Dipagi hari aku terbangun karena terasa sedikit sesak napasku, ternyata ada yang tidur di dadaku nampak kepala rambut yg begitu harum shampo tercium dihidungku, mungkin karena sebelumnya dia mandi dengan keramas hingga saat ini masih bisa tercium wangi shampo.
Kuelus rambutnya begitu lembut sekali rambut kak Viny yg begitu terawat, tubuhku pun terasa hangat akibat tangannya yg melingkar di perutku, sungguh sangat beruntung aku mempunyai seorang kakak perempuan yang sangat baik juga sayang padaku. Dalam hati aku akan berjanji tak akan pernah aku biarkan seorang pun menyakiti hatinya.
Lama Kuelus rambutnya hingga sang empunya terjaga dalam tidurnya
"ehh adeku udah bangun yah" ucap kak Viny
"hehehehe,, maaf kak kalau aku bangunin kakak" balasku
"Gak apa - apa Dik,, kan emang sudah waktunya kakak bangun " timpalnya
Kak Viny akhirnya bangkit dari tidurnya dan duduk di samping tubuhku
"ayo Dik bangun,, kita harus sekolah hari ini karena kemarin kita bolos sekolah "ajak kak Viny yg menarik tanganku agar bangkit
Akupun bangun dan kak Viny segera turun dari tempat tidur dan dengan cueknya membuka semua pakaian yang ia kenakan sampai polos didepanku
"ihh kakak tak malu apa buka pakaian di depan Adi" ucapku
"ngapain harus malu sama kamu, semalam kan kamu udah liat tubuh kakak"jawab santai kak Viny
Aku hanya bisa diam akan tindakan kak Viny karena memang benar semalam sebelum tidur aku sempat melihat tubuh mulus kak Viny saat ia hendak mandi tapi tetap saja bikin penisku tegang maksimal disuguhi pemandangan yg begitu eksotis
"hihihihi,,, kenapa bengong gitu Dik" tawa kak Viny yg menggoda iman
Aku sama sekali tidak menjawab pertanyaan kak Viny yg dengan santainya berjalan menuju kamar mandi dengan sengaja melenggak lenggok bokongnya bagai sang peragawati yg sedang berjalan di atas catwalk. Kalau saja bukan kakak kandungku sudah pasti aku sergap namun akal sehat ini masih sanggup menahannya.
Aku segera pergi dari kamar kak Viny untuk pergi ke kamarku karena Akupun harus mandi juga, saat keluar dari kamar kak Viny terlihat di tengah rumah ibu sedang beres - beres dan sempat melihat aku keluar dari kamar kak Viny, terlihat senyum yg begitu canggung nampak di bibir ibu namun aku belum bisa balas senyuman ibu karena mungkin aku masih sangat marah ke ibu akan perbuatannya selama ini.
PoV : Tyas
Penyesalan selalu datang terlambat tapi emang seperti itu sudh kodratnya, kini penyesalanku bagai gak berguna karena saat ini anak bungsuku benar - benar sangat membenci diriku, gak ada sedikit pun senyuman pada anakku padahal aku berusaha tersenyum padanya.
Inilah balasan akan kelakuan rendahku selama ini pada anakku, hanya kakaknya yg bisa ngerti mungkin karena kakaknya sudah lebih dewasa.
Ingin rasanya menangis setiap kali melihat kedua anakku terutama melihat si bungsu. Dari dulu memang aku kurang memperhatikan si bungsu karena dari semenjak aku gak bisa mendapatkan nafkah batin dari suamiku itulah yg menjadikan awal dari kebodohanku hingga aku mencari kepuasan dari orang lain juga mengabaikan tugas seorang ibu rumah tangga
Semalam betapa kagetnya aku saat melihat kejadian tabu serta terlarang karena diluar dugaanku ternyata sibungsu sedang dicumbu oleh kakak kandungnya sendiri, ingin rasanya aku labrak perbuatan ganjil si kakak terhadap adik kandungnya sendiri itu namun aku gak berani berbuat apa - apa karena kondisiku sekarang masih belum berhak akibat kesalahan yg sudah aku lakukan aelama ini. Kubiarkan saja sikakak menjamah adiknya yg sedang lelap tertidur.
Semakin lama si kakak makin bernafsu sampai kontol si bungsu dikeluarkan dari sarangnya, betapa kagetnya aku melihat kontol si bungsu yg begitu besar juga panjang bahkan dilihat dari tempatku mengintip aku bisa tau kontol anak bungsuku itu lebih besar dari ayah kandungnya sendiri bahkan melebihi kontol si Freedy
"ternyata anak pendiamku memiliki kontol yg bisa bikin aku nafsu" gumamku dalam hati
Tanpa sadar aku memasukan tangan kananku kedalam rok ku, sementara didepanku si kakak dengan sedikit ragu mulai menyentuh kontol adiknya dengan relunjuknya berkali kali, aku yakin kalau si kakak baru pertama kalinya lihat juga sentuh barang lelaki. Semakin lama akhirnya si kakak sudah bisa melingkarkan jemari tangannya pada kontol adiknya itu, Akupun terbawa suasana sampai cairan kewanitaanku sudah merembes dibalik calana dalamku
Keburu ngantuk agan suhu semua dilanjut besok malam lg ngetiknya, masih pov Tyas