Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Geliat Desa, Sisi Lain Yang Terbuka

Reni belum diceritain ya
Sama Reni ga lama si Hu, setelah ada semacam drama ketahuan ortunya, disuruh nikahin. Tapi berhubung sudah punya calon (yg juga ada cerita) akhirnya end. Dan Reni menikah dg orang lain. Saya pantau skg si udah ada momongan 1. Singkatnya begitu Hu.
Namun boleh lah kalau sedang senggang, akan diceritakan Hu
 
Sama Reni ga lama si Hu, setelah ada semacam drama ketahuan ortunya, disuruh nikahin. Tapi berhubung sudah punya calon (yg juga ada cerita) akhirnya end. Dan Reni menikah dg orang lain. Saya pantau skg si udah ada momongan 1. Singkatnya begitu Hu.
Namun boleh lah kalau sedang senggang, akan diceritakan Hu
Siap menanti ceritanya kang
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gambaran Bu RT


Gambaran body





Hanya cerita, untuk menghibur para suhu semproter di minggu santai. Namun birahi tidak pernah santai.hehehe.

Celah wanita baik.

Disela sela hubungan dengan Mbak Surti. Aku yang sedang bergelora, sangat gampang tertarik pada bentuk wanita.
Entah itu yang muda dengan kekencangan badannya, atau membayangkan kesempitan lubangnya.
Atau itu justru yang seperti Mbak Surti, yang orang kota bilang milf. Usia usia ranum.

Dan memang, usia ranum kerap menjadi sasara mata jelalatan. Selain kuanggap bahwa mereka seperti Mbak Surti, yang sudah tahu enaknya. Maka tinggal menawarkan dengan kode kode dan membaca balasan kode nya.

Seperti Bu RT.
Bu RT sebagaimana kuceritakan sebelumnya, merupakan orang terpandang selain karena statusnya juga pekerjaannya yang tergolong wah kalau di desa.

Gambaran Bu RT.
Jelas berbeda dengan Mbak Surti, meski aslinya orang desa, namun Bu RT lebih menjaga penampilan. Sehari hari memakai setelan blouse atau batik rapi yang membentuk tubuhnya, terutama di bagian pantat dan dada seperti seragam seragam lainnya. Bu RT memakai kerudung yang dimasukkan ke dalam bajunya. Yang menarik dari Bu RT ini adalah perawakannya yang didukung wajah manisnya. Namanya Bu Diah Ayu. Orangnya pun ayu. Ayu ayu sekal.

Saat mengetahui kalau Mbak Surti yang sehari hari kerjaannya menyetrika saja, tidak mendapat bantuan, aku bergegas ke rumah Pak RT di hari Minggu.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"jawab Bu Diah.
"Nak Febri, mari masuk"lanjutnya.

Aku mengikutinya dari belakang, duduk di ruang tamunya. Bu Diah memakai daster dengan kerudung yang simpel. Model model begini yang biasanya jadi curi curi pandang semproter.hehehe..

"Lagi santai libur nggih Bu"tanyaku basa basi.

"Iya, mingguan..santai saja di rumah. Ada apa Nak Febri?" Bu Diah duduk.

"Ini Bu, maaf.. Mau tanya ke Pak RT, tentang bantuan Bu. Itu Budhe Narti dan Mbak Surti katanya gak dapat Bu. Padahal kasian keadaanya nggih Bu"terangku.

"Oo..itu.. Bapak lagi mancing..nanti Ibu sampaikan. Emang ga dapet to? Padahal banyak yang dapat.."

"Nggih Bu, kemarin Mbak Surti mau pinjam uang ke Ibu Febri. Terus cerira cerita masalah bantuan.."

Sekilas Bu Diah melamun, ingat kejadian saat Pak RT "bermain" dengan Mbak Surti. Mbak Surti yang memang sangat dekat dengan Bu Diah, meminta maaf belum dapat membayar hutangnya. Kemudian cerita tentang kejadian dengan Pak RT. Bu RT yang awalnya kaget, namun beliau tidak serta merta marah marah. Entah ada apa..

"Iya kasian Si Surti Feb" katanya dengan pandangan kosong.

Aku memperhatikannya raut wajahnya. Yang berlanjut memperhatikan kecantikannya di usia yang sudah matang. Lalu merambat melirik bentuk tubuhnya yang juga matang.

Ternyata orang yang berkerudung seperti Bu RT ini, bentuknya seksi juga.

"Eh, mau dibuatkan teh Feb?"tanya nya tiba tiba mengagetkanku.

"Ee.eeh.*** usah Bu..saya cuma mau tanya itu.."kataku sambil akan pamit. Agak malu juga, kalau kalau Bu RT tahu aku melirik liriknya.

"Tapi kamu baik banget ya..peduli sama Bu Narti dan Mbak Surti.."kata beliau.

Dalam hati aku berkata nakal, ya peduli lah Bu.. Mbak Surti sudah ngasih aku kenikmatan tubuhnya.

Aku yang semula pengen cepat cepat, jadi timbul pikiran kotor. Pengen berlama lama memandang Bu Diah.

"Ya gimana Bu..daripada Mbak Surti hutang kesana sini.."kataku.

"Nanti, bisa bahaya buatnya."lanjutku, aku berniat mencoba peruntungan memancing Bu RT.

"Bahaya gimana Feb?"

"Bahaya kan Bu..kalau ga bisa bayar hutang, nanti diremehkan orang"

Bu RT tampak sedikit berpikir, dahinya berkernyit.

"Diremehkan gimana Feb?"

"Ya..diremehkan Bu.." aku agak ragu mau bilang terus terang. Namun karena sudah niat iseng iseng, aku melanjutkan.

"Diremehkan lelaki Bu. Minta hal hal aneh kalau ga bisa bayar hutang."

Bu RT nampak kaget. Beliau mendekat, kemudian bicara pelan.

"Febri..kamu tahu?"kata Bu RT.

Aku meneruskannya.

"Iya Bu. Mbak Surti dan Budhe kan dekat, kemarin aku tahu mau pinjam uang Ibu aku. Pas nyetrika, dia cerita juga ada hutang dengan Pak RT. Katanya mau buat bayar hutang ke Pak RT. Lalu Mbak Surti cerita."

Bu RT kaget, nampaknya beliau agak kecewa dengan Mbak Surti.

"Tapi insyaallah ga ada orang lain yang tahu Bu. Ibu aku aja ga tau.."

Bu RT nampak lega, beliau paham kalau memang aku dan Mbak Surti sudah seperti saudara.

"Saya juga ga akan cerita ke siapun Bu. Saya paham kok, Namanya manusia bisa khilaf”kataku.

“Wah kami ini Feb, masih muda tapi udah bijaksana ya. Mau peduli Mbak Surti, juga bisa menjaga rahasia”
“Beda sama Bapak yang sering ga bisa memahami Ibu”lanjutnya.

“Lho Pak RT kan baik Bu..Pak RT dan Bu RT jadi teladan lho.. saya juga pengen kalau menikah nanti, punya rumah tangga seperti Pak RT. Ayem melihatnya..”kataku.

“Ah, itu kan pandangan orang Feb..”

“Kan memang kenyataannya begitu Bu”cecarku.

“Ibu sama Bapak sering berantem Feb. Kadang Bapak suka marah marah kalau Ibu pulang malam, kaya anak kecil curiga ini itu. Apa mungkin sudah bosan, sedang jenuh Feb”

“Kata orang si, ada puber kedua Bu.hehehe”kataku bercanda.

“hahaha..kamu ada ada aja..anak anak aja udah pada nikah”

“Iya Bu, saat puber kedua harus komunikasi intens. Untuk menjaga keharmonisan hubungan..”

“hahaha…kamu ini..sudah paham aja, makanya nikah Feb”

“nanti lah Bu, nunggu tabungan cukup”

“itu nanti bisa dicari..yang penting calonnya dulu udah ada kan?”

“hehehe..belum juga Bu”

“Kamu si, pilih pilih. Tu anaknya Pak Tarno sudah lulus kuliah, orangnya cantik”
“wah tapi judes Bu..maunya sukur sukur yang baik kaya Bu RT.hehehe”kataku bercanda.

“hahaha..kamu ada ada aja”

“Oya, mau dibikinkan minum ya..”

“ga usah Bu, saya pamit dulu..”

Aku berdiri, senyum padanya. Senyum ketertarikan lelaki. Bu RT pun Nampak riang.

“Makasih Bu, nanti saya kesini lagi..”

“Ya Feb,makasih juga ya sudah menemani Ibu ngobrol. Ingat lho, jangan cerita ke siapapun masalah Bapak sama Surti”katanya dengan senyum cantiknya.

Hmmm…Bu Diah, Bu RT.. kamu begitu menarik! Kataku dalam hati tersenyum jahat.

……………………

Siangnya sekitar jam setengah 3, aku Kembali ke rumah Pak RT.

“Eh Feb, Bapak belum pulang..masih mancing”

“Wah..Pak RT libur libur malah manncing..kasian Bu Diah ditinggal sendiri”

“Ya masuk dulu, tunggu aja paling sebentar sorean pulang..Iya memang Bapak gitu Feb”

“Sebentar, ibu pakai kerudung dulu”katanya.

Beberapa saat Bu RT datang sudah memakai kerudung serta membawa es degan.

“Ni Feb, es seger sambal nunggu Bapak”

“Wah ngrepotin Bu..seneng saya panas gini dikasih yang seger seger..”

“Iya panas banget, ibu juga baru mandi ni”

“Wah..udah es nya seger, Ibu juga seger.hehehe”

“hahaha..kamu ada ada aja..”

Bu RT yang mungkin jarang ngobro ngobrol sama Pak RT, cerita banyak hal..mengalir.. Mulai dari rumah tangganya selama ini, sampai hal hal yang berbau dewasa.

“Ya si, memang Ibu juga pernah salah sama Bapak. Bapak tahu kalau Ibu pernah dekat dengan teman kantor. Tapi itu kan sudah lalu, sekarang orangnya sudah pindah kota”singkatnya.

Aku yang menjadi paham, melihat ada celah.

“memang rumah tangga ada saja lika likunya Bu. “kataku sambil memandangi matanya dalam dalam.

“Iya Feb, Ibu sudah tua, anak anak sudah besar. Ibu ga mikir macem macem, jalanin saja..”

“Ya betul Bu, paling tidak demi anak anak ya Bu. Eh, tapi siapa bilang ibu sudah tua”

“Yak an memang sudah tua”

“ga lah Bu, kalau sudah tua mana mungkin Febri betah ngobrol lama lama sama Ibu.hehehe”godaku.

“kamu ni daritadi goda Ibu terus ya.”

“Ga goda Bu, aku cerita apa adanya.”

Bu RT diam….

“emang beneran Feb? Tapi kok Bapak malah godain Surti ya”

“Ya Bapak kan khilaf Bu, Namanya khilaf matanya gelap. Jadi ga lihat ada bidadari disampingnya.hehehe”

“hahaha..kamu ya..”

Aku yang dalam situasi mendapatkan sinyal, membuat ngaceng secara otomatis. Saat itu, muncul ide untuk ke tahap yang lebih. Siapa tahu…..

“Bu Febri pinjam kamar mandi ya Bu..kebelet pipis..”kataku sambil berdiri.
“wah kamar mandinya sedang berantakan feb”
“gapapa Bu..permisi..”

Aku yang hanya memakai celana pendek, jelas membuat kontol tegangku mengacung. Horni rasanya mengetahui Bu RT melirik celanaku yang menggembung.

Didalam kamar mandi, aku tengok tengok kesana kemari. Nampak baju daster Bu RT tadi pagi di cantelan pintu. Aku yang horni, mengambilnya. Ternyata dibaliknya ada celana dalam dan BH nya.

Hal itu membuatku tidak dapat menahan diri. Aku memutuskan untuk menuntaskan birahi. Kukocok kontolku.. Tepat di bagian pembungkus memeknya, aromanya sangat kuat….

“SShhhh..Bu Diah..celanamu wangi..memeknya pasti wangi..”ujarku pelan.

Aku menghirup aromanya dalam dalam. Wangi memek di celana dalamnya yang bermotif bunga itu.

“Hmmmm..enaknnya bau memekmu….”

Lalu kontolku kutempekkan ke bagian celana dalam yang membungkus memeknya..

“Ahhh..kalau memekmu kena kontolku, pasti enak Bu…ssshhh”

Cairan pelumas, membekas di celana dalamnya..

“Shhh…cairanku bercampur di memekmu..ssshh”

“Hmmm….Bu RT….BH mu….susumu pasti besar..”

Aku mengocok dengan cepat, sampai

CROTTT..CROOTTT..CROTTT..CROTTT….

Lalu aku bergegas, mengguyur spermaku yang tumpah kemana mana.
Sekelmbalinya aku ke ruang tamu, Bu RT tidak disana..wah..semoga Bu RT tidak tahu, aku ngocok tadi..batinku.

“Sudah feb pipisnya? Lama banget”katanya tiba tiba.

“Eh..sudah Bu..iya anak muda kalau pipis kan emang lama”candaku.

“Cuma pipis kan?”

“hehehe….”aku jawab dengan meringis.

“pipis enak Bu”

“Haaa..Ibu sudah nyangka.”

“Kamu daritadi liatin Ibu kaya liatin setan”

“hehehe..maaf ya Bu..anak muda..”

“yasudah, Ibu maklum..dulu Bapak pas awal nikah juga semangat banget..”

“Sekarnag sudah ga semangat ya Bu?”pancingku.

“Hufff..”jawabnya datar.

“Tapi masa anak muda horni sama ibu ibu..”

“Nyatanya begitu Bu..”

Aku terang terangan memandangi tonjolan dadanya.

Bu RT yang malu malu, menegurku.

“Husss..matanya Feb..”

“hehe..maaf Bu..otomatis..”

Aku ngaceng lagi….yang sempat Bu RT meliriknya.

“Itu kamu berdiri lagi?”

“ii..iya Bu..”

“Maaf Bu..”Kataku.

Bu RT kedepan, menutup korden dan mengunci pintu.

“Feb..Ibu penasaran, masa ada anak muda terangsang sama ibu ibu..”

Aku berdiri, kontolku mengacung dibalik celana.

“Ini buktinya Bu”kataku menunjukan cetakan kontolku.

“Wah..gedhe banget Feb..”
Lalu aku menurunkan celanaku.
Tuing…..

Kontolku manggut manggut..

“Ini masih bisa gedhe lagi Bu..”

Bu RT wajahnya kini Nampak horni.. Beliau mendekatiku, lalu memegang kontolku.

“Kamu jangan bilang siapa siapa ya masalah Bapak sama Surti, nanti Ibu kasih kamu hadiah..”

Ssssshhhhhhh…..

Bu RT mengelus elus kontolku.

“Gedhe banget ya feb….ibu baru pernah lihat yang segedhe ini..”

“Shhhhh….Ibu sih, mbikin aku horni banget..”

Bu RT membuka kancing dasternya.

“In ikan yang bikin kamu horni?”katanya. Susunya menyembul.

“Buuu……ssshhhh”

“Feb, Ibu sudah lama ga begini sama Bapak. Sebenarnya dulu Bapak marah karena tahu Ibu ada main dengan teman kantor. Tapi kontolnya ga segedhe inim ga ada urat uratnya juga”

Wah..Bu RT ternyata nakal juga to..

“Coba aja Bu, siapa tahu cocoksshh”

“ssshhhh….kayaknya ga cocok, kegedean”

Bu RT lalu duduk di sofa.

“Ayo Feb, keburu Bapak pulang..”

Aku langsung menghampirinya, kukocok kontolku..

“Ibu, aku basahin dulu ya..Ibu pernah dijilat memeknya?”

“ssshh..iya..”

Lalu kujilati memeknya, klentitnya yang membesar tak luput dari jilatanku.

Bu RT menekan nekan pantanya ke mukaku.

“Kamu tiduran Feb..”

Lalu beliau jongkok diatas mukaku. Bu RT menggesek gesekan lubang memeknya ke hidungku. Aroma memek horni nya sangat kuat. Kontoku ngaceng maksimal.

“Sshhhhhhh…Kalau kamu mau hadiah, jilatin Feb..!”Kata beliau sambil menekan nekan lubang memeknya ke lidahku.

“Shhhhh….aaahhh….Febbbb”

Beliau menduduki muka ku, lalu….
Serrrr….serrrr….

“haaah..haaahhh…Dulu pacar Ibu di kantor paling suka njilatin memek Ibu..sekarang sudah ga ada yang jilatin lagi..enak banget Feb….”
Lalu beliau duduk Kembali ke sofa. Mengangakat dasternya, mengangakang.

“Ini hadiahnya”

Aku sangat terangsang. Seperti dijadikan pemuas nafsu ibu ibu alim ini.

“Ssshhhh..Ibu ternyata ganas banget ya”ssshhhhh

Kudorong kontolku pelan pelan..

“Kamu bikin ibu ingat masa masa itu feb..”

“masa masa nakal ya..”

"Ssshhh....Masa masa ibu butuh kepuasan untuk pelampiasan stresnya pekerjaan.ssshhhh"

SLEBBBB..SLEBBBB...SLEBBBB!!

"Kontolku bisa bikin Ibu gak stres..sshh"

"Sssshhhh....ohhh..puasin Ibu sayangg....!"

“Shhhhhh…gedhe banget Feb….pelan….”

“memek nakal kok sempit begini Bu..”

“sudah lama ga dinakalin..”

Blesshhh….dengan perlahan kontolku berhasil masuk di memeknya yang terasa sangat mencengkeram.

“Shhhhh..Feb…tusuk sayang…”

“Shhhh…enak Bu….njepit…”

Bu RT seperti bisa meremas remas kontolku. Sambil beliau memaju mundurkan pantatnya..

“Dalemin lagi sayang..”katanya birahi.

JLEBBB…..! Karena kepalang horni, kutusuk sampai mentok.


“Aaaaaahhh….!!!!Kontol….!!!”

Aku sangat terangsang mendengar bibirnya menyebut kontol..

“Kontol anak muda enak ya Bu..sshhh”

Plak..kutampar pelan pantanya.

“Shhhhh…Kontol gedhe enak..”

Plak..!plak...!!

“Ibu ibu suka kontol anak muda yang gedhe?”

“Shhhhh..ii..ya..Kontolin Ibu Febbbb....!!! ”

“Shhhhh….nanti jadi longgar gapapa Bu?”

“Shhhhh….Aaahhhh..Bangsat..! Sodok lebih dalem..!!ssshhhhh”

Plakkk...!!!!plakkk!!!

Binal kali milf ini.

PLOKKKK..PLOKKKK..PLOKKKK!!!

"Kencengin Feb..!!anak brengsekk!!"

Aku jadi panas..

Kusodok keras keras.

PLOKKK..PLOKKKK!!!!

"SSSSSHHHHHHH...AARRRGGGHHHH...!!

Serrrrr...serrrrr...diiringi empotan super kencang. Bu RT seperti sengaja mau mencekik kontolku.

Aku yang sudah diujung, menyodoknya keras keras .

"Ooohhh...Bu RT ....Febri mau ngecrotttt!!!"

Bu RT memundurkan pantatnya menerima sodokanku.

"Crotin Ibu Feb!! Crotin memek Ibu!!"

Crotttt..crootttttt!!!

Diiringi kedutan memeknya, kontolku menyemprot lubangnya. Nikmatnya remasan memek hangat Bu RT.

"Enak banget Bu .."

"Iyaahh..cupphh ."

Bu RT dengan anggunnya mengecupku.

"Kamu nakal ya.*** tahu Ibu kalau pemuda desa kayak kamu pengalaman juga"

"Dunia ngentot ga kenal tempat Bu"jawabku nyengir.

"Hihihi..awas ya, kalau besok besok Ibu minta lagi."

Kemudian Bu RT memberikan nomor hp nya padaku.

Samar samar, terdengar suara motor memasuki halaman rumah..

Kami terdiam..

“Kayaknya Bapak pulang Feb..”

Aku langsung mencabut kontolku. Dengan cepat Kami merapikan pakaian.

“Kamu keluar lewat belakang Feb..”

Aku langsung kebelakang, dag dig dug menunggu Pak RT masuk rumah.

Bu RT membuka korden, lalu beliau masuk kamar pura pura tidur.

“Buu..”

Bu RT diam saja..
Pak RT melongoknya ke kamar.

Lalu Bu RT menggeliat.
Nampak badanya yang habis bersetubuh berkeringat.

“Baru pulang ya Pak. Sore banget.”katanya datar.

“Itu ada gelas, tadi ada tamu Bu?”

Bu RT Nampak agak kaget.

“Iya Pak, tadi Febri kesini, nungguin Bapak lama banget. Nanti mau kesini lagi katanya”

“Oooo..”Hanya itu setelah tahu aku yang datang.

Lalu aku mengendap endap lewat samping rumah, saat melewati Kamar BU RT, kami berpandang pandangan, lalu senyum.

Aku pulang dengan pengalaman baru. Yang, lagi lagi milf pernah enak. Dan pengen yang lebih enak. Disela sela masalahnya yang tidak enak. Bu RT, Bu Diah. Milf Diah.

……………………………………………………..

Kita tidak pernah benar benar mengerti rahasia seseorang. Fakta bahwa setiap orang punya nafsu. Setiap orang punya sisi lain, yang menjadi rahasia.
Milf desa punya pesona.
tancepp lagi yg laen,,,febb,,,
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd