Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Geliat Desa, Sisi Lain Yang Terbuka

Bimabet
sabar kami setia menungu suhu yg penting jgn nyerah biar cerita ini ngk di bungkus sama om admin
 
Pelampiasan.

Kami masih terus berhubungan, meski hanya sebatas bbm an. Imbas positif kejadian siang itu, membuat kami dalam berkomunikasi sudah seperti saling memiliki. Imbas negatifnya, hal itu menjadi seperti candu. Candu yang selalu mencari kesempatan. Candu yang membuat rasa sayang menjadi geliat geliat desahan.

Kami selalu memiliki waktu saat week end, apalagi saat Mamahnya sedang piket, sering jalan-jalan ke daerah kota. Itu dulu. Setelah berhasilnya masuk burung pada sangkarnya, berubah menjadi lebih sering di rumah saja. Kalaupun keluar, ingin cepat cepat pulang kerumahnya.

Pagi menjelang siang, saat Mamahnya sedang piket di hari week end. Adalah waktu paling dinanti nanti. Rencana akan jalan jalan ke daerah kota. Dengan cuaca yang mendukung di sekitar jam-jam 10, aku kerumahnya yang langsung disambut dengan senyumnya.

Namun memang, setelah kejadian itu, aku melihatnya seperti gadis yang sudah tidak sesegar dulu, tidak seceria dulu. Jelas hal itu menjadikan pikiran mendalam baginya, termasuk bagiku.

“Mau jalan jalan kemana Mas?”tanya dia

“Ke pantai ?”jawabku.

“jangan Mas, Mamah piket pagi”

“Memangnya sampai jam berapa?”tanyaku

“Jam 2 an biasanya Mas..”

“Mmm..kalau begitu, dirumah saja yang..”

“yasudah, aku buatkan minum dulu ya..”

“Ga usah, ni sudah bawa”kataku sambil mengeluarkan krating*aeng dari tas.

Lalu kami ngobrol ngobrol..sampai beberapa menit kedepan sudah mulai mengarah kesana..

“Sayang, coba berdiri kayaknya jadi ramping. Banyak pikiran ya?”tanyaku.

“Ihh..mana ada, tambah gemuk lah iya”kata dia sambil berdiri.

Lalu aku menghampiri dan memeluknya.

“Aku sayang kamu..”kataku saat mengecup bibirnya.
Lia sesaat terdiam dalam ciuman itu. Kemudian menatapku.

“Mas..aku sudah gak perawan lagi. Aku merasa bersalah pada Mamah.”

“Iya sayang, maaf aku ga bisa jaga keperawanan kamu”kataku.

“Tapi aku janji, akan jaga kamu. Aku serius sama kamu kan dari dulu.”

“Iya Mas..”Kata dia pendek.

“Sebenarnya kamu tahu kan keseriusanku.. hanya saja Mamah malah menekan kita. Bukannya menyalahkan mamah sih, namun mengapa tidak dibiaran saja kita yang sedang baru tumbuh. Malah membuat kita tertekan dan kelewatan.”kataku.

Lalu sekarang Lia yang inisiatif menciumku..

Di ruang tamu itu, aku memepetkannya ke tembok. Sehingga dadanya yang memang cukup montok, membuatku ngaceng yang kemudian menekan nekan memeknya dari luar.

“Sayang, kedalam yuk, takut ada orang lewat”kataku menggandeng tangannya.
Aku mengajaknya ke kamarnya.

Lia memakai baju santai dengan 2 kancing diatas saja. Setelan dengan celananya. Aku yang memakai celana berbahan kain dengan kaos berkerah. Setelah di dalam kamar, aku rebahan di ranjang Lia, sedangkan Lia masih berdiri.

“Sayang, aku sayang kamu. Begini ya rasanya kalau kita sudah nikah”kataku yang sudah horni.

“Tapi Mas..apa kita mau mengulangi lagi?”tanya dia.

“Ga sayang..aku Cuma pengen meluk kamu aja.. Sini..”

Lalu Lia mendekat, yang segera kutarik dan kami berpelukan tiduran.

Suasana pelukan sambil tiduran benar benar membuatku saat itu seperti sudah memilikinya. Sehingga aku semakin horni.

Saat kubuka dua kancing bajunya, langsung kulumat putingnya yang mengacung.

“Shhhhh….”

Lia mendesis..

Kemudian tanganku meraba celana tipisnya, yang membuatnya menggelinjang.

“Shhhhhh..sayang..sudah..”desahnya.

Aku terus melumat susu nya diselingi mencium bibirnya. Saat tanganku menelusup ke balik celana dalamnya,

“Sayang, ini basah..”kataku.

Lia diam saja..

Aku pun memainkan tonjolan itilnya yang semakin membuatnya menggelinjang.


“SSSSHHHHH…Sayang…..katanya ga gini lagi..”Desahnya.

“Engga sayang..”Kataku sambil terus memainkan itilnya.

Perlakuan di payudara Lia dan permainan di itilnya, membuat Lia menjadi sangat sangat terangsang yang akhirnya membuat pantatnya berjingkat jingkat pertanda dia sudah sangat terbuai nafsunya.

Aku melepaskan celanaku, yang langsung menampakan kontol tegangku.

“Sayang, biar ga ML lagi, mau ga kocokin aku?”

Lia menurut, kemudian mengocoknya. Sebenarnya kurang enak, karena agak kasar dia mengocok. Namun saat kumainkan itilnya lagi, membuatku menikmati kocokannya. Kemudian kulepas celananya sekaligus celana dalamnya dan langsung kuhisap sebelum Lia protes.

“SSSSHHHHHHHHHHHH……..Sayang……”Desahnya tertahan.

Dia melepaskan kocokannya, sehingga aku Kembali menaiki tubuhnya.

Aku melumat bibirnya dengan panas. Sementara tanganku meremas kenyalnya payudara Lia.
Saat kuposisikan kontolku di selangkangannya, Lia tidak protes.

Aku sedikit mengangkat pantatku, memposisikan kontolku di vaginanya. Terasa sudah basah becek disana.

AKupun menambah lumatanku, serta remasan yang membuat Lia pasrah mengangkangkan kakinya, sehingga kontolku bisa menekan nekan itil dan vaginanya dengan leluasa.. Dan saat sudah semakin licin,,

BLESSHH..kepala kontolku memasuki bibir vagina rapatnya, rapat! Karena terasa sekali jepitan di kontolku.

SSHHHHHHH……..

Kami hanya mendesis.. selanjutnya aku maupun Lia sudah tidak ingat lagi, yang terjadi terjadilah, mau ML lagi, ML lah….

Sampai saat Gerakan maju mundurku semakin cepat,

BLESHHHHHHHH….!!
“AAaaaarrrrhhh…sshhh”
Seluruh kontolku masuk.

“Sakit Mas…”Kata Lia.

Aku diam saja, menggenjotnya dengan pelan disertai ciuman pada lehernya..

SSHHHHH…..

Saat sudah lancar

“Masih sakit sayang?”tanyaku.

“Sedikit..”Jawabnya..

SSHHHHHH…..
Genjotan genjotan yang diimbangi dengan jepitan memek Lia yang masih sempit, membuatku tidak kuasa menahan rasa nikmat..demikian juga Lia..

“Mas….sayangi aku ya..SSSHHHH…”

“Iya sayang..sshhh”

“Masih sakit sayang?”

“Enak Mas…sshhhhh”

Jepitan memek Lia menjadi sangat dominan. Tanpa rangsangan lain, jepitan memeknya di kontolku sudah membuatku merasa sangat keenakan. Sangat berbeda dengan yang lainnya. Ini murni jepitan memeknya yang licin, becek, namun mencengkeram kuat setiap gesekan kontolku di dalam memek lembabnya.

“SHHHHHH……Sayang…”

SLEBB..SLEBB….SLEBBBB….

Sambil menulis ini, saat mengingat rasa itu, membuat aku sendiri ngaceng lagi. Mengingat jepitan memeknya Lia. Mengingat kontol yang sudah tegang sekali, memsuki lubang kecilnya. Mengingat saat dia menggelinjang pertanda orgasmenya, yang semakin membuat memeknya seolah sangat rapat saat ditusuk..


“Sayang……Mas mau keluar…..ssshhhhh”

“SHHHHHH….”Lia hanya mendesah menerima sodokan sodokan kontolku.

CROTT….CROTT….CROTTTT…CROTTTT…

Kucabut kontolku dan menyemprot di perutnya.

Aku tiduran disampingnya dan mengecup Lia, yang matanya berkaca kaca.

………………………………….

Setelah persetubuhan itu, kami saling mencurahkan isi hati..

“Mas..aku sudah gak perawan..kita sudah seperti suami istri..”

“Iya sayang..aku juga merasa kita sudah sangat dekat..”

“tapi kalau kita ga nikah..aku sudah gak perawan mas..”Ucapnya berkaca kaca lagi..

Aku memeluknya..terlintas aku dapat merasakan kesedihannya..

“Sayang, semua sudah terjadi..yang terpenting sekarang, bagaimana kita bicara pada Mamah agar mamah mau merestui hubungan kita”

“Apa kalau sudah gak perawan itu bisa keliatan Mas?”tanya dia cemas.

“Gak sayang.***k ada perubahan fisik..”

“Aku baca baca, tubuhnya jadi membentuk..jadi lebih gemuk..”kata Lia.

Aku perhatikan memang, setelah seringnya aku meremas bermain main di payudaranya, membuatnya terlihat membulat lebih besar. Setelah hilangnya perawan, saat jalan jalan pun kami kadang mencari kesempatan. Pernah saat pulang agak malam, kami mampir berhenti di tempat penggilingan padi. Disana dengan cepat kami berciuman, meremas remas, memainkan itilnya sampai aku ngocok dan keluar. Demikian juga saat di rumahnya kosong. Mengeluarkan sperma menjdi hal biasa, meski tidak ML, dan dia cukup puas saat orgasme diaminkan itilnya.

“Gak sayang, itu ada orang yang sudah punya anak aja langsing”Kataku.

“ihhhh..masa aku dibandingkan sama emak emak”kata lia manyun.

Kami bercerita sambil berpelukan yang lama lama membuat ku bangkit lagi.
Tanpa banyak bicara Kami memulai lagi pergumulan nikmat sepasang muda mudi yang sedang hot hotnya. Yang wanita sedang bagus bagusnya bentuk tubuhnya. Yang laki laki sedang tegang tegangnya, apalagi ukuran penis yang sudah masuk ukuran dewasa.


Namun..siang itu menjadi sejarah....
Saat mengalaminya, kacau balau Hu.
Tapi sekarang kalau diingat ingat, menambah gairah tersendiri. Gairah liar fantasi seks.

Gambaran keadan :
Rumahnya di pinggir jalan area kotanya, sehingga lalu lalang kendaraan lumayan ramai. Memiliki pintu gerbang, yang ada pintu kecilnya untuk lewat motor. Sekitarnya ada tetangga tetangga, namun namanya di wilayah perkotaan pinggir jalan, beda dg di kampung yg dekat satu tetangga dengan lainnya, disana cenderung sendiri sendiri.

Posisi saat itu, aku sedang menggenjotnya dari belakang, dia sedang posisi nungging masih memakai kaosnya, hanya pantat nya yang terekpos saat kugenjot.

Berbeda dengan sebelumnya, tusukan tusukan kontolku di memeknya, di ronde kedua ini sudah tidak ada lagi pikiran pikiran lain selain mengejar kenikmatan. Dia pun sudah nampak tidak peduli lagi, tentang keperawanannya yang hilang. Akupun fokus menikmati sedotan sedotan memeknya yang memang masih sangat amat sempit menjepit.


"Sssshhhhh....Mass....."erangnya..

"Sshh..enak sayang....."desahku.

Dia menangkang pasrah, mendesah.. kaosnya diangkat menamppakan payudaranya yang membulat, memberi semangat untuk aku menggenjotnya.

Mulustrasi Lia Hu.. :



"Ssshhh....Mas jahat...sshhh..ngambil keperawananku..sshhh"racaunya.

"Sshhh..iya sayang..sshh..maaf..enak sayang.."

"Sshhh..tapi aku udah gak perawan Mas..ssssssshhhhhh...Masss....kerasa banget ya kalai nungging.."desahnya keenakan.

"Mas juga enak sayang..njepit banget..sshhhh...."

"Sshhhh..iya..Mass....titit Mas ngganjel banget.."desahnya.

"Sssshhhh..kontol sayang.."pancingku.

"Ssshhhhh...iya Mas..."

Kutusuk pelan namun dalam..membuat Lia merasakan penetrasi yang dalam di liang memek sempitnya..

"Ssshhhh...Masssssssss.....titit nya dalem.."Lia keenakan.

Kupegang pinggulnya yang membentuk shape bohay..sehingg membuatku bisa menusuknya lebih cepat..

"Ssssshhhhh.....Massssss!!!!"racau Lia.

Memeknya semakin berair,semakin becek..seiring dengan desahannya yang semakin keras tidak terkontrol..

Lalu saat jepitan lubang memeknya mengencang, pantatnya berkedut kedut liar..

Aku membiarkan Lia menikmatinya..aku sangat berkeringat siang itu..membasahi sprei.

"Sayang.." kataku menikmati kedutan kedutan kecil memeknya yang masih terasa.

Lia diam saja..hanya memeknya yang masih berkedut..

"Boleh aku selesaikan sayang?"kataku

Kemudian kembali kugenjot memek Lia yang masih sangat becek.

"Ssssshhhhhh....Geli banget Mass......aawwww....."desahnya.

Aku mulai lagi menggenjotnya dengan dalam. Pahaku beradu dengan pantat bulatnya. Setiap tusukan di memekmya, disambut Lia dengan memundurkan pantatnya.

Pergumulan kedua ini lebih lama, aku sebenarnya sudah merasa mulai lelah..namun kenikmatan yang didapat, membuat kontolku masih tegang berdiri. Sodokan yang disambut jepitan memek lembabnya, membuat aku masih terus menggenjotnya.

Srrrrttt...
(Sebenarnya saat itu, aku sedikit samar samar mendengar seperti suara pintu dibuka, namun aku yang sedang mengejar kenikmatan, menganggapnya mungkin itu suara kendaraan lewat)

Aku masih menusuknya, dia masih menungging, bajunya masih menutupi badannya, aku memegang pinggangnya. Hingga saat aku mendengar suara orang di ruang tengah....
Seketika aku berhenti dan mengeceknya.


DEGGGG!!!!!!!!!!!
Suhu....kalau ada yang bisa menggambarkan betapa kaget, panik, campur aduk saat itu. Saat aku melihat Mamahnya duduk, menundukkan kepala.

Seketika badanku serasa lemas..aku kedalam lagi menghampiri Lia.

"Sayang..Mamah sudah pulang."ucapku.

"Haaaa?"lia pun panik.

Aku dan Lia siang itu di rumahnya yang kosong, sedang menikmati puncak persetubuhan, bahkan di ronde kedua. Kami sedang bebas bebasnya melakukan persetubuhan. Lia sedang keenakan karena sudah mulai bisa menikmati tusukan kontol di memeknya. Aku yang sedang menikmati sempitnya memek Lia yang masih baru. Posisi kami membelakangi pintu kamar yang terbuka. Tiba tiba ternyata, Mamahnya Lia yang sedang marah dengan hubungan kami, Mamah Lia yang sedang melarang kami, namun beliau menyaksikan adegan persetubuhan kami. Parahnya lagi, posisi kami saat itu menungging, seolah olah kami sudah mahir. Kami sudah tidak bisa mengelak.

Mamah Lia menangis tertahan.

"Hiks..kenapa..!"ucapnya.

Aku dan Lia diam saja.

Suasana sangat mencekam saat itu, aku pun tidak bisa membela diri. Mau bilang apa lagi, Mamah sudah melihat dengan mata kepala sendiri saat anaknya sedang disetubuhi.

..........

Singkat cerita, aku pulang setelah kejadian itu.. kemudian aku harus bicara dengan orang tuaku tentang hal itu.

Yasudahlah. Aku membulatkan diri untuk bicara pada orang tuaku.
 
Lia.





Jauh hari kedepan setelah itu..

Kami yang sudah menikah, mengalami peningkatan dalam persetubuhan.

Lia yang dulu lugu. Lia yang dulu malu malu.
Lia yang dulu saat bercinta kesakitan, bahkan di awal awal pernikahan.
Lia yang dulu banyak diam ya saat bercinta.


Sekarang..

"Ssshh....Mass..memek Lia udah longgar ya.."desah Lia saat aku menggenjotnya.

"Sshh..iya sayang..udah longgar.."jawabku sambil menggenjotnya dari depan dan Lia mengangkang.

"Sshhhhh...iyahhh...Mas si...tiap hari minta"desahnya.

"Sshhh..soalnya sudah sejak belum nikah..sshhh"godaku.

"Sshhh..iya...aku sudah dipake..sshhh..padahal belum dinikahi..sshhhh"

"Sshh..udah gitu ketahuan Mamah..sshhh"kataku.

"Ssshhhh..iya Mas.....sshhh..Mas ngentotin aku..Mamah tahu .sshhhh"racau Lia.

"Sayang..kita ngentot di depan kamar Mamah yuk..sshhh"aku horni membayangkannya.

"Ssshhhh .Mass nakal....sshh Mas...sshhh"

"Mamah juga udah tahu, aku doyan ngentotin kamu dari dulu..shhhh"kataku.

Kontolku rasanya semakin tegang membayangkan kejadian dulu saat Mamah Lia memergokiku sedang bersetubuh dengan anaknya. Aku memainkan itilnya, titik sensitif Lia.

"Sayang ...sshhhhh"desahku yang sengaja kubikin keras ..


"Ssshhh ..jangan keras keras Mas..nanti mamah dengar.."kata Lia.


"Sshhhh...biarin sayang...shhh..Mamah tahu kalau anaknya lagi kuentot...sshhhhh"aku tambah nafsu membayangkannya.
Aku pun betul betul tidak peduli kalaupun Mamah dengar desahan kami. Malah kami yakin Mamah pasti dengar dan sengaja aku mendesah keras.

"Aaaacchhh...aaahhhh...Mas diem dulu...sshhh..rasain kedutan memek Lia.shhhh"

Serrrr.....setiap dia dipancing hal hal yang membuatnya bergairah, Lia mudah orgasme. Dalam hubungan kami, sering Lia orgasme lebih dari satu kali. Mungkin itu juga yang membuatnya yang dulu lugu, jadi binal. Memeknya sudah merasakan enaknya kontol.

Saat dia berkedut, mengempot aku selalu diminta untuk diam. Agar merasakan jepitan memeknya saat dia orgasme. Kadang saat aku nakal dengan terus menggenjotnya, dia makin kelojotan.

"Ssshhhh...memek Lia basah banget Mas....longgar Mas ....sshhhh" desah Lia saat aku mulai menggenjotnya lagi. Kontolku tidak bisa berlama lama minta terus enak didalam memeknya.

"Ssshhh..tapi memekmu masih enak sayang.."kataku.

"Ohhh ....Mass kontolnya gedhe soalnya.."desahnya.

"Sshh..kamu kalau dientot kontol kecil...ssshhh..kamu ga ngrasa..sshh"pancingku.


"Sssshhhh...iya Mas...sshhhh...Lia butuh kontol besar...sshhhh"racaunya.

"Sshhh..memek istriku..sshhh....udah keenakan..sshh..udah longgar..sshhh"

"Sshhh .Masssss....enak Masssss....ssshhh....kontol Mas enak...."desah Lia makin keras saat kombinasi tusukan kontol pol dan permainan pada itilnya bersamaan.


"Sayang....sshhh...Mas mau crotttt...."

"Ssshhh...OOOHHHHHHHH....Muncratin....Pejuhin Lia Massss....."


Crottt....
Crot....
Crot....
Crottttt.......

Pejuhku selalu masuk didalam lubang rahimnya saat berhubunga . Hanya sekali dua kali saja, di bibirnya.

..............

Sekarang, aku dan Lia sudah memiliki 2 anak.. Hubungan kami baik baik saja. Lia selalu orgasme saat kombinasi klitoris dan memeknya dimainkan. Terkadang menggunakan alat getar, yang membuat ranjang pun makin bergetar. Hanya kadang fantasi kami yang tidak baik. Namun kami tidak pernah melakukannya, karena konsekuensinya. Toh begini saja sudah sangat nikmat.
Kami tidak seberani para suhu.
Doakan kami tetap dalam prinsip ya Hu. Hehehe. Terimakasih suhu sekalian.

Cerita Lia, selesai.
 
Lia.





Jauh hari kedepan setelah itu..

Kami yang sudah menikah, mengalami peningkatan dalam persetubuhan.

Lia yang dulu lugu. Lia yang dulu malu malu.
Lia yang dulu saat bercinta kesakitan, bahkan di awal awal pernikahan.
Lia yang dulu banyak diam ya saat bercinta.


Sekarang..

"Ssshh....Mass..memek Lia udah longgar ya.."desah Lia saat aku menggenjotnya.

"Sshh..iya sayang..udah longgar.."jawabku sambil menggenjotnya dari depan dan Lia mengangkang.

"Sshhhhh...iyahhh...Mas si...tiap hari minta"desahnya.

"Sshhh..soalnya sudah sejak belum nikah..sshhh"godaku.

"Sshhh..iya...aku sudah dipake..sshhh..padahal belum dinikahi..sshhhh"

"Sshh..udah gitu ketahuan Mamah..sshhh"kataku.

"Ssshhhh..iya Mas.....sshhh..Mas ngentotin aku..Mamah tahu .sshhhh"racau Lia.

"Sayang..kita ngentot di depan kamar Mamah yuk..sshhh"aku horni membayangkannya.

"Ssshhhh .Mass nakal....sshh Mas...sshhh"

"Mamah juga udah tahu, aku doyan ngentotin kamu dari dulu..shhhh"kataku.

Kontolku rasanya semakin tegang membayangkan kejadian dulu saat Mamah Lia memergokiku sedang bersetubuh dengan anaknya. Aku memainkan itilnya, titik sensitif Lia.

"Sayang ...sshhhhh"desahku yang sengaja kubikin keras ..


"Ssshhh ..jangan keras keras Mas..nanti mamah dengar.."kata Lia.


"Sshhhh...biarin sayang...shhh..Mamah tahu kalau anaknya lagi kuentot...sshhhhh"aku tambah nafsu membayangkannya.
Aku pun betul betul tidak peduli kalaupun Mamah dengar desahan kami. Malah kami yakin Mamah pasti dengar dan sengaja aku mendesah keras.

"Aaaacchhh...aaahhhh...Mas diem dulu...sshhh..rasain kedutan memek Lia.shhhh"

Serrrr.....setiap dia dipancing hal hal yang membuatnya bergairah, Lia mudah orgasme. Dalam hubungan kami, sering Lia orgasme lebih dari satu kali. Mungkin itu juga yang membuatnya yang dulu lugu, jadi binal. Memeknya sudah merasakan enaknya kontol.

Saat dia berkedut, mengempot aku selalu diminta untuk diam. Agar merasakan jepitan memeknya saat dia orgasme. Kadang saat aku nakal dengan terus menggenjotnya, dia makin kelojotan.

"Ssshhhh...memek Lia basah banget Mas....longgar Mas ....sshhhh" desah Lia saat aku mulai menggenjotnya lagi. Kontolku tidak bisa berlama lama minta terus enak didalam memeknya.

"Ssshhh..tapi memekmu masih enak sayang.."kataku.

"Ohhh ....Mass kontolnya gedhe soalnya.."desahnya.

"Sshh..kamu kalau dientot kontol kecil...ssshhh..kamu ga ngrasa..sshh"pancingku.


"Sssshhhh...iya Mas...sshhhh...Lia butuh kontol besar...sshhhh"racaunya.

"Sshhh..memek istriku..sshhh....udah keenakan..sshh..udah longgar..sshhh"

"Sshhh .Masssss....enak Masssss....ssshhh....kontol Mas enak...."desah Lia makin keras saat kombinasi tusukan kontol pol dan permainan pada itilnya bersamaan.


"Sayang....sshhh...Mas mau crotttt...."

"Ssshhh...OOOHHHHHHHH....Muncratin....Pejuhin Lia Massss....."


Crottt....
Crot....
Crot....
Crottttt.......

Pejuhku selalu masuk didalam lubang rahimnya saat berhubunga . Hanya sekali dua kali saja, di bibirnya.

..............

Sekarang, aku dan Lia sudah memiliki 2 anak.. Hubungan kami baik baik saja. Lia selalu orgasme saat kombinasi klitoris dan memeknya dimainkan. Terkadang menggunakan alat getar, yang membuat ranjang pun makin bergetar. Hanya kadang fantasi kami yang tidak baik. Namun kami tidak pernah melakukannya, karena konsekuensinya. Toh begini saja sudah sangat nikmat.
Kami tidak seberani para suhu.
Doakan kami tetap dalam prinsip ya Hu. Hehehe. Terimakasih suhu sekalian.

Cerita Lia, selesai.
Luar biasa mantul suhu sungguh suatu maha karya
 
Bimabet
Lia.





Jauh hari kedepan setelah itu..

Kami yang sudah menikah, mengalami peningkatan dalam persetubuhan.

Lia yang dulu lugu. Lia yang dulu malu malu.
Lia yang dulu saat bercinta kesakitan, bahkan di awal awal pernikahan.
Lia yang dulu banyak diam ya saat bercinta.


Sekarang..

"Ssshh....Mass..memek Lia udah longgar ya.."desah Lia saat aku menggenjotnya.

"Sshh..iya sayang..udah longgar.."jawabku sambil menggenjotnya dari depan dan Lia mengangkang.

"Sshhhhh...iyahhh...Mas si...tiap hari minta"desahnya.

"Sshhh..soalnya sudah sejak belum nikah..sshhh"godaku.

"Sshhh..iya...aku sudah dipake..sshhh..padahal belum dinikahi..sshhhh"

"Sshh..udah gitu ketahuan Mamah..sshhh"kataku.

"Ssshhhh..iya Mas.....sshhh..Mas ngentotin aku..Mamah tahu .sshhhh"racau Lia.

"Sayang..kita ngentot di depan kamar Mamah yuk..sshhh"aku horni membayangkannya.

"Ssshhhh .Mass nakal....sshh Mas...sshhh"

"Mamah juga udah tahu, aku doyan ngentotin kamu dari dulu..shhhh"kataku.

Kontolku rasanya semakin tegang membayangkan kejadian dulu saat Mamah Lia memergokiku sedang bersetubuh dengan anaknya. Aku memainkan itilnya, titik sensitif Lia.

"Sayang ...sshhhhh"desahku yang sengaja kubikin keras ..


"Ssshhh ..jangan keras keras Mas..nanti mamah dengar.."kata Lia.


"Sshhhh...biarin sayang...shhh..Mamah tahu kalau anaknya lagi kuentot...sshhhhh"aku tambah nafsu membayangkannya.
Aku pun betul betul tidak peduli kalaupun Mamah dengar desahan kami. Malah kami yakin Mamah pasti dengar dan sengaja aku mendesah keras.

"Aaaacchhh...aaahhhh...Mas diem dulu...sshhh..rasain kedutan memek Lia.shhhh"

Serrrr.....setiap dia dipancing hal hal yang membuatnya bergairah, Lia mudah orgasme. Dalam hubungan kami, sering Lia orgasme lebih dari satu kali. Mungkin itu juga yang membuatnya yang dulu lugu, jadi binal. Memeknya sudah merasakan enaknya kontol.

Saat dia berkedut, mengempot aku selalu diminta untuk diam. Agar merasakan jepitan memeknya saat dia orgasme. Kadang saat aku nakal dengan terus menggenjotnya, dia makin kelojotan.

"Ssshhhh...memek Lia basah banget Mas....longgar Mas ....sshhhh" desah Lia saat aku mulai menggenjotnya lagi. Kontolku tidak bisa berlama lama minta terus enak didalam memeknya.

"Ssshhh..tapi memekmu masih enak sayang.."kataku.

"Ohhh ....Mass kontolnya gedhe soalnya.."desahnya.

"Sshh..kamu kalau dientot kontol kecil...ssshhh..kamu ga ngrasa..sshh"pancingku.


"Sssshhhh...iya Mas...sshhhh...Lia butuh kontol besar...sshhhh"racaunya.

"Sshhh..memek istriku..sshhh....udah keenakan..sshh..udah longgar..sshhh"

"Sshhh .Masssss....enak Masssss....ssshhh....kontol Mas enak...."desah Lia makin keras saat kombinasi tusukan kontol pol dan permainan pada itilnya bersamaan.


"Sayang....sshhh...Mas mau crotttt...."

"Ssshhh...OOOHHHHHHHH....Muncratin....Pejuhin Lia Massss....."


Crottt....
Crot....
Crot....
Crottttt.......

Pejuhku selalu masuk didalam lubang rahimnya saat berhubunga . Hanya sekali dua kali saja, di bibirnya.

..............

Sekarang, aku dan Lia sudah memiliki 2 anak.. Hubungan kami baik baik saja. Lia selalu orgasme saat kombinasi klitoris dan memeknya dimainkan. Terkadang menggunakan alat getar, yang membuat ranjang pun makin bergetar. Hanya kadang fantasi kami yang tidak baik. Namun kami tidak pernah melakukannya, karena konsekuensinya. Toh begini saja sudah sangat nikmat.
Kami tidak seberani para suhu.
Doakan kami tetap dalam prinsip ya Hu. Hehehe. Terimakasih suhu sekalian.

Cerita Lia, selesai.
Aamiin aamiin semoga tetep langgeng suhu
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd