah itu kau boleh langsung pergi tapi, pastikan tidak ada bekas dan pastikan dia tidak sadar. Paham?”

“Paham, Mas. Kalau begitu aku pamit.”

“Ya. Satu lagi, aku ingin kau menjalani tugas ini dengan sempurna jika ingin mendapat bayaran lebih. Dan bertingkah lah seolah kau diperkosa olehnya.”

“Baik.”

Perempuan itu membuang rokoknya lalu melumatnya dengan ujung high heelsnya. Ia kemudian melenggang pergi meninggalkan sang pria.

--- CHAPTER 3 ---​

Rino setengah berbaring di kasurnya, kepala dan punggungnya bersandar pada kepala kasur. Mulutnya sesekali meringis nikmat. Di bawahnya, tepatnya di selangkangannya, istrinya sedang mengoral penisnya dengan lihai. Kepala Tifanny yang tak tertutupi jilbab bergerak naik turun merangsang penis Rino. Lidahnya ikut ia mainkan menjilati lubang kencing.

“Egghhh,” erang Rino. “Kamu jago banget, by,” komentarnya kemudian.

Tifanny tersenyum di sela-sela kulumannya. Ia semakin intens merangsang penis besar tersebut. Tangan kirinya ikut mengocok batang tersebut, sementara tangan kirinya merangsang puting Rino.

Slop slop slopp

Bunyi kuluman Tifanny terdengar cukup nyaring seiring semakin cepat ia mengulum batang penis itu.

“Sayanghhh ....” Rino mendesah nikmat.

Lidah Tifanny bergerak menurun menjilati penis tersebut hingga buah zakarnya. Isapan dan jilatannya berpindah pada buah zakar sang suami. Bola-bola itu ia emut-emut secara bergantian layaknya sebuah permen.

Slurrpp

Sementara bibirnya menjilati buah zakar, tangan kirinya pun aktif mengocok batang penis tersebut yang telah keras sempurna dengan dihiasi urat-urat di sepanjang batangnya.

“Aahh ... sayaangg ... enak. Kamu binal banget.”

Tifanny melepas mulutnya dari penis Rino. “Kamu suka?” tanyanya, disertai dengan senyum binal.

“Suka banget. Kamu jadi lebih seksi,” puji Rino. Tangan kekarnya mengelus kepala istrinya dengan lembut.

Tifanny tersenyum lebar sebelum ia kembali melanjutkan aktivitasnya.

Setelah beberapa menit merangsang penis suaminya, ia merasakan mulutnya sedikit pegal.

“Udah keras banget, nih. Gede banget, by.” Walaupun sudah sangat sering mereka melakukan sex rutin namun, tetap saja Tifanny selalu terperangah melihat keperkasaan suaminya. Penis keras tersebut membuatnya takluk hingga berani bersikap binal.

“Sekarang gantian.”

Rino mengangkat tubuh istrinya, lalu membaringkannya di atas kasur. Kini posisi mereka berubah. Tifanny berbaring pasrah menunggu apa yang akan dilakukan suaminya. Bibir Rino segera menyerbu bibir Tifanny, mencumbunya dengan mesra dan lembut. Tidak ada unsur kekerasan ataupun nafsu yang dominan.

Cup cup cup

Slurrpp


Ciuman mereka semakin panas. Kedua tangan Rino bermain-main di kedua gunung kembar Tifanny yang montok dan sekal. Walaupun ukuran payudara tersebut tidak terlalu besar, hanya berukuran 32C, namun kesekalan buah dada tersebut membuat siapa saja yang melihatnya akan meneteskan air liur.

Ciuman Rino turun menjilati setiap inci wajah Tifanny. Telinga Tifanny menjadi titik rangsang paling sensitif.

“Ahh ... Geliiihh ....”

Cuping telinga Tifanny dijilat-jilatnya membuat sang istri kegelian. Jilatan tersebut terus bergerak ke belakang.

“Aahh ... Ssshhh ....”

Kini mulut tersebut berada di area payudara Tifanny. Menjilati aerola sang istri yang berwarna pink kecoklatan, menambah sensasi nikmat yang dirasakan.

“Sayanghhh,” desah Tifanny.

Sementara payudara kiri diservis oleh lidah Rino, payudara kanan menjadi bulan-bulanan tangan Rino untuk diremas serta dipelintir-pelintir putingnya. Sedangkan satu tangan Rino yang nganggur ia pakai untuk meraba-raba vagina Tifanny. Mengelus-elus bulu kemaluannya yang tumbuh di sekeliling vagina yang telah basah. Bulu tersebut terawat dengan baik yang selalu dicukur rapi sehingga tidak seperti hutan lebat yang menutupi sebuah lembah yang indah.

Perlahan satu jari Rino masuk ke dalam vagina Tifanny, mengobel-obel lubang tersebut. Tubuh Tifanny sontak menggelinjang nikmat. Satu jari Rino kembali masuk, kini dalam vagina istrinya terdapat jari telunjuk dan jari tengah yang sedang mengobok-obok vagina basah itu.

Cpak cpak cpak

“Udah basah banget, by. Enak?” tanya Rino di sela-sela kegiatannya.

“Enakhh. Ahh ....” Wajah Tifanny sudah terlihat sangat horny. Matanya terkadang merem melek dan mulutnya tak henti-hentinya mengeluarkan desahan nikmat.

Dua jari Rino semakin cepat keluar masuk vagina Tifanny. Menciptakan bunyi kecipak yang sangat nyaring.

“Aaaahhhhh ... Uuuhhhh ... Aaaahhh ... Sayaaangghhh ... Akhu keluaaaaarrr ... Aaaahhh ....”

Tifanny mendapatkan orgasme pertamanya dengan luar biasa. Cairan cintanya keluar dengan sangat banyak hingga membasahi sprei tempat mereka tidur.

Rino mengeluarkan kedua jarinya yang telah basah berlumur cairan orgasme istrinya. Kini mulutnya turun ke vagina istrinya, menjilati sisa-sisa cairan yang masih mengalir keluar.

Slurrpp

Ia lantas menelan cairan tersebut di hadapan istrinya.

Puas bermain-main dengan tubuh istrinya, Rino segera menuju pada acara pamungkas. Penisnya sudah berada tepat di depan bibir vagina Tifanny. Sementara sang istri masih terengah-engah pasca orgasme, ia hanya menunggu Rino melakukan penetrasi ke vaginanya.

“Aku masukin, ya,” izin Rino, sembari mendorong masuk kepala penisnya.

“Iyahh. Pelan-pelan, by."

“Aaahhh,” erang keduanya saat kepala penis Rino sudah masuk seutuhnya ke dalam sarangnya, kini ia hanya perlu mendorong kembali agar seluruh batang penisnya masuk ke dalam vagina istrinya.

“Uuhhh ... sempit banget, by,” kata Rino.

“Kontol kamu juga besarhh.”

Walaupun mereka sangat sering melakukan sex dan ukuran penis Rino yang bisa dikatakan besar tetapi, vagina Tifanny tetap terasa sempit bak perawan.

Kini seluruh permukaan penis Rino telah tertanam dalam vagina Tifanny. Ia mendiamkan sejenak merasakan sempitnya vagina istrinya. Dirasakannya vagina tersebut seperti menghisap penisnya meskipun belum ada pergerakan.

Setelah 2 menit hanya berdiam, Rino mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur. Perlahan ia memainkan tempo pelan sembari memainkan payudara Tifanny.

“Ssshhh ... Byy enaaakk ... Kencengin.”

“Memek kamu peret. Aaaahhh.”

Tempo goyangannya mulai ia naikkan menjadi lebih cepat, hal itu menciptakan bunyi tabrakan antar kulit yang sangat kencang.

Plok

Plok

Plok

Plok


“Aaaahhh ... Ahhh ... Aahh ....”

Payudara Tifanny ikut bergoyang seirama dengan genjotan Rino yang cepat. Buah dadanya yang cukup besar dan sekal yang terlempar-lempar terlihat sangat menggoda bagi Rino. Mulutnya segera menghisap dan menjilati aerola serta puting payudara Tifanny. Sementara payudara satunya ia remas-remas.

Cukup lama mereka bermain dalam posisi missionary membuat Rino sedikit bosan, ia meminta sang istri untuk menungging. Kali ini mereka akan bermain dalam posisi doggy style. Tifanny mengangkat pantatnya tinggi, sementara kepalanya menempel pada bantal. Posisinya yang seperti itu sangat terlihat binal, pantatnya yang terangkat tinggi seakan memperlihatkan lubang vaginanya yang merekah siap untuk dimasukkan.

Rino maupun Tifanny memang bukanlah orang yang bodoh dalam dunia sex. Dalam setiap persetubuhan yang mereka lakukan setidaknya 2-3 kali berganti posisi. Walaupun Tifanny baru mengenal sex setelah mereka menikah namun, Rino lah yang menjadi gurunya dalam mengajarkan banyak hal mengenai sex, tak jarang pula sebelum mereka bersetubuh didahului dengan menonton bokep.

Rino langsung saja memasukkan kembali penisnya. Di posisi anjing kawin ini ia bermain sedikit lebih keras dari tadi. Sembari ia menggenjot vagina istrinya, pantat putih nan mulus Tifanny ia tampar-tampar hingga menimbulkan warna kemerahan.

Plak

Plak

Plak


“Aahhhh ... Aaaahhh ... Uugghhh ....” Tifanny bukannya kesakitan, ia justru semakin terangsang dan bernafsu.

“Uuuuhhh ... Dasar istri binal,” maki Rino di sela genjotannya.

Plak

Di posisi doggy style itu yang ia mainkan dengan tempo cepat ditambah sedikit unsur kekerasan membuat Tifanny ingin kembali mendapatkan orgasmenya, begitupun dengan Rino.

“Byy ... Akuhh ... Aaaahhh ... M-mau keluarrhhhh ... Aaaahhh.”

“Barengan, by. Uugghhh ... Peret banget.”

Selang beberapa menit akhirnya mereka berdua sama-sama mendapatkan orgasme. Sperma Rino menyembur ke dalam rahim Tifanny dalam beberapa pancutan, sementara cairan orgasme Tifanny juga ikut andil semakin membuat becek vaginanya.

Tifanny tersungkur lemas, dan Rino menindih di atasnya, alat kelamin keduanya masih menyatu dengan sempurna. Sanking banyaknya sperma yang dikeluarkan oleh Rino dari sela-sela vagina Tifanny mengalir keluar cairan berwarna putih kental.

--- CHAPTER 3 ---

Rino bangkit dari posisi telentangnya. Di sampingnya Tifanny telah tertidur pulas masih dengan bertelanjang bulat, tangannya melingkari perut Rino memeluk pria yang selama 2 tahun ini telah menjadi suaminya. Pria yang pernah mengatakan padanya bahwa tidak boleh ada rahasia di antara mereka, apapun itu, namun kini pria itu juga yang melanggar ucapannya.

Perlahan dilepasnya tangan Tifanny yang melingkar di perutnya, kemudian seminimal mungkin ia tidak menciptakan goyangan agar tidak membangunkan istrinya. Penisnya ikut berayun saat ia melangkahkan kaki mengambil sebuah boxer untuk menutupi bagian bawah tubuhnya. Setelah itu ia menyelimuti tubuh polos istrinya dan mengecup singkat dahi Tifanny. Tanpa memakai baju atasan ia keluar dari kamar.

Waktu masih menunjukkan pukul 3 pagi. Rino duduk termenung di sofa ruang tengah, wajahnya mengekspresikan kekalutan. Rokok yang berada di apitan jarinya tidak ia hiraukan, hingga abunya jatuh ke lantai.

Setelah kejadian pagi tadi, di mana ia tersandung kasus penggelapan dana perusahaan, pikirannya selalu mencari cara untuk dapat mengembalikan dana tersebut tanpa harus melalui jalur hukum. Ia tak ingin dirinya masuk penjara hanya karena masalah yang tidak pernah ia lakukan. Bagaimana nasib istrinya nanti? Apa kata orang-orang kepada istrinya? Sungguh, Rino tak siap jika istrinya harus ikut menanggung beban masalah dirinya saat ini.

Dari sekian banyak cara yang ia pikirkan, hal paling memungkinkan yang bisa dilakukan adalah hanya mengikuti saran Hendra, yaitu dengan melakukan pinjaman online. Paling tidak untuk saat ini ia berhasil mendapatkan pinjaman dana, urusan pengembalian bisa ia pikirkan nanti.

Ia membuka handphonenya, lalu melihat-lihat beberapa aplikasi pinjaman online yang telah ia download. Dengan cepat ia langsung mengisi data yang diperlukan untuk verifikasi.

Namun, sayang, dari 10 aplikasi yang ia pakai untuk melakukan pinjaman, hanya 1 aplikasi yang berhasi memberikan dana pinjaman kepadanya. Notifikasi m-banking muncul memberitahukan bahwa dana pinjaman telah masuk ke rekeningnya dengan nominal 150.000.000. Nominal tersebut sangat mengejutkan Rino. Wajar saja, karena setaunya aplikasi pinjaman online hanya memberikan pinjaman paling besar 5-10 juta saja kepada pengguna baru namun, ia justru mendapatkan pinjaman langsung sebesar 150.000.000. Terlihat aneh memang. Tapi, ia tak ambil pusing, helaan napas lega keluar dari mulutnya. Nominal tersebut sangat sesuai dengan jumlah dana yang digelapkan, dengan begitu ia bisa langsung mengembalikannya tanpa harus melewati proses hukum.

Dengan tersenyum lega Rino kembali ke kamarnya dan naik ke atas kasurnya. Tangannya merengkuh tubuh istrinya ke dalam pelukannya. Untuk saat ini biarkanlah istrinya tidak mengetahui masalah yang tengah ia hadapi.

Tanpa disadarinya pinjaman online tersebut akan menjadi petaka bagi ia dan terutama bagi istrinya.

B E R S A M B U N G
 
•⌣»̶·̵̭̌✽̤̈🐡 Terima Kasih 🐡✽̤̈·̵̭̌«̶⌣•
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd