Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Gelora Birahi Para Perempuan Desa

Selamat pagi para penikmat peraduan kelamin,
semoga panjang umur

semoga lekas jadi juragan seperti Om Erick Thohir
:semangat:

mari kita sambut pagi ini,

Mbah Sroto berusia tujuh puluh tahun, badannya kurus, rambutnya tersisa beberapa helai, giginya sudah banyak yang ompong. Ia tinggal dengan istrinya Mak Ijah dan cucunya Bimo, bocah berusia sepuluh tahun.

Bimo dititipkan ke kakek neneknya sejak berusia 3 tahun. Ibu Bimo hamil di luar nikah. Ibu Bimo, Cantrika adalah anak paling muda dari 3 anak yang dimiliki Mbah Sroto. Cantrika dihamili oleh lelaki yang tidak diketahui sosoknya. Menurut Cantrika ia sedang tidur di kamarnya dan tak ada pelita saat lelaki itu datang dan menikmati tubuhnya. Sebenarnya Cantrika menikmati persetubuhan yang berlangsung dua jam itu dan berulang setiap malam selama 4 bulan sampai hamil. Namun saat ditanya oleh kedua orang tuanya ia tidak menyebutkan siapa lelaki itu.

Mak Ijah malu atas kehamilan Cantrika. Cantrika diusir dari rumah namun 3 tahun kemudian ia meletakkan bayinya di depan rumah Mak Ijah. Cantrika kemudian kabur bersama lelaki yang akan membawanya ke kota. Akhirnya Mak Ijah dan Mbah Sroto membesarkan anak yang diberinama Bimo itu.

Mbah Sroto sudah lama tidak menyentuh tubuh perempuan, maksudnya perempuan yang membangkitkan birahi bukan istrinya yang sudah renta dan peot.

Walaupun sudah tua tapi Mbah Sroto masih bernafsu menikmati tubuh perempuan. Tentu saja, ia masih punya daging yang tumbuh di selangkangannya, yang selalu berontak saat melihat perempuan bahenol. Namun ia tahu bahwa ia pasti sulit mendapatkan perempuan untuk dientot. Bukan hanya karena usianya yang tua namun terutama karena ia tidak punya uang untuk memikat perempuan.

Di kampung ini sudah bukan rahasia lagi bahwa lelaki mana pun bisa menikmati tubuh perempuan manapun asal perempuan itu mau. Dan sebaliknya perempuan mana pun bisa dipuaskan birahinya oleh lelaki manapun jika suka sama suka. Asal jangan sampai hamil tanpa suami.

Mbah Sroto selalu duduk di belakang rumah tiap pagi, ia menantikan momen kegiatan pagi hari tetangganya, keluarga Sangatta yang membuatnya iri.

Sangatta konon mampu memikat banyak perempuan untuk bersetubuh, beradu kelamin. Memang Mbah Sroto beberapa kali melihat Sangatta bersama perempuan yang bukan istrinya, Turmina. Dan Mbah Sroto mebyanagkan betapa bahagianya menjadi Sangatta yang memiliki kejantanan idaman semua makhluk berlubang. Bahkan istrinya pun tidak protes terhadap kebrutalan Sangatta dalam menerkam perempuan mana pun.

Istri dan anak Sangatta adalah pemandangan yang tak boleh dilewatkan. Tubuh ibu dan anak itu sungguh indah, berkulit putih seperti susu, sintal, sekal, kenyal dan padat. Ukuran buah dada dan pantat begitu besar namun proporsional.

Setiap melihat Turmina dan Amani maka celana Mbah Sroto menjadi sempit. Bukan karena celananya ajaib tapi ada daging panjang yang tumbuh dan menjadi gemuk keras saat kedua bidadari itu muncul. Yang bisa ia lakukan hanyalah mencekik daging panjang itu sampai muntah.

Mbah Sroto mungkin sudah tua, sudah punya cucu. Tapi ia lelaki normal dan senjata andalan di selangkangannya berfungsi dengan baik. Hanya saja Mak Ijah sudah tidak membangkitkan gairahnya.

Mbah Sroto memimpikan tubuh indah Turmina dan anaknya, Amani. Dan setiap melihat mereka apalagi saat mengintip mandi dan tak mampu menahan birahi maka Mbah Sroto akan masuk ke jambannya dan menyiksa batang hitamnya sampai muntah.

...... nyarap dulu yuk ...
 
Selamat pagi para penikmat peraduan kelamin,
semoga panjang umur

semoga lekas jadi juragan seperti Om Erick Thohir
:semangat:

mari kita sambut pagi ini,

Mbah Sroto berusia tujuh puluh tahun, badannya kurus, rambutnya tersisa beberapa helai, giginya sudah banyak yang ompong. Ia tinggal dengan istrinya Mak Ijah dan cucunya Bimo, bocah berusia sepuluh tahun.

Bimo dititipkan ke kakek neneknya sejak berusia 3 tahun. Ibu Bimo hamil di luar nikah. Ibu Bimo, Cantrika adalah anak paling muda dari 3 anak yang dimiliki Mbah Sroto. Cantrika dihamili oleh lelaki yang tidak diketahui sosoknya. Menurut Cantrika ia sedang tidur di kamarnya dan tak ada pelita saat lelaki itu datang dan menikmati tubuhnya. Sebenarnya Cantrika menikmati persetubuhan yang berlangsung dua jam itu dan berulang setiap malam selama 4 bulan sampai hamil. Namun saat ditanya oleh kedua orang tuanya ia tidak menyebutkan siapa lelaki itu.

Mak Ijah malu atas kehamilan Cantrika. Cantrika diusir dari rumah namun 3 tahun kemudian ia meletakkan bayinya di depan rumah Mak Ijah. Cantrika kemudian kabur bersama lelaki yang akan membawanya ke kota. Akhirnya Mak Ijah dan Mbah Sroto membesarkan anak yang diberinama Bimo itu.

Mbah Sroto sudah lama tidak menyentuh tubuh perempuan, maksudnya perempuan yang membangkitkan birahi bukan istrinya yang sudah renta dan peot.

Walaupun sudah tua tapi Mbah Sroto masih bernafsu menikmati tubuh perempuan. Tentu saja, ia masih punya daging yang tumbuh di selangkangannya, yang selalu berontak saat melihat perempuan bahenol. Namun ia tahu bahwa ia pasti sulit mendapatkan perempuan untuk dientot. Bukan hanya karena usianya yang tua namun terutama karena ia tidak punya uang untuk memikat perempuan.

Di kampung ini sudah bukan rahasia lagi bahwa lelaki mana pun bisa menikmati tubuh perempuan manapun asal perempuan itu mau. Dan sebaliknya perempuan mana pun bisa dipuaskan birahinya oleh lelaki manapun jika suka sama suka. Asal jangan sampai hamil tanpa suami.

Mbah Sroto selalu duduk di belakang rumah tiap pagi, ia menantikan momen kegiatan pagi hari tetangganya, keluarga Sangatta yang membuatnya iri.

Sangatta konon mampu memikat banyak perempuan untuk bersetubuh, beradu kelamin. Memang Mbah Sroto beberapa kali melihat Sangatta bersama perempuan yang bukan istrinya, Turmina. Dan Mbah Sroto mebyanagkan betapa bahagianya menjadi Sangatta yang memiliki kejantanan idaman semua makhluk berlubang. Bahkan istrinya pun tidak protes terhadap kebrutalan Sangatta dalam menerkam perempuan mana pun.

Istri dan anak Sangatta adalah pemandangan yang tak boleh dilewatkan. Tubuh ibu dan anak itu sungguh indah, berkulit putih seperti susu, sintal, sekal, kenyal dan padat. Ukuran buah dada dan pantat begitu besar namun proporsional.

Setiap melihat Turmina dan Amani maka celana Mbah Sroto menjadi sempit. Bukan karena celananya ajaib tapi ada daging panjang yang tumbuh dan menjadi gemuk keras saat kedua bidadari itu muncul. Yang bisa ia lakukan hanyalah mencekik daging panjang itu sampai muntah.

Mbah Sroto mungkin sudah tua, sudah punya cucu. Tapi ia lelaki normal dan senjata andalan di selangkangannya berfungsi dengan baik. Hanya saja Mak Ijah sudah tidak membangkitkan gairahnya.

Mbah Sroto memimpikan tubuh indah Turmina dan anaknya, Amani. Dan setiap melihat mereka apalagi saat mengintip mandi dan tak mampu menahan birahi maka Mbah Sroto akan masuk ke jambannya dan menyiksa batang hitamnya sampai muntah.

...... nyarap dulu yuk ...

Terimo kaseh apdetnyo @bongkahkenyal ...
Yuk sarapan kapal selam
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd