Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Untuk sex scene para suhu sekalian lebih suka dari Point Of View siapa ?

  • POV Pria

    Votes: 52 30,8%
  • POV Wanita

    Votes: 69 40,8%
  • Terserah lu Den

    Votes: 48 28,4%

  • Total voters
    169
  • Poll closed .
Status
Please reply by conversation.
Neng memeluk tubuhku, mengusap airmata dipipiku, dia bergegas keluar kamar kemudian membawakan segelas air putih untukku..

" Diminum A biar tenang "

" Makasih " Jawabku

Kuletakan gelas diatas meja disudut kamar tepat dibawah lampu tidur, ku ambil bungkus rokok disaku celanaku kemudian kunyalakan sebatang rokok kretek.

" Neng ngerokok gak ?"

" Nggak A " Jawabnya.

suasana tegang, tanpa ada kata-kata, rokok ditanganku telah terbakar setengahnya.

" Mamah sehat? " Aku coba mencairkan suasana.

" Sehat A, tapi akhir-akhir ini memang sering sakit sakitan, maklum usia sudah hampir kepala enam"

" Semoga selalu sehat ya Neng " Jawabku.

Suasana kembali hening, rokok semakin pendek lalu kumatikan, kemudian aku mengambil lagi sebatang rokok, lalu kunyalakan.
Aku lihat Neng diam membisu memandang kosong didalam ruangan yang temaram.


ELAEOCARPUS GANITRUS

POV Neng Indah Novitasari :


Dennis Hartanto, seorang pria berdarah Jawa, kedua orang tuanya berasal dari Jawa Tengah, namun dia terlahir dan besar di Kota Bandung, sahabat karib almarhum kakakku, yang juga sudah aku anggap kakak kandungku sendiri, begitupun dirinya, menganggap aku sebagai adik kandungnya, dia teramat baik kepadaku, bukan hanya kepadaku, tapi juga kepada keluargaku, terutama pada ibuku.

Seluruh biaya kuliahku, mulai dari pendaftaran, iuran semester, ongkos dan lainnya ditanggung olehnya, bukan hanya kebutuhan kuliah, bahkan hampir setiap bulan dia selalu memberikan ibuku uang untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarga kami sehari-hari.

Sabtu 8 Mei 2010, ibuku berulang tahun yang ke limapuluh lima, aku menelpon menghubungi A Dennis, merancang strategi untuk memberikan birthday surprise bagi ibuku, A Dennis menyetujuinya kebetulan setiap Sabtu dan Minggu dia libur kerja, dia berjanji akan menjemput aku dikampus setelah aku selesai kuliah.

Pukul 13:00 dibawah pohon ganitri atau dalam bahasa Latinnya "Elaeocarpus Ganitrus" Yang berada tepat didepan kampusku yang terletak dijalan Surapati, sebuah mobil SUV berwarna hitam menepi didepanku, oh ternyata A Dennis, dia turun dari mobilnya memakai celana jeans pendek berwarna hitam dan kaus putih bertulisan NIRVANA, membukakan pintu lantas mempersilahkan aku masuk.


A Dennis mengajakku untuk mencarikan hadiah, kado untuk ulang tahun ibuku.
Toko busana muslim Rabbani di jalan BKR menjadi tujuan pertama kami, A Dennis menyuruhku memilihkan pakaian gamis yang cocok untuk ibuku, akau mengambil sebuah gamis berwarna merah maroon, lalu ia pun merasa cocok, kemudian dia membawanya kekasir lalu membayarnya.

setelah itu kami pergi menuju The Harvest, sebuah toko kue dijalan Ir. Haji Juanda atau lebih terkenal dengan jalan Dago.
birthday cake triple chocolate dengan tulisan " Selamat ulang tahun mamah" Seharga duaratus limapuluh ribu rupiah menjadi kue pilihan kami, tak lupa disertai lilin dengan bentuk angka 55 sesuai dengan usia ibuku.

14:30 WIB kami berdua tiba dirumahku, ibuku belum pulang, karena biasanya ibu pulang tepat pukul 15:00, kecuali jika dagangannya habis lebih cepat, maka ibuku akan pulang lebih cepat pula.

Aku membuatkan segelas kopi pahit untuk A Dennis sesuatu yang selalu aku suguhkan setiap A Dennis datang kerumah untuk mengunjungi ibu.
Aku hidangkan kopi, nampak dia sedang duduk menonton televisi sambil menghisap rokok kretek nya.

Aku terkejut mendengar suara petir yang menggelegar tiba-tiba diiringi hujan turun dengan amat deras.

Kopi belum sempat diminum, A Dennis izin untuk ikut berbaring, aku mempersilahkan dia untuk berbaring dikamar tidurku, sementara aku membersihkan badanku dikamar mandi.
Dengan berbalut handuk, aku mengambil pakaian dikamar ku.

Tiba-tiba A Dennis bangkit dari tempat tidur, aku pikir dia akan keluar kamar untuk mempersilahkan aku mengganti pakaian.
Tanpa aku duga, dia memeluk tubuhku dari belakang, berbisik kata mesra ditelingaku memuji paras cantik dan keindahan tubuhku.

Perlahan dia menciumi leherku dengan sangat lembut, lagi lagi dia memuji kecantikan paras dan kemolekan tubuhku sambil mencium dan menjilat mesra bagian belakang telingaku.
Seluruh tubuhku merinding dibuatnya, pengalaman pertama yang sangat mendebarkan bagiku, tapi anehnya aku menikmatinya.
Sejujurnya, seumur hidupku, aku hanya pernah berpacaran dengan satu orang laki-laki teman satu kampus yang telah putus setahun lalu, dengan mantan pacarku dulu aku hanya pernah tiga kali berciuman, dan terus terang, sedikitpun aku tidak menikmatinya.

Tangan A Denis melingkar di perutku. Kurasakan tangannya perlahan bergerak keatas menyentuh payudaraku, aku gemetar, aku tak kuasa menolaknya, karena sejujurnya aku sangat mengaguminya sedari dulu, dibalik masa lalunya yang kelam, dia adalah seorang pria yang baik, selain tampan dan gagah, dia adalah sosok yang ramah dan sangat menghargai wanita, sejak lama aku jatuh cinta kepadanya, namun sebagai seorang wanita, aku tak berani untuk mengungkapkan perasaan cintaku padanya.

Aku tak menyadari kalau handuk bagian depanku telah terbuka, aku baru sadar ketika merasakan telapak tangan A Dennis menempel di kedua payudaraku, telapak tangannya sedikit kasar, namun terasa hangat menyentuh kulit payudaraku yang dingin setelah disiram air tanah kota Bandung yang tengah diguyur hujan deras.

Perlahan jari jemarinya membelai belai mesra mengitari payudaraku, aku hanya bisa memejamkan mata, mengepalkan tangan menahan sesuatu yang aku tidak mengerti, gejolak didalam diri, baru aku sadari inilah yang dinamakan birahi.

Sesekali tubuhku menggelinjang dengan pelan, terasa geli namun aku menikmati kenikmatan yang belum pernah aku rasakan sebelumnya.
A Dennis meremas payudaraku pelan pelan, sentuhannya sangat lembut namun berdampak yang sangat luar biasa, memacu adrenaline dalam darahku, sensasinya membuatku merasakan ingin lagi... lagiii... dan lagi, diluar kuasaku, aku mendesah dengan lirih aaaaagggghhhhhh........


Puting payudaraku kini nampak menyembul sempurna, baru kali ini aku melihat puting payudaraku berbentuk seperti ini menonjol berwarna coklat muda kemerahan.

A Dennis masih terus menciumi leherku, namun kini jari jemarinya menggelitik memainkan putingku, karena malu, aku coba menahan desahanku tapi tetap saja, cara dia memperlakukanku membuatku tak kuasa untuk menutup mulutku, aku mendesah, tak henti hentinya aku mendesah, perlahan dengan rasa malu, aku memegang kemaluanku....
Ahhhhhh basahhhhhhh......

Kini dia beralih tepat ke hadapanku, aku tertunduk malu memejamkan mata dan tak berani menatap wajahnya.
perlahan-lahan dia menyentuh daguku, memegang daguku dengan telunjuk dan ibu jarinya, mendongakkan wajahku keatas, aku membuka mata, sosok yang aku kagumi kini berjarak tak lebih dari lima sentimeter didepan wajahku.

Dia menatap wajahku dengan tatapan yang tajam, aku coba memalingkan pandanganku kearah lain, aku tak kuasa, tatapan matanya seakan akan menghipnotis diriku, karena setiap aku menatap matanya bibirku selalu ingin menyentuh bibirnya.
Seakan dia tahu apa yang aku inginkan, tiba-tiba bibirnya menyentuh bibirku, DAMN !!!!!!......
entah setan apa yang merasuki tubuhku, aku menjadi agresif, aku melumat bibirnya dengan penuh nafsu, sementara dia hanya memejamkan mata sambil meremas remas bokongku.


Dia lantas melepaskan pagutan bibirku, menatap wajahku, tangannya memegang kedua pipiku kami saling bertatapan, pelan pelan dia mengecup lembut keningku, lalu mengucapkan kata "I LOVE YOU"

Tubuhku lemas tak berdaya, kalimat yang kunantikan sedari dulu, terucap dari mulut pria yang sangat aku kagumi, aku hormati dan aku ingini.

Tubuhnya yang tinggi dan tegap memeluk erat tubuhku,sangat erat, terasa hangat walaupun membuat nafasku menjadi sesak.
Sambil berpelukan, dia mengangkat tubuhku, tinggi badanku hanya sebatas dagunya, dengan mudahnya dia membaringkan tubuhku diatas ranjang.
Kaus bertulisan NIRVANA perlahan dia lepaskan, nampak badannya yang atletis membuatku semakin merasa kagum padanya.

Pelan pelan dia menghampiriku, tersenyum manis menatap wajahku, lalu dia memegang kakiku, menciumi jemari kakiku.
Dia mengangkat kakiku dengan sangat perlahan, kemudian menciumi betisku, lalu mengarahkan ciumannya kepaha bagian belakangku.
Aku gelisah, aku mendesah....
Aku terkejut, mendesah dengan suara yang lebih lantang dari desahan sebelumnya oooooohhhhhhhhh, dia menciumi dan menjilati kemaluanku yang basah.
tanpa aku sadari, ternyata tanganku tengah menjambak rambutnya, menekan kepalanya agar dia tak menghentikan permainan lidahnya di klitoris dan di lubang kemaluanku.

Aku kemudian melepaskan tanganku yang menjambak rambutnya, saat itu aku sedikit sadar dan merasa malu, A Dennis lantas menciumi perutku tepat dibawah pusarku, lalu lidahnya perlahan meluncur keatas tepat menyentuh puting payudaraku, ya ampunnnn apalagi ini, nikmattttt........ terasa sangat nikmat, dia menghisap putingku, sesekali menggigit putingku dengan lembut, melumuri puting payudaraku dengan air ludah dari mulutnya, sejurus kemudian dia lalu menghisap, menyeruput kembali airludah yang tadi membasahi putingku, srrruuuppppppppppp mulutnya mengeluarkan suara saat menghisap air ludahnya di putingku.....aaaaaaaaahhhhh gelii tapi nikmaaatttt seluruh tubuhku merinding dibuatnya.

Dia melepaskan celananya, lalu perlahan melepaskan celana dalamnya, aku malu aku terkejut, baru pertama kali dalam hidupku melihat kemaluan lawan jenis ku, ujung penisnya berwarna kemerahan batang kemaluannya berdiri tegak dengan urat urat urat yang menonjol dari batang hingga pangkal penisnya yang berwarna kecoklatan dihiasi bulu bulu tipis disekitarnya.

Untuk kedua kalinya dia mencium keningku, lalu mencium ubun ubun kepalaku lalu berucap "Aa sayang kamu" sambil mengarahkan penisnya ke lubang Vaginaku.
Aku tersentak aku menjerit, tanganku menggenggam kain sprei yang menutupi kasurku, awwww.. Aa........perihhh A......
dia lantas menjauhkan penisnya dari Vaginaku, kemudian berbaring di samping kananku, tangan kirinya membelai belai kepalaku menatap wajahku sambil tersenyum dia berkata "kamu cantik"
Aku menjadi tersipu malu, tanganku membelai meraba dadanya, kemudian dia menciumi bibirku, tangan kirinya membelai kepalaku, dan tangan kananya bergerak gerak memainkan klitorisku... Basah...semakin banyak cairan membasahi kemaluanku, lalu dia kembali menjilati vaginaku yang telah basah.

Dia mengeluarkan ludah dari mulutnya, lalu ludah itu diambil dengan tangan kirinya, lantas dia melumuri penisnya dengan air ludahnya.
Beberapa saat kemudian, aku merasakan ada sesuatu yang hangat didalam vaginaku, penisnya telah menancap didalam lobang kemaluanku, terasa sedikit sakit tapi tidak sesakit sebelumnya, ada rasa ngilu, nyeri dan nikmat saat perlahan penisnya mengocok lubang vaginaku, dia mencabut batang penisnya, darah segar mengalir dari kemaluanku terasa perih lalu dia membersihkan darah di kemaluanku dengan tissu yang terletak diatas meja riasku.

kembali dia menciumi payudaraku, menghisap putingku, awwwww aku merasa ada sesuatu yang menyentuh rahimku, terasa menyesakan dada namun terasa sangat nikmat walau masih menyisakan rasa sakit di vaginaku, aku serasa melayang, aku pejamkan mata, aku menggigit bibirku sendiri, diluar kendaliku tanganku meremas, mencakar punggungnya dan aaaaaaaahhhhhhhh aku merasakan kenikmatan yang teramat sangat, tubuhku kejang sesaat sukmaku terasa melayang jauh, kenikmatan paling dahsyat yang belum pernah aku rasakan sebelumnya.

Dia mencabut kembali batang penisnya dari vaginaku, saat batang penisnya lepas dari vaginaku, kembali aku merasakan rasa sakit itu, perih dan ngilu.
A Denis kembali mengusap darahku dengan tissu memijit perlahan area selangkanganku bermaksud untuk mengurangi rasa sakitku.

kemudian dia berdiri disamping ranjang, mengarahkan kemaluannya ke arah perutku, sambil mengocok ngocok batang penisnya dengan cepat, semakin cepat dan terus bertambah cepat, aaaagggggghhhhhh dia mendesah dengan lantang, cairan kental dan putih terasa panas membasahi perut hingga payudaraku, lalu kami saling berpelukan, beberapa kali dia mengecup keningku sambil menatap wajahku dengan syahdu.
 
Terakhir diubah:
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd