Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Untuk sex scene para suhu sekalian lebih suka dari Point Of View siapa ?

  • POV Pria

    Votes: 52 30,8%
  • POV Wanita

    Votes: 69 40,8%
  • Terserah lu Den

    Votes: 48 28,4%

  • Total voters
    169
  • Poll closed .
Status
Please reply by conversation.
TELEPATI CINTA


" Aku tuh bukan tipikal orang yang romantis Ris, aku ga bisa membuat puisi, gak suka memberikan rangkaian bunga, namun bagiku romantis adalah sikap, dimana aku akan memperlakukan seseorang yang aku sayangi dengan penuh kasih sayang "

" Entah aku yang ge'er atau emang sikap kamu yang manis ya mas, ga tau kenapa aku seakan enggan lepas dari dekapan kamu " Ucap Riska

" Namun aku mohon untuk kali ini Ris, kumohon lepaskan dekapanmu, karena aku akan ke toilet untuk membuang air seniku"

" Uwasemmmmm ngerusak momennnnn ihhh sebelll sebelll aku sama kamu massss.... " Riska mencubit cubit perut dan lenganku hingga meninggalkan bekas di kulitku.

Selepas dari toilet, aku lihat wajah Riska nampak sedang merajuk, mungkin masih merasa jengkel karena aku telah merusak suasana romantis yang sudah mulai tercipta sebelum aku kencing.
Sengaja aku lakukan, pengalamanku mengajarkan untuk berbuat seperti itu, tarik ulur, agar kian besar rasa penasaran wanita terhadapku.

Aku kembali duduk disampingnya, aku tatap wajahnya namun dia memalingkan wajahnya dariku.
Aku menggenggam tangannya namun dia berusaha melepaskan tangannya dari genggamanku.
Aku teguk kopi pahitku, lalu ku lihat dia meneguk segelas coklat panas yang sudah tidak lagi panas karena udara yang sangat terasa dingin.

" Dua kali aku dibuat gondok sama kamu mas.... Pertama waktu kamu bilang sayang di cafe tadi, jujur aku udah merasa tersanjung, ternyata sayang buat traktir aku, barusan ketika aku larut dalam romantisme suasana yang kita ciptakan kamu tiba tiba pengen pipis, aku jengkel mas, aku perempuan yang tidak suka dipermainkan perasaannya " Mimik wajah Riska terlihat sangat kesal.

Aku kembali meneguk kopi pahitku kemudian berucap
" Baru seumur hidupku, aku merasakan kopi sepahit ini, bolehkah aku mengecup bibirmu, agar manisnya bibirmu mampu menetralisir rasa pahit yang terasa dilidahku"

Aku kemudian memegang dagu Riska dengan jempol dan telunjuk tanganku, kemudian aku kecup bibirnya dengan sangat lembut, dia memejamkan matanya, hanya sesaat kemudian aku lepaskan.
Lalu aku kecup keningnya sambil berucap

" Aku sayang kamu Ris"

Riska hanya terdiam membisu, nampak sangat kaget, tak menduga atas apa yang telah aku lakukan kepadanya.

Suasana menjadi sedikit kaku, Riska menjadi lebih pendiam saat itu, mungkin karena malu dan grogi akan perlakuanku yang tiba-tiba mengecup bibirnya.
Dalam diam dan tanpa kata, Riska menyandarkan kepalanya dibahuku, sambil menggenggam tanganku dengan erat, sesekali menciumi tanganku kemudian mendekap tanganku didadanya.

Aroma Baccarat terasa lembut masuk dalam lubang penciumanku, membangkitkan hasrat dalam jiwa, aromanya seakan-akan memanggilku untuk menjilat, menciumi setiap inchi tubuhnya, namun aku tahan, selain tempat yang tidak memungkinkan, terlalu cepat rasanya untuk aku melepaskan segala hasrat jiwaku, aku harus sedikit jaga image, agar tak nampak buruk dimatanya, satu ciuman lembut dibibir Riska aku rasa cukup untuk menggoyahkan hatinya.

Detik demi detik menjadi menit tak terasa waktu semakin beranjak malam, tak banyak lagi yang kami bicarakan, tapi hati kami seakan bertautan, walau mulut tak berucap, namun hati kami seolah berkomunikasi, telepati cinta tepatnya aku namakan.

Dengan berat hati Riska menerima ajakanku untuk pulang, dia melepaskan pelukannya di tubuh ku walau kulihat rasa enggan terpancar dari mimik wajahnya.

"Nanti kalau dah deket rumah, kamu telpon dulu suamimu ya, takutnya dia udah dirumah, kalau dia dah dirumah, aku ga antar sampai rumah"

" Iya mas " Jawab Riska dengan lemas.

Situasi aman, suami Riska masih dikantor, aku antarkan Riska hingga kedepan rumahnya, sebelum turun, dia menyempatkan mencium tanganku, lantas mencium bibirku, aku berbisik dalam hati, mantra mantra cintaku telah merasuk kedalam sukmamu Ris.

"Terimakasih atas pelajaran PPKN hari ini ya mas.." Ucap Riska begitu dia melepaskan ciumannya dari bibirku.

" Sama sama cantik, semoga nilai PPKN kita makin membaik"

Riska turun dari mobil melambaikan tangannya, kemudian aku tinggalkan dia, nampak dari kaca spion tengah, dia masih berdiri menatap kearah mobilku, hingga tak terlihat lagi, tatapan matanya mengiringi aku pergi.
Terimakasih Riska, kau telah memberikan warna baru dalam hidupku.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd